Tumgik
agumsinatriya · 4 years
Text
Tumblr media
Pada dirimu tempat itu berada.
8 notes · View notes
agumsinatriya · 4 years
Text
Tumblr media
Emas kah kita? Atau kah tanah? Atau tidak keduanya?
0 notes
agumsinatriya · 4 years
Text
"Maha besar Allah dengan segala ketentuan dan nikmatnya. Saat orang di luar sana menganggap saya atau kamu sebagai seorang yang baik, padahal usia saya berkarat dengan banyaknya main-main, terlalu banyak hal yang ingin ditulis tapi takut jika nanti malah menjadi bumerang untuk saya pribadi."
Maha besar Allah dengan menutup semua aib kita, nikmat yang kadang terlupa, tidak taunya orang pada aib kita adalah nikmat yang sangat besar, mensyukurinya dengan tidak berbangga hati dan memvonis bahwa diri ini seorang yang sholih.
Barangkali nanti orang melihat kita sebagai seorang yang baik, maka ucapkan doa semoga Allah benar-benar menjadikan kita seperti yang orang sangka. Dan jika nanti orang menjauh dari kita tersebab aib-aib kita yang tampak, maka ucapkan doa agar Allah matikan kita dalam keadaan taubat, bukan maksiat yang berlanjut.
Menata kepergian.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
agumsinatriya · 4 years
Text
Persimpangan Doa
Setiap darimu tidak akan pernah tau di persimpangan mana akan bertemunya antara harap juga doa yang dilangitkan, juga tidak akan pernah tau ditempat mana akan bersemainya doa. Taukah kamu, bahwa setiap doa akan ada tempat terbaik untuk dikabulkan? Karena sebenarnya, doa itu adalah kebaikan untuk setiap yang memohon, ia begitu dahsyat bahkan bisa mengalahkan akal logika.
Persimpangan doa, akan dipertemukan pada siapa yang sudah siap menerima, oleh siapa yang sudah mampu memikulnya, dan menjalankannya dengan baik. Bukan melulu soal pencarian sebagian jiwa, tapi lebih dari itu. Persimpangan doa akan membawa pesan tersendiri, bagaimana dengan diberinya kamu kebahagiaan, kamu mampu untuk lebih bersyukur dan lebih menerima dengan penerimaan yang baik. Jika ternyata kamu baik menjalaninya, akan ada persimpangan doa lain yang akan menyapamu, ia adalah bagian dari mimpi yang pernah kamu minta dengan pengharapan agar di kabulkannya.
Dipersimpangan doa, kamu akan dipertemukan pada ia yang sama-sama memohon untuk satu tujuan kebaikan. Disitulah, ia akan berbagi cerita denganmu tentang bagaimana ia bisa sampai pada persimpangan ini. Dipertemukankan denganmu, tidak bisa diterka tapi semuanya nyata. 
Teruslah berdoa pada setiap apa yang kamu inginkan dan citakan. Karena jika saatnya tiba, kamu akan menemukan persimpangan doamu sendiri. Untuk kebaikanmu juga sekelilingmu.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
agumsinatriya · 4 years
Text
Kamu, memang yang terbaik. Terima kasih.
0 notes
agumsinatriya · 4 years
Photo
Tumblr media
Benar, ranah kita adalah ranah upaya. Dan ranah hasil adalah milik-Nya. Mengapa tidak sebaliknya? Karena Dia menilai kita dari proses, kesungguhan seperti apa, kesabaran seperti apa dalam menjalani hidup penuh halang rintang yang di dalamnya ada paket berisi senang dan sedih, mudah dan sulit. Umat manusia tidak kuasa memisahkan paket itu. Sungguh paket seperti itulah yang membuat hidup lebih manis. Mungkin kita tidak akan merasakan bagaimana kemudahan kalau belum merasakan kesulitan, tidak mengerti rasanya berhasil kalau belum pernah jatuh dan gagal. Yaa, begitulah kehidupan, dengan bumbu indah yang Allah ciptakan. “Ayo kita berikhtiar bersama, gapai tujuan bersama, yakin Allah selalu memberikan yang terbaik.” Terima kasih, untuk yang telah bersedia membersamai di ranah upaya. Semoga ranah hasil-Nya berpihak dan ridho kepada kita. Aamiin. Terima kasih fotonya.
https://www.instagram.com/p/CCOKSQFhzYHMtLvYuPlDwgJgT86HGvF5DHB-Ak0/?igshid=1o2ywqjmfjkoy
0 notes
agumsinatriya · 5 years
Photo
Tumblr media
Kondisi sekarang sudah banyak berbeda, bukan? Hari-hari diisi dengan melakukan hal anyar. Bertemu orang berlalu-lalang dengan asal dan tujuan berbeda. Kita yang ingin beranjak dari zona nyaman, membuat banyak tantangan untuk dilalui. Melahirkan diri yang baru, supaya hilang kebencian akan diri sendiri. Kita memikirkan negara yang sering jatuh sakit karena menanggung beratnya sandiwara, walau terkadang berpikir "orang kecil seperti saya bisa apa untuk menyembuhkannya?" Padahal agama mengajarkan untuk selalu berbuat bajik, bahwa perbuatan sekecil apa pun akan ada balasannya. Tidak apa-apa yang kita lakukan kecil, berangkat dari rintik kecil pun jika berkesinambungan hujan bisa menjadi lebat. Berbuat baiklah. Inilah yang sedang kita hadapi, ya, kesakitan bangsa kita sendiri. Fitnah sudah bagaikan jamur di musim hujan. Sudah tau benar, dianggap salah. Sudah tau salah, dianggap benar. Ada juga angka dan jangka yang menjadi patokan, media sosial jadi senjata, kertas jadi orientasi, dan hal aneh sekalipun bisa terjadi demi terisi Sang Lambung. Ayolah sadar, kita tidak hidup selamanya, kan? Dengan kondisi itu semua bersuaralah, wahai Sahabat, telinga saya selalu ingin mendengar kamu bercerita. Apakah kamu bahagia dengan negara berkembang ini? Dengan kehidupan dewasa yang sedang kamu lalui. Medan, 12 April 2019 ___ Ngomong-ngomong, boleh kamu ingat, yang menyawai hari tetap sama dan pada jarak yang sedang jauh, ada hati yang jatuh. https://www.instagram.com/p/B0TL-0FB6XXH7zUlqOOudUeQ2XAGkAwHY6ACzU0/?igshid=man612f51npe
0 notes
agumsinatriya · 5 years
Text
Tumblr media
0 notes
agumsinatriya · 5 years
Photo
Tumblr media
Hiji wanci nu geus ditangtukeun, kudu ngumbara ka palebah kulon. Mangkukna kungsi aya sakolébat dina pikir, kuring leumpang sorangan ti peuting mapay dayeuh. Mimitina mah reuwas meueusan, na enya kudu ngumbara padahal ngarasa acan miboga bekel--élmu--nu nyumponan bari naon nu geus diajar can asak pisan. Tapi da ai geus wancina mah, ngaléngkah ogé, pamit ka nu jadi indung bapak, ka dulur balaréa, ninggalkeun padumukan saméméh bijil panon poé, katémbongkeun ogé ieu tonggong ka dayeuh saenggeus ngawahan tilu kali malik ka tukang. Kalayan pidua ti ditu ti dieu, kuring gumantungkeun sagalana ka Gusti Allah. Nyuhunkeun dipaparin pituduh jalan nu lempeng bener. Éh geuning ti barang ngaléngkah gé geus aya hal anyar karandapan nu kuduna urang bisa metik hikmah. Bener da kahirupan mah lir sagara hikmah. Upama urang bisa ngala jeung ngajalankeunna, kahuripan sajati bakal mapagkeun. Lain wewengkon lain oge lalakonna. Loba pisan leuwih kurangna nu jadi pambéda, puguh da hirup lain di lembur sorangan. Kalimah "tiap-tiap nagri nangtung ku adatna séwang-séwang" téh kabuktikeun. Hiji nu dipikasieun ku kuring, kaleungitan jati diri jeung budaya sorangan kusabab resep mikaweruh nu keur disanghareupan oge ngan aya hiji dua nu bisa diajak ngawangkong ku basa ieu. Hadéna cumarita ka jero iga mah anceug pageuh ku basa Sunda. Kabupaten Agam, 13 Januari 2018 ___ Pemandangan danau Maninjau dari Puncak Lawang yang kala itu dingin namun hangat. https://www.instagram.com/p/BwytY62lKSm4JG_9PkQ_yKGgxwQ_6hgtgUpDJE0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=18ssy09rdv3oe
0 notes
agumsinatriya · 6 years
Photo
Tumblr media
Sebenarnya ini potret jalan Merdeka yang diambil pada 2 Januari 2017. Jalan Margacinta yang hiruk pikuk dan lalu lalang penuh antusias cukup jauh dari sini. Dan saya rindu kamu, Bandung. https://www.instagram.com/p/Buz3syTHtTAtfM1lXW14WgaG-8EMXYzXnD5qXk0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=a3zbjtl4uohp
0 notes
agumsinatriya · 6 years
Text
yang bersyukur
0 notes
agumsinatriya · 6 years
Photo
Tumblr media
Apa yang terbayang dalam benakmu jika melihat air langit itu berjatuhan, serasi dan berirama? Menyuguhkan resonansi, tarian tempias dan aroma diri itu memang bagian darinya. Saat dia ada minimal kamu ngucap namanya dalam hati, "hujan." Bahkan sebelum ada, kamu bersiap untuk kedatangannya, kan. Hujan itu hebat, dan bisa menemukan orang hebat. Hanya dengan sedikit guyuran saja semangat seseorang yang sudah menggebu-gebu bisa padam seketika, tapi tidak bagi mereka yang benar-benar siap. Kedatangan hujan itu tidak bisa diperangi, lucu sekali kalau kita mengajaknya berdebat. Hujan hanya menjalankan titah Sang Pencipta, jadi siapa sebenarnya yang diajak berdebat? Untuk sebagian orang, peran hujan memang menunda kepulangan dan menawarkan keputusan. Dia turun tidak memilih kamu sedang di mana. Menunda kepulangan tidak berlaku untuk mereka yang sedang di rumah--kecuali bagi hati yang ingin pulang ke pergantungan. Lantas keputusan apa yang ditawarkan oleh hujan? Menunggu atau melanjutkan perjalanan, itu lah. Kalau menunggu kamu butuh waktu sampai rindu hujan kepada bumi selesai, tapi kalau lanjut, kamu cuma harus rela berbasah-basah dan tidak keberatan sedikit menggigil. Terakhir, kata hujan, jangan hanya melihat apa yang jatuh, tapi lihat apa yang tumbuh--penghidupan, perasaan, dan rahmat. ___ Semacam filosofi hujan ini pengingat atas diri sendiri yang masih suka mengeluh saat hujan. Sukabumi, 7 Februari 2019 https://www.instagram.com/p/BuQ9lSAnAcmjsbq8SnL3BwhV6s0Xf2MrPM2HmE0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=mudsa2ypftl1
0 notes
agumsinatriya · 6 years
Photo
Tumblr media
Kembali dia merasakan musim di dalam bus antar kota, dengan tujuan--pulang--yang sama meskipun dari arah yang berbeda. Dahulu dinamakan olehnya "musim rindu". Duduk di sebelah jendela masih menjadi favoritnya. Tidur dan bangun saat tiba di tujuan hanya angan-angan yang tidak pernah menjadi nyata. Lebih baik menikmati perjalanan daripada gusar sendiri, bukan? Kali ini langit berbincang di hadapannya tentang sebuah makna. Betapa berharga setiap jengkal kehadiran. Itulah mengapa senja ranum ikhlas mengantar kepulangan surya, sampai ia sendiri larut bersama malam. Tidak dengan ucap, karena kadang rasa tidak ada kalimatnya, tapi langkah sudah mewakili "terima kasih sudah mengisi hari." Untuk sesama manusia, mungkin ini terjemahannya. Satu. Waktu tak bisa kembali, begitu jua dengan milik mereka yang diberikan. Ya, cuma-cuma, kehadiran untuk kita. Dua. Kebaikan apa yang mungkin mereka lewatkan hanya karena kehadiran untuk kita. Tiga. Mungkin apa yang dilakukan dinilai tidak berarti. Tapi selama apa kita ada dalam benaknya. Usaha terbaik telah mereka lakukan. Kemudian malam yang masih muda meninggalkan tanya, sudahkah kita saling menghargai sebuah kehadiran? Sudahkah kita saling menghagai sebuah proses? Mari saling menghargai, jangan sampai sepanjang khatulistiwa ini payah saling menghargai. Perjalanan pulang, Cibadak, 2 Februari 2019 https://www.instagram.com/p/BuON1roH0nbIZOVkCW9Jw9BDkYYZM6tIC5iM5Q0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=16qesjneqhlkk
0 notes
agumsinatriya · 6 years
Text
Lekas sembuh ya, Indonesia saya.
0 notes
agumsinatriya · 6 years
Photo
Tumblr media
Alah lamo awak ingin basuo jo Big Ben nan ado di London, nagari nan jauah dari siko. Eh, tanyato labiah dulu Jam Gadang nan Allah takdirkan untuak basuo jo awak. Lambang koto--Bukittinggi--nan dulu dibaco di buku sajarah, ado pusat Pemerintahan Darurat Repoeblik Indonesia (PDRI), ado Syafruddin Prawiranegara, dikato presiden nan talupo. Rasonyo ati ko nio basyair, marangkai kato-kato namun payah. Indak baa do. Kini pacik lai tekad nan patang alun tagenggam. Tengok ka bawah basyukua, tengok ka ateh basamangaik. Mari bajuang basamo, semoga labiah rancak, labiah gadang niat bajik. Patang, kini, beko, semoga kito tetap badiri basamo. Bukittinggi, 13 Januari 2018 --- Édisi kangen Sumatera Barat, iraha ka ditu deui. Tuh pan abi mah Sumbar ogé dikangenin, komo deui Jabar atuh, tineung pisan lah. Hapunten wé bilih aya lepat paripaosna da abi mah diajar kénéh.
0 notes
agumsinatriya · 6 years
Photo
Tumblr media
Buana terbongkah dalam harapan dan kenyataan Sejalan atau tidaknya, dirimulah yang menyesuaikan Menyelaraskan, atau kasarnya, hanya tersenyum angguk mengiyakan Kadang, raksi kelelahan menyelinap ke rongga dada Pilihannya, tenggelam dalam lelah atau bangkit dengan kaki kecilmu Di sini dan di sana Dua yang terpisah oleh jurang bernama perasaan Sejenak, menengadah menatap dua saudari langit Mega dan angkasa Perangai keramaian yang menyilih sunyi Dan sunyi yang menangkis keramaian Berdamailah Gunung Talang, Sumatera Barat, 17 Maret 2018
0 notes
agumsinatriya · 7 years
Text
Cuma satu.
0 notes