bellariina16

[bellariina16]

Perpisahan paling keji adalah yang tiba-tiba menghilang. Tidak ada pelukan, tidak ada kecupan perpisahan, tidak ada kalimat penyelesaian. Dipaksa ikhlas melepas ketika masih ada rasa sayang.

(via mbeeer)

[bellariina16]

Time heals everything. Every wound, every tears. Mungkin saat ini, kau sedang memeluk rintih, tak apa, rayakan dalamnya luka. Menangislah sepuasnya, menjeritlah sekerasnya, caci maki saja semaunya. Lambat namun pasti, pada suatu saat nanti, kau akan lelah sendiri dan menemukan titik untuk mengalah pada sayat-sayat perih. Lalu pada hari baik setelahnya, kau akan memerangi duka dengan berbagai senjata. Kau akan tahu senjata apa yang dapat mematikannya. Untuk kemudian menang dan rela. Ketahuilah, sakit mempunyai tenggat hidupnya sendiri, ia pasti mati. Maka sekarang, rasakan saja, hisap semua pahitnya. Hingga kau tumbuh dari energinya, menyisakan ia tanpa bisa. Percayalah, waktu menyembuhkan semua luka. Dengan sendirinya. Karena Waktu adalah raja bagi segala panasea.

(khsnulfitriani)

Love this writing. Keep it up! 🙌

(via karenapuisiituindah)

[bellariina16]

I dreamt of you. Every night. Every day. Even when I'm not sleeping. And can't stop wishing that I was brave enough to ask 'could we be more than just a friend?'

[bellariina16]

"Kalo kita ada salah, bilang. Gue harap lo cukup dewasa buat nyelesein ini" Dan sori bagi gue, diem itu a way much better dibanding gue harus ngomel dan ngebiarin hal hal yg ga seharusnya gue omongin keluar. Daripada gue malah ngomong kasar karna sejujurnya hati udah ingin sekali mengolok olok, tapi logically we can't hurt the people we trully love and care. Daripada ngeluarin kata kata yg nyakitin hati kalian, gue memilih diam. Meluapkan kekecewaan pada tulisan tulisan dan menceritakan pada orang yg sekiranya bisa mendengar. Kenapa? Karna gue sangat paham kalo ngomong dan cerita pun ga ngubah keadaan. Karna akan selalu ada pembelaan pembelaan basi yg akan gue terima. So, rather than being a fake friend, i choose to take a step back and leave. Karna kalopun kalian blg 'kita ga kemana mana', then why do i feel so tired untuk menjaga langkah tetep sejajar dengan kalian? Karna kalopun kalian blg 'kita masih disini dan ga berubah' then why do i feel like there's so much thing yang gue gatau dan lewatin. Don't act like you really care and miss me, cause I know that you don't. You just missing someone who always there to hear your story even it already late of the night. You just missing someone who will always laugh in your not-so-funny joke. You just missing someone yg selalu mengiyakan untuk menemani dan rela ngebatalin semua jadwal demi nonton konser yg sebenernya ga begitu dia minatin. Finally, that 'someone' figured it out, what she means for you. And she totally means NOTHING. The best thing to know how strong your friendship was, is to distance yourself. Because true friends won't grow apart even when they don't talk everyday.

[bellariina16]

Maybe it takes a very long time to wait, maybe waiting is boring, maybe that 'waiting' is time wasting. But 'till the day I know that I've waited this long, I still thinking that you're worth waiting for.

[bellariina16]

Kurasa, aku tak masalah menunggu sedikit lebih lama jika pada akhirnya yang terbaik memang hadir terakhir. Dan jika aku boleh meminta, rasanya akan terasa jauh lebih baik jika kau yang datang di akhir ceritaku nanti.

(via mbeeer)

Mangstaaaaappp brad👍👍👍

[bellariina16]

"Lu tuh kalo temu bokap gue nyapa" "Lah emg bokap lu tau gue, lagian kan pas itu gue lagi make up" "Sapa aja, tau pasti diaa. Siapa tau dijodohin" Gue cuma bisa dalam hati mengaminkan.

[bellariina16]

Si 'dia' ini yg selalu bikin mood maen ama cowo laen ilang. Si 'dia' ini yg selalu balikin senyum pas mulut udah manyun dan pengen nangis. Wish we were really meant for each other

[bellariina16]

Berhenti peduli padaku. Berhenti menanyaiku pertanyaan-pertanyaan yang membuatku merasa kau membutuhkanku. Berhenti memperlakukanku seperti itu. Kau tidak mencintaiku, kau hanya senang seperti itu. Berhentilah bertingkah layaknya kau menginginkan aku, kita berdua sama-sama tau, bahwa sebenarnya kau tidak.

(via mbeeer)

[bellariina16]

Jika tanpa kau sadari namanya sering kau sebut di sela-sela percakapan dengan teman-temanmu, maka ya, kau memang mencintainya.

(via mbeeer)

[bellariina16]

#curhat Just wanna share kebaperan saya setelah nonton beberapa drama korea selama beberapa bulan terakhir. Semua tentang dua orang, yg sudah berteman bertahun-tahun atau bahkan dari kecil, hingga akhirnya keduanya diam-diam naksir, dan berakhir bahagia atau sebagian malah justru tidak berakhir bersama. Mungkin kebaperan ini muncul karna somehow saya merasa 'OMG saya banget!!' atau malah 'yatuhan, saya bisa gitu jg ga ya'. Karna menurut saya, punya perasaan sama sahabat sendiri itu definitely gampang bgt, tapi buat sadar dan berani ngungkapinnya itu susah bgt! Waktu nonton Weightlifting Fairy Kim Bok Joo, selain basic ceritanya si Kim Bok Joo sama Jung Joon Hyung yg emang sahabatan like Joon Hyung selalu ada disaat Bok Joo patah hati, tapi disisi lain kisah kakanya Joon Hyung, Jae Yi dengan dr. Go juga mengundang. Gimana dr. Go diem-diem naksir Jae Yi yg notabene sohibnya dari kuliah, bareng terus, sering jalan duaan, sering saling ngunjungin, sampe kenalan ke ortu. Gimana dr. Go selalu dengerin cerita Jae Yi yg gebetannya direbut temennya, gimana dr. Go tahan bgt sama Jae Yi yg gasadar perhatiannya itu bikin baper, dan exactly saya paham bgt rasanya jadi dr. Go!! Yg terbaru yg paling nancep itu dari drama Strong Woman Do Bong Soon. Gimana si Bong Soon naksir bgt sama sohib sejak sekolah yg namanya Gook Du, sampe dia kalo ketemu cengengesan, pura-pura lemah, udah tahan bgt selalu diomelin Gook Du dan mikir Gook Du gamungkin suka ama dia karna Gook Du selalu punya pacar, tapi tetep selalu ngasih tempat dihati buat Gook Du, dan ini lagi lagi SAYA BANGET. Walaupun akhirnya ternyata si Gook Du jg suka sama Bong Soon cuma udah telat aja karna Bong Soon udah sama Ahn Min Hyuk yg kece parah. Dan bodohnya Gook Du itu sadarnya telaaaaaaaaaaaaat bgt bgt, padahal si Bong Soon udah terang-terangan banget nunjukin kalo dia suka. Dari sini jg kita sadar kalo kode kodean kelamaan juga bisa ga mempan, you'd better speak out lah yah. Cinta diem-diem kelamaan juga bisa kadaluarsa. Hmm Atau di cerita School 2015 tentang cinta segiempat si kembar Eun Bi- Eun Byul, Han Yi Ahn sama Gong Tae Kwang, atau drama Dream High tentang Go Hye Mi sama Hyun Shi Hyuk yg samasama saling suka dari kecil tapi akhirnya Hye Mi malah sama Song Sam Dong karna Shi Yuk kelamaan dan milih merhatiin diemdiem dibanding Sam Dong yg terang terangan nunjukin perasaan. On the other side, saya punya temen- yg udah dianggep kaya saudara- yg deket temenan udah hampir 10 tahun. Dan moment yg bikin dekat adalah karna notabene nenek kita tetanggaan dan ortu bahkan sodara kita saling kenal. Awal mula chatan dan dekat karna kebetulan satu tempat les dan dia pernah sms bilang kalau dia suka sama saya, tapi berengseknya ya udah gitu aja, cuma mau bilang suka ga ada action lanjutan. Sampai detik ini, moment itu masih saya ingat jelas gimana geernya saya dulu. Terlebih waktu akhirnya sekelas di SMA dan kita deket banget, gimana dia suka banget 'gelendotan', nyender, ngasih perhatian, ngajak foto, sampai teman-teman saya ngira kita pacaran. Saya sampai berharap beneran gitu, apalagi kalau ingat jaman smp dia pernah bilang suka, tapi akhirnya, sampai sekarang saya nulis ini, kita masih temenan. Sampai kita kuliah beda provinsi, sampai kita samasama punya pacar, kita berdua masih rutin jalan berdua buat sharing-sharing, makan berdua (langganan banget di mie ayam ceker atau cafe yg namanya viva city), karaoke, nonton film atau sekedar telponan. Gak jarang dia ngajak saya ikut main sama geng gaulnya atau nemenin dia futsal. Semuanya berjalan baik dan normal, sampai akhirnya saya dan dia samasama jomblo untuk alasan masing-masing. Lamanya jomblo dan memang saya yg habis patah hati beberapa kali, bikin saya sadar, kalau dia bukan cuma sahabat buat saya. Saya selalu dengan senang hati meluangkan waktu untuk kita jalan, selalu senang tiap dia tiba-tiba nelpon (padahal jujur saya gasuka telponan karna bikin kuping keringetan), selalu kecewa tiap samasama lagi balik tapi ga ketemuan, selalu enthusiast buat nyeritain hal-hal yg saya alami ke dia. Dia sering membuat saya ngerasa spesial. Like diantara sekian banyak teman, kenapa saya yg dia telpon, kenapa dia ijin kesaya pas mau balik kampus, kenapa dia ajak saya main sama geng gaulnya. Dia yg menjadi penyemangat saya untuk jadi orang yg lebih positif, selalu huznudzan, jgn gampang baper atau yg penting baik aja dulu ke orang. Hal hal yg seiring berjalannya waktu jadi terbiasa saya terapkan, mendewasakan saya, menguatkan saya, termasuk kebiasaan saya buat mikir kalo we're no more than just a close friend, we're meant to be no more than this. Sampai saya udah gapernah ngerasa jeles atau sakit hati tiap tau dia lagi baper sama cewe lain. Sama kaya yang di alamin Bong Soon atau dr. Go, sometimes saya juga cape, pengen bgt bilang kalo saya suka, kalo dia ga nganggep lebih dari sahabat ya plis jangan perlakukan saya demikian spesial. Tapi akhirnya, lagi lagi, saya cuma bisa nunggu. Sampe waktu yang entah kapan, saya masih nunggu. Mungkin itu salah satu alasan kenapa saya susah suka lagi sama orang. Mungkin dibalik alibi saya yg bilang kalo lagi fokus ini itu, belom ada calon yg sesuai, sesungguhnya saya lagi nunggu seseorang. #dailythought

[bellariina16]

Something so similar to me 😂

Takut

Pernah tidak, kamu dekat sekali dengan seseorang hingga kamu tak kuasa untuk memilikinya?

Seperti aku yang terus menatapmu tanpa tahu apa yang mendekam dalam matamu. Aku selalu menemuimu tanpa perlu memberikan hadirku di tempatmu berada. Aku mendengarmu tanpa perlu aba-aba, begitu saja, seolah itu adalah kewajibanku.

Pada titik itu, aku dan kamu melakukan hal yang sama, berulang-ulang, berdua. Aku tidak keberatan mendengar cerita yang sudah kuhapal luar kepala, aku tahu apa yang membuatmu merasa sedih juga bahagia. Aku tahu segalanya. Aku mulai menumbuhkan rasa.

Namun, rasa adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Di satu sisi, aku begitu ingin kamu tahu apa yang kurasakan, tapi di sisi lain perasaanku mengatakan lebih baik jika kamu tak tahu. Otak dan hatiku tak pernah bisa sejalan. Membuatku terseret ke dalam pusaran kebingungan yang ada.

Harus bagaimana aku?

Langkahku tahu-tahu terhenti. Kesakitan ini bertambah pahit. Setengah mati aku melawan badai yang memorakporandakan benteng pertahananku. Tapi kamu selalu membiarkanku menyentuh hatimu dengan sejuta harapan dan pesimisme. Kamu tahu tidak, aku terus menahan rasa di saat kamu selalu di dekatku?

Aku tidak ingin memilikimu, juga tidak ingin kehilanganmu. Mengertikah kamu akan sebentuk perasaan ini? Bisakah kita tetap berada dalam kondisi yang seperti ini saja? Hingga tidak perlulah kita korbankan apa yang telah kita susun. Cukup siapkan satu ruang khusus untukku, yang kauasingkan, yang sengaja kaupisahkan dari duniamu, untuk kita berdua bertemu di sana.

Kita tahu, juga sama-sama tidak tahu. Pengetahuan kita membuat kita mempunyai hubungan yang ekslusif yang hanya kita berdua yang tahu. Aku tidak perlu lagi mencari tahu apa arti diriku untukmu. Kamu tidak perlu repot-repot menjelaskannya. Kita berada di ambang batas teman juga kekasih. Begitu sudah cukup.

Aku tahu kamu tahu apa yang aku rasakan, kamu mungkin tahu aku tahu apa yang kamu rasakan. Tapi mari kita terus berpura-pura tidak tahu tentang perasaan kita.

Dengan begini, aku tidak perlu takut kehilanganmu.

[bellariina16]

Telat sih tapi ingin jawab hmm Masa lalu gue pernah bilang "kalo lampu di rumah rusak itu ya dibenerin, diganti lampunya, bukan ganti rumahnya. Lampu itu ibarat masalah, dan rumah itu hubungan. Jadi kalo ada masalah di hubungan kita ya perbaikin, jangan saling ninggalin, saling pergi dan asal akhirin" Dari situ gue paham, pas dia milih buat mulai hubungan pacar baru dan bukan ngelanjutin hubungan pacaran sama gue, berarti dia udah sampe dititik gabisa lagi memperbaiki hubungan, entah karna emang udah gabisa diperbaiki atau karna udah terlalu cape untuk memperbaiki. Jadi, untuk apa kembali dan berniat memperbaiki hal yang dulu dinilai gabisa diperbaiki. Bersama dengan orang yang baru sudah cukup menunjukkan ke gue kalo emang bukan gue bahagia yang dia cari, bahwa pada akhirnya dia menemukan rumah yg baru, yg lebih nyaman. Masa lalu terbaik bisa jadi yang ngasih luka terbaik, tersakit, tersulit disembuhkan. Tapi dari sakit itu kita belajar bangkit. Dan dari luka yg demikian dahsyat kita bisa finally found out kalo kita ternyata kuat. Satu hal yg gue yakini, time heals everything. Seiring berjalannya waktu, kita mungkin ngga lupa sama luka, kita mungkin masih belum menemukan jawaban atas pertanyaan2 yg masih ngambang, tapi kita ngerti how to deal with these all. Kita udah gabutuh lagi jawaban atas pertanyaan yg sudah terbiasa kita biarkan tak punya jawaban. Karna masa lalu yg terbaik ga selalu berarti masa depan yg terbaik :)

Beri aku pendapatmu; 

Apa yang akan kau lakukan jika masa lalu terbaikmu datang kembali lagi lalu mengajakmu memperbaiki hal yang dulu? Menawarkan untuk memberi jawaban perihal pertanyaan-pertanyaan yang selalu jadi tanda tanya besar di kepalamu selama ini? And give me your reason why you do that?

[bellariina16]

Cinta memang pernah membuatku bodoh karena pernah jatuh hati padamu, tapi tidak cukup tolol untuk membuatku menerimamu kembali sekali lagi!

(via mbeeer)

Benar!

[bellariina16]

100% agree

Beri aku pendapatmu; 

Apa yang akan kau lakukan jika masa lalu terbaikmu datang kembali lagi lalu mengajakmu memperbaiki hal yang dulu? Menawarkan untuk memberi jawaban perihal pertanyaan-pertanyaan yang selalu jadi tanda tanya besar di kepalamu selama ini? And give me your reason why you do that?

[bellariina16]

Bhak! Toks

Ekspresi gue pas bangun tengah malem terus dapet kabar bahwa pacar mantan yang sekarang ternyata adalah seseorang yang dulu dekat sama sang mantan dan brengseknya dulu dikenalkan sama kita sebagai, “Dia cuma teman doang kok.”

    Kentut!

[bellariina16]

Aku bukan tak bisa jatuh cinta. Aku hanya tak mau. Setiap kutemukan diri mulai jatuh hati, maka kaki seakan paham bahwa sudah saatnya membatasi diri