Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Napasmu menjadi sia-sia
Napasmu sia-sia jika tiap detikmu masih menyimpan sesal tak berkesudahan
Napasmu sia-sia jika tiap menitmu masih menyuarakan amarah berkepanjangan
Napasmu sia-sia jika tiap jam-mu masih mengutarakan kekesalan tak bertuan
Napasmu sia-sia jika tiap harimu tak ada syukur yang kau panjatkan
Napasmu sia-sia jika tiap minggumu tak ada ikhlas yang kau ikhlaskan
Napasmu sia-sia jika tiap bulanmu tak ada senyum yang kau tunjukkan
Napasmu sia-sia jika tiap tahunmu tak ada wujud dirimu sebagai bukti pendewasaan
-vg
5 notes
路
View notes
Text
"Bersahabatlah dengan alam, karena ia selalu paham apa yang terpendam sebelum tenggelam
selalu paham apa yang diam-diam padam lalu terpejam"
-vg
0 notes
Text
Letihmu harus kau latih
Supaya jerihmu tanpa pamrih
Syukurmu harus tumbuh subur
Supaya pandangmu tidak lagi kabur
-vg
0 notes
Text
Sini, duduk dulu
Turunkan egomu
Bicaralah padaku
(jangan hanya menatap layar ponselmu dan foto-foto kedai kopi di sekelilingmu)
Mari, minum dulu
Aku tau ada yang salah sedari dulu
Cepat perbaiki dan biarlah berlalu
(aku tau kamu tidak suka membicarakan yang sudah lewat, tapi aku gemas melihat kita yang hanya berjalan-jalan di tempat)
Silakan ambil dompet dan kuncimu
Lalu pergi jika itu yang kau mau
Tinggalkan dan lupakan aku
(tapi jatah sisa kopimu untukku ya, kan kamu pulang lebih dulu)
Kau tahu,
Aku akan selalu disini menunggu
Melebarkan tangan siap menyambut pulangmu
(asalkan, kamu pulangnya seorang diri saja ya. Jangan bawa gadis barumu, nanti aku cemburu. Kalau bawa ibu dan bapakmu, boleh deh)
-vg
0 notes
Text
Kita sibuk menghempas rasa
Sibuk menghempas prasangka
Bahwa ternyata,
Ada nyaman di antara kita
-vg
0 notes
Text
"temui aku dalam setiap bait yang kau suarakan, peluk aku dalam setiap hangat yang kau rasakan"
-vg
0 notes
Text
Aku memandang hamparan hijau
Ada bayangmu mampir di balik kilau
Aku memandang gemintang malam
Terasa pelukmu hangat di tengah temaram
-vg
0 notes
Text
Aku padam
Seiring alam tenggelam
Tak ada yang paham
Semua pura-pura bungkam
Surabaya, 3 Juli 2019
-vg
0 notes
Text
Coba pikir ulang
"gatau gua, terserah aja dah"
"percuma usaha, hasilnya nihil, mending gausah"
"gaada gunanya, sia-sia doang"
"kenapasih hidup gua gini amat"
"pengen dah kayak dia aja"
"gimana dong gabakal bisa gua"
^kalimat di atas termasuk kalimat yang paling saya usahakan untuk tidak dikatakan dalam keadaan apapun. Manifestasi yang buruk. Seharusnya kita tau, ucapan adalah representasi hati dan pikiran yang dampaknya akan terlihat pada perilaku dan tindakan. Kalau saja memang keadaannya sedang buruk, lalu malah ditambah dengan kalimat-kalimat yang pesimis dan negatif, bukannya malah tambah buruk?
Kadang kita cuma mau bagian bahagianya doang, gamau susahnya, gamau ribetnya. Tapi salah kita juga yang kebiasannya liat hasil akhirnya doang, gamau telusuri proses usahanya, gamau coba mengenal perjuangannya.
Terlalu fokus pada tujuan, padahal secara persiapan belum aman.
Terlalu fokus mencapai yang tinggi, padahal mencapai yang rendah saja belum ahli.
Jika masa depanmu masih buram, cukup jangan langsung menilai bahwa hidupmu jadi suram. Jika kau masih gagal, cukup jangan menyerah dan tetap berusaha walaupun cuma sejengkal. Jika kau masih belum mendapat hasil yang membanggakan, cukup jangan mengeluh dan menyalah-nyalahkan keadaan. Kita akan sama-sama belajar bahwa dari terjatuh, terdiam, dan tak bisa melakukan apa-apa, justru disitu kau akan mengerti seni dari berjuang dan lebih menghargai makna dari berhasil.
"usaha tidak akan mengkhianati hasil"
Kira-kira begitu katanya.
Ya semoga, cerita jatuh bangunmu menjadi cerita paling menarik dan terbaik untuk diceritakan ke anak cucumu nanti, ya.
-vg
0 notes
Text
2am thoughts
Menjadi pendiam dan tertutup pada saat-saat tertentu adalah salah satu cara saya menenangkan gejolak emosi di hati dan pikiran saya yang terlalu kalut.
Menyingkir sebentar dari keramaian dan menikmati sepinya sendirian adalah salah satu cara saya untuk lebih memahami apa yang sesungguhnya diri saya inginkan dan butuhkan.
Terkadang yang kau perlukan ialah diam. Diam dan berpikir. Kau butuh jiwa yang tenang supaya hatimu damai. Kau butuh pikiran yang jernih supaya langkahmu menjadi pasti.
Menjadi diam dan tertutup dari lingkungan luar itu perlu, supaya kau tidak perlu lagi menambah beban hidupmu dengan kicauan orang lain yang bahkan tidak peduli dengan dirimu. Menjadi sendiri dan kesepian itu perlu, supaya kau lebih menghargai diri sendiri dan lebih mendengar suara hatimu sendiri.
Jangan terlalu sibuk supaya menjadi seperti mereka di luar sana, cukup lihat dirimu yang sekarang dan berkata dengan mantap bahwa dirimu yang sekarang sudah lebih dari cukup.
Jangan takut melangkah, jangan takut kalah, dan jangan takut untuk berubah.
Apapun yang sedang kamu alami saat ini, semangat ya!
-vg
0 notes
Text
Lingkaran Hidup
Di usia 14 tahun, saya belajar untuk berani menentukan pilihan di atas kaki saya sendiri, belajar untuk paham bahwasanya masa depanmu sungguh ada di depan mata; tak bisa kau elak. Belajar untuk mengerti tanggung jawab ada untuk dipikul dan beban ada untuk ditanggung. Belajar untuk tidak mengadu karena mengadu tidak membuat seseorang menjadi lebih dewasa dalam berperilaku.
Di usia 15 tahun, saya belajar apa itu kerja keras, mencoba hal baru dengan segala risikonya, menyelesaikan pekerjaan seorang diri 鈥攄ari nol. Belajar untuk tetap berpendirian teguh di tengah lingkungan yang angkuh. Lingkungan yang baru tidak selalu baik, tetapi setidaknya saya bisa tetap menjadi baik.
Di usia 16 tahun, saya belajar apa arti terbaik dari seorang teman鈥攂ahwasanya kau benar-benar butuh pendengar yang baik dan teman cerita yang asik. Mengerti alasan dibalik setiap yang datang dan pergi. Mulai mengerti hakikat kehidupan selagi masih dalam tahap belajar dan mencari pengalaman. Mulai pintar membedakan mana lingkaran pertemanan yang patut saya pertahankan dan mana yang harus saya tinggalkan karena memberikan dampak buruk untuk perjalanan hidup ke depan.
Di usia 17 tahun, saya belajar mendalami arti dari sebuah kedewasaan, baik secara lisan, pikiran, perbuatan, maupun perasaan. Saya belajar untuk bersyukur atas setiap hal yang saya dapati dan saya lalu., Saya belajar untuk menghargai segala bentuk susah payah yang saya telah lakukan鈥攁papun itu bentuk hasilnya nanti. Saya belajar percaya kekuatan dari sebuah doa dan harapan, saya merasakannya sendiri bagaimana doa yang sedari dulu saya pinta, Tuhan berikan tepat pada waktu-Nya.
Di penghujung usia 17 tahun, saya belajar mengerti arti pahit-manisnya cinta. Belajar menerima definisi cinta yang Tuhan persilakan untuk saya rasakan. Belajar memahami bahwa setulus-tulusnya cinta adalah memberi. Belajar untuk mengerti bahwa mencintai seseorang bukan lagi tentang duduk di kedai kopi atau makan makanan favorit bersama, bukan lagi nonton bioskop bersama sebagai tanda kemesraan sebuah hubungan, bukan lagi bergandengan tangan supaya kau bisa merasakan bahwa kau benar-benar dimiliki dan dilindungi. Tetapi bagaimana kau menyisihkan sebagian pedulimu untuk tau bagaimana kabar harinya dan suasana hatinya, bagaimana kau bisa bertukar pikiran, cerita, dan pendapat untuk satu tujuan yang sama di masa depan, dan bagaimana kau bisa menerima bahwa setiap cinta yang kau berikan tidak selalu mendapatkan balasan karena memang cinta itu memberi tanpa pamrih.聽
Di usia 18 tahun, saya belajar mengerti bahwa setiap rencana yang sudah saya buat tidak bisa semuanya tercapai sesuai harapan. Saya belajar mengerti bahwa hidup saya tidak sepenuhnya milik saya鈥攕udah ada yang mengatur. Saya belajar mengikhlaskan sebagian mimpi saya yang mungkin bersimpangan dengan jalan-Nya. Saya belajar rendah hati dan bersyukur, percaya bahwa setiap orang punya porsinya masing-masing, punya jalannya masing-masing, dan punya rezekinya masing-masing. Saya belajar untuk tidak kuatir karena kuatir hanya akan menambah beban pikiran yang sudah terlalu banyak menumpuk. Saya belajar untuk tidak takut karena takut hanya membuat hati semakin penuh dengan angan-angan buruk. Saya belajar untuk berdiri tegak dan menatap lurus ke depan, sadar bahwa masih banyak lagi lika-liku hidup yang harus saya jalani鈥攜ang sekarang belum seberapa, belum sampai separuhnya.
Bagi saya, tidak setiap tahun itu berarti. Tetapi tahun akan terus berganti untuk menorehkan kisahnya yang baru sebagai pengganti tahun sebelumnya yang sempat terlewatkan tanpa arti.
Untuk kamu,
Selamat berjuang meniti kehidupan yang penuh harapan. Berada di atas atau di bawah, kau tetap hebat dengan segala keterbatasan dan kelebihanmu. Kau tetap berarti untuk satu atau beberapa orang di sekelilingmu. Tetap berusaha dan bersyukur, jangan lupa bahagia:)
Bogor, 7 Juni 2019
-vg
0 notes
Text

Jogja,
Masih menjadi impian dari setinggi-tingginya harapan
Semoga diizinkan dan dimudahkan :)
0 notes
Text
Masih ada namamu di setiap penghujung bait doaku
Masih ada harap akan hadirmu terselipkan seiring air mataku
Masih ada nyaman paling hangat dipelukmu
Masih ada rindu paling dalam saat menatapmu
Aku masih mencintaimu, selalu begitu.
-vg
0 notes
Text
Kau tidak akan pernah benar-benar berhenti mencintai seseorang
Tidak akan pernah benar-benar melupakan seseorang
Bilangnya sih sudah ikhlas ditinggalkan
Tapi kok tidak ikhlas digantikan
Hadah
-vg

0 notes