SliceofLife//Menulis adalah cara berteriak dalam senyap :))
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Tuhan...rasanya saat ini aku sedang mengagumi salah satu makhluk ciptaan-Mu. Bolehkah kali ini aku mengagumi orang ini, Tuhan?
Aku kagum dengan karakter dia ya walau aku blm terlalu kenal dengannya, aku suka dengan karakternya yang suka membaca buku, dia yang juga punya interest yang sama diri ini dalam hal olahraga, dan aku rasa wawasan yang dia punya cukup okelah.
Yang membedakan diantara kami mungkin saat ini adalah dia seorang yang ekstrovert, aku sebaliknya aku adalah seorang yang introvert.
Aku senang engkau mempertemukan aku dengan dirinya, namun aku tak tahu alasan dibalik hal ini. Apapun itu, aku percaya bahwa semua hal yang terjadi di dunia ini adalah kehendak-Mu.
Kali ini aku tidak mau berekspektasi atau berharap apa-apa kepada siapapun kecuali Engkau Wahai Tuhanku.
Aku percaya, setiap orang yang datang ke dalam kehidupan kita pasti akan memberikan pelajaran untuk kita di masa yang akan datang. Baik itu pelajaran yang baik atau yang buruk sekalipun. Aku akan menerapkan ini ke orang yang sedang kukagumi ini. Bersikap biasa saja tanpa berekspektasi apapun terhadap dirinya. Kenapa? karena aku tidak mau kecewa untuk yang kesekian kalinya. :))
Senin, 11/08/2025
0 notes
Text
Semakin hari aku semakin sadar, bahwa ternyata kita gabisa mengandalkan orang lain, bergantung kepada org lain. Yang bisa kita andalan sekarang ini, ya diri kita sendiri.
0 notes
Text
harus saling
dua orang yang menikah nggak bisa hanya sama-sama. prinsipnya adalah juga harus ✨saling✨.
nggak bisa hanya sama-sama mencintai. karena itu artinya bisa saja... dia mencintai Allah. mencintaimu. mencintai anak-anakmu. sementara kamu, hanya mencintai dirimu sendiri.
nggak bisa hanya sama-sama berjuang. karena itu artinya bisa saja... dia berjuang untuk keluarga. untuk masa depan. sementara kamu, hanya berjuang untuk kesenanganmu sendiri.
nggak bisa hanya sama-sama mendukung. karena itu artinya bisa saja... dia mendukungmu. membela semua cita-citamu. sementara kamu, hanya mendukung yang enak untukmu sendiri.
nggak bisa hanya sama-sama memaafkan. karena itu artinya bisa saja... dia selalu memaafkanmu. menerimamu pulang. sementara kamu, hanya memaafkan kesalahanmu untuk mengulanginya lagi.
kamu dan dia harus saling. saling mencintai. saling memperjuangkan. saling mendukung. saling memaafkan. saling yang tidak berhenti pada saling menyayangi saja. saling yang terus-menerus.
bukankah itu yang Allah ajarkan? saling mengingatkan dalam kebaikan. saling menasihati dalam kebenaran.
297 notes
·
View notes
Text
dewasa itu menyadari bahwa pilihan kita hanya dua; kalah atau dikuat-kuatin aja.
377 notes
·
View notes
Text
Es jeruk segerrrr
Minggu pagi kemarin menjadi salah satu hari yang menyenangkan bagimu. Aku bergegas dari rumah menuju cfd Sarinah. Kali ini aku tidak sendirian, disana nanti aku akan bertemu dengan seseorang yang baru aku kenal dari medsos beberapa hari ini.
Okee, singkat cerita akhirnya kita bertemu. Awal pertemuan itu ku mulai dengan permintaan maaf karena aku yg telat datang. Sebelum hari H kami sepakat untuk berjumpa di jam 07.00 wib, namun diri ini baru datang setengah jam setelahnya. Aku yakin sih, disini dia udh bete nungguin aku. Im so sorry yaa broo but bener deh gaada maksud buat telat.
Setelahnya, kita mulai jalan dan lari tipis-tipis mulai dari Benhil-Sarinah. Sesampainya kita di Sarinah, kita memutuskan untuk jajan daannn disinilah aku menemukan es jeruk yang sueegerrrnya MasyaAllah Tabarakallah bgt!. Gak cuma beli es jeruk aja kita disini, kita juga beli sempol, leker, sama cake matcha gituu. Abis jajan kita nyari tempat duduk di anjungan Sarinah. Setelah dapet kita mam deh jajanan kita disana.
Setelah jajanannya habis kita mutusin untuk balik kearah Dukuh Atas. Selama dalam perjalanan itu, kita banyak ngobrol. So farr sejauh ini orang ini baik sih cuma yaa kita gatau yaa bagaimana kedepannya.
Gamau yang gimana gimana, sekarang ini ya cukup kembali jalani rutinitas seperti biasa saja, fokus ke diri sendiri ajaa, lakuin hal-hal positif yang bikin seneng.
Urusan dia orgnya atau bukan serahin aja sama Allah. Kalau memang dia orangnya, pasti Allah akan kasih jalan-Nya tapi kalo bukan dia orangnya Allah juga pasti akan kasih jawabannya.
Selasa, 13 Mei 2025
0 notes
Text
Cerpen : Jatuh Cinta di Umur Matang
Lebih rasional.
Langsung menganalisa, apa tujuan dari jatuh cinta ini. Kalau hanya sekedar bermain rasa, lebih baik bekerja aja mencari uang buat membeli kesenangan. Karena jika jatuh cinta hanya untuk menerka-nerka mau ke mana ujungnya, lebih baik beli tiket kereta dan pergi berkelana sendirian, lebih minim risiko daripada jatuh cinta. Langsung mengkonfirmasi, apa aja yang kamu miliki dan aku miliki serta apa yang tidak. Untuk hal-hal yang tidak kamu miliki, bagaimana kamu mengupayakannya? Apakah kamu termasuk orang yang tidak peduli dengan harta halal dan haram selama bisa mendapatkannya atau orang yang hati-hati? Sebab aku sangat hati-hati. Untuk hal yang sudah kamu miliki, apakah kamu bersedia untuk berbagi? Langsung menyaksikan, bagaimana tabiatmu yang terbentuk selama puluhan tahun. Karena aku tidak bersedia jika aku menjadi alasanmu untuk berubah menjadi lebih baik, apalagi jika kamu berharap aku bisa menjadikanmu lebih baik. Bagiku sejak awal sangat realistis, aku ingin jatuh cinta pada orang yang baik. Karena tidak ada jaminan aku bisa mengubahmu yang telah hidup dengan caramu selama puluhan tahun dalam sehari semalam apalagi beberapa hari saja. Aku memang tidak cukup sabar untuk menemanimu berubah, silakan berubah dulu menjadi baik kalau kamu memang berniat. Langsung pada intinya, tidak perlu terlalu banyak seremoni yang uangnya bisa kita pakai untuk pergi umroh atau membeli rumah. Daripada harus lelah menyiapkan banyak ritual, bagaimana kalau kita beramal saja, misal berbagi kebahagiaan dengan mengundang keluarga dan juga berbagi ke orang-orang fakir dan miskin. Biar doa-doanya buat kita, tidak ada penghalang untuk sampai kepadaNya.
Tidak perlu banyak basa basi, kalau kamu memang berniat untuk jatuh cinta. Jelaskanlah tujuanmu hingga sejauh mana, kalau kamu tidak ada tujuan, lebih baik hilang.
Karena aku tidak punya banyak waktu untuk mengulang-ulang kesedihan yang serupa. Karena aku pun sekarang lebih rasional, bukan lagi rupa menawan yang membuatku terpesona dan berkata "iya". (c)kurniawangunadi
680 notes
·
View notes
Text
YaAllah kenapa saya berada di situasi seperti ini?
Pengen bgt cerita ke org lain, tapi bingung mulai darimana.
0 notes
Text
Baru aja liat story ig-nya temenku. Aku sudah minta izin untuk menuliskannya kembali di akun Tumblr ini. Begini isi story-nya.
Fitrah jiwa itu menemukan yang setara. -Ustaz Oemar Mita
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang dihimpun dalam kesatuan. Jika saling mengenal di antara mereka, maka akan bersatu. Dan yang saling merasa asing di antara mereka, maka akan berpisah. (HR. Muslim 6376)
Bermakna atas hal kebaikan dan kejelekan, serta perbaikan dan kerusakan.
Bahwasanya manusia yang baik akan rindu kepada jenisnya (yang baik pula), sedangkan yang jelek dan semisal itu maka akan condong kepada yang sejenisnya pula.
Para ruh akan saling mengenal, sehingga akan hidup sesuai dengan tabiatnya. Maka apabila telah cocok, akan saling mengenal dan apabila berbeda, akan saling mengingkari.
Semoga hati kita selalu bisa memilih untuk condong kepada kebaikan. Aamiin. Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Bandung, 28/365
@monicasyarah
249 notes
·
View notes
Text
Maaf yaa Bandung, kamu selalu jadi tempat pelarian ku disaat diri ini butuh ketenangan dari berisiknya isi kepala.
Entah kenapa aku selalu memilih kota ini sebagai tempat pelarianku. Rasanya seperti menjemput energi positif baru setiap kali selesai berkunjung dari Bandung dan ku tinggalkan semua rasa sedihnya di Kota ini.
0 notes
Text
6 bulan kenapa cepet bgt yaaa rasanyaaaa...
perasaan baru kmrn mereka switch ke tempat aku ehhh besok senin dah selesai ajaaaa tuhh...
jujur rasanyaa pasti ada yg hilang sihhh.
why sih whyy harus ada people come and go?
ditinggal pas sayang-sayangnya tuh gaenak bgt rasanyaaaaa.
walaupun semua akan biasa seperti sebelumnya tapi itu butuh proses toh butuh penyesuaian waktu apalagi di ganti lagi sama org baruuu rasanya kek blm siappp ajaaa gituu
0 notes
Text
Hallo,ppl! ini adalah ketikan pertamaku di tahun yang baru ini, tahun 2025. Well, kali ini aku ingin sedikit bercerita tentang hari-hari yang ku jalani di awal tahun dan awal bulan ini.
Jujur, bulan Januari ini terasa cukup sedikit melelahkan. Lebih ke lelah batin sih. Jika harus memilih, lebih baik saya lelah fisik daripada lelah batin. Daaaaann bulan ini terasa sangat panjanggg durasinya entah kenapa.
Ada beberapa hal yang bikin syik syak syok di bulan ini tapi alhamdulillah satu persatu terlewati meski dengan yaAllah yaAllah.
Cuma mau berharap, semoga kedepannya yang magang di tempatku setelah ini adalah wanita semuanya tanpa ada laki-laki. Asa rariweuh aya lalaki teh. Hapunteun ini mah..
Sabtu, 18 Januari 2025
1 note
·
View note
Text
Dalam setiap rumah tangga pasti akan selalu ada masalahnya. Gaada yang benar-benar mulus jalannya dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Setiap rumah tangga pasti akan ada aja ujiannya. Entah dari segi ekonomi atau finansial, entah dari suami atau isteri, dari anak atau bahkan dari kedua orangtua masing-masing.
Apapun itu, semua sudah diatur oleh-Nya
Allah mendatangkan sebuah ujian tsb pasti sepaket dengan solusinya. Tugas kita saat kita menerima suatu ujian adalah dengan cara berlapang dada ikhlas menerima hal ini, mencari solusinya bagaimana, dan tetap percaya dan yakin kepada Allah SWT bahwa dibalik semua hal yang kita hadapi saat ini pasti akan ada hal baik setelahnya.
Rabu, 27 November 2024 | 17:42
0 notes
Text
Dalam rumah tangga, gak ada suami atau istri yang mutlak benar atau salah. Karenanya, perlu belajar berbesar hati, sadar diri, dan selalu mau effort lebih untuk memperbaiki diri, di samping juga belajar komunikasi efektif dalam mengoreksi pasangan kita.
—taufikaulia
231 notes
·
View notes
Text
Memilih Pasangan Hidup
Setiap orang jelas memiliki valuenya masing-masing. Dan ketika kita bicara value, ini bisa bertentangan satu sama lain. Hanya saja, tulisan ini tidak ingin mempertentangkan itu. Penulis akan menggunakan sudut pandang orang pertama yang bersumber pada pengamatan, karena ini hal yang dirasa berlaku secara universal. Ada tiga hal yang mau kutulis, di luar soal bagaimana hubungan ia dengan Tuhannya. Aku mau nambahin beberapa aspek yang menurutku sangat krusial untuk dipertimbangkan secara mendalam.
Pertama, cara bicara dan apa yang dibicarakan. Karena dua hal tersebut mencerminkan isi kepalanya. Kalau kamu mendapati orang yang suka bergunjing, sindir menyindir, memfitnah, berkeluh kesah, berkata kasar, dan berbagai macam pembicaraan buruk. Pikirkan ulang untuk memilihnya sebagai pasangan hidup. Mungkin ia bisa jadi fit sama kamu, tapi apakah itu yang kamu harapkan saat kalian menjadi orang tua dan mendidik anak? Sampai sekarang, dalam berbagai kesempatan dan pengamatan. Kenapa anak-anak yang kutemui bisa sekasar itu, bisa senegatif itu, salah satunya dampak dari bagaimana bahasa dan cara bicara sehari-hari orang tuanya. Apalagi saat di level orang tua menganggap pembicaraan itu sebagai hal yang biasa, bukan hal buruk.
Bagiku, lebih penting mengajarkan anak bisa berbahasa yang baik alih-alih bisa banyak bahasa. Karena kalau ia bisa menggunakan bahasa yang baik, tahu tata bahasa, tahu kapan penggunaan dan cara menggunakannya dalam beragam situasi. Itu jauh lebih penting daripada ngajarin dia bisa bahasa macem-macem. Nanti kalau sudah besar, ia bisa belajar bahasa-bahasa yang lain. Kedua, hubungannya sama harta. Ini sebuah hal yang mungkin tidak bisa secara kasat mata dilihat, tapi bisa diamati jika sudah mengenal. Bagaimana cara pandangnya terhadap uang. Apakah segala sesuatu diukur dari uangnya. Apakah uang jadi tujuan hidupnya. Apakah pengambilan keputusannya sangat bergantung dengan ada tidaknya uang. Dan berbagai percakapan yang bisa kamu simpulkan sendiri, ini orang dikit-dikit nyingung duit. Mulai pertimbangkan lagi. Uang (harta) penting, tapi bukan segalanya. Tidak semua hal didunia ini diukur dengan uang. Nanti kita lupa untuk bisa belajar ikhlas, bisa belajar tulus. Mengira semua hal pasti ada maksud dan tujuannya. Melakukan sesuatu karena ada maunya. Karena nanti anak-anak pun akan belajar cara hidup dan cara berpikir kita sebagai orang tuanya. Dan saat itu, saat kita mulai berhitung. Semuanya akan jadi transaksional. Ketiga, bagaimana ia ngehargai dirinya sendiri dan ngenal dirinya sendiri. Orang-orang yang pandai menghargai dirinya sendiri akan mudah respect sama orang lain. Bisa membuat keputusan-keputusan penting untuk dirinya dengan lebih mudah. Nanti, saat kita jadi orang tua. Ada banyak sekali keputusan yang bakal diambil, aku nemu banyak sekali orang tua yang membuat keputusan yang bagiku aneh, bahkan cenderung tidak masuk akal untuk hal-hal yang amat sederhana. Penilaian ini memang subjetif, tapi jika mau dilihat secara objektif pun tetap aneh.
Kemampuan untuk membuat keputusan yang baik adalah bekal yang krusial saat jadi orang tua. Karena waktu anak-anak kita masih kecil, kitalah yang akan membuatkan keputusan untuk mereka. Menemukan orang yang mengenal dirinya dan menghargai dirinya sendiri jadi sesuatu yang menurutku perlu untuk diupayakan. Selain kita juga berusaha untuk jadi seperti itu. Seseorang yang tak bisa membuat keputusan justru akan merugikan dan merepotkan orang lain, entah anaknya sendiri, pasangannya, atau bahkan orang-orang di sekitarnya. Semoga membantu :) (c)kurniawangunadi
467 notes
·
View notes
Text
Bu, Pak … Teman-temanku satu per satu menikah, sebagian bahkan sudah mengantar anak ke sekolah. Sementara aku merasa belum bertemu jodohku. Apa aku terlalu pemilih? Apakah kriteria yang aku inginkan terlalu tinggi?
Nak …
Menjadi pemilih dalam urusan jodoh adalah sebuah keharusan.
Sudah selayaknya kamu berhati-hati menjalin hubungan dengan orang yang nanti akan serumah denganmu, membangun keluarga, menghabiskan waktu menua bersama.
Mungkin ini kedengaran klise, tapi menikah memang bukanlah perlombaan. Tak ada menang-kalah, tak ada cepat-lambat.
Masa penantian dan pencarian ini, barangkali adalah ruang yang Tuhan kasih untuk kamu belajar lebih banyak:
Tentang dirimu, tentang hidupmu.
Tentang menjadi pasangan dan orang tua yang baik.
Tentang mengelola uang dan mengatur rumah tangga.
Tentang membangun keluarga yang bahagia, sehidup sesurga.
419 notes
·
View notes
Text
Gimana ya? kalo kaya gini saya jadi bingung.
Yg diatas sana hanya bisa cari aman saja tanpa mau tau yg dibawah seperti apa dan bagaimana bertemu langsung dengan banyak org.
Istilah kata, Lempar batu sembunyi tangan.
0 notes
Text
Jika direnungkan, nyatanya ada jauh lebih banyak hal manis yang mesti disyukuri dibanding hal pahit yang harus diikhlaskan. Tapi kita memang makhluk yang suka berkeluh kesah, pelupa atau bahkan mungkin pendusta, sampai-sampai puluhan kali Allah mempertanyakan; "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”.
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
212 notes
·
View notes