Kadang saya menggila dalam pikiran saya | Dan disini saya menumpahkannya
Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo

Percayalah...saya nggak ada maksud bikin siapapun terluka. Nggak kamu. Nggak saya. Nggak siapapun.
Percayalah...setidaknya saya jadi belajar untuk berkomunikasi dengan lebih baik. Agar apa yang saya maksudkan, ditangkap sempurna oleh orang-orang yang mendengarkan. Maaf kalau yang kemarin cara saya salah.
Percayalah...saya kemarin memilih karna Allah. Berusaha menjalankan perintahNya dengan sempurna. Buat kita juga.
Percayalah...Allah nggak tidur, dan nggak akan aniaya. Dan apa yang sudah dituliskan, pasti terjadi sesuai yang IA kehendaki.
Semoga tahun depan bisa kutebus salahku. Kalau ternyata tidak...ini buat kamu.
*btw, ini tart cherry.
5 notes
·
View notes
Text
Jodoh
Ini tentang kamu jodoh... *ciee ai nulis tentang jodoh :v :v
“Jodoh kita sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. Mau diambil dari jalan halal ataukah haram, dapatnya yang itu juga. Yang beda, rasa berkahnya :) Bukan tentang apa, berapa atau siapa, tapi BAGAIMANA Allah memberikannya. Diulurkan lembut mesra, atau dilempar dengan penuh murka.” -Salim A. Fillah
Itu satu dari sekian banyak nasehat ust. Salim yang ai pegang teguh.
Dan lagi, masalah jodoh dan rizki itu kan sudah Allah tentukan. Sudah Allah tuliskan. Sudah Allah jamin.
Masalahnya, surga dan neraka buat kita itu yang belum ada yang jamin. Kalau kayak 10 sahabat Rasul sih mungkin bisa agak lega.. Karna Allah sudah jaminkan mereka masuk surga. Lah kita? Lah gue?
So please..please.. Stop sibuk mikirin yang udah pasti, udah ditakdirin, udah ditulisin, dan sudah Allah jaminkan. Dan mulai khawatirin yang belum pasti, dan belum ada seorang pun yang menjamin. :((
*nb: Ini mah ditulis udah lama, waktu awal syawal dan nikah menjadi topik hangat di grup tertentu tapi belom dipublish aja.
3 notes
·
View notes
Text
Selftalk
Gue percaya, hidup itu sederhana. Manusianya aja yang suka bikin ribet. Termasuk gue. Bahkan mungkin, gue (ngerasa) termasuk ke dalam salah satu golongan manusia paling ribet.
Dan ini salah satu contohnya...
“You can’t lose what you never had.” Westlife.
Sure. Indeed. So pasti. Itu bukan pernyataan yang perlu dibantah.
Jadi harusnya kita gue (kenapa gue pake kata “gue”? Karna gue abis ikut Siaware. Wkwkwk #skip)....
*diulang aja ya biar ga susah bacanya*
Jadi harusnya gue ga perlu ngerasa kehilangan sesuatu yang bukan punya gue. Atau takut kehilangan sesuatu yang belom tentu jadi milik gue. Kecuali, kalo gue cuma ngerasa mempunyai sesuatu. Bisa jadi di akhirnya, gue ngerasa kehilangan. Itu beda perkara.
Kenapa ngerasa nya pake di bold dan italic sampe nyolot? Karna itu ngerasa. Artinya, gue doang yang ngerasa punya. Padahal kenyataannya mah kagak.
*sigh
Jadi ya Ay, sekarang lo harus menghadep kaca, trus ngomong deh saya bayangan yang ada disana, “Dear, you can’t lose what you never had. So you do not worry and do not sad. And make sure that you do not claim anything or anyone as yours. So you won’t feel like lose anything (or anyone).”
Kita ga akan kehilangan apa yang bukan milik kita. Dan sejatinya, di dunia ini kita nggak memiliki apa-apa.
2 notes
·
View notes
Photo

Mau cerita........................cerita Mau minta diceritain.........minta
If only, we could live the life as simple as that...
0 notes
Text
“When I text you, it means I miss you. When I don't text you, it means I'm staring on my phone, waiting for you to miss me.“
Satu sudut ruang di hati rasanya pingin nulis gitu, doang. Tapi keburu dimarahin sama sudut ruang yang satunya lagi:
“Alay lo, Ay!” -___-”
Kata Imam Asy-Syafi’i.. Kalau ada dua pilihan yang bikin kita galau, pilih yang paling menyelisihi hawa nafsumu.
Maka aku memilih mundur, karna itu yang paling menyelisihi hawa nafsuku.
Maka aku memilih diam, karna itu yang paling menyelisihi hawa nafsuku.
Maka aku memilih urung dari sekedar mengirim pesan, karna itu yang paling menyelisihi hawa nafsuku.
Namun rupanya, sesulit-sulitnya memilih, lebih sulit untuk bertahan pada pilihan yang telah kita ambil.
Tapi mungkin disini letak ujiannya. Semakin lama semakin berat, mungkin karna Allah ingin semakin lihat, seberapa kuat komitmenku padaNya.
Tapi karna aku memilih Allah, maka Rabb ku tidak akan pernah membiarkanku sendiri, tidak pula akan mengecewakanku.
Kan?
2 notes
·
View notes
Photo

Atau mungkin, yang menakutkanmu, sebenarnya bukan bahaya, sayang. Atau kamu hanya takut dengan ketakutan yang kamu imajinasikan sendiri. Kamu terkungkung dalam batas yang kamu tancapkan sendiri pasaknya. Sadar tak sadar, jiwamu mengerdil atas perintahmu sendiri. Tenang, ai... karna Allah bersamamu. Maka tugasmu hanya berikhtiar. Dan disana, pahala surga menantimu. InsyaAllah.
1 note
·
View note
Quote
Yang kayak elo, ada lagi nggak sih? Gw mau dong satu..
.... 😩
3 notes
·
View notes
Conversation
Shiddiq: Uti.. amah ica mana?
Uti: amah ica belum pulang..
Shiddiq: udah dua kali. Kemalen belom pulang sekalang belom pulang. Amah ica celja nya pulang jam belapa cih?
Trus gue meringis di pojokan..
Besok amah telpon ya ganteng... 😂
1 note
·
View note
Photo

"Kakak? Assalamu'alaikum?" Dengan logat bahasa Indonesia yang asing. Khas orang Rohingya. "Eh?? Abdullah? Sadek? Ini Abdullah atau Sadek??" "Abdullah, kakak.." Trus gw merepet ngomong banyak hal pake bahasa indonesia saking excited nya. Gw lupa kalo lagi ngomong sama orang yg baru belajar bahasa Indonesia. "Kakak di jakarta? Kerja?" *kata Abdullah setelah gw akhirnya tersadar trus berhenti cicicuit 😂 "Iya Abdullah. Kakak di jakarta." "Kakak comeback? Berapa hari comeback?" "Belum tau.. insyaAllah comeback. Tapi belum tau kapan.." "Satu hari? Dua hari? Lima hari?" "Haha.. Belum tau, Abdullah..semoga bisa comeback.." "Kakak comeback.. kakak no comeback, Abdullah no happy.." *trus gw mendadak melow T.T . Abis itu "ngobrol" lagi. Walaupun sebagian nyambung, kebanyakan kagak 😂 . "Gimana belajar disana? Belajar apa aja?" "Abdullah belajar, kakak." "Pinter.. siapa sarama nya? di ICS belajarnya hari apa aja?" "Jam sembilan. Laki-laki jam sembilan. Perempuan jam tiga." (Atulah gw nanya harii 😂😂) . "Abdullah tidur. Ini udah malam." "Abdullah jam duabelas tidur. Kakak jam sepuluh tidur." (Jiaah.. Ini udah setengah sebelas, braay.." 😂😂) . Dan obrolan setengah nyambung setengah kagak lainnya.. . Tapi akhirnya, percakapan nggak jelas ini sukses membuat gw mellow. Kangen banget, walaupun ngobrol nya cuma itu-ituu aja. *soalnya kosakata juga cuma itu2 aja 😂 . Btw. Abdullah teh yg pakai sarung. Ini adek kesayangan ai di ICS. Umurnya 12. Ini pengungsi Rohingya kedua yg ai kenal. Ramah bgt anaknya.. . Semoga bisa ketemu lagi.. . Ya Allah..pingin comeback..zagoy ke aceh..hala.. 😂
2 notes
·
View notes
Photo
HAHAHAHAHA... *trus garuk tanah di pojokan

Gak tau tulisan siapa, dapat di dp bbm orang , dan suka aja sama kata-katanya
57 notes
·
View notes
Text
Mengorek luka lama. Lalu berdarah lagi. Menangis lagi. Tapi nanti, setelah mengering, entah mengapa masih selalu penasaran. Mungkin aku menikmati rasa pedih itu. Mungkin juga tidak. Mana mungkin ada orang bodoh yang suka hatinya terluka. Tapi mungkin aku memang sebodoh itu. Segalanya mungkin. Tapi satu hal yang pasti: masa lalu tidak akan kembali. Maka antara aku dan kamu, hanya ada dua kemungkinan, di episode yang akan datang: terus seperti ini, saling menjauh dan melupakan; atau kembali bertemu dan benar-benar dipersatukan. Ah, mungkin opsi kedua hanya khayalan.
2 notes
·
View notes
Quote
They are million different ways to say "I love you" "put your seat belt on" "watch your step" "did you eat?" "get some rest" You just have to listen.
and so do, “jangan nggak ngabarin lagi..” maybe,
2 notes
·
View notes
Video
youtube
Saya berkali-kali nonton ini, dan berkali-kali itu juga nangis. :’)
Saya nggak kenal siapa perempuan berhijab atau anak muslim di video itu. Tapi saya merasa sangat bahagia melihat bagaimana warga Australia memperlakukan mereka. Bagaimana mereka dilindungi, dan diterima.
Rasanya saya ingin memeluk mereka satu persatu dan mengucapkan ‘terima kasih’.
Terima kasih telah melindungi saudara-saudara saya. Terima kasih telah menerima kami. Terima kasih.
This is just too sweet.. Thank you. :’)
1 note
·
View note
Quote
Cepat pulang. Jangan pergi terlalu lama. Aku takut. Aku takut lama-lama aku terbiasa dengan ketidakhadiran kamu disini.
2 notes
·
View notes
Quote
I don't know what's your name, so can I call you "mine"?
5 notes
·
View notes
Text
Setelah melewatkan, mengharapkan. Ini siapa sedang bercanda dengan siapa?
Someone is probably praying to God right now asking Him to send someone like you in their life.
22K notes
·
View notes