anisahhlm
anisahhlm
Ica's study room
5 posts
Ruang Belajar - Journaling - Improvement - Reflecting
Don't wanna be here? Send us removal request.
anisahhlm · 2 years ago
Text
Utang
Seorang stand-up comedian pernah berkata, "Gue gak mau punya utang dan piutang kepada orang, karena bisa jadi hal yang ribet".
Hari ini, hati ku berat saat harus membantu saudara yang perlu uang untuk biaya kuliah anaknya. Berat karena nominalnya cukup besar.
Bertanya-tanya kenapa tidak mengajukan keringanan biaya? Kenapa mereka sangat pasif? Kenapa mereka tidak bisa menyisihkan sebagian penghasilan untuk kuliah anaknya?
Aku merasa berat karena takut jika suatu hari hubungan kami tidak akur, tentunya karena perkara utang. Faktanya, sulit untuk ku ikhlas memberikan pinjaman yang bersumber dari tabungan ku dengan tujuan pasti.
Tau hal yang lebih ku benci? Sekarang aku terlihat seperti orang pelit yang tidak mau membantu sanak saudaranya.
Mencoba menghibur diri dengan kalimat rezeki sudah ada yang atur, tidak akan kemana-mana.
Tapi, hati ini masih merasa berat dan kesal.
Memang praktek ilmu ikhlas itu sulit
7 notes · View notes
anisahhlm · 2 years ago
Text
Keputusan
Gadis itu bergeming, memikirkan keputusan yang baru saja dia ambil.
Apakah keputusan ku benar?
Apa aku sudah benar-benar yakin?
Bagaimana jika kelak aku menyesal?
Berbagai pertanyaan terus menghantuinya.
Padahal sang gadis sudah memikirkan jawabannya berhari-hari, meminta pendapat keluarga dan orang yang berpengalaman. Tapi tetap saja dia ragu bahkan setelah menjawab.
Akhirnya, sang gadis berkonsultasi dengan seorang profesional. Dia menceritakan seluruh kisahnya, curhat kalau istilah sekarang.
"Yang paling mengetahui keadaan mu, ya kamu. Sebesar apapun empati, simpati, dan kepekaan orang lain, mereka tidak bisa mengerti 100% keadaan mu."
"Sedih tak masalah, terima seluruh emosi yang kamu rasakan, validasi perasaan itu. Lalu ambil nafas perhalan. Bergerak lebih lambat tak masalah selama kita terus berjuang untuk masa depan".
Seketika sang gadis merasa sedikit tenang.
Perlahan, air matanya berubah menjadi senyuman.
Siap bergerak maju perhalan dengan menerima konsekuensi atas jawabannya.
2 notes · View notes
anisahhlm · 2 years ago
Text
Mutasi
Malam itu, perangkat mobile yang tergeletak di meja berbunyi berkali-kali membuat ruangan sunyi menjadi ramai.
Dia cek sumber kebisingan itu. Ternyata hal yang sering ditakutkannya datang. Hal yang membuat gaduh grup whatsapp kantor.
Dia download file pengumuman yang menjadi sumber ketakutannya. Dia scroll dan baca, apakah ada namanya di pengumuman itu?
"Huffttt", dia menghela napas.
Kali ini dia tenang, namanya tak tercantum di pengumuman mutasi pegawai.
Tapi... ketenangan itu tak akan bertahan lama.
Faktanya, dia selalu cemas memikirkan kemungkinan mutasi.
Merantau dan tak bisa menemui keluarganya setiap hari. Beradaptasi dengan lingkungan baru. Kesepian di tanah orang.
2 notes · View notes
anisahhlm · 2 years ago
Text
Nenek pernah bercerita bahwa Almarhum Kakek pernah bermimpi tentang almarhum gurunya, sang guru berkata, "sudah, ayo kita istirahat saja".
Aku yang saat itu berusia 13 tahun tidak mengerti, kenapa meninggal dunia sama dengan beristirahat?
Seiring berjalannya waktu -setelah terjun ke dunia kerja dan melewati usia belasan tahun- aku mengerti, hidup di dunia memang melelahkan.
Saat dewasa, manusia harus mengambil keputusan sendiri, menetapkan tujuan sendiri, memberi arah pada hidupnya.
Tak ada lagi nilai yang ditetapkan oleh huruf atau angka seperti di sekolah. Nilai akan sesuatu menjadi suatuh hal yang abstrak, sulit diukur, dan berbeda bagi setiap orang. Perbedaan yang tak jarang menimbulkan konflik hingga perselisihan.
Ada orang yang bekerja sesuai minatnya, ada manusia yang penting bekerja dan punya penghasilan untuk hidup.
Dua-duanya melelahkan, dua-duanya bisa membuat kepala pening hingga stress.
Yang bekerja sesuai minatnya saja bisa stress apalagi jenis yang kedua.
Terdengar sangat melelahkan bukan?
0 notes
anisahhlm · 2 years ago
Text
Cemas
Hanya satu kata, namun bisa luar biasa mengganggu keadaan tubuh manusia ini.
Teringat perkataan guru ku saat belajar, "Manusia akan diuji atas nasihat yang pernah diberikan".
Memori dahulu muncul, Aku pernah memberi nasihat "Di setiap ikhtiar, terkadang ada Tawakal yang terlupa".
Apa saat ini aku sedang diuji oleh Yang Maha Kuasa?
Apa aku sedang ditegur karena menjadi manusia sombong yang lupa berserah diri?
Apa aku tidak percaya akan janji dan su'udzon atas kehendak Nya?
Tubuh mungil ini berusaha berpegang teguh pada yang tersisa.
Berjalan perhalan dibanding yang lain dan mengatur nafas lebih teratur sambil memperhatikan sekitar. Mencoba mencapai tujuan perlahan dalam keadaan selamat.
2 notes · View notes