Tumgik
debuantariksa-blog 7 years
Text
Hidup Dengan Media Sosial: Antara Cinta dan Benci
Sekitar empat bulan yang lalu, saya menghapus akun Instagram dan Twitter karena tidak tahan dengan distraksi dan adiksinya yang kuat. Entah berapa puluh kali saya membuka aplikasi instagram dalam sehari hanya untuk melihat apa yang followers saya lakukan atau mengecek berita terbaru, hal ini kerap kali menganggu aktivitas saya sehari-hari terutama ketika membaca, sulit sekali untuk benar-benar fokus tanpa mengecek handphone.
Hidup di era digital dengan informasi yang menggempur dari segala arah, bagi saya adalah anugerah sekaligus musibah. Anugerah karena saya bisa menyerap berbagai ilmu dari tulisan, laporan jurnalisme, maupun opini orang-orang di internet. Musibah karena dengan banyaknya jenis 聽media sosial memaksa kita (atau mungkin hanya saya saja) untuk ikut ke dalam arus untuk memakai berbagai 聽media sosial kemudian diseret lagi ke dalam arus untuk terus update berbagai hal. Arus informasi yang terus-menerus menggempur ini seringkali membuat saya kewalahan dan stres sendiri. Kepala saya seperti ada letupan kembang api yang tidak ada habis-habisnya. Dan menemukan sunyi jadi kemewahan tersendiri.
Akhirnya saya memilih untuk menghapus akun saja, karena jika hanya sekedar menghapus aplikasi sepertinya tidak akan efektif dan kemungkinan besar saya akan tergoda untuk menginstal ulang. Tiga bulan tanpa instagram dan twitter, ternyata hidup saya baik-baik saja. Saya bisa beraktifitas dengan tenang dan damai tanpa harus mengecek media sosial berkali-kali. Namun sayang, hal ini cuma bertahan tiga bulan saja karena beberapa hal yang tidak bisa ditinggalkan salah satunya lapak penjual buku di instagram dan informasi gigs yang ternyata masih saya butuhkan haha. Tapi hiatus tersebut jadi pelajaran bagi saya untuk menggunakan media sosial dengan lebih bijak, tentunya untuk tidak mengecek terus menerus dan berpikir lebih panjang dan berefleksi sebelum mengunggah sesuatu. Semoga letupan-letupan kembang api di kepala tidak bertambah atau menjadi bom saja.
0 notes
debuantariksa-blog 7 years
Text
Cinta Pada Tape Deck Radio Pertama
William Miller, remaja berumur 15 tahun yang menulis untuk majalah Rolling Stone dalam film Almost Famous , merasakan orgasme musik pertamanya dari piringan hitam Tommy The Who yang merupakan hadiah dari sang kakak perempuan. Masa kecil saya agak mirip dengan William, bedanya orgasme musik pertama saya adalah dari Tape Deck radio. Tape Deck Radio merupakan hal yang cukup seksi pada masanya (duh ndes, aku kok merasa tua).
Sebagai anak yang lahir di kampung yang tidak terlalu memiliki banyak hiburan, radio dan buku menjadi teman karib saya sejak SD. Selain karena nir-hiburan, dua hal itu juga menjadi eskapisme atas level keren yang dibawah rata-rata, dan sekarang pun saya juga masih merasa tidak keren sih (sampai sekarang, Bapak saya juga masih ngamuk-ngamuk kalau saya pulang ke rumah karena mengurung diri berjam-jam di kamar cuma buat baca buku). Hari Jumat jam 8 malam adalah waktu favorit saya untuk memutar radio tapedeck karena kanal Asri FM punya program khusus memainkan lagu-lagu Sheila On 7 dari album pertama mereka sampai yang terakhir rilis. Dari sekian lagu yang saya dengarkan di radio, Sheila On 7 yang paling bisa menggugah telinga. Hari Jumat menjadi hari yang selalu ditunggu-tunggu. Sheila On 7 adalah cinta pertama saya. Namanya cinta pertama, sampai sekarang pun susah dilupakan. Lagu-lagunya sampai sekarang masih saya dengarkan dan tidak pernah bosan.
Kegilaan saya pada radio tape deck ini bukan tanpa sebab, Bapak adalah orang yang mewariskan ini pada saya. Jika malam hari adalah waktu saya untuk memutar tape deck, maka siang atau sore hari adalah waktunya Bapak untuk memutar lagu-lagu lawas atau tembang jawa dengan kaset tape. Beliau saat itu mungkin tidak menyadari bahwa kebiasaan itu akhirnya membuat anaknya tergila-gila terhadap musik ketika 聽dewasa. Perkenalan saya pada lagu dan band rock Barat seperti Linkin Park, 30 Seconds To Mars, dan Nirvana juga melalui radio tapedeck. 30 Seconds to Mars menjadi cinta kedua saya ketika awal masuk SMP. Saya sampai rela begadang jam 2 pagi nonton MTV untuk melihat video klip mereka.
Saya punya beberapa rekomendasi pribadi untuk website arus bawah yang mengulas tentang musik, sebagian besar adalah musik rock dan alternative:
1.聽 聽 聽 聽http://www.adobeandteardrops.com/
2.聽 聽 聽 聽http://louderthanwar.com/
3.聽 聽 聽 聽http://pigeonsandplanes.com/
4.聽 聽 聽 聽https://earmilk.com/
5.聽 聽 聽 聽https://www.warningmagz.com/
聽Dan kanal youtube favorit:
聽1.聽聽聽聽聽聽 https://www.youtube.com/user/wearethehyve
2.聽聽聽聽聽聽 https://www.youtube.com/user/MrSuicideSheep
3.聽聽聽聽聽聽 https://www.youtube.com/user/thesoundyouneed1
0 notes
debuantariksa-blog 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Typical tourist pictures in Thailand.
1 note View note
debuantariksa-blog 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Sketches I did on location at the Ghibli Museum on my recent visit.
As a self- proclaimed Studio Ghibli nut, the Ghibli Museum in Mitaka, Tokyo has got to be one of my favorite places in the world.聽 It鈥檚 a magical and heartfelt place anyone can enjoy even if you don鈥檛 believe in Totoro. 聽
Unlike the usual commercialized theme parks which are built upon revenue, the Ghibli Museum clearly stays true to the visions of Miyazaki-sensei with the sole purpose to inspire, educate, and entertain.聽 The scale of the museum would not be considered large according to traditional standards, but every panel of the wooden floor, every curve of the craftsman metal, and every piece of the stained glass windows is made and placed with precision, intention, and lots of love.聽 It鈥檚 very much a reflection of Studio Ghibli films.
There鈥檚 no photography allowed inside because Miyazaki-sensei wanted the Ghibli Museum to be a place where kids can explore freely and not have to stop for photo ops from parents.聽 I might be biased, but I think that鈥檚 the best thing ever.聽 So for the first time on this trip, I decided to bring along my sketchbook and try to document this personal experience with some messy doodles.聽 My sketches don鈥檛 do any justice to the magic of the Ghibli Museum, but hopefully they will spark some interest in exploring this incredible place for you.
You can also read the full post here.
Enjoy, martin聽
298 notes View notes