blueskyysstuff
blueskyysstuff
blue-sky
35 posts
share everything
Don't wanna be here? Send us removal request.
blueskyysstuff · 2 years ago
Text
Ternyata sudah satu tahun ya bi kisah cinta ini berjalan. Banyak hal menyenangkan yang aku rasakan. Terimakasih ya bi sudah hadir ke hidupku. Terimakasih karena telah membantuku keluar dari trauma masa lalu. Kamu hebat bi, berkat dirimu aku bisa kembali menjadi versi terbaikku.
Nyatanya, rasa cinta dan sayangku sudah sedalam itu bi. Aku tidak rela jika harus kehilanganmu suatu hari. Banyak hal, banyak cerita, banyak duka, banyak lara yang dirasa. Tapi apa kamu tau bi? Aku sungguh bahagia saat ini. Sungguh.
Berkatmu, aku jadi tahu bi bahwa cinta itu sederhana. Berkatmu aku juga jadi tahu bi rasanya disayangi dan dikasihi. Kamu hadiah terindahku di tahun lalu dan akan selalu menjadi hadiah terindah di tahun tahun selanjutnya.
Bi, sekali lagi terimakasih ya.
Aku minta maaf karena belum mampu menjadi pasangan yang baik bagimu. Aku akan berusaha bi. Aku janji.
Bantu aku ya cinta? Kita lalui semua ini bersama-sama.
Semoga apa yang menjadi pengharapan kita ke depan dapat dikabulkan. Semoga apa yang menjadi tujuan kita nanti dapat diaminkan. Semoga semesta mendukung segala rencana yang kita haturkan.
Banyak doa baik untuk kita. Semoga menjadi kekuatan untuk tetap selalu bersama.
Aku sayang kamu. Selamat tanggal satu 💚✨
-nay-
3 notes · View notes
blueskyysstuff · 2 years ago
Text
Ternyata memilih kampus ini untuk prosesku selanjutnya adalah pilihan yang cukup beresiko tinggi. Banyak sekali hal yang di luar ekspektasi. Kesulitan demi kesulitan selalu menghantui. Kadang, aku iri melihat teman-teman di luar sana yang sangat cepat menyelesaikan profesi.
Aku pikir, apa yang kulakukan sudah tepat. Namun nyatanya, ada saja yang mencegat. Hehe kadang merasa lucu dan menganggap ini semua hanyalah panggung sandiwara yang tugasku hanya mengikuti bagaimana alur cerita.
Rasa sakit, sesak, terhina, semuanya menjadi satu. Kadang berpikir, kenapa ‘mereka’ begitu tega membuat kami tidak berdaya. Aku hanya ingin terbebas. Ingin rasanya segera lepas. Tapi sudah terlanjur terjun ke jurang dengan aliran yang deras. Tugasku? Ya berenang hingga akhir. Mencari tempat teraman yang membantuku sampai di daratan. Terkadang, perasaan ingin menyerah terasa begitu kuat. Entah menyerah dengan berhenti di daratan yang bukan tujuan atau justru tenggelam, hilang, lenyap.
Aku lelah? Iya. Sangat. Aku sudah mengusahakan yang terbaik untuk diriku. Aku sudah berjuang untuk tetap bangkit, tapi kenapa ‘mereka’ selalu tidak puas dengan itu semua. Banyak hal yang ingin ‘mereka’ sesuaikan dengan keinginan mereka dan selalu menganggap diri ini tidak berdaya. Aku ingin marah. Ingin rasanya aku umumkan pada dunia bahwa aku lelah dengan sandiwara yang dibuat ‘mereka’. Tapi aku siapa? Aku tidak punya kuasa untuk itu semua. Aku adalah sampah yang menjadi kambing hitam mereka semua.
Kejam? Iya. Sangat. Ya Rabbi, aku hanya memohon pertolonganmu. Bantu aku ya rabb, untuk tetap kuat dan mampu melewati ini semua. Lembutkan hati ‘mereka’ ya rabb, lembutkan ya Allah. Agar jalan hamba ke depan jadi lebih mudah dan segera menyelesaikan ini semua. Aamiin
-dari mahasiswi yang tersakiti-
5 notes · View notes
blueskyysstuff · 2 years ago
Text
Bertemu dengan seseorang yang banyak menerima cinta dan kehangatan di keluarganya, terkadang membuatku merasa kecil dan cemburu. Melihat betapa dekatnya dia dengan keluarganya membuatku merasa iri dan tidak sepadan.
Dia yang tumbuh menjadi laki-laki yang sangat dekat dengan ibunya, yang sangat menyayangi ibunya terkadang membuatku terlalu takut untuk melaju. Aku tau, ini sebuah anugerah ketika dipertemukan dengan sosok yang amat mencintai keluarganya. Ada keyakinan dan harapan bahwa ia akan memperlakukan hal yang sama dengan pasangan serta buah hatinya kelak.
Tapi ada apa ya dengan hati ini!? Kenapa rasanya justru cukup sesak dan penuh tekanan? Kenapa takut mengecewakan? Kenapa takut apabila aku terlalu digaungkan? Maukah mereka menerima diri yang seperti ini?
Tumbuh dari keluarga yang penuh gengsi. Sangat minim komunikasi. Didewasakan dengan keaadan yang menyakiti. Tidak pernah berbincang yang penuh afeksi.
Rasanya sang ibu sedang tidak mau kehilangan putra tercintanya. Rasanya sang ibu tidak ingin bila putranya bersama perempuan baru. Aku terlalu takut untuk membuatnya merasa sang anak telah diambil dari dirinya.
Ketakutan demi ketakutan terus menghantui. Keraguan demi keraguan mulai merasuki. Aku hanya bisa berdoa, semoga bagaimanapun aku di masa depan nanti, bisa diterima dengan sepenuh hati.
0 notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Hi bi, selamat datang kembali di Jawa!
Bagaimana rasanya setelah bertemu dengan keluarga nan jauh disana? Sudah cukupkah temu rindumu bersama keluarga? Apakah pertemuanmu telah memberi energi baru untuk berjuang di Surabaya?
Aku tau mungkin masih kurang semuanya. Tapi semoga sudah cukup membantu menguatkanmu untuk berjuang ya!
Halo, apa kabar bi? Kamu sehat kan? Rasanya hatiku cukup gugup setelah lama tidak bertemu denganmu. Ya walaupun cuman beberapa hari ya kita tidak bertemu tapi rasanyaaaaa ingin kupercepat waktu agar aku bisa segera kembali memelukmu.
Aku masih ingat seminggu yang lalu saat pertama kali aku bertemu denganmu di stasiun dengan bu de dan pak de. Ingin segera kupeluk dirimu tapi aku harus tahu diri karena tidak mungkin kita melakukannya secepat itu. Kamu banyak tertawa, sorot matamu selalu membuatku ingin menatap berlama lama. Aku sempat berbicara dengan keluargamu dan aku senang karena ternyata ada banyak doa baik yang disampaikan kepada kita. Setelahnya, kamu memaksa untuk kita berjalan jalan. Aku cukup khawatir dengan kondisimu tapi sepertinya dirimu memang tidak sabar untuk menghabiskan waktu berdua.
Kita bertukar hadiah. Aku memberimu sebuah jaket, dan kamu memberiku camilan kesukaanku. Terimakasih ya! Setelahnya, kita berjalan dan bercerita di dalam mall tengah kota. Makan steak bersama, dan menonton film bersama. Senang sekali jika aku meningatnya.
Di hari Senin, aku tau kamu pasti cukup lelah. Tapi kamu mengajakku untuk mencari makanan bersama, setelah kita menyusuri kota akhirnya kita pergi ke sebuah mall kesayangan kita yang cukup terjangkau tentunya. Kamu lagi lagi makan steak dan aku makan bebek. Ternyata lagi lagi kamu memberiku kejutan, kita pun menghabiskan waktu dengan berkaraoke bersama. Eits tentunya diselingi dengan 'hal yang kita suka'
Hari Selasa dan Rabu, aku membantumu mengerjakan tugas, kita makan mie kesukaan yang selalu ramai tanpa batas, dan kenangan dua hari itu cukup membuatku 'tersipu' jika aku mengingatnya. Tatapan yang hangat, senyuman yang lembut, benar benar merasa disayangi dan mensyukuri karena telah dipertemukan denganmu. Sungguh, aku tidak akan pernah melupakan dua hari berkesan itu.
Hari Kamis, lagi lagi kita bertemu. Aku kembali membantumu mengerjakan tugas di sebuah cafe yang cukup panas. Banyak kekhawatiran pada diriku dan banyak doa yang terucap dalam diri agar laporanmu bisa segera terlewati dan diterima oleh penguji. Well, we did it bi! Kamu berhasil menyelesaikan proses revisi. Semoga semua dosenmu kini sudah mewajari dan bisa segera menanda tangani.
Jumat malam, setelah aku bertemu kedua temanku lagi lagi kamu mengajakku pergi. Katamu, kamu ingin mentraktir es krim kesukaanku. Bagaimana mungkin aku menolak? Karena aku selalu ingin bertemu denganmu. Kita pun kembali menghabiskan waktu bersama. Membeli es krim dan juga membeli camilan berbumbu yang kita makan di depan toko tak lekang oleh waktu hihi. Ya aku tau, walau sempat aku kesal denganmu, tapi aku tidak mau rasa kesal itu terus menghantuiku. Aku pun merasa bersalah denganmu. Maafkan aku bi.
Sabtu malam, kita kembali bertemu lagi. Kamu mengajakku ke sebuah kampung pecinan. Aku yang dibuat penasaran kini sudah mengetahui bagaimana wujud tempat itu. Tempatnya cukup ramai, kita membeli dua minuman manis. Niat hati ingin membeli weci, martabak, dan sushi tapi akhirnya kita mengurungkan diri. Kita pun pergi ke arah Barat kota, tempat favorit kita berdua. Kita banyak cerita disana dan lagi lagi aku membuat masalah yang kedua. Sekali lagi maafkan aku bi.
Kamu tau? Aku merasa satu minggu ini adalah hari yang sangat indah dan terlalu manis. Aku senang sekali. Aku senang karena sudah dipersatukan denganmu. Dan aku senang dengan setiap hal yang kita lakukan bersama. Makasih bi ku sayang untuk satu minggu yang sungguh berkesan. Aku tidak sabar dengan petualangan petualangan berikutnya di masa depan!
I love you, salam sayang dariku yang akan selalu jadi milikmu 🧚‍♀️🤍🧚‍♂️
3 notes · View notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Menghitung hari menuju pertemuanku dengannya setelah beberapa minggu tidak bertemu. Cukup gugup tentunya menunggu waktu untuk kita bertemu. Beragam pertanyaan tentu muncul di kepalaku.
Bagaimana ya nanti dia saat bertemu denganku? Rindukah? Senangkah?
Bagaimana ya kami memecahkan celengan rindu kami? Sudah seberat apakah celengan ini? Sudah siapkah kami pecahkan bersama nanti?
Jujur, rasanya campur aduk. Ada banyak rasa yang aku rasakan. Akankah rasa cintanya masih sama? Akankah rasa sayangnya masih sebesar waktu pertama?
Bi, sehat sehat ya kamu. Sebentar lagi kita bertemu. Semoga ikatan kita semakin bertumbuh. Dan semoga hubungan kita bisa semakin mendewasa bersama.
0 notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Ada hal yang aku takutkan ketika aku sudah menemukan kebahagiaanku. Seluruh orang di lingkungannya mencampuri urusan kami. Mengomentari seakan yang paling berarti. Tentang itu maupun ini dan lupa kalau yang tahu makna bahagia itu kami.
Tapi yang membuatku semakin merasa sedih tak terarah, sepertinya dia pun setuju dan menerima semua hal yang ditujukkan pada kami. Seakan tidak mau menolak dengan gagah berani. Aku kaget. Cukup kaget. Melihat itu semua tidak pernah dilakukan oleh orang di lingkunganku. Lingkunganku hanya mendukungku. Mendukung atas semua pilihan dan tentunya segala konsekuensi atas pilihanku.
Memang ya hidup itu aneh. Seakan tak mau memberikan jalan mulus ke depannya. Ada saja masalah di depan mata. Yang awalnya suka jadi duka. Yang awalnya bahagia jadi nestapa.
Tuhan, kiranya saat ini aku serahkan saja semua pada-Mu. Aku tak ingin memaksakan kehendakku. Aku percaya akan takdir yang tentu baik untukku. Tuhan, walau aku tau kini aku benar benar menemukan sosok yang aku butuhkan saat ini namun aku rela jika semuanya belum ditakdirkan jadi milik diri.
Tapi Tuhan boleh kah aku minta agar Engkau mengabulkan permintaanku? Aku mohon jika dia bukan untukku, tolong berikan keikhlasan dan jauhkan aku secepatnya. Aku tidak mau terlalu merasakan sakit hati ini Tuhan. Sakit sekali. Aku tidak mau lagi seperti sebelumnya.
Namun jika dia memang yang terbaik untukku, boleh ya Tuhan bantu aku menyadarkannya? Menyadarkan kalau kebahagiaannya itu haknya bukan hak orang di sekitarnya. Karena pada akhirnya yang menjalankan hidup adalah dirinya bukan lingkungannya. Tolong bantu aku ya Tuhan?
0 notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Rasanya cukup membuatku gugup ketika paketan pertamaku untuknya datang. Aku belum pernah segugup ini membelikan seseorang sebuah hadiah. Aku hanya khawatir ia tidak menyukainya. Aku hanya takut ia tidak mau menggunakannya. Ya gimana ya, kebetulan aku membelikan hadiah ini bukan warna kesukaannya yang dia pun engga menggunakan warna ini. Entah apa alasannya.
Itulah sebabnya, butuh banyak pertimbangan ketika aku harus memasukkan hadiah ini di keranjang oren. Jaket? Dompet? Kemeja? Ah entahlah. Hingga pada akhirnya dengan segala pertimbangan, aku pun membeli jaket hitam untuknya.
Bi, semoga kamu suka ya. Aku tidak tahu apakah kamu mau memakainya. Bi, semoga kamu tidak kecewa ya dan tersenyum ketika aku memberimu hadiah kecil ini.
Mungkin ini tidak seberapa, aku hanya ingin mengungkapkan rasa terimakasihku kepadamu atas semua kebaikan yang terus mengalir kepadaku. Kamu begitu baik. Sungguh. Aku bersyukur dan berterimakasih untuk itu semua.
Semesta menciptakan skenario dan alur yang begitu indah ya bi. Aku tidak menyangka perkenalan kita sudah jauh hingga di titik ini. Terimakasih karena sudah selalu ada untukku. Walaupun pada awalnya kedekatan kuta justru karena aku sering meluapkan kekesalanku pada masa laluku. Terimakasih karena selalu meresponku dengan segala detail cerita yang kamu dengarkan. Terimakasih tidak pernah mengeluh dengan diriku yang jauh dari kata sempurna. Kamu tau bi? Kamu adalah salah satu hadiah terindahku dari Tuhan di tahun ini. Aku akan selalu mengenang tahun yang cantik ini karena penuh kejutan membahagiakan yang Tuhan berikan pada diri ini. Terimakasih bi, terimakasih ya karena sudah membantu menguatkanku untuk pergi dari orang yang membuatku jatuh berkali kali. Terimakasih bi, berkatmu aku benar-benar merasakan bagaimana rasanya disayangi. Terimakasih juga bi, karena kamu aku jadi tahu bagaimana rasanya diperlakukan bak putri. Terimakasih banyak ya sayangku..
Sekali lagi semoga kamu suka hadiahnya ya bi, kamu boleh menganggap itu hadiah annive dariku atau justru hadiah ulang tahunmu yang telah lewat beberapa bulan itu. Hal terpenting dari semuanya, aku sungguh berterimakasih kepadamu bi. Semoga kamu suka dan berkenan memakainya ya. Pasti kamu semakin terlihat tampan menggunakannya. Aaaa aku tidak sabar melihatmu memakainya sayaang!!! I love you bi!
1 note · View note
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Hai Bi,
Ngga kerasa ya tiba-tiba sudah 4 bulan saja aku sedekat ini denganmu. Tidak ada yang tahu mengapa hubungan kita semakin dekat dari hari ke hari. Seakan semesta sengaja menciptakan alur secepat ini untuk kita berdua, dan aku sangat bersyukur akan semuanya.
Tuhan sangat baik ya? Kali ini aku dipertemukan dengan orang yang begitu penyayang. Aku yang minim kasih sayang lelaki ini terkadang masih merasa bingung. Bingung karena mungkin aku tidak terlalu pandai menunjukkan rasa sayangku dibandingmu. Aku masih banyak kurangnya Bi.
Bi, nyatanya kita sudah sebulan menjalani hubungan yang lebih dari sekedar teman ya? Aku yang awalnya takut untuk menjalin hubungan baru, rasanya tidak pernah menyesali keputusanku untuk memulainya denganmu. Aku tahu Bi banyak hal yang kita saling kurang, mungkin karena itu Tuhan membuat kita untuk saling melengkapi bukan?
Maafkan aku ya Bi, atas kecewa yang aku perbuat. Maafkan aku karena sering membuatmu marah dan sedih. Aku masih sedang berusaha dan belajar untuk terus mengevaluasi diri sendiri. Oleh sebab itu, tolong jangan menyerah ya dengan diriku? Maafkan aku untuk segala egois dan amarahku. Maafkan aku untuk segala kurang yang aku miliki. Aku akan terus berjuang yang terbaik untuk hubungan kita berdua. Janji ya kita perjuangin bersama? Terimakasih ya Bi untuk semuanya. Terimakasih 🤍
Selamat 1 bulan bayiku sayang, i love you 🤍
0 notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Bi apakah kamu tahu? Baru kali ini aku benar benar merasa sesayang ini dengan seseorang. Hingga aku abai dengan laki laki yang ada di sekitarku. Tapi aku tidak bermaksud membandingkan, hanya saja dahulu yang terjadi aku dan dia menjalani hubungan dengan aku yang selalu dihantui bayangan masa lalu.
Tapi kamu tau? Kini bayangan bayangan itu hilang dengan sendirinya. Aku benar benar ingin bersamamu. Merajut semua mimpi bersama, membangun masa depan yang diharap dengan cinta.
Aku tau, tampaknya mimpiku terlalu muluk muluk. Aku terlalu banyak berharap kepada semesta dan 'sedikit' memaksa kepada yang kuasa. Bahwa aku maunya kamu. Hanya kamu. Dan cuma kamu.
Bi, kamu tau? Kamu orang tertulus yang pernah aku temui. Kamu manusia paling mengerti yang pernah aku ketahui. Bagaimana bisa aku tidak jatuh hati dengan lelaki yang seperti ini?
Bi andai kamu tau, setiap sedihmu adalah lukaku. Setiap penatmu adalah gundahku. Setiap senyummu adalah bahagiaku. Kamu sudah berhasil mengintervensiku sedalam itu.
Bi, jangan bersedih ya. Walau aku tau, rasanya kamu tidak pantas mendapat perlakuan sekeji ini dari si lelaki tua. Tapi, aku yakin kamu tetap kuat melaluinya.
Bi, sekali lagi aku ingin kamu mengigat kalimat ini. Apapun yang terjadi di depan sana, aku akan membersamai setiap langkahmu. Aku akan lakukan terbaik untuk menemanimu. Kamu jangan khawatir ya, jangan takut. Disini ada aku, kamu tidak sendiri bi. Selalu. Dan akan terus begitu karena kamu langit favoritku ☁️🤍
Tumblr media
0 notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Hai Bi, hari ini kamu terlihat sendu. Rasanya hatiku ikut teriris melihatmu menangis. Kamu yang selalu terlihat kuat itu kini jatuh. Ingin kurengkuh dan kukatakan "Bi, selalu ada pelangi setelah hujan. Semua akan baik-baik saja. Percayalah".
Aku tau, kamu tidak sekuat itu. Kamu sedang rapuh dan hatimu sedang pilu. Aku sedih karena tidak ada yang bisa aku lakukan kali ini. Ingin rasanya kuremas Bapak berambut putih, berkumis, dan berkacamata itu. Betapa jahat dan kejinya perilaku kepada mahasiswanya. Sekalipun dia tidak memikirkan nasib sang anak dan keluarganya. Dia hanya memikirkan emosinya yang dirasa "cukup menyakiti hatinya". Sebatas itu. Dia lupa bahwa sang anak juga memiliki hak yang sama. Toh, dia tidak sedang melakukan kejahatan bukan? Toh, dia tidak melakukan tindakan kriminal kan?
Bi, aku tau ini semua pasti terasa berat untuk dilalui. Melihatmu menangis tersedu sedu di depan ibumu, rasanya raga ini tak kuasa melihatmu yang terduduk lesu. Namun aku juga bisa apa? Aku hanya bisa mendoakanmu dan mendukungmu.
Bi, kamu yang kuat ya sayang. Kita lalui semuanya bersama sama dan perlahan. Aku yakin kamu bisa. Aku yakin kamu mampu melaluinya. Semoga kamu selalu diberi kekuatan ya, disini ada aku. Jangan malu untuk meminta bantuanku. Aku akan siap berdiri di sebelahmu.
Bi, ku doakan yang terbaik untukmu. Apapun itu semoga Tuhan memberikan jalan atas kuasa-Nya. Dan biarkan para orang dzalim itu merasakan akibatnya. Bi sekali lagi, yang kuat ya!
With love, yours
0 notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Yey aku berhasil. Katanya aku pemenangnya. Semesta baik sekali membantu menciptakan momen kami berdua. Aku dan dia, dia dan aku. Rasanya, dunia hanya milik kami berdua.
Pagi bertemu, siang berjumpa, malam membangun bahagia. Tidak pernah terlewatkan hari tanpa bersama. Katanya, satu hari saja tidak bertemu ada rindu yang terbelenggu. Si paling sayang. Si paling perhatian. Si paling protektif. Si paling paling ganteng kesayanganku.
Tidak pernah aku merasa sebahagia ini. Tuhan, tolong bantu aku ya kali ini? Aku ingin terus bersamanya hingga akhir penghujung dunia.
#nowplay : biar mantan tau kisah cintaku, kini jauh lebih bahagia. Biar mantan tau, masa depanku. Lebih indah tanpa dirinya.
0 notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Baru kali ini aku bertemu orang sebaik dia. Sepeduli dia. Sepenyayang dia. Bagaimana mungkin aku tidak jatuh hati ketika sikapnya begitu membuatku berseri?
Dia baik. Sangat baik. Bahkan bila ditanya apa yang kurang dari dia, aku tidak tahu. Karena aku memang tidak tahu. Apa yang aku butuhkan dan harapkan aku rasa dia memilikinya. Dia benar benar memiliki semuanya.
Aku sayaanggg sekali dengan dirinya, tapi terkadang aku juga takut akan mengecewakannya. Aku tidak mau kehilangan dirinya, tapi aku juga takut menjadi penyebab kepergiannya.
Hai bi, terimakasih untuk semuanya. Aku tidak pernah menyesal dengan alur yang semesta ciptakan untuk kita. Aku tidak pernah merasa kecewa atas pertemuan kita. Aku pun juga tidak merasa terluka dengan pengakuan yang pernah kamu lakukan. Justru sebaliknya, aku sangat berterimakasih kepadamu yang telah membuat rasa sayangku padamu menjadi candu.
0 notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Mamak Baru
Banyak orang yang mungkin tidak merasakan betapa beratnya jadi ibu, terutama di masa awal kelahirannya. Lelahnya fisik dan jiwa. Bukan mengeluh, tapi memang kenyataannya seperti itu.
"Masih mending kamu langsung dikasih anak, banyak yang berjuang bertahun-tahun buat bisa hamil", sering banget aku dikasih tau kayak gini.
Padahal bukan ituloh poinnya. Setiap orang tentu punya perjuangan di fasenya masing-masing. Ada yang berjuang mencari jodohnya, ada yang berjuang memperbaiki diri dan menyiapkan bekal pernikahan, ada juga yang berjuang menjalankan program hamilnya. Namun, merasa lelah saat punya anak bukan berarti tidak menghargai perjuangan orang lain; bukan berarti nggak bersyukur punya anak.
"Jangan mau kalah sama orang dulu. Sekarang baru punya anak satu aja udah ngeluh", sampe ada yang bilang gitu juga.
Aku diemin dan cuma senyum aja. Mungkin dia nggak pernah ngerasain shock therapy dari masa jomblo-nikah-langsung punya anak, shock culture, punya anak laki2 yang frekuensi nyusunya lebih banyak dengan kondisi lahir BBLR, i mean yang harus ngejar BB dan TB di usia bayi secara normalnya.
Mana hidup di daerah kecil, fasilitas kesehatan kurang banget, hidup sendirian nggak punya saudara😭 tetangga juga cuek, punya sirkel kajian tapi kok hobinya nyindir, julid, ghibah, baperan. Hadoh.
Jadi berasa banget, setelah menikah temennya bener2 makin sedikit. Berhubung temen2nya di jawa semua sih, jadi hilangnya beneran kerasa.
Tapi alhamdulillah Allah Maha Adil, dikasih suami sabar, penyayang, humoris (bukan humoris sih, lebih tepatnya agak aneh aja dia wkwk) dan mau ikut andil sama kerjaan rumah. Meski kadang2 nggak peka, harus disentil dulu.
Kemarin lebih memilih lahiran di banjarmasin karena fasilitasnya lebih memadai. Itupun harus menempuh perjalanan 8-10 jam. Sekarang jadi sulit mau percaya dokter anak satu-satunya di tempat tinggalku ini, karena kemarin punya pengalaman nggak enak sama dokter kandungan disini. Qadarullah. Kalau diceritain mah bakalan panjang😂
Makanya, jadi males mau cerita ke orang lain, nanti dibilang nggak bersyukur teros wkwk. Lebih baik tanya ke yang tau ilmunya, sambil belajar sendiri dengan memperbanyak literasi.
Jadi ibu kayak nggak boleh capek, nggak boleh lemah, harus bisa semuanya. Nanti dibilang nggak bersyukur, lagi wkwk.
Mungkin ceritaku juga bisa jadi pelajaran. Bahwa ketika kita memutuskan untuk menikah, kita juga harus siap punya anak. Siap dalam artian harus mau belajar tentang perkembangan janin, hal2 di masa kehamilan, menjelang kelahiran, laktasi, mpasi, tumbuh kembang anak, dll. Aku merasa KURANG BANYAK belajar secara detail sebelum nikah, jadi syok. Karena realitanya nggak seperti yang dibayangkan.
Dan yang belajar nggak cuma perempuan aja, laki-laki juga banyak baca dan cari tau, biar paham gimana kondisi istri di masa kehamilan sampai pasca melahirkan; melaksanakan peran yang tidak hanya sebagai suami atau ayah, tapi juga support system untuk keluarganya.
Ditulis di draft tanggal 24 Juni 2022
75 notes · View notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Ingin kutanya lagi kepada diri sendiri. Apakah aku telah siap menjalani semua ini? Apakah aku yakin dengan pilihan yang aku pilih? Bagaimana jika aku kembali menyakiti? Sepertinya aku memang butuh waktu sendiri.
0 notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Pada akhirnya, aku sudahi hubunganku dengannya yang telah 6 tahun berjalan. Mungkin, banyak orang menyayangkan hal itu terjadi. Namun, banyak juga yang memberi selamat karena pilihan yang aku beri.
Beradaptasi dengan kebiasaan baru tentu tidak mudah. Terkadang ada rasa rindu dan juga gundah. Namun, satu hal yang aku yakini bahwa pilihanku untuk tidak bersamanya lagi adalah pilihan yang seharusnya aku tepati dari 3 tahun lalu.
Aku menjalani hubungan ini hanya seperti menjalankan kewajiban. Dia suka aku duka. Dia senang aku sedih. Dia tertawa aku marah. Sangat tidak sehat bukan? Bukannya hubungan harus "saling"? Bukannya hubungan harus melengkapi satu sama lain?
Aku terlalu lelah untuk menjalaninya. Mencari topik untuk berbicara, berusaha ceria walau nestapa, berusaha tersenyum walau nyatanya aku tak kuasa.
Baik, aku sudahi bukuku denganmu. Aku tutup buku ini dan saatnya aku letakkan di lemari buku. Terimakasih atas pengalaman tak terhingga. Terimakasih atas tawa dan sukacita. Terimakasih karena telah memberiku banyak pelajaran berharga.
Sampai jumpa lagi F, dengan dirimu dan pasanganmu serta dengan diriku dengan pasanganku. Semoga kamu bahagia atas semuanya.
0 notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Disaat manusia diberi banyak kenikmatan dunia, seperti pasangan yang baik dan pengertian; anak-anak yang pintar dan lucu; harta yang cukup; kesehatan yang stabil; tidak kelaparan; tempat tinggal yang aman dan nyaman. Namun, mereka seringkali terlambat bangun untuk sholat shubuh.
Bagaimana? Bukankah kenikmatan itu juga ujian?
"Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan kepada hanya kepada Kami kalian dikembalikan" (QS. al-Anbiya’: 35)
Pena Imaji
127 notes · View notes
blueskyysstuff · 3 years ago
Text
Nulis sesuatu di sini ngga mesti jadi tolak ukur apa yang jadi kegundahan atau curhatan semata
Kadang hasil inspirasi dari ngobrol sama orang atau baca buku atau yang lainnya
47 notes · View notes