dindunsthought
dindunsthought
checkpoint!
6 posts
All of my thought, my worry, my idea, my impulsiveness.
Don't wanna be here? Send us removal request.
dindunsthought ยท 3 years ago
Text
Asumsi Sialan
Menghela nafas cukup pelan, untuk ukuran manusia yang sedang menahan resah berkepanjangan, aku menyebut namanya. Memanggilnya, dengan sepenuh hati, meski aku tak yakin apakah perasaanku masih sepenuh itu padanya.
"Selama ini, apa aja yang aku minta ke kamu?"
Ia tak langsung menjawab, ada jeda yang ia gunakan untuk mengadah keatas, juga menunduk kebawah. Sepertinya ia berusaha mengingat.
"Berkabar,"
Alisnya menjengit, berusaha mengingat lebih jauh. Padahal hubungan kami belum lama hingga aku sedikit heran mengapa ia tampak berusaha mengobrak-abrik memori sebegitunya.
"Kamu sendiri ingat ga, apa yang kamu minta?"
Kutelisik netranya, sesaat setelah tanyanya menggema. Firasatku ia benar-benar bertanya meski setengah diriku yang lain merasa ia hanya mengujiku. Asumsi sialan, batinku merusuh.
"Bener, aku cuma minta kamu selalu berkabar aja. Dibalik itu, sebenarnya aku minta banyak hal,"
Sengaja kujeda untuk memancing pandangnya kepadaku, memancing fokusnya terpusat pada kataku.
"Aku minta usaha kamu. Aku minta waktu kamu. Aku minta perhatian kamu. Dan aku minta kamu, eksistensi kamu, untuk hadir meskipun bentuknya hanya sebatas pesan berkabar."
"Kamu memang hadir, beberapa saat, beberapa kali. Selebihnya, aku ngerasa kamu ga pernah lagi hadir sekalipun chat kamu selalu mampir,"
Kami terdiam, sedikit lama mengulur waktu untuk bersuara kembali. Kepalaku penuh dengan tanya kenapa, namun tak sanggup kuungkapkan. Sedang ia, mungkin, masih berusaha mengingat momen atau apapun itu yang bisa kurasakan tak ada penyesalan disana. Penuh dengan pembelaan untuk dirinya, seakan tak ada cela dari seluruh sikapnya. Asumsi sialan, batinku lagi-lagi mengutuk.
"Aku harus bagaimana lagi?"
Kusudahi senyap berkepanjangan itu dengan frustasi. Namun ia masih diam, terus diam. Diamnya tak hanya mengulur waktu, namun juga mengular jarak. Selama itu, sejauh itu. Hingga aku tersadar, sosoknya tak lagi ada di hadapanku.
Hingga aku sadar, ilusi ini benar-benar terasa nyata di kepalaku.
0 notes
dindunsthought ยท 3 years ago
Text
Now I know why I always seek for reassuring, validation, being needy and other self -too much- love.
Because I rarely got it from people I trusted, called family.
0 notes
dindunsthought ยท 4 years ago
Text
https://instagram.com/stories/dindaaaai/2655403802429269365?utm_source=ig_story_item_share&utm_medium=share_sheet
Sedang singmting akibat doi
0 notes
dindunsthought ยท 4 years ago
Text
Ini calming banget lagunya btw. Wondering ada ga yaa sosok "me" itu buat hamba hmmm
0 notes
dindunsthought ยท 4 years ago
Text
TMI about me
I'm a junior vet
An INTJ-T
Kpop stan
Sambat is num 1
Confident enough (bcs I'm an thinking judgers, I guess?) but still thirst for validation
Have mental issues (a GAD survivor)
Many friends but still lonely (dasarrrr)
Live in future or past, not in present
Anxious 24/7
Hard to be happy, so please cheer me up hehe
Anyway, I believe that I have alter ego. Aslinya di dunia nyata aku orang yang beribu kali berfikir sebelum mengambil keputusan, dan lebih sering menahan diri dari hal-hal yang berpotensi menimbulkan masalah. Makanya di lingkup teman terdekat, dan di dunia maya, muncullah karakter lain atau alter ego yang impulsif, kekanakan, dan sangat random akibat usaha untuk menjaga imej terlihat normal. Dan sesungguhnya aku sangat sangat menikmati karakter yang cuma bisa kuekspresikan di dunia maya ini karena jadi orang yang normal -dari sudut pandangku- itu melelahkan. A normal person from my POV itu orang yang tenang, jarang melakukan kesalahan, dewasa dan cerdas. I'm trying to be that "person", makanya menguras energi banget karena yaa sama saja seperti cosplay jadi orang lain. How pathetic yaa hehe. Susah juga buat mengubah itu karena udah jadi habit dan ya memang membentuk karakter, yang sedikit palsu. Beberapa hal memang wajar, jelas dalam membangun citra diri perlu sikap yang baik bukan cuma untuk branding saja tapi sudah menjadi kebutuhan hidup. Tambahannya, untuk menjadi yang sempurna dalam dunia yang tak sempurna ini tentu saja palsu ya, tak dapat dipungkiri. Yaudahlah yaa namanya hidup memang penuh lika liku, ada suka ada dukanya.
Tentang TMI, banyak orang yang bilang kalau sebaiknya tidak usah menjelaskan tentang diri kepada orang lain. Pandangan mereka tidak akan terganti meskipun kamu menjelaskan panjang lebar, dan itu hak orang untuk menilai. Benar sih, tapi aku sendiri kadang merasa perlu, seperti yang kulakukan sekarang. Entah mungkin dipengaruhi oleh cemas-cemas berlebihanku yang tidak jelas itu, yang pasti selalu ada hasrat untuk bercerita tentang diriku yang sebenarnya. Tanpa topeng manusia normal. Apa adanya. Kalau ada yang membaca ini, dan punya pendapat atau saran untukku mengenai perTMIan ini, let me know ya. Sebagai pandangan baru juga buatku.
0 notes
dindunsthought ยท 4 years ago
Text
First post
Well, blog ini kudedikasikan untuk semua pikiranku yang harus kukeluarkan untuk meningkatkan kewarasan dalam menjalani hidup. Sesuai dengan desc dan judul blog ini ya, isinya pasti akan random tergantung situasi saat menulis post-an.
Why checkpoint?
Tumblr media
Yaps, jadi ini post-anku disini akan seperti track mood dengan berbagai macam emosi. Setiap post akan menjadi "tanda" sedang berada di posisi manakah mental stateku, dan akan menjadi pengingat juga. Not sure ini benar benar berjalan seperti konsep, semoga aja iya karena selalu ada perasaan bersalah, cemas, takut, dst yang irritated me ketika mengekspresikan diri di media sosial yang lain. Semoga dengan adanya blog ini jadi bisa rutin journaling dengan proper dan more positive dibanding update gajelas di insta story hehe wish me istiqomah guys untuk hidup lebih tenang!
0 notes