darinovember
darinovember
dari November
239 posts
..mari bergenggaman tangan || Insta : https://www.instagram.com/syifaarra_
Don't wanna be here? Send us removal request.
darinovember · 1 day ago
Text
Re-Start
Hari ini aku menulis lagi, dan muncul lagi ke permukaan sosial-media. Kapan terakhir kali aku merasa begini? Sepertinya sudah lama sekali.
Semalam setelah sesi kelas private menulis bersama Kak Resti, ada banyak sekali hal yang membuatku berkaca-kaca. Membuatku sadar, mungkin saja aku memang melewatkan banyak hal, tapi.. tak pernah ada kata terlambat dalam kamus kehidupan, bukan? Semuanya sudah ditetapkan-Nya sesuai timing-Nya.
Setelah menulis dan memostingnya sore ini, beberapa orang yang sudah lama sekali tak aku hubungi muncul merespon tulisanku. Memberikanku semangat, memberikanku kekuatan. Baru saja 20 menit yang lalu tulisannya muncul, air mataku merembes seperti ingin memang dikeluarkan.
Ternyata tulisanku hari ini.. benar-benar adalah untuk diriku, aku sedang mencoba untuk menguatkan diriku sendiri :')
0 notes
darinovember · 4 days ago
Text
setiap kali
setiap kali kamu teringat tentang hal yang menyakitimu lagi, maafkan lagi.
setiap kali kamu ingin membuka lukamu lagi--mengungkit-ungkit, bertanya-tanya--tambahkan perban.
setiap kali kamu penasaran akan kabar orang-orang yang tak perlu ada urusannya denganmu lagi, tanyakan kabarmu sendiri.
setiap kali kamu merasa pusing, dadamu sesak, matamu panas, tapi punggungmu dingin, duduklah, atur napasmu, lalu peluk dirimu sendiri.
setiap kali kamu ingin meledak, ambillah secarik kertas dan sebilah pensil. menulislah.
setiap kali kamu merasa seperti tertimpa jembatan, ambil wudhu dan dirikan dua rakaat.
mungkin tidak satu malam. mungkin tidak satu minggu. mungkin tidak satu bulan. mungkin tidak satu tahun. mungkin tidak satu dasawarsa. mungkin memang akan lama sekali prosesnya. tapi percayalah, sama seperti bahwa doamu akan dijawab iya, kamu pasti akan sembuh.
Allah menciptakan matahari, bumi, bulan. semua beredar pada garisnya sendiri-sendiri. Allah menciptakan siang dan malam, semuanya teratur tanpa saling mendahului. kamu punya waktumu sendiri. waktumu akan tiba.
222 notes · View notes
darinovember · 25 days ago
Text
Ketakutan yang Ku Telan Bersama Diriku
Selalu tak mampu saat melihat kedua orang tua yang telah begitu banyak keriput di wajah mereka. Ketika aku melihatnya lebih dekat, aku bertanya, "sejak kapan keriput-keriput itu ada? " Ada banyak waktu yang telah berjalan begitu saja, yang tanpa ku sadari, waktu semakin menipis.
Usiaku yang bertambah, tentu adalah bukti nyata dari usia orang tua yang terus bertambah.
Belum menjadi apa-apa, belum menjadi siapa-siapa. Masih menjadi anak yang menumpang tidur di rumah orang tua dan menyimpan begitu banyak ketakutan di dalam hidupnya. Ah sampai disini.. ternyata masih banyak sekali yang belum aku selesaikan.
"Kapan bukunya terbit, Kak? "
"Kapan kakak resign, Kak? "
"Kakak pilih yang mana? "
Pertanyaan-pertanyaan yang tidak semestinya hanya aku anggap lalu lalang, bukan?
Malam ini aku tak bisa tidur. Beberapa waktu lalu ada suatu kejadian yang membuat ketakutanku bertambah cepat malam ini. Baru kali ini rasanya aku ingin pagi segera datang. Gelapnya malam yang selama ini selalu menjadi temanku dalam merenungi diri, ternyata bisa juga menjadi malam yang mencekam.
Ya Allah, aku masih takut akan banyak hal..
0 notes
darinovember · 1 month ago
Text
doa untukmu
jika ada, semoga Allah mengangkat semua rasa sedih, marah, kecewa, takut, curiga, dendam, dan khawatir dari dadamu. semoga Allah menggantinya dengan kelapangan dan kesabaran. semoga Allah menghapus dosa-dosamu dari datangnya perasaan-perasaan itu.
semoga Allah memberimu petunjuk hidup yang terang benderang. semoga hidayah selalu turun kepadamu. semoga kamu mendapatkan undangan dari Allah untuk senantiasa bertaubat.
semoga kamu bisa menerima kenyataan, memperoleh kemenangan. semoga kamu bisa memeluk dirimu sendiri dengan kejujuran---dan menjadi lebih kuat setiap harinya. semoga Allah menyembuhkan semua luka.
semoga kamu bisa memaafkan orang-orang yang menurutmu jahat, yang menurutmu telah merebut kebahagiaanmu. orang-orang yang melukaimu. orang-orang yang kamu tertawakan, kasihani, benci. tolong maafkan (kami) ya.
semoga kamu segera dipertemukan Allah dengan seseorang yang baik, yang menyayangi segalamu dengan segenap jiwa dan raganya, dengan ketaatan dan keimanan yang semestinya. yang menghargaimu dan selalu cenderung kepadamu, hanya kepadamu. yang janjinya selalu ditepati. yang membawamu ke tempat-tempat jauh itu.
semoga semua mimpimu terwujud satu per satu. semoga kamu mencapai semua garis finish. semoga kamu menaklukkan semua puncak. semoga yang kamu cintai tumbuh dan mekar dengan hebat.
semoga kamu menemukan ketenangan dan kebahagiaan. di dunia. di akhirat. selamanya.
704 notes · View notes
darinovember · 2 months ago
Text
2025, dan hari-harinya yang masih terasa getir
8 tahun sudah di Tumblr, dan di 2025 ini pun masih saja merasa getir pada hal yang sama; bolak-balik dengan perasaan yang terlalu sering berubah-ubah, hingga aku berkali-kali bertanya pada diri sendiri, 'masih belum selesai mengobati lukanya?'
Ah, tahun depan 30 tahun.
Bukan sedih, bukan juga senang.
Rasanya ada banyak sekali yang sudah terlewatkan, pada dasarnya memang belum benar-benar memahami seutuhnya, hanya sedang berjalan dalam proses perjalanan dimana diri terus mencari yang manakah muaranya tempat mencari air sumur yang sudah Allah tetapkan itu?
Memang terasa sekali getirnya, semakin sedikit teman yang dihubungi, semakin sedikit muncul di dunia mayanya, tapi hidup di dunia nyatanya pun tetap saja masih sedikit.
Masih banyak yang belum selesai, dan masih banyak hal yang ingin aku pahami tentang segala sesuatu yang telah Allah tetapkan.
Dan semuanya butuh waktu yang tak sebentar.
Rumah, 30 April 2025
3 notes · View notes
darinovember · 2 months ago
Text
Tidak ada yang benar-benar bisa memahami hatimu, kecuali pencipta hati itu sendiri. Cobalah untuk bercerita pada-Nya, mengadukan segala gelisah dan rumitnya hari-hari ini pada-Nya. Jawabannya mungkin tidak langsung datang, tapi setidaknya itu melegakan. Lega sekali.
386 notes · View notes
darinovember · 2 months ago
Text
Sekali Lagi
Aku menatap diriku lama dari genangan air oleh hujan yang turun begitu lebat beberapa waktu lalu. Lalu aku bertanya kepada diriku sendiri,
"Dari banyaknya persoalan yang sedang kamu hadapi hari ini, apa yang paling kamu inginkan? "
....
....
".. aku ingin sekali Allah membantuku untuk memperbaiki aku yang telah rusak dan berantakan bertahun-tahun ini. "
"Bukankah Allah selalu bersama hamba-hambaNya walaupun kamu punya dosa seperti barisan perbukitan? Bukankah Allah selalu menolongmu walau kamu ga memintanya?"
..
Aku terdiam lagi.
"Bukannya aku tidak merasa sedang ditolong, bukannya aku tidak merasa sedang bersama-Nya, aku.. hanya butuh Ia lebih dari apa yang aku rasakan selama ini. Jika aku salah, aku ingin Allah untuk langsung menarik kedua tanganku dengan paksa. Jika aku pura-pura buta, aku ingin Allah tetap membuatku buta agar aku tak mampu melihat kefanaan dunia yang telah menipuku dengan lahap. Jika aku telah jatuh ke jurang,.. aku tak ingin sendirian, biarkanlah aku di jurang itu tetap ditemani-Nya walau tak seorang pun manusia yang menemaniku."
...
Katanya, setiap kali kita melakukan dosa, setiap kali itu juga kita akan menyalahkan diri kita sendiri, dosa-dosa yang telah kita lakukan itu menjelma kebencian yang bertumpuk-tumpuk yang selalu kita hujamkan dengan sengaja ke dalam diri kita sendiri. Maksiat-maksiat yang dengan sengaja ataupun tidak kita lakukan, ternyata lahir menjadi perasaan meragu yang ada di dalam diri kita, tentang kebaikan-Nya, tentang keMaha Esa-annya, bahkan tentang penjagaan-Nya yang tak pernah berhenti membersamai kita.
_
Duhai..
Aku ingin memelukmu sekali lagi.
Memaafkanmu sekali lagi,
dan belajar menerima buruk dan alfamu sekali lagi.
_
rumah, 18 April 2025
2 notes · View notes
darinovember · 2 months ago
Text
Halo Diriku, Aku Menerimamu
Semakin bertambah usia, ternyata akun telah banyak berubah.
Aku masih ingat bagaimana dahulu ketika aku menghadapi situasi yang tidak aku harapkan, atau ketika aku mesti berhadapan dengan seseorang dan terjadi pertikaian-pertikaian kecil, bagaimana aku menyelesaikannya dahulu, tidak lagi sama dengan bagaimana aku menyelesaikan itu semua di hari ini.
Semakin kesini, aku tidak lagi membalas, aku tidak lagi membuat tulisan-tulisan yang menyakitkan agar orang-orang yang menyakitiku membacanya, dan aku juga tidak lagi menyelesaikan masalah apapun lewat dunia maya.
Ada banyak sekali proses yang ku hadapi sebelum aku di hari ini, hingga aku mengambil kesimpulan, sebegitu tidak dewasanya aku dahulu, tapi itu semua tetaplah bagian dari diriku. Maka aku akan belajar menerima mereka semua, menepuk punggungku sendiri dan mengatakan, bahwa aku sudah lebih baik atas pertolongan-Nya.
Satu hal yang sudah jarang sekali aku lakukan dari bagaimana aku dahulu. Jika dahulu sedang sedih, atau jika dahulu sedang merasakan kacau balau, akan aku cari seseorang yang mampu untuk mendengarkanku. Namun semakin kesini aku semakin paham, bahwa setelah bercerita, aku selalu merasa menyesal, 'harusnya tadi ga cerita.. '. Sulitnya menemui seseorang yang satu bahasa, membuatku tumbuh dengan kemudian belajar mencari Allah terlebih dahulu.
Saat begitu sulitnya aku menggambarkan bagaimana perasaanku hari itu, aku hanya akan termenung di atas sajadah dan melirih, "Allah... ", rasanya seluruh yang tak tergambarkan telah tersampaikan pada-Nya diiringi dengan air mata. Saat begitu bingungnya aku menghadapi perjalanan yang belum kutemui seseorang untuk kugenggam tangannya, aku hanya akan terisak kecil saat takbir shalat ku laksanakan. Dan itu semua jauh lebih menenangkan dari apapun penawar yang ada di dunia ini.
Walaupun telah begitu berjuangnya aku keluar dari kebiasaan lamaku, ternyata masih banyak sekali orang-orang yang menuntutku ini dan itu. Masih banyak sekali mulut-mulut yang masih saja membuatku hancur dan semakin merasa tak berharga dan tak diterima oleh siapapun.
Tenang, ada Allah
Tenang, ada Allah
Tenang, ada Allah
....
Hanya Allah lah yang MahaTahu tentang siapa kita, bukan manusia-Nya :')
Jadi..
Tak apa.
Semua akan berlalu 🫂
Rumah, 17 April 2025
3 notes · View notes
darinovember · 2 months ago
Text
Pada setiap keberhasilan, kebahagiaan, bahkan seseorang yang menemukan ketenangan hidupnya, ada banyak kisah kesabaran yang tidak kita lihat darinya.Tersebab ada waktunya kita bersabar, ada pula waktunya kita mendapat kebahagiaan. Silih berganti.
Tidak semua orang harus tahu kisah sedih kita, tidak semuanya pula harus melihat betapa sabarnya kita. Tidak selalu.
Tapi yakinlah, Allah tahu itu, Allah pun menghitung setiap pahala kesabaran, Dia menentukan pula kapan waktu yang tepat untuk membalas semua kesabaran kita dengan kebaikan.
Bukankah setiap orang memiliki waktu berbukanya masing-masing? Dan saat kamu mendapatkan hadiahnya Allah, kamu akan lupa bagaimana sabarnya dan tidak nyamannta waktu yang sudah berlalu.
Selamat menata hati.
— Perjalanan menuju rumah
@jndmmsyhd
310 notes · View notes
darinovember · 2 months ago
Text
Bolehkah Allah saja yang menyempurnakannya?
Aku punya banyak sekali buruknya, yang setiap kali mengingat-ingat keburukanku itu, aku akan menyalahkan diriku sendiri, hingga mungkin aku akan mendzalimi diriku sendiri.
Suatu hari aku menemukan sebuah kalimat,
"Allah tak pernah meminta kita untuk jadi orang yang sempurna, sempurnanya kita adalah ketika Allah lah yang menyempurnakannya."
Maka dari sini aku terus mencoba menanamkan kepada diriku sendiri, bahwa untuk memintalah terus pada Allah agar menyempurnakan buruknya sifatku hingga ia sempurna menjadi sifat yang Allah sukai. Mintalah terus pada Allah agar Ia menyempurnakan caraku dalam menghadapi masalah yang rentan sekali membuatku naik darah dan memunculkan perilaku-perilaku yang setelahnya akan aku sesali.
Izinkanlah Allah menambal bolong-bolongnya kita, mengolesi luka-luka kita dengan betadine dan hansaplas-Nya, juga menarik kita kemana saja Ia ingin kita berada disana.
Buruk-buruknya kita adalah sebuah kemutlakan yang tak kan pernah terpisah dari diri kita. Tapi tentu, keburukan-keburulan itu telah menempel bukan untuk diikuti, barangkali Allah ingin kita belajar, dan suatu hari nanti kita kan menghadapinya lagi, tapi di raga orang lain. Kebaikan-kebaikan yang kita miliki pun tentu bukan sesuatu yang mesti kita bangga-banggakan. Sebagaimana keburukan yang ada di dalam diri kita, begitu jugalah kebaikan tumbuh.
Allah, bimbing kami terus..
rumah, 16 April 2025
8 notes · View notes
darinovember · 2 months ago
Text
Semoga keadaan yang sedang kamu hadapi ini tidak membuatmu menghakimi dirimu bahwa kamu tidak beruntung, bahwa takdir tak pernah memihakmu.
Semoga kamu bisa menghargai kuatnya dirimu menghadapi realita yang saat ini membuat seluruh tubuhmu terhuyung-huyung.
Semoga kamu bisa menghormati dan menyayangi dirimu. Berterimakasih banyak karena tidak memilih untuk menghabisi raga diri yang sedang letih-letihnya. Bersyukur karena kamu tidak memilih menyerah walau dalam benak rasanya ingin berteriak.
Semoga kamu tidak mencaci-maki dirimu karena belum sanggup menyelesaikan badaimu hari ini. Belum bisa membuat semuanya kembali seperti biasa. Semoga kamu tidak memarahi dirimu karena kamu belum sampai di ujung pintu keluar.
Sebab badai-badai yang sedang menggoyahkan kakimu itu memang bisa jadi takkan berlalu hari ini. Bisa jadi habisnya besok atau lusa. Tapi pasti berakhir.
@terusberanjak
252 notes · View notes
darinovember · 3 months ago
Text
A lot of us have an inner struggle that only we and Allah know’s about, and sometimes we even feel like we’re losing the battle. Just remember that Allah does not burden a soul more than it can bear, and that what’s most important is how you finish and not how you started. And if you feel that you’re being tested with a calamity or trial, know that Allah loves you and that not everything you’re tested with is meant to hurt you. Allah tested His prophets more than anyone else in humanity. Perhaps a calamity you’re tested with is meant to return you back to Allah.
16 notes · View notes
darinovember · 4 months ago
Text
Tidak Semua Orang Siap Menjadi Pendengar
Tidak semua orang siap menjadi pendengar. Ada kisah yang mungkin begitu berat diceritakan oleh mereka yang telah berjuang keras menghapus noda masa lalu, menata ulang diri pada proses-proses perbaikan, dalam keheningan yang penuh perjuangan.
Seketika hancur, ketika cerita yang begitu ingin mereka kubur rapat-rapat, kemudian naik kembali ke permukaan. Bukan sebagai pelajaran, melainkan sebagai pengingat akan kegagalan yang pernah mereka coba lupakan, luka yang tadinya sudah mulai kering itu, kemudian kembali basah.
Bagi mereka yang berusaha bangkit dari bayang-bayang masa kelam, setiap ingatan yang disodorkan dengan sengaja, bagai menggores jiwanya—sebuah luka yang tak terobati meski telah dirawat dengan penuh keikhlasan dan kerja keras.
Mendengarkan seharusnya menjadi ruang untuk memahami dan memberikan dukungan, bukan justru menjadi 'alat' untuk penghakiman seseorang di kemudian hari. Yang lalu biarkan berlalu, biarkan ia menjadi manusia baru dengan segala penyesalan dan upaya perbaikan yang ia terus upayakan.
Semoga rasa empati hadir lebih dulu, ketimbang dua telinga yang terbuka—tanda siap untuk mendengar. Jika tidak siap dengan beban dan itikad yang sungguh untuk membantu mereka, menutup dua telinga adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan. Percayalah.
Semoga Allah senantiasa menjaga diri kita dari rasa bangga atas kekurangan yang baik sengaja atau tidak telinga kita dengarkan dari orang lain.
93 notes · View notes
darinovember · 4 months ago
Text
hal-hal
hal-hal yang tidak mendasar, jika dilakukan dengan rasa harap dan minta pertolongan kepada Allaah semua ketakutan itu lenyap tak bersisa. bagaimana mungkin itu bisa, ya?
sebelumnya ketika aku begitu takut untuk menghadapi sesuatu yang besar, sesuatu yang tidak mungkin bisa ku atasi dengan baik, sesuatu yang tidak bisa ku jangkau. rupanya terselesaikan diluar semua ketakutan yang aku pikir begitu dalam. hal-hal yang tidak mendasar rupanya tidak selamanya bisa dijadikan sebagai acuan.
bagaimana sekarang perasaanmu? apa masih merasa takut? apa masih ada hal yang kamu pikirkan begitu dalam sehingga melupakan bahwa Allaah Maha Kuasa atas segala sesuatu? jangan, sayang. jangan demikian. bagaimana mungkin kamu membiarkan dirimu berjalan sendiri dengan semua rasa takutmu tanpa meminta pertolongan Allaah.
kembalilah dan akui semuanya bahwa kamu begitu lelah dan kalah dengan semua hal yang kamu hadapi itu. Allaah selalu ada bahkan ketika kamu telah lama menjauh dariNya. kasih sayangNya selalu tercurah untukmu meski tanpa kamu sadari, meski kamu mengabaikan semua hal itu.
aku tahu tidak mudah, namun akan terasa sangat berat sekali jika kamu semakin menjauh dariNya. tak akan akan merubah apapun sekalipun kamu mencaci takdirNya. tidak semua hal bisa dihadapi sendiri, kamu lemah dengan semua pengetahuan yang kamu miliki. kamu butuh Allaah untuk semua ketakutan dan ketidaktahuanmu itu.
letakkan semua khawatir dan ketakutanmu sebagaimana mestinya. kamu harus berjalan dengan perasaan ringan dan penuh syukur. agar kehidupanmu berjalan dengan begitu tenang sebagaimana kamu inginkan.
seberapapun banyaknya kamu terjatuh, kamu masih memiliki kesempatan untuk bangkit kembali dan melanjutkan perjalananmu. jangan berputus asa pada hal-hal yang masih dalam pikiranmu. teruslah berjalan dengan terus meminta pertolongan itu kepada Allaah. sekalipun dalam kenyataannya kamu terseok-seok dalam menjalaninya.
Allaah, bantu aku memahami hal-hal yang tidak bisa kumengerti. bantu aku untuk tidak merasa takut pada al-hal yang sudah Engkau jamin dalam hidup ini. bantu orang-orang yang ku sayangi, kuatkan mereka, mudahkanlah langkah mereka, lindungi mereka dari hal-hal buruk. bantu aku untuk ridha dan tenang.
ruang pinta || 08.55
64 notes · View notes
darinovember · 4 months ago
Text
menjadi orang dewasa akan selalu sepaket dengan kewajiban belajar menghadapi setiap badai sendirian. Terutama saat belum berpasangan. Terutama saat satu per satu teman-teman dekat sudah sibuk dengan hidupnya masing-masing. Terutama saat kita tidak lagi punya energi untuk menaruh kepercayaan yang begitu besar kepada orang lain bahkan hanya untuk sekedar bercerita.
In many times, i wish there was someone i can be with to share anything. But i also know that, everyone will be alone eventually. That makes me scared to be that closer with anyone because im scared they will leave me someday. It sucks. And it makes me more looks sad because i keep looking for the someone that can make me better and ended up with disappoinment bcs the only one i have now is myself. Everyone is busy with their own wounds. So we have to learn to handle it by ourselves.
I hope there will comes a day when we don't need to face everthing alone. When we finally trust someone to be share anything with.
185 notes · View notes
darinovember · 4 months ago
Text
Jurnal 6 - 14 Februari 2025
Kita adalah setangkai bunga yang tumbuh dari akar yang tak kuat menopang batang yang terus bertambah tinggi hari ke hari.
Kita adalah setangkai bunga yang tumbuh dari batang kecil yang bisa kapan saja jatuh dan patah, jika angin lewat, mungkin setelahnya kita akan ditemui tergeletak pasrah di atas tanah yang sepi.
Kita adalah setangkai bunga yang tumbuh indah dengan bantuan sesiapapun yang memberikan kebaikannya kepada kita tanpa mesti kita memikirkan balasannya.
Kita adalah setangkai bunga yang tak punya dahan banyak untuk menyeimbangkan batang yang kecil, tapi atas izin-Nya, kita tetap mampu berdiri dengan kokoh.
Kita adalah setangkai bunga yang dengan sengaja menghadirkan dedaunan kecil sebagai pengingat bahwa selalu ada banyak cara untuk senang dan bahagia dalam tumbuhnya kita yang tak kan pernah sempurna.
Kita adalah setangkai bunga yang tumbuh dengan kelopak-kelopaknya yang rapuh, tapi mampu membuat kita tumbuh dalam keanggunan dan berhasil membuat sesiapapun tertarik untuk memetik kebaikan dari padanya.
Kita; telah tumbuh dari pecahan beling, dari badai angin yang membuat kita goyah untuk berdiri dengan tegap, dari kelopak-kelopak yang berserakan pasrah di atas tanah yang hanya kita seorang penghuninya. Kita, adalah jiwa dan raga yang telah tumbuh dari hal yang tak sederhana, dari rasa sakit yang membuat kita selalu ingin menyerah, dari rasa patah yang menjadikan kita selalu lupa kemana harus melangkah.
Terima kasih sudah bersabar dan menahannya dengan baik sampai hari ini 🥺🤍
2 notes · View notes
darinovember · 5 months ago
Text
Tumblr media
Jurnal 5 - 03 Februari 2025
Duhai Jiwa-Jiwa yang Tenang ..
Hari ini aku menyengajakan diri untuk menyendiri sebentar, dimana hanya ada aku seorang di dalam rumah-Nya yang selalu menjadi tempat paling tenang dari seisi jiwa yang telah berisik dan riuh hingga aku sering lupa kemana aku harus berjalan.
Saat takbir shalat Dzuhur aku dirikan, aku menyadari dengan utuh bahwa aku lemah, yang tak akan pernah mampu melakukan apapun tanpa izin-Nya. Bahkan mampunya aku untuk bisa melewati jalanan panjang di setiap pagi dan sore hari ketika berangkat kerja, aku diizinkan berjalan dan melaluinya dalam keadaan selamat, atas izin-Nya, bukan atas mampunya aku mengendarai kendaraan.
Saat rukuk shalat Dzuhur aku dirikan, aku tunduk, bahwa tanpa rukuk yang begitu lurus menghadap-Nya, tak kan pernah ada sesuatu terjadi di luar kemampuan hamba-Nya. Bahkan ketika aku dihadapkan pada banyak persoalan, aku tau aku akan bisa menyelesaikanya, dengan bantuan-Nya. Aku.. pernah kecelakaan. Hari-hari hingga tahun-tahun setelah kecelakaan, aku dihadapkan dengan trauma yang tak pernah tuntas. Tapi lagi lagi.. dari kecelakaan itu, Allah mengajarkan aku untuk berjalan dengan tenang, dan aku jadi tau, bahwa ada dzikir yang sangat sangat membuatku tenang di perjalanan.
Saat sujud shalat Dzuhur aku dirikan, aku purna dalam air mata yang tak mampu ku bendung lagi. Aku bahkan tidak tahu air mata apa yang telah jatuh tadi. Aku hanya sedang ingin sujud bersimpuh, yang lebih lama dari sebelumnya, yang lebih syahdu dari sujud shalat Dzuhur yang aku dirikan biasanya, dan saat itu, aku merasakannya lagi.. tepukan hangat-Nya, elusan lembut-Nya di kepalaku, dan genggaman erat-Nya pada kedua bahuku.
Allah..
Aku sedang mencari tenang.
Di rumah-Mu yang paling tenang ..
Atau di bumi-Mu yang riuh ini..
Bolehkah aku menjadi hamba-Mu yang Muthmainnah itu?
Pasaman Barat, 04 Sya'ban 1446 H/ 19.34 wib
2 notes · View notes