Tumgik
aiiros035-blog · 7 years
Text
Nak, mama tau mama jelas nggak bisa jadi yang sempurna karena yang sempurna cuma Allah. Keinginan mama cuma jadi mama yang bahagia dengan selalu bersyukur. Supaya lisan mama ini nggak bicara aneh-aneh. Supaya mama ngga gampang mengeluh dan menggerus keikhlasan mama sendiri. Supaya mama bisa menyampaikan sejuta cerita, ilmu, dan hikmah buat kamu dengan baik dan menyenangkan. Supaya mama senantiasa mendoakan kamu dengan suka cita. Supaya mama bisa selalu mengisi rumah dengan kehangatan.
Ingatkan mama ya nak. Ingatkan mama untuk tidak mencari-cari kesempurnaan itu. Ingatkan mama untuk mencukupkannya dengan syukur. Ingatkan mama. Ingatkan mama untuk bahagia selalu! :)
279 notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Ada dua pertanyaan dengan satu kesimpulan yang sama.
Pertanyaan #1: Bagaimana bila ada orang yang dengan mudahnya membicarakan aib orang lain kepadamu? Mestinya kamu akan berpikir bahwa bukan tak mungkin suatu saat nanti giliran aibmulah yang akan dia bicarakan kepada orang lain.
Pertanyaan #2: Bagaimana bila ada orang mengabarkan bahwa aibmu sudah dibicarakan oleh seseorang di belakangmu? Tentu kamu akan sangat kesal dan terluka.
Kesimpulan: Jangan bicarakan orang lain di belakang, terlebih jika itu tentang aib yang seharusnya kamu sembunyikan.
— Taufik Aulia
832 notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Berasa ga pernah dapat pembelaan dari siapapun.
0 notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Dan manusia hanya ingin senagnya saja. Tidak mau diributkan dengan cerita oranglain. Manusia... Mahluk yang benar-benar egois.
0 notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Males.. Males.... Udah lelah jalanin hari kaya gini. Ga nemu titik temu. Selah mereka senang dengan hidup mereka. Seolah mereka tak punya masalah yang saya permasalahkan. Tak nemu titik temu. Ngomong A sampai Z ga ada titik temu yang bikin tenag saya. Anda-anda semua telah sukses membuat saya down. Down lebih dari sekedar manusia yang hina. Anda-anda semua hanya akan menyesal ketika saya sudah tidak ada. Dan memutuskan pergi dari kehidupan anda. Selamanya.
1 note · View note
aiiros035-blog · 7 years
Text
Kelak akan ada yang lebih kita sesali dari melakukan kesalahan, yaitu melewati waktu tanpa berbuat kebaikan.
— Taufik Aulia
2K notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Bagaimna caranya meredam ketidak sukaan. Bagaimana caranya menghentikan pikiran yg semakin hari semakin mengganggu aktifitas. Shering ke siapa?? Hampir seperti orang gila membicarakannya sendiri.
0 notes
aiiros035-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
G bisa ngomong apa-apa ya... Selain tetap jadi manusia terendah tak berguna.
0 notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Untuk apa sibuk memikirkan orang-orang yang tidak menyukaimu. Toh, bagaimana pun baik kamu padanya mereka, tetap saja mereka tidak menyukaimu.
Hal yang lebih penting justru, tetap lakukan hal-hal baik yang bisa kamu lakukan. Tetap kejar impianmu. Tetap berusaha menjadi lebih baik dari hari lalu. Karena, nanti semoga mereka sadar bahwa sebenarnya mereka tidak punya alasan untuk membencimu.
–boycandra
703 notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
“Terkadang, kita lebih mengenal keburukan orang lain daripada keburukan diri sendiri. Kenapa? ;
Karena mata kita lebih banyak melihat keluar daripada menengok ke dalam diri kita sendiri”
79 notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Seseorang bisa saja terlihat sangat buruk di mata kita. Tapi jangan sampai kita merendahkannya, meskipun sebenarnya ia pantas untuk direndahkan.
— Maka, itulah gunanya untuk terus menerus ‘belajar sabar’. Agar mulut dan hati kita terhindar dari merendahkan orang lain, siapapun itu.
110 notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Tumblr media
“Hinata adalah contoh perempuan yang mencintai suaminya karena kekurangannya, sebanyak apapun itu, bahkan jika suaminya tak memiliki kelebihan sedikitpun.”
Sumber gambar: Google
67 notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Media sosial membuat manusia pandai mengomentari hidup orang lain.
— Hati-hati. Jika tak pandai-pandai mengelola hati, bisa jadi, secara tak sadar, kita terjebak dalam kubangan ’menyebarkan aib orang lain’.
Daripada mengomentari hidup orang lain, lebih baik kita berbanyak-banyak menghitung kesalahan diri sendiri. Sebagai bahan introspeksi, agar kita menjadi manusia yang baik, terutama di hadapan Sang Pencipta.
78 notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Muara
Kau yang selalu pandai menjaga diri. Menyembunyikan apa-apa yang seharusnya tak ditampakkan. Menjaga yang seharusnya tak tersentuh tetap pada tempatnya.
Kau yang selalu menyuguhkan senyum saat orang-orang menyapa. Seperti embun yang merebah pada udara. Membuat orang yang menghirupnya bahagia. Termasuk aku, diam-diam menyambutnya dengan kekaguman dalam kesunyian.
Kau yang selalu berlaku lembut. Tuturmu hanya berisi kebaikan. Tak pernah telingaku mendengarmu mencela seseorang, atau sesuatu. Mungkin saja, kau pernah tak menyukai seseorang, atau sesuatu. Tapi kau menyembunyikannya dengan sangat rapi. Kau hanya menceritakannya pada Tuhanmu. Sehingga yang tampak hanya bentangan putih meniadakan hitam.
Padamu, doa-doaku bermuara. Menumbuhkan segala harapan baiknya. Aku akan selalu memupuknya. Semoga kau senantiasa dalam kebaikan, dikelilingi perlindungan dari Sang Maha.
|| Ruang, 12 November 2017, 21.07 ||
196 notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Mungkin, luka masa lalu tak akan benar-benar sembuh. Tapi hal itu jangan dijadikan alasan untuk menyakiti orang-orang yang datang di kemudian hari, agar mereka merasakan apa yang kau rasakan.
— Begitu kata cicak kepada tembok
51 notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
“Jadilah manusia yang pandai menasihati sekaligus pandai dalam memberi teladan”
— Karena ada yang hanya pandai menasihati, tapi perbuatannya sangat jauh dari nasihat-nasihat yang keluar dari mulutnya, juga tulisannya.
95 notes · View notes
aiiros035-blog · 7 years
Text
Cuma bisa ngedumel cuma bisa marah sama diri sendiri. 😞
0 notes