Tumgik
#kehilangan
payungbercerita · 6 months
Text
Konsekuensi dari Mencintai
Aku mengenalmu hanya sebatas dari suaramu yang membuat aku tenang. Dari dengarmu yang membuat aku merasa lebih hidup. Dari dukunganmu yang membuatku semakin yakin untuk melangkah. Dari tawamu, ketenanganmu, serta pikirmu yang membuat aku lebih terbuka pada diskusi yang terkadang menentang pendapatku.
Menemukanmu terkadang membuat aku merasa yakin bahwa seperti inilah gambaran seseorang yang aku butuhkan. Aku merasa cukup, didengar, didukung mimpinya padahal aku tahu bahwa terkadang untuk beberapa orang, mimpiku ini akan membuatnya merasa lebih rendah dan tersaingi.
Tapi menemukanmu juga terkadang membuatku terusik. Akhir seperti apa yang nantinya akan aku hadapi? Siapa sebenarnya yang kamu tuju? Apakah aku atau ada yang lain? Serta pertanyaan lain yang pastinya membuatku sibuk mencari beberapa jawaban yang kemungkinan akan hadir.
Aku mungkin tidak tahu seberapa bahagia atau perihnya akhir cerita ini, tapi entah mengapa aku ingin berjalan menujunya. Menerima perasaan dari dua hal tersebut dengan kesadaran penuh bahwa inilah konsekuensi dari mencintai.
193 notes · View notes
sajaksesak · 5 months
Text
Aku. Takut.
Aku takut nanti kau bangun dari tidurmu, menatap raga parasmu di cermin. Dan kau melihat dirimu sebagaimana aku melihat dirimu. Dan kau tersadar, betapa hebat pun bernilainya dirimu. Dan kau menangkap buah pikirmu tentang ternyata kau layak mendapatkan yang lebih dari aku. Dan kau meninggalkanku.
Aku. Takut kau akan pergi.
— Arief Aumar | fear
58 notes · View notes
eminusdoleo · 3 months
Text
Mendung
Tumblr media
Seperti mendung, beberapa duka tak akan abadi, ia sementara. Akan lewat dan meninggalkan jejak, tapi hidup memang seperti itu. Tak selamanya terang dan tak selamanya juga basah. Kita hanya sepi yang terombang-ambing di antara dua sunyi yang berbunyi
Seperti malam, beberapa kebahagiaan memberikan pelukan, ia melegakan. Akan terus memberimu rasa nyaman, tapi hidup memang kadang seperti itu. Tak selamanya harus bekerja di bawah terik, beradu nasib dengan sempit jalan di antara kemacetan.
Seperti juga terminal, beberapa pertemuan hanyalah sementara, ia fana. Akan membawamu pada perpisahan, pada satu rasa sakit yang nyeri, tapi hidup memang seperti itu. Kamu akan berada dalam keadaan yang menyakitkan, hingga kamu bertemu lagi dengan orang yang kamu sayang.
Seperti gema, beberapa perpisahan adalah pantulan dari suara kita, ia keinginan yang disembunyikan. Akan terus ada sampai kamu diam, akan terus keluar hingga kamu benar-benar mengakui apa yang salah, apa yang tak seharusnya terjadi, dan menyesalinya.
Seperti gunung, beberapa tekad terus ada sekeras batu, ia menjadi tempatmu bersandar. Akan membawa kepada hal yang terjal, tajam, dan seringkali miring. Tapi bukankah itu yang membuat hidup layak dijalani? Yang membuatmu menyadari tak segalanya berjalan datar.
Seperti awan, beberapa cinta akan hilang dihembus angin, ia terbang. Akan membuatmu menunggu pada yang tak pasti. Membuatmu kecewa dan berdebar, membuatmu ragu dan ditipu. Hingga pada akhirnya kamu, aku dan kita, dibuat percaya bahwa cinta sejati adalah pada diri sendiri.
Seperti tulisan ini, beberapa harapan akan berakhir, ia punah. Akan menyadarkanmu bahwa tak segala hal yang kamu inginkan harus dipenuhi. Kita akan belajar untuk menata harapan, memelihara kecewa, hingga pada akhirnya kita bisa hidup tanpa dikendalikan keinginan.
37 notes · View notes
pendongenghujan · 8 months
Text
Besok sudah jadi kemarin dan kamu masih aku ingin.
Masih terus jadi kaki-kaki yang menggerakkan tubuhku mengindahkan apa-apa yang sudah dan telah lalu, tangan-tangan yang merangkul dan menjabat hangat kepulangan, dan bibir yang tak jemu meramu dan merapal doa.
Namamu tak kenal padam dan masih padan dengan mimpi-mimpiku akan kehidupan. Namun, kamu tak pernah maju dan memimpin jalan yang panjang sebab kamu telanjur hilang dan remang pada hendak yang terlewatkan.
Selamanya kamu adalah hingga yang tak pernah hinggap dan aku masih terus berdoa penuh niscaya.
Yogyakarta, 10 September 2023
89 notes · View notes
viviaramie · 1 year
Text
Sesekali main-mainlah ke pemakaman, lalu perhatikan betapa banyak cerita tentang kehilangan membanjiri kenangan. Hingga dadamu dipenuhi kesyukuran, bahwa; orang terkasihmu masih ada, berjanjilah tak kan kau sia-sia.
225 notes · View notes
kafabillahisyahida · 11 months
Text
KADANG MENEPI AGAR AMAN, MENYEPI AGAR TENANG, MENYENDIRI AGAR MANDIRI, MUNDUR UNTUK MELIHAT LEBIH LUAS.
Ada beberapa manfaat dari menjaga pergaulan. tapi ini bukan berarti ga bergaul sama sekali, maksudnya hanya menjaga batas2nya.
Pertama lebih dijauhkan dari  berbuat dosa, termasuk perkara yang sia2 karena percaya atau tidak kita sangat mudah terjerumus pada gibah, fitnah dan hal yang ga berfaedah, PERCAYALAH lebih enak ga punya musuh daripada punya teman.
Kedua menjadi lebih produktif, peka pada peluang, banyak ide bermunculan, waktu luang tak banyak terbuang , dan sadar potensi,  lebih mudah belajar, beribadah. Fokus pada apa yang dimiliki dan lebih mudah mensyukuri
Ketiga lebih tawakal dan tidak mudah dipengaruhi , tidak menggantungkan kebahagiaan pada orang lain, maksudnya kita merasa cukup pada dunia sendiri, dan apa yang Allah beri,jadi tak mudah iri dengki. Karena sadar kita akan dihisab sendiri2 jadi Ikhlas memberi tak harap kembali. 
113 notes · View notes
diksifaa · 3 months
Text
Aku 'berpikir keras' untuk mencipta karya yang bisa dinikmati, namun aku kehilangan rasa untuk sekedar 'berpikir'.
Seseorang pasti memiliki ambisi dalam tujuan yang ingin dicapai. Namun beberapa lupa untuk menjaga keutuhan niat, rasa dan intuisi dalam setiap perjalanan.
Jika 'niat' hilang, Perbarui. Hilang lagi, perbarui lagi. Hilang lagi lagi, perbarui kembali. Selama waktu masih berpihak, hati kita masih bisa digenggam dan diarahkan. Hingga sampai saatnya tiba, hati kita akan mati. Time is over, Waktu telah berakhir. Dan semua hanya kenangan abu-abu yang tak ada siapapun yang dapat mengingat kita lebih lama.
~Faa
28 notes · View notes
duniapetualangkata · 6 months
Text
Semenjak komunikasi tidak lagi menjembatani banyak hal, kita semakin pandai menolak sapa.
Semenjak cinta tidak lagi menjembatani banyak hal, kita pandai untuk berbeda.
29 notes · View notes
kanal-imaji · 1 year
Text
Sepasang Kehilangan
Tumblr media
Aku sedang menunggu di stasiun waktu, bersiap menaiki kereta terakhir yang 'kan membawaku menuju rumah di tepi dermaga mimpi. Telah lama kurencanakan perjalanan ini. Meringkas jarak untuk berkasih sayang dengan keluarga sunyi. Tak kupilih jalur udara, sebab bandara tak pernah mencatat kedatanganmu dalam hidupku.
Setelah sekian lama bertahan, ditemani lagu favorit dan rintik hujan harapan, aku berangkat juga menemui kota yang telah kutinggalkan sepanjang musim. Sementara rindu di dadaku sudah dulu pulang pergi menemui pagi ketika penyesalan adalah akhir yang kupilih setelah kisah kita tamat. Tak lupa kudoakan keselamatan meski tubuhku didera lelah berkepanjangan.
Aku membawa cendera mata derana hadiah masa lalu yang kelak kusimpan di lemari kenangan sebelum aku menutup pintunya yang remuk dirayap masa.
Telah kuupayakan hati yang laut agar masih ada celah bahagia yang sederhana merasuk. Menjadikan kamu kelak sebagai teduh rindu yang bertaut dalam takdir Tuhan yang berpaut.
Begitulah cerita yang kuberi judul sepasang kehilangan ini dituliskan hingga selesai saat fajar di langit sempurna terurai.
—27022023 Mukomuko
*yang diblok hitam adalah tema 28 hari bersajak yang sebentar lagi menemui penghujung
99 notes · View notes
segudangpikiran · 30 days
Text
Ada lagi nih cerita tentang pertemanan yang tiba-tiba tak ada kabarnya lagi. Awalnya berkenalan dan terlihat masih berkomunikasi 2 arah. Beberapa hari kemudian, sikapnya berubah menjadi pasif. Tak ada satupun topik yang dibuka olehnya dan komunikasi yang terjadi hanya 1 arah. Pada akhirnya, sudah tidak berkabar lagi dan hilang kontak. Inikah namanya pertemanan yang hanya numpang lewat saja?
10 notes · View notes
by-u · 1 year
Text
Aku kehilangan hangat pada daksamu yang sering kali kupeluk erat. Sepasang tubuh yang sudah tak lagi tau tentang apa yang di mau. Semakin dalam aku tenggelam di matamu yang abu-abu, semakin terajam rasaku dengan pilu. Aku tak benar-benar mengerti, yang ku pahami hanyalah rasa yang sudah mati di jauh-jauh hari. Aku tak benar-benar menyadari, bahwa kita sejauh ini hanya sekedar menemani bukan melengkapi.
66 notes · View notes
payungbercerita · 5 months
Text
Maaf, Aku Penuh Keraguan
Maaf, jika pada akhirnya sosok yang kamu temui dan kagumi ini ternyata adalah sosok yang penuh keraguan. Sosok yang terlihat cemerlang, bersinar, indah, menarik ini adalah orang yang tidak cukup percaya bahkan kenyataannya harus sesering itu untuk diyakinkan.
Maaf jika sosok yang terlihat kuat ini, ternyata adalah orang yang begitu kesulitan untuk meminta bantuan. Ia hanya berupaya sebisa mungkin untuk melakukan dan menyelesaikan sesuatu dengan usahanya sendiri. Sebenarnya, bukan karena kekuatannya yang begitu besar, tapi karena rasa perih yang ia simpan. Rasa perih karena sering diabaikan saat menitipkan rasa percaya dengan meminta pengertian serta bantuan. Maaf, sekali lagi harus membuat dirimu berpikir dan berupaya keras. Menimbang dan memikirkan perilaku yang terkadang aneh dan cenderung tidak tentu. Kadang terlihat berusaha keras menghindarimu, menghentikan pertemuan, memutuskan obrolan, seolah tidak ada kesempatan lagi untuk suatu pendekatan. Padahal, ia tahu perasaanya, ia tahu bagaimana rasa nyaman itu membahagiakannya, ia tahu bahwa kehadiran dirimu sudah membuatnya merasa cukup. Tapi di balik semua itu, ia menyadari bahwa rasa nyaman itu bisa menghancurkannya. ia menyadari bahwa perasaan seindah itu dapat membuatnya kesulitan untuk bangun dari mimpi yang sukar untuk ia gapai. Ia tahu bahwa yang paling indah kemungkinan akan berubah menjadi paling buruk dan menyakitkan.
Maaf, aku penuh keraguan dan aku menyadarinya. Sebab itu, sebelum semuanya berubah menjadi perasaan yang begitu dalam, aku mengakhirinya.
Keraguan yang bertemu dengan keraguan, tidak akan ada habisnya dan hanya menghabiskan waktu berharga yang kita punya.
123 notes · View notes
kevinsetyawan · 1 year
Text
Tumblr media
Kita tak lebih dari sepasang kehilangan yang sama sama mencari temu guna menggenapkan hati. Walau nyatanya pertemuan tak pernah berpihak pada kita tapi hati kita selalu mencari jalannya untuk tetep bertemu pada garis nyata yang sama.
82 notes · View notes
eminusdoleo · 3 months
Text
Cheese Cake
Tumblr media
Seperti cheese cake, cinta semestinya lembut, manis, sesekali asam gurih, membuatmu gembira, tersenyum lega dan membahagiakan. Bukan yang perih, yang pahit, yang membuatmu berpikir apakah saat ini sedang jadi prioritas atau satu dari banyak pilihan. Membuatmu ragu pada diri sendiri, membuatmu lelah, ketakutan dan tak berdaya.
Seperti pagi, cinta semestinya sejuk, haru, sesekali berkabut, membuatmu tenang, merasa tenteram dan melenakan. Bukan yang terik, yang panas, yang membuatmu merasa tak nyaman, membuatmu harus berpikir dan bersiasat, agar tetap sejuk, tetap dingin, dan tak kesakitan.
Seperti rindang pohon, cinta semestinya teduh, segar, membuatmu nyaman, merasa dijaga dan diberi perlindungan. Bukan yang kering, gersang, yang membuatmu harus berusaha keras menjaga apa yang nyaman, hingga pada akhirnya memaksamu untuk mencari yang lebih baik, mencari yang lebih pasti dan akhirnya kecewa.
Seperti pantai, cinta semestinya membuatmu basah, membuatmu merasakan suka cita, membawa kepada langit biru di pagi hari, di ujung horizon dimana samudera dan langit beririsan. Hingga kamu kemudian merasakan sunyi subuh yang perlahan diisi suara kicau camar, debur ombak, gesekan pinus, dan segala yang membuatmu terlena.
Seperti mawar mekar, cinta semestinya indah, warna merah terang, dan memancarkan aroma manis. Cinta seharusnya seperti pesona taman bunga yang memikat hati dan mengajakmu untuk piknik dan makan enak. Bukan yang layu, yang pudar, yang membuatmu merasa terpinggirkan dan tak dihargai. 
Seperti secangkir kopi, cinta seharusnya memberimu kehangatan, getir yang nikmat, dan aroma yang membuatmu bersemangat. Bukan yang encer, yang terasa seperti pasir, yang mengecewakanmu. Atau seperti gula yang manis dan pelan-pelan membunuhmu. Mengintai dari tempat yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. 
Cinta seharusnya sepertimu, yang indah, yang membuat kata-kata jadi kerdil dan tak punya makna, yang membuatku tenggelam hilang di dalam palung. Bukan yang kusam, yang dangkal, yang membuatmu merasa kehilangan arti dalam setiap detiknya.
30 notes · View notes
pendongenghujan · 7 months
Text
Jalan-jalan yang panjang itu, Tuhan, jika berliku dan memang milikku maka jadikan aku menyusurinya dengan penuh tenang dan senang sebab mengetahui dia menunggu di ujung sana.
Sabarkan dia untuk menanti sebab jalan yang Kauberi ini penuh arti untuk aku maknai dan penuh duri agar sesekali aku berhenti dan menyadari diri.
Pertemukan aku dengan dia jika memang akulah yang Kau izinkan untuk menang dan meminang.
Yogyakarta, 23 September 2023
72 notes · View notes
sekadarnya · 2 months
Text
Kehilangan Diri Sendiri
Bismillah..
jika sebelumnya aku membahas tentang kita yg berubah dan berbeda itu tidak apa-apa, maka kali ini aku membahas tentang batasan kita berubah.
diambil dari kisahku sendiri yang baru saja tersadarkan bahwa kita berubah tetap ada batasan sebagaimana kita tetap tak kehilangan diri kita sendiri yang dulu.
seperti selalu berupaya mendekat diri kepada-Nya, berbuat kebaikan tanpa pikir panjang, dan selalu menerima segala keadaan yang sudah menjadi ketetapan-Nya.
sekarang aku merasa kehilangan itu semua hanya karena aku tak bisa menolak orang lain. sekarang aku jadi berpikir, "oh ternyata, seni menolak ajakan orang lain itu harus ada juga ya..."
kita boleh jadi lebih pede, tapi tetep jangan sampai pede kita menjerumuskan diri kita sendiri ke kubangan buruk itu sendiri. kita boleh jadi aktif di kelas saat matkul, tapi tetap kasih kesempatan untuk teman yg lain agar bisa aktif juga.
selain itu, kehilangan teman pengingat juga semenyakitkan itu. aku bahkan sangat membutuhkan teman yang seperti itu. karena aku sadar jika aku kehilangan diri sendiri ketika aku diingatkan oleh temanku meskipun ia secara tersirat dan beda permasalahannya. Alhamdulillah, aku tiba-tiba kepikiran banget soal pernyataannya "kamu sekarang beda banget" dan aku mulai berpikir dan Alhamdulillah menemukan jawabannya.
tentu semakin dewasa, semakin merasa kita hidup sendiri-sendiri. tidak akan dicampuri urusan orang lain. senenarnya, pernyataan ini ada benarnya sih, tapi kalau kita cuek dan bomat sampai teman dekat kita terjerumus kepada keburukan, bukankah kita yang akan ditanya juga?
"Kenapa kamu tidak mengingatkannya padahal kamu tahu itu salah?"
aku juga belum bisa menjadi baik dan membaikkan orang lain, tapi masih berusaha sebisa aku menjangkau🙏
semoga bermanfaat🫶
anyway, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1445 H✨️
9 notes · View notes