dejunsa
dejunsa
OUT OF THE BLOG
103 posts
Aku dan hal absurd lainnya
Don't wanna be here? Send us removal request.
dejunsa · 8 years ago
Text
Mei - Sebelum Jumpa
Sebelum ini, semestaku tertata dengan rapinya. Tak lengkap, tak sempurna, tapi coba aku terima. Ya, aku tahu ada yang kurang , bagai hilang sepotong puzzle dalam hidupku. Namun tak kugubris potongan potongan puzzle yang bisa saja menggenapi nya. Hanya aku, ego, dan rutinitas yang bosan tak bosan tetap kulakukan. Lelah dengan kesendirian, membawaku berujung pada rasa kesepian. Ya, sebelumnya aku tak risau dengan kesendirian. Namun seiring berjalannya waktu bayang kesepian mulai merambat dan menjalar di pikir dan rasa. Dan kau, Kau tak datang tiba tiba, ataupun juga diam diam. Aku yang membuka celah pertama. Mencoba keluar dari perasaan hampa kebas rasa. Aku yang memulai. Tak berharap banyak tadinya. Tak pernah aku duga ternyata kau dan aku mampu seirama. Walau hanya sebatas perbincangan ringan namun selalu dibumbui unsur canda. Kau layaknya teman lama, seperti kita sudah pernah kenal lama. Sesekali kau ungkap fakta dan rahasia, yang tak jarang membuat ku empati akannya. Meski aku tahu, masih sangat banyak cerita yang ingin kau ungkap, kala kita akan berjumpa. "Kau tahu, kesendirian tak pernah menjadi masalah. Selama kau punya kesibukan, selama selalu ada yang kau lakukan, pikirkan, dan rencanakan, kau tak akan merasa kesepian" Surakarta 14/07/17
3 notes · View notes
dejunsa · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Listen to Payung Teduh - Akad by Dede Jun Saputra #np on #SoundCloud https://soundcloud.com/dejunsa/payung-teduh-akad
0 notes
dejunsa · 8 years ago
Text
Ingin Pulang
Saat saat seperti ini
Pintu tlah terkunci lampu tlah mati
Kuingin pulang tuk segera berjumpa denganmu
Waktu waktu seperti ini
Di dalam selimut harapkan mimpi
Bayangan pulang tuk segera berjumpa denganmu
Kuingin kau tau
Kubergetar merindukanmu
Hingga pagi menjelang
Sesaat mata terpejam tirai imaji membuka
Semakin kuterlelap semakin jelas sangat senyuman
Tak ingin terjaga sampai aku pulang
Sesaat mata terpejam bintang-bintang menari indah
Iringi langkahmu rangkai mimpi yang semakin dalam
Tak ingin terjaga sampai aku pulang
- sheila on 7 : Ingin pulang
Tumblr media
cukup lagu itu yang menggambarkan suasana hati. Ya, ingin pulang secara fisik, dan ingin merasa “sedang pulang” kepada suasana, kepada aroma, kepada lezantnya masakan bunda, kepada nya
0 notes
dejunsa · 9 years ago
Text
Ragu untuk berkarya
Sudah beberapa bulan terakhir kerjaanku hanya mengamati linimasa tumblr tanpa ada satupun postinganku yang ikut serta di situ. Ya, sudah beberapa bulan terakhir ini aku tak menguraikan pikiran dan emosiku lewat tulisan di sini. Aku mengamati orang orang yang aku ikuti yang memang rajin menulis. Lalu ada juga beberap orang yang sering memunculkan tulisan tulisan repost dari tumblr - tumblr yang tampaknya hits tapi aku tidak tahu. Dan sialnya kadang itu sedikit menjengkelkan. Seperti tidak ada orisinalitas lagi. Itu juga mungkin yang lambat laun membuatku sedikit malas membuka jejaring mikroblog ini. Dalam masa mengamati itu, sering kali aku membaca tulisan tulisan yang bagus yang memang enak untuk dibaca. Pikiran, gagasan, dan yang selalu membuatku terhanyut untuk membaca adalah cerita, kisah yang dituangkan dalam kata kata. Mereka mampu menyeretku ke dalam imnajinasi dan perspektif yang mereka bangun lewat tulisan tulisannya. Bagaimana emosi mereka bisa ikut aku rasakan. Bagaimana pemilihan kata, diksi, dan kalimat yang runut yang menjadikan tulisannya mengalir. Berkaca padaku sendiri, aku harus jujur, aku bukan lah orang yang pandai bercerita. Setiap kali membuat tulisan yang aku anggap sudah keren, selalu terpatahkan oleh tulisan lain di lini masa yang sederhana tapi asik. Hal hal ini yang membuatku semakin lama semakin minder untuk menulis. Seringkali aku merasa tulisanku kurang berbobot, dan sangat malu ketika membaca tulisan teman yang isinya menggugah dan menginspirasi. Aku jadi ragu untuk sekedar mengungkapkan isi kepalaku yang ternyata remeh temeh. Lalu tadi aku membaca juga tulisannya ananda bedudu yang bercerita tentang dirinya yang mengidap semacam sindrom rendah diri. Mungkin ini juga yang aku rasakan. Dan dari pengalamannya ada hal yang membuatnya terpaksa keluar dari situasi tersebut. Pengalaman pengalaman yang akhirnya membuatnya terlepas dan selesai dengan kondisi itu. Mungkin aku juga sedang mengalami situasi yang sama. Mungkin itu yang seringkali menghambatku dalam berkarya. Ketakutan, perasaan rendah diri, melihat karya orang lain yang lebih bagus. Jadi solusinya apa? Mumpung pas dengan momen pergantian tahun, dan memang sudah menjadi keresahanku akhir akhir ini, aku ingin mencoba sedikit demi sedikit membiasakan diri lepas dalam berkarya. Apapun itu. Bermain musik, desain, dan juga tulisan. Makanya aku awali dengan mengungkapkan unek unek dulu. Semoga nanti bisa keluar dari cangkang keraguan, dan membiarkan aku menyelesaikan setiap karya yang telah aku mulai. Kasihan draft - draft tulisan yang seringkali harus aku matikan sebelum keluar. Kasihan percobaan - percobaan desain yang akhirnya tidak pernah aku export. Kasihan rekaman - rekaman cover yang belum juga aku upload. Yeah boleh dibilang ini semacam resolusi. Intinya, berkarya, berkarya, dan berkarya. Siapa tahu ada yang malah terinspirasi. Who knows. Selama ini baik dan untuk kebaikan, lanjut lah. SOC 1/1/17 - dalam sebuah perenungan -
0 notes
dejunsa · 9 years ago
Quote
Best way to face this f****ng akward situation is pretending like nothing happened. Just act like usually. Say hi, hallo.
0 notes
dejunsa · 9 years ago
Text
Sedih Karna Bikin Sedih
Gue ga pernah curhat lagi ke ibu tentang semua masalah yang gue hadapi. Gue tau sifat ibu gue, gue tau bakal gimana reaksinya kalo tau setiap hal yang gue alamin. Bahkan ketika gue ga bilang apa apa pun ibu gue tau, gue lagi kesusahan, keadaan gue sama menyedihkannya dengan nasib yang kami alami. Dan ya namanya naluri ibu, dan dengan posisi yang kayak gini, ibu jadi orang paling sedih, orang paling khawatir, orang yang paling kepikiran akan gue. Dan jujur dari semua masalah yang gue punya, justru yang bikin gue sedih adalah kenyataan bahwa ibu gue sedih gara gara khawatirnya ke gue. Sampe tadi, dengan kondisi kayak sekarang, gue terpaksa nelpon ibu, buat ngasih tau bahwa gue masih baik baik aja, bahwa gue bakal kuat dengan semua yang udah terjadi. Yang bikin gue ga kuat, dan yang gue tau bakal terjadi adalah, ibu gue sedih luar biasa. Padahal gue udah tau, udah pernah juga kayak gini, tetep aja, perasaan ga bisa bohong. Gue sedih udah bikin ibu gue sedih. Ga kuat. Ga bisa nahan nangis. Ngedenger nangis nya ibu, buat gue gaada yang bisa ngalahin sedihnya. Dan hal pertama yang gue pikirin adalah, bodohnya gue. Salah gue bikin hal kayak gini keulang lagi. Gue selalu janji hal kayak gini ga bakal keulang lagi. Gue selalu pendam semuanya sendiri. Bahkan ide buat cerita masalah masalah gue udah bikin gue takut. Gue terlalu sayang sama ibu gue. Ga, ga mau bikin tambah sedih, ga mau gue bikin khawatir, bikin beban lagi. Tapi malam ini terjadi lagi. Aah bodoh, salah gue. Entah gimana gue perbaikin ini semua. Entah kapan semua ini ada titik terangnya. Dan entah kapan gue berhenti bikin ibu gue sedih. Cuma bisa berharap dan berdoa buat kekuatan semua keluarga gue, biar semua tabah sama nasib kami yang bertahun tahun jauh dari kata beruntung. Gue? Gue tau gue pantas dapet ini semua. Dan bahkan gue bakal siap siap dengan hal yang lebih buruk dari ini. Biar semua gue alami, biar semua masalah datang. Gue paham sekarang, gue siap sekarang.
1 note · View note
dejunsa · 9 years ago
Text
Makin Susah Ditebak
Dan setelah ini episode kehidupan gue makin susah ditebak. gue pikir ga bakal lebih buruk dari ini, nyatanya hidup ga pernah kasih kita klu apa yang bakal terjadi sejam, sehari, sebula, atau berpuluh2 tahun ke depan. 
jujur gue ga ngeratapi banget apa barang yang ilang dari gue. Yang gue ga habis pikir, adalah bahwa gue ga pernah siap akan hal yang lebih buruk dari masalah masalah yang udah gue punya sebelumnya. Gue bahkan ga tau, apa yang harus gue lakuin, Bahkan untuk sekedar berkeluh kesah, bercerita, gue masih belum nemuin orang yang bisa ngerti ini semua.
Entahlah. Setelah ini gue sepertinya harus pergi, harus bangun segala sesuatunya di tempat yanng baru, di tempat gue bener bener terasing dan bikin gue belajar lebih survive dari ini.
Apapun bentuk endingnya, gue cuma bisa berharap, setiap episode nya yang bakal gue jalanin ga bakal gue sesalin lagi
1 note · View note
dejunsa · 9 years ago
Text
Kurang cukup
Aku pikir beberapa tahun sering ketemu, sering ngobrol, sering kerja bareng, curhat, becanda, udah cukup buat bisa dibilang jadi temen, udah cukup buat bisa bertahan lama. Aku pikir dalam setiap obrolan yang nyambung, dalam setiap ketawa ngakak, dalam setiap serius bareng, udah cukup buat kita bisa ngerti satu sama lain. Nyatanya cuma butuh waktu beberapa saat buat kita lupa. Ga perlu waktu yang sama buat gantiin itu semua. Cuma cukup ada obrolan obrolan yang lebih nyambung, ada hal yang menjauhkan, dan kita bakal ngerasa udah ga sama lagi. Dan perubahan, seperti yang udah kita tau, jadi kepastian. Di waktu lain mungkin kita bisa barengan lagi, tapi gak akan pernah sama. Kita punya bahan obrolan masing masing yang menurut kita udah ga nyambung lagi buat diomongin. Kita bisa cerita banyak apa yang kita jalanin sekarang tanpa pernah ngerti ada orang orang yang berusaha keras ngerti itu semua. Ada, tapi ga bisa ngerasain lagi. Sampe sekarang aku cuma bisa senyum getir aja buat semua yang udah lewat. Yah ini klasik, tapi terpaksa sekali lagi aku bilang, bukan masanya lagi.
0 notes
dejunsa · 9 years ago
Video
tumblr
0 notes
dejunsa · 9 years ago
Quote
belajar berdamai. Bahwa tidak semuanya harus mati matian dilupakan. Bahkan hal paling pahit pun punya porsi tersendiri untuk kita belajar. Dan jika memang terlalu pahit, mungkin tuhan sengaja mengirimmu untuk jadi pemanisnya. Semoga.
@dejunsa
0 notes
dejunsa · 9 years ago
Photo
Tumblr media
Misi: mengunjungi sahabat Kenyataan: ngerepotin dan bikin rusuh Ekspresi: belaga kalem Satu dari sekian momen sederhana yang udah jarang bisa kita lakuin tiap hari. Deep talk and laugh. Dengan waktu yang terlewat, dengan keadaan yang banyak berubah, tapi nyatanya kegilaannya tetap sama. Niatnya menghibur satu, tapi kita juga terhibur, terobati, dan rindu lagi. Jaga silaturahmi sambil susah move on. Ah emang ya, gatau lagi dah sama kalian kalian. Eh iya jadi lupa, niatan awal nya kan kita mau support Ishmah ya heu. Keep fighting ish, kita pasti doain kamu, harus sembuh, harus dalam keadaan lebih baik kalo ketemu bareng lagi. See you soon. #semarang #kkntemajuk #b&w #jagasilaturahmi
0 notes
dejunsa · 9 years ago
Quote
Udah tau si bakal kayak gini. Tapi Tetep aja rasanya ada yang menohok
Hati suatu senja
0 notes
dejunsa · 9 years ago
Text
Pangeran kecil
Tidur, tidur lah sayang Esok kan segera datang Tutup buku kesayanganmu itu Esok atau lusa kita buka kembali Tidur, tidurlah sayang Malam terlalu larut untukmu Simpan buku kesukaanmu itu Tarik selimutmu coba pejamkan mata Beri tanda pada gambar yang kau suka, rubah dalam goa atau mawar dalam kaca Beri tanda pada lembar yang kau suka, pangeran kecil kan terbang bersama kita... Banda Neira Pangeran kecil
0 notes
dejunsa · 9 years ago
Photo
Tumblr media
Air dan aku Sebenernya, aku suka parno kalo liat sungai atau laut yg nampak dalam. Entah karena dulu pernah hampir tenggelam di sungai, atau akibat sering liat film macam Titanic yang ada kapal karamnya. Tapi ternyata jalan hidup berkata lain. Aku 'dipaksa' buat melawan ketakutanku sendiri. Pengalaman menyebrangi sungai di Kalimantan, ikut melaut di lautan karimata, membuatku malah menikmati sisi ketakutanku itu. Ya, pengalaman2 itu tidak lantas membuatku langsung menjadi berani. Tapi setidaknya aku telah melewati batasan batasa yang aku buat sendiri. Ketakutan yang sebenarnya tak terlalu beralasan. Dan ternyata sensasi Naik perahu penyebrangan, kapal feri, sampan kecil, memang asik. Semacam ada romantisme tersendiri dalam setiap goyangannya. Percikan percikan airnya, udara yang menerpa wajah, bahkan tolakan pertama dari dermaga membuatku merasa nyaman, dan memberi efek ketagihan. Yeah it is so fun, menyenangkan, asyik, cihuy, jadi pengen lagi hoyong deui. Tapi mungkin bakal lebih asik lagi kalau dibersamai si dia ya, heu :) Btw postingan ini bakal muncul juga di Tumblr saya, Monggo mampir di Tumblr.com/dejunsa hehe
0 notes
dejunsa · 9 years ago
Text
Yang Dinanti Datang Jua
Tumblr media
Wellcome April, seperempat pertama tahun 2016 sudah terlewat. Banyak hal yang terjadi, manis pahit kehidupan telah dijalani.
Ibarat sebuah game, euforia tahun 2016 telah usai, masa trial sudah habis. Kini banyak yang akan dihadapi.
Ada yang sudah memantapkan langkahnya mengemban amanah di organisasi. Ada yang berancang2 mempersiapkan bekal untuk mengabdi dalam rangka kuliah kerja di batas negeri. Ada yang sedang on fire menyelesaikan studi demi toga di bulan Juni. Ada pula yang menikmati masa Purna dari aktivis bertitel kepala divisi.
Yeah, semuanya akhirnya telah memilih jalannya sendiri. Keputusan keputusan besar telah diambil. Tugas, amanah, tanggung jawab, dan mimpi, kita pikul sebagai putra Puteri negeri.
Yang takkan pernah berhenti hanya usaha dan Doa. Jangan lupa, selalu dibalut dengan senyum dan semangat. Semoga bulan ini bisa lebih baik dari bulan bulan yang telah kita lewati :)
- Djs, Surakarta, 01/04/16
2 notes · View notes
dejunsa · 9 years ago
Quote
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti Yang hancur lebur akan terobati Yang sia sia akan jadi makna Yang terus berulang suatu saat henti Yang pernah terjatuh kan berdiri lagi Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Banda neira, yang patah tumbuh yang hilang berganti
1 note · View note
dejunsa · 10 years ago
Text
Borneo, Jalan jahat, dan Awal Semuanya
Subuh belum dimulai, tapi kami harus sudah bangun dan melanjutkan perjalanan. Jam 2 dini hari semua dibangunkan. Meski belum puas istirahat setelah perjalanan dari solo ke pontianak, tapi bis sudah menunggu. Setelah packing ulang, persiapan dan lain lain, sekitar jam 3 kami sudah berangkat. Berpamintan dengan teman teman dari untan, terutama dewi, tuan rumah yang sangat ramah. Barang barang kami ditaruh di atas bis. Aku tidak tega menaruh tas ku disana karna membawa leptop. Akhirnya ditaruh di bawah kaki kursi bis. Yah minimal aku bisa mengawasi tas ku sendiri. Selama perjalanan dari pontianak ke kartiasa, aku puaskan dengan online. Ya, di temajuk sana bahkan sinyal saja susah, makanya aku habiskan internetan di jalan. Bis kami sempat singgah sebentar di singkawang. Kota amoi julukannya. Kenapa demikian? Karena kota ini sebagian besar penduduknya adalah keturunan tionghoa, dan amoi itu sebutan untuk gadis gadis tionghoa. Sepanjang jalan pun terlihat banyak sekali kelenteng di seberang kanan. Yang membuat takjub dari perjalanan ini adalah, ternyata di sebrang kiri jalan adalah laut! Indah sekali pemandangannya. Aku semakin penasaran ingin segera melihat pantai di temajuk sana yang katanya indah indah. Menyesallah teman teman yang selama perjalanan tidur. Tidak menikmati indahnya matahari terbit di laut. Jam 10 kami harus berganti bis. Karena sambas dan penyebrangan sudah bukan trayek bis nya lagi. Berganti kendaraan adalah salahsatu momok bagi kami. Memindahkan barang sebanyak itu, kalau harus jujur malas sekali. Tapi di sana lah letak kekompakan kami diuji. Saling bekerjasama memindahkan barang, saling memahami untuk membawakan barang satu sama lain, dan tidak egois mementingkan barangnya sendiri. Yang tidak aku bayangkan adalah ternyata jalan semenjak pergantian bis sampai penyebrangan pertama sangat tidak mulus. Sebenarnya dari pontianak pun tidak begitu mulus. Berkali kali aku terlonjak dari kursi karna bis menghantam lubang lubang dan gunungan macam polisi tidur di setiap jembatan. Ditambah pula aku duduk paling belakang, paling terasa setiap kali ada lubang yang dihantam. Di bis kedua, untungnya aku duduk di tengah. Tapi tetap saja dengan jalan yang semakin parah, benturan tidak terhindarkan. Untungnya sampai penyebrangan pertama tidak terlalu jauh. Satu jam lebih tergoncang2 dalam bis kecil, sudah lebih dari cukup buat kami. Untungnya tidak ada yang sampai mabuk. Kalaupun iya pasti mabuk yang spesial, dalam rangka menembus belantara kalimantan. Pasti takkan terlupakan untuk berpuluh puluh tahun ke depan hehe Aku tidak pernah membayangkan akhirnya menyebrangi sungai kalimantan yang sangat besar untuk pertamakalinya. Walaupun hanya menaiki kapal kecil, sampan bermotor lebih tepatnya, tapi sensasinya menyenangkan sekali. Bergoyang goyang, ber selfie ria, menikmati pemandangan sekitar, sungguh mengasyikan. Sayangnya, ternyata tidak lama. Hanya 10 menit saja. Setelah itu, kembali lagi kami harus mengangkut barang barang untuk dipindah ke angkutan berikutnya. Yang mana, di angkutan ini lah puncak keseruan terjadi. Angkutan terakhir kami jatuh pada truck kuning dengan tempat duduk berhadapan di bak nya. Pertama tama kami harus mengatur dengan orang se banyak ini, dan barang bawaan yang lebih banyak lagi,  agar bisa muat. Akhirnya barang barang kami taruh tengah, bertumpuk tumpuk dengan dasar koper koper. 8 lelaki duduk di bangku kanan, 4 perempuan di kiri, dan 3 perempuan di depan. Entahlah bagaimana mereka berbagi tempat duduk sekecil itu untuk 3 orang. Satu jam awal semuanya menyenangkan. Sambil menikmati pemandangan, kami bercanda canda. Ada saja bahan untuk dibercandakan. Yang paling epik adalah bercandaan "gak tahu diri" nya mas hanafi. Jadi setiap ada pernyataan atau perbuatan yang lucu dari kami selalu dikomentari: gak tahu diri, ra jelas. Aku juga ada bahan. Waktu di bis pertama, ada ibu ibu duduk di antara aku dan mas hanafi di belakang. Aku berada di paling pojok. Nah, dan kursi yang aku duduki entah rusak atau bagaimana, dia otomatis tertekuk sandarannya. Jadi harus ditahan punggung agar bisa lurus. Tapi setiap ada lubang yang dilibas, pasti aku terlontar ke depan, dan kursinya ikut tertekuk. Dalam perjalanan, si ibu dengan anaknya yang digendong itu tertidur, dan kepalanya menyender ke samping kanan, ke kursi yang aku duduki. Suatu saat ada satu guncangan di bis, dan seperti biasa aku terlontar. Yang tidak aku sangka, ternyata si ibu tadi tetap pulas tidur dan kepalanya makin miring ke kanan. Otomatis kepala si ibu ini masuk ke celah antara belakang kursiku dan bagian belakang bis. Aku belun tau ini saat aku terlontar dan kursiku tertekuk. Saat aku bermaksud meluruskan sandaran, tiba tiba aku merasa ada yang empuk dan mengganjal di belakang. Aku penasaran benda apa itu. Setelah aku lihat, ternyata kepala si ibu yang sebagian masuk celah celah dan terhimpit. Anehnya, dia tetap pulas dan tidak menyadari. Alamak! Untung aku tidak sedang bersemangat, kalau iya, bisa gepeng itu kepala si ibu. Ckck Sekitar dzuhur kami singgah ke rumah bibi nya dewi. Alhamdulillaah setelah lebih kurang 8 jam perjalanan, akhirnya bisa meluruskan kaki sejenak makan siang. Dari sini pun kami berpisah denga kawan dari untan yang menemani perjalanan dari pontianak. Berdua mereka pulang naik motor. Kuat sekali. Padahal jaraknya bisa lebi dari solo purwokerto, dan mereka bolak balik. Luar biasa. Tidak lama setelah perjalanan di mulai kembali, akhirnya sinyal internet total hilang. Dan hanya satu operator yang bertahan, tak lain dan tak bukan telkomsel. Terimakasih telkomsel. *promosi lagi* Dan jalan aspal pun berganti jalan tanah yang menantang. Seperti offroad. Kami yang duduk di belakang seperti terombang ambing, setiap ada lubang yang dihantam semuanya terlonjak. Berkali kali. Tapi kami semua malah seperti kegirangan setiap kali terlonjak. Malah sambil bercanda canda. Pernah saking kerasnya, sampai bangku yang aku duduki lepas. Dan perlu kami terpaksa berhenti untuk memasangnya kembali. Jalan ini disebut jalan jahat. Bagaimana tidak, jalan tanah, yang licin, banyak kubangannya, dan setiap beberapa meter ada bagian yang terlalu lembek untuk dilewati hingga bisa menghisap ban truck kami. Tapi disinilah keseruan benar benar kami rasakan. Bunyi mesin yang sekuat tenaga keluar dari lubang yang dalam, kemiringan yang seringkali membuat panik, dan ketenangan bapak supir, lengkap semua. Sampai pada satu titik, perhitunga pak johani, dang supir tidak benar benar tepat. Jalan yang kami lewati benar benar dalam. Truck tidak kuat, satu ban terjebak dan tidak bisa keluar, dan memaksa kami turun untuk membantu mendorong. Akhirnya semua benar benar kotor. Alas kaki kami lepas. Yang perempuan membantu doa. Dengan beberapa kali dorongan, dan teriakan allaahu akbar dari ardyan (yang entah bagaimana terdengar lucu sampai semua tertawa) truck bisa lewat. Yeah, satu rintangan kami taklukkan. Beberapa menit kemudian, kembali lagi ban truck selip. Tapi kali ini kami tidak mendorong ke depan, malah mundur agar truck bisa bermanuver. Dengan bantuan kayu, dan dorongan ramai ramai, truck bisa terselamatkan. Jangan tanya kondisi di dalam bak seperti apa. Macam kapal pecah. Semua barang berantakan. Walaupun kami semua melihat, tapi tidak kami hiraukan. Semua fokus bagaimana truck bisa keluar dari jebakan betmen dan mengantarkan kami selamat sampai tujuan. Hari mulai malam dan tanda tanda akan sampai belum juga terlihat. Semua sudah kelelahan. 14 jam yang penuh dengan guncangan,  rintangan, dan keajaiban, menguras tenaga kami. Beberapa menit setelah itu akhirnya kami menemukan titik terang, jalan tanah telah berganti jalan aspal. Yang artinya sebentar lagi kami akan sampai. Kami melewati tugu garuda. Cukup megah dan menjulang untuk ukuran desa temajuk yang sederhana ini. Jam 18 lebih akhirnya kami benar benar sampai. Truk berhenti di tengah desa. Gila, seru, dan mengesankan. Begitulah perjalanan kami. 15 jam, waktu yang sama jika naik kereta dari jakarta ke malang. Kami lewati semua. Benar benar perjalanan tak terduga. Bersama teman teman yang akan berjuang satu bulan ke depan selama kkn di desa temajuk. Banyak pelajaran yang akhirnya kami dapatkan. Lebih dari itu, chemistri telah kami bangun selama perjalanan. Jika ingin mengetahui sifat seseorang, ajaklah ia dalam sebuah perjalanan. Niscaya akan terlihat semuanya. - katanya Temajuk, 10 januari 2016
2 notes · View notes