Text
Semoga hatiku lebih luas untuk menyambut keberuntungan lainnya. Semoga hatiku tidak goyah karena ketakutan-ketakutan kecil. Semoga kesabaranku semakin rimbun, melindungiku dari patah yang kesekian kalinya.
- 22 April 2025 #22haridari30
106 notes
·
View notes
Text
Ada yang memperhatikamu dari jauh. Orang yang mungkin tidak pernah kamu kenal, orang yang tidak pernah kamu sangka sebelumnya. Ia memperhatikamu tanpa pernah kamu menyadarinya.
Ada yang memperhatikamu dari jauh. Orang yang mungkin telah terjatuh hatinya padamu, tapi keadaan membuatnya harus bersabar untuk dapat memulainya.
Ada yang memperhatikamu dari jauh. Orang yang ingin menjadikanmu teman hidupnya, yang menginginkanmu menjadi separuh agamanya.
Ada yang memperhatikamu dari jauh. Orang yang rela mengorbankan dirinya untukmu, yang rela menemani sehat dan sakitmu, suka dan dukamu.
Ada yang memperhatikamu dari jauh. Orang yang ingin segera mengakhiri kesendiriannya, yang ingin menyatakan niatnya pada orang tuamu.
Ada yang memperhatikamu dari jauh. Orang itu adalah, aku.
Mungkinkah kamu mau?
El Isbat | Bogor, 22 Oktober 2019
536 notes
·
View notes
Text
Kehilangan bukan milik mereka yang sudah mencoba menjalani hubungan sebaik-baiknya, setia dan tidak mendua.
Kehilangan adalah milik mereka yang mengkhianati. Yang menukar ketulusan dengan kebohongan. Yang tidak bisa bertahan di satu hati, lalu berpikir mereka bisa punya segalanya tanpa kehilangan apa-apa.
Yang setia mungkin patah, tapi mereka tidak kehilangan dirinya sendiri. Yang mendua mungkin merasa menang, tapi mereka kehilangan sesuatu yang tidak akan bisa mereka miliki lagi: kepercayaan.
113 notes
·
View notes
Text
3
Merinding bangettt
Pagi ini di kejutkan dgn rezeki luar biasa dari Allah. Pengen nangiss 😭
3 notes
·
View notes
Text
Pernahkah kamu merasa berjalan dalam gelap? Melangkah, tapi tak tahu ke mana. Bertanya, tapi tak ada jawaban. Berharap, tapi yang datang hanya sunyi.
Aku pernah.
Aku pernah mencari-cari makna di balik setiap luka, menggenggam erat harapan yang perlahan memudar. Aku bertanya berkali-kali, kenapa ini harus terjadi padaku? Aku mencoba memahami, mencoba berdamai, mencoba meyakinkan diri bahwa semua ada sebabnya. Tapi semakin aku mencari jawaban, semakin aku tersesat.
Ada sesuatu yang pelik tentang kehilangan—ia bukan hanya tentang sesuatu yang pergi, tapi juga tentang kekosongan yang tertinggal. Aku merasa seperti menggapai sesuatu yang tak bisa kuraih, semakin mendekat, semakin menjauh. Aku berusaha melawan, bertahan sekuat tenaga. Namun semakin aku melawan, semakin aku lelah. Semakin aku berusaha mengerti, semakin aku kehilangan diriku sendiri.
Sampai akhirnya aku berhenti.
Mungkin ini bukan tentang menemukan jawaban. Bukan tentang meminta dunia agar mengerti. Bukan tentang mempertanyakan kenapa dan mengapa.
Mungkin ini tentang menerima. Tentang melepaskan genggaman yang terlalu erat pada apa yang seharusnya kulepaskan. Tentang berserah, membiarkan segala tanya mengurai ke udara. Aku mulai memahami bahwa tak semua tanya membutuhkan jawaban, tidak semua kehilangan harus dimengerti. Kadang, memaksa mencari arti hanya membuatku semakin jauh dari ketenangan.
Seperti air yang semakin keruh ketika terus diaduk—mungkin yang kubutuhkan bukan mencari jawaban, tapi berhenti mengusik.
Jadi, biarkan saja.
Biarkan waktu berjalan, membawa jawaban atau mungkin hanya perasaan lapang untuk menerima bahwa beberapa pertanyaan memang tidak perlu dijawab.
Dan mungkin… memang ada hal-hal yang tak perlu dimengerti, membiarkannya berlalu, melanjutkan hidup dengan penerimaan untuk yang telah lalu. Karena barangkali menemukan jawaban justru akan semakin menyulitkanku.
— Ketika Aku Berhenti Bertanya
Ditulis di bawah langit Lombok, 2025 || Icaa.
29 notes
·
View notes
Text
2
Ya Allah setelah ini arahnya kemana ?
Saat ada banyak jalan dan persimpangan, aku di bingungkan oleh banyak hal. Tuntun aku kemanapun akan bermuara. Selama masih pilihanMu, aku akan menemukan banyak tenang.
0 notes
Text
1
Ternyata perayaan mati rasa benar² ada.
Aku pamit. Setelah ribuan kali perasaan dan logika berperang, pemenang nya adalah hasil istikhoroh, tahajud dan sholat hajat.
Aku pamit. Setelah ribuan kali diabaikan, di cari² kesalahan, terkuras segala energinya. Aku sadar, disini bukan tempatku.
Aku pamit. Setelah ribuan maaf aku berikan, tidak akan cukup mu untuk pergi dari bayang² hasrat dan tipu daya setan.
Aku pamit. Tidak akan ada lagi doa² yg selalu aku langitkan untuk segala hal baikmu, tidak akan ada lagi reminder sholat dan ngajimu, tidak akan ada lagi sibuk menyiapkan seragam kerjamu.
Ternyata benar.
Pasrah bukan menyerah. Tapi mempercayakan segala hidup ini padaNya tanpa takut kehilangan arah.
2 notes
·
View notes
Text
Tak perlu membuktikan apa pun kepada siapa-siapa. Tak perlu menuntut orang lain untuk selalu memahami. Sebab, menjadi baik bukan tentang bagaimana dunia memperlakukanmu, tapi tentang bagaimana kamu memilih untuk tetap berjalan dengan hati yang utuh.
Semoga, di tengah lelah dan kecewa, masih ada ruang dalam dirimu untuk percaya—bahwa setiap kebaikan, sekecil apa pun, tak pernah sia-sia. Allah selalu melihat, selalu tahu, dan selalu membalas dengan cara yang tak terduga.
Tetaplah berjalan, tetaplah menjadi baik, bukan untuk siapa-siapa, tapi karena itulah dirimu yang sesungguhnya.
- 19 Ramadhan 1446 H/ 19 Maret 2025 M -
69 notes
·
View notes
Text
Sudah seharusnya kita mengingat, bahwa manusia akan mudah tergantikan saat kita berpikir, bahwa kita istimewa di hati seseorang. Agar tidak mudah terluka, hiduplah seolah kita tidak punya tempat istimewa di hati manusia manapun.
- repost
258 notes
·
View notes
Text
Tinggalkan yang Tak Memilihmu
Ia berselingkuh dan kamu memilih tetap tinggal. Bukan karena kamu lemah, juga bukan karena kamu tak punya harga diri. Tapi karena kamu mencintainya bahkan dengan cara yang nyaris menyakitkan, dengan seluruh hatimu, dengan segala yang kamu punya.
Kamu memilih bertahan, berusaha memaafkan, seakan pengkhianatan bisa dipadamkan hanya dengan lebih banyak cinta.
Tapi yang membuatmu hancur bukan hanya perselingkuhannya. Yang lebih menyakitkan adalah dia tak bisa memilih. Kamu atau orang itu. Dia hanya berdiri di antara dua dunia, memandang dengan kebingungan.
Kamu melihatnya diam, berpikir, menimbang. Matanya mencari jawaban, tapi tidak dalam dirimu. Kamu ingin berteriak, kamu ingin bertanya, "Apa yang masih harus kamu pikirkan? Bukankah aku yang tetap tinggal? Bukankah aku yang memilihmu meski hatiku telah dikoyak?"
Tapi kamu tak sanggup.
Jadi kamu hanya menunggu, duduk di hadapannya, sementara dadamu penuh dengan cinta yang mulai berkarat. Kamu menunggu sesuatu yang seharusnya tidak perlu ditunggu—pilihan yang seharusnya sudah jelas.
Dan di situlah kebenaran perlahan mengiris kesadaranmu. Dia terlalu ragu. Seseorang yang ragu tidak akan pernah bisa mencintaimu dengan utuh.
Tarik napasmu panjang, telan kembali air mata yang nyaris jatuh. Berdirilah. Seseorang yang bahkan tidak yakin ingin memilih apalagi mengejarmu tak layak ditunggu.
Tinggalkanlah dia.
59 notes
·
View notes
Text
Ambil
Pada akhirnya aku memilih sembuh bersama Tuhanku
Jika memang mau, ambil
Yg direbut ketika masih milik orang lain,
Berawal dari yg salah,
Sampai akhir akan tetap salah.
Aku tidak pernah mengusik di dunia
Tapi percayalah
Doa² diiringi air mata, sesak, gemetar
Aku langitkan setiap hari,
Di tujuh waktu
Yakinlah
Tidak ada doa yg kembali sia²,
Apalagi doa hamba yg teraniaya.
Wanita baik untuk laki laki baik, pun sebaliknya.
0 notes
Text
Hai semesta, ...
Koneksikan lagi
Energiku dengan nya
Walaupun tanpa berjumpa
8 Nov 24, 00 : 35
3 notes
·
View notes
Text

Hujan selalu punya magis sendiri, mengajak penikmat nya riuh dengan segala angan. Tentang hari lalu, yg kadang di sesali. Kenapa hari itu dia melewatkan banyak waktu, banyak sosok dan banyak ilmu. Tentang hari ini, yg menjadikannya lebih kuat, walaupun tetesan air mengalir dari ujung matanya, setetes demi setetes, layaknya gerimis. Dan hari esok, akankah selalu menjadi lebih baik? Menerka nerka yg belum pasti jawab nya.
Hujan, tidak peduli seberapa banyak yg membencinya, ia tetap datang untuk banyak kehidupan.
Malang, kota dengan sejuta kenangan 🦋
5 notes
·
View notes
Text
Yang datang berkali kali, lewat mimpi
Setelah di terba ombak yg makin menjadi, aku berusaha sembuh bersama Tuhanku. Mengadu dan menangis sampai air mataku habis. Tak pernah sekalipun memikirkan yang bukan haq ku, tak pernah mencari tau yg aku pun tak mau tau.
Akhirnya. Kamu beberapa kali datang, ke mimpiku. Bukan sekali dua kali, bukan sebulan dua bulan. Sepertinya sejak akhir tahun kemarin. Aku lupa. Aku tetap tidak sadar, hingga radar ku menemukan mu. Menarik duniaku.
Kadang hanya menyapaku. Pernah juga sedang asik ngobrol dgn kedua orangtua ku. Yg terakhir kemarin kmu dtg menasehatiku. Banyak detailnya. Ga mungkin aku ceritakan disini. Pasti kmu akan menertawakan ku. Hehe
Tuhan, ini kenapa ? Salahku dimana ? Apa aku pernah ada hutang janji dengannya ? Takutt.
Semua pertanyaan selalu berputar di otak ku, mencari jawaban walaupun tak akan pernah ketemu. Satu satunya jalan yg ku pilih adalah mengadukan semua pada Nya.
Maaf untuk setiap salah yg pernah mengusikmu.
2 notes
·
View notes
Text
Dipaksa dewasa ternyata luka ya.
Tapi kalau hanya begitu saja, mungkin tidak menarik. Apa yg sebenernya Tuhan inginkan? Aku terus berjalan, sampai nanti menemukan tujuan. Sampai nanti menemukan jawaban. Tuhan sedang mempersiapkan banyak hal untuk aku dapatkan. Sekarang yg harus kulakukan adalah menikmati setiap detik perjalanan.
Walaupun sedang berdarah darah, atau mungkin aku sedang tertancap duri tajam, bisa juga aku sedang dibunuh berkali kali, tapi dewasa memaksaku untuk hidup. Menyakitkan bukan?
Sabtu, 5 Okt 2024
2 notes
·
View notes