Menyemarailah kebaikan pada setiap huruf yang tertanam dalam pelataranku (ini)
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Tali Sepatu Tak Terikat

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pagi-pagi sekali aku terbangun mendengar riuh suara air keran subuh, hawa dingin pagi ini membuatku tak sanggup bangun dari mimpi indah semalam. Tetapi mau tak mau aku harus bergegas memulai rutinitas pagiku, sholat subuh, mandi, sarapan pagi, dan berangkat sekolah.
Satu hal yang takkan pernah kulupakan adalah ketika ayah tak pernah absen mengikat tali sepatuku sebelum berangkat sekolah. Seakan-akan dari situ ayah berpesan,
“Nak, Ikatlah ilmu sebagaimana tali sepatu yang ayah ikat ini, agar kau tak terjatuh ke jurang kebodohan yang akan menyiksamu.”
“Nak, ikatlah imanmu sebagaimana tali sepatu yang ayah ikat ini, agar kau tak terjatuh ketika mengejar Allah.”
“Nak, ikatlah amal sholehmu sebagaimana tali sepatu yang ayah ikat ini, agar kau tak tersesat dalam kesombongan semata.”
Begitu indah dan dalam pesan ayah yang terkadang sendiripun seringkali lupa dan tertipu pada perkara dunia yang fana. Tenggelam dalam gemerlapnya kehidupan dunia, merasa aman dari kemurkaan Allah. Padahal sendiripun tak bisa menjamin kemana arah ‘pulang’ nanti.
Lagi-lagi aku tersindir dengan teguran halus yang Allah sampaikan lewat kitab-Nya :
أَفَأَمِنُواْ مَكْرَ اللّهِ فَلاَ يَأْمَنُ مَكْرَ اللّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raaf: 99)
Jelas sudah, sebaik-baiknya perbekalan ialah taqwa, bertaqwalah dengan ilmu yang telah Allah beri, bertaqwalah dengan iman yang selalu Allah jaga, bertaqwalah dengan amal yang ikhlas, agar syurga terasa nikmat untuk diperjuangkan.
Selamat berjuang, para pejuang taqwa!
- Malam ini Bantarwaru begitu bersahabat.
2 notes
·
View notes
Photo

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Lagi - lagi aku masih terburu-buru, terlalu cepat berharap, terlalu cepat berprasangka pada doa yang tak kunjung nyata.
Duhai Allah ampuni hamba-Mu ini...
Andaikata doa itu segera Allah kabulkan, yang terjadi mungkin “Takkan kau dapati banyak dari mereka yang bersyukur”
Duhai Allah ampuni hamba-Mu ini...
Padahal jelas sudah firman Allah “Bersabarlah dengan sebaik-baik kesabaran” karena, takkan ada doamu yang tak pernah Allah kabulkan melainkan pada waktu yang tepat.
alghifariah
2 notes
·
View notes