Tumgik
bukansiapa · 7 years
Quote
Jika ingin merubah sesuatu maka jadilah sesuatu atau buatlah karya
Kamargelap
0 notes
bukansiapa · 7 years
Photo
Tumblr media
how happy i'am 🤣 . . #bw #yogyakarta #kaliurang #makrab2017 #malamkeakraban2017 #feelslikehome (at Taman Rekreasi Kaliurang)
0 notes
bukansiapa · 7 years
Photo
Tumblr media
Feels like home 🙏 . . #bw #jogja #yogyakarta #kaliurang #universitasamikomyogyakarta #teknikinformatika #malamkeakraban2017 #wisuda2017 #amin (at Objek wisata Kaliurang)
0 notes
bukansiapa · 7 years
Quote
Cinta itu Apa? Lalu Untuk Apa? Mungkin Salah Satu Pemanis Teh, Tapi Aku Suka Kopi Tanpa Pemanis
bukansiapa
2 notes · View notes
bukansiapa · 8 years
Text
Demokrasi Kebablasan
           Indonesia adalah negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan menyampaikan aspirasi disamping dengan adanya pemilihan umum untuk setiap pemimpin bahkan di indonesia kita tercinta ini rakyat dengan bebasnya mengkritik pemimpin atau siapapun yang menurut pandangan kita itu kurang pas dan itu terjadi kepada siapa saja baik itu pemimpin, petinggi ataupun selebriti bahkan ada yang berpendapat yang bahkan kita tidak mengerti pendapat kita itu benar atau salah yang penting berpendapat saja dulu masalah benar atau salah itu urusan belakang.
           Saya pribadi tidak begitu paham sekali asas demokrasi di indonesia seperti apa atau sebagaimana luasnya apakah tidak memiliki batasan atau bagaimana, tapi yang saya mengerti menurut Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Mungkin atas dasar pasal diatas kita beranggapan bahwa kita bebas mengeluarkan pendapat tanpa menghormati hak-hak dari orang lain yang kita kritisi.
           Apakah adalah yang salah dengan sistem demokras di indoensia?atau masyarakat sekarang sudah muak dengan para pemimpin,petinggi atau selebriti yang hanya menebar gimik-gimik yang andai kata itu bukan gimik tapi tetap saja itu di anggap sebuah pencitraan bahkan rakyat indonesia sekarang itu sangat sensitive dengan isu-isu yang terkait dengan sara. Memang di indoensia isu sara paling mudah membuat rakyat indonesia terpecah belah, namun itu mengartikan rakyat indonesia juga belum sepenuhnya menjadi Indonesia jika masalah tentang sara masih saja di persoalkan karena jika berbicara indonesia kita seharusnya melepaskan atribut yang lain.
           Apa yang sebenarnya terjadi dengan sistem demokrasi kita? Kenapa kita sebagai masyarakat indonesia begitu pedas mengkritik bangsa kita sendiri, bahkan jika mencari kebaikan dari negara kita ini mungkin hanya sedikit yang dilakukan oleh para petinggi kita disana. Mungkin kita terlalu sibuk mengkritik tanpa melakukan sesuatu, dengan adanya kebebasan berpendapat membuat kita terlalu mudah untuk mencari keburukan dari seseorang dan melontarkannya ke media-media informasi tanpa di filter terlebih dahulu, ini juga berlaku untuk media-media pers di indonesia. Mungkin jika memberitakan keburukan seseorang itu reting sebuah acara jauh lebih tinggi ketimbang kebaikan seseorang nah itu kembali lagi ke kita sebagai pemirsa.
           Saya rasa yang salah bukanlah sistem demokrasi  di indonesia, tapi kitalah sebagai masyarakat yang kurang paham jika ada suatu sistem yang salah bukan manusianya yang dikritik tapi sistemnya yang dibenahi, kita selalu berfikir kita bisa apa si, biarlah orang-orang disana yang mengurusi bagian itu lalu kita sibuk berkoar-koar dimedia seolah-olah kita sudah melakukan sesuatu. Tapi ya sudahlah.
           Mungkin yang dilakukan pemerintah kita sekarang sudah benar dengan melakukan revolusi mental dari mental komentator menjadi seorang yang melakukan sesuatu, emang belum terasa dampaknya tapi saya pribadi berharap banyak dari program pemerintah tersebut untuk generasi saya dan generasi selanjutnya untuk lebih positive lagi dalam menyimak sesuatu atau melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat dari pada berkoar-koar mencari keburukan atau mengkritik tanpa batas sistem dan pemerintahan yang ada.
           Semoga ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua agar lebih semangat lagi melakukan sesuatu untuk indonesia agar bukan hanya alam saja yang bisa kita banggakan tapi sistem dan demokrasi kita dapat di contoh oleh seluruh bangsa di dunia bahwa masyarakat indonesia selain memiliki kebebasan berpendapat tapi juga harus menghormati hak-hak dari orang lain.
           Mohon maaf apabila ada yang tersinggung dengan beberapa paragraf di atas ini murni kegelisahan personal yang di tuangkan kedalam sebuah kertas tidak bermaksud menyinggung siapapun karena paragraf-paragraf diatas juga ditujukan kepada penulis agar lebih baik lagi dalam berpendapat. Terima kasih
2 notes · View notes
bukansiapa · 11 years
Audio
0 notes
bukansiapa · 11 years
Photo
Tumblr media
Making a Mini Mona Lisa
The world’s most famous painting has now been created on the world’s smallest canvas. Researchers at the Georgia Institute of Technology have “painted” the Mona Lisa on a substrate surface approximately 30 microns in width – or one-third the width of a human hair. The team’s creation, the “Mini Lisa,” demonstrates a technique that could potentially be used to achieve nanomanufacturing of devices because the team was able to vary the surface concentration of molecules on such short-length scales.
Read More.
2K notes · View notes
bukansiapa · 11 years
Photo
Tumblr media
tak ada tempat seindah surga tapi ini sudah cukup ;)
1 note · View note
bukansiapa · 11 years
Audio
0 notes
bukansiapa · 11 years
Quote
Jika sebuah film di ‘flash back’ terus menerus, maka sampai kapanpun takkam pernah usai. Sama dengan cinta, luka ataupun kebohongan
Dilla Zhafarina (via saqueenaa)
2 notes · View notes