aririn13blog

[aririn13blog]

*Fake acc*

Hayo kebanyakan pada punya fake account kan? Instagram? Twitter? Haha pasti cewe cewe nih yang sering ngepoin mantan, pacarnya mantan, mantannya pacar, gebetan.

Well well, aku sampe detik ini ga punya fake acc dan ga niat sama sekali untuk membuat😄. Menurut aku nih, ga terlalu baik sih buat kesehatan mental kita buat ngepoin hidup orang. Kalo aku mending tidak tahu sama sekali, mau dia udah bahagia mau dia sedih. Toh bukan bagian dari hidup kita lagi.

Tapi wait, aku pernah sekali pengen kepo instagram seseorang cowo. Instagramnya ga private sih, cuma dia ada bikin story dan pengen banget kepo apa isinya waktu itu. Jadi aku pinjem fake acc temen aku, terus aku liat ternyata isinya b aja ga ada yang spesial. Lalu abis itu aku ga mau lagi pinjem2 fake acc temen.

Terus ya, barusan tuh curhat sama temen tentang seseorang. Lalu temen aku nge wa ngirimin username fake acc dia passwordnya, katanya *gih kepo sana, daripada penasaran. Hmm dengan perasaan bimbang bingung galau, akhirnya tadi aku log in fake acc punya temen. Terus aku mencari ig seseorang yang pengen kepo. Tapi ga jadi haha, karena aku mikir lagi, dih ngapain kepoin orang. Seneng kaga, jadi penyakit iya😏.

Akhirnya aku memutuskan log out lagi fake acc teman aku.

Aku pernah kemarin2 penasaran banget sama seseorang yang sangat sangat misterius. Berhubung gatel bgt nih pengen liat apa isi instagramnya. Aku chat telegramlah orang itu untuk minta di confirm pertemenan instagram😄. Padahal udah 1 minggu ga diterima. Alhamdulillah puas sih, ngeponya pake akun sendiri.

Gitu deh, jadi sampe sekarang aku ga punya fakeacc buat ngepoin siapapun itu. Karena hidup aku bahagia 😊

[aririn13blog]

Kala wanita menutupi diri dengan hijabnya, kala itu juga laki-laki mencintai dengan imannya. Kala wanita memamerkan diri dengan raganya, kala itu juga laki-laki akan mencintai dengan nafsunya. Tentunya semua berangkat dari masing-masing bagaimana cara menjaga, dan pada dasarnya juga setiap kita harus tau kewajibannya. Ada yang menunduk dan ada yang menutup, luar dan dalamnya, hati dan raganya.

[aririn13blog]

Sebelum Genap.

“Ujung dari langkah yang kita buat untuk mencari adalah penerimaan.” - Iidmhd

… karena akan selalu ada yang lebih baik tetapi yang menerima apa adanya kamu; tidak selalu ada.

Menilik postingan instastory Masgun kemarin seputar “Apa sih yang kamu ingin tanyakan kepada calon pada saat proses pranikah yang mungkin sungkan ditanyakan tetapi penting?“ dan seperti biasa respon dari ask me tersebut memberikan banyak sekali pencerahan.

Berikut beberapa hal-hal yang perlu ditanyakan menurut followers Masgun beserta tanggapannya:

Visi hidup dan rencana setelah menikah? (Make sure. Jangan sampai tidak ditanyakan)

Apa yang dilakukan jikalau marah? Pernah sampai mengekspresikan dengan kekerasan fisik? (Sifat temperamental, mudah marah, dsb perlu divalidasi di lingkungan dan pertemanan dia selama ini. Bagaimana dia jika ada masalah, dsb. Teman-teman terdekat di lingkarannya yang paling melihatnya. Potensi KDRT-nya besar jika kamu tidak bisa mengenali dan mencari data valid soal ini)

Bersediakah setelah menikah tinggal dekat dan atau bersama orang tua saya? (Ini cukup sensitif, tidak mudah bagi seorang menantu untuk beradaptasi tinggal serumah dengan mertua. Jika calonmu mengatakan bersedia, menjadi wajib bagimu untuk membantu dan membuatnya nyaman di rumah orang tuamu. Jika tidak bersedia, tidak perlu memaksa. Cari yang lain)

Orang tua berbeda ormas, bagaimana? (Termasuk berbeda soal lainnya, contoh: beda organisasi keislaman, beda budaya, beda cara pandang soal sesuatu. Ada keluarga-keluarga yang menganggap hal-hal seperti itu sebagai syarat mutlak. Ada juga keluarga yang terbuka terhadap perbedaan seperti itu. Jika tidak bisa diterima oleh keluargamu. Tidak perlu memaksakan. Menikah urusannya panjang, kalian tidak hanya hidup berdua)

Sex life. Banyak sekali kasus tiba-tiba suami didiagnosis HIV positif kemudian yang terkena imbas adalah keluarga. (Ini bisa jadi pertanyaan tabu tetapi penting. Ada yang menjadikannya hal penting, contoh: keperawanan atau keperjakaan, ada juga yang tidak. Jadi, jika sex life ini penting bagimu. Tanyakan. Lebih berat menanggung risikonya daripada beratnya bertanya)

Saya ingin bekerja walaupun sudah menikah. Bagaimana? Boleh? (Ini menjadi case di kalangan perempuan, ingin bekerja setelah menikah. Jika itu penting bagimu, tanyakan. Tidak sevisi. Cukup sampai di sini. Cari yang lain. Karena itu juga akan melihat soal mindset. Perkara nanti kamu ketika menikah akhirnya memilih menjadi ibu rumah tangga, itu juga keputusan sadarmu. Bukan karena disuruh dan terpaksa)

Uang yang kamu dapatkan dari mana saja? Uangnya mengalir ke mana saja? (Ini penting sekali, serupiah pun jangan sampai lolos. Karena ini untuk menjaga harta yang ada dalam keluarga itu benar-benar halal dan berkah. Sekaligus untuk menghitung zakatnya. Jika sudah sampai haul/nisabnya)

Jika saya ternyata tidak kunjung memberikan keturunan, apakah akan menikah lagi atau akan bersabar? (Ini juga pertanyaan sejenis, contoh: laki-laki atau perempuan tidak subur karena kondisi atau sakit tertentu sehingga tidak memungkinkan memiliki anak dalam pernikahan. Hal seperti ini, harusnya tidak hanya ditanyakan kepada pasangan tetapi bagaimana pendapat kedua orang tuanya. Karena bisa jadi ybs tidak mempermasalahkan tetapi tidak dengan orang tuanya)

Pernah HS (having sex) atau tidak? (Hal-hal seperti ini, mungkin ada yang terbuka dan ada yang tidak. Karena bisa jadi jika batal proses pra pernikahannya, kamu jadi tahu rahasianya. Jadi, sepakati sejak awal bahwa di proses pranikah akan terbuka. Karena bagimu ini penting, jika dia tidak bersedia. Ya sudah lebih baik berhenti sebelum lebih jauh sampai kamu mengetahui rahasianya, kecuali dia memang bersedia secara pribadi ingin mengatakannya di awal bahkan sebelum proses lebih dalam. Karena dia memiliki pandangan bahwa itu adalah pintu masuknya. Kita belajar bahwa aib yang Allah tutupi jangan sampai dibuka kembali jika ybs sudah bertobat. Jika kamu merasa perkara HS ini penting, make sure bahwa dia memiliki pandangan yang sama bahwa hal tersebut penting untuk diketahui sebelum menikah. Nanti berlanjut ke persoalan kesehatan reproduksi)

Gaji Pasangan. Ingin sekali menanyakan tetapi bingung memulainya. (Tinggal tanya, gajimu berapa dan bagaimana mengalokasikannya selama ini? Lalu rencana ke depan dengan pendapatan tersebut setelah berumah tangga. Jangan pertaruhkan hal-hal yang besar untuk perkara-perkara ketakutan-ketakutan yang kecil. Pernikahan itu hal yang sangat besar, bertanya dalam proses itu hal yang masih sangat kecil risikonya dibanding dengan menjalani pernikahan itu sendiri)

Apakah keluargamu memiliki utang? Apa saja janji-janjimu terhadap orang tuamu? (Insightfull, apa saja janji-janjimu kepada orang tua? Jawabannya akan sangat penting buat jadi pertanyaan ke diri sendiri, apakah saya bersedia membantu mewujudkan janji-janji tersebut atau tidak?)

Jika saya memiliki prinsip menghindari utang riba tetapi kamu justru kerja di bagian pencari nasabah, lalu bagaimana? (Ini prinsip-prinsip bermuamalah. Ini juga bisa direfleksikan ke hal-hal serupa yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dalam menjalankan agama. Jika bagimu penting dan tidak ada toleransi. Seharusnya tidak ada ruang untuknya. Jika masih ada ruang, berarti itu dorongan hawa nafsu)

Kesehatan. Minta tes kesehatan sebelum nikah terutama tes HIV. (Medcheck. Jika kamu meminta dia medcheck, kamu juga harus. Jika ini penting bagimu, lakukanlah. Hal ini lebih banyak manfaatnya untuk kehidupan pernikahan ke depan. Jika kemudian hasilnya diketahui ada penyakit bawaan di diri calon. Kamu harus siap untuk mengambil keputusan. Jangan menikah karena kasihan, sungkan dan takut omongan orang)

Utang atau tanggungan keluarga saya masih ada. Kamu siap menerima atau tidak? (Saya menekankan kepada teman-teman jika tahu kondisi keluarga soal utang, dsb lebih baik dikomunikasikan. Sebab, utang itu diwariskan. Ekstremnya, jika orang tua tiba-tiba meninggal dan masih ada utang maka anak-anaknya lah yang harus melunasi utangnya. Apalagi jika kondisimu saat ini masih bekerja dan berjuang melunasi utang orang tua)

Pola asuh anak. Apakah nanti akan terlibat dalam pengasuhan atau fokus bekerja? Seperti apa pola asuhnya? (Pandangan soal pola pengasuhan ini juga penting. Jangan sampai ‘kecele’. Cek tidak hanya ke dia tetapi juga keluarganya. Jangan sampai kamu pro-vaks dan baru tahu setelah menikah jika pasanganmu itu anti-vaks. Bisa perang dingin di dalam keluarga. Dan pola-pola pengasuhan lainnya)

Nanti kerjanya bagaimana? Apa masih berbeda kota juga? Karena saya juga berat melepas karir saya sekarang. (Jika pada masa perkenalan sudah tahu career path-nya berbeda dan teguh terhadap keinginan masing-masing. Memang lebih baik tidak usah dilanjutkan. Karena itu adalah misi, caramu menjalankan visi besar yang mungkin kamu sendiri tidak bisa menjelaskannya dengan baik. Apalagi jika pekerjaan tersebut memiliki urgensi besar untuk tetap kamu miliki seperti karena kamu harus membantu keluarga, dsb)

Siap dengan Mama saya yang selalu mengukur segalanya dari uang? (Kita mungkin bisa menerimanya, tetapi tidak bisa menerima orang tuanya atau juga sebaliknya. Dia bisa menerima kita dan orang tua kita tetapi kita sendiri tidak yakin apakah nanti hubungan antar keluarga (orang tua x orang tua) bisa baik. Jika ini penting untuk ditanyakan, tanyakan. Jika ini penting untuk dikatakan, katakan. Karena bisa jadi rumah tangga itu oleng bukan karena kitanya tidak siap menikah dsb tetapi karena intervensi orang-orang terdekat kita sendiri)

Izin poligami karena kerja di luar kota. Saya jawab silakan tetapi bukan dengan saya. (Saya tidak kontra dengan poligami, karena itu ada dalam agama yang saya imani. Yang jelas S&K-nya berlaku. Jika kamu merasa tidak bisa memenuhi S&K-nya tersebut, tidak usah diambil)

Kenapa kamu mudah sekali berutang (uang) demi mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan? (Watak atau kebiasaan bisa ditanyakan. Apalagi jika hal tersebut adalah sesuatu yang tidak se-value dengan diri sendiri. Jika masih tetap tidak menemukan jalan tengah, berbeda pandangan yang artinya sama juga dengan berbeda value. Pernikahanmu jauh lebih berharga daripada orang tersebut)

Jika saya ada masalah dengan Ibunya bagaimana cara dia mendamaikan kami? (Insightfull, bagaimana cara calon mengatasi masalah-masalah yang akan timbul antara kita dengan orang tuanya?)

“Pernikahan itu hal yang sangat besar, bertanya dalam proses itu hal yang masih sangat kecil risikonya dibanding dengan menjalani pernikahan itu sendiri.”

… karena lebih baik gagal dalam proses ketimbang gagal setelah menjalani pernikahan.

“Membangun visi dan misi keluarga itu berangkat dari memilih pasangan hidup.” - Istri Masgun

Lebih utama jadilah sebaik-baiknya dirimu; sebelum mencari atau ditemukan.

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)

Libatkan Allah Subhanahu Wata’ala selalu di dalam prosesnya. Lalu niatkan menikah karena ibadah.

“Jika dulu niatnya menikah karena terlanjur suka, suruhan orang tua, faktor umur, ekonomi, keadaan dan situasi, semua ini harus diubah niatnya. Diubah niatnya memang karena ibadah. Ingin mengerjakan karena perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya. Dan betul-betul jika diniatkan ibadah, semua kejenuhan, perasaan-perasaan yang terbebani karena adanya karakter pasangan, beban-beban kewajiban seperti nafkah bagi laki-laki, melayani ekstra dari perempuan ke suaminya, ini akan jadi ringan.” - Ust. Khalid Basalamah.

Sehingga pernikahanmu senantiasa dilimpahkan keberkahan dan menjadi keluarga sehidup sesurga.  Aamiin.

[aririn13blog]

*selamat ulang tahun abang*

Selamat ulang tahun abang sulungku, anak pertama yang memiliki beban berat mungkin, anak yang memiliki barang apapun serba baru karna dia yang pertama jadi ga ngerasain dapet barang limpahan, anak penidir(sering sakit) kata mama, anak pendiem tapi lucu, anak keras kepala. Apapun bagaimanapun gimanapun bentukan kamu bang, kamu tetap kesayangan kami.

Doanya untuk abang di usia ke 34 tahun ini, semoga abang sehat selalu, panjang umur, bahagia terus, dilimpahkan rezeki yang banyak, makin rajin ibadahnya, makin berkurang keras kepalanya. Insya allah makin baik ya bang dari segala aspek.

Ada satu hal sih yang aku iri sama abang. Apa hayo? Aku iri masalah waktu, abang hidup bersama mama lebih lama soalnya. 28 tahun abang bersama mama. Bisa ngerasain wisuda s1 ada mama, pas nikah ada mama, pas punya anak ada mama, beliin mama sesuatu pas gaji pertama😔.

I dont know how feel that moment.

Selamat ulang tahun ya bang, semoga kita bisa terus merayakan momen kebahagiaan bersama-sama.

[aririn13blog]

*Rezeki sesuai porsi*

Rezeki katanya sudah diatur oleh yang maha kuasa.

Aku pernah dibilangin temen gini, rezeki kamu itu udah begitu udah dikalkulasi pas sama kebutuhan kamu. Asal berkah, kalo rezeki kamu segitu tapi kamu ngerasa cukup katanya itu berkah.

Jadi gini, aku mau berbagi cerita ya nanti diambil hikmahnya.

Biasanya penghasilan aku nih misalnya 100 nih eh tiba2 aku dapet lebih jadi 200. Eh ga taunya aku dapet cobaan mobil rusaklah atau aku sakit dan harus ngeluarin uang 100. Lalu pernah aku sakit dan abis biaya yang banyak, terus aku ngebatin yaudlah rezeki nanti bisa dicari lagi. Eh besoknya dapet rezeki sama persis jumlahnya dengan apa yg keluarin kemarin. Langsung berpikir ya Allah baik bgt😭. Apalagi ya kalo traktir keluarga apalagi orangtua ga usah takut deh, langsung diganti cepet sama Allah.

Setelah itu aku baru berpikir, terkadang rezeki kita udah diatur sama Allah. Misal kita mikir, kok rejeki aku segini aja ya tapi dibalik itu kita sehat bahagia ga perlu keluar uang untuk hal2 yg ga kita sangka.

Gitu ya, rejeki orang kan beda2 toh dan rejeki itu ga selalu berbentuk uang. Rejeki bisa berbentuk kesehatan, bahagia, dapet teman2 yang baik, keluarga sehat.

[aririn13blog]

Overthinking

Beberapa hari ini ga tau kenapa aku mengalami yg namanya overthinking yg sangat menyebalkan. Masalah sepele aku pikirin jadi besar, padahal udah baca buku ttg "bodo amat" tetep susah mengaplikasikan ke kehidupan.

Ok, mari kita kupas.

1. Ada pasien datang berobat kepuskesmas, aku tau namanya yg pernah nambal gigi sama aku. Terus aku udah mikir gini, aduh pasti dia datang tambalannya lepas deh. Kenyataannya dia datang karena sakit gigi pada gigi yg lain. Dan aku masih nanya ttg gigi yg ditambal waktu itu dan di bilang masih aman dok ga ada keluhan.

2. Ada pasien cabut gigi hari rabu terus dia sms hari jumat bilang" dok gusi saya bengkak dan sakit". Langsung aku mikir, duh kok bisa ya. Padahal ga ada komplikasi dll, apa pasiennya sering kumur2 dll. Eh pasiennya datang dan bilang ternyata yg bengkak gigi yg lain. Dan aku tanya bekas pencabutan kemarin gimana? Katanya bagus kok dok ga ada keluhan. Hmm lega

3. Pasien cabut gigi jam 7mlm. Ketika pencabutan atraumatik dan perdarahan normal. Terus pasien itu nelpon pagi nya jam 7 pagi bilang darahnya keluar terus dan badannya lemes. Whoaa udah panik aku, mana baru bangun kan. Terus aku suruh keluarganya ambil obat. Dan aku telpon pasiennya jam 8 pagi sama jam 10 pagi tetep bilangnya masih keluar darah dan lemes tapi pasiennya masih bisa angkat telepon dan biasa aja ngomongnya. Aku bilang kalo ada apa2 telpon aku ya sama langsung ke igd. Pikiran aku udah kemana2 itu, makan engga mikirin terus ama diam doang. Itu terjadi ampe malam. Aku udah ditenangin ama teman, udah udah katanya gpp kok pasiennya pasti ngabarin kamu. Sampe keesokan harinya, pasiennya ga ada kabar tuh. Akhirnya aku telpon jam 9 pagi, eh pasiennya udah ketawa bilang udah berhenti kok bu darahnya dari kemarin siang😑.

Ya ampun bu, disini ga makan2 kepikiran ibu.

Jadi gitu deh, overthinking yg menyebalkan. Pasien sembuh giliran kita maag kambuh😪

[aririn13blog]

*Layaknya drama korea*

Well mau cerita nih, sesuai judulnya kisah ini juga seperti layaknya sebuah drama.

Mama aku terdiagnosa kanker serviks dari tahun 2011 kalo aku ga salah ya. Dan aku mulai masuk kuliah september 2011, waktu itu mama masih nemenin awal-awal mataf atau orientasi gitu selama seminggu sama ayah juga kok. Kondisi mama sehat kok waktu itu, jalan-jalan masih kuat kayak biasa ajalah.

Jaman kuliah jarang ditelponin sama mama. Apa ya? Sering kok tapi ga rutin. Ga pernah ditanyain jadwal harian, hari ini kemana? Makan apa? Sama siapa? Tapi aku ga baper, biasa aja.

Terus ada hal yang mengganjal permisa, setiap aku nelpon mama terus pasti mama ada aja mau mengakhiri pembicaraan dengan alasan mamah ada tamu.

Hmm aku mikir sih, kok tiap hari tamunya banyak bgt yak? Tapi males mikir panjang, yaudh aku stop sampe disitu. Terus ya, tetangga aku wa nanya kabar lah? Terus bilang mama kamu dimana skrng? Kok rumah kalian tutup terus ya kayak ga ada penghuninya. Aku bilang, ada kok mama disitu tapi males keluar paling. Udah tuh dari dua kecurigaan itu aku tetep ga ngeh an.

Datanglah libur kuliah 3 bulan kan ya itu. Jadi aku mau pulang ke Bangka, terus kata ayah kamu kejakarta dulu ya. Kita jalan2 dulu dijakarta. Baiklah aku dengan sangat senang, nanya2 terus ke mama: ma aku bawa handuk ga? Aku bawa baju tidur berapa? Beli ini ga? Beli itu ga? Mama jawabnya cuma ga usah ga usah gitu. Okelah

Sampai dijakarta, aku dijemput ayah dibandara Soekarno Hatta. Terus pas mau pesen taksi karena aku banyak tanya nginep dimana dll lah, akhirnya ayah bilang kita kerumah sakit darmais ya. Mama udah 2 bulan dirawat disana.

Sudahlah, nangis ga menjadi-jadi aku dibandara sampe semua orang heran terheran ngirain aku kenapa2. Sampelah di kos-kosan dulu, naruh barang dll dengan kondisi masih nangis ga berhenti-henti. Sampe ditanya orang2 dikosan, kenapa anaknya pak? Ayah aku bilang, dia ga dikasih tau kalo mamanya sakit baru dikasih tau sekarang. Abis letakkin koper, baru diajak kerumah sakit. Ternyata di kamar, mama ga ada lagi ada jadwal rehab gitu. Terus kita keruangan rehab itu, dan ketemu mama langsung meluk nangis kenceng gitu. Mamanya cuma senyum, sambil bilang maapin ya ga dikasih tau😪.

* foto diatas adalah pertama kali nyamperin mama setelah tau mama sakit udah 2 bulan dan dirawat di RSKD Jakarta.

Mama dirawat kurang lebih 3 bulan disana menjalani proses kemoterapi dan sinar.

Ketika mama ditelpon, pas dibilang ada tamu itu ternyata dokter yg visit gais😭. Ya Allah aku sungguh ga ngeh. Dan tetangga aku udah pasa tau semua bahkan keluarga, tapi ga di bolehin ngasih tau ke aku takutnya kuliah aku terganggu.

Sedih sih bangetlah ya, tapi emang di keluarga ga pernah aku diajak diskusi atau dikasih tau tentang masalah dikeluarga katanya mental aku ga kuat😭.

[aririn13blog]

*Kewajiban dan akhlak*

Sering ga denger gini:

-sayang bgt ya jilbabnya udah bagus tapi kelakuannya gitu!

-duh ga malu tuh ama jilbabnya?

-dia pake jilbab sih, tp kok bajunya melekuk tubuh gitu sih!

-udah jilbabnya buka aja, kelakuannya ga lebih baik daripada yg ga pake!

Hmm begitulah celetukan beberapa orang dan saya juga kadang kala melihat kelakuan beberapa orang terus kita melihat jilbab yang dia pake.

Jadi begini, harus kita bedakan antara kewajiban dan akhlak. Kita kasih contoh aja ya, kita di Indonesia diwajibkan sekolah wajib 9 tahun kan? Nah itu seperti kita diwajibkan menggunakan hijab atau menutup aurat setelah kita aqil baligh atau menstruari bagi wanita.

Lalu setelah kita sekolah wajib 9 tahun, terserah tuh mau sekolahnya nakal rajin males itu urusan masing yg penting kita wajib sekolah 9 tahun nah itu seperti akhlak.

Nah akhlak juga gitu, mau baik buruk akhlak seseorang ga ada sangkutan dengan hijab yg dia gunakan. Yang penting kewajiban sudah dia kerjakan. Akhlak baik buruk itu kemauan orang tsb.

Jadi jangan lagi ada istilah akhlaknya dulu dibagusin baru pake hijab.

Hihi kelamaan say, insya Allah setelah pake hijab akhlak kita akan membaik ya😊.

Ini reminder buat semua dan saya juga kok. saya juga masih sering ngebatin kalo ada yg aneh2 tp hijabnya udah bagus😊. Terus inget deh kalo kewajiban dan akhlaknya beda ya.

Orang yg sudah melaksanakan kewajiban aja belum tentu akhlaknya apalagi yg engga🙃.

[aririn13blog]

*Berawal dari jebakan*

Aku termasuk golongan picky eater, ga semua makanan aku suka. Bukan karena alergi, lebih ke ga suka. Jadi ga suka dan ga bisa beda ya. Kenapa bisa ga suka? Bisa jadi ketika mencoba makanan itu pertama kali kenanya ga enak atau pernah ketulangan ikan. Picky eater aku sebenarnya ga terlalu parah sih, masih golongan sedanglah. Aku ga suka makan ikan(apapun) kecuali di olah jadi pempek atau bakso ya tapi dengan syarat ga amis dan ga berwarna hitam, ga suka makan telur setengah mateng, bebek, kerang, kambing.

Jadi ada cerita dari bulan ramadhan ini. Di suatu weekend aku buka puasa bersama keluarga teman dan ternyata menu buka puasanya itu cuma ikan dan sayur. Hmm bingung nih mau nolak, ibunya baik bgt ga tega cerewet dirumah orang. Padahal aku tuh udah pernah bilang deh sama temen aku kalo ga suka ikan. Apa dia lupa ya?🤔

Dengan sepenuh hati, aku memilih diam saja dan tetep makan. Waktu itu ikannya ikan pari, aku makanlah dengan pelan2. Dikit porsinya tapi tetap makan ikan ya. Setiap 1 sendok nasi ikan aku makan timun abis itu. Gitu terus ampe abis, terus ibunya bilang lah arini suka timun ya. Aku cuma ngangguk senyam senyum. Lancar sih makan ikannya setelah beberapa tahun ga makan ikan mungkin terakhir pas kuliah awal2 7 tahun yang lalu itupun makannya dilepeh gara2 kuat.

Oke kita next, kemarin aku buka puasa lagi nih dirumah keluarga temenku. Hmm dan ya ya lagi laoknya ikan saja kali ini. Ibunya seneng banget ngasih tau aku kalo laok hari ini ikan pindang patin. Aku dengan ekspresi senyam senyum terjebak cuma bisa menghela nafas. Dan yah aku makan lagi, tp kali ini biasa aja kok ga kayak biasanya. Jangan-jangan aku sudah berteman dengan ikan😄.

Btw ya, gara2 abis makan ikan aku selalu makan timun, ibunya tuh mikir aku suka bgt makan timun. Makanya tiap pulang dibungkusin mentimun terus. Oke aku sehat gais. Terimakasih mentimun.

Oh iya ini kasusnya sama sih berawal dari jebakan juga. Waktu tahun baru 2017 apa 2018 ya, bakar bakaran tuh bareng teman teman. Bakarnya tuh sate kambing ama sapi. Aku udah pesen ama yg bakar2, aku maunya sapi aja ya. Plis dipisahin punya aku, temenku cuma ngangguk2 seolah mengerti.

Dan tiba waktunya makan, habislah 10 tusuk sate itu. Terus abis aku selesai makan temen-temen aku ketawa semua. Aku bingung dong kenapa? Ternyata dari 10 tusuk sate itu ada 3 tusuk sate kambing yang mereka selipkan. Dan aku ga sadar, tapi habis juga😄. Jadi malu.

Yaaah begitulah, dasarnya keras kepala ga mau nyobain dulu. Udah ngejudge ga enak ga suka ga mau ini itulah.

See? Berawal dari jebakan, ternyata aku ga picky eater kok. Cuma aku yg membuat menjadi picky eater 😶. Udah saatnya aku ga milih ini itu,

Mungkin ikan adalah picky eater aku yang terakhir. Sekarang kalian bisa memanggil aku pemakan segalanya😝.

Emang sesuatu harus dijebak dulu baru bisa mencintai sesuatu.

[aririn13blog]

*Selamat ulang tahun abang*

Hari ini tanggal 16 mei tepat abang berumur 30 tahun. Si anak tengah yg keliatan cuek parah, pemarah, susah dibangunin kalo tidur, boros, keras kepala, dan juga si troublemaker. Abang yg sering dipanggil *mandraged* oleh mama, dan sekarang akupun sering ikut2an memanggil nama itu kalo kesal. Abang yang dulu waktu satu sekolah SD dan mengancam aku jangan pernah manggil abang atau ngaku kalo aku adeknya dia selama disekolah. Abang yang jarang nanyain aku dimana, pulang jam brp? Pergi sama siapa? Main kerumah siapa? Mungkin aku hilang juga ga peduli😄.

Aku mau ngucapin selamat ulang tahun si taurus pemarah semoga panjang umur, sehat selalu, murah rejeki, makin baik ibadahnya, semoga cepat berhenti merokok dan begadang maen game ga jelas. Dan yang paling penting, ngomongnya sama aku pake nada rendah aja bisa ga? Ga usah ngegas? Bisa ga kalo masuk kamar pintunya ditutup lagi? Bisa ga usah teriak2 kalo manggil? Bisa ga kalo lagi tidur nyenyak2 jangan langsung ngidupin lampu?

Bisalah ya... semoga😶

[aririn13blog]

“Jika bisa dibilang, aku belum pernah benar-benar melupakan seseorang. Aku hanya belajar untuk mengingatnya tanpa terluka lagi.”

— Andira W. (via surat-pendek)

[aririn13blog]

*Manusia yang lucu*

Efek pandemik corona ini sekolah diliburin, yang kerja dirumahkan, tempat perbelanjaan ditutup.

Kalo aku berhubung kerja di puskesmas tetap masuk kerja tapi pulangnya lebih cepat yang dulu jam stgh 3 sekarang pulang jam 12 siang. Pasien gigi juga dibatasi, hanya untuk yang emergency dan selektif kasus aja.

Ada enaknya dan ada engganya.

Enaknya nih:

1. Kerja sangat sangat lebih santai. Biasanya kerja pasien bisa ampe 10 terus baru selesai jam 12 atau jam 1. Sekarang jadi dikit pasiennya, paling banyak 4 deh dan itu juga konsultasi sama premedikasi obat.

Dan berhubung puskesmas saya mau re akre bulan agustus jadinya diundur. Padahal kemarin mumet bgt ngurusin re akre. Jadi sangat sangat sangat santai tanpa mikirin re akre dulu. Yeee🤭

2 . Bisa tidur siang tiap hari. Biasanya susah tuh tidur siang, pulang kerja stgh 3 terus jam 4 sore buka praktek ampe malam. Sangat jarang sekali tidur siang.

3. Jauh lebih irit. Walaupun masih boros dikit sih karena ada tokped dan shopee. Iritnya, biasanya kalo weekend pergi karaoke atau curhat sama temen dikafe bahkan sering nnt bioskop. See? Jauh lebih irit kan karena dirumah terus.

4. Istirahat full time ampe overtime. Bisa tidur siang, tidur sore, tidur malam lebih lama. Bisa nonton drama korea, baca buku, bersih2 rumah. Banyak deh aktivitas yang bisa dilakukin. Rebahan sih yang mendominasi.

5. Jadi sering ketemu keluarga. Kalo dulu jarang, soalnya punya kesibukan masing2. Weekend banyak kegiatan ada yg pergi arisan lah, yg jalan2 kepantai, yg nonton bioskop. Sekarang ketemu terus sama keluarga😄. Balik lagi kayak masa kecil.

Ga enaknya:

1. Hal tsb yg enak2 hanya bertahan paling 2 minggu setelah itu BOSAAAAAAN sekali.

Aku tuh pengen main, aku tuh pengen nnt bioskop, pengen jalan2, pengen ketemu temen2, pengen liburan plis keluar kota😭😭. Sampe ya, aku tuh pernah teriak2 dan nangis sendiri saking bosennya tiduran terus.

2. Ditempat kerja juga, BOSAN BGT. Biasanya ngerjain pasien ga kerasa tuh jam 8 ampe jam 12. Sekarang jam 8 ke jam 12 siang itu berasaaa lama bgt. Ampe bosen main hp terus😴

Loh maunya apa sih? Padahal yg kayak gini yg aku inginkan dari dulu. Kerja santai, pasien dipuskesmas dikit, tidur siang terus.

Tapi apa? Ujung2nya aku stres juga, ngeluh juga.

Pengen balik lagi kayak dulu.

lucu ya manusia nih😆. Ngeluh pengen kayak gini, dikasih malah ngeluh pengen balik lagi kayak dulu. Emang dasar sifat manusia ga ada puasnya.

Sekarang aku lebih banyak intropeksi diri sih, ngambil hikmah sebanyak-banyaknya.

Termasuk sekarang mau nulis apapun diblog ini😉.

[aririn13blog]

*Perihal hidayah*

Perihal hidayah kali ini ttg bagaimana aku mendapatkan hidayah untuk menutup aurat yaitu pake hijab. Dari SMA udah disuruh ayah pake hijab, cuma di iya2in aja. Kalo beli baju atau celana yg pendek2 pasti dimarahin.

Dalam pikiranku waktu itu, aku berniat pake hijab kalo udah tua atau minimal udah nikah. Ga ada kepikiran pake hijab dalam waktu dekat setelah lulus SMA.

Di kelasku waktu SMA itu ada 24 anak cewe dan 8 anak cowo. Dulu pas awal2 yg pake hijab itu bisa diitung pake jari. Kayaknya cuma 5 atau 6 gitu. Setelah itu ada nasihat dari ibu dahlia (almh) guru bahasa indonesia jadi dia cerita ttg dia yg dulu juga kekeh ga mau pake jilbab sampe bapaknya meninggal dan dia dibilangin kalo bapak kita meninggal dan kita anak perempuannya belum pake hijab maka memberatkan bapaknya ke surga. Lalu ada debat sesama teman ttg masalah hijab, jadi anak 1 bilang pake hijab dulu baru benerin akhlaknya dan anak 2 bilang akhlak dulu benerin baru pake jilbab. Pokoknya waktu itu heboh debat masalah hijab. Eh besok2nya pada mulai dapet hidayah semua pake hijab yg cewe2 kecuali 8 orng cewe tersisa termasuk saya yg belum mendapat hidayah.

Lanjut, masuk kuliah daftar di pts berbasis islam. Pas tes aku ga tau harus pake hijab dll. Terus si ayah bilang, kamu pake hijab ya pas tes soalnya nanti jdi bahan pertimbangan. Lah aku bingung, hijab ga punya. Bawanya baju pendek2. Yaudhlah aku akhirnya minjem semua baju dan hijab mama waktu itu.

Alhamdulillah pengumuman aku keterima di pts tsb. Dan pts tsb mewajibkan menggunakan hijab ketika kuliah. Waktu itu masih ada niat nih, oh yaudh aku pake hijabnya pas kuliah aja diluar lepas. Eh ternyata dimasukin sama ayah ke asrama putri selama setahun karena belum dibolehin ngekos sendiri. Dan asrama itu mewajibkan menggunakan hijan lalu tidak boleh menggunakan celana jeans.

Hmm yaudhlah, abis itu aku berniat males udah lepas hijab. Dari pagi ampe sore kuliah pake jilbab. Terus sampe asrama pake jilbab, sayang bgt kan dilepas lagi.

Alhamdulillah hidayah itu akhirnya datang, walaupun awalnya terpaksa karena kewajiban. Ga kebayang aku kalo ga masuk pts islami itu, masuk PTN aja ga bakal kayaknya pake hijab.

Alhamdulillah ya Allah masih engkau beri hamba hidayah.

Yuk yuk hidayahnya kita jemput dan semoga hati kita selalu dilembutkan oleh Allah. Amin ya robbal alamin.

[aririn13blog]

*Cinta datang terlambat*

Kenapa cinta datangnya terlambat? Kemungkinan kitanya ga ngeh kalo orang itu suka sama kita.

Saya mengalami cinta datang terlambat 3 kali.

1. Temen waktu SMA, jadi aku sahabatan sama temen aku yg cewe. Satu meja juga duduknya. Nah ada cowo beda kelas sering bgt main ke kelas nyamperin temen cewe aku itu. Aku pikir dia suka sama temen aku. Yaudh kita deketlah jadi bertiga. Ternyata setelah naik kelas 2 SMA. Aku misah tuh sama temen aku yg cewe soalnya dia masuk IPS aku masuk IPA. Dan cowo itu tetep main ke kelas aku, dan aku baru ngeh loh kok dia tetep deket sama aku ya. Bukannya suka sama temen aku yg masuk IPS itu. Dia tau kan aku suka nnt drama korea, jadi dia masuk tuh pura2 suka korea juga. Biar ada alasan chat keknya😄. Tapi aku tetep ga ngeh dan berpikir positif selama dia ga bilang suka berarti ya pure temenan. Dan aku baru tau pas kuliah, soalnya dia sering ngirimin kue dari bandung kadang makanan dari bangka juga. Pernah juga dia sengaja kejogja nyamperin aku buat ngajak nnt bioskop. Hmm, tapi aku tetep berpikiran positif. Ah dia emang baik soalnya. Baru deh tau bener2 pas koas dikasih tau temen kalo dia emang suka sama aku dari SMA, tapi aku ga ngeh2 anaknya. Yaaah, terlambat taunya. Sekarang mah dia udah menjauh, udah punya pacar palingan🙃.

2. Ini temen kuliah emang deket sih cuma ya deket sebagai temen doang. Tapi ya deket bgt, gimana ya gitulah. Aku tuh baru tau ternyata dia baper sama aku. Lah gimana bisa baper, wong dia punya pacar juga. Dia bilangnya 1 bulan mau nikah. Dasar☺, nah ini juga ga disangka2.

3. Terakhir ni, aku baru tau juga. Baru2 bgt inilah, jadi ada temen aku tp beda sma. Setau aku dulu ya dia suka sama temen aku yg cewe. Nah dia tuh sering chat di facebook gitu, yah aku pikir ramah aja dia mah gara2 suka sama temen aku. Sumpah ini aku ga ngeh sama sekali. Nah orang ini selalu nanya kabar aku setiap tahun, basa basi chatlah. Yang pasti nanyain aku udah nikah apa belum. Terus dia bilanglah kalo dia itu suka sama aku dari sma. Kagetlah aku, kok bisa sih aku ga tau sama sekali. Dia bilang, lah kamu cuek bgt orangnya. Dan dia malu kalo harus bilang suka sama aku. Bahkan dia dulu tau semua keluarga aku, rumah aku dan sering lewat didpn rumah aku buat ngeliat aku. Ini asli ga ngeh sama sekali juga. Kenapa ga bilang sih, padahal dulu juga kayaknya aku suka. Cuma aku biasa2 aja karena mikir dia sukanya sama temen aku. Hmm ya ampun ga berjodoh lagi😄😄. Dan ini dia bilangnya dgn keadaan dia sudah menikah.

Yaah emang bukan dasarnya cinta datang terlambat. Tapi ga ditakdirkan berjodoh. Makanya ga dimudahin sama Allah.

[aririn13blog]

*Hayday*

Game terawet yang pernah dimainkan. Dari kuliah awal sem 2 sampe sekarang. Ga terhitung udah berapa kali game ini di uninstall terus install lagi untung connect ke email.

Mungkin ini game yg cocok buat orang tipe bosenan kayak aku. Pernah udah berapa kali mau ngehack ini game buat dapet koin lebih banyak. Tapi ga bisa haha, udah liat di youtube sampe nanya ke teman yg ahli IT.

Kita harus tau namanya jerih payah baru dapat imbalan. Kita harus tau namanya proses baru dapat hasil. Kita harus tau namanya perjuangan baru dapat kemenangan.

Hidup harus berjalan seperti itu semestinya.

[aririn13blog]

Mimpi aneh part 1

Aku mau nulis terus rencananya ttg mimpi aku. Walaupun kata orang2 mimpi emang cuma bunga tidur aja. Yah tapi ga salah kan kalo ditulis. Mumpung inget nih, katany cuma 10 menit ingetin kita ttg mimpi.

Ok semalem mimpinya dgn latar belakang masih SMA.

Ceritanya nih aku dikelas duduknya paling depan terus.

Kenyataannya dulu emang gitu, ga mau kalo ga didepan. Terus setiap guru nanya, aku mau jawab terus. Apalagi disuruh ngerjain soal, oh paling cepet ngerjainnya. Apalagi hub dgn matematika, misal nih ibu guru suruh ngerjain 1 soal terus kalo yg udah boleh ngerjain jawabnya di papan tulis. Nah aku tuh cepet bgt ngerjainnya. Ga ada yg jengkel sih wktu SMA, cuma pernah ada yg nyeletuk. Gila ya kamu, kita tuh baru nulis soalnya. Lah kamu udah tau jawabannya.

Mungkin relate sama mimpi smlm. Ok back to the mimpi ya. Suatu hari aku dtng ke kelas, lalu kursi yg biasa aku dudukkin udah diduduk sama yg anak yg lain. Terus aku bilang mau duduk. Eh si anak itu nyolot. Terus satu kelas komplain, bilang ga suka sama aku dan ga ngebolehin aku duduk didepan. Terpaksa aku duduk dibelakang. Dan ga ada yg mau ngomong sama aku. Semua teman benci ke aku. Sedih bgt itu, posisi nyesek. Kok aku ga tau, kalo satu kelas itu ga suka sama aku. Terus sampe rumah aku cerita ke mama bilang semuanya dan aku mau pindah sekolah. Kata mama susah pindah sekolah soalnya udah tgh semester keknya. Solusi dari mama, kamu 1 hari masuk 1 hari ga masuk.

Udah gitu aja mimpinya. Cuma nyesek bgt ya, masih berasa ampe skrng. Mungkin itu termasuk salah satu ketakutan aku. Untung cuma mimpi ya..😏

Hikmah yg bisa diambil dari mimpi kali ini adalah. Kita harus care juga sama respon orang, siapa tau orng2 yg kita pikir biasa2 aja sama kita ternyata dia orng yg membenci kita. Dan kita juga intropeksi, apakah tingkah laku kita selama ini sudah baik sama orang.😁

Sekian ya mimpi part 1 yang masih inget bgt ini.

Nanti aku cerita lagi haha. Btw aku anaknya mimpian, tidur siang mimpi juta. Tiduran di meja atau mobil cuma 10 menit kadang ada mimpinya juga. Waw ga tuh

[aririn13blog]

Halo halo...

Let me introduce my self.

Panggil saja mba yg ngobatin kamu sakit gigi+sakit hati. Jadi yg komplikasi gitu bagian saya😄.

Dulu awalnya ga ada kepikiran jadi dokter apalagi dokter gigi. Waktu SMA maunya jadi pramugari tapi ga boleh sama mama. Alasannya ga masuk akal sih, tp berhubung anaknya penurut yaudah manut2 aja. Pengennya tuh kerja dibank, soalnya suka ngitungin duit. Mentok2 ya jadi guru matematika deh. Tapi orangtua punya rencana lain.

Setelah lulus SMA, langsung diarahkan daftar dokter umum.

Awalnya mikir, hmm sanggup ga ya otak aku. Nyampe engga kesana😏. Setelah diyakinkan oleh keluarga. Akhirnya aku manut2 aja.

Pas daftar kan harus ada 2 pilihan tuh. Yang ngatur ayah semua, katanya pilihan 1 dokter umum pilihan 2 dokter gigi.

Eh pas pengumuman dapetnya dokter gigi. Agak kecewa sih, terus ayah bilang kamu mau dftar lagi ga? Kita cari universitas lain. Karena udah 10 hari dijogja dan kasihan juga ayah sama udah nemenin. Akhirnya aku bilang, udah gpp ini aja. Kayaknya takdir aku dokter gigi deh😄.

Well, I enjoy my profession now.👩‍⚕️