Tumgik
annasshi07 · 5 years
Quote
…..agar jangan sampai kita membuat pilihan hanya untuk menghindari ketakutan kita pada hal-hal yang lain.
Menghindari masalah tidak akan pernah menyelesaikan masalah itu. Apalagi, kita berharap masalah akan selesai dengan sendirinya. Justru yang ada, kita menumpuk masalah itu. Kita menunda diri menerima pelajaran-pelajaran berharga yang hadir melalui masalah. Kita terlalu takut pada risiko, lupa bahwa kita mempertaruhkan sesuatu yang jauh lebih besar di masa depan jika kita terus menerus menghindarinya.
Kurniawan Gunadi
(via kurniawangunadi)
This happen to me, now :’)
877 notes · View notes
annasshi07 · 5 years
Text
Jangan sampai waktumu terbuang. Sudah cukup 6 bulan itu. Saatnya bicara dan memperjelas semuanya!
Hari yang Berganti Begitu Cepat
Rasanya, menulis di halaman ini seperti baru kemarin sore. Ternyata sudah seminggu yang lalu. Sama cepatnya dengan kehidupan rumah tangga. Rasanya baru kemarin malam menidurkan anak, sekarang sudah malam lagi. Begitu seterusnya, waktu berjalan begitu cepat.
Tak terasa, usia juga beranjak. Tanggungjawab semakin bertambah. Segala sesuatunya terasa semakin cepat. Yang melambat mungkin hanya langkah kita, kita kalah cepat dengan waktu. 
Kita masih memikirkan begitu banyak kekhawatiran. Begitu cemas pada kemiskinan, kesendirian, dan hal-hal lainnya yang terasa menghabiskan begitu banyak waktu. Waktu yang terbuang hanya untuk memandangi semua kekhawatiran itu tanpa berbuat apa-apa. 
©kurniawangunadi | 6 November 2019
456 notes · View notes
annasshi07 · 5 years
Quote
Bersyukur
Saya menemukan bahwa ini adalah satu cara penting untuk bahagia. Apalagi di era sosial media seperti saat ini. Terkadang, misalnya, saat sedang scrolling Instagram dan melihat teman-teman kita udah punya ini dan itu, mendapatkan ini dan itu, hati menjadi gundah dan tidak jarang berubah menjadi iri dan dengki. Padahal, kita juga sudah punya ini dan itu yang belum tentu orang lain miliki; dan mungkin kita juga sudah mencapai titik tertentu yang orang lain masih berharap untuk mencapainya.
Rezeki manusia itu tidak ada yang sama tapi Allah Maha Adil. Saya diberi ini dan Anda diberi itu. Anda diberi sekarang dan saya nanti. Kita diberi sesuai dengan kebutuhan masing-masing; baik dari segi apa yang diberi maupun kapan diberi. 
Rumput tetangga memang selalu tampak lebih hijau, tapi mungkin kita lupa bahwa dinding rumah kita lebih kokoh dari rumah tetangga. Bersyukur.
(via drfikar)
Yeah, at least, memang ini jadi kunci hidup tenang.
280 notes · View notes
annasshi07 · 5 years
Photo
Tumblr media
Yang terpenting adalah bagaimana kita mengisi waktu sekarang. Karena yang lalu sudah tidak bisa diapa-apakah, dan masa depan masih jadi rahasia Tuhan.
. . .
#tiasetiawati https://www.instagram.com/tiasetiawati2709/p/BzArnGilGJE/?igshid=j8c1ebmvv2yd
161 notes · View notes
annasshi07 · 5 years
Text
Membangun visi misi keluarga itu berangkat dari memilih pasangan hidup.
Libatkan Allah terus, minta Allah untuk menuntun. Bersegera, tapi jangan tergesa. Pilihlah yang memiliki nilai dan prinsip yang tak berseberangan secara fundamental denganmu, apapun itu, yang menjadi peganganmu.
Sholeh/ah itu luas. Peranan yang mau diambil untuk berusaha menjadi alim atau takwa itu banyak. Yang wajib adalah wajib. Sisanya soal pemikiran, kedewasaan, karakter, keluarga besarnya, pekerjaan, dan lain-lain takarlah di takaran yang sekiranya bisa kita tolerir. Sesuai kemampuanmu menerima.
Bertanyalah saat proses, pelajari dirinya dari caranya memerlakukan keluarganya atau anak kecil, periksa hubungannya dengan teman dekatnya. Ikhtiar ini, bisa kita optimalkan.
Ini nasihat, buat teman-teman yang sedang berproses. Selanjutnya, sejak awal hingga akhir bertawakkallah kepada Allah..
Ingat, jangan dicari kesempurnaan itu. Tak bakal kamu temukan pun sampai habis daya kamu mencarinya.
Ingat-ingatlah, menikah ini ajang beribadah. Kalaupun kamu punya sedikit petunjuk tentang dia dari usahamu mencari, mengorek, sedang sudah istikharah, direstui, dan memiliki kemantapan hati, maka…selama kamu libatkan Allah dan restu kedua orangtuamu, Allah nanti yang akan menuntunmu dengan caraNya.
Berumahtangga itu tak mudah, tapi dengan kuasaNya, pasti kita sanggup melaluinya.
3K notes · View notes
annasshi07 · 5 years
Text
Menyembunyikanmu dari hiruk pikuk dunia.
Kecantikanmu itu berbeda. Aku melihatnya setiap hari dengan mata kepalaku. Cantikmu itu mengalir dalam sifat, seperti ketaatan, keikhlasan, kesabaran, dan hal-hal yang membuatku merasa tentram.
Aku sengaja menyembunyikanmu dari hiruk pikuk dunia. Sebab, dunia kita adalah dunia yang kita bangun dengan kepercayaan bahwa yang kita lihat dengan mata ini adalah fana. Semuanya akan berakhir, cantik akan menua, kekayaan takkan dibawa mati, dan hal-hal lain yang akan berakhir.
Aku menyembunyikanmu dari hiruk pikuk dunia, biar orang melihat dan merasakan kecantikanmu dari akhlakmu. Bukan dari hasil riasan berjam-jam dan baju kekinian yang kemudian kamu pajang di halaman media sosialmu. Orang akan mengenalmu dari kebaikan budi, kebermanfaatan, peran, pemikiran, kecerdasan, sumbangsihmu pada umat, dan hal-hal lain yang jauh lebih bermakna dari pakaian dan riasan.
Aku akan menyembunyikanmu dari hiruk pikuk dunia. Agar kamu bisa menjadi dunia yang terbaik bagi anak-anak kecil yang lahir di rumah tangga kita. Menjadi dunia yang layak untuk tumbuh besar mereka. Dunia yang akan mengajarkan mereka dan membuat mereka tumbuh menjadi manusia yang lebih baik.
Biar dunia kita ini sunyi, sepi.
Kita tidak harus dikenal banyak orang untuk bisa menjadi lebih bermanfaat, untuk memiliki nilai lebih sebagai manusia. Kita hanya perlu menjadi orang baik, berbuat baik, membantu banyak orang, berkata-kata yang baik, lemah lembut terhadap semua makhluk, bekerja dengan ikhlas, berbakti kepada orang tua, berbuat baik pada tetangga, menyanyangi anak-anak, dan semua kebaikan lain yang bisa kita lakukan tanpa harus berdandan terlebih dahulu, tanpa harus memiliki kuota internet untuk memuatnya dalam live video.
Kita tidak perlu mencatatnya, dua malaikat kecil di sisi kita sudah melakukannya untuk kita. Setiap hari, tanpa lelah.
Untuk itu, izinkan aku untuk menyembunyikanmu dari hiruk pikuk dunia, istriku :)
Yogyakarta, 7 November 2017 | ©kurniawangunadi
3K notes · View notes
annasshi07 · 5 years
Text
Cocok utk newbie kayak gue
Tumblr media
Sedang ambil satu sudut pandang baik di prokontra statement ini. Sejujurnya aku juga nggak setuju sama provokasi semacam ini yaaa.
Tapi sepengalaman aku, meski ada water heater dan gofo*od semacamnya, atau koki sekalipun yg bisa kita hire karena menikahi crazyrich somewhere, atau pembantu yang siap sedia melakukan itu karena dibayar… skill memanjakan suami dan sentuhan personal di rumah tetap butuh untuk merawat pernikahan 😁
Meskipun, pada kenyataannya aku juga nggak tiap hari masakin air atau masak yaaa, tapi aku juga nggak mau meninggalkan hal-hal tsb selagi aku bisa. Apalagi disamain “kamu cari pembantu atau istri”. Ga ga, hal hal kecil semacam ini aku pikir bukan ranahnya pembantu kalau tujuannya membahagiakan suami. Dan kalau bahasa cinta suamimu adalah pelayanan, akan sangat membantu sekali perhatian kecil semacam ini.
Cuma ya seringkali hal-hal semacam ini tu kaya…jadi motivasi untuk menikah padahal seharusnya jangan, karena gak banget realitanya. Karena saling berkasih sayang semacam ini harus tumbuh menjadi budaya keluarga lewat usaha berdua. Gak bisa salah satu aja yang minta dilayani. Apalagi awal berumahtangga, perjuangan banget dua-duanya untuk saling menyeimbangkan dan berlomba-lomba untuk bisa saling meringankan beban satu sama lain.
Laki-laki jadi sering bermindset bahwa mereka satu satunya yang harus dilayani akibat propaganda semacam ini. Padahal contoh dari Baginda Rasul, beliau sangat tanggap juga dalam berbaik-baik kepada istri.
Realitanya…kadang justru istrimu yang seharusnya kamu rebusin air untuk mandi. Kadang juga istrimu perlu kata-kata “nggak usah masak deh yang, kita makan telor ceplok aja kalau kamu capek.”
Jangan jadikan hal-hal semacam ini sebagai senjata bagi kaum adam untuk semena-mena membebankan segala tugas domestik kepada istri karena sebenernya ini kewajiban bersama. Dan jangan juga terlalu keras pada egomu duhai perempuan, kita juga kadang perlu melakukan hal-hal kecil yang berdampak semacam ini–dan tentu saja kita tidak sama dengan pembantu. Tolong menolong dalam keluarga itu indah kok. Jadikan kata saling itu ada di setiap lini rumah tangga.
Saling dukung, saling bantu, saling mengingatkan, saling mengajak pada kebaikan dan takwa, saling menguatkan, dan saling berusaha menumbuhkan cinta-cita yang baru.
Salam, dari yang berusaha ada di tengah-tengah.
1K notes · View notes
annasshi07 · 6 years
Text
My feelin right now!
RTM : Pasti Ragu
Sebelum sampai di hari H, meski kamu sudah bertemu dengan orang yang kamu rasa tepat, kamu akan tetap menemukan keraguan. Sesuatu yang menjadi keniscayaan bagi orang-orang yang akan menikah. 
Kalau kamu mengalami, itu adalah hal yang biasa dan wajar, tidak perlu berlebih-lebihan. Apalagi membuatmu memperpanjang kekhawatiran tersebut menjadi asumsi, menjadi praduga, dan berkhayal yang terlalu jauh.
Karena memang itulah hakikatnya, menikah adalah sebuah keputusan besar, bernilai setengah agama. Karena nilainya yang sebesar itulah, setan akan menggodamu dari begitu banyak sisi agar kamu menjadi ragu-ragu, merusak keyakinanmu untuk menikah dengan orang yang telah kamu pilih sendiri.
Kalau setan gagal membuatmu ragu sebelum menikah, ia tak akan berhenti  berusaha merusak pernikahanmu. Sebab, selepas menikah nanti, keraguan itu tidak akan hilang tiba-tiba. Kamu akan mendapati hal-hal buruk yang tadinya tak terlihat, menjadi terlihat dari pasanganmu. Kamu akan melihat, orang di luar sana terlihat lebih menarik dan lebih mengerti kamu daripada pasanganmu.
Kalau sudah sampai sana, kalian, berbicaralah satu sama lain. Ingat-ingat lagi mengapa dulu kalian mengambil keputusan untuk hidup bersama. 
yogyakarta, 28 januari 2019 | ©kurniawangunadi
1K notes · View notes
annasshi07 · 6 years
Text
Nikah
Tahun ini memang punya taget untuk segera menikah. Tak disangka Allah mengabulkannya begitu cepat. Ayah seorang lelaki telah datang ke rumah untuk mengkhitbah. Satu yang surprise karena dia adalah ayah seorang teman kecilku. Aku pernah berkata siapapum yang datang kali ini jika orang tua ridha, insyaAllah sy juga ilhlas dan berharap Allah swt. jg ridha. Namun, semua tak semudah yang dipikirkan. Meski dia adalah temanku namun, kami tidak begitu dekat. Belum mengetahui satu sama lain. Satu pertanyaan terbesarku adalah siapa yang menginginkan pernikahan ini, dia ataukah keluarganya (ayah). Jika dia, kekhawatiranku berkurang, namun jika keluarganya, ketakutan muncul jika ternyata dia tidak menyukaiku. Aku takut! Terlebih kami sudah bertemu namun kesan pertama dia terhadapku kurasa buruk. Disaat seperti ini, berusaha ikhlas dan berpikiran positif adalah cara agar diri ini bisa tetap tenang, meski kedengarannya membohongi diri sendiri. Yang pasti, saya sudah ikhlas apapun yang terjadi. Siapapum kelak yang menjadi suamiku aku akan berusaha memberi yang terbaik dengan niat untuk mendapat ridha Allah. Jujur aku takut menghadapi yang namanya problematika rumah tangga muda 😌😌
0 notes
annasshi07 · 6 years
Quote
Stop thinking so hard about everything, stop over analyzing. Just go. Just do. If it feels right, just go with the flow. If it feels wrong, don’t think about it anymore and walk away.
things I’m still learning, kg. (via copyr1ghts)
Just go A head!!
360K notes · View notes
annasshi07 · 6 years
Text
Tak Perlu Risau
Tak perlu kau risau dengan ketentuan Allah karena sudah pasti dia memberikan yang terbaik. Tak perlu risau tentang penerimaan orang lain terhadapmu karena jika kamu telah melakukan yang terbaik Allah yang akan membalasnya dengan kebaikan. Tak perlu risau jika dia memilih yang lain karena Allah yang membolak-balikkan hati, kamu cukup memperbaiki diri insyaAllah segera dipertemukan!
4 notes · View notes
annasshi07 · 7 years
Quote
Ikhlaskan segala akibat atas keputusan yang telah kau buat. Mari melanjutkan apa yang telah ada sehingga kebaikan menanti di depan mata.
NN
2 notes · View notes
annasshi07 · 7 years
Text
Selamat bertumbuh! Kamu kuat!
orang-orang yang bertumbuh
ciri-ciri orang yang bertumbuh: 1. bangun pagi, sebab dia memiliki cita-cita untuk dicapai setiap hari. 2. fokus pada tujuan hidupnya, bukan pada jalannya, melainkan pada bagaimana cara menjalaninya. 3. tidak iri dengan pertumbuhan hidup orang lain. alih-alih, ikut senang dan bahagia apabila ada orang lain yang meraih keberhasilan (dan justru terinspirasi untuk menjadi versi diri yang lebih baik). 4. banyak bersedekah, sebab semakin menyadari bahwa apa yang dimiliki (harta, waktu, energi) bukan milik sendiri. 5. semakin bertambah keimanan, ketakwaan, dan semakin bersyukur.
2K notes · View notes
annasshi07 · 7 years
Text
Perpisahan
Kenyataan bahwa perpisahan itu memiliki banyak akibat. Mulai dari timbulnya kesedihan, kekecewaan, sampai kepada kesyukuran. Sedih karena harus berpisah Kecewa karena kita tak tahu kapan akan berjumpa lagi Dan Syukur karena kita pernah bertemu dan mengenal satu sama lain Mau tidak mau semua harus kita jalani. Berharap pertemuan singkat kita membawa kebaikan untuk kita. Untuk kasih yang belum tersampaikan, biarlah itu tetap menjadi rahasiaku dan rahasiamu. Karena jika memang Allah mentakdirkan kita akan bertemu lagi dan berharap kasih itu bisa tersampaikan melalui jalur yang diridhai Allah SWT Saat ini cukup kita mendekatkan diri kepada Allah sang pemiliki hati Semoga perpisahan ini menjadi pelajaran untuk kita bahwasanya setiap perpisahan mengandung banyak arti tergantung bagaimana kita memaknainya.
2 notes · View notes
annasshi07 · 7 years
Text
Reminder for me!! Tks
Jika kamu adalah orang yang kehilangan, ditinggalkan, atau telah menyia-nyiakan kesempatan atas sebongkah hati manusia, sekalipun susah, bersyukurlah saja. Bersyukur karena kamu hanya kehilangan manusia, bukan kehilangan Allah. Bersyukur karena kamu hanya ditinggalkan manusia, bukan ditinggalkan Allah. Bersyukur karena Allah tak pernah berpaling dan selalu memberi kesempatan yang sangat luas sekalipun kamu terlalu sering menyia-nyiakan-Nya.
— Taufik Aulia
1K notes · View notes
annasshi07 · 7 years
Text
Cukuplah Allah sebagai tempat pengharapan atas semua yang terjadi di dalam hidup ini.
RENUNGAN
Salah satu tulisan yang sangat mengesankan ditulis oleh Syaikh Thanthawi (Grand Syaikh Al Azhar Assyarif):
Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.
Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.
Kita istimewa dalam penglihatan orang - orang yang mencintai kita.
Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian.
Kita adalah orang - orang jahat di dalam tatapan orang - orang yang iri.
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing - masing, maka tidak usah berlelah - lelah agar tampak baik di mata orang lain.
Cukuplah dengan ridha Allah bagi kita, sungguh mencari ridha manusia adalah tujuan yang tidak akan pernah tergapai. Sedangkan ridha Allah, destinasi yang pasti sampai. Mudah - mudahan kita mendapatkan ridha dari Allah tabaroka wa ta’ala.
~*
Dan kita akan memahami, bahwasannya terlihat sederhana dan menjadi seorang yang baik dimata Allah adalah cukup. Bahkan lebih dari cukup. Kita tidak memerlukan penilaian orang lain atas diri kita. Sebab Allah sendirilah yang akan menilai ketulusan dan upaya kita.
Karena memang sebuah penilaian adalah salah satu alasan seorang manusia merasakan lelahnya. Saat apa yang mereka lakukan tidak dihargai baik atau setidaknya tidak sampai dinilai buruk.
Mengembalikan segala pujian kepada-Nya semata. Kita terlihat baik saat ini adalah salah satu kebaikan-Nya untuk kita, kebaikan menutupi aib-aib kita.
Dan mengembalikan apa-apa yang tidak pernah kita miliki sejatinya adalah upaya kita untuk mencintai-Nya. Karena memang ada beberapa hal yang bila dilepaskan perasaan kita akan semakin bahagia.
Penilaian Allah saja lebih dari cukup ya, jangan pernah mengaharapkan penilaian makhluk. Sebab ketika Allah mencintai kita, kita akan mendapatkan cinta seluruh makhluk. Tidak hanya dikalangan penduduk bumi saja, namun cinta dikalangan penduduk langit jua.
Dan ini sungguh membahagiakan.. percayalah..
1K notes · View notes
annasshi07 · 7 years
Quote
Ungkapan sederhana, namun memiliki makna mendalam. “Kunci hidup adalah ber-sabar dan ber-syukur” dan “Segala sesuatu lakukan dengan secukupnya, makan yang cukup, istirahat yang cukup, kerja yang cukup, maka semua akan nampak menenangkan. Ya.. secukupnya bukan seadanya. :)
Berbagai sumber
1 note · View note