Tumgik
brigitangella-blog · 9 years
Text
Catatan Minggu Panggilan: “Apakah Kau Mencintai Tuhan, apa buktinya?”
Minggu ini [25 April 2015] merupakan Minggu Panggilan. Suasana malam ini sangatlah dingin, diiringi bunyi gemericik air hujan yang membasahi bumi. Namun, ada suasana hangat di sini, di dalam Gereja. Dengan harumnya dupa wewangian --yang biasa digunakan para misdinar-- yang merasuki saluran pernapasanku membuat suasana terasa lebih hangat lagi.
Seorang Pastor atau yang lebih sering dipanggil Romo, mempersilakan seorang seminaris untuk sharing pengalamannya. Menceritakan panggilannya,"bisikan" Tuhan atas dirinya.
Ia membuka percakapan dengan memperkenalkan dirinya, sebut saja dirinya Jo. Kemudian, ia menjelaskan alasan mengapa ia bisa menjadi seorang seminaris, "Mungkin orang akan bertanya mengapa saya memilih jalan seperti ini. Karena, saya jenuh.” Jujur saja, ketika mendengarkan kalimat tersebut, aku tertegun. Jenuh? Apa maksudnya? Segelintir pertanyaan melintasi pikiranku. “Saya jenuh melihat keluarga saya, orang-orang terdekat saya, setiap siang dan malam selalu sibuk bekerja. Sibuk mencari uang. Yang ternyata, uang tersebut belum dapat memberikan kebahagiaan untuk mereka."
Aku tertegun mendengarnya. Benar juga ya, begitu banyak orang bekerja demi uang, harta duniawi yang "katanya" untuk masa depan dan kebahagiaan keluarganya. Sebenarnya wajar bekerja demi uang, bukankah kita memerlukan uang untuk memenuhi setiap kebutuhan kita? Tetapi apakah tepat jika menghabiskan seluruh waktu kita untuk bekerja setiap saat, mencari uang?
Ia melanjutkan percakapannya, dengan menceritakan pengalamannya di seminari yang terkadang mengundang senyum geli bahkan gerai tawa para jemaat kala itu.
"Sejauh apapun saya berlari dari Tuhan, Ia selalu menarik saya kembali, sehingga saya tetap meneruskan panggilan saya di seminari ini. Para orangtua tak perlu ragu apabila anak lelaki kalian yang sulung bahkan yang tunggal ingin menjadi Imam. Apalagi jika itu panggilan Tuhan untuknya. Tak perlu khawatir apabila kalian takut siapa yang akan memperhatikan dan merawat kalian ketika kalian tua; Tuhan pasti memberi jalan keluar."
Kalimat tersebut memang terdengar promosi, namun sesungguhnya terbesit sebuah kepercayaan dan pengharapan yang luar biasa, "Tuhan pasti memberi jalan keluar."
Ya, Ia akan. Ia tak akan mungkin ingkar janji seperti manusia. Ia tak akan mengecewakan. Hanya kepada Dia-lah kita mampu bersandar seumur hidup kita. Aku terhanyut dengan pikiranku sendiri.
Tiba-tiba aku tersontak ketika Jo bertanya, "Apa kau mencintai Tuhan, apa buktinya?"
Ya, aku memang mencintai Tuhan. Bagaimana tidak? Ia telah mengasihiku dan mencintaiku bahkan sebelum aku ada dalam rahim Ibuku. Tapi... Apa yang telah kuperbuat bagi-Nya? Apakah itu sudah merupakan hal terbaik yang bisa kuberikan kepada-Nya? Apakah hal itu sudah menjadi bukti nyata cintaku kepada-Nya?
Kalimat itu masih terngiang dalam kepalaku, seperti bom waktu yang akan meledak, "Apa kau mencintai Tuhan, apa buktinya?"
Tangerang
1 note · View note
brigitangella-blog · 9 years
Text
Untitled (again).
Hello, guys! :D It's been long time since my last post here. I feel so random tonight, but I just feel like "I should write something." (Mungkin) beberapa dari kalian tahu bahwa aku adalah Tunist --fans TheOvertunes--. Yes. I've been listening TheOvertunes' songs since 2 years ago. Dan mereka telah merilis 3 single mereka; Sayap Pelindungmu (04 12.13), Dunia Berama (04.12.14), Jatuh Dari Surga (04.03.14). All of those songs are my favorite. Tapi, aku ingin menjelaskan 2 lagu mereka yg akhir-akhir ini sangat berharga buat aku. Dunia Bersamamu dan Jatuh Dari Surga. Those songs accompany me all day long. Their songs send me a lot of support recently. "Dan walau waktu berjalan, ku kan terus bertahan." - Dunia Bersamamu 🎶 Seiring berjalannya waktu, jalan kita akan semakin berliku, berbatu, dan juga berkerikil. Akan semakin banyak tanjakan dan juga turunan yang harus dilalui. Akan ada banyak derai air mata, namun juga akan ada banyak senyum yang menghangatkan. Akan ada badai yang membuat penderitaan itu semakin berat, namun akan ada banyak hujan hujan berkat yang memupuk sukacita. Akan ada banyak pelangi yang selalu setia memberikan pengharapan. Dan, pada akhirnya akan ada kebahagiaan kekal yang telah disiapkan. Untuk mendapatkan itu semua, tentunya aku harus bertahan, bukan? Bertahan menghadapi setiap persoalan di dalam hidupku. This song really teaches me, reminds me that I should be strong person to hold on. "Tak pernah ku menyesal, ku hanya terus berharap." - Jatuh Dari Surga 🎶 Baru beberapa hari, aku menonton sebuah film, yang di dalamnya mengutip, "...kuasa Tuhan lebih besar dari apapun, jangan hilang pengharapan daripada-Nya." Dan lagu ini, sekali lagi mengingatkanku mengenai salah satu hal yang penting, yaitu pengharapan. Pengharapan yang akan selalu membuatku percaya, bahwa aku akan selalu kuat untuk bertahan. TheOvertunes, mungkin kalian belum menyangka bahwa lagu kalian akan menjadi begitu berharga bagi kita (Tunist). Ketahuilah, lagu kalian mengingatkanku akan sesuatu yang berharga. Maka dari itu, teruslah berkarya! Berikanlah yang terbaik dari kalian. I'm thanked God for having you guys in my life. "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23)
1 note · View note
brigitangella-blog · 10 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
brigitangella-blog · 10 years
Audio
I've been replay this song for many times and i never get bored to listen this song. So, you should check and listen this cover song! Simple but so classy. COOL! JAGGER!
Mereka bertumbuh dan semakin berkualitas, and that makes me so proud. LOVE IT SOO MUCH!
Follow them on soundcloud for more songs: https://m.soundcloud.com/theovertunes-sound
0 notes
brigitangella-blog · 10 years
Photo
Tumblr media
No caption needed.
0 notes
brigitangella-blog · 10 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
brigitangella-blog · 10 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
brigitangella-blog · 10 years
Link
Choosing a name is not always a very easy process. In this case, there were a lot of names that was suggested and came up in my mind when you guys asked me to think of one, united sort of “fan base” name but i wanted to choose a name that means something to me. So, here’s a little story to why i...
150 notes · View notes
brigitangella-blog · 10 years
Text
Tahukah kamu?
Tahukah kamu?
Aku tidak suka bahkan cenderung membenci hal ini
Ketika aku dibanding-bandingkan dengan dirinya oleh kamu
Kata 'dibanding-bandingkan' terdengar terlalu kasar bagiku
Kamu tahu mengapa?
Bagiku, kata dibanding-bandingkan itu...
Sebuah kata yang mengambarkan bahwa kamu ingin mengubah aku sepenuhnya menjadi dirinya
Seperti yang kamu mau
Bukan menjadikan aku sosok yang lebih baik ketika kamu menceritakan kisah dirinya yang aku tahu, jauh lebih membanggakan
Dan tahukah kamu?
Hal itu sangat menyakiti aku
Terutama perasaanku
Karena aku hanya ingin dipandang oleh kamu sebagai aku
Tanpa kamu membanding-bandingkan aku dengan dirinya
Tanpa kamu menuntutku untuk menjadi dirinya seperti yang kamu mau
Kamu ingin mengubah aku untuk menjadi lebih baik?
Demi kepentingan aku? Dengan menceritakan dirinya di depanku?
Aku akan bersedia, aku akan bersedia mendengarkan
Apabila kamu meyakinkan aku
Aku bisa menjadi dirinya bahkan lebih baik
Bukan harus menjadi dirinya
Dan tanpa tuntutan
Aku harap kamu mengerti
0 notes
brigitangella-blog · 10 years
Text
Coretan Kecil
Seorang gadis kecil berlari
Tak peduli dengan lingkungan sekitarnya
Ia terus berlari menuju seorang lelaki paruh baya di depannya
Ia merindukan sosok lelaki di ujung sana
Yang selalu mengisi hari-hari indah bersamanya
Sesampainya disana, ia memeluk erat lelaki ini, tak ingin kehilangannya lagi
Merasakan aroma tubuh sang ayah yang sudah lama tak dirasakan
Derai air mata kebahagiaan juga kerinduan memenuhi mata gadis ini
Lelaki paruh baya ini pun memeluk gadis kesayangannya
Ia mengelus rambut gadis kesayangannya dengan lembut
Sang gadis semakin terisak, ia sungguh merindukan ayahnya
Merindukan pelukan ayahnya
Pelukan yang selalu membuatnya merasakan kasih sayang ayahnya
Pelukan yang selalu membuatnya nyaman
Pelukan yang selalu menghangatkannya
Pelukan yang selalu membuatnya terlindungi dari segala ancaman
Pelukan yang selalu mampu menerima air matanya juga senyumnya
Pelukan yang selalu dinantinya ketika ayahnya pulang
Betapa bahagia gadis ini ketika ia menemukan ayahnya kembali
0 notes
brigitangella-blog · 10 years
Link
MENGAPA KITA MENGASIHI MUSUH? Karena Yesus telah mengasihi kita terlebih dahulu :)
0 notes
brigitangella-blog · 10 years
Link
Umumnya, tak ada orang senang memikul beban hidup, dan kalau bisa menghindarinya jauh-jauh. Tapi kenyataannya, biarpun kita berusaha menghindarinya, dan tidak pernah memintanya, beban hidup itu datang sendiri kepada kita, entah karena keadaan yang tak terduga ataupun karena keputusan kita sendiri. Pergumulan hidup seperti tak pernah reda dalam kehidupan kita.
0 notes
brigitangella-blog · 10 years
Text
Thank you, Reuben Nathaniel! :)
Hello, July! Hello, guys! I'm back! :D
Jadi, di tengah malam ini, aku ingin nge-post sesuatu tentang Reuben Nathaniel –gitaris TheOvertunes, idola dan inspirator aku, Tunist–. Setelah 10 hari menghilang dari timeline, dan berhasil buat Tunist kangen sampai-sampai bikin hashtag #KamiRinduReuben, akhirnya Reuben muncul dengan surat, yang ia sebut Surat Bulanan untuk kami, Tunist –fans TheOvertunes–.
Jujur, awalnya aku shock bacanya karena tiap-tiap kalimat yang Reuben buat itu mengandung banyak 'makna' untuk aku secara pribadi.
Okay, ga usah banyak basa-basi lagi, karena memang sudah banyak basa-basi #halahh, aku ingin me-share  sedikit isi surat dari Reuben karena banyak banget hal baru yang aku dapatkan. :)
"Yang pasti, Juni udah bawa aku ke banyak tempat dan fikiran yang berbeda-beda. Gimana cara terbaik aku sambut hidup berusia 20 tahun?  Gimana kalau Tuhan kasih aku umur sepanjang 75 tahun? Gimana kalau detik-detik terakhir ku di bumi.. sudah mulai dihitung?"
Kalimat akhir dari paragraf itu, sempat membuat aku merenung, karena buat aku pribadi, aku belum cukup mempersiapkan diri kalau memang hal itu akan terjadi.
"Waktu itu aku cuman bisa diam, dan lihat lagi apa yang sudah terjadi di hidup ini.  Jujur, aku kecewa sama diriku sendiri, mungkin benci. Rasanya seperti lihat Tuhan kasih hadiah baru setiap hari, tapi Reuben tidak tau cara berterimakasih yang baik dan benar (?) Aku marah sama orang ini, tapi kita harus berdamai, tapi cuman satu orang yang bisa dan harus selesaiin semua pertikaian-dalam-diri ini. Jadi aku buat keputusan untuk tidak “bicara” sama orang lain sampai aku berhenti membenci diriku sendiri. Twitter, instagram, kakao talk, semua medium komunikasi, juga facebook sengaja dihapus supaya apapun yang negatif ga menular ke siapapun."
Paragraf ini, paragraf yang paling buat aku merasa ya... banyak belajar. Terkadang sebagai manusia, pernah ada saat dimana kita tidak tahu cara yang tepat untuk mengucap syukur padahal kita memiliki banyak hal 'baik' dalam hidup kita dan ya, tak jarang kita kecewa, marah sama diri kita sendiri bahkan cenderung membenci. Dan saat itu pula kita perlu waktu sendiri, untuk memaafkan dan tidak membenci diri kita sendiri. Dari paragraf ini aku belajar, belajar memanfaatkan waktu ‘menyendiri’ itu sendiri untuk melihat lebih dalam dan menyadari kebaikan Tuhan dalam hidupku selama ini. Aku juga belajar menyelesaikan masalahku tanpa melibatkan orang lain, tanpa merepotkan orang lain. Hanya ada masalah dan diriku sendiri.
"...Aku pasti terus berusaha untuk jadi orang yang lebih baik lagi."
Niat untuk menjadi pribadi yang baik setelah melewati masalah. Secara pribadi Reuben mengajarkan aku untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi setelah melewati masalah. Setelah masalah itu selesai, bukan selesai begitu saja, tetapi kita harus belajar. Belajar dari masalah untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik.
"...Aku yakin hari-hari bahagia masih menunggu kita di depan."
Satu kalimat yang penuh harapan, satu kalimat yang mengajarkan aku;  seburuk atau seberat apapun masalah yang aku  ataupun kita hadapi hari ini, pasti di depan sana Tuhan telah mempersiapkan hari yang 'bahagia' dan kita harus yakin itu! Kita harus memperjuangkan hari ‘bahagia’ itu.
Sebenarnya, ada banyak hal yang Reuben ajarkan di luar isi suratnya sendiri, aku pernah melihat tulisan dari salah satu fanbase yang mengutip ucapan Reuben;
“Berbuat baiklah kepada sesama meskipun dia kadang jahat sama kamu. Pikirin yang perlu dipikirin aja, jangan abisin memori otak untuk hal-hal yang ngga berguna kaya gitu”
Dari ucapan tersebut, aku belajar untuk selalu menjadi baik kepada siapapun, meskipun terkadang kata orang lelah menjadi orang yang baik. Aku belajar untuk selalu menjadi baik meskipun terkadang kebaikan aku sendiri belum tentu dibalas dengan kebaikan juga. Baik tanpa pamrih. Aku belajar untuk selalu menjadi baik kepada siapapun meskipun orang itu pernah menyakiti aku.
Dan waktu itu pernah ada Tunist yang menanyakan “best motto of life”-nya Reuben saat #AskReuben, dan Reuben balas dengan;
“Don't let anyone look down on you because you are young :)”
Dia memberikan aku, kita –remaja, Tunist– kekuatan, keyakinan meskipun kita muda, kita bisa melakukan sesuatu yang hebat, kita tidak boleh membiarkan seseorang meremehkan kita, dan itu terbukti ‘kan? Dengan umurnya yang masih muda –17 tahun­–, Reuben sudah wisuda. Di saat yang lain baru ‘masuk’, dia sudah lulus dan membanggakan kedua orangtuanya. Hal yang membanggakan. So, nothing is impossible. Secara pribadi, ini kasih kekuatan secara tidak langsung buat aku terutama di saat aku mulai merasaclelah dengan 'sekolah'. .
Thank you, Reuben Nathaniel. Kamu mengajarkan aku, kami ­–Tunist­– bahkan semua orang banyak hal baru tentang kehidupan. Aku, kami ­–Tunist­– bersyukur mengenal kamu. Kami bangga sama kamu! :)
Tumblr media
4 notes · View notes
brigitangella-blog · 10 years
Link
Kuliah jurusan 'Menghargai Hidup' terus berlanjut - Reuben Nathaniel.
Karena hidup takkan pernah mampu kita pahami dalam sehari, karena selalu ada pembelajaran dalam hidup. Dan ya, susah dalam kehidupan itulah yang akan menumbuhkan kita sebagai manusia yang kuat, yang membuat kita semakin menghargai hidup, membuat kita mengerti arti 'kebahagiaan' karena hari-hari bahagia masih menunggu kita di depan, iya kan? :D Dan senangnya dalam kehidupan, membuat kita percaya bahwa selalu ada pelangi sehabis hujan. :)
Hello Juli!
Ya, kayaknya kita semua tau ya betapa “gila” nya bulan Juni kemaren. Dimulai dari ulang tahun Mada bareng mimom, ulang tahun pernikahan Mama-Papa, ulang tahun uncle Binsar, ikut keluarga Yasmin ke RED tour di MEIS, nonton konser Taylor Swift, taping di talkshow Sule dan Ndu...
166 notes · View notes
brigitangella-blog · 10 years
Text
UNTITLED
When you fall down and hurt your heart,
No matter where you are, I’ll find you.
When you lose your strength and left powerless,
Know that I’m always here, for you.
When you’re in fear and you got lost,
No matter where you are, I’ll find you.
Not a single tear will drop from your cheeks,
Look, I’m here, for you.
“SayapPelindungmu” by TheOvertunes is one of my favorite songs. It’s really touching. Its lyrics are so deep. Moreover, the instruments; piano and guitar, that calms me down. And also the vocalist’s voice! His voice is like the angel’s voice, his voice is really beautiful! I love this song so much. I always listen this song every morning. This song always accompanies me to start my day and enjoy the day; it also accompanies me to prepare myself to go to school.
“Catherine…” my mom called me behind my room.
“Yes, mom. What?” I replied.
“Hurry up, dear. Reuben is waiting for you.”
“Okay, mom. Give me a minute.”
I prepared myself faster than before. I didn’t want to make Reuben wait for me more. Well, Reuben is one of my best friends. He is the first person I remembered if I am happy or not. I can laugh loudly and I can cry in the same moment with him, only with him. He can accept me for who I am. I feel comfortable with him and he makes me feel so blessed to know him as my best friend.
“Ben, sorry. I made you wait for me, hehe”
“No problem, buddy!” he replied and gave me his beautiful smile. He also messed my hair up, uh. “Well, let’s go to school.” he said.
I just nodded my head, I agreed. Reuben always drives me to school and picks me up from school. Both of us study in the same school. We’re also classmates. Well, his house isn’t far from my house.
***
  I stopped my footsteps. I just stopped and could not do anything as I saw a bothering view in front of me. Suddenly, my mood was changed. In here, in the school corridor, I saw Nathan –my ex boyfriend– with my other best friend, Tasha. They laughed together loudly seemed like they were happy. My heart was broken into pieces. They knew my feeling, didn’t they? My heart was painful. Ha-ha, I’m such a stupid girl. Who am I? I wasn’t supposed to get jealous. Nathan and I broke up already. We separated, but… However, why am I still in love with him? Too much questions ran away in my mind. My heart was more painful right now. Suddenly, I felt something fell down from my eyes. I cried. I cried because of him, Nathan. My tears streamed down too fast without the sound of me sobbing.
Reuben, who stood up beside me, knew that I cried. He was confused. What should he do? He couldn’t do anything and he just stood still, doing nothing. He just followed my gaze. He understood it. He knew the reason why I cried. He is my truly best friend. He always understands what I’m feeling without me having to tell him what’s going on. He knows when I lie to him just by seeing it on my eyes.
“Cath… Let us go from here,” he said and he pulled my arm softly, and took me away from there so I must not saw anything that could break my heart. I lost my strength, so, I just followed what Reuben did.
Reuben took me somewhere. I didn’t know where we were going to. He asked me to enter one room. Now, I understood where we were. We were in the music room. The room, which was filled with the darkness. There was one window, so the light entered to this room. In the corner of this room, there was a white grand piano. Reuben took me there. He asked me to sit beside him.
Reuben put his fingers into tuts of the piano, and he started to play the piano softly. He played one song for me, to cheer me up. He also sang for me. “Love Of My Life”, by Queen. Oh God. His voice is so beautiful. I was fascinated but I still couldn’t get off what happened from inside my mind.Love of my life can’t you see
Bring it back bring it back
Don’t take it away from me
Because you don’t know
What it means to me
Reuben finished that song beautifully. Almost perfect! Instead of stop crying, my tears streamed down more and faster. Reuben held my hands, his beautiful eyes looked at me, and he said…
“Cath… Don’t be sad, anymore. Look at my eyes. Listen to me, your tears are so meaningful. Don’t waste them. You know I’m here for you. I’ll always be here with you. Remember Cath, God gave you and put back someone you loved not to hurt you. Believe me; He will replace him with someone better for you. Let him go with someone he loves, Tasha. I know you’re a strong girl.” Reuben said and he wiped my tears.
I can’t say anything. I was just too weak for this. I hugged him. I cried louder than before. I tried to express my pain with my tears, without saying anything.
“Thanks, Ben.” Those short words were the only ones that I could say.
“No problem, buddy. Put your smile on your face,” he said and smiled.
Then, I felt better and both of us went back to our classroom.
***
The bell rang which meant, it was break time, I wanted to get Reuben to the canteen. But suddenly, Cynthia, our classmate asked him first to the canteen.
“Ben, let’s go to the canteen!”
“Huh? Can I ask Catherine too?”
“No. I just want both of us to go to the canteen. Just you and I.”
“But… How’s Catherine?”
  Reuben glanced at me, putting on his straight face. Jealous? I shook my head hard. No, I wasn’t jealous at all. I just didn’t like it when Reuben was close to another girl, except me. Cynthia grabbed Reuben’s arm and they both just went away from my gaze.
***
“Please, don’t get mad.”
“Why so cranky?”
“Cath…” Reuben said as he shook my arms. I was still annoyed with what happened, how could he just disappear with Cynthia? I was bored. Moreover, Tasha and Nathan were in the class.
“Come on. Stop being so cranky.”
“I don’t care. Why did you leave me? That was annoying as hell.”
“Cynthia forced me, you know.”
“Why did you let her force you?”
That was that, the little war between us after what happened I didn’t want to give up and lose, I was so stubborn. I didn’t care how Reuben would react.
“So what was I supposed to do? Reject her? You know that I can’t reject a girl. Well, I’ll do anything so you wouldn’t get mad again.”
Finally, every time we got into a war, he’d always ask like that. Suddenly, the wills of me to trick him appeared.
***
There, we both were in the backyard of the school. We were eating ice creams. Suddenly, I saw Reuben’s face was full of ice cream. He was like a little kid, who was crying and bought an ice cream by his mom. He ate like he was so greedy.
“What’s with the laughs?” he asked innocently.
“You ate like a little kid.”
“Take a mirror, please. The ice cream is all over you face too,” he replied, selfishly.
“Nope. I’m all clean,” I replied as I stick out my tongue to mock him.
“Look at that, the ice creams on your face,” he said he came closer. My heart beat faster than before. What was he going to do?
Suddenly, he musk the chocolate ice cream on my face. Damn! This guy really wants a war. He thought I couldn’t do that? I didn’t want to lose. I musk his face with my strawberry ice cream too.
Finally, we got into the ice creams war. Childlike, I know but I didn’t care.Today was fun and all my sadness just went away. 
***
The night was so beautiful, lots of stars were in the sky. I went to the balcony of my room. I tried to enjoy the beauty of the night as the night wind blew, which actually made me feel cold. I felt a bit satisfied. Finally, I re-entered my bedroom. Finally, my phone vibrated. Who the hell would text me now? I babbled.
From: Ben
Cath, get downstairs! I’m in front of your house.
To: Ben
What are you going to do? It’s already night time. I’m too lazy.
From: Ben
Childish! Just get here already
To: Ben
Hell no from me.
From: Ben
Get downstairs or I’m going to your room.
To: Ben
Fine, I’ll go down.
Finally, I went outside of my room with the lazy steps I took for sure. Reuben was so bothering me. It was night and I was supposed to get a rest. I opened the door and saw a tall man standing. Of course it was Reuben, he was the one who texted me. Wait, what’s wrong with me? I became a weirdo because of him. Why was he bringing a guitar? What was he going to do? That question, always towered over my head.
“Ben…”
“Hi you…”
“What are you going to do in night time like this? What’s with the guitar too?”
“Why so cold, Cath? I was just going to stop around and hang out a bit hehehe,” he said as he grinned. “But not here, do you want to go to the basketball court nearby?” he asked again.
“Okay, wait a minute. I need to take my jacket first.”
***
“I was bored because I was alone at home,”
“Where are your parents?”
“Just like casually, they’re busy with their businesses, that’s why I’m taking you here.” 
Reuben is the only child of the family. His parents are extremely busy, moreover lately. Actually, I felt pity for Reuben, he had no one to accompany him.
“So, what are we going to do here?”
“How bout I just play the guitar and you listen?”
Reuben took his favorite guitar named Malibu, I guess that was a cute name. He started to play one song, again. Lost by Michael Buble.
Summer turned to winter
And the snow it turned to rain
And the rain turned into tears upon your face
I hardly recognized the girl you are today
And God I hope it’s not too late
It’s not too late
‘Cause you are not alone
I’m always there with you
And we will get lost together
Till the light comes pouring through
'Cause when you feel like you’re done
And the darkness has won
Babe, you’re not alone.
“Cool! That was an awesome performance, Ben” I said and clapped my hand.
“Well, thanks! But anyway, there’s more.“
“Yeah? What song is next?”
“I’ll sing your favorite song”
“Eh?”
“Yes! I’ll sing “SayapPelindungmu” by TheOvertunes.”                        
When you fall down and hurt your heart,
No matter where you are, I’ll find you.
When you lose your strength and left powerless,
Know that I’m always here, for you.
When you’re in fear and you got lost,
No matter where you are, I’ll find you.
Not a single tear will drop from your cheeks,
Look, I’m here, for you.
Speechless. Reuben, he looked so amazing tonight. I just couldn’t understand what my feeling is. Reuben, I don’t want to lose you, now. I’m just too afraid of losing you.
“Cath…”
“Yes?”
“I promise you, I’ll always be here with you, I’ll always be your guardian angel. When you need me, when you fall down, when you lose your strength, when you’re in fear and got lost, I’ll be the first person who will be there for you. I’ll cheer you up. I’ll always make you laugh. I promise you.”
Damn. I cried. Reuben sang my favorite song perfectly and he said something? Can he repeat what he said, again? Reuben, why are you so asdfghjkl. I just can’t describe how blessed I am. I love you, Ben.
“Thanks, Ben. Thanks for everything, thanks for being my best friend ‘till right now. I love you.” I said and I hugged him.
“You’re welcome, dear. I love you too to the moon and never come back.” He replied and he messed up my hair.
Well, it was a perfect night with someone I loved. I won’t forget what happened tonight. Unforgettable moment. Thanks God. Thanks Ben.
THE END.
Sorry for the bad grammar. Im not good enough at English. Well, this is just a story, hope you enjoy it! :)xx
2 notes · View notes
brigitangella-blog · 10 years
Text
Hal sekecil apapun yang kita lakukan untuk orang lain itu... BERHARGA
Based on Someone's True Story.
Hari ini, seusai bertugas sebagai Paduan Suara, aku mengobrol dengan salah satu temanku. Saat mengobrol dengan temanku, sempat ku lihat seorang kakek yang kebingungan. Ternyata, ia ingin pulang ke rumahnya, namun sepeda yang dibawanya rusak. Tidak bisa dikayuh, tidak bisa dituntun, ya rodanya tidak dapat berputar. Setiap ada orang yang lewat di depannya, ia meminta tolong supaya orang tersebut membantunya. Namun, tak ada satupun yang menolongnya.
Hingga akhirnya, ia menghampiri aku dan temanku, awalnya ia bertanya apakah di sekitar sini ada bengkel? Namun, aku menjawabnya tidak ada. Terlukis raut wajah yang kebingungan di wajah kakek itu. Akhirnya aku menyanggupkan diri untuk menolongnya, memperbaiki sepedanya yang rusak. Segeralah, aku mencari peralatan-peralatan bengkel. Aku tak peduli dengan seragam putih yang aku kenakan. Aku memulai untuk memperbaiki sepedanya yang rusak. Dengan tulus. Meskipun ada banyak noda-noda hitam di tubuhku, meskipun peluhku mengalir dengan deras. Aku tidak peduli.
Sepeda kakek ini pun akhirnya bisa dikayuh kembali. Puji Tuhan, seruku dalam hati. Aku mengembalikan sepeda ini kepada kakek itu. Kakek itu pun mengucapkan terimakasih kepadaku. Wajahnya kini tak lagi bingung, tak lagi sedih. Terlihat raut wajahnya berubah menjadi ceria. Bahkan, ia sempat memberikanku selembar uang, namun aku menolaknya dengan lembut dan santun. Aku tersenyum, dan berkata "Tidak apa-apa, Kek. Aku tulus." Sekali lagi, kakek itu tersenyum padaku dan mengucapkan terimakasih. Aku tersenyum. Dan akhirnya kakek itu pun pergi sambil mengayuh sepedanya.
Nb: Cerita ini pengalaman dari seseorang yang saya kenal :) Jadi, ada beberapa bagian yang saya tambahkan maupun kurangi. :)
1 note · View note
brigitangella-blog · 11 years
Video
youtube
Favorite Live Performance Of TheOvertunes
3 Mei, 2013. Akhirnya, gala show yang dinanti-nantikan oleh semua Tunist pun terjadi. Setelah menanti sekian lama, keinginan mereka melihat TheOvertunes di panggung XFactorID pun terwujud.
Saat perform, mereka menyanyikan lagu Mungkin Nanti (Peterpen), yang telah mereka aransemen, menjadi lebih fresh pastinya :D Selesai perform, para juri XFactorID pun memuji penampilan TheOvertunes yang memukau \m/
0 notes