Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Laporan Wawancara Character Building : Agama
Nama Dosen : Frederikus Fios, S.FIL., M.TH,
Kode Dosen : D3093
Kelas : LB33
Anggota Kelompok :
1. Raihan Maurizky Rauf 2001558422
2. Anastasia Monica Christina 2001554456
3. Katherine Elliani Suhendra 2001545640
4. Maria 2001550086
5. Vania Calista 2001551990
6. Wisnu Sasmitaning Panggalih 2001562413
Lokasi yang dikunjungi :
1. Gereja Maria Bunda Karmel
Jalan Karmel Raya No. 2, Kebon Jeruk, RT.2/RW.4, Jakarta Barat, RT.2/RW.4, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530, Indonesia.
2. Vihara Metta – Palmerah
Jl. Palmerah Utara IV No.26C - Jakarta Barat
3. Masjid Mujahidin
JL. Palapa V, Rt.04/01, RT.4/RW.1, Kedoya Sel., Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11820
I. Agama Katolik : Gereja Maria Bunda Karmel
Hari/Tanggal : Selasa, 17 Oktober 2017
Jam : 17.30 – 19.00 WIB
Narasumber :
Romo Willibaldus Gebo, O.Carm.
Tempat :
Gereja Maria Bunda Karmel.
Jl. Karmel Raya No.2, RT.2/RW.4, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530
Hari Selasa (17/10), kelompok kami berkunjung ke Gereja Maria Bunda Karmel di Jl. Karmel Raya No.2, bertujuan mewawancarai salah satu Agama Katolik yaitu Romo Willibaldus Gebo, O.Carm.
Pembicara mulai menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kami :
1. Menurut anda agama itu seperti apa?
Menurut agama kekristenan agama memiliki fungsi yang berupa sistem yang mengatur tata keimanan agar terciptanya hubungan timbal balik antar sesama manusia yang berdasarkan kebijaksanaan manusia maupun berdasarkan wahyu Allah sehingga setiap umat dapat mengetahui lebih mendalam tentang siapakah Allah, oleh karena itu setiap orang harus dapat menjadi contoh teladan untuk dapat menjadi saksi pembawa kabar sukacita Allah.
2. Bagaimana anda menaggapi beragam macam agama di Indonesia ?
Keberagaman agama merupakan bentuk dari penggambaran bahwa Indonesia merupakan negara yang majemuk sehingga setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk dapat mengembagkan sikap yang berlandaskan kepada kebhinekaan Pancasila. Yang menggambarkan bahwa didalam perbedaan tersebut dapat memberikan kekuatan berupa pondasi berdirinya negara Indonesia, Sehigga setiap warga negara Indonesia diharapkan dapat menerima setiap perbedaan agama tujuannya adalah agar setiap warga negara Indonesia dapat mengembagkan sikap toleransi yang berfungsi untuk membangun bangsa Indonesia agar menjadi negara yeng maju.
3. Menurut anda mengap banyak konflik yang terjadi di Indonesia yang bersangkutan dengan agama ?
Banyaknya konflik yang terjadi di Indonesia karena disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai nilai-nilai dalam Pancasila, oleh karena itu setiap masyarak dianjurkan agar tidak terpengaruh dengan media masa yang tidak sesuai dengan kebenarannya sehingga setiap masyarakat harus dapat berfikir secara bijak dengan cara mencari dahulu kebenaran atau fakta didalam didalam berita tersebut.
4. Bagaimana memupuk rasa toleransi beragama dalam multicultural di Indonesia mengingat banyak orang yang masih memegang rasa keakuan dalam agam masing-masing?
Dengan cara saling memahami karena realitas dunia sosial dapat menjadikan sebagai mewartakan sehingga manusia saling menghakimi diakibatkan terlalu cepat menafsir atau merumuskan. Kesimpulannya adalah manusia sulit untuk memahami sesama. Jadi, sebagai warga negara indonesia kita harus dapat berpikir kritis didalam menghadapi berbagai macam informasi dengan cara mencari terlebih dahulu fakta atau kebenaran didalam informasi tersebut, yang bertujuan agar tidak terjadi konflik yang mengakibatkan perpecahan antar umat beragama.
5. Cara apa yang dapat digunakan untuk mengajarkan kepada masyarakat bahwa terdapat perbedaan agama dalam kehidupan ?
Dengan cara mengembangkan nilai-nilai Pancasila didalam kehidupan masyarakat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk pengembangan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan seperti hidup saling tolong menolong antara sesama umat manusia sehingga setiap umat harus dapat menjadi garam dan terang dunia.
6. Bagaimana sikap kita sebagai warga negara Indonesia warga beragama dalam menghadapi konflik SARA ?
Sikap kita sebagai warga negara Indonesia dalam menghadapi konflik sara adalah dengan cara setiap warga negara Indonesia dapat memaknai arti dari Pancasila didalam hidupnya, memaknai nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan mulai sejak dini melalului lingkukngan keluarga-sekolah maupun lingkungan pergaulan. Dalam hal ini juga setiap individu harus dapat berfikir secara kritis dalam menghadapi berbagai macam sumber media masa dengan mencari terlebih dahulu fakta sumber tersebut sehingga setiap masyarakat tidak dapat terbawa oleh arus yang menjadi permasalahan atau konflik yang dapat memudarkan nilai-nilai Pancasila.
II. Agama Buddha : Vihara Metta
Hari/Tanggal : Minggu, 29 Oktober 2017
Jam : 11:30 – 14:30 WIB
Narasumber :
Ida Mulyadi
Hari Minggu (29/10), kelompok kami berkunjung ke Vihara Metta di Palmerah,bertujuan untuk mewawancarai salah satu tokoh agama dari pihak Kementerian Agama Buddha yaitu Ida Mulyadi. Sebelum wawancara dimulai,kami mengikuti kebaktian yang biasanya diselenggarakan hari Minggu. Kemudian, kelompok kami disuruh untuk menunggu pembicara.
Pembicara mulai menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kami :
1. Menurut anda,agama itu seperti apa?
Ibu Ida : Agama berasal dari kata a dan gama._a _artinya tidak,dan gama artinya kacau.Jadi,agama adalah suatu peraturan agar dunia tidak kacau.Agama diciptakan supaya manusia tidak hidup dalam kekacauan.
2. Bagaiman anda menanggapi beragam macam agama di Indonesia?
Ibu Ida : Caranya adalah dengan hidup rukun dengan mereka yang berbeda agama. Karena dalam agama Buddha diajarkan untuk hidup rukun kepada sesama makhluk, yang disebut dengan Tri Kerukunan. Kerukunan adalah sikap yang diajarkan sang Buddha.Terbukti lewat percakapan sang Buddha dengan Bikhu Ananda di Hutan.Melalui percakapan itu,Buddha mengajarkan kerukunan dan kebenaran.
Serta sebagai manusia juga jangan ikut campur dengan agama orang lain.Kita harus menjaga sikap dan tahu batasan antar agama lain. Jangan memicu pertengkaran.
3. Menurut anda,mengapa banyak konflik yang terjadi di Indonesia yang bersangkutan dengan agama?
Ibu Ida : Karena banyak kelompok tertentu seperti tokoh politik yang mencampuradukkan urusan politik dengan urusan agama.Mereka menggunakan agama sebagai alat politik untuk mendukung kepentingan mereka.
4. Bagaimana memupuk rasa toleransi beragama dalam multikultural di Indonesia?Mengingat banyak orang yang masih memegang rasa keakuan dalam agama masing-masing.
Ibu Ida : Kita harus menyadari bahwa kita hidup dalam perbedaan.Kita tinggal di tempat dimana semua makhluk hidup tinggal bersama dalam satu tanah.Selain itu,kita sebagai umat beragama ada baiknya tidak menghina agama lain dan merasa diri kita benar.Kita juga jangan menghina agama lain,sebab itu sama saja dengan mengali liang kubur agama sendiri.
5. Cara apa yang dapat digunakan untuk mengajarkan kepada masyarakat bahwa terdapat perbedaan agama dalam kehidupan?
Ibu Ida : Sebenarnya,tidak perlu ada cara khusus sebab memang ada perbedaan dalam setiap agama.Karena pasti kita sadar pasti terdapat perbedaan secara jelas.
6. Bagaimana sikap kita sebagai warga negara Indonesia dan warga beragama dalam menghadapi konflik SARA?
Ibu Ida : Cara kita sebagai umat beragama yang melaksanakan aturan agama dengan benar, pasti tahu bahwa semua agama,meski berbeda memiliki tujuan kebaikan.Untuk itu,kita juga sadar,sebaiknya kita tidak mencampuri urusan agama orang lain terlalu dalam. Dengan demikian,kita tidak membuat masalah yang membawa-bawa agama lain.Dengan begitu,kita dapat menjaga kerukunan antar warga Negara meski berbeda.Serta kita harus memegang teguh kebenaran,sebab kebenaran tetap akan benar meski banyak konflik menghadang.
**III. Agama Islam :
Masjid Mujahidin
**
Hair/ Tanggal : Minggu, 29 Oktober 2017
Jam : 15.00 – 17.00 WIB
Narasumber : Ust. Mujamil
Tempat : Masjid Mujahidin. Jln Palapa V, Rt04/01,RT.4/RW.1, Kedoya Sel., Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11820
1. Menurut anda, agama itu seperti apa?
Peraturan agar hidup manusia teratur. Agama sendiri diambil dari Bahasa Sansekerta (Bahasa Jawa Kuno).
“A” artinya tidak. “Gama” artinya kacau, rusak. Jika digabungkan, agama berarti tidak rusak. Agama diciptakan agar manusia tidak hidup rusak atau berantakan.
Fitrah** **(insting/naluri) agama dimiliki semua orang yang mempercayai adanya sesuatu yang berkuasa.
Syarat agama :
1. Ada Tuhan yang disembah.
2. Memiliki kitab.
3. Adanya Rasul adalah utusan yang menyampaikan ajaran Tuhan.
Tipe agama juga dibagi dua, yaitu :
1. Agama Samawi adalah agama yang diciptakan Allah SWT.
2. Agama Bumi adalah agama yang diciptakan oleh manusia.
Bagaimana anda menanggapi beragam macam agama di Indonesia?
Menurut agama Islam, isitilah _Lakum Diinukum wa Liya Diin _yang artinya “bagiku agamaku, bagimu agamamu” dipakai sebagai induk toleransi dalam menjalankan agama masing-masing dengan sebaik-baiknya sehingga orang muslim tidak bisa memaksa orang lain yang berbeda agama untuk memasuki agamanya.
3. Menurut anda,mengapa banyak konflik yang terjadi di Indonesia yang bersangkutan dengan agama?
Assalamu’alaikum adalah memberikan doa berupa keselamatan bagi sesama yang artinya semoga keslamatan dari Allah tetap pada kalian
Tujuannya yaitu :
- Memberikan kedamain
- Keslamatan
- Kebaikan
- Rahmat
Sehingga agama Islam memiliki arti damai. Kerukunan terpecah belah karena adanya adu domba yang mengakibatkan Indonesia tidak bersatu. Islam ingin mengajak sesama umat beragama untuk hidup damai.
4. Bagaimana memupuknya rasa toleransi beragama dalam multikultural di Indonesia? Mengingat banyak orang yang masih memegang rasa keakuan dalam agama masing-masing ?
“Bagiku agamaku bagimu agamamu”. Artinya beribadah sesuai agama masing-masing yang bertujuan untuk tidak mencampuri dengan agama orang lain yang dapat menimbulkan konflik.
5. Cara apa yang dapat digunakan untuk mengajarkan kepada masyarakat bahwa terdapat perbedaan agama dalam kehidupan?
Saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini.
6. Bagaimana sikap kita sebagai warga negara Indonesia warga beragama dalam menghadapi konflik SARA?
Sikap kita dalam menghadapi konflik ras dapat disimpulkan bahwa ras adalah sama sehingga konflik ras timbul akibat adanya pengaruh politik. Oleh karena itu, agama Islam tidak memandang ras karena setiap manusia memiliki hak untuk menjalankan hidupnya.
0 notes