mahluk bumi, yang ingin berjumpa dengan Allah azza wa jall..
Last active 2 hours ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
"The Missed Moment"
"You know, time is supposed to be a straight line—but I always seem to bend it."
Today, once again, I was late. Just a few hours, but enough to make everything tremble. This body has its own rhythm; if you force it to wait, it will respond in its own way.
"I promise tomorrow will be different," I whisper to the mirror, clutching something that should have dissolved in my blood hours ago.
Life teaches me: consistency isn’t about perfection—it’s about finding your way back each time you fall.
#FindingTheRhythm #LifeIsRecovery #Thu1
0 notes
Text
Bismillahirrahmanirrahim.
Finish ibadah bukan 1 Syawal,
Finish ibadah bukan Idul Fitri.
Finish ibadah adalah firman Allah dalam surat Al-Hijr ayat terakhir,
“Dan beribadahlah kepada Rabb-Mu sampai datang kematian.”
— Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله
30 Maret 2025 M / 30 Ramadhan 1446 H
15 notes
·
View notes
Text
Baru sadar, kenapa pada setiap raka'at sholat kita terdapat Al-Fatihah di dalamnya. Dan di dalamnya kita selalu minta ditunjukkan jalan yang lurus. Bahkan berkali-kali.
Ya, karena memang potensi kita berbelok dari jalan lurus ini banyak sekali. Tiap waktu godaan itu akan datang teruus. Bahkan sesederhana kita ga bersyukur dengan nikmat Allah saja sudah sedikit membelokkan kita dari jalan lurus itu.
Maka benarlah, Al-Fatihah dalam sholat mengajarkan kita untuk senantiasa bergantung sama Allah. Hanya sama Allah. Minta 'pegangin' Allah terus supaya ga menyimpang dari jalan kebenaran. Karena nyatanya semakin ke sini fitnah dunia itu semakin menyilaukan. Semoga kita tetap kuat untuk menempuh jalan ketaatan. Meski dihampar dengan berbagai kerikil ujian.
Qur'anic Double Date, 17 Februari 2025
325 notes
·
View notes
Text
aku pernah menulis tentang sebuah ruang tunggu. kala kita berdoa, lalu kita merasa tenang dalam menunggu pengabulan doa itu. maka sejatinya doa itu akan terwujud. salah satu bentuk terkabulnya sebuah doa ialah ketika kita tidak lagi merasa menggebu-gebu untuk dikabulkan, kita memahami bahwasanya doapun membutuhkan waktu.
maka salah satu terkabulnya doa kita ialah Allaah hadirkan perasaan tenang dalam proses menunggunya. tenang, tidak lagi memiliki harapan sedikitpun kepada makhluk, tenang pada tempatnya dan melakukan sebagaimana ikhtiar yang memang seharusnya dilakukan. semua harapan terputus dari makhluk.
aku menyadari hal ini, kala aku meminta dengan menggebu-gebu suatu urusan yang menurutku baik, doa itu terkabul dalam kurun waktu yang cukup lama. dan hampir rasanya aku menyerah dan benar-benar di tahap kehilangan harapan. kalaupun terkabul rasanya seperti terlambat. padahal tidak demikian. ukuranku saja yang salah dalam menakar semua hal ini yang sedikit sekali aku memiliki pengetahuan akan hal tersebut.
kala aku meminta sesuatu dengan tenang, tidak menggebu-gebu, dengan perasaan sangat putus asa dari makhluk, menangis hanya Allaah yang sanggup kabulkan dan bahkan dalam kondisi yang sangat terdesak. doaku terkabul.
memutuskan semua harap pada makhluk terlihat mudah secara teori dan mudah sekali untuk diucapkan. namun kenyataannya Allaah lebih mengetahui apa yang tertinggal dalam hatiku. sekalipun sepandai apapun aku menyembunyikannya, Allaah lebih tahu apa yang ada dihatiku, siapa yang tinggal, siapa yang aku harapkan, siapa harapan terakhirku. itulah mengapa aku masih dalam ruang tunggu dalam pengabulan doaku.
doa itu butuh waktu,. iya, benar. dalam pengabulannya doa itu memang butuh waktu. jangankan diri ini, sekelas para Nabi saja dalam pengabulannya butuh waktu yang tidak sebentar, bahkan bertahun-tahun lamanya.
tapi ya Allaah, hatiku tidak sekuat itu untuk terus menunggu. pengetahuanku tak cukup luas untuk memahami perihal sabar, sabar dalam sebuah pengabulan doa. aku tak cukup mengerti untuk mendidik diriku agar terus berbaik sangka kepadaMu. maka ya Allaah, jangan uji aku, jangan uji doaku. aku takut sekali. sungguh.
aku menyerahkan semuanya kepadaMu, namun aku tak cukup punya banyak keberanian, kepemahaman, dan waktu. semuanya berjalan begitu cepat untukku. aku begitu tertatih-tatih dalam menjalani semua ini. setiap hari aku begitu merasa takut sekali, bagaimana jika nanti begini, bagaimana jika nanti begitu, dan hal yang tidak bisa aku mengerti.
maka, ya Allaah, jangan tinggalkan aku dalam ketidaktahuanku, jangan tinggalkan aku untuk berjalan sendiri, jangan tinggalkan aku berjalan dengan diriku, jangan biarkan aku memutuskan hal-hal yang tidak aku mengerti, jangan buat aku menunggu pada hal-hal yang aku sendiri tidak cukup sabar untuk menunggu hal tersebut.
sefruit catatan kecil Januari || 10.19
125 notes
·
View notes
Text






Tenang, yakinlah bahwasanya semua bisa teratasi, karena pundakmu kini jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Karena ujian yang sekarang di hadapi, bukankah dulu kamu pernah melewati dan merasa berat juga?
Temanmu @jusuffarhan
69 notes
·
View notes
Text
NIKMATI PROSESNYA!
Hidup itu katanya "let it flow". tapi pas dijalanin malah jadi slow.
Besok-besok harus dirancang, soalnya perjalanan kita masih panjang.
ingat lagi yaa. semua ini hanya tentang waktu dan perjalanan jangan pernah memikirkan endingya, tetapi NIKMATI PROSESNYA.
#refleksiakhirtahun2023
2 notes
·
View notes
Text
Pencapaian yang adil
Sebagai orang yang beriman dan berakal, semestinya wishlist kita bukan hanya diisi dengan daftar pencapaian-pencapaian yang membuat kita bangga hanya di dunia, tapi belajarlah untuk adil dengan diri kita, dengan membuatnya juga bangga di akhirat. Diri kita juga sangat-sangat membutuhkan pencapaian-pencapaian yang kelak ia harus dapatkan di yaumil hisab.
Bagaimana caranya? Sederhananya, minimal ada satu amalan sunnah yang kita pegang, konsisten menjalaninya. Kalau tak bisa melaksanakan seluruh ibadah yang Allaah perintahkan, maka lakukan yang wajib ditambah dengan amalan sunnah yang sebisa mungkin kita lakukan, jangan menunda berbuat baik jika ada peluang dan atau keinginan. Sungguh, tak ada amalan yang tak memiliki nilai pahala disisi-Nya, dan tak ada yang tahu amalan apa yang membuat Allaah ridha kita masuk ke Surga-Nya.
—note to self
55 notes
·
View notes
Text
Nih aku kasih tau...
Salah satu problematika terbesar hidup kita tuh terlalu ambil pusing sama perkataan orang. Tidak semua perkataan orang tuh harus dilakukan. Jangankan dilakukan, didengarpun ada juga yang enggak perlu. With special notes ya hihi.
Kenapa? Dalam hidup tuh akan selalu ada orang yang memainkan peran dalam menanyakan, mengomentari setiap apapun keputusan, sikap, dan tindakan yang kita ambil. Bukan hanya yang buruk, yang baik pun tetap aja pasti ada yang ngomen.
Contoh, ada orang yang menanyakan "Udah usia 25 kok belum nikah. Kapan nikah?", karena ditanya gitu akhirnya dia ketrigger lalu menikah. Setelah menikah, ada yang tanya "Kapan punya anak?". Setelah punya anak ditanya lagi, "Kok cuman satu. Kapan punya anak lagi?" begitu seterusnya. Udah tua pun akan ditanyain, "Kapan punya mantu?" begitu terua sampai Rayanza jadi Presiden Konoha 😇
Ya intinya begitu, selalu akan ada orang-orang yang memainkan peran dalam menanyakan segala sesuatu yang kita jalani. Ada kalanya baik, perlu kita dengar dan kita indahkan, karena barangkali hal itu bisa jadi pelecut semangat, tapi tidak sedikit yang justru menjadi panyakit.
Kuncinya satu, tidak semua perkataan otang harus didengar, apalagi dilakukan. Cukup dengarkan apa yang perlu didengar. Mungkin kamu pernah dengar, kenapa Allah berikan setiap manusia dua telinga satu mulut, hikmahnya agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara, bukan?
Kalau menurutku belum selesai sampai disitu, Allah memang ciptakan kita dua telinga agar kita lebih banyak mendengar dari pada berbicara, tapi Allah juga ciptakan kita dua tangan, untuk menutup telinga dari hal-hal yang emang nggak perlu didengar. Maka gunakan dua tanganmu itu untuk menutupnya.
Imam Syafi'i pernah bilang :
"Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk."
Pada intinya sebenernya semua kembali pada diri kita. Karena kita tidak punya kendali atas ucapan orang lain ke kita, maka kendalikan apa yang bisa dikendalikan, apa itu? Respon, dan sikap kita ketika menghadapi itu. Itulah pentingnya kita kenali diri kita, tahu batasan kita; apa yang baik dan buruk buat diri kita.
Jadi,
Kapan mau nikah? Haha
216 notes
·
View notes
Text
Tanda kebaikan hati seseorang
بسم الله الرحمن الرحيم
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ.
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk di sembah melainkan Ia Subhanahu wa Ta’ala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam adalah utusan Allah Subhanahu wa ta’ala".
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”. (QS. Ali ‘Imran : 102)
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِّﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺂﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺴَﺂﺀَﻟُﻮْﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍْﻷَﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴْبا
Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu”. (QS. An-Nisaa’ : 1).
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳْﺪًا ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar”. (QS. Al-Ahzaab : 70-71).
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛ ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻞَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ.
“Sebaik baik perkataan adalah kitabullah (Al Qur'an), sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (as sunnah) hati-hatilah kalian dengan perkara baru, karena setiap perkara baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka”.
Aku menuliskan ini, sebagai tamparan dan renungan bagi diri ku sendiri di kemudian hari agar aku tidak lalai dari perbuatan ini Hal inj terjadi agar menjadi pembelajaran dan introspeksi untuk diri ku dan dapat di ambil ibrah oleh orang lain agar terhindar dari keburukan hati
Muhasabah diri yg pertama, (Tidak ada keburukan yg terjadi melainkan karna ulah sendiri, jika ada sesuatu hal yg tidak kita sukai terjadi, yg patut disalahkan ialah diri sendiri)
Allah Ta’ala berfirman : وَما أَصابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِما كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَنْ كَثِيرٍ “Dan segala musibah yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian. Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kalian)” (QS. Asy-Syuuraa: 30). Ibnu Katsiir rahimahullah menjelaskan, وقوله وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم أي مهما أصابكم أيها الناس من المصائب فإنما هو عن سيئات تقدمت لكم ويعفو عن كثير أي من السيئات ، فلا يجازيكم عليها بل يعفو عنها، ولو يؤاخذ الله الناس بما كسبوا ما ترك على ظهرها من دابة “Dan firman-Nya (yang artinya) dan segala musibah yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian maksudnya wahai manusia! musibah apapun yang menimpa kalian, semata-mata karena keburukan (dosa) yang kalian lakukan. “Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kalian)” maksudnya adalah memaafkan dosa-dosa kalian, maka Dia tidak membalasnya dengan siksaan, bahkan memaafkannya. Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan perbuatannya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun (Faathir: 45) (Tafsir Ibnu Katsiir: 4/404). Semoga Allah ampuni diriku, dan segala dosa dosa ku..
Sedikit cerita.. Ada seseorang yg begitu membenci ku dan berusaha mencari cari kesalahan ku Bahkan ia mengutus orang tiap bulan untuk mendatangi toko ibuku, dengan pertanyaan yg sama “apa pekerjaan ku, dan siapa calon pasanganku? “ Orang tersebut bahkan di panggil “ustadzah” oleh masyarakat yg mengenalnya Dahulu aku hanya tertawa saja dengan kelakuan nya yg seperti itu
Namun ketika aku memiliki rencana baik, entah darimana selalu muncul masalah, dan ada beberapa oknum yg suka mengghibah bahkan senang jika rencana baik itu tidak terlaksana
Aku tahu siapa saja pelaku nya Tapi aku diam, Eh bukan hanya diam, lebih tepat nya aku mengadukan mereka pada Dzat yg menguasai seluruh alam semesta ini Dzat yang Maha Adil Dzat yang menghidupkan mematikan dan berkehendak atas apapun
Kalau aku mau aku bisa saja menyebutkan Si A ini begini, si B begitu si C blablabla Tapi tidak ku lakukan sama sekali Aku sadar sesadar sadarnya “Barangsiapa yg membuka aib orang lain Allah akan perlihatkan aib nya di akhirat nanti” Dan perbuatan tersebut apabila berita itu tidak benar makan jatuh nya fitnah dan apabila berita itu benar maka akan tergolong ghibah (memakan bangkai saudara sendiri) Walaupun aku sudah tahu kebeneran nya karna oknum nya sendiri yg menceritakan, tp tidak pernah keluar satu kalimat bahkan satu kata pun dari mulutku Karna aku paham, Dari Sahabat Abu Barzah, telah berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ
“Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba nanti pada hari kiamat, sehingga Allah akan menanyakan tentang (4 perkara:) (Pertama,) tentang umurnya dihabiskan untuk apa. (Kedua,) tentang ilmunya diamalkan atau tidak. (Ketiga,) Tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia habiskan. (Keempat,) tentang tubuhnya, capek / lelahnya untuk apa.” (HR Tirmidzi dan Tirmidzi berkara hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ad-Darimi dan lainnya dan dishahihkan oleh Syaikh Muhammad bin Nashiruddin Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah.)
Justru jika aku melakukan hal buruk tsb, Aku telah mendzalimi diri ku sendiri. Jadi aku sangat heran, Apa tujuan mereka melakukan itu? Ingin terlihat baik? Ingin di akui keberadaan nya? Atau memang hasad dengan nikmat orang lain, hingga tega tega nya melakukan hal tersebut
Bukankah kita hidup untuk mencari ridha Rabb kita bukan untuk mengharap pujian manusia Justru jika melakukan hal hal tersebut Menjadi tanda keburukan hati seseorang
Karna, bukan kah tanda kebaikan seseorang dengan amalan yg ia kerjakan Bukankah tanda baik nya ilmu agama seseorang terlihat dari akhlak nya yg baik Bukan serta merta hanya hubungan dengan Allah namun juga hubungan dengan sesama makhluk
Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah bersabda : Tidaklah termasuk beriman seseorang diantara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (H. R. Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa'i).
Bukankah keimanan seseorang terlihat dari apa yg ia yakini di hati lalu apa yg ia ucapan dengan lisan, dan apa yg ia implementasikan dengan perbuatan
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya: ‘Siapakah orang yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Setiap orang yang bersih hatinya dan benar ucapannya.’ Para sahabat berkata, ‘Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?’ Rasulullah menjawab, ‘Dia adalah orang yang bertakwa (takut) kepada Allah, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kedurhakaan di dalamnya, serta tidak ada pula dendam dan hasad.’ (Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, dikeluarkan oleh Ibnu Majah no.4216 dan Ath-Thabrani, dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah).
Tidak ada waktu bagi ku untuk melakukan hal hal bodoh itu, kenapa ku sebut bodoh karna sejatinya ia sedang mendzalimi dirinya sendiri Ditambah lagi urusan sehari hari sudah berat, pagi memasak lalu berangkat kerja lalu masih di sambi kajian, harus tetap membantu pekerjaan rumah/ toko sebagai bentuk bakti pada orangtua dan sekarang Alhamdulillahiladzi bini’matihi tathimushalihat di terima jadi dosen tetap Tidak ada waktu untuk mengurusi hal hal yg bukan menjadi prioritasku
Apakah mereka tidak takut, jika penampilan luar nya di nilai orang sebagai orang yg agamis, berpakaian syari bahkan ada yg bercadar namun yg terjadi adalah mereka selalu menyakiti hati orang dan mencari cari kesalahan orang Apakah begitu penting dan membuat mereka bahagia, melihat seseorang menangis, bersedih dan gagal rencana hidupnya?
Lihatlah buka kedua mata kalian, Orang yg sedang kau cari cari kesalahan nya, ia telah mengakui kesalahan nya lalu bertaubat dan memperbaiki dirinya dari kesalahan masalalu Sedang kalian masih stuck menghakimi kesalahan nya yg bahkan ia sudah meminta maaf dan memperbaiki keadaan dengan selalu berbuat baik pd kalian
Orang yg sedang kau cari cari kesalahan nya,ia sedang berusaha menunjukan bakti kepada orang tua nya, mentaati keinginan orang tua nya Sedang kalian berusaha mencari cela cela kesalahan atau aib nya
Orang yg sedang kau ghibahi dan kau hancurkan rencana baiknya, ia berusaha belajar ilmu agama, mengamalkan nya. Bekerja siang malam berusaha bermanfaat untuk banyak orang, berharap diampuni dosa dosa nya oleh Rabb nya.
Dalam QS. Hud: 3, وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِن تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepadaNya, (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu, hingga pada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sungguh aku takut, kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat.”
Orang yg sedang kau pantau terus gerak gerik nya, sudah melakukan banyak hal, sedang memperjuangkan hal hal baik dan bermanfaat sedang kalian tetap berada di belakang, dan hanya bisa membicarakan hal hal buruk tentang nya
Tidak kah kalian pikir itu semua sia sia? Tidak kah kalian pikir waktu yg sangat berharga berlalu tanpa ada kebermanfaatan? “Waktu adalah kehidupan. Siapa yang menyia-nyiakan waktunya, maka ia telah menyia-nyiakan hidupnya. Dan siapa yang menyia-nyiakan hidupnya, maka ia akan menyesal. Dan penyesalan tidak akan bermanfaat baginya.“ — Syaikh Ibnu Baz.
Karna aku meyakini “whats for you will destine to you”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa’atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”.” (QS Al-Araf [7]: 188) Di dalam ayat ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan oleh Allah untuk mengatakan bahwa beliau tidak bisa mendatangkan manfaat dan tidak dapat menolak mudharat kecuali apa yang telah dikehendaki oleh Allah.
Tidak kah kau takut ketika nanti di hisab oleh Allah, Allah memperlihatkan menyingkap dan menunjukan aib aib mu dihadapan seluruh manusia
Hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
"Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang Muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat”.
Wal iyuadzubillah Jangan ya jangan lagi kalian lakukan itu Jangan lagi ingin terlihat baik di depan manusia dengan menjelekan orang lain Nyatanya itu akan membuat buruk diri kalian sendiri, itu hanya akan mengotori hati kalian dengan noktah (noda) kemaksiatan Dan aku pun juga berpesan untuk diri ku sendiri, maafkanlah mereka semua agar hati tenang, untuk meringankan hati pula, untuk membersihkan hati dari noktah noktah hitam keburukan, Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).”(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Maka zidna harus tetap berbuat baik pada siapapun, bersabar menghadapi apapun no matter what people had done
Remember, Ciri ciri orang yg di inginkan kebaikan oleh Allah 1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله “Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.”
2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إذا أراد الله بعبده الخير عجل له العقوبة في الدنيا و إذا أراد بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة “Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hamba-Nya, Allah akan menahan adzab baginya akibat dosanya (di dunia), sampai Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat.” (HR. At-Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik
3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, من يرد الله به خيرا يصب منه “Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR. Al-Bukhari). Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu merupakan janji Allah. Allah berfirman, وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ “Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar” (QS. Al Baqarah: 155).
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al Ankabut [29]: 2-3)
4. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين “Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama (ini).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Semoga Allah mudahkan diri ini..
Pun jangan menilai dan menganggap diri ku baik secara keseluruhan dan selalu di atas kebenaran, aku sama dengan kalian semuanya masih belajar tertatih menjaga hati lisan dan perbuatan agar sesuai dengan AlQuran dan sunnah, Jika engkau menganggapku baik, semoga ini menjadi doa agar Allah menjadikan diriku lebih baik dari yg engkau sangkakan, Namun jangan berlebihan karna suatu saat aku pun bisa mengecewakan ekspektasi kalian,
Penutup,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sayyidul istighfar (penghulu bacaan istighfar) adalah seorang hamba mengucapkan: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُك وَأَنَا عَلَى عَهْدِك وَوَعْدِك مَا اسْتَطَعْت أَعُوذُ بِك مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْت أَبُوءُ لَك بِنِعْمَتِك عَلَي��ّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلَّا أَنْتَ (‘Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau’.) Barangsiapa mengucapkannya di pagi hari dalam keadaan meyakininya, lalu ia mati di waktu malamnya, maka ia akan masuk surga.”
Belajarlah hanya untuk mengharap ridhaNya Belajarlah untuk ikhlas hanya mengejar surgaNya
Perbanyak mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan dzikrullah, karena dengan berdzikir kita akan senantiasa merasa diawasi oleh Allah, sehingga hati dan pikiran lebih terkontrol untuk berhati-hati dalam berniat dan berbuat sesuatu “Jika kita tidak menyibukan diri dengan hal yg bermanfaat, kita akan tersibukan dengan hal yg sia sia bahkan jatuh dalam dosa”
Allah berfirman dalam QS. Ali ‘Imran: 191, الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.’.”
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)
©️ @zidnasn
3 notes
·
View notes
Text
Pesan untuk yang Belum Lahir.
Kasihku, cintaku, sayangku... yaa bunayya
Nak, janganlah kamu sekali-kali meninggalkan hak Allah dalam keadaan apapun, apalagi sebab dunia.
Nak, Janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia dengan sombong dan angkuh. Jika kamu bertemu dengan orang maka sapalah.
Nak, jika ada orang yang berdebat dengan dirimu maka tinggalkanlah debat tersebut.
Nak, jangan pernah mencela orang lain karena kita tidak pernah tau siapa yang terbaik diantara kita.
Nak, Jangan pernah engkau meremehkan kebaikan yang orang berikan kepada dirimu.
Nak, Allah tidak suka dengan orang yang sombong dan membanggakan diri, maka katakanlah bahwa ilmu yang engkau dapat itu berasal dari Allah.
Nak, jika ada orang yang kelaparan di hadapanmu maka berilah sebagian hartamu.
Nak, berdakwalah dengan ilmumu, hartamu, tulisanmu.
Nak, jika saat ini Allah menganugrahi ilmu kepadamu, maka pasti akan ada orang yang lebih berilmu darimu. Tidak ada yang perlu kalian sombongkan wahai anakku, maka yang lebih pantas sombong adalah Allah.
"Nak, ketika kamu melihat temanmu melakukan keburukan nasehatilah dengan kemampuanmu".
Nak, jika kamu sudah beramal ma'ruf dan mencegah nahi mungkar, maka bersabarlah atas apa yang menimpa dirimu.
Terkadang kita mengajak seseorang kearah kebaikan, tapi tidak semua orang diberikan hidayah bahkan kita sering dicaci.
Bahwasanya sebelum menasehati orang-orang, kita minta dulu kepada Allah, luruskan niat. Karena hati orang yang ingin kita dakwahi berada ditangan Allah.
Bersabarlah wahai anakku..
406 notes
·
View notes
Text
“Kenapa ya aku ga bisa kayak dia… “ ucapmu membatin setiap kali kau melihat pencapaian seseorang.
Ada rasa sedih, kecewa, minder, beradu dalam hati dan pikiranmu. Membuatmu merasa semakin inferior. Semakin rendah dan jauh di bawah.
Padahal tanpa sadar, bisa jadi Allah juga telah menganugerahkan banyak hal kepadamu. Keahlian dan skill-skill mu yang mungkin tidak dimiliki oleh orang itu. Atau kamu memiliki pencapaian-pencapaian yang lain—yang mungkin tidak ia dapatkan.
Pahamilah, bahwa kita terlahir di dunia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan kita tumbuh dengan beragam goals masing-masing. Maka, harusnya tidak perlu sibuk melihat kanan kiri. Melihat pencapaian-pencapaian orang lain. Sebab bisa jadi kelebihan kita bukan di sana dan mungkin goals kita juga berbeda.
So, fokus pada diri sendiri. Buang semua pikiran-pikiran yang mengganggu di kepala. Dan mulailah untuk melihat ke dalam dan bertanya, “Apa yang ingin aku capai, dan apa yang bisa aku lakukan untuk bisa mencapai itu?”
58 notes
·
View notes
Text

Duhaii teruntuk siapapun yang kini tengah mengambil suatu langkah baru, karena ingin menjadi manusia yang lebih baik lagi, mencoba hal baru untuk dijadikan pembelajaran diri.
Mari sama sama kita hempaskan jauh jauh semua rasa takut dihati...
Takut gagal, takut kalah, takut tidak bisa melewatinya. Dan semua kekhawatiran yang menyesakkan dada.
Mari sama sama percaya, bahwa kegagalan yang sebenarnya adalah saat kita tidak mau mencoba. Karena hal itu sama saja dengan menyerah sebelum berperang.
Semoga selalu ingat, bahwa akan selalu ada Allah yang menemani kita. Selalu ada Allah yang menolong kita.
Tuhan yang menyelamatkan Nabi Musa as, dari kejaran fir'aun, yang menyelamatkan Nabi Ibrahim as dari Api, yang menyelamatkan Nabi Yunus as dari dalam perut ikan didalam lautan, dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam bersama Abu bakar assiddiq didalam gua, adalah Tuhan yang sama yang setiap hari kita sembah.
Allah ada dan kuasa...
Bila bersama-Nya, tidak akan ada yang jadi masalah.
Semoga Allah tenangkan hati kita.
Aamiin Allahumma aamiin
59 notes
·
View notes
Text

It's my 3 year anniversary on Tumblr 🥳
Alhamdulillah on 19 Ramadhan 1444H
3 notes
·
View notes
Text
2023 Part Januari.
Salam hangat dan semoga dalam lindungan Allah. Saudaraku semuanya.
Oh iya, bagaimana Januarinya?
Semoga banyak kebaikan-kebaikan yaa. Ngak perlu risau, jika ada beberapa kekurangan, kesulitan yang didapatkan di bulan ini. Even, ngak semuanya akan seperti jalan tol, semudah membalikan telapak tangan dalam setiap urusan kita.
Hakikatnya perlu banyak-banyak bersyukur, bernapas yang masih bisa dihirup dalam bentuk oksigen saja sudah sangat luar biasa. Kemampuan berpikir, mengelola emosi, lokomosi atau bergerak setiap detik, menit, dan jam-nya yang kita tidak bisa hitung diberikan Allah itu sangat luar biasa.
Coba pikirin dulu. aku beri waktu yaa. 1 2 3...
Sangat banyak Nikmat Allah yang ada pada diri kita dan jika kita mau menghitungnya, sangat mustahil. Kenapa? Karena saking banyaknya. banyak banget. Alhamdulillah, Allahu akbar.
Menyadari kekurangan, kesedihan itu ngak mengapa. sangat tidak apa-apa, dan setiap manusia memiliki itu. Karena itu merupakan part of human body. Jadi terima saja, sadari, ikhlaskan, dan jadikan moment untuk bahan muhasabah. Accept, aware, let go, and be at the moment. Semua akan ada waktunya untuk kita bahagia.
Semoga dalam keadaan apapun kita, selalu bahagia, sehat baik fisik maupun mental. Jangan lupa memohon pertolongan Allah, untuk selalu diberikan keimanan, kekuatan, kesehatan dalam menjalani aktivitas kita di setiap harinya, dan dapat bersyukur atas segala nikmat yang diberikan juga beribadah kepada-Nya.
Yaa Allah kami memohon hidayah dan rahmatmu kepada kami, istikamahkan kami dalam beribadah kepadamu.
Allohumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatik.
Pondok Izmi, Makassar, January 31 2023
djbbrs.blog
2 notes
·
View notes
Text
Terus belajar

Kalau bukan karena takdir dan kehendak-Nya maka cerita-cerita baru di kota ini takkan tercipta.
- Pesan mba tyas (serta tambahan narasi dariku): Setiap orang yang mbak temui, adalah bagian dari rejeki. Baik yang berkenan di hati perlakuannya, ataupun sebaliknya. Lapangkan hati, untuk berbagai ramuan cerita dan rasa yang ditemui. Semoga dengan ikhlas, setiap langkah yang ditapaki akan terasa ringan dan tak membebani.
- Semoga fokus hati ini selalu lurus, dari Allah dan untuk Allah. Setiap kebaikan, balasannya adalah kebaikan. Rupa kebaikan ada banyak sekali, ada yang langsung terdeteksi hati ada jua yang perlu waktu menyadari, entah itu berupa kemudahan dalam urusan, ketenangan batin, kesehatan raga dan masih banyak sekali. Intinya, Allah selalu baik kepada diri ini. Namun diri ini saja, yang seringkali salah paham pada bentuk takdir-Nya.
- Setiap peristiwa yang terjadi sehari-hari dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.. tidak luput dari banyak hikmah dan pelajaran.
- Segala sesuatu itu tidak akan menyakiti kita, kalau kita tidak menyerapnya. Tahu batasan diri, kenal tujuan dan tahu apa yang dibutuhkan. Aku disini untuk bekerja dan Allah mengawasiku.
- Setiap berangkat kerja, ingatlah: manusiakanlah orang lain dengan penghargaan sebagaimana diri ini juga ingin diperlakukan. Kita menolong orang lain, adalah untuk menolong diri kita sendiri. Sejatinya, setiap kebaikan kita adalah sedekah untuk diri sendiri.
- Untuk urusan kemanusiaan, utamakan hati dan empati. Berguna atau tidak diri ini, tergantung bagaimana menggunakan ilmu yang dimiliki.
- Setiap pertemuan, mengajarkan diri untuk terus belajar; belajar menata kata, belajar menjaga lisan, belajar mendengarkan setiap keluhan, belajar mengalahkan ego yang seringnya mudah merasa kelelahan dan belajar memahami setiap perasaan yang diutarakan. Setiap pertemuan, menyadarkan diri ini; betapa faqirnya ilmu yang dimiliki dan betapa tidak mampunya menolong orang lain kecuali Allah yang memberi kekuatan dan daya. Allah selalu ada dan pasti selalu menolong.
Rantau, 14 Desember 2022 13.00 wita
291 notes
·
View notes
Text
﷽
Kebahagiaan dan rasa syukur akan lebih mudah terpancar pada hati seseorang yang bahagianya sudah tidak lagi bergantung pada kondisi, tempat, waktu atau pun orang lain.
Tatkala dirinya selalu berusaha untuk memperbaiki jiwanya, memperkuat muamalah dengan Rabbnya, mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi berbagai tekanan di hari-hari berikutnya dengan terus menerus mengajari hatinya bagaimana agar iman, sabar dan ridha terhadap takdir Allaah selalu terlibat dalam setiap episode kehidupannya, lalu ia kemas dalam bentuk Qona’ah (merasa cukup). Dari situlah ia akan merasakan betapa ia tidak membutuhkan sebab-sebab luar yang dapat membuat hatinya bisa merasakan kebahagiaan, karena kebahagiaannya ada di antara muamalah dirinya dengan Rabbnya; saat ia sudah berhasil menekan egonya sendiri.
بَارَكَ اللّهُ فِيْكُمْ
#CatatanUmmuNuha
116 notes
·
View notes
Text
Nasihat Syaikh Qaradhawi : Produktivitas Dakwah dan Spirit Keumatan

Produktivitas dakwah tidaklah diukur dari seberapa sibuk seseorang terhadap aktivitas dakwahnya, melainkan dari seberapa banyak aktivitas tersebut mampu meringankan beban dakwah itu sendiri.
Perjalanan dakwah hari ini menuntut adanya kerja-kerja nyata yang proaktif untuk umat dari para pengusungnya. Sebab, jika kemungkaran hari ini, yang didukung semua fasilitas dan dana yang berlebih meracuni kehidupan, melemahkan ketetapan Allah dan menggiring manusia ke jurang kehancuran, maka bagaimanakah kita akan bersikap terhadapnya?
Apakah banyaknya jumlah ibadah telah membuat aman dan tenang perhitungan kita di hadapan Allah nantinya? Sementara setiap hari, selalu saja kita mendapati kabar dari saudara-saudara kita yang kepayahan, menderita atau bahkan gugur di depan mata?
Apakah kita hanya akan tetap berdiam saja? Perlahan mundur, lantas berbalik arah, kemudian menyerah begitu saja?
Mari kita lihat sejenak ke dalam diri kita. Ada dimana sikap kita hari ini? Bagaimana kabar spirit totalitas berkhidmat, kontributif untuk umat yang dahulu selalu kita gaungkan itu? Sudahkah hal tersebut memiliki dampak yang berarti hari ini? Atau justru membuatmu lelah, lalu berbalik arah?
Lihatlah kembali. Perusahaan tempat kita bekerja, kampus tempat kita berkarya, lingkungan masyarakat dimana kita berada, sekolah tempat kita berlatih, atau dimana saja aktualisasi dakwah kita. Seberapa besar kontribusi produktif diri kita?
Maka mengaminkan sebuah nasihat dari seorang syaikh yang Allah panggil beliau pada tanggal 26 September 2022, Dr. Yusuf Al-Qaradhawi (Semoga Allah menerima amal dan merahmati beliau) bahwa :
"Bukanlah dikatakan beriman, seorang yang bagus shalatnya, puasanya, zakat, dan ibadah-ibadahnya saja, melainkan mereka yang senantiasa memperhatikan urusan umat Islam dan beramal untuk urusan tersebut."
Itu menjadi pesan yang begitu mendalam bagi siapapun yang hari ini merasa kehilangan dan ingin melanjutkan perjuangan beliau dari segi apapun yang dapat dilakukan.
Jangan sampai upaya-upaya perbaikan diri yang merupakan suatu kewajiban insani, melalaikan upaya-upaya lain dalam membangun, memperbaiki, membawa angin perubahan untuk perbaikan umat. Yang hal itu sejatinya juga merupakan kewajiban lain, yang melekat pada insan yang beriman.
Sebagaimana beliau yang selalu tampil terdepan dan totalitas mengambil peranan-peranan itu, baik dalam tulisan-tulisan beliau, pendapat dan sikap beliau, maupun buku-buku yang telah beliau terbitkan, menjadi inspirasi, pencerah, semangat baru dalam kontribusi membangun umat.
Semoga kita hari ini, yang mengenal, bertemu beliau baik dari segi fisik maupun karya-karya beliau mampu mengambil ibroh untuk memaksimalkan sisa-sisa usia dalam upaya membangun peradaban umat, yang tidak lain adalah upaya untuk menjemput keridhoan-Nya.
Wallahua'lam.
365 notes
·
View notes