birumudafana-blog

[birumudafana-blog]

diam.

Pertama kali aku melihat matamu, aku tahu sejak itu aku suka padamu. Aku sadar betul dirimu menggubrisku pun tidak. Tahu keberadaanku apa lagi. Tapi ada sesuatu di dalam matamu, ketika aku memperhatikan dalam diam, aku tahu sesuatu itu menarikku dengan kuat. Mengikat tanpa tali, membuka tanpa kunci. Hatiku. Lama sudah tidak berdebar seperti ini.

Kamu tahu, betapa sulitnya untuk tahu namamu. Aku harus berpura-pura. Dan betapa hebatnya aku berlakon.

Aku paham mungkin bagimu aku ini tiada. Hanya perempuan baru di kantormu yang tiap hari cemberut menatap layar monitor entah apa yang dikerjakan. Tapi, tanpa kamu sadari, aku memperhati dalam diam.

Jangan salah, hatiku pun juga patah ketika tahu kau sudah ada yang punya.

Tapi aku memilih bersabar. Membiarkan hati ini terus bertahan meski tahu kau pun tak tahu.

[birumudafana-blog]

Bahagia?

Aku bahagia.

Dengan segala resah dan isi pikiran yang aku pun tak tahu arahnya ke mana.

Aku bahagia denganmu. Hari-hariku selalu kau isi dengan tawa, dengan ego dan dengan rasa. Tapi tak pernah kau isi dengan sepi. Kau selalu ada.

Kau selalu ada. Kau tak fana. Kau nyata.

Aku bebas. 

Aku bebas dan bahagia.

Tapi kenapa terkadang aku merasa terkurung dalam kosong.

Seolah ada yang hilang. Seolah ada yang kurang.

Tapi aku tak tahu apa. Aku tak tahu kenapa.

Aku hanya tahu rasa ini terus tumbuh dalam bahagia. Meski harus menyakiti yang lain, aku masih ingin hidup. Aku ingin menyelamatkan diriku. Aku ingin egois.

Aku bahagia.

Apa aku jahat karena aku bahagia?

[birumudafana-blog]

Mengertimu.

Saya berusaha mengerti kau lewat diammu.

Mengartikan sikap demi sikap, arti tersembunyi dari setiap kata yang kau ucap serta luapan emosi tiap kali saya memicu amarah.

Saya paham. Saya salah. Saya terlalu gegabah dalam mengambil langkah, tidak berpikir dengan matang. Mungkin justru sayalah yang harusnya sadar diri dan pergi. Saya pantas merasakan sakit.

Tapi, tahukah kau? Tiap malam saya menderita dengan segala keresahan dan kegelisahan yang menyesakkan dada? Memenuhi setiap ruang, membuat saya semakin sulit bernapas.

Kau dari sekian juta orang di dunia. Kenapa harus kau?

Setiap malam saya merasa bersalah. Saya sadar betul semua ini amat sangat fana. Kau tak mungkin memilih bersama saya.

Tapi, bisakah kau pertimbangkan hal-hal baik tentang diriku? Hal-hal baik yang mungkin bisa kau ingat meski sedikit? Meski hanya hal-hal kecil? Bisakah kau ingat saat pertama kali kau menggenggam tanganku? Hal-hal kecil seperti itu.

[birumudafana-blog]

Istrimu dan aku

Mungkin cintamu lebih besar padanya dibanding padaku.

Ah, aku mulai membandingkan.

Tapi salah siapa aku begitu mencintaimu padahal kamu pria yang sudah beristri?

Aku sering bertanya pada diriku sendiri. Kenapa memulai sesuatu tanpa memikirkan konsekuensinya? Kenapa seyakin itu? Kenapa begitu mudah percaya omongan laki-laki?

Rusak hati ini. Tiada hari tanpa menangis. Menangisimu yang sudah beristri.

Salahku mencintaimu terlalu lebih.

Aku mengutuk dan menyumpah pun tiada guna. Tiada apa yang akan berubah.

Aku takut kalau dia tahu. Aku juga perempuan seperti istrimu. Dia bisa merasakan sakit, marah dan kecewa. Entah bagaimana reaksinya kalau dia tahu. Aku saja, tiap kamu pulang kembali ke pelukannya, hatiku remuk memikirkan apa yang kalian lakukan selama aku tiada. Ingin kubalik dunia dan seisinya.

Aku perempuan yang jahat. Seberani itu mengganggu yang seharusnya jangan diganggu. Padahal aku pernah diselingkuhi, walaupun bukan suami, sakitnya luar biasa. Apalagi istrimu?

Aku ingin berhenti dari semua ini. Dari lakon percintaan yang tiada ujungnya. Kamu tak perlu memilih karena kami berdua bukan pilihan.

Tapi setiap kali aku berusaha melupakan dan meninggalkanmu, hatiku selalu rindu. Rasanya lebih hancur, lebih hancur ketimbang bersamamu.

Aku bingung.

Bersamamu aku hancur. Tanpamu aku lebih hancur.

Aku harus apa, bang?

[birumudafana-blog]

Aku Juga Perempuan.

Aku juga perempuan.

Aku sama seperti perempuan-perempuan lain di luar sana. Diciptakan Tuhan jauh lebih perasa dibanding lawan jenisnya. Diciptakan Tuhan penuh kasih sayang dengan tangan lembut tuk mengasihi. Diciptakan Tuhan lebih cengeng, mudah menangis.

Aku sama seperti perempuan-perempuan lain di luar sana. Aku bisa marah. Aku bisa kecewa dan sakit hati terutama padamu yang sangat amat kucintai. Aku diciptakan Tuhan dengan rasa cinta yang penuh. Aku bisa mengasihimu lebih dari aku mengasihi diriku sendiri. Aku lebih akan mengutamakanmu di atas apapun.

Beberapa perempuan itu memilih tunduk pada yang dicintainya. Bukan karena kami semata mencari penguasa atas kami. Bukan karena kami minta diperintah.

Kami mau dijadikan yang kesekian selama masih diberi kasih sayang. Kami rela tubuh kami digunakan selama kasih sayang itu tetap ada.

Bodoh? Sangat.

Kami tunduk karena kami tahu kasih sayang itu mahal. Kami rela memaafkan kesalahan fatal yang teramat sangat mengiris hati hanya dengan iming-iming dan sebuah kata maaf.

Begitulah aku dan sebagian perempuan lainnya. Kami diciptakan lebih rapuh dari yang acuh. Lebih lembut hatinya dari yang keras. Kami akan memperjuangkan apapun itu selama masih bisa.

Aku juga perempuan.

Hanya mengingatkan, kalau kalau kau lupa, bang.

[birumudafana-blog]

Semoga aku dan kamu segera menjadi kita tanpa adanya dia.

- perempuan yang kamu rahasiakan

[birumudafana-blog]

[birumudafana-blog]

[birumudafana-blog]

I’ve always mourned for the things that do not happen yet. I’ve already mourned for us.

— cynthia go // Endings

[birumudafana-blog]

But your heart can be given in romantic love to only a single other

Cassandra Clare, Clockwork Princess (via memoryarchaeologist)

[birumudafana-blog]

Please don’t expect me to always be good and kind and loving. There are times when I will be cold and thoughtless and hard to understand.

Sylvia Plath (via help-n-quotes)

[birumudafana-blog]

Bookstores and libraries are places of refuge, somewhere to go when the skies are dark and rain is beating on the windows.

(via bookeworm94)

[birumudafana-blog]

[birumudafana-blog]

Aku ingin

Aku ingin memilikimu dengan utuh. Dengan sah dan kebenaran. Bukan dengan rahasia.

Aku ingin berada di dekatmu. Ketika sakit, sehat, sedih, senang. Bukan dekat dengan pesan-pesanmu.

Aku ingin bisa dengan leluasa memamerkanmu. Ibarat kabar bahagia, aku ingin terus menyiarkanmu ke seluruh penjuru muka bumi ini.

Aku ingin bisa mencintaimu tanpa rasa takut. Takut tidak akan pernah bisa memilikimu dengan utuh, sah dan kebenaran. Takut tidak akan pernah bisa berada di dekatmu ketika sakit, sehat, sedih dan senang. Takut tidak bisa memelukmu di mana pun kapan pun.

Aku takut.

[birumudafana-blog]

15

Kamu lahir ke dunia ini 15 tahun lebih awal dariku. Entah, dalam 15 tahun hidupmu itu sudah kamu pakai untuk apa saja. Aku hanya bisa mengenal 15 tahunmu itu lewat ceritamu. Aku lahir saat usiamu sudah menginjak angka 15. Lumayan jauh juga. Kalau dihitung, memang jauh sekali perbedaan usia kita. Kalau diperhatikan, kamu dan aku lebih seperti kakak dan adiknya. Tapi siapa peduli? Sekelompok orang yang membenciku? Membencimu? Membicarakan kita? Aku tak punya waktu untuk menggubris omongan mereka.

Kamu lahir ke dunia ini 15 tahun lebih awal dariku.

Maaf, kamu harus menunggu begitu lama sampai akhirnya aku menemukanmu. Atau kamu yang menemukanku? Mungkin kita saling menemukan.

Aku tidak peduli. Aku tidak ingin kita berakhir. Aku suka kamu. Segala hal tentangmu. Caramu berbicara, berjalan, makan, tidur, mencium keningku, membuatku tertawa, ah, pokoknya semua hal tentangmu aku suka.

Aku tidak peduli. Aku ini hanya menjadi penengah. Mungkin kamu jengah dengan kehidupanmu dan mencari hiburan lain dan saat itu kamu menemukanku. Seorang gadis patah hati yang berusaha keras mengubur pahitnya kehidupannya.

Apa mungkin 15 tahun lebih awal saat kamu mulai hidupmu lebih dulu kamu berguru untuk belajar bagaimana membuatku terus jatuh dan jatuh kepadamu? Konyol.

Aku cinta sekaligus benci. Bagaimana aku tidak benci? Kamu menikah lebih dulu tanpa menunggu kepastianku. Mungkin salahku, kenapa lahir terlalu lambat. Ah, tapi, kamu juga tidak sabar menunggu.

Kamu mau apakan aku ini? Tidak bisa terus kamu sembunyikan. Aku ini besar dan kuat. Seandainya aku memberontak, dunia ini bisa tahu siapa aku untukmu. Aku tahu kamu ingin aku, tapi ingin saja tidak cukup untuk membangun kisah kita.

15 tahun hidupmu itu harusnya kamu belajar meyakinkan diri. Apa benar ini wanita yang ingin aku nikahi? Atau nanti aku akan bertemu dengannya? Gadis 20 tahun yang lahir terlalu lama untuk kutunggu.

[birumudafana-blog]

Butuh waktu lama untuk akhirnya kita bertemu. 15 tahun setelah kamu datang ke dunia, aku menyusul. 15 tahun kamu mulai hidup lebih awal.

Butuh waktu 34 tahun hidupmu sampai akhirnya kita bisa bertemu. Maaf, kamu harus menunggu lama.

[birumudafana-blog]

Sudah pernah saya lepaskan kamu. Dua kali.

Dua kali itu juga saya hancur.