ceblangceblung-blog
ceblangceblung-blog
FORUM CEBLANG CEBLUNG
18 posts
seni rupa . percakapan . kerja
Don't wanna be here? Send us removal request.
ceblangceblung-blog · 10 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Dokumentasi Foto RERANCANG TUNGGAL // SOLO PROJECT #3: Grace Samboh - 3 Karya!
Diinisiasi oleh Grace bersama Hyphen, 3 Karya! adalah situs-tumbuh yang bertujuan untuk secara kolektif membangun pencatatan sejarah seni rupa Indonesia dari sudut pandang para pelaku seni rupa sendiri. 3 Karya! secara khusus menyasar pada pencatatan sejarah berbasis karya dan bukan peristiwa (misalnya pameran, pementasan, atau festival).
Berangkat dari (3) karya yang dicatatkan oleh setiap pencatat, ada dua elemen yang tidak bisa dipisahkan yaitu ia yang mencatat (pelaku seni rupa) dan perupa (pencipta karya yang dicatat). Oleh karena itu, 3 Karya! juga mencatatkan siapa mereka dan bagaimana praktik kesenirupaan mereka secara umum.
Pencatatan bersifat terbuka dan bersama ini dipilih karena kesesuaiannya dengan moda penyebaran pengetahuan yang berlangsung di sekitar kita, yaitu secara lisan (dari mulut ke mulut dan dari generasi ke generasi).
Alamat situs 3 Karya! adalah: 3karya.hyphen.web.id
2 notes · View notes
ceblangceblung-blog · 10 years ago
Photo
Tumblr media
RERANCANG TUNGGAL // SOLO PROJECT #3: Grace Samboh
3 Karya!
Open office at SaRang Building's studio from February 6 - 8, 2015 (10 am - 5 pm)
WiPS discussion with Bambang Toko, Titarubi, Gintani Nur Apresia Swastika, Pius Sigit Kuncoro, Teguh Hari, Anton Rais Makoginta at SaRang Building's studio on Sunday, February 8, 2015, 3.30 - 6.30 pm.
2 notes · View notes
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Video
youtube
Dokumentasi Video Rerancang Tunggal // Solo Project #2: Wimo Ambala Bayang "Perisai Putih yang Belum Sudah"
2 notes · View notes
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Rerancang Tunggal // Solo Projects #2: Wimo Ambala Bayang "Sesi Diskusi Perisai Putih yang Belum Sudah" Balai Keseharian dan Pemajangan, 2 Desember 2014
Bersama: Mr. X, Dr. Melani Setiawan, Budi ND Dharmawan
1 note · View note
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bincang-bincang // Talk Series #1: Jasdeep Sandhu "It's not art until it's sold!" Balai Keseharian dan Pemajangan, 1 Desember 2014
2 notes · View notes
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
RERANCANG TUNGGAL // SOLO PROJECT #2: Wimo Ambala Bayang Balai Keseharian dan Pemajangan, 30/11 - 04/12, 2014
Memories, like faith, are internalized and can be brought forward once you draw upon or appeal to forms of sensitivity that can take a more or less explicit semblance. Artifacts, testimonies, eye-witnesses, or any remaining of an event that cannot be washed away by the changes that followed, stand as noticeable signs that innate a story underneath.  
This project comes as a reminder and encounter with those untold narratives created upon the uproar of various feelings and thoughts that the possessors of these artifacts have, as citizens and individuals, in relation with the event that took place. The signs, filled with content, become symbols of now and then duality that allows us to explore and relate to them from our own subjective experiences.
The encounter, personal by no means, will reflect that moment in history which all individuals, in a more direct or indirect way have felt - with different levels of perception as well as under different circumstances. The attempt on the reminiscence of those times will nevertheless involve those who come to see and listen, participating to the collective memoirs with a retrospective view.
*******
Seperti keyakinan, ingatan tinggal dalam diri lalu hadir kembali atau terungkit ketika ada bentuk-bentuk yang serupa, baik sekilas maupun eksplisit. Artefak, pernyataan, saksi, atau sisa-sisa sebuah peristiwa yang tidak hilang walau perubahan telah terjadi menjadi tanda-tanda yang bisa lekang dari kisah yang pernah berlangsung.
Proyek ini adalah sebuah pengingat dan pertemuan dengan kisah-kisah yang tercipta atas buncahnya beragam perasaan dan pikiran para pemilik artefak, baik sebagai warga maupun sebagai perseorangan, dalam hubungan dengan sebuah peristiwa. Tanda-tanda, dengan isinya yang penuh, menjadi simbol atas kekinian sekaligus dualitasnya yang membuka kesempatan bagi kita untuk menjelajahi dan berhubungan dengan mereka dari bekal pengalaman kita sendiri.
Pertemuan-pertemuan pribadi ini punya kesempatan menghadirkan bayangan atas sebuah masa dalam sejarah di mana semua orang mengalami sesuatu, baik secara langsung maupun tidak, pada waktu yang bersamaan dengan cara pandang dan kondisi yang berbeda. Upaya yang dilakukan atas kenangan pada masa itu akan melibatkan mereka yang datang dan mendengar, ikut serta dalam ingatan bersama dengan sudut pandang retrospektif.
1 note · View note
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Link
Forum Ceblang Ceblung
Tautan ini berisi katalog Rerancang Tunggal #1 Dewa Ngakan Made Ardana dalam Bahasa Indonesia di ISSUU. Klik di sini untuk mengunduh katalog dalam versi pdf.
0 notes
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Rerancang Tunggal // Solo Projects #1: Dewa Ardana "Kuliah Estetika Deleuze dengan Stanislaus Yangni" Balai Keseharian dan Pemajangan, 23 Oktober 2014
1 note · View note
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
RERANCANG TUNGGAL // SOLO PROJECT #1: Dewa Ngakan Made Ardana "KALA" Balai Keseharian dan Pemajangan, 20/10 - 15/11, 2014
Welcome to Ardana’s Solo Project!
We are excited and proud to be able to invite you to Ardana’s Solo Project that marks the first episode of our Solo Project platform! We created the Solo Project as open as possible in terms of types of event and variety of items to be presented. For this, Ardana chooses to do a solo show presenting two paintings, inviting an artist/researcher to write an essay on his working process and an aesthetician to give a lecture during his show, and the talk session being conducted by Ardana as premised in FCC’s Solo Project.
Born and bred in Bali, Ardana studied painting in the Institut Seni Indonesia – Denpasar and had carved his own artistic path ever since. In 2009, he migrated here, to Yogyakarta, and become a part of the local scene. Though the national contemporary art scene is small, connected or even insular in a way; our hometown as city to live in is considerably special. One will have to speak the local language (which is Javanese) or display an effort in speaking with its dialect to be considered as ‘not a foreigner’—and that does not necessarily mean that one has become local yet. In Ardana’s case, migrating after establishing his own artistic path gave him some sort of a space to look at himself, to look at where he came from and to see whether there is a relationship between his daily culture and his artistic need and, finally, his artistic practice.
Ardana began this search from the Anonymous Project (2008-2009) where he painted distorted portraits with morphing technic. In the beginning were portraits of real people. The morphs of the images made all these portraits non-representational to those people and created a space for impressions—of who they might be. He then continued into a phase where he tries to look at “home”. By far, the search of home is done with several methods and also manifested into different imageries throughout his paintings. During Peristiwa Sebuah Kelas (The Event of A Class) in Sangkring Art Space (December 2013-January 2014), he brought his undone painting of a sewing machine—that belonged to his sister that has passed away. “[To paint] is like a being in a journey. […] for me, it is the science of a journey, the knowledge of it... How to walk, how to move, how to travel...” Ardana wanted to depict her sister’s image through a dialog he built with his brother in law.
Now, he brought us two new paintings with a totally different approach and method, both in terms of thinking and making. What is it about and how does it work? Come join us in the talk session!
Warmly, Forum Ceblang Ceblung
*******
Selamat datang ke Rerancang Tunggal Ardana!
Kami sangat senang dan bangga mengundang Anda ke Rerancang Tunggal Ardana yang sekaligus menjadi perhelatan pertama salah satu pelantar kami Rerancang Tunggal! Rerancang Tunggal kami rancang sebagai serangkaian perhelatan yang terbuka jenis kegiatannya dan juga perihal yang dihadirkan. Ardana memilih untuk mengadakan pameran tunggal yang menghadirkan dua lukisan, meminta rekan seniman/peneliti untuk menulis esai tentang proses kerjanya, mengundang estetikawan untuk memberi kuliah dalam masa pamerannya, dan mengadakan sesi dialog sebagaimana yang diwajibkan dalam rangkaian Rerancang Tunggal FCC.
Lahir dan besar di Bali, Ardana belajar melukis di Institut Seni Indonesia – Denpasar dan memulai perjalanan artistiknya di sana. Pada 2009, ia pindah ke Yogyakarta dan menjadi bagian dari ranah setempat. Walaupun ranah seni rupa kontemporer nasional kita sesungguhnya sangat kecil, terhubung erat, dan bahkan bisa dikatakan picik; kota tempat kami bernaung ini bisa dikatakan cukup istimewa. Seseorang harus bisa bahasa Jawa, atau paling tidak menunjukan upaya bercakap dalam logat Jawa, baru ia bisa dianggap ‘bukan orang asing’—itupun tidak serta-merta berarti ia dianggap sebagai seseorang yang lokal. Dalam kisah Ardana, pindah setelah memulai perjalanan artistiknya membuatnya punya semacam ruang untuk melihat dirinya sendiri, melihat dari mana ia berasal, dan apakah ada hubungan antara kehidupan sehari-harinya dan, pada akhirnya, kebutuhan artistiknya.
Ardana memulai pencariannya dari Anonymous Project (2008-2009) di mana ia melukis potret yang didistorsi dengan tekning morphing. Pada mulanya adalah sekumpulan potret orang—yang sungguh ada. Perubahan yang ia lakukan terhadap sekumpulan citraan ini membuat gambar yang tadinya potret ini menjadi tidak mewakili orang-orang secara khusus; dan menciptakan ruang bagi impresi—akan kemungkinan-kemungkinan siapa mereka. Ia lalu lanjut ke sebuah tahap di mana ia mencoba melihat “rumah”. Sejauh ini, pencariannya akan rumah dilakukan dengan beberapa cara dan juga dimanifestasikan ke dalam beberapa jenis gambar dalam lukisannya. Dalam Peristiwa Sebuah Kelas, di Sangkring Art Space (Desember 2013-Januari 2014), ia membawa lukisan sebuah mesin jahit—yang adalah milik almarhum kakaknya. “[Melukis] itu seperti perjalanan.” […] “Ilmu berjalan, bagaimana pengetahuan berjalan, bergerak, dicari, dan ya semacam orang berkelana.” Ardana ingin menggambarkan citraan kakaknya melalui percakapan yang ia bangun dengan kakak iparnya.
Sekarang, ia menghadirkan dua lukisan baru dengan pendekatan dan cara kerja yang sangat berbeda, baik dalam tatanan pemikiran maupun pengerjaan. Tentang apakah lukisan-lukisan ini dan bagaimana ia bekerja? Datang dan ikutilah sesi dialog kami nanti!
Tabik, Forum Ceblang Ceblung
1 note · View note
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Text
RERANCANG TUNGGAL // SOLO PROJECT
Rerancang Tunggal Rerancang Tunggal adalah kegiatan umum berkala FCC yang setiap bulannya akan menampilkan proyek dari setiap anggota forum. Mulai dari Oktober 2014 sampai dengan 2016 nanti, proyek-proyek ini akan dihadirkan dalam bentuk sebuah peristiwa—baik pameran, presentasi, diskusi, percobaan, atau apapun. Rerancang Tunggal akan jadi ajang pamer beragam kemungkinan, baik itu karya seni, artefak, benda, penelitian, dokumentasi, atau apapun. Setiap proyek akan disertai dengan sesi diskusi yang terbuka untuk umum.
*******
Solo Project Solo Project is FCC’s periodical public program that will feature each of the forum members’ project monthly from October 2014 until 2016. The project will be presented in the form of an event—be it a an exhibition, presentation, talks, try outs, or anything, by using the medium of artworks, artifacts, objects, research, documentation, etc. Every project will be accompanied with a public talk session.
0 notes
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Link
2 notes · View notes
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Text
BINCANG-BINCANG // TALK SERIES
Bincang-bincang Bincang-bincang adalah kegiatan FCC yang berbasis percakapan dengan beragam kemungkinan perihal. Bincang-bincang adalah sebuah upaya membangun percakapan yang sehat mengenai berbagai elemen yang ada dan bekerja dalam ranah seni rupa kontemporer Indonesia.
*******
Talk Series Talk Series is FCC's conversation-based program with a smorgasbord of themes and subjects. Talk Series is an effort to build up productive conversations about the existing and working elements within Indonesia's contemporary art scene.
1 note · View note
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Link
The Event of A Class shots on Flickr
1 note · View note
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
Ajakan Budi Kustarto untuk kembali memikirkan praktik kesenian hari ini.
1 note · View note
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Seni rupa pertunjukan Pius Sigit Kuncoro. Menelepon seorang perempuan yang diminta menjelaskan wajahnya, posturnya, dan penampilannya untuk kemudian digambar oleh para hadirin Sangkring Art Space yang bersedia pada malam pembukaan Peristiwa Sebuah Kelas.
1 note · View note
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Sesi masak-memasak di malam pembukaan Peristiwa Sebuah Kelas oleh Ardana. Menu: Ayam Betutu!
1 note · View note
ceblangceblung-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
JADWAL PERISTIWA SEBUAH KELAS
Selama Peristiwa Sebuah Kelas, Budi Kustarto, Handiwirman Saputra, dan Yuli Prayitno akan memindahkan kerja studionya ke Sangkring Art Space dan berkarya di sana pada hari kerja.
Presentasi Abdi Setiawan dan Rudi Hendriatno akan berlangsung di studio mereka sendiri kepada sejumlah publik yang mendaftarkan diri. Studio mereka berdua terbuka untuk Anda di antara pk 14.00 dan 17.00 WIB pada waktu-waktu berikut: Senin, 16 Des; Selasa, 17 Des; Rabu, 18 Des; Kamis, 19 Des; Senin, 23 Des; Selasa, 24 Des. Daftarkan diri Anda via SMS ke 08157984616 atau via email ke [email protected]
Presentasi Budi Kustarto akan melibatkan mereka yang terdaftar dalam beberapa sesi. Sesi pertama, Senin 9 Des, berbarengan dengan pembukaan Peristiwa Sebuah Kelas, ia akan membacakan ajakan partisipasinya ke publik. Kemudian, sesi kedua, Jumat, 20 Des (pk 10.00-15.00 WIB), adalah untuk mulai berdialog dan ajakan untuk berkarya bersama di Sangkring Art Space. Sesi ketiga, Minggu, 29 Des (pk 10.00 - 15.00 WIB), adalah tenggat waktu p e n g u m p u l a n karya para p a r t i s i p a n u n t u k kemudian dipamerkan bersama di Sangkring Art Space.
Jumat, 20 Des (pk 15.00 - 17.00 WIB) M. Irfan akan memulai presentasinya dengan mengajak sejumlah orang untuk ikut bersamanya dalam sebuah perjalanan singkat.
2 notes · View notes