28 y.o | Muslimah | Belajar Bermanfaat | Bergerak Bertumbuh Untuk Lebih Baik
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Baru paham. Dalam hidup, kadang kita tidak selalu menanggung konsekuensi atas pilihan kita sendiri. Kadang ada konsekuensi yang hadir dari pilihan orang lain dan tidak dapat terelakkan.
Mogi Bian
400 notes
·
View notes
Text
bayangkan
bayangkan sebuah pernikahan
yang masing-masingnya tidak perlu khawatir yang lainnya tidak setia. karena kuat agamanya, kokoh komitmennya.
bayangkan sebuah pernikahan
yang jarak separuh bumi pun tidak akan membuat jauh apalagi terpisah. karena rindunya diwujudkan dalam bentuk menjaga. karena hatinya sudah selalu bisa ditata.
bayangkan sebuah pernikahan
yang keduanya tidak perlu khawatir akan hari yang belum datang. karena kesadaran bahwa semuanya adalah titipan. karena keyakinan bahwa rezeki selalu tepat takaran. karena keimanan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.
bayangkan sebuah pernikahan
yang pasangannya tidak perlu khawatir menjadi tua, diuji kesehatannya, menjadi lupa, atau tidak lagi elok rupa. karena cintanya jauh lebih dalam dari yang terlihat, jauh lebih besar dari yang memikat.
bayangkan sebuah pernikahan
yang orang-orangnya hanya khawatir akan perpisahan. khawatir bilamana kehidupan yang selanjutnya tidak mempertemukan mereka. khawatir bilamana bekal mereka belum cukup. sehingga mereka pun berupaya bersama, mencukupkan semua perbekalan.
pernikahan itu bisa saja adalah pernikahan kita.
1K notes
·
View notes
Text
"Yaa Rabb, I am truly in great need of any good that You might send down to me" (Al-Qasas : 24)
One of the most famous du'a in the entire Quran that I really love. A beautiful word from Musa alayhissalam, he said to Allah "Ya Allah, no doubt about it, whatever good You have sent down my way, whatever You have descended of any kind of good, I am desperately in need of it"
Turkey, Mei 2023
3 notes
·
View notes
Text
Masih ada Waktu
Kalau kita masih punya kesempatan untuk berbakti, pulanglah. Tinggalkan sejenak ketakutanmu pada masa depan, materi, dan ketidakmapanan.
Karena, waktu yang beranjak ini takkan melibas kita karena bakti. Kalau pernah terbesit luka karena mereka pernah salah dalam mendidik dan membesarkan kita. Pahamilah bahwa pada masanya, itulah ilmu yang mereka miliki. Tentu berbeda dengan kita saat ini yang bisa belajar tentang pengasuhan sambil rebahan.
Kalau mereka masih ada. Pulanglah sejenak, lupakan ambisimu pada dunia. Lupakan ketakutanmu pada kemiskinan karena menunda impian. Karena keberkahan hidup tidak semata diukur dengan banyaknya harta. ©kurniawangunadi
757 notes
·
View notes
Text
Nak, ada begitu banyak doa yang melangit setiap malam. Pesan Ibu, jangan bosan berdoa menerbangkan harapan kepada-Nya, jangan lelah mengadu setiap permasalahan yang ada, jangan malu mengutarakan keinginan-keinginan kita. Sebab kita tidak pernah tau doa mana yang mampu menggetarkan singgasana-Nya
Nak, apapun yang selama ini kamu panjatkan dalam doa, sesuatu yang kamu berharap Dia mengabulkan nya, belum tentu kamu dapatkan saat itu juga. Sebab apa? Sebab doa itu punya tiga cara kerja. Allah mengabulkan doa kita, Allah tunda untuk waktu yang mungkin berjeda lama, atau Allah gantikan dengan yang lebih baik menurut-Nya. Dan kesemuanya itu selalu baik bagi orang beriman. Maka, tugas kita adalah menjaga doa agar tidak hanya sampai ke langit-langit rumah kita, tapi ia melejit hingga Arsy-Nya. #saf
0 notes
Text
Rasa tersimpan
Raga bertahan
Asa menanti jawaban
Kendati waktu bukan tandingan mu, semoga kau selalu percaya bahwa janji-Nya tak pernah kelabu #saf
0 notes
Text
Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, tanpa tapi, apapun dan bagaimanapun yang telah terjadi #saf
0 notes
Text
Ketidakmengertian kita tentang hidup adalah akumulasi kemalasan kita akan belajar tentang ilmu-Nya #saf
0 notes
Text
sahabat terbaik (2)
sekiranya teman-teman yang sudah menikah setuju tentang ini. jika ditanya siapa teman berceritamu sekarang, kemungkinan besar jawabannya adalah suamiku atau istriku.
ada yang sengaja menjadikan pasangan sebagai sahabat, tidak mau salah bicara kepada orang lain sehingga tak sengaja mengumbar aib. tapi saya rasa, kebanyakan ini terjadi secara alami. bagaimana tidak? dia orang yang kita temui setiap hari, berbicara dengan kita setiap hari, menjadi teman kita dalam mengurus semua perintilan rumah tangga.
sungguh, menikahlah dengan seseorang yang adalah sahabat terbaikmu. atau, menikahlah dengan seseorang yang bisa kamu jadikan sahabat terbaik. tidak terbayang bagaimana rasanya hidup dengan seseorang yang tidak bisa memahami kita, tidak mau mendengarkan kita, tidak mendukung mimpi-mimpi kita, tidak asyik untuk diajak bicara hal-hal yang remeh.
tapi demikianlah. sebagaimana persahabatan, akan ada kalanya kita kecewa, marah, sedih, atau cemburu. di sanalah jiwa ksatria seorang sahabat diuji. maukah meminta maaf jika salah, memberi maaf jika terluka--maukah selalu hadir. seperti kata teman saya, janganlah pernah berjanji untuk tidak pernah menyakiti. itu mustahil. berjanjilah untuk tetap ada ketika yang lain tersakiti.
dulu saya bertanya-tanya siapa atau seperti apa teman yang bisa saya sebut sebagai sahabat. rupanya sekarang saya tau. sahabat adalah seseorang yang dengannya, kita bisa jujur atas dan kepada diri sendiri. sahabat terbaik, adalah seseorang yang membuat kita tidak hanya menjadi diri yang paling jujur, tetapi juga diri yang berani mengakui.
sekarang saya memegang ini sebagai prinsip pernikahan. sebagai sahabat baik, saya harus selalu jujur dan berani mengakui. sebagai sahabat baik, saya juga harus belajar menerima--di mana menerima itu tak terjadi saat akad nikah saja, tetapi setiap hari setelahnya.
marry your best friend. or, you should make your spouse your best friend. you should be the best friend.
634 notes
·
View notes
Text
di tengah belajar
apa yang kamu lalukan ketika kamu lelah belajar? ketika rasanya hal-hal itu tidak masuk akal dan terlalu banyak yang tidak bisa dinalar?
aku sering bilang ini pada diri sendiri. semua ada polanya. kalau kita sudah bisa mengikuti polanya, hal-hal lain akan lebih mudah ditekuni. kadang pola itu kita temukan saat mencoba pertama kali. kadang, setelah ratusan kali membaca, mencoba, barulah pola itu terdapati.
lantas itulah yang menjadi pembedanya--antara yang akan keluar sebagai pemenang dan yang berakhir sebagai pecundang. pembedanya ada pada ketekunan dan ketahanan untuk bisa memahami pola.
titik terang itu ada. mungkin tinggal selemparan batu, tinggal selangkah, tinggal sejengkal. mungkin pula masih satu pal. ya, siapa yang tahu? yang jelas, kita tak akan pernah sampai jika hanya berangan dan tak melakukan.
dan tetaplah percaya bahwa pahitnya kebodohan lebih buruk daripada asam garamnya perjuanganmu belajar. bersabarlah.
373 notes
·
View notes
Text
Mahasuci Engkau Yang Maha Tahu Segala Sesuatu, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosaku kecuali Engkau, Allah
0 notes
Text
tentang luka-luka itu
kamu pikir menangis akan menyembuhkannya. ternyata tidak.
kamu pikir makan banyak akan menyembuhkannya. ternyata tidak.
kamu pikir tidur panjang akan menyembuhkannya. ternyata tidak.
kamu pikir berdiam diri di kamarmu, tidak melakukan apa-apa akan menyembuhkannya. ternyata tidak.
kamu pikir berpergian lalu bertemu dengan banyak orang akan menyembuhkannya. ternyata tidak.
kamu pikir bersama dengan seseorang yang kamu sayangi akan menyembuhkannya. ternyata tidak.
kamu pikir berlari ke jalan terlarang akan menyembuhkannya. ternyata tidak.
kamu pikir beribadah banyak-banyak akan menyembuhkannya. ternyata tidak.
akhirnya kamu pikir waktu akan menyembuhkannya. ternyata tidak juga.
lalu kamu sadar bahwa kamu harus berjuang untuk benar-benar menyembuhkannya. kamu harus menerima keberadaannya, berdamai dengannya, merawatnya dengan kesadaran dan tanggung jawab.
kamu pun lebih kuat dari kamu yang sebelumnya.
547 notes
·
View notes