amifhz
amifhz
The Chapter of Mine
120 posts
Let yourself grow, and dare yourself to care! Wanna read my other mind? Click here: thechapterofmine.wordpress.com
Don't wanna be here? Send us removal request.
amifhz · 18 hours ago
Text
Let Us Fall for You, Allah
Let us fall for You, Allah— not in a shallow glance or weekend prayer, but in the ache behind our sighs and the silence between our sobs. Let us fall for You like tired hearts fall into sujood— not because we’ve given up on the world, but because we finally remember where we belong. We’ve chased faces that faded, held hands that let go, dreamed of voices that never stayed. But You, O Allah, never walked away. Let us fall for You the way the stars fall into night, quiet, constant, never noticed, but always in orbit of Your mercy. Let us long for death— not with despair, but with the joy of reunion, like a traveler finally heading home. Let us fall for You, not once, but again and again, until our hearts beat not for love stories, but for Your Book, not for someone’s name, but for the sound of “Ya ‘Ibadi” when You call us near. We are not ashamed of our longing anymore— because You placed it in us. So purify it. Redirect it. Refine it. And write our names among those who don’t just wait for Jannah— but run to it because You are there. Ya Allah… If we are to fall, then let it be into Your arms. And let us fall for You, forever.
0 notes
amifhz · 18 days ago
Text
Dear my friend, maafkan aku juga..
Kemarin, baru saja aku menyampaikan kritik pedasku pada seorang teman dan kebetulan saja responnya menganggap bahwa aku menyudutkan dan menuntutnya sempurna. Meski bukan begitu maksudku, dan tak pernah pula berniat untuk membuatnya terpuruk setelah mengetahui kritik tajamku itu, tapi itulah yang dia tangkap.
Kusadari kesalahanku ada pada waktu yang tidak tepat saat menyampaikannya. Meski sebelumnya aku sudah menawarkan diskusi secara langsung saat kondisi dia sudah "normal", tapi dia bersikeras untuk memintaku menyampaikannya saat itu by chat/ vn. Lalu dengan polosnya aku mengirimkan chat panjang lebar untuk mengkritik sikapnya yang keliru (menurutku).
Kejadian ini baru dan memberikan banyak poin pelajaran bagiku. Terutama karena memang asertif adalah salah satu skill yang masih perlu kutingkatkan dan perbaiki. Maka, bukan penyesalan yang kurasakan setelah mengirim pesan tsb, tapi justru rasa syukur karena aku jadi punya kesempatan memahaminya lebih baik.
Mengoreksi diri adalah bentuk otomatis diriku, meski seringkali aku bias dan membutuhkan banyak unpopular opinion saat melihat diriku sendiri. Itulah alasan terbesarku saat mengkritiknya, karena aku ingin dia melakukan hal yang sama. Meskipun entah bagaimana responku saat dia melakukannya. Apakah aku terus defensive atau justru berlapang dada dan berterima kasih.
Dimulai dari mindset yang benar tentang kritik dan saran, aku ingin mempelajarinya. Bahkan sebelum teman baikku itu memberikan "nasihat berharga", dengan atau tanpa kesiapanku mendengarnya.
Tulisan : Dewasa dan Mawas Diri
Kamu mungkin adalah monster di kehidupan orang lain. Sepengetahuanmu atau tidak. Bahkan, mungkin ada orang lain yang sedang membandingkan hidupnya dengan hidupmu. Baginya, kamu adalah penyebab masalah hidupnya, traumanya, dan segala macam gejolak hidup yang lagi ia jalani.
Meski sebenarnya, kamu sendiri tidak pernah berniat jahat. Tidak pernah ada maksud untuk melukai siapapun. Tidak pernah dengan sengaja melukai orang lain.
Tapi barangkali, ia bertemu denganmu waktu kamu lagi lelah. Kamu lagi ada masalah. Atau bahkan kamu lagi terpuruk dengan trauma hidup yang kamu miliki. Sehingga, apa yang keluar dari dirimu adalah sesuatu yang menurut orang lain tidak tepat, kata yang keluar darimu adalah sesuatu yang tidak enak didengar.
Untuk itu, dalam hidup. Kita perlu belajar banyak-banyak untuk bisa mengoreksi diri sendiri. Karena kalau mengoreksi orang lain, mudah bagi kita, tidak perlu belajar.
Untuk itu, siapapun yang mungkin pernah terluka dengan lakuku dan perkataanku. Sepanjang sepengetahuanku, aku tidak pernah berniat jahat pada siapapun. Kalau kamu merasa kujahati, silakan utarakan karena sesungguhnya aku sangat berterima kasih jika aku diberitahu jika aku berbuat salah.
(c)kurniawangunadi
151 notes · View notes
amifhz · 18 days ago
Text
Kenyataan bahwa kita bisa sampai di titik ini, bukan hanya karena usaha dan kerja keras kita tapi kebanyakan adalah karena kasih dan sayang Allah SWT yang selalu memberi kita kesempatan untuk bergerak, bernapas dan memperbaiki diri sekali lagi.
Kesadaran yang membawa kita pada doa setelah bangun tidur,
"Alhamdulillahilladzi ahyana ba'da maa amatana wa ilaihin nusyur"
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami, dan kepada-Nya kami dibangkitkan.
Kenyataan paling realistis dan pasti adalah kematian yang bisa terjadi kapanpun Allah SWT kehendaki. Maka, dengan kasih sayang-Nya kita berusaha terus bersiap-siap menghadap-Nya.
Masa Muda
Kamu mungkin akan bertemu dengan orang yang kamu kira akan menjadi pasangan hidupmu, ternyata tidak. Kamu bersedih. Tapi ketahuilah, nanti kamu akan tahu kenapa kamu tidak dengannya. Nanti. Setelah kamu melewati waktu beberapa tahun ke depan. Kamu mungkin akan bertemu dengan pekerjaan yang kamu rasa cocok, tapi nanti kamu akan ketemu sama pertanyaan mendalam : apakah kamu akan menjalani hal itu seterusnya dan selamanya, seumur hidupmu? Lalu kamu akan mulai berpikir bercabang-cabang karena pekerjaan yang kamu dapatkan sebelum kamu berkeluarga itu ternyata seberpengaruh itu pada keputusan-keputusan besarmu yang lain, seperti tinggal dimana, nikah sama siapa. Kamu mungkin akan ketemu sama hal-hal yang kamu rasa adalah petunjuk, tapi ternyata adalah ujian. Sama halnya dengan orang-orang yang hadir dalam hidup kita, banyak diantara mereka yang datang sebagai ujian, hanya sedikit sekali yang menjadi karib, dan hanya satu saja yang menjadi pasangan hidup. Saat itu kamu begitu berapi-api seolah semua hal akan sesuai dengan sangkamu, tapi ternyata kamu terjerumus pada ujian yang membuatmu kelelahan badan dan pikiran. Kamu bersedih. Tapi ketahuilah, ujian itulah yang nanti akan menjawab pertanyaanmu kenapa orang dewasa/orang tua itu bisa lebih bijaksana.
Kamu mungkin akan ketemu sama hal-hal yang di luar nalarmu. Seperti kamu hari ini, yang tengah berdiri pada apa-apa yang telah kamu raih dan memang ada juga yang belum berhasil kamu raih. Tapi sadar nggak, kalau kamu bisa berjalan dan bertahan sejauh ini saja udah merupakan pencapaian yang luar biasa di tengah semua dinamika hidup yang kamu jalani. (c)kurniawangunadi
464 notes · View notes
amifhz · 2 months ago
Text
الكلمة الطَّيِّبة صدقةٌ ♡
‎العسل تُوجد حلاوته في اللِّسان، ولا تصل ��لى القلب،
Honey's sweetness is found on the tongue and does not reach the heart,
‎وحلاوة الكلمة الطَّيِّبة تبدأ من اللِّسان، وتتصل بالقلب، وترسخ في النَّفس:
while the sweetness of a kind word begins on the tongue, reaches the heart, and becomes deeply rooted in the soul:
‎أصلها ثابتٌ وفرعها في السَّماء... الكلمة الطَّيِّبة صدقةٌ؛ فتصدَّقوا عباد الله.
its roots are firm, and its branches reach the sky. A kind word is charity, so be charitable, O servants of Allah.
[Shaykh Saleh Al Usaymi حفظه الله]
141 notes · View notes
amifhz · 2 months ago
Text
Ya Allah aku berniat menjaga diriku dengan izinMu dan kuasaMu, maka jagalah aku
Karena utusanMu mengajarkan untuk selalu berprasangka baik dengan segala keputusanMu
Maka, aku berprasangka baik padaMu; siapa yang menjaga kebaikan dan kebenaran dengan niat yang baik dan benar, Engkau akan sampaikan juga pada tujuan baik dan benar, dengan seseorang yang baik dan benar, dan semoga kami selalu dalam jalan kebaikan dan kebenaran
237 notes · View notes
amifhz · 2 months ago
Text
Especially discipline of maintaining our connection to Allah through Al-Qur'an whatever and however we may feel.
7 reminders that will level up your life as a Muslim:• You don't need a mood to pray. You need discipline.
Barakah > hustle.
Consistency beats motivation.
Heal through Qur'an, not people.
Your routine is a reflection of your values.
Allah sees your silent battles.
Jannah is for those who keep going, not those who feel perfect.
95 notes · View notes
amifhz · 3 months ago
Text
Berlaku untuk perempuan jugakah?
Karena perempuan yang mengumbar perasaannya pada yang dicinta (sebelum waktunya tiba) akan mengotori hati keduanya atau justru menjadi fitnah baginya..
Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda, “Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.” HR. Muslim [no. 2742 (99)]
Perempuan yang baik, akan menjaga perasaannya hanya pada yang sungguh-sungguh berjuang dan telah menjadi imamnya.
Referensi : https://almanhaj.or.id/12733-waspadalah-terhadap-fitnah-dunia-dan-fitnah-wanita.html
Laki-laki yang baik itu menyimpan perasaan tetapi mendahulukan kesungguhan. Karena laki-laki itu ada dua; ada yang mendahulukan rasa tapi mengakhirkan kesungguhan, ada pula yang mendahulukan kesungguhan dan mereka meletakkan rasanya bermakmum pada kesungguhannya.
Jadi untuk melihat laki-laki baik atau tidaknya laki-laki, lihatlah: kesungguhannya jadi imam atau jadi makmum?
— Ust. Abu Bassam Oemar Mita
429 notes · View notes
amifhz · 3 months ago
Text
Hanya Kau yang Tahu
Di setiap bisikan malam yang sunyi, di tiap doa yang tak terucap, Hanya Kau yang tahu apa yang terpendam, apa yang tersembunyi dalam setiap sudut hati ini.
Kau yang mengenal tiap keraguan, tiap impian yang belum sempat jadi kata, setiap tangis yang terpendam dalam senyuman, dan setiap kekuatan yang kusembunyikan dalam kelemahan.
Hanya Kau yang tahu, apa yang tak pernah kuungkapkan pada dunia, apa yang kusembunyikan dalam kedalaman jiwa, meski tak ada kata yang sanggup mengungkapkannya.
Hanya Kau yang tahu, seberapa jauh perjalanan ini, seberapa dalam rasa ini berakar, dan seberapa kuat aku bertahan dalam rahasia-Mu.
Karena hanya pada-Mu, aku menyerah, tak perlu kutanyakan lagi apa yang tak kumengerti, Hanya Kau yang tahu, apa yang terbaik bagi diriku, dan aku berserah pada takdir-Mu yang sempurna.
0 notes
amifhz · 3 months ago
Text
Cita Kita
Kau dengan langitmu, aku dengan lautku, dua pandang yang tak bersua, namun menatap ke cakrawala yang sama, menyulam impian dalam warna berbeda. Kau mendaki puncak dengan gigih, aku mengarungi arus yang lirih, tak saling menahan, tak saling mengikat, namun diam-diam mengingat. Cita kita mungkin tak sebidang, tak pula bersandar pada bahu yang sama, namun jika angin membawa doa-doa, biarlah ia bertemu di ufuk senja. Jika garis-Nya merangkai kita dalam satu jejak, maka biarlah itu terjadi tanpa paksa. Namun jika harus berpisah di persimpangan, biarlah cita kita tetap melangit, meski tak sejalan.
5 notes · View notes
amifhz · 3 months ago
Text
The biggest sign you love the Qur’ān is to do what you can to understand the Qur’ān.
That's the tadabbur of the Qur’ān. Allah condemned the hypocrites for not having tadabbur of the Qur’ān.
أفلا يتدبرون القرآن أم على قلوب أقفالها
(Do they not then think deeply in the Qur’ān, or are their heart’s locked up (from understanding it)?)- 47:24
أفلم يدبروا القول 
(Have they not pondered over the Word( of Allah ie what is sent down to the Prophet صلى الله عليه وسلم) -23:68
The Barakah of the Qur’ān is in its treasures. If you persue the treasures of the Qur’ān, you will not find these treasures without the tadabbur of Qur’ān.
When one does not recite the Quran on a daily basis, He should feel a sense of incompleteness in his life. He should feel a sense of irritation that persists until he gets his daily wirdh of the Qur’ān completed.
You will not attain the proper Love of Allah سبحانه وتعالى without reciting the Qur’ān with tadabbur. Make it a habit to recite the Qur’ān daily, no matter what your schedule is about. Because the Qur’ān will only bless your time and your life. And make it a habit to understand what you are reciting.
17 | Spiritual Purification Retreat | Steps to Love Allah - Recite the Qur’ān | Shaykh AMJ حفظه الله
28 notes · View notes
amifhz · 3 months ago
Text
Beautiful reminder,
جزاك الله خير
Tumblr media
You ever think about the hadith
خيركم من تعلم القران وعلمه
Before I started to teach, I used to think it’s quite straightforward, learn the Quran and then teach it right?
It’s one thing to teach adults, because they would willingly come to you and learn, but kids, that’s the one responsibility I find quite interesting سبحان الله. You become an associated object to the Quran for kids/teeenagers that you might forget but they won’t forget you. It is a big responsibility, to give kids/young adults, a good relationship with the Quran, being strict at the appropriate timings, and not being too lenient accordingly. Fear of not being fair and sometimes these teenagers would hate you سبحان الله، all because you see the ability they have and you’re trying to push them to have a daily relationship with the Book Of Allah. It is truly amazing to me when I see teachers, that successfully give a beautiful experience to kids/teenagers with regard to the Quran. May Allah عَزَّ وَجَلَّ‎ reward them for it. It breaks my heart when I see that I don’t do that and focus more on تصحيح, I mean it is my job to fix their mistakes but it’s even more of a duty for me to make them love the Words of Allah. You raise a generation that strives to act by the Quran and hold firm to the Words of Allah, little by little by the small seeds you sow here and there or you make them have a bad association with the Quran because of your actions
خيركم…
181 notes · View notes
amifhz · 3 months ago
Text
Allahhurabbii..
Allahumma innaka afuwwun kariim, tuhibbul afwa fa'fu anni🤲🏼
Allaah peduli kepadamu.
pada akhirnya tidak ada perawatan luka terbaik kecuali bersama Allaah. sebab kenyataannya Allaah sungguh peduli kepadamu. maka sembuhkanlah semua rasa sakit dalam proses jatuh dan kembali menujuNya. tak apa, sayang, jalanmu tak harus sempurna. Allaah tidak melihat itu, Allaah hanya melihat kesungguhanmu yang bersungguh-sungguh memperbaiki dan berjalan menujuNya meski dengan tertatih-tatih.
102 notes · View notes
amifhz · 3 months ago
Text
This Ramadan, ask Allah for the impossible. Allah has no limits. For once, forget everything you know about how things work, about what is “realistic” or “logical.” Just believe, wholeheartedly, that whatever you ask, Allah can grant it. Wake up before Fajr, stand in tahajjud, and when you go into sujood, pour your heart out. Ask for what you truly want, not just what seems within reach. Even if the world tells you it’s impossible, even if you’ve convinced yourself it can never happen, don’t give up on your du’as. Make dua with full faith. Cry if you need to. Speak to Him. Tell Him your wishes, your longings, your quiet dreams that no one else knows about. He listens. He cares. And He is Al-Mujeeb-the One who responds. May Allah fill your heart with hope, answer your deepest prayers in ways better than you can imagine, and bless you with peace that stays with you long after Ramadan is over. Ameen.
485 notes · View notes
amifhz · 4 months ago
Text
This is really hit me, really.
Jazakallaah khayr
لكل شيء تخسره يوجد بديل ولكن لله إذا فقدته فلا بديل For everything you lose there is a replacement, but for Allah, if you lose Him there is no replacement.
128 notes · View notes
amifhz · 4 months ago
Text
Daily Affirmation
Ya Allah, Lembutkan hatiku tanpa mencairkannya. Aku hadir... Bukan untuk menyelamatkan, tapi menemani. Bukan untuk menyerap, tapi menyaksikan. Bukan untuk menanggung, tapi mendoakan.
Jika aku melihat luka... biarkan aku menjadi saksi, bukan penawar. Jika aku melihat kesedihan... biarkan aku menjadi bayangan teduh, bukan bahu untuk sandaran.
Hatiku tetap di tempatnya — bersandar pada-Mu, berpegangan pada kasih-Mu, berlayar bersama rahmat-Mu.
Aku hanya teman perjalanan, tapi hanya Engkaulah Penolong sejati yang tak kan mengecewakan.
0 notes
amifhz · 4 months ago
Text
Tumblr media
There was a time when I dreamed of having my nikah in the courtyard of Makkah, but now, I long even more for Allah to grant me the honor of passing away and being buried in Baqi, Madinah. Is that possible, O Allah, Al-Baqi?
0 notes
amifhz · 4 months ago
Text
Meluk Mama
A: (Meluk-melukin mama) Kenapa ya rasanya Ami mau meluk-meluk mama terus?
M: Yaa, kenapa? Ami lagi sedih?
A: Engga, kalau sedih mah nangis dipojokan, gak mau deket-deket.
M: Kok gak bilang mama?
A: Bilang apa?
M: Kalo nangis bilang mama, kan biar nanti mama yang peluk..
A: Aaaaa.. (peluk erat lagi)
Kadang, obrolan malam sederhana seperti inilah yang membuatku ingin hidup lebih lama, atau setidaknya sehari lagi hanya agar bisa merasakan kasih sayang-Nya Allah yang dikirim melalui mama..
Diriwayatkan dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, bahwa suatu ketika ada sekelompok tawanan perang yang dibawa ke hadapan Rasulullah ﷺ. Di antara mereka, ada seorang wanita yang sibuk mencari anaknya. Saat dia menemukan bayinya, ia mengambilnya, memeluknya, dan menyusuinya. Maka Rasulullah ﷺ bertanya kepada para sahabatnya, “Menurut kalian, apakah wanita ini akan melemparkan anaknya ke dalam api?” Para sahabat menjawab, “Tidak, demi Allah! Selama ia mampu menghindarkannya, ia tidak akan melemparkannya.” Maka Rasulullah ﷺ bersabda, “Sungguh, Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada wanita ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari No. 5999 dan Muslim No. 2754)
0 notes