Text
standar bahagia
waktu saya masih mahasiswa, bisa makan nasi alo (semacam nasi gila) seharga tujuh ribu saja rasanya luar biasa. pada kesempatan spesial, saya akan memilih menu sate setengah porsi--dan itu sangatlah mewah. saat-saat itu, standar senang dan bahagia saya sangat sederhana.
mungkin juga, itu karena saya nggak kenal makanan-makanan yang kelewat mahal. pilihan tidak banyak tapi tidak pernah terasa kurang atau membosankan.
sekarang saya sudah berpenghasilan. sudah bisa pakai baju yang lebih bagus, pakai skincare yang lebih oke, punya gadget yang lebih mumpuni, memilih makanan dari resto-resto. tetapi hei, mengapa rasanya tidak se-wah dulu ya? makanan enak mahal biasa saja nikmatnya. bermenit-menit bingung ingin pesan apa melalui online food delivery, ujung-ujungnya masak telor ceplok dengan kecap. mengirit iya, tetapi lebih besar karena bosan dengan pilihan yang ada.
saya pikir-pikir, punya standar bahagia yang sederhana itu justru anugerah. tidak punya banyak keinginan duniawi itu anugerah. tidak memimpikan benda-benda yang kalau dipikir-pikir manfaatnya tidak seberapa itu anugerah.
maka, yang menjadi tantangannya adalah bagaimana agar kita tetap punya standar bahagia sederhana.
gaya hidup yang naik itu selalu nggak kerasa. oleh karena itulah, secara berkala kita perlu mengaudit gaya hidup kita sendiri. berlebihan nggak ya. bisa lebih sederhana saja nggak ya. seperlu itu nggak ya.
tidak, ini tidak hanya untuk berhemat dan menabung lebih banyak. maksudnya, ini supaya kita tetap mudah dibuat bahagia. kini saya berusaha mengajak diri sendiri. yuk, turun satu dua anak tangga gaya hidup untuk naik sangat banyak anak tangga bahagia.
542 notes
·
View notes
Text
Petualangan Sherina
Tahun 2000, PetSher 1 rilis saat usiaku 4th. Dulu belum semudah sekarang buat nonton ke bioskop, jadilah disewakan dvd ori.
As long as i remember, aku puter berkali-kali sambil ikut nyanyi nari seolah-olah Sherina adalah aku 🤭. Se excited itu sampai akhirnya dibeliin cd kompilasi lagu sherina di PetSher 1. Gara-gara film ini juga, Bosscha masuk ke wish list tempat yang harus aku kunjungi suatu saat nanti. Semoga Alloh ijinkan ya.
Dan, 23 tahun kemudian rilis PetSher 2. Super excited. Memori lama kepanggil lagi karena film ini hampir sama mengikuti perjalanan usiaku. Aku yang saat itu baru masuk TK terpesona banget sama si 2 tokoh utama.
Oktober 2023, finally nonton juga PetSher 2, di bioskop, sadly alone. Bener² dibikin nostalgia. Gak kalah keren, malah tambah wow. Tiap muncul musikal nya, langsung mbrebes mili eluhku. Mungkin agak lebay, tapi musikal nya seperti punya magis tersendiri di hatiku. Plus banyak banget parents yg ajak anak-anak. They're so lucky. Walopun mungkin si anak gak tahu/blm terlalu ngerti bgt apa itu Petualangan Sherina, tapi pasti mereka bakal punya memori indah tentang itu.
Next, what? Of course aku jadi fangirling dadakan dong. Aku tonton banyak podcast, interview, shorts promo filmnya di yt. Latar belakang dan proses produksinya ternyata cukup kompleks. Aku dengerin juga semua soundtrack nya dari PetSher 1. Sherina, Derby, dan tokoh lainnya yg terlibat lagi di film kedua hampir gak begitu banyak perbedaannya. Tapi di PetSher 2, tokoh Ratih aka Isyana menarik perhatianku bgt. Seolah-olah memang Ratih di create buat Isyana. Asli, Isyana berhasil bgt meranin karakternya.
Pada akhirnya aku seneng bgt dan sangat terhibur bisa menikmati total. Aku memang bukan Sherina atau Sadam yg berpetualang di alam, tapi aku punya banyak petualangan lain yg punya arti dan makna serupa dg petualangan mereka. Semoga akan ada PetSher ketiga, keempat dan seterusnya :)

youtube
1 note
·
View note
Text
Sekecil apapun tindakan yg kamu pilih, pasti ada konsekuensinya. Tinggal bagaimana usahamu meminimalkan konsekuensi itu.
Secuil lamunan si ovt sepulang kerja di atas motor.
0 notes
Text
Curcol : #kdrama
Pernah di suatu masa, aku addicted banget sama drama korea aka drakor aka kdrama. Sampai dibelain tidur menjelang subuh cuma buat nobar maraton di asrama kampus. I know, itu gak baik banget dari banyak sisi, jangan ditiru ya!
Tapi sebenernya apa yg bikin segitunya banget nonton drakor? Selain karena aktornya cakep-cakep ehm 🤭, menurutku sisi entertain lainnya ada di cerita dan alur yg dikemas sedemikian rupa yg jadi faktor penting. I dunno dari pertama kali aku nonton drakor yg tayang di stasiun tv Indonesia, langsung klik aja (waktu itu yg tayang Sassy Girl Chunyang, Jewel in the Palace, Full House, Princess Hours). Awalnya karena mereka orang asing, terus lihat budaya yg mereka bawa di dramanya, alur cerita yg gak muter-muter, durasi dan episodenya yg gak sepanjang/sengaja diperpanjang sampai ratusan bahkan ribuan episode.
Semakin kesini, jadi semakin ngeh, oh mungkin dg konsep seperti itu yg malah jadi gak bikin bosen soalnya yah you know, no offense, drama sinetron di Indonesia beda bgt kan hehe kecuali series.
Gladly, sekarang udah gak seintens dulu buat nonton drakor. Walaupun saat ini aksesnya mudah karena banyak bgt platform digital, tapi lebih ke sayang uang aja ya kan 😁, belum lagi banyak aktor baru yg menurutku pribadi gak terlalu menarik hati buat cari tahu mereka siapa. Mungkin lebih karena aku yg tambah umur dan banyak hal yg lebih menguras pikiran dibanding nonton drakor.
Tapi kalo lagi suntuuuk bgt, gak jarang aku nge-rewatch drakor lama. Aku bakal kasih list drakor favoritku yg boleh bgt kalian rewatch/tonton minimal sekali seumur hidup. Semoga kalian suka ya!
Full House
Princess Hours
Reply 1997
Reply 1988
Hospital Playlist all seasons
Doctor Romantic all seasons
Alchemy of Souls all seasons
Under the Queen's Umbrella
Hotel Del Luna
Mr.Queen
Goblin
King 2 Hearts
Moon Embracing The Sun
Vincenzo
DOTS
The Heirs
Big Mouth
The Glory
Ps: detailnya googling sendiri ya, yg jelas itu berbagai genre
0 notes
Text
“You can close your eyes to the things you do not want to see, but you cannot close your heart to the things you do not want to feel.”
— Tabitha Suzuma, Forbidden
441 notes
·
View notes
Text
Absolutely right. Memutuskan hal penting dan besar perlu proses yg panjang dan matang.
Selamat pada para pasangan yg diberi kemudahan memutuskan untuk bersama menggenapkan separuh agamanya.
yang harus selesai
gini loh, dek. habis menikah itu, masalah tuh tambah banyaaak, bukan jadi berkurang. kamu harus mikirin keuangan keluarga, kesehatan keluarga, pendidikan anak-anak, aktualisasi masing-masing anggota keluarga. itu dalam lingkup besarnya. dalam lingkup kecilnya? mikirin hari ini mau makan apa, jemuran sudah kering belum, pintu sudah dikunci belum. banyak yang diurus.
jadi, kalau memang niat menikah, ya kamu harus selesai dulu, dek, sama hal-hal dasar yang jadi pasaknya rumah tangga. kepercayaan, percaya nggak sama calon pasangan? kejujuran, bisa nggak kamu jujur sama diri sendiri dan sama calon pasangan? komitmen, kesetiaan, mau menerima, hal-hal seperti itulah.
kalau kamu dan calon pasanganmu sudah selesai sama hal-hal dasar itu, artinya kalian sudah siap untuk mempersiapkan diri untuk menikah. belum benar-benar siap menikah loh. kenapa? karena habis itu yang harus diobrolin masih banyak.
gimana kalian mengatur keuangan keluarga. mau tinggal di mana dengan cara apa, ngontrak kah nyicil rumah kah. gimana caranya bertukar sepatu biar sama-sama baik sebagai menantu. besok kalau punya anak gimana mendidiknya. apa bentuk melayani dan taat menurut masing-masing. rencana jangka panjang masing-masing dan gimana kalau itu harus dilebur. bahkan, bisa sampai seputar mau punya ART apa enggak. suka ngosek kamar mandi enggak. mau punya anak berapa (ini kendali Allah memang tapi bisa juga direncanakan).
juga, yang mungkin tabu diomongin di depan, seperti gimana kalau sampai terjadi masalah dan amit-amit harus berpisah. apa arti kekerasan dalam rumah tangga menurut masing-masing. dan lain-lain.
wajar sih, kalau saat mau menikah, kamu diselimuti kekhawatiran. akan langgeng nggak ya, dia akan setia nggak ya, akan bahagia nggak ya. itu memang tugasnya setan supaya yang mau menikah ragu-ragu dan nggak jadi menikah.
tapi, dek. ada banyak banget yang lebih penting dan utama untuk dipikirkan dan direncanakan daripada itu, apalagi daripada masa lalunya atau kekhawatiran tentang kesetiaan dia di masa depan.
intinya ya dek, setiap orang pasti punya masa lalu sehingga kamu nggak usah mikirin masa lalu calon pasanganmu. nggak usah, nyusahin. sekaligus, kamu jangan berharap deh bahwa kamu bisa mengubah seseorang. kalau sayang ya pasti dia menjadi dirinya yang terbaik. lagian, nggak enak menjalani hubungan yang penuh dengan tuntutan.
dah, selesaikan dulu yang dasar-dasar. kalau sudah siap untuk mempersiapkan diri untuk menikah, persiapkan diri (dan calon pasangan) untuk menikah. baru deh menikah.
prinsipnya kan, nanti gimana bukan gimana nanti. semangat persiapannya!
3K notes
·
View notes
Text
Endapkan Dulu
Saya masih belajar untuk memahami bahwa tidak semua pengetahuan yang kita miliki harus kita bagikan kepada orang lain secara tergesa-gesa. Baru dengar sekali, langsung pengin klik tombol 'forward'. Baru baca artikel separagraf, merasa sudah paham lantas buru-buru mem-broadcast. Sulit, memang. Apalagi jika ada rasa cemas akan tertinggal tren. Ampuni aku, Tuhan!
Bahkan terkadang ada dalil yang kita jadikan pembenaran atas sikap tersebut, "Sampaikanlah walau satu ayat." Hadis tersebut sering dilihat dalam konteks dakwah. Lambat laun itu menjadi semacam mindset, lantas tak sedikit orang gemar mem-broadcast informasi hanya dengan modal spontanitas. Padahal menurut penjelasan ulama yg saya baca/dengar, hadis itu membahas penerusan informasi dari Rasul.
Rasul meminta para sahabat yang hadir untuk meneruskan wahyu yang disampaikan Rasul kepada sahabat yang tidak hadir. Hadis itu bukan perintah agar kita berdakwah/menyampaikan sesuatu hanya dengan modal satu ayat atau pemahaman yang minimum. Karena itu dalam kitab Bukhari, hadis itu tidak masuk dalam Bab Dakwah, tetapi dalam Bab Bani Israil. Kenapa Bani Israil? Karena ternyata ada lanjutannya. Hadisnya terpotong di kata 'ayat'. Selanjutnya, hadis itu membahas tentang Bani Israil.

Saya mengagumi bagaimana cara alam semesta ini bekerja. Dan, saya belajar banyak dari proses pemupukan. Bahwa untuk menjadi pupuk kompos yang baik, kotoran hewan atau sampah dapur pun mesti melalui proses fermentasi, diendapkan beberapa waktu bersama bakteri pengurai. Setelah itu, barulah ia bisa menjadi jadi zat yang berguna bagi tanah dan tanaman. Tanpa fermentasi, ia hanyalah "sampah", bukan?
Barangkali demikian pula pengetahuan yang kita miliki. Kita perlu mengendapkannya terlebih dahulu sebelum membagikannya. Beri waktu agar kebijaksanaan dalam diri kita memproses pengetahuan tersebut lebih lama dan lebih mendalam.
Dengan begitu, semoga perasaan "Akulah yang pertama tahu" serta misinformasi yang begitu marak terjadi hari ini bisa kita hindari. Dan, kita benar-benar menikmati pengetahuan yang berkualitas, bukan sekadar cepat dan banyak, pengetahuan yang menggugah lebih dalam, jauh dari pamer sensasi dan emosi belaka.
Pemikiran dan tulisan ini juga salah satu hasil pengendapan itu. Semoga ada manfaat yang bisa diambil.
351 notes
·
View notes
Text
Tulisan: Dialog
Rangkaian usia yang semakin bertambah, kekhawatiran yang semakin banyak, entah perihal dunia atau pun lainnya. Terkadang ia akan menguras hati, malam yang tak kunjung bisa mengistirahatkan badan dan jiwa. Namun begitulah keadaannya, sebab dewasa itu berasal dari akumulasi masalah yang diselesaikan dengan baik dan tenang.
Ikhtiarkan apa yang hari ini masih bisa diikhtiarkan, perbaiki apa yang bisa diperbaiki, terutama soal mengenal diri sendiri lebih dalam lagi.
Andai lelah, istirahatlah sejenak. Andai sakit, sembuhkanlah meski harus menangis. Air mata itu adalah sumber kehidupannya hati.
Aku dan kamu pun sama, kita sedang berproses dan berjuang menuju takdir kita masing-masing. Semoga, pemberhentian akhir kita berujung pada tujuan yang sama. Kebaikan dan keberkahan.
@jndmmsyhd
515 notes
·
View notes
Text
“Be softer with you. You are a breathing thing. A memory to someone. A home to a life.”
— Nayyirah Waheed
8K notes
·
View notes
Text
Welcome to Catatan Akhir Tahun
Last day in 2022 diawali dg hujan sepanjang hari.
Gak ada yg lebih nyaman selain balik ke bawah selimut lagi setelah subuh dan mengusahakan gak menyentuh kamar mandi sama sekali (walaupun gak bisa karena hawa dingin selalu buat kandung kemih memberontak :v).
Anw. Sepanjang 2022, bads and goods happened. Entah urusan sama diri sendiri, keluarga, kerjaan, temen kerja. So far aku ngerasa lebih bisa mengendalikan sikap dan respon diri ke tiap problem. Overthinking? Jelas masih, tapi gak terlalu mendominasi.
Yg paling menarik sepanjang tahun ini adalah... rekor terlamaku gak menjamah Instagram. And it feels so sooo sooooooo good. Aku mulai uninstall beberapa app yg menurutku mulai bikin toxic dan hmm mungkin ini memang waktunya move forward, buat melepas stres dan ketidaknyamanan yg i dunno sometimes sedikit menghantui hehe, and it works. My feeling and overthinking get better.
Tbh Aku bukan list-type person, tapi jg gak membiarkan semua go with the flow. Setiap hari apapun yg aku dapet atau aku capai selalu dan harus disyukuri. Dapet sesuatu alhamdulillah, ada yg lepas jg alhamdulillah. Keep the positive vibe surround you, even when nobody around you. Just do your best and let Alloh do the rest 😊
Okay, last but not least, thank you so so sooo much for my self, udah berjuang dan akan terus berjuang sampai nanti. So sorry untuk kelalaian, kesedihan, ke-overthingking-an, kemarahan and bad things yg terjadi setahun ini. Good job buat semua hal yg telah dicapai di 2022. Terus lakukan yg terbaik di 2023. Apapun yg terjadi, love your self, still be your self, trust your self, forgive your self, and growing better with your self.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

7 notes
·
View notes
Text
Tumblr Bikin Nyaman Karena ....
1. Karena tidak ada konsep waktu pada kontennya. Buat saya ini ada sisi positifnya, sih, yaitu bikin saya enggak merasa fear of missing out (FOMO). Enggak merasa ketinggalan karena baru baca tulisan yang padahal udah dipos 14 jam yang lalu—seolah 14 jam itu waktu yang lama banget. Sampai sekarang, tulisan saya dari lima tahun yang lalu masih aja ada yang nge-like atau nge-reblog. Wkwkwkwk.
2. Jenis kontennya bukan konten yang muncul berdasarkan tren semata. Ini beda kayak Twitter yang tiap hari tren obrolannya berubah-ubah. Atau Instagram yang kalau ada filter baru, tantangan yang ngetren, atau fitur baru, semua langsung nyobain. Facebook juga sama, kayaknya. Intinya, kontennya seiring dengan isu atau fenomena yang lagi ngetren di dunia nyata. Dan, menurut saya, itu bikin cepet bosan (dan capek). Ya, bayangin aja kalau lagi rame soal nikahan Atta-Aurel, semua ngomongin. Prinsip abundance of information. Sebuah informasi kalau terlalu banyak diunjukin malah bikin yang liat ngerasa jengah. Kalau Tumblr, menurut pengalamanku isinya ya begini-begini aja. Ya, random aja. Mungkin dipengaruhi sama akun yang saya ikuti juga, ya. Buatku itulah yang bikin Tumblr jadi timeless. Enggak bikin cepat bosan.
3. Adem. Sejauh ini (sejak 2010), saya belum pernah lihat konten yang isinya ngajak ribut, spall-spill aib orang, atau komentar netizen yang akhlakless. Enggak tahu apa memang begitu atau perasaanku saja. Baca tulisan-tulisan di sini berasa lagi duduk-duduk di tengah perkebunan teh sambil minum teh kotak.
4. There's a boundary. Baca tulisan-tulisan di sini kayak nyimak buku diari. Tapi, saya hanya tahu ceritanya saja, saya enggak tahu orangnya. Jadi tetep kayak ada batas, tiap orang punya alam semestanya sendiri-sendiri. Dan, saya rasa kita sama-sama menghargai batas itu. Enggak berani masuk terlalu jauh ke semesta lain, kecuali sekadar lewat untuk say hello. Enggak pengin sok-sok ngerespons biar edgy, atau ngebantah pakai argumen enggak setuju biar beda. Gara-gara ini kali, ya, anak Tumblr enggak demen ribut.
5. Ini Tumblr banget. Tumblr itu enak buat ngomongin sesuatu yang deep. Apa karena di sini banyak filsuf? Hehehe. Yang saya rasakan, di Tumblr ada space pribadi yang luas buat para pengguna, engga sumuk. Beda dengan media lain yang padat merayap, bikin capek mikir dalem-dalem.
Eh, lagian, Tumblr emang bukan media sosial, sih, ya, melainkan hybrid antara blog dan media sosial. Jadi, maaf kalau perbandingan dariku ini tidak apple-to-apple. Hehe.
Btw, kalau menurutmu gimana? Ada yang mau berbagi?
1K notes
·
View notes
Text
Menggali Hikmah
“Hikmah” begitu kata Rasulullah, “adalah barang yang hilang milik orang beriman. Dimana saja ia menemukannya, maka ambilah”
Salah satu cara mendapatkan hikmah adalah dengan mempelajari sejarah. Kehidupan kita hari ini bisa lebih baik, jika kita mau mempelajari sejarah. Kejayaan yang kita rindukan, bisa kita raih dengan mendalami sejarah. Ada hikmah dalam sejarah. Ada pelajaran dalam setiap kejadian.
Dan, seharusnya kita sadar, bahwa tugas kita adalah menggali hikmah, mengambil pelajaran.
Agar yang salah tidak terulang, yang benar bisa kita lanjutkan.
102 notes
·
View notes
Text
Hidup ini sarat akan makna. Banyak sekali perspektif yg bisa dilihat dari posisi manapun.
Contohnya saat sebuah 'perbedaan' muncul. Hal yg dianggap lain, tidak sama, dan tidak sejalan dg kebanyakan org lakukan, menghadirkan paling tidak 3 kubu perspektif.
Ada yg mendukung dg alasan itu termasuk hak dikehidupannya. Ada yg tak sependapat karena itu bukan tindakan yg benar dan baik untuk dilakukan. Dan, ada yg memilih netral, antara bijak atau memang tidak peduli karena merasa itu bukan urusannya.
Tapi pada kenyataannya, hidup memang sudah diatur sedemikian rupa, termasuk dg bekal yg dibawa dalam diri masing-masing. Mau diarahkan kemanakah itu? Akan dijadikan pribadi yg seperti apa? Siapkah dg segala konsekuensi nanti?
Mudah untuk menjawab pertanyaan itu dengan berkaca pada diri sendiri dulu. You can't change people if you don't change yourself (in a goodway).
Jika masih memaksakan agar orang lain sejalan dg kehendak diri sendiri, sementara mereka tak mau untuk mengikutinya, maka jgn salahkan mereka. Coba periksa dulu, siapa tau kita pun masih berada di persimpangan jalan atau bahkan berlawanan arah. Jadikan diri sebagai contoh yang sebaik-baiknya tanpa harus menghakimi dan memaksa kehendak kita pada sesama.
Semangat dan selamat berkontemplasi.
0 notes
Text
It's like going down the rabbit hole. You’re lucky if it’s wonderful-but most of the time it’s just troublingly surreal state.
kata Kemal pas ditanya Emma kenapa jarang buka sosmed.
12/08/20
0 notes
Quote
If you can't explain it simply then you don't understand it.
Einstein
07/11/20
0 notes
Text
Ceritakan mumpung masih ketemu. Kalau sakit, tetep berusaha cari obatnya sampai sembuh. Selesaikan satu per satu. Scanning sekitar, biar suatu saat tinggal check sound. Mulai buka pintu seluas-luasnya.
insights hasil meet up dadakan tapi sarat kerinduan.
22/08/20
0 notes
Quote
Kadang kita sibuk bertanya tentang kegelisahan hati dan lupa bahwa rohaniyah kita butuh energi.
my mind
06/11/20
1 note
·
View note