-Hanya sebatas coretan aksara yang mencoba untuk bercerita|Ambil baiknya, buang buruknya, karena aku sadar, manusia yang tak sempurna-
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Nyatanya, semua hanya sandiwara dunia. Dan kau dan aku terjebak di dalamnya.
0 notes
Text
Kepada para perempuan. Hati-hatilah dengan hatimu. Dan jaga diri baik-baik.
Pesanku untuk semua.
0 notes
Text

Beberapa perempuan mungkin menyimpan sedikit perasaan minder sebab parasnya tak rupawan. Kemudian berasumsi, “Jangan-jangan itu sebab penggenap hati tak kunjung kelihatan.”
Padahal tak selalu begitu. Ada beberapa manusia yang memandangmu bukan karena parasmu, tapi baik dan cantiknya kepribadianmu.
Tak cantik pun tak mengapa, asal pribadi itu kau didik dengan baik sedemikian rupa. Maka beruntung dan berbahagialah saat seseorang memilihmu karenanya. Sebab kecantikan bisa jadi pudar dalam sewindu. Namun cantiknya kepribadian, bisa jadi tak akan usang meski waktu telah banyak berubah dan berlalu.
©Quraners
782 notes
·
View notes
Text
Suatu Saat Nanti
Hanya sebuah angan-angan.
Bukan, tapi sebuah mimpi, harapan.
Kadang manusia tak boleh terlalu berharap pada suatu yang kosong. Jelas, karena itu rugi. Tapi apakah itu salah? Oh simpanlah saja. Sebuah masa depan, yang akan tercipta suatu saat nanti. Kau tau? Itu sebagian besar harapku yang kualunkan dalam doaku pada-Nya. Tak jengah dan tak lelah untuk selalu berharap pada-Nya, tanpa lupa akan kesadaran kita untuk beriman pada-Nya. Iya hidup ini timbal balik. Sebuah istilah yang kupahami. Sama dengan usaha membangun harapan-harapanku suatu saat nanti. Kini, mungkin bisa dikatakan sebuah cermin yang akan memantulkan pantulan sesuai perangainya. Baik ya baik. Buruk ya buruk. Sama seperti paribasan orang jawa "sopo sing nandur, bakal ngunduh". Sama halnya dengan harapan, jika ingin kelak menjadi nyata maka tanamlah bibitnya sekarang. Jangan lupa iringi setiap prosesnya dengan doa, agar Allah SWT meridhoi harapan kita. Manusia memang hanya bisa berharap, dan Allah yang menentukan. Percaya saja, rahasia besar Allah akan terbuka untuk kita pada suatu saat nanti. Sudah usaha saja dulu.... urusan belakangnya nanti kita lihat saja. Atau kita bisa diskusi dulu mungkin? Ya sekedar membahas mimpi, harapan-harapan kita yang siapa tau dapat disandingkan. Ya siapa tahu kan ya?
Ya salah satu harapan besarku bisa berdiskusi, bercerita tanpa mengenal batas waktu suatu saat nanti. ~Denganmu.
0 notes
Text
Setitik embun air hujan. Setitik rasa (rindu) yang menghujan
Dariku
1 note
·
View note
Text
Menggenggam Air Hujan
Kau dan air hujan, kira-kira sama menurutku. Sama-sama sebuah ketidakmungkinan yang dapat dengan mudah untuk kugenggam dengan tangan ini. Hmm.
0 notes
Audio
BAPAK
Bapak adalah laki-laki paling khawatir saat anak perempuannya jatuh cinta. Ketika usia anaknya bertambah menjadi kepala dua. Bukan kepalang beliau siang malam memikirkan segala kemungkinan. Laki-laki seperti apa yang akan anak perempuannya nanti ceritakan. Cerita yang mau tidak mau seperti petir di lautan siang-siang.
Kekhawatiran itu tidak berlebihan. Sebab sepanjang pengetahuannya, tidak ada laki-laki yang baik di dunia ini kecuali dirinya sendiri. Untuk kali ini, Bapak boleh menyombongkan diri. Karena kenyataannya memang begitu. Tidak ada laki-laki yang cintanya paling aman selain bapak. Ibu sendiri mengakui.
Bapak adalah laki-laki yang paling takut anak perempuannya jatuh cinta. Laki-laki mau sebaik apapun tetaplah brengsek baginya, berani-beraninya membuat anaknya jatuh, cinta pula. Sudah dibuat jatuh, dibuat cinta pula. Benar-benar tidak masuk akal.
Malam itu, ketika dikira anak perempuannya terlelap. Bapak berbicara kepada ibu di ruang tamu. Tentang segala kemungkinan yang terjadi bila anak perempuan satu-satunya diambil orang. Tentang sepinya rumah ini. Tentang masa tua. Tentang hidup berumah tangga. Kukira bapak berlebihan. Tapi warna suaranya menunjukkan kepedulian.
Aku yang sedari tadi pura pura tidur, mendengarkan. Semoga aku bertemu dengan laki-laki yang lebih bijaksana dari bapak. Karena aku membutuhkan kebijaksanaannya untuk memintanya tidak meninggalkan bapak dan ibu sendirian.
Ku harap ada yang menga-aamiin-kan. ©kurniawangunadi
Tulisan ini termuat di buku saya, Hujan Matahari (2014) hlm. 91-92
2K notes
·
View notes
Text
Berubah Untuk Apa?
Pada suatu titik hidup, pasti akan ada perubahan dalam diri kita. Ya, memang pasti manusia mengalami dinamika hidupnya. Ada yang ke atas, ke bawah. Ada yang menjadi tambah baik, ada yang menjadi tambah buruk. Oke, jika ada dari kita yang ditanya "kenapa kamu berubah, emangnya buat apa?" Jelaskan sedikit dengan bahasa ringan saja. Aku berubah untuk menjadi lebih baik. Memperbaiki diriku ini yang entah pasti sudah banyak dosa, dan aku takut kalau Allah tidak memberiku waktu untuk berubah, memperbaiki diriku yang masih fakir ilmu ini. Kalau kita menyadari, dinamika hidup akan selalu datang, itu adalah cara Allah SWT untuk mengingatkan kita, kembali ke jalan-Nya. Kalau tidak berubah memperbaiki diri sekarang, lantas kapan lagi?
1 note
·
View note
Text
Aku akan tetap berjalan di langkah ini, dengan beriring di belakangku sebuah masa lalu. Dan ada dihadapanku sebuah masa depan. Aku ingin tetap berjalan lurus tak ada kelokan. Tapi kadang ada sebuah gejolak lubang di sisi kanan dan kiri. Aku semakin kuat berusaha berjalan ke depan, walaupun ada sisi yang menghadang dan membuatku terjatuh. Aku selalu menahan hati, bahwa hadangan itulah yang semakin menguatkan.

4 notes
·
View notes
Text
Sebetulnya, tidak ada istilahnya anak yang nakal atau bandel. Mungkin itu dari sepersekian usaha anak tersebut untuk meluapkan keinginannya. Jadi pahami anak dengan mencoba masuk ke dunianya.
-Inspirasi yang didapat setelah belajar sama anak kelas 2 SD. #quote #children
1 note
·
View note
Text
Time flies so fast
Ketika waktu berlalu dengan cepat, seakan seenaknya saja pergi berlalu meninggalkan kita. Bukan, waktu tidak pergi. Hanya waktu ingin menyadarkan bahwa kita jangan hanya diam. Waktu akan terus berlanjut, mengubah dunia yang gelap menjadi terang dan begitu seterusnya. Entah sampai kapan akan tetap berjalan. Menandakan sebuah isyarat pada kita, "kau gunakan untuk apa masa mudamu nak". Yang jelas, jangan sia-siakan segala kesempatan baik waktu atau apapun yang datang. Sebelum waktu yang diberikan ini berhenti dan tak berjalan lagi.
24-1-2019
1 note
·
View note
Text
Mungkin kau merasa sulit untuk memahami orang-orang disekitarmu yang mulai berubah. Satu hal yang kau ketahui, karena beda dunia yang membuat semua itu seakan berjarak. Tenang saja, aku dijauh sini akan tetap memahami duniamu, mendengarkan segalanya untuk memahamimu.
-Darimu
0 notes
Text
Simpan saja semuanya dengan rapi. Cukup saat ini berpura-pura dulu, semua baik-baik saja, walaupun sejatinya itu semua hanya sandiwara dunia. Kau berhak memainkannya seperti apa.
-Dariku
0 notes
Text
Peduli atau tidak, sama saja kau akan tetap peduli. Entah apapun itu bentuknya.
-Darimu
0 notes
Text
Tidak tega boleh. Tidak tegas jangan.
Tweetnya bung Fiersa Besari.
2 notes
·
View notes
Text
Menunggu
Kata orang kebanyakan, menunggu itu membosankan. Kata mereka, menunggu itu lama, melelahkan, menjenuhkan. Kata mereka juga, menunggu itu membuang-buang waktu. Namun, apakah semua itu benar? Mungkin bagi sebagian orang benar, sebagian orang yg lain menyanggah kata-kata diatas. Oke coba kita renungkan bersama. Misalnya orang-orang yang kerap sekali naik kendaraan umum. Tiap hari, demi berangkat sekolah, kerja atau kuliah misalnya. Demi menuju sebuah tujuan, harus setia menunggu datangnya kendaraan tersebut. Jangan anggap remeh mereka, mereka rela berangkat 1 atau 2 jam untuk menunggu. Iya, karena mereka paham bahwa menunggu itu banyak hikmahnya. Kita bisa lihat keadaan di sekeliling kita, melihat hiruk pikuk dunia yang selalu berputar, orang yang lalu lalang hanya untuk urusan dunia sebenarnya. Selain itu juga bisa menambah relasi dengan orang-orang yang sama-sama sedang menunggu kendaraan umum juga. Kita dapat korek ilmu sosial dari mereka. Kita bisa belajar sebuah makna kehidupan yang tersirat untuk kita pahami. Lewat pengamatan jeli kita, terdapat potret-potret hidup yang luar biasa untuk ditafsirkan. Hingga sampai kendaraan umum itu sampai di depan kita, semua fakta hidup tidak berhenti disitu saja, melainkan tetap tersimpan untuk kita pikirkan. Sama halnya Allah SWT menyerukan kepada kita untuk berusaha, ikhtiar untuk mencapai keinginan kita. Itu sama halnya dengan menunggu, yang mana diisi dengan kerja keras kita. Tanpa menunggu, mungkin seseorang tidak tau maknanya untuk berpikir bagaimana langkah juangnya harus diteruskan. Menurutku, menunggu itu suatu hal dimana diberi kesempatan untuk bertindak, menghayati, berpikir dan berimajinasi. Kalau kata Bapakku, menunggu itu, suatu cara untuk memperbanyak kesabaran. Kalau menurutmu?
0 notes
Text
Tentang Waktu.
Tanpa kau sadari, semakin kau ingin berlama-lama (berdiam disatu titik) waktu sudah bergerak jauh menjauhimu. Waktu selalu merangkak lebih maju. Kadang kau juga ingin waktu itu mundur kan? Hanya sekedar angan agar cerita manis masa "itu" terulang lagi. Tapi sayang, waktu tak mau mundur. Karena semakin waktu itu berlalu, yg lalu sudah menjadi luka yang sembuh dengan sendirinya.
0 notes