Quote
Jangan cepat merasa kecewa terhadap Tuhan, supaya kamu tidak merasa malu ketika Tuhan menggenapi janji-Nya. Ketidaksabaran harus dilawan dengan kepercayaan, bahwa Ia yang menjanjikan adalah setia.
01:35 AM.
0 notes
Photo

7 Juli 2021
âSempurnaâ, satu kata yang akan selalu aku ucapkan setiap kali orang-orang bertanya mengenai Ibu. Sekalipun tidak ada manusia yang sempurna memang, tapi bagiku Ibu sempurna, dalam kasih dan sayang.
Di fase ini, semakin usia bertambah, semakin fisik menjadi rapuh. Aku teringat obrolan kita malam itu, âtolong maafkan dan tolong sabar ya kalau Ibu menyusahkanmu dimasa tua Ibuâ. Ibu khawatir, aku tahu. Aku mencuri-curi kesempatan untuk melihat Ibu sejenak dengan nanar, sembari mendengarkan lanjutan perkataan Ibu. Setelahnya kuraih telapak tangan Ibu tanpa sepatah kata. Aku yakin Ibu mengerti makna tersirat dibalik genggaman kita.
Selamat ulang tahun, Ibu. Selalu dan selamanya, aku sayang Ibu.
0 notes
Quote
Rindu sekali dengan Jogja dan sekitarnya. Waktu itu, kira-kira jam segini, sedang sibuk bersiap untuk perjalanan menanti matahari terbit dari ketinggian Candi Borobudur.
AM Thought
0 notes
Text
1 Agustus 2020
Kecewa, Maaf dan Move On
Aku pernah patah hati, spesifiknya dalam konteks kisah kasih. Kujelaskan dulu, bagiku kisah kasih itu berhak dilabeli Important-Urgent pada matrix kehidupanku, bersanding berurutan dengan Tuhan, keluarga dan teman-teman terdekat. Matrix kehidupan itu kuadopsi dan kukembangkan dari Eisenhower Matrix. Dan untuk mereka yang menerima label Important-Urgent, apapun untuk tujuan baik dan benar akan aku usahakan dan lakukan, sama sekali tanpa alasan ataupun penundaan.
âApapun yang membuatmu kecewa, seringkali akan mendekatkanmu dengan Tuhanâ
Seperti yang kujelaskan diawal, cerita ini spesifik tentang patah hati. Sewaktu hubunganku berakhir, aku kecewa. Ya siapa juga yang akan bersenang ketika kisah kasihnya berakhir, kan? Hanya mereka yang menganggap kisah kasihnya sebagai permainan atau hiburan yang tidak akan merasakan kecewa, mungkin mereka malah tertawa. Mungkin. Detail kisahku yang kandas biarlah menjadi rahasia antara aku, dia dan Tuhan, itu bukan inti yang ingin kupaparkan dalam tulisan ini.
âUntuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunyaâ
Sewaktu kisahku berakhir, aku sadar bahwa aku kehilangan sepersekian bagian dari diriku sendiri. Sederhananya begini, sebelum patah hati nilaiku 8 dari skala 10, setelah patah hati nilaiku justru jatuh diangka 6. Kecewa karena patah hati ternyata mampu membuatku menjadi pribadi yang tidak lagi menilai segala sesuatunya secara objektif. Masih jelas dalam ingatan, aku membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk move on. Setiap malam, pikiranku bepergian ke why-land yang lambat laun berkelana ke what if-land. Setiap malam, lagu-lagu galau menjadi temanku. Setiap malam, otak dan hati mengadakan peperangan yang berhasil merusak jam tidurku (re: insomnia).
Patah hati ini juga mengubah kebiasaanku dalam bersosialisasi. Aku yang dulu selalu berkata âiâm inâ setiap kali diajak nongkrong, berubah menjadi âsorry, gua butuh istirahatâ. Aku yang dulu berisik-asik, mendadak berubah menjadi pendiam-kaku. Kacau? Iya. Tapi setidaknya aku sadar kalau aku memang sedang membutuhkan istirahat. Hal lain yang kusadari, selain mengacaukan perasaan ternyata patah hati juga melemahkan tubuh. Firman-Nya benar, âhati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulangâ
Salah satu temanku masih mendapati aku yang betah terjebak disudut gelap itu, bahkan setelah ratusan hari berlalu. Dari awal dia hanya berperan sebagai pendengar, karena dia tahu persis bahwa aku tidak membutuhkan nasehat. Namun akhirnya dia berkata begini, "Segala sesuatu ada waktunya, Jes. Kamu ga capek nyiksa diri sendiri? Mau sampai kapan?â
âPeriksa hatimu sebelum memulai sesuatuâ
Menerima patah hati sebagai kenyataan ternyata menjadi awal baik dari proses pemulihan perasaan dan pikiran. My first baby step is to allow myself to heal. Kuberanikan untuk membaca ulang semua pesan yang masih tersimpan dengan baik, dari awal perkenalan sampai akhir perpisahan. Dibeberapa bagian seolah diajak berjalan-jalan virtual ke tempat-tempat yang pernah kami kunjungi bersama. Dibeberapa bagian lain, menyayangkan ego yang waktu itu kami biarkan menang dan merusak kerukunan. Senang dan sedih memang sepaket, seperti filosofi Yin-Yang yang bermakna âsegala sesuatunya saling berkaitan dan saling melengkapiâ. Dan ya.. nostalgia lewat pesan-pesan itu membantuku untuk mengevaluasi diri dan menilai segala sesuatunya secara objektif.
Bagiku, bentuk lain dari move on bukan sekedar menerima kenyataan tetapi tentang memaafkan. Tanpa sikap sadar diri rasanya akan sukar memaafkan, entah itu diri sendiri ataupun orang lain. Ternyata benar kata orang-orang, âpatah hati selalu mendewasakan dan memberikan banyak pelajaranâ
Untuk masa lalu, terima kasih ya! Dipertemukan kembali dimasa depan atau tidak, biarlah menjadi rahasia Tuhan semata. Yang pasti kuharapkan adalah sukacitamu, selalu.
0 notes
Audio
Lagu patah hati paling tulus, bagiku.
I want you so bad, I'll go back on the things I believe There I just said it, I'm scared you'll forget about me So young and full of running, all the way to the edge of desire Steady my breathing, silently screaming,"I have to have you now"
0 notes
Conversation
[ bercanda.. ]
A: Kamu tau bedanya kamu dan rumah hantu?
Z: Hah? Rumah hantu? Ga tau..
A: Kalau rumah hantu itu sarang hantu. Kalau kamu itu sarang-haeyo âĽ
Z: Garing..
A: You're blushing..
0 notes
Text
Introduction

A scuba diver who loves John Clayton Mayer. Currently Iâm adopting vegan and minimalist lifestyle. Most of the content will be written in Bahasa Indonesia.
0 notes