Tumgik
alvilatifah-blog · 7 years
Photo
Memang masih jaman ya k Dea, Jin bisa dengar(nyuri kabar) kabar dari langit?
Tumblr media Tumblr media
hahaha jadi inget dulu bapak pernah cerita kalo beliau sampe pernah tiap hari ditanyain temennya “Hari ini mimpi apa?”
Jadi 3 hari berturut-turut bapak mimpi aneh-aneh. Dimana tiap mimpi itu diartikan sebagai nomor togel sama temen-temennya. Bapak sampe tergoda untuk ikutan togel biar kalo menang, duitnya bisa dipake buat beli home teathre -_- tapi habis itu beliau inget kalo rejeki udah dijatah. Beliau ga mau ambil rejeki dengan cara yang haram.
Endingnya, beliau baca Al Baqoroh dan udah ga pernah mimpi aneh-aneh. Besoknya bapak denger cerita dari warung depan kontrakan yang bilang kalo rumah kontrakan bapak itu dulu banyak jin nya ~XD what a random…
31 notes · View notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Bakal momen puasa komunikasi dan ngurusin hal lain kalo begini. Waktunya limit banget, kerjaannya nganga minta digarap. Ya Tuhan tolong dibantu.
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Selamat tinggal
Kepada manusia-manusia yang belum rangkum pekerjaannya di bulan Desember. Silahkan dikerjakan betul-betul. Tahun baru, benar-benar menginginkan kebaruan. Bolehlah hikmah tahun lalu masih sebagai prinsip, semoga ada pengembangan yang lebih baik di tahun ini. Tapi kalau belum mampu menyelesaikan pekerjaan tahun lalu. Apa pula kepedean sebut 'yey tahun baru', "tahun baru gundulmu, selesaikan tugas tahun baru tanpa jejak dahulu kalau mau tahun baru".
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Nggak usah buka media sosial sekalipun WA kalau kamu nggak pengen chatting orang/kamu nggak pengen update sesuatu. Biasakan berpikir sebelum melakukan sesuatu, hemat waktu luang ada yang lebih penting dan esensial dibanding menye-menye nggak penting nggak jelas di medsos.(Harian kesekian buat diri sendiri)
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Ketika hatimu sedang runyam, ia tak sejalan dengan keadaan. Tolong jangan banyak membuat m pelarian dengan tertidur. Karena ketika bangun, hal yang sering aku rasakan. Adalah hatiku merasa makin suntuk. Sumpek. Sebaliknya, jika kau tak mampu berbuat banyak untuk berjuang. Tidak melakukan hal-hal benar, karena saking kau merasa buntu. Tolong perbanyak doa, mengaji Al-Quran. Semoga dengan begitu hatimu tentram, dan dengan seizin ridhanya, Allah mempermudah serta membukakan jalanNya.
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Setiap lihat chatting sama dosen pembimbing, air mata selalu keluar. Sampai suatu saat aku nggak bisa nangis, kering air mataku. Heran, gimana orang-orang yang nggak punya rasa tanggung jawab bisa jadi dosen.
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Waktu itu limit banget, kayanya konsep jam akan berubah di otak gue. Melihat kenyataan yang ada waktu itu seumpama kecapan di mulut, cepat 'cuplak'. Semoga konsis dan resiaten terhadap godaan deh akunya.
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Penelitian
Salah satu hal yang penting dalam penelitian adalah kemampuan untuk mengkombinasi data-data menjadi sesuatu yang baru. Hal tersabar dalam penelitian adalah proses membaca, peneliti dituntut lihai menyeleksi data, mencari hubungan antara satu pembahasan dengan yang lainnya. Serta meminimalkan pemborosan kata dengan sikap penulis yang kadang tidak jeli menulis hal yang tidak diperlukan.
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Semenjak sadar, setiap tulisan punya nasibnya sendiri. Aku jadi lebih percaya diri buay posting tulisan 😊
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Kau tahu, betapa ayahku sangat menyayangiku. Aku tak mampu membuatnya bersedih, dia memikirkanku sepanjang hari. Pernah suatu saat dia menelfon, sudah jadi kebiasaan setiap bulan beberapa waktu ia menelfonku. Sedang aku sedang puyeng kataku menghadapi Skripsi. Aku titip pesan pada adikku agar orang rumah tak menelfonku, lagi puyeng bilang begitu. Baru beberapa detik aku kirim pesanku, bapak langsung menelfon. Mau tak mau aku angkat, langsung kudengar suaranya khawatir bergetar. "Kamu ada masalah apa?". Ya Tuhan, kau tahu aku hamba yang kecil, kau selalu benar dan aku selalu melakukan kesalahan. Ya Tuhan, mampukanlah aku, hambamu yang lemah ini memberi kebahagiaan pada orang tuaku.
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Kadang atau kalo momen tertentu pernah ngerasa galau rasa a.b.g. Diluar itu aku nggak suka terhubung sama hal-hal galau. Dipikiran akunya udah ngejudge itu ngebosenin gitu.
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Musuh gue adalah "Menunda", entah berapa kali gue menuruti nafsu untuk menunda. Dan akhirnya gue kecewa sendiri karena telah menunda. Banyak sekali mulai dari hal-hal kecil, gue terlena untuk menunda, hingga pada akhirnya gue tak memiliki gairah untuk mengerjakannya. Menunda begitu nyaman menggiurkan, siapa saja rela menangguhkan waktunya untuk menunda pekerjaan. Nyatanya dengan menunda ada saja, kesialan perlahan but pasti berjalan dengan pasti kearah kita. Siklus menunda itu seperti ini; awalnya lo ogah-ogahn, ngulur waktu 'nantu lah, dikit lagi',bagus kalo lo konsis buat habis nunda langsung ngerjain itu. But untukborang yang udah kemakan sama ego, kemalasan, plus hasutan setan. Udah sambil lalu aja tuh kerjaan nggak dikerjain. Akhirnya lo bener-bener mager nggak mau bereaksi untuk kewajiban yang sebenernya itu adalah harus bagi lo. Akhir cerita lo nyesel, karena nggak ada kesempatan lagi, nggak ada waktu lagi. Tagu kan nyesel itu kaya gimana; nyalahin diri sendiri, maki diri sendiri, nangis, depresi bla n bla. Banyak mudharatnya coy.--ngingetin diri sendiri--
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Untuk hal-hal luar biasa, harus dibiasakan dari hal kecil. Samangat fina, jangan dikalahin egosetan kamu.
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Gara-gara mau ikutan giveway notebook yang dinaungi oleh hal berbau sastra. Gue yang jurusan al-Quran tetiba baca literatur sastra. Yah semiga rejeki gue.
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Gue anti, gak mau banget nulis ketika hati gue sedang mengutuk seseorang. Cukup gue rasa itu hal yang perih, nggak perlu repot-repot mengabadikan lewat status atau apalah. Buat apa? Nggak guna!
0 notes
alvilatifah-blog · 7 years
Note
Bukan maksud melebihkan introvet dan extrovet. Perhatikan, itu pertanyaan.
halo, Kakak Amy idolaku kak, saya penasaran, apakah benar seorang introvert akan lebih spesial daripada seorang ekstrovert? apa bagaimana? salam, netijen ekstrovert pencari tubir.
Dear Netijen Ekstrovert Pencari Tubir,LU NGAPA SIH AH ASK GAPERNA BENER
Hhh oke karena gue lagi gabut kejebak badai nggabisa nyebrang selat sunda, mari kita jawabin ask saja.
Kamu ya berani-beraninya bilang introvert yang cupu itu lebih spesial daripada ekstrovert yang bacot dan banyak temennya. Ekstrovert itu emang berisik, tapi dia blak-blakan, berani, temennya dimana-mana, ngga dipendem-pendem kalo ada apa-apa. Introvert tuh apa, belagak eksklusif ga berani ngomong, ga suka keramaian, ga punya banyak temen, cupu gitu apaan mau sok spesial.
Yang spesial tuh cuma martabak sama nasi goreng. Manusia mah gausah sok mau ikut-ikutan spesial deh udah. Di mata kang cukur semuanya sama, sama-sama nunduk.
Bhay.
10 notes · View notes
alvilatifah-blog · 7 years
Text
Pas banget, dari semalem mikirin hal ini. Paginya masih kepikiran, bahkan berusaha cari solusi, biar bisa jadi cepat dalam soal beanfaat. Eh paginya, tertarik main ke tblrnya Mbak Deamahfudz dan jelajah postingannya yang mendamparkan saya ke postingan ini; sebuah jawaban. Terimakasih sudah menulis👍👍
Am I Left Behind?
Ada sebuah penyakit, saya tidak tahu nama resminya. Tapi kita namakan saja “Sindrom Ketinggalan Balapan”.
Indikasinya begini:
• Kamu sedang belajar atau meniti karir, tapi have no idea kamu mau jadi seperti apa di ujungnya nanti.
• Kamu ngeliat figur-figur hebat di bidang kamu. Di satu sisi kamu jadi bersemangat, di sisi lain kamu jadi overwhelmed karena ngerasa banyak banget hal yang mesti kamu pelajari untuk berada pada posisi seperti mereka.
• Efek lainnya juga, mungkin kamu jadi ngerasa ketinggalan, atau bahkan ngerasa udah salah jalan selama ini.
• Lalu kamu ngerasa tahun-tahun yang sudah kamu lalui kamu habiskan begitu saja, agak sia-sia. Kesal dan menyesal rasanya.
• Terlebih, kalau figur yang kamu lihat adalah teman sebaya kamu. Ada yang udah sampai di sana, ada yang udah jadi ini, ada yang sudah menghasilkan itu. Rasanya pengen mencet tombol restart hidup–andai saja ada.
Apa yang mesti dipikirkan-dilakukan dalam kondisi begitu?
Penanganan pertama: “Ingat, hakikat yang paling hakiki tentang hidup, bahwa kita semua akan mati, lalu semua cita-cita, pencapaian, karir–betapapun cemerlangnya, akan berakhir. Tutup buku. Apa yang penting adalah amal yang kita niatkan, persembahkan, untuk Sang Pencipta.
Penganan kedua: “Ingat, semua orang berproses. Semua yang ada di puncak pernah mendaki dari bawah. Jika kita masih di bawah, santai aja. Panik tidak akan membuat kita tiba-tiba berada di puncak. Tenang. Terus bejalan, selangkah demi selangkah. Lakukan sekecil apapun upaya kamu untuk menjadi versi lebih baik dari diri kamu, setiap hari, setiap waktu.”
Penanganan ketiga: “Ingat, hidup bukan balapan. Yang lebih dahulu menjadi hebat tidak membuatnya superior secara permanen dibanding kita; suatu saat kita bisa melampauinya. Terlebih, yang di mata kita sudah hebat, barangkali payah dan berantakan dalam sekian aspek–yang mungkin kita baik di sana. Kasih sayang keluarga, pertemanan yang berkualitas, ibadah yang khusyu’–banyak sekali hal yang matters dalam hidup yang tidak perlu syarat untuk memilikinya.
Oke, sementara segitu dulu.
Tarik nafaaas, hembuskan. Ayo kita jalan lagi, selangkah demi selangkah.
It does not matter how slowly you go as long as you do not stop.
Confucius
Bismillah.
4K notes · View notes