Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
RESENSI NOVEL ”TENGAH HARI DI SPIJKENISSE”
Nibras Adila Abrar Zym
1707101130020
Psikologi Komunikasi
Identitas Buku
Judul Buku : Tengah Hari di Spijkenisse
Penulis Buku : Redhite K.
Penerbit Buku : PT Pustaka Alvabet
Kota Terbit : Jakarta
Cetakan : I
Editor : Nadya Andwiani
Penyelia : Fajar Kurnianto
Desain Sampul: Ujang Prayana
Tata Letak : Alesya E. Susanti
Email : [email protected]
Tebal Buku : 300 hlm
ISBN : 978-602-6577-37-5

Sinopsis Novel
Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda Indonesia berusia 22 tahun yang bernama Aryo, ia bekerja sebagai asisten terapis di salah satu Rumah Rehabilitasi dan Perawatan Careyn de Vier Ambachten, Kota Spijkenisse, Belanda. Ia merupakan lulusan Akademi Keperawatan jurusan Fisioterapi. Setelah lulus dari Akademi Keperawatan, ia pernah magang kerja di Rumah Sakit Radjiman Wediodiningrat, Malang. Dimana Rumah Sakit tersebut banyak menampung pasien dengan penyakit kejiwaan. Namun, tiga tahun kemudian Rumah Sakit tersebut berubah menjadi Rumah Sakit umum.
Kini, ia bekerja sebagai seorang asisten terapis di Rumah Rehabilitasi Careyn, Spijkenisse, Belanda. Ia bekerja untuk para pasien yang telah mendapatkan perawatan medis tetapi perlu pemulihan lebih lanjut. Novel ini menggambarkan perihal profesionalisme, pengorbanan, kekuatan memegang prinsip dan keyakinan, keteguhan hati dalam situasi dilematik, kesabaran menghadapi dan menyelesaikan persoalan, cinta segi tiga yang menguras emosi, serta persahabatan beda bangsa yang dipertemukan dan dipertautkan oleh sejarah masa lalu.
Penokohan
1. Aryo = Pemeran “aku” dan tokoh utama dalam novel ini, sebagai asisten terapis di Rumah Rehabilitasi dan Perawatan Careyn de Vier Ambachten, Kota Spijkenisse, Belanda.
2. Mark Limburgse= Adalah seorang terapis di salah satu Rumah Rehabilitasi Careyn
3. Ruud Kranjenbrink = Salah seorang pasien di Rumah Sakit yang berusia 78 tahun
4. Gloria Grijseels= Salah seorang pasien yang berusia 65 tahun, yang mengalami patah tangan saat bermain seluncuran di sungai yang membeku di depan rumahnya.
5. Frederica Deceunick= Salah satu pegawai resepsionis
6. Tante Uma= Bibi atau adik dari Ibu Aryo yang berusia 45 tahun, yang telah lama menetap di Belanda.
Amanat
Amanat dari novel ini adalah, jangan pernah menyerah oleh keadaan. Nikmati setiap proses dalam hidup, tidak semua apa yang kita pikirkan sama seperti yang orang lain pikirkan. Hargai perbedaan budaya, kultur, gaya hidup, kebiasaan yang muncul ketika kita baru pertama sekali menginjakkan kaki di Negeri orang. Utamakan kesabaran dalam mengahadapi pasien dan profesionalitas dalam bekerja, dan jangan pernah membanding-bandingkan Negara yang satu dengan yang lainnya (Rasis).
Kelebihan & Kekurangan Novel
Kelebihan: Cerita yang menarik, karena pembaca bisa langsung membayangkan bagaimana Negeri Belanda itu, dan beberapa karakter yang ada dalam cerita ini, dapat kita jadikan pelajaran untuk diri sendiri, bagaimana ketika kita tua nanti. Kemudian, setiap ada kata yang berbahasa Belanda, sudah ada terjemahannya dibawah, sehingga memudahkan pembaca juga untuk mengetahui sedikit tidaknya mengenai Bahasa Belanda.
Kekurangan: Terdapat beberapa penggunaan kata yang tinggi, sehingga membuat pembaca mengulangi bacaannya kembali, untuk dapat memahami maknanya.
Kesimpulan
Novel yang berjudul Tengah Hari di Spijkenisse ini sangat bagus dan inspiratif bagi anak muda yang berkeinginan melanjutkan pendidikan atau bekerja atau hanya sekedar berkunjung ke Negeri orang (Belanda). Selain itu juga berhubungan dengan psikologi, sedikit tidaknya para calon terapis atau praktisi medis memiliki gambaran bagaimana menangani dan merawat klien ketika di Rumah sakit. Menjadi praktisi medis tidak semudah yang dibayangkan, begitu banyak tantangan, kejadian dan pengalaman.
0 notes
Text
PASUNG JIWA
Judul: Pasung Jiwa
Penulis: Okky Madasari
Sampul Buku: Restu Ratnaningtyas
Penerbit: Gramedia Pustaka
Tahun terbit: April, 2016
Cetakan: Ketiga
Tebal Buku: 328 halaman, 20 cm
ISBN: 978-602-03-2220-9

PASUNG JIWA
Apakah kehendak bebas benar-benar ada? Apakah manusia bebas benar-benar ada?
Di dalam buku ini, penulis mengemukakan pertanyaan-pertanyaan besar dari manusia dan kemanusiaan.
Melalui dua tokoh utama, Sasana dan Jaka Wani, penulis menghadirkan pergulatan manusia dalam mencari kebebasan dan melepaskan diri dari kurangan tubuh dan pikiran, kungkungan tradisi dan keluarga, kungkungan norma dan agama, hingga didominasi oleh ekonomi dan belenggu kedewasaan.
Pasung jiwa menceritakan tentang kisah laki-laki bernama Sasana yang memiliki keinginan di dalam dirinya untuk “bebas”. Lagu dangdut merupakan lagu kebebasan yang dia inginkan, dan menarikannya merupakan bentuk kebebasan yang Sasana harapkan dan idamkan. Sasana merasa bahwa dengan bernyanyi dan berjoget dangdut, dirinya merasa bebas dan menjadi diri sendiri. Sejak kecil Sasana sudah diajarkan les piano, karena orangtuanya ingin Sasana mahir dalam memainkan alat musik, khusunya piano. Meskipun Sasana dapat menyeimbangkan antara musik dan akademik, namun hati kecilnya melawan, jiwanya tidak menerima. Meskipun demikian, Sasana tetap mematuhi perintah orangtuanya.
“Saat memasuki masa SMA Sasana mulai merasa ada keanehan pada dirinya, berbagai peristiwa kekerasan yang dialaminya di sekolah membuat dia membenci dunia laki-laki yang penuh dengan kekerasan. Aku pun jadi membenci laki-laki. Membenci diriku sendiri yang jadi bagian laki-laki.” Halaman 35
Setelah lulus SMA, Sasana pindah ke Malang untuk melanjutkan kuliahnya. Di sana ia bertemu dengan Cak Jak di sebuah warung kopi. Cak Jak pandai memainkan lagu dangdut menggunakan gitar, hal itu membuat Sasana betah duduk di sana sampai akhirnya Sasana ikut bernyanyi dan bergoyang. Cak Jak yang melihat hal itu lalu mengajak Sasana untuk mengamen. Karena Sasana merasa bahwa dia menemukan orang yang menerimanya, maka dia menerima tawaran itu dan lambat laun meninggalkan kuliahnya dan menghilang dari jangkauan teman-teman dan keluarganya yang di Jakarta.
Cak Jak dan Sasana mulai mengamen dari satu tempat ke tempat lain, dari hajatan satu ke hajatan lain. Dan untuk menjaga keprofesionalitasan, Cak Jak mendani Sasana dengan pakaian wanita. Setiap mendapat uang hasil mengamen, Sasana menggunakan uang itu untuk membeli baju, sepatu, dan segala hal atribut wanita. Sasana menikmati perubahan yang terjadi pada dirinya. Seorang pria yang berubah menjadi wanita sexy dengan goyangan mautnya. Dengan menjadi Sasana yang seperti ini, dia merasa menjadi diri sendiri dan bebas.
Melalui novel ini, Okky Madasari mengedepankan sosok yang berjuang untuk mendapatkan kebebasan yang hakiki. Ada Sasana yang semenjak kecil merasa bahwa dirinya terperangkap dalam tubuh yang bukan miliknya, Cak Jak yang membesakan jiwanya karena selalu dihantui masa lalu, ada Elis yang memilih menjadi pelacur dibanding harus hidup bersama suaminya, dan Karlina yang dipecat karena hamil padahal yang menghamili adalah atasannya sendiri.
Kekurangan Buku:
Buku Maryam karangan Okky Madasari membuat saya penasaran untuk mebaca karya Okky yang lainnya. Namun di buku Pasung Jiwa ini, agak sedikit membuat jenuh karena penulis menceritakan kisah yang terlalu mendetail hingga terkesan lama, jadi di tengah-tengah bacaan saya merasa agak bosan. Membaca buku ini harus diselipi beberapa kegiatan agar tidak bosan. Tidak seperti buku Maryam yang tidak bisa dijeda. Rasa penasaran yang terus muncul menjadi latar belakang saya membaca tuntas buku ini.
Kelebihan:
Novel yang dapat membuat kita berpikir ulang mengenai kehidupan. Banyak hal yang dapat diambil dari novel ini. Belajar memahami mirisnya kehidupan. Penulisanya dengan jelas mengemukakan ketidakadilan dan kekerasa yang dialami oleh orang-orang yang tidak memiliki “privilage”. Tidak hanya menggunakan satu point of view jadi pembaca bisa merasakan apa yang tokoh lain rasakan. Disamping cerita yang ditulis cukup mendetail, penulis menggunakan berbagai latar tempat yang banyak hingga tidak terlalu menjenuhkan. Buku ini membuat kita berpikir, “apa itu kebebasan yang sebenarnya?”. Buku ini layak dibaca oleh siapa pun agar kita memahami arti dari sebuah kebebasan, keadilan, dan kemanusiaan. Melalui dialog antar tokoh, maupun dialog intrapersonal dari masing-masing tokoh, novel ini mencoba membuka mata kita semua akan apa arti kebabasan, keadilan, dan kemanusiaan yang sesungguhnya.
"Tak ada jiwa yang bermasalah, yang bermasalah adalah hal-hal yang ada di luar jiwa itu. Yang bermasalah itu kebiasaan, aturan, orang-orang yang mau menjaga tatanan. Kalian semua harus dikeluarkan dari lingkungan mereka, hanya karena kalian berbeda" Halaman 146.
"Di sini kehendak itu sengaja dimatikan. Agar kalian patuh, agar kalian tak berontak. Akhirnya, lihat hal yang dilakukan Banua dan Gembul. Mereka membunuh diri mereka sendiri. Sebab itu satu-satunya kehendak bebas yang masih bisa mereka ikuti" Halaman 151.
Alya Habiba
1707101130040
Psikologi Komunikasi
0 notes
Text
Analisis Tokoh - Karin Novilda
About Karin Novilda:
Karin Novilda atau yang lebih akrab disapa “Awkarin” adalah seorang gadis muda berusia 21 tahun asal Indonesia. Sekilas terlihat biasa saja namun dibalik itu semua Karin Novilda adalah salah satu selebgram dan dan youtuber yang paling berpengaruh, diidam-idamkan, dan dikagumi oleh kaum milenial jaman sekarang karena pada usianya yang masih belia ia sudah dapat menghasilkan uang dengan hasil keringatnya sendiri tanpa membebani kedua orang tuanya yang secara finansial mampu. Selain kesuksesannya yang diraih dari menjadi selebgram dan youtuber, Awkarin juga terkenal karena menjadi pengusaha muda yang sukses dan memiliki banyak usaha misalnya saja usaha hijab yang diberi nama HallybyAwkarin; usaha makanan yang diberi nama Awkenyang; usaha baju yang diberi nama Badinfluence, dan Awkarin memiliki managementnya sendiri yang diberi nama A-Team Management, dan beragam bisnis lainnya yang dirintisnya dari awal hingga sukses seperti sekarang.
Komunikasi Awkarin:
Menurut hasil diskusi setelah menonton beberapa video yang beredar di akun Youtubenya, kami melihat bahwa Awkarin berkomunikasi dengan temannya selayaknya anak muda yang hidup di Jakarta pada umumnya. Namun menurut pendapat kami hal tersebut tidak layak untuk dicontoh oleh anak-anak dan remaja karena banyak videonya yang menggunakan bahasa vulgar seperti nama hewan dan beberapa kata kasar lainnya. Namun, pada video yang diunggah di akun Youtubenya, Awkarin beberapa bulan terakhir menunjukkan perubahan dalam hal perkataan ketika berbicara. Ia tidak banyak menggunakan kata-kata kasar dan mulai memotivasi anak muda Indonesia untuk tidak menyerah pada keadaan dan terus berusaha. Selain itu ia juga menunjukan bahwa dengan harta yang sudah melimpah ia harus tetap menjalin hubungan interpersonal yang baik antara dia dan keluarganya selain itu juga gaya berkomunikasinya juga berubah ketika ia pergi menjadi relawan untuk korban Tsunami Banten. Menurut kami hal positif yang dapat kami ambil dari beberapa video Awkarin adalah ketika ia dapat bersikap sesuai dengan situasi dan kondisi. Contohnya, ia dapat bersikap tegas kepada pacarnya, dan ia bisa bersikap profesional dengan menjadi bos sekaligus pacar. Contoh lainnya adalah ia akan berbicara seperti teman dekat kepada para staff nya ketika bukan jam kerja dan kembali menjadi profesional ketika jam kerja dimulai. Akibat perubahan gaya berkomunikasi yang sangat signifikan, kini Awkarin sangat dipercaya oleh para pebisnis online untuk menjadi model produknya atau hanya sekedar mengiklankan produk mereka pada Instagram Awkarin dengan harga yang terbilang mahal. Hal tersebut juga tidak luput dari kecakapan Awkarin dalam berkomunikasi. Kemampuan persuasif yang Awkarin miliki membuat banyak penjual online tertarik untuk mempromosikan barang mereka di Awkarin. Hingga ia dapat menggunakan strategi berbicaranya untuk mempromosikan suatu produk agar laku terjual di pasaran.
Kelompok 1
Nibras Adila Abrar Zym - 1707101130020
Alya Habiba - 1707101130040

2 notes
·
View notes