Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Bulan Ramadan
Memasuki hari ke-sekian ramadan (saya lupa persisnya berapa), rasanya sejauh ini sangat menyenangkan. Bung, waktu rasanya berjalan dengan semestinya; tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat. Menariknya, meskipun tidak makan dan minum pada pagi dan siang hari, rasanya hari-hari saya lebih energik. Hari-hari saya juga rasanya lebih teratur.
Saya biasa bangun untuk sahur pukul 4 pagi, disambut dengan makanan yang dimasak mamak. Kemudian, saya makan bersama keluarga kecil saya. Selepas sembahyang pagi, saya kembali melanjutkan tidur hingga pukul delapan pagi, kemudian lanjut bekerja hingga pukul lima sore. Jika cuaca sedang bersahabat, saya lanjutkan dengan ritual ngabuburit andalan saya: berlari, hehe. Jika tidak hujan, lari sore saya biasanya rasanya hayud sekali. Langkah kaki yang ditemani dengan angin sepoi-sepoi dan langit senja memang tidak ada duanya.
Selepas lari, saya biasa menunggu waktu sepuluh hingga lima belas menit untuk menyambut kumandang adzan maghrib. Lanjut berbuka puasa, mandi, makan, ngobrol-ngobrol kecil di meja makan berama mamak dan bapak, sholat tarawih, pulang, dan lanjut ngoding! Rasanya saya bukan penggemar menulis kode, tapi beberapa hari kebelakangan ini sangat menyenangkan untuk membuat dan belajar dasar-dasar ilmu komputer. Entah ada dorongan apa, saya juga kurang tahu. Sekarang saja, tulisan ini saya sedang saya tulis ketiak break setelah menambah dan memperbaiki fitur aplikasi yang saya buat, diiringi dengan lagu-lagu negara matahari terbit. Sugoi, sugoi!
Saya teringat, kata orang, sih, yang biasa tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata dan bisa dirasakan, salah satunya cinta. Ya, mungkin karena ramadan penuh dengan cinta, rasanya bisa seperti ini. Hangat dan menyenangkan sekali :)
0 notes
Text
Angkat yang banyak
Hari ini saya teringat dengan salah satu video youtube yang saya tonton beberapa waktu silam. Videonya punya premis sederhana: mana yang lebih baik untuk membangun massa otot? angkat beban berbasis sains atau yang tidak berbasis sains? Angkat beban berbasis sains atau science based lifting atau bukan, yang saya pahami, bedanya hanya fokus pada bentuk latihan saja. Singkatnya, science based lifting terkesan lebih "ribet" karena memerhatikan detail khusus yang terbukti efektif dari penelitian ilmiah. Sedangkan yang bukan science based lifting, rasanya hanya fokus pada metode yang selama ini dianggap "bekerja" saja oleh para penggiat angkat beban. (Saya sebenarnya tidak terlalu suka dengan dikotomi ini sebab saya percaya, seharusnya dua-duanya bukan eksklusif satu sama lain melainkan berjalan beriringan. Tapi yaa sudahlah, hehe)
Pada video tersebut, ada satu kesimpulan yang menarik bagi saya. Science based lifting memang terbukti dapat membuat latihan dan pembentukan massa otot menjadi lebih efektif dan efisien, akan tetapi, di sisi lain, binaragawan yang tidak menganut metode ini badannya tetap "jadi" juga. Dalam video itu dijelaskan, sebaik-baiknya form atau metode yang dilakukan oleh science based lifting tidak akan memperoleh hasil yang signifikan kecuali dengan volume latihan yang banyak. Jam terbang jauh lebih berpengaruh dibandingkan dengan teknik yang baik (tentu dengan treshold tertentu supaya latihan yang dilakukan tetap efektif dan tidak menyebabkan cedera).
Buat saya, hal yang serupa berlaku juga untuk semua aspek dalam kehidupan. Untuk menjadi seorang "ahli", yang paling penting adalah jam terbang. Perkara teknik, strategi, dan lainnya itu adalah hal lain. Dengan catatan, secara kontinu dilakukan evaluasi atau penyesuaian agar hasilnya lebih maksimal.
Saya masih percaya dengan "kerja keras" lebih baik dari "kerja cerdas" (bukan sebaliknya) karena dalam kasus saya, kerja cerdas rasanya hanya menjadi justifikasi kemalasan saya dalam bekerja lebih giat 馃檪
Boleh saja seorang programmer punya teknik-teknik jitu, strategi bertanya pada AI, teknik menulis kode dengan benar, setup komputer yang bagus, yadda-yadda. Akan tetapi, jika ia tidak duduk, fokus, dan menulis kode dengan waktu yang lama ya gak akan jadi apa-apa. Boleh saja seorang pelari punya plan cadence stabil, stride yang direncanakan, latihan fartlek, latihan negative split, latihan una inu, tapi kalau weekly millage-nya hanya 20km per minggu ya gak akan bisa jadi finisher marathon.
Saya tahu beberapa monster pada bidangnya yang masih kerja lebih keras dari yang saya bayangkan. Saya tahu seorang stand up comedian yang punya lebih dari 10 special show yang masih menulis joke baru setiap harinya. Saya tahu seorang atlet lari jarak pendek 5km yang weekly millage-nya tiap minggu menyentuh angka 200km. Saya tahu seorang CTO, mantan staff engineer di Meta, yang mampu bekerja dari jam 6 pagi hingga jam 2 dini hari, setiap harinya. Kurang cerdas dan piawai apa lagi mereka-mereka ini? Harusnya mereka sudah tau segala cara untuk "kerja cerdas", tetapi mereka masih saja memilih untuk "kerja keras".
Jadi, ya, begitu. Kayanya emang gak ada cara cepat. "kerja cerdas" hanya ilusi. Yang ada cuma kerja keras. Buat membangun otot, satu-satunya cara ya cuma angkat beban yang banyak.
0 notes
Text
Orang bingung
Kadang saya agak bingung sama apa yang terjadi belakangan ini. Hidup saya sebenernya rasanya aman-aman aja, tapi entah kenapa, saya merasa ada sesuatu yang kurang. Dari pekerjaan, misalnya, saya merasa ga terlalu jadi beban, tapi ga se-menyenangkan itu juga. Ada hari-hari yang saya rasa saya bekerja dengan baik, tapi pada hari yang lain rasanya saya gabisa kerjain apa-apa. Atau dari aspek lain dalam kehidupan saya: hobi berlari. Rasanya ini performa saya sudah jauh lebih baik. Jauh sekali. Tapi gaada rasa pencapaian yang sama seperti pertama kali saya "bisa" berlari dengan benar. Hubungan pertemanan saya dengan kawan-kawan juga stabil. Saya selalu punya teman yang hadir untuk saya, begitupun juga saya kepada mereka. Tapi, rasanya agak flat dan plateau aja. Ga gimana-gimana. Saya sekarang punya beberapa target yang bisa diukur dan saya cukup pede bisa ngerjain itu semua, tapi rasanya ga terlalu menggugah saya buat kerja lebih giat. Bingung, bingung. Entah sampai kapan saya akan jadi orang bingung.
0 notes
Text
Refleksi 2024
Malam tahun baru ini buat saya spesial, sebab tahun ini, bagi saya juga sangat spesial. Lupa persisnya kapan atau bagaimana, tetapi pada tahun ini saya bertekad untuk mencoba hal-hal baru. Fuck around and find out, kira-kira begitu tema hidup saya pada tahun ini. Beberapa catatan kecil yang bisa saya ceritakan, diantaranya:
Membaca聽 Akumulasi waktu yang saya habiskan untuk praktik membaca tahun ini, tanpa debat, merupakan jumlah terbanyak yang saya baca seumur hidup. Sekitar 20 lebih buku saya lahap, beberapa judul manga juga saya telan sampai habis. Buku yang saya baca juga tahun ini agak berbeda dari biasanya. Keluar dari zona nyaman; Buku klasik, memoir, science fiction, sejarah, bahasa, semua saya coba!
Berlari Bisa dibilang saya cukup familiar dengan olahraga endurance, tapi praktik lari baru saya coba garap pada tahun ini. Lari ternyata sangat menyenangkan, terutama lari di trail. Bersyukur sekali bisa kenal dengan bukit-bukit sentul ^^
Eksplorasi musik Musik yang saya dengar pada tahun ini juga sangat beragam, dari segi genre dan juga artists. Sorotan utamanya, buat saya adalah musik-musik jazz dan taylor swift (sebab jadi playlist lari saya). Tahun ini juga menjadi tahun pertama saya dapat kesempatan menyaksikan langsung pertunjukan orkestra. Salah satu buah musik yang paling indah yang saya dengar
Bermain Boardgame Siapa sangka ternyata pembelian impulsif saya untuk bermain boardgame jadi salah satu pengeluaran uang yang paling worth it! Seru sekali bisa menghabiskan waktu bersama teman-teman!
Memasak Masak sebenarnya kegiatan sambilan yang saya coba kulik pada kuartal tiga, setelah kegiatan KKN. Skill masak yang paling saya banggakan adalah saya bisa ngulek. Wow
Berteman Tahun ini juga menjadi tahun saya bisa dapat kesempatan mengenal orang-orang baru. Highlight paling hangat buat saya, ya, penduduk Foreword :)
Ngoding Praktik ngoding juga tahun ini ada banyak perkembangan. Misalnya, saya dapat kesempatan untuk jadi salah satu kontributor pada program Google Summer of Code. Selain itu, saya juga dapat pekerjaan fulltime pertama di bidang yang saya mau. Menyenangkan sekali~
KKN Saya menghabiskan waktu kurang lebih 40 hari di wilayah yang cukup terpencil. Main bareng anak kecil, tinggal di rumah warga, bikin event, semua saya coba. Kalau diingat-ingat, masa ini buat saya cukup sulit, tapi setelahnya jadi kenang-kenangan yang asik buat diceritain聽 Sebenernya masih banyak lagi kalau dijabarin satu-satu. Cuma saya rasa, bebeapa hal saya cukup simpan, rayakan, dan telan sendiri 馃榿馃榿馃榿
0 notes
Text
Lari
Dua harian ini saya selalu menghabiskan waktu terbenamnya matahari dengan ritual yang sama: berlari. Tipis-tipis saja mengelilingi komplek. Ritual ini juga saya lakukan gak jauh-jauh, paling lima kilometer. Anak kecil juga bisa (kalo jago) buat lari dengan jarak yang sama kaya saya.
Lari sore buat saya adalah ritual untuk gak mikirin apa-apa. Cuma bengong, dengerin napas, dengerin mobil dan motor lalu-lalang, dengerin jejak kaki, dengerin orang ngobrol. Sesekali saya coba cek jam tangan pintar untuk cek聽pace聽lari dan聽heart rate.
Menariknya, ketika saya gak mikirin apa-apa, saya justru merasa sangat hidup. Beberapa dugaan saya, diantaranya:
Pertama, saya jadi lebih tolol. Jadi gak punya waktu buat mikirin hal-hal yang sebenarnya gak penting-penting amat.
Kedua, saya bisa menyerap hal-hal kecil yang gak saya sadari sebelumnya.
Tentu alasan kedua jadi dugaan yang paling kuat. Sedikit konteks, kalau gak lari, saya cuma menghabiskan waktu di dalam ruangan. Membosankan. Mungkin cuma tidur,聽ngoding, baca, atau聽tiktokan. Lari jadi cara saya untuk kabur, coba sadari hal kecil apa yang mungkin saya lewatkan.
Hari ini saja, misalnya, saya bisa sedikit聽ngeh聽kalau ternyata ada banyak mobil kampret yang parkir di trotoar jalan; Ada gapura gang dicat pakai warna merah putih khas hari kemerdekaan di antara perumahan elite BSD; Lari dengan dengan arah yang berlawanan dengan mobil dan motor, meskipun di trotar yang cukup besar, itu ternyata cukup menyeramkan.
Di luar itu semua, yang paling saya senangi adalah perasaan puas setelah lari. Seolah-olah saya sudah menyelesaikan misi yang sangat penting. Seolah-olah saya bisa nemu satu聽road poneglyph聽yang dicari-cari selama ini (lebay sih ini). --- Diunggah ulang dari laman medium pribadi. Semula diunggah pada tanggal 16 Oktober 2024
0 notes
Text
Bagi-Bagi Kue
Saya punya satu kue buat dibagi-bagi Sepotong buat ichad Sepotong buat indira wilis Sepotong buat ibeng
Potongan besar saya kasih buat Pasukan solma Koze Dan ususus Dan ususus Dan ususus
Sebongkah saya kasih buat aa Sama mamah papah
Sisa setengah saya kasih ajam
Selain kue, saya juga punya doa Dilantunkan buat foreword fellow Diberikan buat teman-teman lainnya
1 note
路
View note