Terlalu banyak di Kepala, selamat membaca sedikit dari yang tak dapat diungkapkan.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Menjalani Mimpi
Aku sedang duduk di Hungarian Pastry, memandangi sepasang couple yang sedang sarapan sambil membaca koran New York times. Di bagian depan cafe ada sepasang kakek nenek yang sedang sarapan sambil membaca buku. Ada eksekutif muda memakai jas dengan hp dan buku. Beberapa orang memesan to go dengan baju olah raganya. Newyorker, huh. Aku seperti menyelami lirik demi lirik lagu Sementara. Mendapat kesempatan untuk bekerja di kota ini, di gedung kantor, kerjaan berhubungan dengan legal, dan surat-suratku lengkap. Tak pernah berhenti aku bersyukur kepada Tuhan. Aku mendapatkan semangat baru seperti dulu. Tekad dan keinginan kuat bertemu dengan berkat membuat suatu cerita mimpi jadi nyata. Aku paham bahwa sekarang kondisi ku belum stabil secara finansial, kami harus menapak setapak demi setapak. Aku ingin mengambil New York Bar dan menjadi lawyer di kota ini. Karena bagi hati kecilku, New York City adalah tempatku. Tuhan semesta alam berkatilah aku, setidaknya berkatilah agar aku sungguh menjalani pekerjaan-ku saat ini. New York,29 Mei 2025.
0 notes
Text
New York City
Aku selalu ingat saat pertama uber membawa kami dari Bandara John F. Kennedy menuju Manhattan. Begitu memasuki Manhattan, kami takjub dengan gedung-gedung tinggi, bangunan lama, sedikit crowded, sedikit macet hingga kami tiba di Bryant Park Hotel. Kami tinggal di tengah kota, dan kami langsung jatuh cinta dengan kota ini.
Di New York City, kami merasakan energi mimpi. Kamu bisa jadi apa saja dan melakukan apa saja. Kota ini sangan diverse ada banyak orang dari berbagai penjuru dunia pergi ke satu kota yang sama untuk mengejar mimpi. Saking banyaknya, banyak hal yang juga tidak ideal dan layak huni dipertanyakan, dimulai dari homeless people, kriminal di subway, dll. Namun sejauh ini, kami tidak pernah merasakan "sial" berhadapan dengan hal-hal ini, semoga untuk selamanya.
Peradaban sudah lama dimulai di kota ini, terbukti dari gedung-gedung tinggi yang usianya sudah lama puluhan bahkan ratusan tahun, seperti Rockefeller Center yang terkenal itu dibangun tinggi bahkan saat teknologi canggih belum ditemukan. Arsitektur yang bagus yang membuatmu merasakan New York di semua sisi. Masuk ke cafe secara random pun akan membuat mu merasa ada di New York. Oh betapa kami jatuh cinta dengan kota ini.
Aku ingin bekerja dan memiliki pengalaman tinggal di New York City. Aku ingin merasakan living ini the city of dream. Pergi ke public library, jalan sore di Central Park, naik ferry menuju Staten Island, olah raga weekend di Brooklyn Bridge, dan potong rambut dan makan enak di China Town dan tentu yang paling penting bekerja dan merasakan atmosfer kerja di kota ini. Kami paham dan harus berhati-hati dari sisi-sisi tidak ideal dari kota ini, seperti ketimpangan, criminal rate, dll. Tapi energi kota ini membuat kami ingin tinggal dan menetap untuk waktu yang lebih lama.
Tuhan semesta alam kabulkan lah doa kami.
Sementara lupakanlah rindu/Sadarlah hatiku hanya ada kau dan aku/Dan sementara akan kukarang cerita/Tentang mimpi jadi nyata/Untuk asa kita ber dua/Percayalah hati lebih dari ini/Pernah kita lalui/Takkan lagi kita mesti jauh melangkah/Nikmatilah lara/Jangan henti disini. Sementara by Float.
NY, 13 April 2025.
0 notes
Text
Refleksi sebelum Final Exam
Aku tidak tahu aku perlu menulis dari mana. Sepertinya, aku perlu menyampaikan bahwa aku sedang menjalani mimpiku.
Orang-orang dekat-ku pasti tahu bahwa aku ingin sekali melanjutkan studi di luar negeri dengan beasiswa. Aku telah mencoba beberapa kali dan baru kali ini aku dapat. Aku sedang berkuliah di salah satu kampus Ivy Leaugue dan menjalani mimpiku.
Bagaimana rasanya menjalani mimpi? Hmm.. nano-nano, nervous pada awalnya, apakah aku sanggup. Senang juga melihat bangunan-bangunan tua dan peradaban modern, mengunjungi kota-kota megapolitan dunia, dsb. Sedih juga ternyata adaptasi perlu waktu, aku membawa anak dan istriku ke sini dan di awal kami perlu penyesuaian. Hingga akhirnya biasa saja, hidup seperti dijalani dari hari ke hari.
Dalam masa-masa ini, terkadang aku juga masih melihat rumput lain. Sepertinya rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Membayangkan jika aku di negara lain atau kampus lain. Aku ternyata tidak bekerja sekeras itu. Masa-masa studiku seperti masa-masa aku berefleksi panjang tentang apa yang aku mau. Aku tidak terlalu ambisius akan studi-ku karena banyak dari studi-ku yang tidak terlalu relevan dalam pekerjaan. Tetapi bukan berarti aku ngasal, studi-ku mengajari aku tentang cara berpikir dan reasoning. Sesuatu yang belum terlalu jamak di Indonesia. Dalam studi-ku, aku bertemu dengan berbagai orang pintar. Salah satunya dosen yang menemukan salah satu game dalam game theory. Betapa beruntungnya aku, walau pelajarannya cukup sulit karena melibatkan aljabra, tetapi aku sangat menikmatinya.
Saat ini aku sedang belajar dan bersiap untuk final exam, seperti biasa sistem kebut di akhir. Tidak apa-apa, aku tetap menikmatinya.
Hmmm.. lalu kembali kepada pertanyaan? bagaimana rasanya menjalani mimpi? Aku akhirnya pada kesimpulan, mengejar mimpi terkadang adrenalin pada saat kita belum dapat, dan kenangan manis ketika kita sudah menjalani dan melihat ke belakang. Dan di tengah-tengahnya hanya rutinitas yang tidak kita sadari. Oleh karenanya, aku perlu rajin-rajin menengok dan bersyukur dan tidak mengeluh. Aku ingin adrenalin baru untuk mampu bekerja di sini. Semoga Tuhan semesta alam merestui dan final examku lancar dan aku mendapatkan nilai yang baik.
NY, 7 Desember 2024.
0 notes
Text
Untuk Anak Kami
Anak kami akhirnya lahir ke dunia. Aku sendiri menyaksikan-nya langsung dari ruang operasi. Aku masuk ke dalam dan melihat perut istriku terbuka menganga sedikit dengan darah melingkari permukaannya.
Anak kami sedikit iseng, dia naik pada saat dokter mau tarik, lalu dengan bantuan vacum manual dokter mampu mengeluarkannya. Aku sendiri menyaksikan kepalanya muncul dengan rambut yang cukup banyak dan sedikit darah ada di badannya, lalu mukanya yang bulat mulai mucul terlihat, dada serta punggungnya, tangannya, kemaluannya, dan kakinya. Anak kami lahir dengan bersih tidak ada putih2 lemak yang menempel di tubuhnya.
-Lega hatiku saat mendengarnya menangis.-
Jatuh cinta pada pandangan pertama yang sebetul-betulnya pandangan pertama. Aku bersyukur menyaksikannya lahir dan dapat memberikan dukungan terhadap istriku langsung dari ruang operasi. Aku lihat dia, aku katakan kepadanya: you are loved, you are lovely, and we love you.
Aku ingin anak-ku, putriku yang kecil merasakan sebenar-benarnya kasih sayang. Dia benar-benar kami tunggu dalam kurang lebih 9 bulan istriku mengandung. Melihat ekspresinya yang terkadang sinis, matanya yang terkadang membelo, bibirnya yang bergerak-gerak kantuk, tangannya yang gemulai, atau tangannya yang menyamping di pipinya. Aku hafal semua ekspresinya.
Untuk anak kami, Papa berterima kasih kamu hadir di dunia mewarnai hidup kami yang sudah bahagia menjadi lebih bahagia. Berada di dekat kamu, papa menjadi tenang, sangat tenang. Berada di dekat kamu membuat papa sadar betapa baiknya Tuhan kepada mama dan papa. Kita dalam keadaan yang cukup secara materi, walau papa suka merasa kurang dan satu-satu rencana kami terpenuhi sesuai waktunya Tuhan.
Anak kami, terima kasih mengajari papa agar papa bisa mengurangi ritme cepat-cepat dan menikmati kehidupan yang lebih lambat. Kamu mengajari papa, tidak ada yang sia-sia. Seperti saat kamu sudah papa mandikan dan pakaikan baju, dan kamu tiba-tiba pup, lalu papa ganti dengan senang hati. Seperti saat kami sudah pulang dari dokter, tapi kamu mau minum susu lalu kita baru pulang satu jam setelahnya karena kamu ganti pempers, minum, dll. Papa menikmatinya.
Sebagaimana kami bersyukur kepada Tuhan atas kelahiranmu. Papa berharap kamu bersyukur mempunyai kami sebagai orangtua-mu.
Mari kita bertumbuh bersama sebagai satu ikatan keluarga. Seperti yang Dewi Lestari tulis dan papa bacakan kepada-mu:
"Pohon besar tumbuh mendekati langit dan menjauhi tanah. Ia merasa telah melihat segalanya dari ketinggiannya.
.......................
Karena kita tumbuh ke atas, tapi masih dalam petak yang sama. Akar kita tumbuh ke dalam dan tak bisa terlalu jauh ke samping. Selalu tercipta kutub-kutub pemahaman yang tak akan bertemu kalau tidak dijembatani.
Jembatan yang rendah hati, bukan kesombongan diri." Duren Sawit,
19 Maret 2024.
1 note
·
View note
Text
Yogyakarta
Ku percaya selalu ada sesuatu di Yogyakarta.
Dulu sewaktu aku kuliah, aku selalu mengunjungi Yogyakarta sekali setahun. Makanan murah, warga yang ramah, tempat nongkrong yang nyaman, warung kaki lima, bangunan bersejarah dan masih banyak lagi.
Ku mulai menyukai Yogyakarta pertama kali saat study tour dari SMA. Mengunjungi Borobudur, menonton Tari Ramayana, motoran ke Pantai Gunung Kidul, makan kaki lima merupakan aktivitas yang aku bisa lakukan lagi dan lagi. Dulu, aku mengunjungi Yogyakarta bersama kawan-kawan kampus dan sepupu-sepupu yang kuliah di Yogya.
Kali ini kunjungan ku dalam rangka sepupuku menikahi gadis Yogya dan aku berakhir pekan bersama sepupu-sepupu sepantaran. Kami selalu dekat saat bertemu, membawaku ke memori masa lampau. Penuh hatiku saat ini, bertemu sahabat kampus yang pernah satu kos bareng. Dia sekarang seperti kucing galak yang mengingatkanku selalu dan selalu fokus dan realistis. Lalu dengan sepupu-sepupuku yang selalu setia menjemput, makan, dsb. Dan terkhusus melihat sepupuku yang paling dekat, paling banyak samanya menjadi suami orang. Aku sungguh senang dan haru. Dengan menikahnya sepupuku hari ini genap sudah kami ber-4 menjadi bapak2.
Waktu berjalan begitu tepat, tidak cepat, tidak telat. Perlahan hampir tidak terasa, waktu membawaku ke periode hidupku yang baru. Periode hidup yang lebih realistis dan periode dimana aku merasa cukup dengan yang kupunya. Periode yang menyadarkan-ku bahwa aku punya rumah yang selalu pasti membuatku ingin pulang.
Nostaligia sejenak memang menyenangkan, semoga kelak kita bertemu ulang, kota Yogyakarta. Sama seperti Adhitya Sofyan, aku percaya selalu ada sesuatu di Yogyakarta. Stasiun Tugu Yogyakarta,
16 Desember 2023.
0 notes
Text
Berkendara
Aku tidak suka berkendara, dari dulu. Aku lebih suka duduk di kursi penumpang. Namun sudah lama aku harus berkendara, mengendarai mobil hitam-ku. Sejak aku menyetir ke sana, ke mari, aku merasa ruang privasi-ku sangat terlindung. Aku terlindung dari interaksi dengan orang lain, dari hujan, dari banyak hal.
Hari ini aku service mobil-ku, jadi aku duduk di kursi penumpang dengan ojek. Sudah lama aku tidak naik motor, mengamati orang sekelilingku, dan mengingatkan-ku bahwa aku sudah lebih cukup secara finansial dibanding orang di sekitar-ku. Pernah dalam suatu tayangan interview, Dato Sri Tahir berkata, dia senang berada di tengah-tengah rakyat kecil karena ada sense of belonging dalam hatinya, bahwa dia adalah bagian dari mereka. Aku memahaminya.
Hari ini, tukang ojek-ku mempunyai klakson yang bunyinya sangat kencang. Lalu dia membunyikan klakson-nya ke sebuah mobil abu-abu tanpa sebab. Lalu kami menyalip mobil abu-abu, dan mobil abu-abu membunyikan klaksonnya. Tidak sampai di situ, mobil abu-abu membuka kaca lalu meneriaki kenapa klakson, bapak ojek-ku diam saja. Aku minta maaf atas namanya, tapi mobil abu tidak puas, dia tetap mengejar.
Bapak ojek-ku berkata, kita jangan takut Mas. saya mau isengin dia ah, mau saya klakson lagi. Orang di jalan ya bebas diklakson. Saya larang dan kami melanjutkan perjalanan. Saya tahu bapak ojek saya aneh dan pengendara mobil abu itu sangat emosional. Namun saya tahu akar-nya adalah kebodohan. Dia mungkin tidak sadar bahwa klakson nya yang sangat kencang itu mengganggu. Lalu, hanya di jalan lah dia bisa mengeluarkan emosinya, dan "sok" jago.
Not to mention that berkendara di Jabodetabek itu sangat stressful. Pengalaman singkat tetang berada di kursi motor belakang yang mengingatkanku pada masa-masa lalu.
Duren Sawit, 2 Desember 2023.
0 notes
Text
Here I am at Plaza Atrium. Memorizing my so called happy childhood. To be more exact, sitting at KFC waiting for my Fried Chicken.
About 20 something years a go, I went to this place with my mom, Inanguda, Kevin, and Via. Took 9A Bus, had myown seat was priviledge at that time. Most of the time, I will sit on my mom so that she paid for only 1 person.
Visiting Matahari, having lunch with KFC/Texas and playing at the KFC playground were only the vacation that my parents can afford at that time.
I was really happy at that time, got a new pair of shoes for back to school or a pairs of t-shirt and trouser for Christmas.
Here I am now cherishing the good old days. Buying a new sandal of 165 thousand Rupiah. Remembering the root of myself, growing up in so called low middle class society.
Visiting a mall, eating out at KFC and buying a new sandal were something I waited every semester.
I am celebrating Indonesian Independence Day with this, seing all the kids happy and many people enjoying their moment.
Happiness is simple.
Senen, 17 August 2023.
0 notes
Text
Kegagalan
Di tengah-tengah lautan gundah gulana yang kusimpan cukup panjang, aku akhirnya memutuskan menggunakan aplikasi Halodoc untuk berkonsultasi dengan psikolog.
Belakangan ini perasaan-ku tidak stabil. Kegagalan beasiswa yang belum sempat aku proses menjadi penerimaan, interview dengan kantor impian yang ternyata kurang memuaskan menurutku, juga perasaan bosan di kantor yang sekarang membuatku merasa hidupku stagnant.
Tidak berkembang dan mempertanyakan ini itu. Bahkan acara family gathering yang harus aku ikuti pun seperti neraka yang menyerap semua energi ku hingga kaki lemas, leherku tegang.
Sebenarnya, aku kesal. Jatuh di dalam momen ini lagi dan lagi. Aku belum mampu memproses emosiku secara teratur meregulasi-nya menjadi penerimaan.
Ya, ternyata luka itu masih ada. Aku harus menyembuhkannya pelan-pelan, mungkin tambahan betadin membuatnya makin perih, atau saat dia mau sembuh timbul rasa gatal yang membuat aku menggaruk-garuknya jadi timbul luka lagi. Atau, ya ternyata aku membutuhkan antibiotik karena lukanya cukup parah sehingga dia tidak berkembang dan menyebar.
Mungkin perumpamaan-ku tidak sepenuhnya benar. Ini bukan luka fisik, tapi batin. Derajat keparahannya tidak semudah itu diukur. Karena cuma aku yang tahu dan mampu mengendalikannya.
Satu yang menarik dari sesi konselingku adalah, Kak Maria begitu aku memanggilnya, membuat beberapa catatan sebagai berikut:
Mungkin kegagalan itu bukan masalah, namun persepsi kita yang menganggap kegagalan itu masalah. Kegagalan beasiswa tidak menimbulkan masalah apapun, aku masih bisa kerja, masih bisa tinggal nyaman bersama istriku, dsb. Kegagalan interview (walau hasilnya belum keluar) juga tidak menimbulkan masalah karena aku punya pekerjaan tetap dan kantorku sekarang juga baik-baik saja.
Validasi. Aku membutuhkan validasi, namun ada atau tidaknya validasi ternyata tidak berdampak apapun pada kondisi-kondisi yang situasional. Seperti acara outing kantor, validasi dari atasan tidak membawa dampak apapun terhadap partisipasi ku dalam acara kantor. (NB: Situasional (garis bawah huruf tebal).
Terima kasih Kak Maria, untuk insight yang tidak baru-baru bgt tapi cukup membantuku menyisir pikiran-pikiran yang kusut.
Aku juga mau meminta maaf untuk diriku sendiri karena terlalu keras menuntut dan kepada istriku tercinta yang belakangan tidak aku perhatikan dengan penuh. Aku mencintaimu- amat sangat.
Cikini, 21 Juli 2023
2 notes
·
View notes
Text
The Old Me
Hi Amarah, ternyata kamu masih ada di sana ya.
Sebenarnya, apa yang kamu takutkan? Menurut informasi dari Kak Erin, emosi dasar dari amarah adalah rasa takut.
Mengapa kamu tersimpan dalam-dalam dan menetap. Berjuta usahaku untuk membuang-mu akan sia-sia ketika aku tersulut dengan kejadian-kejadian kusut. Kamu akan datang dan meledak.
Mari kita bercakap-cakap. Berapa banyak orang yang sakit hatinya dan geregetan saat kamu timbul? hmm.. bukan saja orang lain, tapi aku sendiri. perasaan tidak enak itu akan timbul berkepanjangan pun aku menang atau kalah atas pertandingan yang tidak penting-penting amat (baca: sia-sia).
Aku tahu kita sedang dalam perjalanan panjang karena kamu menetap. aku tahu tidak sepantasnya aku mengusir-mu atau membuang-mu, itu merupakan usaha sia-sia. Aku sedang berproses untuk menerima-mu, mengetahui kapan kamu muncul, menyadari apa yang aku takuti, sehingga nantinya bukan kamu yang mengendalikan-ku, tapi aku yang mengendalikan-mu mengarahkan-mu untuk menjadi baik.
Terima kasih, kamu yang selalu berapi-api. untuk sejenak menjadi pengingat-ku untuk mengenal diriku lebih baik dan lebih dalam lagi.
Tenangkan hati, semua ini bukan salahmu. terus berlari, yang kau takutkan takkan terjadi.
Pulomas, 8 Mei 2023.
0 notes
Text
Aku Lelah
Dalam suatu percakapan-ku, aku selalu melihat sesuatu dari segi negatif. Aku selalu membawa data dan angka dan kemungkinan-kemungkinan yang semu. Aku hanya ingin mencari uang dan uang. Entah aku apakan uang itu.
Kemarin aku terlibat dalam percakapan mengenai uang. Aku merasa berutang dan diperlakukan tidak semena. Sakit hatiku.
Aku selalu susah memproses rasa sakit hatiku. Apalagi mengenai kuranganku yang memang aku lakukan. It is ok to feel pain, I need to accept that.
Aku ingin sekali tidak bertemu dengan...........
sudah kucukupkan dulu, kepalaku mau pecah rasanya. aku sudah mengantuk dan hampir tertidur, namun setiap aku hendak terlelap isi otak-ku mengirimkan sinyal agar aku terjaga.
Kelapa Gading, 21 April 2023.
0 notes
Text
Belajar Untuk Merasakan
Dalam suatu sesi konselingku, Kak Erin mengajarkanku untuk menerima dan merasakan. Menerima kalimat yang muncul ketika hal yang membuatku emosi terlintas di kepala, menerima perasaan yang muncul atas peristiwa yang aku alami, dan merasakan response tubuhku terhadap emosi atau perasaan yang muncul.
Semuanya aku terima tanpa aku beri penilaian benar atau salah. Aku belajar untuk tidak memberikan penilaian namun penerimaan. Tidak perlu kuberi nilai benar dan salah.
Berikut adalah beberapa catatan dalam sesi konselingku:
- Perasaan sedih harus diterima.
- Perasaan itu timbulnya secara otomatis.
- Coba dirasakan apa yang lagi dirasakan dan you are allow to do/feel that Kalo ga aware, sulit dikelola harus dimanage.
- Melarang dan menyalahkan emosi membuatnya terpendam dan tidak terkendali. Hal tersebut dapat taking over our awareness.
Kelapa Gading, 07 Februari 2023
0 notes
Text
Printilan
After all this time, I realize that all of these clothes, shoes etc are only small parts of the long journey. That is only ceremonial.
I think it is enough for me to think about my suit, my mom's kebaya, my father's suit, my lovely vano and everyone.
Too many energy wasted for my insecurity. I dont think that is good.
Let me do the average effort and let everyone happy. Again it is a very small part of my big and long journey.
Above all the most important thing is my relationship with her works and we grow up together showering each other with love, care, and support.
Today D-3 and I am still occupied with all the printilans.
Oh I am tired but excited to do my holy matrimony and adat reception. Meet our friends who we love and enjoying the party.
Oh God, the next 3 days I will be husband and I'm the leader of my family.
God please make me able to do the right things.
Pasar Baru, 26 October 2022.
0 notes
Text
Aku Rindu
Aku rindu saat hari-hariku diisi dengan kuliah sekenanya dan dilanjutkan nongkrong di taman perpustakaan Danau Kenanga sambil menyaksikan matahari tenggelam.
Lalu aku baca buku-buku Pramodya Ananta Toer, Seno Gumira Ajidarma, dan sesekali Dee Lestari sampai habis. Makan Nasi Kimpul, Mas Roni, Mas Agus, Alo.
Sesekali jogging sore atau weekend. Sesekali nonton bioskop dan sesekali nongkrong di cafe.
Oh pada saat itu aku merasa bahagia sekali. Sesekali bicara politik, sesekali main di kosan teman. Pergi ke Jakarta.
Oh aku rindu, aku sungguh rindu. Saat beban hidup dan tuntutan tidak terlampau banyak.
Aku tau ini hal yang tidak baik karena waktu terus berputar dan aku hidup untuk hari ini dan besok.
Aku hanya rindu dan biarkan aku mengingat-ingat 9-7 tahun lalu sembari senyum dan menantikan esok hari.
Jakarta, 9 Agustus 2022.
0 notes
Text
Lelah
Seberapa besarpun usaha gw untuk menyenangkan orang lain, ga akan membuat mereka senang atau bersyukur.
Bahkan hanya membuat gw lelah dan menguras energi.
Malam itu, otot-otot leher gw kembali tegang dan panas. ketakutan-ketakutangw akan penampilan mama, omongan jahat orang lain, dan keraguan gw akan make up yang mama pilih menjadi penyebabnya.
Entah kapan gw tiba-tiba begini. Gw terlalu memikirkannya. Memaksakan apa yang gw yakini ke keyakinan mamaku.
Menuntut pasanganku menuntun mama.
Memaksakan membantu abang dalam keluarganya. Memaksa meminjamkan uang hw pada saat uang gw juga terbatas.
Memaksa gw harus hadir dan bertanggung jawab atas banyak hal atas kealfaan peran orang-orang di sekitar gw.
Seberapa besar pun usaha gw, akan dianggap kurang.
Gw tahu mereka tidak penting, namun aku belum mampu untuk menghiraukan.
Bekasi, 31 Juli 2022.
0 notes
Text
Bounderies
Mama :Pokoknya mama mau beli 3 seragam lagi, nanti mama yang bayar.
Gw: Gausahlah, kita sesuai rencana aja.
Mama : Gapapa, kamu ga beli mama yang beli.
Besoknya
Gw: Oke, mama yang beli kan ya 3 tambahan.
Mama : Kok, kamu tega mama yang beli.
Gw: zzzz...
Sering terjadi. Ingin ku berkata: Bangsat!
0 notes
Text
Mom
I made this post as a thank you letter to my mom.
My relation and connection with my mom are not that good since January this year.
There is something missing between us. She used to be my everything. The one who I really love and look up too. As I am growing up and mature enough, I am more aware that my mom has strengths and weakness and some of her weakness are not good for my mental health.
Yesterday, I accompany her to Pasar Baru to buy fabrics for my wedding. She is very nice yesterday, she agrees to the fabric we choose. The price is very affordable. I told her to go to D boutique but she is afraid of my father will mock her. She thinks 2,5 million is too expensive for her. Afterhat, We go to songket shop. She loves one songket and has bargained the price, I have set budget for her. She tries to bargain the more expensive one. I told her, who will pay? Oh I am so meant at that time. And I am sorry mah.
She still my mom who is not confident who wants to have marhilong2 things. The one who needs my support. She thinks that she does not have anyone in this world other than me. How can I understand her complicated relationship with my father?
She is extrovert just like me. She must go out she must talk to people and so on. Who is her truly friend? There is no one in my head. Oh my dear mom, I want to tell you that I love you so much. But now, I also want to teach you that I cannot fulfill all of your wishes not because I dont want to but I dont have source for that.
Thank you for always trust me to always support me. You were my number 1 support system for 26 years of my life. Thank you for your encouragement and the curse you made so that I can go to UI and able to work at my current firm. Thank you for all the good quality foods and education you gave to me. I know it is beyound your limit. Oh my dear mom, I know that our home is not a safe place but I know how much you try to make a safe place outside the house, you always pay my school and course fee in time, you always give me enough money so that I can buy a good food in school.
Our relation should be healed and you need to understand that I will get married soon. I am still your lovely son but you also need to understand that I will become husband and father. My priority family will change mom. I will try to support you as much as I can mom, to accompany you, to bring you to restaurant or salon once a month or in more frequent duration. Mom, thank you. Thank you so much of everything. I am sorry for being arrogant. I cannot repay all of your kindness and love as I am not obliged to help you all the time if I am not capable financially and emotionally because our relation is not transactional business but it is love. Who can pay or repay love? No one. I hope next time our relation can be healed. I love you so much oh my dear mama.
Thank you Jesus, the almighty God for letting me understand this process. Please always be with me in my heart to teach me how to respond things in good way. Thank you, God. Hope your love always be in me.
Duren Sawit, 20 Juni 2022.
0 notes
Text
Today, I accompany her to the boutique for measuring. Yesterday, we had marhori-hori dinding. Feeling grateful that all is well.
This morning I asked her to open gmaps to the boutique. Silly that her gmaps is error and the direction is not clear. My temper suddenly came but then I realize that I need to adapt if she cannot use gmaps then it is my turn to take over.
Expecting her to mastering maps suddenly even on our way to somewhere is not wise. Let her learn next time (when LOL).
I am happy, 2 days a go was my birthday. Now, I am 29 years old. Feeling grateful of everything, I still need to learn this and that. Heal my self until I can control my emotion, expectation and everything. The memorable leason for the past 1 year is I keep learning. Learn new job, involve in new transactions. Learn to peaceful with my parents, I leave house this January. Learn to heal my self. Learn to falling in love with her day by day. It does not mean I am not in love with her but I need to keep the love and the sparks.
0 notes