Tumgik
daun-terakhir · 6 years
Photo
Barakallah fiikum bapak Anies Baswedan, semoga banyak bermunculan pemimpin pemimpin yang tulus membangun Indonesia serta menyikapi hasilnya dengan akhlak yang santun.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Anies Baswedan dan Klaim “Saya”
Saya perhatikan Anies Baswedan ini tidak pernah menyebut dirinya di tiap pekerjaan Pemprov DKI. Padahal dia sanggup dan bisa saja mengaku-ngaku. Kemampuan dia menyusun narasi bisa jadi jauh lebih terselubung untuk menyisipkan “Saya”.
Ada dua aktor yang paling sering disebut olehnya. Pertama adalah Pemprov sebagai entitas eksekutif yang komunal. Pemprov berarti berisi seluruh jajaran di dalamnya, tidak hanya seorang Gubernur. Kedua, pekerja, baik dari jajaran pemprov atau jajaran di luar eksekutif yang terlibat. Pekerja, yang jumlahnya ribuan tapi tak mendapatkan panggung dibandingkan elit yang segelintiran. Anies, terlalu sering mengapresiasi aktor yang kedua.
Tidak pernah saya melihat atau mendengar seorang Anies menggunakan kata “Saya” untuk pekerjaan atau hasil tertentu–apalagi sampai mengklaim. Termasuk hari ini, dalam momen krusial di mana bisa saja dia mengklaim hasil kerja. Atau setidaknya berupaya menjadi jagoan sendirian dengan narasi-narasi halus metaforik. Tapi dia tidak lakukan. Saya kesal sendiri sebab rasanya ingin menampar bedebah yang gemar mengklaim sesuatu lalu memunculkan diri seolah hanya dia yang mampu melakukannya.
Dia tidak sempat menyatakan “Saya yang menyelesaikan Tahap I”. Tapi justru berterima kasih kepada seluruh gubernur yang terlibat. Dia tidak sempat selfie dan memamerkannya di sosial media. Tapi dia justru mengapresiasi para pekerja yang jarang diperhatikan oleh para penguasa.
Ketinggian akhlak seorang pemimpin itu tidak muncul dari jargon-jargon. Ketinggian akhlak itu muncul dari jiwa yang benar-benar bekerja untuk rakyat. Tanpa make up, tanpa kepalsuan.
Terima kasih karena mengajarkan saya dan kami cara mengapresiasi.
Sumber foto: klik.
1K notes · View notes
daun-terakhir · 6 years
Text
Bilang ke hatimu
Ada mimpi yang harus kamu gantung di langit sana. Sebentar saja, mungkin ku kira. Bersabarlah jangan sedih. Bukankah Allah yang Maha Penyayang menggantikan dengan mimpi yang lain, yang selama ini kamu harapkan. Jangan risau dengan mimpi yang kau gantung sementara ini, (mungkin) kelak bisa terwujud juga. Iya kan?
Ada impian yang harus kamu jeda terlebih dahulu. bukan tidak penting lagi. Mungkin kamu telah mencapai salah satu impian kamu ini. Yang selama ini kamu rindukan kehadirannya. Jangan khawatir dengan impian yang kau jeda, (mungkin) kelak akan ada waktunya ia berjalan lagi. Iya kan?
Jangan risau, jangan khawatir Allah yang Maha Penyayang punya rencana yang lebih indah dari rencana kamu. Kamu jangan sedih yahh. Bilang ke hati kamu.
Linggapura, senin 25 Maret 2019 (7:55)
3 notes · View notes
daun-terakhir · 7 years
Photo
Tumblr media
"Dan tiadalah kehidupan di dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" || Qs Al-An'am : 32 #Quran #islam #fotojadiberkah
2 notes · View notes
daun-terakhir · 7 years
Photo
Tumblr media
"Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya" || Q.S Yusuf : 103 #Quran #Islam #fotojadiberkah
2 notes · View notes
daun-terakhir · 7 years
Video
instagram
"Ya Allah gengggamlah hati ku" #pemudahijrah
0 notes
daun-terakhir · 7 years
Photo
Tumblr media
ISYARAT "Aku tak perlu bilang, bukan? Kalau urusan perasaan, perempuan itu lebih mudah ber-isyarat daripada berkata-kata. Harusnya kamu tahu itu. Perempuan dilindungi Tuhan dengan rasa malu, apalagi untuk hal yang berhubungan dengan perasaan. Jadi, jangan pernah menunggu perempuan untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya, kamu harus mengerti isyaratnya. Mungkin, itulah salah satu alasan kenapa perempuan lebih suka laki-laki yang pengertian; agar hidupnya jauh lebih dimudahkan" 📑Kutipan Buku #genap #nazrulanwar #muslimahindonesiaid
1 note · View note
daun-terakhir · 8 years
Text
Iya yah mengapa kita diam (saja) 😯
Mengapa engkau DIAM...!!
Tumblr media
======
Saat engkau di mobil, atau jalan di pasar, atau duduk di kantor, atau dimanapun tempatmu, tidak mampukah engkau sekedar menggerakkan lisan… mengapa engkau diam ?!
Bukankah detik-detik yang sedang kau alami sekarang ini juga bagian dari umurmu, dan itu juga mengurangi jatah usiamu… Mengapa engkau sia-siakan dalam diam ?!
Pada momen-momen itu, isilah dengan membaca Alquran… engkau beralasan, tidak hapal quran? … Saya yakin, engkau masih hapal Alfatehah, surat yang paling agung dalam Alquran, ulang-ulang saja Alfatehah itu, seribu kali atau dua ribu kali, tidak ada yang melarangmu… mengapa engkau diam ?!
Saat engkau menunggu lampu merah, atau sedang naik angkot, atau duduk menunggu antrian, atau saat engkau bertugas sebagai satpam, atau polisi, atau tentara yang berjaga, isilah dengan istighfar… mengapa engkau diam ?!
Oleh: Ustadz Musyaffa Ad Dariny, Lc, M.A.
35 notes · View notes
daun-terakhir · 8 years
Quote
Cinta itu bukan tujuan, tapi alat. Mendapatkan cinta bukanlah akhir dari segalanya. Justru ia adalah awal mula dari segala rasa.
(via herricahyadi)
Tentang cinta😍
113 notes · View notes
daun-terakhir · 8 years
Text
Selamat berlomba 😄😃
MENIKAH ADALAH LOMBA
Siang ini, saya menghadiri lamaran sahabat baik saya sejak SMP yang juga menjadi teman kuliah 1 fakultas, namanya maulana haidar. Senang bukan kepalang, karena seseorang yang jarang dekat dengan wanita, tiba-tiba akan melaksanakan pernikahan dalam waktu dekat, sedang saya siap menghadiri pernikahan dalam kondisi masih single  sehat.
Setelah lamaran, kami duduk bersama-sama. Kita ngobrolin tentang anak2 angkatan kita yang satu-persatu mulai melaksanakan ibadah menikah, mulai dari yang emang ngebet dan tiba2 nikah, atau diem2 tapi tiba2 nikah juga. Begitu cepatnya mereka menikah di usia muda.
“sekarang, semua berlomba-lomba ya untuk nikah” si maulana ngobrol ke saya.
“iaya” jawab saya sambil siap2 dapet pertanyaan “kapan nyusul?”
Dan obrolan itu, menjadi inspirasi dari tulisan saya hari ini.
Kenapa ada istilah “nyusul?” padahal menikah bukan balapan?
Kenapa ada istilah “cepetan” padahal kita tidak dikejar waktu?
Kenapa ada istilah “jangan buru-buru” ketika pernikahan tidak berbicara tentang kecepatan proses.
Banyak orang yang beranggapan, bahwa menikah dengan cepat itu lebih baik daripada menikah lama-lama. Well, gabisa disalahin. Saya juga setuju dengan hal tersebut.
Banyak pasangan yang telah menikah, merasa jumawa karena mereka menikah lebih cepat dibanding yang lain. Dan banyak yang belum menikah, jadi tertekan dan depresi. Dan ini, adalah fenomena alam yang sering terjadi di usia-usia kita ini.
Bagi saya, agak kurang bijak, bagaimana seseorang “hanya” membahagiakan pernikahannya hanya karena waktu.
Jangan sekali-kali kita menyindir mereka-mereka yang belum menikah di usia tua tanpa sesekali bertanya alasannya.
Ada teman saya, yang dia menunda menikah, karena dia harus membereskan masalah keluarganya dulu.
Ada teman saya, yang dia menunda menikah, karena ingin memperbaiki diri terlabih dahulu.
Ada teman saya, yang dia menunda menikah, karena orangtuanya meminta dia menyelesaikan studinya terlabih dahulu.
Adapun saya, yang menunda pernikahan, karena belum menemukan calon yang sesuai (sambil promosi). Mungkin ini adalah ujian dari tuhan. Hehe
Ada banyak dari mereka yang menunda karena alasan masing-masing, padahal bisa jadi keputusan itu bukan lahir dari dirinya, melainkan dari kondisi di lingkungan sekitarnya. Maka,  jangan sindir mereka karena menunda.
Tapi, pernikahan memang adalah suatu lomba. Tapi ini bukan lomba tentang “pernikahan siapa paling cepat”, bukan, bukan masalah waktu. Tapi ini adalah tentang  “pernikahan siapa yang paling bermanfaat”.
Banyak rekan saya yang menikah cepat, tapi tidak mampu mengubah diri menjadi lebih baik. Setelah menikah, bangun masih tetap siang, sering terlambat ke kantor, manajemen waktu masih buruk, nampak masih tempramen dan pemarah, nampak masih sering membicarakan orang atau berkata buruk di sosial media. 
Bagi saya, menikah itu seharusnya menjadi media untuk meningkatkan kualitas diri. Karena kita sudah diberikan oleh tuhan, seorang pasangan yang akan selalu mengingatkan, dan saling menjaga.
Maka, berlomba-lombalah untuk menunjukkan, pernikahan siapa yang paling bermanfaat.
Fastabiqul Khoirot
Bukankah tuhan meminta kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, tapi kenapa kita berlomba-lomba dalam kecepatan?
MENIKAH ADALAH LOMBA Bandung, 25 Agustus 2016
192 notes · View notes
daun-terakhir · 8 years
Photo
Tumblr media
Ruang kita berbeda, walau pada jam yang sama.
0 notes
daun-terakhir · 8 years
Photo
Tumblr media
Assalamu'alaikum
0 notes
daun-terakhir · 8 years
Photo
Tumblr media
Mari katakan cinta 😍😄😳
1 note · View note
daun-terakhir · 8 years
Photo
Tumblr media
Sebab itu aku...
1 note · View note
daun-terakhir · 8 years
Text
Kasih sepanjang masa. Semoga Allah tempatkan beliau di sisi~Nya.
Kasih ibu....
Tumblr media
Seorang ibu dari malaysia berumur 101 tahun wafat setelah merawat putranya 63 tahun yg cacat sejak kecil (sumber : akhbaar as-sa'udiyah)
Copas Dari: https://www.facebook.com/firandaandirja?fref=photo
Tertanggal: 10 Agustus 2015
75 notes · View notes
daun-terakhir · 8 years
Quote
Ada impian, ada harap, ada asa lantas ada doa yang terangkai.
0 notes
daun-terakhir · 8 years
Photo
Yang ditunggu 😊🙌
Tumblr media
KETIGA.
Adalah sebuah buku yang sedang dirancang sebagai sebuah bukti bahwa menunggumu tidak pernah sia-sia :)
Semoga segera selesai seluruh rangkaian naskahnya, judulnya apa? belum tahu :)
Yogyakarta, April 2016 | ©kurniawangunadi
223 notes · View notes
daun-terakhir · 8 years
Photo
Bismillah
Tumblr media
Semua ibadah; shalat, puasa, sedekah, umrah, haji, dakwah, atau apapun yang termasuk ibadah. Jangan sampai kita terpancing untuk memamerkannya, meski sekadar untuk informasi. Kita tak pernah sadar riya’ minimum itu seperti apa. Sebelum kita menyesal kelak di hari perhitungan seluruh amalan telah terkikis hanya karena postingan tidak perlu di media sosial. Semoga menjadi pengingat kita semua.
Selamat memulai minggu baru. Bismillah!
178 notes · View notes