atriniaa-blog

[atriniaa-blog]

Is it? or It Is...

[atriniaa-blog]

The Facts about Global Warming

Mungkin beberapa hal ini sudah menjadi sesuatu yang lumrah, bahkan mungkin kita tidak menyadari kalau hal-hal ini terjadi. Dan percayalah, ini bukan sesuatu yang indah seperti emas di ujung pelangi.

1. 90% manusia menyebabkan setidaknya setengah dari pemanasan global sejak tahun 1950. Dari laporan PBB dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim.

2. Sejak tahun 1990, terjadi 20% peningkatan emisi tahunan karbon dioksida, telah naik sekitar 6 miliar metrik ton di seluruh dunia. Hampir semua kenaikan disebabkan oleh aktivitas manusia

3. Permukaan air laut telah meningkat antara 4-8 inci di seluruh dunia selama abad ini, dan para ahli memprediksi permukaan laut  bisa naik sebanyak 2 meter dalam 100 tahun ke depan.

4. Terumbu karang sangat sensitif terhadap perubahan kecil dalam suhu air. Para ilmuwan mengatakan jika saat ini tren emisi CO2 terus terjadi , terumbu karang dunia bisa hampir hancur pada tahun 2050.

5.Terumbu Karang Great Barrier Reef akan hilang dalam 20 tahun kedepan.The Great Barrier Reef akan sangat rusak oleh pemanasan air yang akan terditeksi dalam waktu 20 tahun.

6.Beruang kutub, memiliki yang jumlah berkurang drastis, Para ilmuwan memperkirakan bahwa hanya ada 20.000 sampai 25.000 beruang kutub yang masih bertahan di alam liar.

7.Atmosfer bumi sekarang berisi 40% lebih banyak CO2 dibandingkan sebelum terjadinya revolution Industri

8. Hutan hujan pernah meliputi 14% dari permukaan bumi.  Sekarang hanya tersisa sekitar 6% dan menurut perkiraan para ahli hutan hujan yang tersisa itu akan habis dikonsumsi kurang dari 40 tahun.

9. 90% Spesies laut yang hilang sejak tahun 1900 akibat eksploitasi. ((laporan National Geographic Indonesia, April, 2007).

10.Pencemaran udara terbesar yang terjadi pada tahun 1952 di London telah menewaskan lebih dari 4.000 jiwa.

[atriniaa-blog]

Hope

Berbagai lukisan terpampang di ruangan ini. Sekelilingku ramai oleh orang-orang. Entah penikmat seni atau sekedar meluangkan waktu. Ruangan galeri yang berukuran cukup luas ini dipadati oleh manusia. Aku berdiri memandangi sebuah lukisan. Bergeming tanpa memedulikan senggolan dan benturan oleh kerumunan orang-orang. Kualihkan pandanganku dari lukisan itu dan melihat ke arah nama si seniman. Namaku. Namaku yang terpampang di papan informasi tersebut.

 “Karya yang indah, seperti biasa” Sebuah suara memecahkan keheninganku

“Ah, Max… Terima kasih sobat” Aku membalasnya dengan senyuman.

Aku bersalaman dan merangkul sahabat lamaku itu. Ya, Max merupakan sahabatku sejak masa SMA. Meskipun kami sekarang hampir tidak pernah bertemu, entah mengapa ia selalu ada setiap kali aku memamerkan karyaku.

“Lukisan ini… seakan memiliki harapan yang besar” Max berkata sembari memegang dagunya. Berpikir, mungkin.

“Ya… kau benar, lukisan ini dipenuhi harapan yang besar” Sesaat aku menyadari bahwa aku belum memberi tahu Max alasan dari lukisan ini.

“Aku sudah dengar. Soal istrimu” Max berkata lagi. Dia tahu rupanya.

“Oh… Tahu dari mana?” Tanyaku.

“Entahlah… Banyak orang, aku bahkan tidak ingat” Balasnya.

“Haha… Kurasa memang berita bisa menyebar seperti angin ya” Aku sedikit tertawa, bersyukur tidak harus menceritakan kenangan tidak menyenangkan tersebut.

“Oh ya, aku turut berduka cita atas kehilanganmu. Maaf aku harus pergi sekarang, sampai ketemu lagi” Max berkata cepat sambil menepuk punggungku.

“Ah, ya terima kasih” Aku berkata sambil melihatnya menghilang ditelan keramaian pengunjung pameran.

Setelah Max tidak terlihat, pandanganku kembali mengarah pada lukisanku. Sebuah lukisan yang menggambarkan seorang perempuan yang memegang perisai yang bersinar. Seolah menantang makhluk yang ada di hadapannya. Makhluk tanpa bentuk dengan sebuah mata dan tangan yang banyak. Cahaya yang dihasilkan dari perisai tersebut seolah melindungi perempuan itu. Kulihat ke arah judul tersebut. “Will to Survive”, ya… Judul yang menggambarkan harapanku. Harapan yang aku dan istriku miliki. Harapan untuk hidup.

Aku masih bisa mengingatnya. Bagaimana senyumnya saat ia melihatku menyelesaikan lukisan ini. Aku ingat bagaimana ia berusaha ceria meskipun dengan keadaannya saat itu. Aku ingat bagaimana ia tetap memarahiku ketika cat yang kugunakan berceceran ke mana-mana .Aku ingat Saat ia menangis di tengah malam karena rasa sakit yang luar biasa.

Aku ingat saat ia sengaja menangis tanpa sepenglihatanku.

Aku ingat bagaimana badannya yang semakin lemah berusaha membangunkanku di pagi hari.

Aku ingat dirinya yang berbaring di tempat tidur.

Aku ingat senyumnya saat itu.

Aku ingat pada pesan-pesan terakhirnya, “Jangan putus asa”

Aku ingat bagaimana tangannya yang hangat di genggamanku.

Aku ingat bagaimana aku merasa lemah saat itu.

Aku ingat bagaimana kanker itu akhirnya menang.

Aku ingat saat akhirnya istriku menutup matanya. Selamanya.

Aku kembali tersadar ketika air mataku mulai mengaliri pipiku. Aku menyeka air mataku, tersenyum lemah. Aku kemudian bergegas keluar. Aku memikirkan apa yang akan kubawakan untuknya hari ini. Namun, nampaknya aku sudah memiliki sebuah cerita yang bagus untuknya hari ini. Sebuah cerita, bagaimana harapannya menjadi pujaan bagi banyak orang hari ini

[atriniaa-blog]

Serigala dan Jarahannya

Ok... Jadi 29 April lalu saya pergi ke Bazaar buku Big Bad Wolf. Ini sih awalnya karena kebetulan saya harus pulang dari perantauan karena urusan keluarga, What a Timing! 

Perjalanan ke Big Bad Wolf ini cukup melelahkan bagi saya sendiri. Secara acara ini diselenggarakan di Hall ICE, Serpong dan rumah saya yang berada di Depok. Perjalanan berdiri selama kira-kira 1,5 jam di kereta ditambah dengan adanya suporter sepak bola dalam satu gerbong yang ribut bin berisik cukup membuat hati ini gundah.

Turun di stasiun Serpong dan bingung dengan ketidakfamiliaran terhadap daerah itu akhirnya saya dan kakak saya memutuskan untuk menyewa taksi online. Setelah perjalanan singkat menuju Hall ICE, kami pun masuk ke bagian yang seperti lobbynya. Dan setelah menelusuri bagian lobby kami dihadapkan dengan antrian yang sangat panjang. Kami pikir itu adalah antrian menuju Big Bad Wolf dan hampir memutuskan untuk ikut antrian. Untungnya saya memutuskan untuk menanyakan ini ke orang lain. Ternyata antrian tersebut bukanlah untuk Big Bad Wolf tapi antrian untuk Disney on Ice yang diadakan di situ juga. Dalam hati saya pikir, pantes aja banyak anak kecil seliweran pake baju princess (Maap bed, aku ga ada fotonya).

Sebelum memasuki tempat Big Bad Wolf kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu. Food Court yang disediakan di sana menggunakan Food Truck. Man! this is so kewl! 

Setelah makan kami mulai memasuki ke bagian Big Bad Wolf. Kami langsung memutuskan untuk pergi terpisah. Saya pun langsung berkelana di sana mengitari tempat itu 2...3...289 kali (heu). Setelah mengitari dan mengambil beberapa buku sekitar 2 jam, kaki saya mulai menjerit. Akhirnya saya kembali bergabung dengan kakak saya dan istirahat sebentar.

Nampaknya pengelola Big Bad Wolf belajar dari kesalahan di hari pertama mereka. Karena saya mengantri dengan penuh kesiapan untuk mengantri selama hitungan jam dikarenakan melihat komentar orang di hari pertama. Namun ternyata antriannya sudah lebih terorganisir. Kami mengantri tidak terlalu lama meskipun tetap merupakan antrian yang panjang.

Selesai mengantri kami beristirahat sebentar di lobby sembari menunggu taksi online. Perjalanan menuju stasiun dan kereta untungnya tidak menguras tenaga. Kereta pulang yang saya naiki tidak terlalu ramai karena bukan jam sibuk sehingga saya bisa duduk kali ini.

ps : saya lupa untuk selfie. huehuehue

[atriniaa-blog]

Barrack Obama dan Kisahnya

Barrack Obama’s Dreams for My Father (1995)

Kali ini saya akan me-review salah satu novel terlaris new york times pada tahun 1995, “Dreams for My Father” dimana di novel ini di ceritakan riwayat hidup dan hiruk pikuk perjalanan seorang Obama mulai dari masa kecil hingga dewasa. Awal mula buku ini bisa tertulis karena Barack Obama merupakan presiden Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai presiden Hard Law Review. Tragedi ini menjadikan nama Obama semakin menjadi sorotan publik, dan  membuat Obama mendapat tawaran dari beberapa penerbit untuk menulis sebuah buku yang pada akhirnya menghasilkan karya berjudul Dreams from My Father ini.

Alur dan kisah hidup Obama pada novel ini dibagi menjadi 19 bagian, yang dimana Obama memulai riwayat hidupnya yang berat denga kondisi ekonomi yang sederhana hingga mampu berkuliah di New York, dan pada bagian akhir novel diceritakan bagaimana pencarian jati diri dari seorang Obama dan kunjungannya terhadap beberapa keluarganya di Kenya. Berikut ini alasan utama saya memilih novel ini untuk di review dan opini saya tentang poin atau hal-hal yang akan disampaikan oleh novel Dreams for My Father , adalah Latar belakang penulisan novel ini yang banyak di pengaruhi oleh isu rasial, isu rasial seperti diskriminasi, rasis, dikotomi kulit hitam dan kulit putih dimana isu tersebut mampu menjadi konflik publik di Amerika Serikat pada saat itu, dan ditambah lagi pada saat itu Obama adalah orang dengan keturunan kulit hitam dan kulit putih, seolah – olah Obama bukan keturunan asli orang Amerika. Hal ini membuat kehidupan masa kecilnya cukup berat. Obama dibesarkan oleh ibunya yang bernama Ann Dunham serta kakek-nenek dari pihak ibunya, Stanley Armour Dunham dan Madelyn Dunham yang merupakan orang kulit putih, namun beliau mendapat perlakuan yang buruk dari orang kulit putih lainnya seperti tetangga-tetangga dan masyarakat sekitarnya. Ditertawakan dan dikucilkan dari pergaulan di sekolah sudah menjadi santapan dan kebiasaan sehari-hari Obama pada masa kecil. Obama juga tak mengenali ayahnya dari kecil karena status ayahnya yang tidak jelas, hal ini semakin menambah porsi hidup yang berat yang didapat oleh Obama kecil.

           Pada Bab 1 dimulai dengan kisah dari kakek Obama mengenai ayahnya yang marah kepada temannya yang tidak sengaja menjatuhkan pipa hisap ayahnya. Pada Bab 1 diceritakan bagaimana Obama memiliki latar belakang yang sederhana. Dalam buku ini pembaca dibawa menuju kisah hidup bagaimana Obama menjalani kehidupan masa mudanya melewati berbagai permasalahan salah satunya merupakan permasahalan rasial. Pada Bab 1 pula diceritakan sebuah cerita bagaimana kehidupan Obama saat tinggal di Indonesia bersama dengan ibu dan ayahnya yang baru. Cerita mengenai kehidupan di Indonesia memperlihatkan bagaimana rasa kepedulian yang dimiliki oleh Obama dan juga perbedaan pendapat yang dimiliki oleh Ibunya dan Ayahnya yang Baru.

           Bab 2 menceritakan bagaimana perjalanan menuju dunia politik Obama dimulai. Semua itu berawal setelah ia mengikuti sebuah Organisasi aktifis hingga meninggalkan pekerjaannya di Pasar Saham Wall Street. Pada masa inilah ia melihat permasalahan yang dimiliki oleh masyarakat terutama kaum kulit hitam. Perjuangan Obama dalam menghadapi berbagai permasalahan masyarakat hingga politik diceritakan pada bab ini. Perjuangan itu berakhir ketika ia harus melanjutkan studinya di Harvard Law School.

           Bab 3 buku ini menceritakan perjalanan Obama ke Kenya sebelum mengikuti studi di Harvard. Pada perjalanannya ke Kenya Obama ingin mengetahui kisah-kisah tentang ayahnya dan juga akar budaya yang ia miliki. Pada perjalanan ini Obama mengetahui bagaimana latar belakang ayahnya, seorang pria kulit hitam miskin dari desa terpencil dapat menjalani pendidikan di Amerika. Pada perjalanan inilah Obama memiliki impian yang seakan diwariskan oleh ayahnya.

           Buku ini secara garis besar memberikan banyak motivasi terhadap orang-orang dalam meraih impian. Buku ini juga mampu menceritakan kejadian-kejadian yang ada dengan detil hingga pembaca dapat menikmati seluruh ceritanya dengan baik.

credit to : Maulana Bintang

[atriniaa-blog]

A Little Portion of Life

Namaku Andri Tri Kurnia, biasa dipanggil Andri oleh orang-orang. Lahir di Depok pada tanggal 26 Juli 1996. Aku tidak yakin pernah membaca ini di suatu buku atau apa tapi menurutku kehidupan merupakan sebuah kepingan-kepingan dari seluruh kejadian yang telah dialami. Dan di antara kepingan-kepingan tersebut, tentunya ada kepingan yang memliki arti lebih. Begitu juga dengan kehidupanku, salah satu kepingan yang terpenting dalam hidupku justru terjadi sudah sangat lama. Dan sekarang aku akan menceritakan cerita dari kepingan tersebut kepada kalian.

Cerita ini terjadi saat aku masih duduk di kelas 1 sekolah dasar. Pada saat itu aku mengidap penyakit thypus dan juga demam berdarah yang mengakibatkanku dirawat di rumah sakit selama kurang lebih 1 bulan. Sakit itu diawali dengan demam biasa yang menyebabkanku berulang kali ke rumah sakit. Sangat sering hingga aku ingat bahwa aku sudah terbiasa merasakan jarum suntik menembus kulitku pada waktu itu. Berulang kali aku dirawat hingga pada suatu hari dokter mengatakan bahwa aku mengalami masalah pada usus buntu dan menganjurkan orang tuaku untuk melakukan operasi usus buntu.

Setelah dilakukannya operasi usus buntu itu, aku hanya ingat beberapa hal yaitu sakit yang kurasakan setiap kali aku terbatuk. Dan tangis ibuku yang kudengar samar-samar ketika memanggil-manggil namaku. 

Setelah dilakukan operasi, ternyata kondisiku tidak kunjung membaik. Hingga akhirnya dokter pun memutuskan untuk memindahkanku ke sebuah rumah sakit di Jakarta. Setelah dirawat sebentar di rumah sakit baru, tim dokter mengatakan sesuatu yang cukup mengagetkan. Dokter mengatakan bahwa sebenarnya operasi usus buntu yang kulakukan itu seharusnya tidak diperlukan. Pada waktu itulah aku dan keluarga baru mengetahui bahwa yang kualami adalah thypus dan demam berdarah. Namun, kedua orang tuaku memutuskan bahwa yang sudah terjadi biarlah terjadi.

Aku dirawat di rumah sakit yang baru selama kurang lebih 2 minggu. Selama 2 minggu itu aku selalu ditemani oleh ibuku dan kakaknya. Dan setelah aku diperbolehkan untuk pulang ke rumah aku ingat satu makanan yang menjadi kebiasaanku saat itu. Chicken Nugget. Dokter mengatakan bahwa untuk menjaga napsu makanku aku dianjurkan memakan sesuatu yang kusuka. Dan aku kelas 1 SD merasa bahwa chicken nugget merupakan sebuah makanan yang sangat enak. Dokter mengatakan pada orang tuaku bahwa aku boleh memakan chicken bila kulitnya dikupas terlebih dahulu. Dan akhirnya menjadi rutinitas saat aku dalam masa penyembuhan. Ibuku akan mengupas kulit chicken nugget tersebut yang sudah ditunggu oleh kedua kakakku untuk jatah mereka.

Setelah aku sembuh, aku dihadiahi sebuah playstation dari saudaraku. Dan juga entah mengapa aku berhasil meraih peringkat ke 3 di kelas meskipun aku tidak masuk sekolah dalam jangka waktu yang lama. Dan sesuatu yang baru aku tahu setelah aku duduk di bangku SMP. Bahwa ibuku melakukan nazar untuk mengenakan kerudung jika pada saat itu aku sembuh dari penyakitku.

[atriniaa-blog]

The Child

Anak itu meringkuk di sudut rumahnya. Ketakutan. Tubuhnya gemetar di atas genangan darah dari seorang wanita. “Bagaimana mungkin? Apa yang baru saja kulakukan?” Anak itu memegang tangan wanita yang sudah tak bernyawa itu.

“ibu… ini tidak mungkin… aku… apa yang sudah kulakukan?”

Air mata mengalir deras dari matanya. Ia tahu, tahu bahwa dirinya sendiri yang telah melenyapkan nyawa ibunya. Dengan tangannya sendiri. Tangan yang kini tidak lagi normal. Ia melihat tangan kirinya yang berlumuran darah. “semua karena ini…”

Sebuah ingatan terbesit di dalam pikirannya. Apa yang baru saja terjadi 2 hari yang lalu. Hari di mana seseorang datang dan mengubah dirinya menjadi seperti ini.

“Raveid… orang itu.. ia yang membuatku seperti ini.”

Ia teringat akan sebuah percobaan yang ia lakukan untuk membantu seseorang dalam ingatannya itu. Ingatan demi ingatan tentang bagaimana sebuah makhluk memasukkan jiwanya ke dalam tubuhnya. Dan senyuman Raveid setelah semua itu.

“Raveid… kau… kau telah menjadikanku monster seperti ini… kau.. telah membuatku kehilangan segalanya…”

Anak itu bangun. Marah. Ia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Membunuh orang yang telah menghancurkan hidupnya. Ia pun bangkit dari sudut rumahnya. Menyusuri rumahnya yang berantakan. Ia berjalan melewati kursi dan juga lemari yang jatuh dan berantakan. “Raveid, aku pasti akan membunuhmu.. Pasti!”

Namun, tiba-tiba saja ia mengingat sesuatu. Ingatannya bersama ibunya tepat sebelum semua hal itu terjadi. “Ingat Zeren, apapun yang terjadi ibumu akan selalu menyayangimu.” Ia tiba-tiba tersungkur kesakitan. “Ibu… Maafkan aku… ”

Ia memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit. Tangannya perlahan-lahan berubah menjadi sebuah pedang yang memiliki mata. Ia mengarahkan pedang itu pada lehernya sendiri. “rasa sakit ini… pasti akan berhenti jika aku mati bukan?”

Sesaat sebelum menghunuskan pedang itu ia teringat kata-kata terakhir dari ibunya.

“Zeren, jangan pernah membenci dirimu apapun yang terjadi. Ibu menyayangimu.”

Sakit di kepalanya berangsur-angsur menghilang. Ia sadar, bahwa mengakhiri hidupnya tidak akan membuat ibunya bahagia. Namun, ia tetap memutuskan untuk pergi mencari Raveid. Mencari tahu segala sesuatu yang harus ia ketahui dari orang itu.

Kemudian Zeren kembali ke tubuh ibunya. Ia memegang rambutnya, rambut berwarna perak yang sama sepertinya. Kemudian ia menutupi jasadnya dengan kain yang tersisa dari rumahnya sebelum akhirnya meninggalkan rumahnya untuk mencari Raveid.

[atriniaa-blog]

Starladder Starseries Season 3 : Grand Finals

Liquid keluar sebagai juara pada laga final Starladder Starseries Season 3 yang diselenggarakan di Shanghai, China. Mereka menghadapi tim asal China yang menjadi favorit bagi penonton tuan rumah, Vici Gaming J. Dalam seri 4 game yang diawali dengan kekalahan Liquid mampu menunjukkan mental juara mereka dengan membalikkan keadaan.

Game 1

VG.J mengawali seri dengan draft dengan Lifestealer yang dilengkapi dengan kombo bersama Centaur Warruner. Game ini juga memperlihatkan bagaimana memperlihatkan bagaimana menakutkannya fy dengan Rubick.

Terlihat dari early game yang memberikan tekanan pada Miracle- di Midlane, rotasi Rubick yang sangat sering cukup menyulitkan farming dari Miracle- dengan Outworld Devourer. Dan juga beberapa spell steal krusial yang dilakukan.

Meskipun MinD_ContRoL mendapatkan laning stage yang sangat baik di early game dengan bantuan Gh. Hal itu terbukti tidak cukup karena Liquid terlihat tidak mampu memenangkan teamfight. Bounty Hunter dari Fenrir juga memberikan keuntungan vision dan juga banyaknya “track-kill” yang terjadi membuat networth advantage dari VG.J semakin jauh.

Setelah menghancurkan 2 set barak di top lane dan midlane, VG.J melakukan serangan High Ground di bottom lane guna memastikan Mega Creep. Defense yang gagal dari Liquid dan juga die back dari Miracle- akhirnya mengakhiri game pertama dengan kemenangan VG.J pada menit 53.

Game 2

Pada game ke 2, VG.J melakukan draft yang menekankan pada kombo Lifestealer dengan Slardar yang dijawab dengan sangat baik oleh Liquid. Liquid membalas draft dari VG.J melalui counter-initiation yang kuat menggunakan Warlock dan Enigma. Dan memanfaatkan Invoker pada Miracle- yang tidak diban oleh VG.J sehingga Liquid memiliki kemampuan melakukan Teamfight yang sangat kuat.

Terlihat beberapa usaha yang dilakukan VG.J dalam melakukan inisiasi teamfight berhasil dipatahkan dengan Stampede dari MinD_ContRoL dan juga Chaotic Offering dari Gh. Late game terlihat sekali bahwa VG.J takut untuk memulai teamfight karena adanya ancaman Black Hole dari Enigma yang dimainkan oleh KuroKy.

Kemenangan Liquid dipastikan setelah usaha melakukan serangan High Ground memaksa Agressif melakukan buyback. Pada menit 23, Black hole dari KuroKy berhasil memastikan dieback dari Agressif. Tidak mampu menahan serangan dari Team Liquid akhirnya “gg” pun terjadi pada menit 24. 

Pada early hingga midgame terlihat jelas keunggulan teamfight yang dimiliki oleh VG.J. Berkali-kali terjadi teamfight yang sangat baik dari segi VG.J dengan combo Warlock, Magnus dan juga Sand King. rOtk berkali-kali melakukan 3 man RP pada Liquid yang diikuti dengan Epicenter dari fy.

Namun Liquid akhirnya memutuskan bahwa mereka tidak akan memenangkan game tersebut melalui teamfight. Pada menit 28 Liquid memutuskan untuk melakukan split-push dengan memanfaatkan Io dan Morphling. Manuver yang sangat indah dari Relocate dan juga Replicate oleh Gh dan MATUMBAMAN memaksa VG.J untuk memutuskan antara menghentikan Roshan yang dilakukan oleh Miracle- dan MinD_ContRoL atau melakukan defense pada Bottom Lane yang diserang oleh MATUMBAMAN dan Gh. Manuver Relocate dan Replicate membuat seakan-akan Morphling dan Io berada di 2 tempat sekaligus dan mampu mendapatkan Roshan sekaligus 2 Barak pada Bottom Lane.

Split-push terus dilakukan hingga akhir pertandingan di mana MATUMBAMAN dan Gh menjadi pengalih perhatian yang membuat MinD_ContRoL dapat menghancurkan tower 4 dari VG.J. Pada usaha High Ground terakhir dari VG.J, buyback dari MATUMBAMAN dan MinD_ContRoL terjadi. MinD_ContRoL melakukan split-push, sedangkan MATUMBAMAN menjadi pengalih perhatian.Buyback dari MATUMBAMAN memaksa VG.J untuk melakukan teamfight, dan memastikan split-push Liquid berhasil mengakhiri pertandingan dengan 48 menit. Skor berbalik 2-1 untuk Team Liquid.

Team Liquid melakukan draft yang sangat unik dengan menempatkan Anti-mage di Midlane oleh Miracle-. Mid Anti-mage terbukti sangat efektif dalam menekan Storm Spirit dari Freeze. Dengan bantuan Gh, Miracle- memastikan early game yang sangat baik dengan mendapatkan Killing Spree sebelum menit 10. 

Tekanan dari rotasi yang dilakukan Team Liquid dari early game menyebabkan Team Liquid memiliki keunggulan yang besar. Anti-mage menjadi tidak terhentikan di Late game yang akhirnya berhasil mengakhiri pertandingan pada menit 37. Kemenangan ini memastikan Liquid sebagai juara dari Starladder Starseries Season 3 dan juga menjawab keraguan yang ada pada squad dengan total mmr lebih dari 27k ini.

[atriniaa-blog]

“Yang apa berasal dari Sunda?”

Merupakan salah satu tebakan terkini dari mahasiswa ini. Dan jika kalian penasaran dengan jawabannya, jawabannya adalah “Yangkuriang”.

Ya, ia merupakan seorang mahasiswa desain berusia 20 tahun. Memiliki hobi melawak dan juga memberikan tebak-tebakan garing. Memiliki satu poin kuat pada ekspresi wajahnya yang membuat orang tak kuasa menahan tawa, terlebih lagi saat ia sedang memberikan tebak-tebakan.

Memiliki gaya yang santai dengan gaya bicara medok khas Nganjuk yang menjadi cirinya. Biasa menggunakan kaos atau kemeja untuk perkuliahan. Sedang dalam dilema antara memanjangkan rambutnya yang sudah menggumpal atau tidak. 

Jika kalian bertemu orang ini, bersiaplah untuk menghadapi tebak-tebakannya. Nama orang ini adalah Hrywdg

[atriniaa-blog]

Movie Review : Inside Out

“Do you ever look at someone and wonder, "What is going on inside their head?" Well, I know. Well, um, I know Riley's head.”

Kurang lebih itulah kalimat pertama dari film yang akan saya review ini. Mungkin banyak orang yang sudah pernah menonton film ini, dan memang tidak mengherankan jika demikian. Film ini telah memenangkan piala Oscar untuk film animasi terbaik. Film ini bernama , Inside Out.

Film garapan Disney Pixar yang disutradarai oleh Pete Docter ini menceritakan tentang berbagai emosi yang tinggal di dalam seorang anak perempuan bernama Riley (Kaitlyn Dias). Di Dalam pikiran Riley terdapat 5 emosi yaitu, Joy (Amy Poehler), Sadness (Phyllis Smith), Anger (Lewis Black), Disgust (Mindy Kaling), dan Fear (Bill Hader). 

Para emosi tinggal di tempat yang dinamakan The Headquarter dan mengendalikan bagaimana Riley menyikapi dan melakukan sesuatu. Di dalam pikiran Riley terdapat beberapa pulau yang memiliki pengaruh besar pada sikap Riley, seperti Pulau Hockey, Pulau Konyol, Pulau Keluarga, Pulau kejujuran, dan Pulau Persahabatan. Pulau-pulau ini menggunakan memori inti dari Riley sebagai sumbernya.

Hidup Riley berubah ketika ia berusia 11 tahun saat ayahnya memiliki pekerjaan baru dan mengharuskan keluarga mereka pindah dari Minnesota ke San Fransisco. Berbagai macam hal dilakukan di dalam Headquarter untuk  membuar Riley senang. Namun tidak semua hal berjalan lancar, mulai dari Sadness yang berulah hingga akhirnya Joy dan Sadness tersedot keluar Headquarter sehinggga menyebabkan Riley tidak bisa merasakan kebahagian.

Film ini memperlihatkan bagaimana Joy dan Sadness berusaha kembali menuju Headquarter sebelum semua pulau yang ada di pikiran Riley hancur, dan membuat Riley bahagia kembali.

Film ini menurut saya dari segi cerita sangat bagus, penceritaan dan penggambaran sudut pandang dari para emosi memberikan sebuah kesan ‘wah’ tersendiri bagi saya. Penceritaan mengenai emosi-emosi yang mengendalikan Riley tersebut sangat menarik karena penceritaan tersebut tidak terasa seperti sebuah aksi langsung yang dilakukan oleh Riley. Film ini juga dapat membuat saya merasakan emosi yang naik turun. Mulai dari senang karena adegan lucu yang ada, hingga menahan tangis di hadapan keluarga saat adegan yang menyedihkan. Perkembangan karakter yang terjadi di film ini juga cukup terlihat, seperti yang diperlihatkan Joy dari awal film hingga akhir.

Film ini memiliki beberapa cara yang unik dalam menginterpretasikan apa yang sekiranya dikatakan oleh emosi-emosi tersebut terhadap sesuatu yang terjadi di sekitar Riley. Salah satunya seperti bagaimana orang tua menyuapi anaknya dengan "ayo nak, pesawatnya datang" diceritakan dengan cara yang unik oleh Anger yang akhirnya diikuti oleh reaksi emosi-emosi lainnya. Peggambaran beberapa "fasilitas" yang umumnya ada di dalam pikiran sebuah anak juga digambarkan dengan menarik.

Film ini juga dapat memberikan sebuah pelajaran bagi orang tua dalam memahami anak. Karena film ini menceritakan tentang hal-hal yang umumnya dirasakan oleh anak pada usia 11 tahun.  Sehingga orang tua yang mungkin menemani anaknya menonton film ini bisa mendapatkan sebuah experience tersendiri. Beberapa humor yang terdapat pada film ini juga menggambarkan keadaan emosi dari orang tua, sehingga memberikan sebuah nilai plus.

Jika harus diberi nilai, saya memberi film ini angka 9 dari 10. Mulai dari tema cerita, penggambaran konsep, hingga alur cerita sungguh menarik untuk saya. Saya menonton film ini 2 kali dan tidak terasa bosan saat menontonnya kembali.

P.S : Bing Bong, Hiks :(

**Reference :

www.youtube.com

Bajakan untuk Screenshot, Sorry. Tapi saya nonton di FOX Movies kok...