Karena yang namanya perasaan nggak cuman terdiri dari satu rasa.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Cemara itu Kini Telah Gugur
Orang-orang sekitarku menyebut keluarga kami keluarga cemara. Aku selalu merasa beruntung lahir di keluargaku ini. Ibuku yang selalu menyayangiku. Bapakku yang juga selalu menyayangiku. Bahkan setelah aku menikah dan memiliki 2 orang anak pun mereka tetap menyayangiku, mereka tetap menganggapku anak kecil dan membantuku dalam segala hal.
Kehidupanku sampai sebelum tanggal 24 Januari 2025 adalah kehidupan yang menurutku sempurna. Aku merasa sangat beruntung karena banyak orang-orang di luar sana yang mungkin tidak mendapatkan kasih sayang sebesar kasih sayang yang diberikan orang tuaku. Sampai ketika aku berdoa pun aku merasa seperti tidak membutuhkan apapun karena aku merasa semua indah. Apakah aku terlalu sombong kepada Allah karena apa yang kurasa saat itu? sampai akhirnya Allah seperti menghukumku, memberiku peringatan. Di tanggal itu petaka datang.
Bapakku yang bagiku adalah orang paling hebat dan kuat akhirnya tumbang. Sampai akhirnya seminggu kemudian dipanggil menghadap Allah. Tanpa aku sadari yang ternyata di bulan sebelumnya bapak yang memang terlihat tidak sehat tapi aku bersikap biasa dan tidak memperhatikannya. Aku sebagai anak yang tinggal serumah dengannya, yang selalu bersamanya dan yang seharusnya bisa mengetahui kondisinya, aku melewatkan itu. Kecerobohan ini membuatku kehilangannya. Andaikan pada saat itu aku bisa lebih memperhatikannya? apakah hal ini tidak akan terjadi?
Disaat bapak memperhatikan segala hal kecil yang terjadi padaku, kenapa aku tidak bisa melakukan hal yang sama kepadanya.
Kehilangan ini membuatku benar-benar sakit. Membuat hari-hari ku sampai sekarang terasa sesak. Setiap hal membuat ku takut, membuatku waspada dan cemas. Jantungku rasanya tidak bernah berhenti berdegup kencang. Aku takut hal ini terjadi lagi kepada orang-orang terdekatku.
Ya Allah.. bantu aku melewati ini. Berilah aku kekuatan untuk menghadapi ini. Bukannya aku tidak ikhlas, hanya saja rasanya aku belum siap.
Kini.. cemara itu telah gugur. Keluarga cemaraku sudah tidak lengkap lagi.
0 notes
Text
Kini ketika ingin bahagia atau tertawa terlalu terbahak membuatku takut. Takut jika Allah menghukumku dengan kehilangan lagi.
0 notes
Text
Bagaimana caranya menjadi kuat? Ya Allah berilah hambamu ini kekuatan dan keberanian untuk menghadapi semua ini.
0 notes
Text
Kata orang.. rumah adalah tempat paling nyaman. Mereka merasa aman di dalamnya. Bagiku pun begitu. Sebelum bapak pergi meninggalkanku. Kini Rumah menjadi tempat yang membuat dadaku terasa penuh, setiap sudut ada kenangan bersama bapak. Membuatku semakin sadar bahwa bapak yang selalu menyangiku kini sudah tiada, membuatku semakin tertampar bahwa aku belum cukup banyak membuatnya bahagia. Ternyata sesulit itu tanpa bapak :(
4 notes
·
View notes
Text
Ketakutan ini mengurungku.. makin hari makin merasuk dalam diri. Ingin kuhilangkan rasa takut ini tetapi sudah terlanjur membelenggu.
1 note
·
View note
Note
Halo penulis, hehe. aku baru saja mengaktifkan kembali (lebih tepatnya) memulai dr nol akun tumblr ini. padahal, akun ini sdh ada bertahun-tahun lamanya. semoga aku bisa rajin dan konsisten menulis seperti kamu yaa.
salam kenal, hehe :))
haha.. aku baru baca dan baru tahu message dari kamu. salam kenal juga ya. kamu yang kalau nulis selalu indah dan bermakna. aku tunggu postingan dari kamu :D
6 notes
·
View notes
Text
“Orang Asing”
Berada di lingkungan baru memang tidak semudah itu. Membaur bersama orang-orang yang sebelumnya tidak kita kenal atau bahkan baru pernah kita temui. Tidak sedikit pikiran itu muncul. “Apa aku bisa? nantinya beradaptasi di tempat baru ini? terlalu banyak hal yang asing, dimana hal asing membuat diri jadi tidak nyaman.
Aku yakin pasti di luaran sana juga ada banyak orang yang seperti ku ditempat baru. yang bisa menyemangati diri kita saat ini adalah kita. maka satu-satunya cara adalah yakin bahwa kita bisa dan nantinya akan membaur dengan baik. Fighting!!!
0 notes
Text
GEMRUNGSUNG
Akhir akhir ini.. hati memang lagi gemrungsung. Rasa rasanya ada gemuruh di dalam hati yang tak kunjung2 reda. Hehe lebaynya kambuh lagi.
Tapi itu semua bener. Gimana yaa. Kayaknya lagi berat banget mau ngapa2in. Rasanya kayak ada sesuatu yang mengganjal di hati, bikin sesak, dan sampai sekarang pun belum lega.
Terkadang tiba tiba pengen marah sendiri. Tiba tiba pengen nangis sendiri. Semua perasaan yang muncul tiba tiba dan sulit dikendalikan. Sangat sulit.
Biasanya nggak begini. Biasanya bagaimanapun bisa tertahan. Tapi sekarang sulit. Sulit sekali. Apa penyebabnya?
0 notes
Quote
Dulu sempat berpikir kenapa harus menikah jika tidak saling cinta. Kenapa tidak bersama apabila saling cinta. Sekarang aku tahu bahwa pernikahan bukan cuma soal cinta dan meski sama-sama cinta tidak selalu bisa bersama
campurradukk
0 notes
Text
2 tahun lalu ternyata aku pernah nulis ini. Dan kondisiku saat ini masih tetap sama.
Komunikasi
Komunikasi adalah pintu utama untuk menuju kenyamanan hati bagiku. Bukan hanya terhadap sesama manusia, tetapi juga komunikasi terhadap sang pencipta. Itulah mengapa berbicara kepada Allah adalah obat mujarab ketika hati gundah.
Manusia sebagai makhluk sosial. Membutuhkan komunikasi juga dengan orang lain bukan?
Karena ketika tidak ada komunikasi antar manusia di dunia ini, apa jadinya? Banyak hal pastinya menjadi abu abu Banyak teka teki yang nantinya tidak bisa dipecahkan Banyak orang yang akan acuh terhadap sesama dan menimbukan permusuhan Banyak hal yang pastinya tidak dimengerti Banyak hal yang nantinya tidak dipahami
Lalu apa jadinya ketika berkomunikasi dengan seseorang yang istimewa menjadi suatu hal yang sulit?
Apa jadinya keterbukaan yang harusnya kita miliki bedua bahkan tidak pernah kita rasakan?
Apa jadinya ketika kamu? Bahkan berbicara padaku menjadi suatu hal yang terlihat sangat membosankan buat kamu?
1 note
·
View note
Text
Assalamu’alaikum...
Assalamu’alaikum tumblr.... Long time no see!!!
Terakhir liat postingan kayaknya 1 tahun yang lalu. woow.. time flies so fast.
Udah banyak banget yang berputar dikepala tapi bingung mau ngetik dari mana. hihi.
0 notes
Text
Berbesar Hati
Tiap manusia memang memiliki ukuran standar hati yang sama. Tapi bagaimana dengan berbesar hati? Ketika setiap orang dari kita mampu berbesar hati maka kelapangan dada pasti dimiliki oleh mereka yang mampu melaksanakannya.
Sulitkah? Bagiku sangat sulit.
Sudah menjadi lumrah bahwa tiap orang ingin dihargai, dihormati, atau setidaknya dianggap ada. Terlepas dari apapun kemampuan mereka, apapun jabatan mereka, atau apapun yang mereka miliki di dunia ini.
Tapi tidak sedikit dari mereka yang dapat mendapatkannya. Penghargaan yg diharapkan, penghormatan yang menjadi angan. Bahkan ada yang berusaha dengan keras agar dapat dilihat oleh orang lain.
Maka berbesar hatilah obatnya. Kita tidak bisa membuat mereka selalu berpikiran baik tentang kita bukan? Bahkan ketika kita telah membenci seseorang. Setiap hal yang dilakukan orang tersebut menjadi buruk bagi kita, bahkan ketika orang tersebut melakukan hal mulia.
Yang perlu kita lakukan adalah mengarahkan hati kita, menenangkan diri kita sendiri dengan berbesar hati dengan segala hal yang mungkin berjalan tidak sesuai dengan harapan kita.
1 note
·
View note
Text
Pernah.
Pernah mengenal seseorang. Seseorang yang dirasa bersikap sangat baik terhadap kita. Bukan hanya sekali, bukan hanya di awal perkenalan. Tapi selalu dan selalu. Sikap baik tersebut dia tunjukkan. Bukan ditunjukkan lebih tepatnya. Karena sikapnya tersebut dpt terlihat dg sendirinya dan sangat dpt kita rasakan dr bagaimana dia menghargai kita, membuat kita nyaman, dan bagaimana dia memperdulikan kita karena pada akhirnya sikap baiknya tersebutlah yang membuat kita sulit untuk melupakan dia.
Tapi ketika kita mengingat bagaimana perlakuan kita ke seseorang tersebut. Ketika kita ingat bagaimana dulu kita tidak semenghargai seperti sikapnya terhadap kita, tidak sememperdulikannya seperti dia terhadap kita. Kini kita sadar bahwa semudah itu dia akan melupakan kita. Karena dia merasa tidak ada sesuatu hal yang istimewa yang dapat dia ingat. Hal itupun baru kita dapat sadari setelah dia jauh. Setelah kemustahilan untuk menjadi dekat seperti dulu adalah yang terjadi sekarang.
0 notes
Text
Mantap !
Di Balik Jendela
Apa yang kita lihat atau ketahui tentang orang lain, terutama dari halaman-halaman sosial medianya, tidak pernah akan cukup untuk menjelaskan apapun yang sebenarnya. Banyak dinamika dan liku hidup yang tersembunyi, yang tak akan mampu kita ketahui sebab setiap orang memang memiliki ruang publik yang sedikit saja, alakadarnya. Selebihnya adalah rahasia, selanjutnya adalah perjalanan rasa yang tak tertangkap kata atau kamera.
Ada jendela warna-warni yang tertutup rapat dalam setiap ruang terbuka milik manusia. Di baliknya, si pemilik jendela sedang berjuang di ladang amal dan ladang ujiannya, meski mungkin tanpa kisah yang sempat tertangkap oleh apapun cara pengamatan kita. Jendela itu menjaga rahasia yang paling rahasia, yang terjalin dan berkelindan bersama sebentuk sabar dan syukurnya, juga harap dan takutnya.
Melalui segala gemerlap yang terlihat dari hilir mudiknya seorang manusia di dunia nyata ataupun di linimasa, sejatinya kita hanya sedang menyaksikan puncak-puncak gunung es, yang tak akan pernah cukup menjelaskan segalanya. Kedalamannya masih begitu jauh hingga palung samudera. Pun dasarnya yang mustahil terjamah oleh teorema dan logika-logika.

Tunggu, mengapa semua cerita ini terasa dekat dan tak asing di telinga? Ah, tentu saja! Sebab, sejak tadi kita memang sedang membicarakan diri kita sendiri dan segala yang terjadi di balik jendela kita. Nyatanya, dalam lapis-lapis hati dan perasaan kita yang tersimpan di balik jendela, banyak yang tak kita ceritakan kepada sembarang manusia. Ada kebahagiaan yang masih ragu untuk diceritakan, ada kesedihan yang sulit untuk dibahasakan, ada kekecewaan yang sedang sekuat tenaga disembuhkan, ada marah yang sedang riuh dan berusaha diredakan, ada mimpi yang belum waktunya dibagikan, ada kebingungan yang entah bagaimana tak ingin sampai muncul ke permukaan, begitulah, dan seterusnya. Tak mengapa, biarkan hati merasa apa yang dirasakannya, agar darinya tertangkap makna bahwa di balik jendela, ada ruang paling syahdu antara manusia dan penciptanya, yaitu ruang dimana kita merasakan betapa menakutkannya pikir dan hati kita, hingga yang kita harapkan hanyalah petunjuk dan penjagaan-Nya saja.
Picture: Pexels
278 notes
·
View notes
Text
Syediiiiiihhh 😢
Bisa jadi ketidakberuntunganmu adalah implikasi dari banyaknya dosa dan sedikitnya do'a. See?
— Taufik Aulia
2K notes
·
View notes