ariyanto
ariyanto
Untitled
4 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
ariyanto · 5 years ago
Text
Rezeki
Terkadang kita takut kalau esok kita tidak bisa makan, kita takut kalau besok tidak ada beras untuk dimakan, kita takut kalau besok jodoh tidak akan datang dengan mudah.
Segala ketakutan yang kita pikirkan, secara tidak langsung meragukan bahwa sang pemberi rezeki mungkin sedang tertidur atau mungkin rezeki kita tertukar dengan mereka yang hidup bergelimangan harta, rumah, mobil, apartemen bahkan kolam renang pribadi yang bisa dinikmati kapan saja
Kita tidak yakin bahwa jika dengan mengikuti syariat Allah akan membuat kita menjadi orang yang sukses dan kaya raya, kita hanya akan kalah dengan para kapitalis yang tak berpedoman pada halal haramnya yang dilakukan melainkan materi lah yang jadi tujuan
Itulah bedanya prinsip seorang muslim, ia akan senantiasa berpikir apa yang dilakukannya, menjadikan ia hamba yang dicintai Alllah atau malah dimurkai Allah, bukan berpikir semata-mata hanya mendapatkan sebuah harta yang fana, bahkan dipakai sebagai hanya pemuas nafsu
Perihal rezeki biarlah Allah yang mengatur, tugas kita hanya berikhtiar lagi berdoa dan mensyukuri pemberian Nya, bukan lah sikap seorang muslim yang senantiasa mengeluh seakan belum paham dengan konsep rezeki, jika rezeki kita telah habis , maka umur kita didunia pun telah usai.
“Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata.” (QS. Hud: 6).
Jadi jelas rezeki itu ada bahkan itu makhluk terkecil sekalipun dibelahan bumi ini, jadi jangan risaukan soal rezeki, jangan sampai kerisaukan menunjukan bahwa kita adalah hambanya yang jarang bersyukur.
Sudahkan kita bersyukur hari ini ?
0 notes
ariyanto · 5 years ago
Text
Dakwah itu mulia
Keistimewaan yang hanya diberikan Allah kepada umat Nabi Muhammad, berbeda dengan umat sebelumnya tak pernah dipikulkan kepada mereka kehormatan ini. Karena dakwah asalnya adalah tugas para utusan Allah yang mulia, khusus umat Islam, amanah ini diberikan pada mereka untuk mengembannya.
Dakwah yang mulia ini, hendaknya disampaikan dengan cara yang mulia juga, dengan kemampuan terbaik, harta terbaik, ilmu terbaik dan dengan cara terbaik, tidak hanya sekedar berbicara, namun bagaimana caranya apa yang di bicarakan bisa diterima oleh si pendengar.
Namun demikian, banyak orang yang hanya berdakwah sekedarnya saja, tidak berpikir jauh tentang diterima atau tidaknya, karena kita bisa saja menyampaikan sesuatau yang malah membuat seorang jauh dari islam, seorang jauh dari keyakinannya.
Memang bukan soalan kita, apakah seorang tersebut mendapat hidayah atau tidak, tapi adalah tugas kita menyampaikan suatu kebenaran yang kaffah melalaui lisan, tulisan dan karya kita, sebagai bukti bahwa cintanya kita pada islam mengantarkan kita pada kebaikan-kebaikan yang dirasakan oleh kolbu di peragakan oleh badan dan diikutin dengan pemahaman akan Islam itu sendiri.
0 notes
ariyanto · 5 years ago
Text
Ingin Menyerah
Bolehkah aku menyerah sekarang? Asal kau ingat untuk kembali, karena sejatinya menyerah adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri, menyerah selalu punya dua ujung, bangkit kembali atau berhenti.
Seseorang memang boleh berhenti berjuang, tapi berhentilah saat kau mencapai tujuan atau jika kau sudah betul-betul tidak bisa melakukan apa-apa lagi, agar kelak tak ada penyesalan yang hanya bisa ditangisi, Ingat.
"Allah tidak akan membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya". (Q.S Al baqarah [2] : 286)
Jadi kalau hari ini sesuatu itu terasa berat untuk di lakukan, ingatlah bahwa selalu ada Allah yang akan membantu kita, akan ada Allah yang senantiasa memberi jalan kepada hambaNya yang terus berusaha dan memohon kepadaNya
Masalah yang diberikan kepada kita ialah untuk menguatkan, tanda bahwa Allah sayang kepada hambaNya, Allah ingin hamba menjadi orang yang lebih tegar, lebih kuat keimanannya kepada Allah.
Berputus asa berarti kita tidak mensyukuri nikmat
0 notes
ariyanto · 5 years ago
Text
Qur'an is source of peace and humanity - Terbata
Mencoba mencari kedamaian hati, lantas hanya berujung pada dunia yang tak akan pernah ada ujungnya, selalu merasa kurang , selalu mengedepankan materi, mulai hari ini ku niatkan untuk berhenti.
Hari pertama memanglah sulit, setelah sekian lama tak menyapa, sebuah ayat yang tertulis dengan sempurna, seakan mengungkapkan seluruh keagungan maha kuasa.
Ternyata sangat berat rasanya, seakan ingin menyerah, makin gelisah, tak kunjung dapat jawabannya, mencoba mengingat saat dahulu, saat bersemangat dalam mempelajarinya, mungkin karena dijanjikan ayah sebuah hadiah jika berhasil membaca tanpa terbata.
Namun, hari ini membuat semuanya terasa sangat berbeda, membaca dengan tujuan yang diniatkan untuk menguatkan hati dan iman, mencoba menjadikannya pedoman dalam kehidupan.
Walaupun sulit, bukankah Allah menilai prosesnya? Bukan hasilnya.
Rasulullah SAW. Bersabda, ”Orang yang ahli dalam Al-qur'an akan berada bersama malaikat pencatat yang mulia lagi benar, dan orang terbata-bata membaca Alquran sedang ia bersusah payah (mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud)
Yang terpenting adalah prosesnya, bagaimana saat bersusah payah dalam mempelajari lagi menghafalnya, tidak peduli sebanyak apa mengulang, karna akan ada pahala dari Allah azza wa jalla, selagi diniatkan hanya untuk mencari Ridho Allah, maka teruslah mencoba.
Tak perlu lama, sampai maut memisahkan nyawa dari raga, pertanyaannya, siapa yang tau maut nya tiba ? Mungkin esok atau lusa atau bisa juga hari ini, maka mempelajarinya pun hanya sampai saat maut itu tiba, tidak akan lama, percayalah.
0 notes