Tumgik
doktersri-blog · 7 years
Text
Sebab aku yakin tak semua harapanku dapat kamu bunuh. Dan aku yakin tak semua pinta-pintaku tak dapat kamu penuhi. Kamu tahu ku dapat mencintai meskipun yang kamu lihatkan kepadaku adalah kejahatan.
#srirz (28 februari 2018)
12 notes · View notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Kamu bukanlah lagi teman baik yang aku kenal. Selamat, semoga aku segera menyerah. Tak masalah hatiku mahal atau murah. Namun kau memang ternyata tak pantas ada di dalamnya. Bahkan untuk menjadi teman baikpun kau tak mampu lagi. Semoga segala hal yang aku maklumi, semoga segala hal yang aku beri dan berbagi denganmu akan segera ada yang menggantikan tempat itu. Semoga Allah segera memberi orang yang tepat itu. Semoga Allah mempertemukan aku dengan orang yang beruntung itu.
#srirz
1 note · View note
doktersri-blog · 7 years
Text
Okay, I will married oneday !
#srirz #26feb18 #01:32
1 note · View note
doktersri-blog · 7 years
Text
Kamu adalah canduku
Dimana aku ingin lagi dan lagi mengulang segala hal yang kita lakukan bersama
Berkali-kali aku memohon ampun kepada Tuhan, sebab aku tak bisa berhenti untuk tidak memikirkanmu
Kamu adalah canduku
Betapa aku ingin sekali
Menghabiskan sisa usiaku bersamamu
Kamu adalah canduku
Maka dari itu aku tak menghubungimu
Aku tak akan bisa berhenti
Sebab aku terlalu mencintai
Kamu adalah canduku
Yang aku harap suatu hari nanti akan aku miliki
Akan aku dapati cintanya seutuhnya
Kamu adalah canduku
Yang menghalangi semua yang lain yang ingin menghampiriku bagiku kamu sudah cukup satu dihatiku
Sudah, aku tak butuh yang lain
Kamu adalah canduku
Yang membuatku tak mengiginkan segala hati yang kosong
Segala hati yang peduli kepadaku
Kamu adalah canduku
Hanya satu !
Yang pertama !
Yang membuat yang kedua, yang ketiga tidak pernah ada
Kamu adalah canduku
Sudah tidak usah tanya-tanya lagi
Kamu orangnya !
Yang jahat, namun sejahat-jahatnya kamu aku tetap cinta sisi baikmu
Kamu adalah canduku
Dimana aku hanya ingin menyatukan nafasku bersamamu
Kamu adalah canduku
Lelaki yang selalu aku ceritakan pada ibuku
Lelaki yang namanya selalu kusebut dihadapan-Nya
Kamu adalah canduku
Maka dari itu aku tak bisa berhenti
Kamu adalah canduku
Kubiarkan kau bebas mengarungi hidup
Kamu adalah canduku
Dimana langkah yang selalu kamu pijakkan akan mengarah kepadaku
Kamu adalah canduku
Pemilik segala keyakinanku
Kamu adalah canduku
Hanya kepadamu aku mau
Hanya kepadamu aku akan memberi
Hanya kepadamu cintaku untuk
Hanya kepadamu segala kasihku akan
Hanya kepadamu aku tidak mau yang lain
#srirz #akukepadakamu
0 notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Kamu adalah canduku, seperti kata-kata kepadaku
#srirz #akukepadamu #kamuku
0 notes
doktersri-blog · 7 years
Text
I'm jealous of the rain
That falls upon your skin
It's closer than my hands have been
I'm jealous of the rain
I'm jealous of the wind
That ripples through your clothes
It's closer than your shadow
Oh, I'm jealous of the wind, 'cause
I wished you the best of
All this world could give
And I told you when you left me
There's nothing to forgive
But I always thought you'd come back, tell me
All you found was heartbreak and misery
It's hard for me to say,
I'm jealous of the way
You're happy without me
I'm jealous of the nights
That I don't spend with you
I'm wondering who you lay next to
Oh, I'm jealous of the nights
I'm jealous of the love
Love that was in here
Gone for someone else to share
Oh, I'm jealous of the love, 'cause
I wished you the best of
All this world could give
And I told you when you left me
There's nothing to forgive
But I always thought you'd come back, tell me
All you found was heartbreak and misery
It's hard for me to say,
I'm jealous of the way
You're happy without me
As I sink in the sand
Watch you slip through my hands
Oh, as I die here another day
'Cause all I do is cry behind this smile
I wished you the best of all this world could give
And I told you when you left me
There's nothing to forgive
But I always thought you'd come back, tell me
All you found was heartbreak and misery
It's hard for me to say,
I'm jealous of the way
You're happy without me
It's hard for me to say,
I'm jealous of the way
You're happy without me
#foryoumydarling #srirz #labrinth
0 notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Kepada hati yang aku pilih nanti, tempatmu bersih sayang. Tiada bekas satupun. Bersih tanpa noda sedikitpun. Kau akan tumbuh subur didalamnya. Cinta kita akan tumbuh subur selamanya. Sebab kau yang hanya aku izinkan masuk. Sebab kau hanyalah satu. Sebab kau hanyalah satu-satunya. Yang membuat kedua ketiga tidak pernah ada. Sebab kamu lah cintaku. Sebab kamu yang hanya ingin kutuju.
#Srirz
(16 februari 2018)
0 notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Maafkan untuk segala hati yang mampir yang ingin singgah. Maafkan aku tak persilahkan masuk. Bahkan hanya untuk duduk sebentar. Maafkan saat didepan pintu aku tak mau membukanya. Maafkan kepada segala hati yang ingin peduli, yang ingin menanam benih. Karena aku rasa hati memanglah tempat yang terlalu istimewa. Aku hanya izinkan kepada orang yang benar-benar aku ingin mengisinya. Mengasihinya. Aku tak ingin di kasihi sementara aku tak bisa memberinya. Maafkan hati ini hanya kekosongan. Karena hati ini memilih sangatlah pemilih. Aku tak tahu apa istimewa hati yang aku punya. Bukan berlian dan emas. Aku memang biasa saja yang menginginkan orang yang luar biasa. Cinta yang luar biasa. Sebab aku hanya ingin cinta satu saja. Namun aku bisa hidup selamanya. Aku tak ingin mengotori tempat untuk cintaku itu. Sebab siapapun itu di masa depan pemilik hatiku adalah yang istimewa. Aku akan menjaga tempatnya sebaik-baiknya sebelum ia pulang. Meminta kecupku, meminta pelukku. Tubuh ini hanya miliknya, hati, jiwa dan ragaku hanya sepenuhnya miliknya.
Jadi maafkanlah aku kepada segala hati yang sudah berbaik hati ingin mengisi, kepada segala hati yang ingin peduli aku sungguh tak butuh. Hati ini tau siapa yang seharusnya memiliki. Tempat ini hanya untuk orang yang kupilih dan kusayang. Meskipun seandainya orang itu tak sama besar cintanya untukku. Meskipun begitu meskipun itu. Namun aku yakin cintaku tetaplah yang istimewa tetap baik bagiku. Tetap aku cinta bagaimanapun dia nanti.
Aku perempuan pemilih...kamu cintaku, pemilih hati yang teristimewa.
#srirz #formyfuture
1 note · View note
doktersri-blog · 7 years
Text
Ada rasa sedih saat melihatmu bahagia, bukan karna aku tidak ingin kamu bahagia, melainkan karena bukan aku yang membahagiakanmu.
Itu menyakitkan. Seperti pukulan yang sebenarnya ingin buatku tersadar. Mungkin ini waktu untuk aku terpuruk. Supaya aku dapat melihat Tuhan memakaikan kenangan ini untuk buatku dipenuhi kesiapan. Sehingga doa dapat melahirkan semangat dan kemudian buatku bangkit.
Namun ketahuilah sebelum aku sudah tak lagi mencintaimu ini darahku mengalir membawa bayang-bayangmu, mengelilingi tubuhku, dan jantungku berdenting demi kau menari-nari di pikiranku.
Ada satu hal yang sampai hari ini masih membuat aku bangga menjadi aku, yaitu karena aku mampu terima kamu apa adanya.
Aku meminta ampun kepada Tuhan, sebab aku pernah berharap kalau suatu saat, ketika angin menghempasku hilang dari daya ingatmu, aku ingin tidak lagi menginjak bumi. Sebab hidup terasa bagaikan dinding yang dingin.
Aku harus menjadi paku. Kamu yang bagai lukisan dan cinta itu palunya. Memukul aku, memukul aku, dan memukul aku sampai aku benar-benar menancap kuat.
Pada akhirnya, semoga tidak kamu lagi yang aku lihat sebagai satu-satunya cahaya di dalam pejamku sebelum pulas.
#zarryhendrik
0 notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Selembar masalalu.
Di ingatanku.
Menempel seperti permen karet di bagian bawah sepatu.
Bikin pilu.
Selembar masalalu.
Mirip benalu.
Melekat di banyak sekali lagu.
Yang sendu-sendu melayu.
Andai selembar masalalu ini hanya selembar kertas yang bisa kurobek-robek .
Andai selembar masalalu ini hanya selembar foto yang bisa
kulempar ke perapian.
Tapi, selembar masalalu ini,
Seperti bagian tubuhku.
membuangnya aku melukai diri sendiri.
melupakannya juga aku tak bisa.
Selembar masalalu.
Entah mengapa ada melulu.
Baik di sepiku hingga duniaku.
Namanya selalu kudengar di sejauh-jauhnya aku berlabuh.
Selembar masalalu,
dialah mantan kekasihku.
Yang mencuci kakinya di hatiku.
Kemudian berlalu
membawa separuh jiwaku.
Kepergiannya telah menguras banyak semangatku.
Bayang-bayangnya ialah hantu,
mengikutiku dengan membebaniku.
Selembar masalalu itu memanglah piluku.
Yang membuat yang lain nampak seperti kekosongan di mataku.
Hampa ku menghakimi hidup ini.
Siapapun yang mencintaiku jadi percuma.
Dan aku selalu berurusan dengan diriku sendiri.
Namun itu membuatku merasa,sendirian.
Di antara segala hati yang membuka pintunya kepadaku
Di antara segala hati yang peduli kepada ku.
Selembar masa lalu...
Ialah kekasihku, ialah sahabatku
#Zarryhendrik
0 notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Ada kalanya orang menulis bijak karena kegelisahan atas keburukan dirinya sendiri. Perkara tulisannya diterima orang adalah hal lain yang kemudian membebaninya untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan kecil dalam hidupnya. Karena menulis mengajarkan kita untuk berekspresi sekaligus bertanggung jawab atas kata-kata kita sendiri. Tapi bukan komentar orang yang harus paling kita pedulikan, melainkan perbaikan tulisan dan perbaikan diri kita sendiri yang paling penting.
— Taufik Aulia
2K notes · View notes
doktersri-blog · 7 years
Text
:(
Tulus
Ada cinta yang jauh lebih tulus pada mereka-mereka yang mencintai padahal tidak bisa memiliki. Ada hati yang begitu besar mau berbagi pada mereka-mereka yang diam-diam mencintai hati yang telah dimiliki oleh orang lain.  Ada juga jiwa-jiwa yang begitu ikhlas tak kunjung mendapatkan meski sehari-harinya menemani kemana pun tubuh itu pergi.     Cinta terkadang memang seperti itu. Yang jauh lebih tulus ada pada mereka-mereka yang justru tak bisa untuk saling memiliki.
2K notes · View notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Saya menyayangi dan saya tau ia juga menyayangiku. Saya tak takut kehilangan begitupun juga ia. Perasaan kami tulus tiada tara. Kami saling memberi perasaan terbaik kami. Kami tak perlu orang tahu banyak. Karena kami sudah cukup banyak tahu. Kami merasakan yang tak bisa orang lain rasakan. Itulah kenapa cinta itu ajaib bahkan menguatkan meskipun di jauhkan.
#srirz
0 notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Kamu jangan sedih aku mohon. Jangan buat aku sedih lihat kamu bersedih. Aku tahu sebab kamu bersedih bukan aku. Tapi aku bersedih karena kamu bersedih. Tolong jangan buat aku tidak rela atas ketidakbahagiaanmu saat ini, karena sebab kau tak memilih bahagia bersamaku sedari dulu. Tolong jangan buat aku mengenal masalalu lagi. Tolong kamu tetap bahagia dengan segala keputusan yang telah kamu buat. Ketidaktahuanmu tentang dalamnya hatiku dan ketidakmau pengertianmu untukku terhadap mu. Tolong kamu tetaplah bahagia meskipun tanpa aku. Tolong kamu tetap bahagia agar aku rela, agar kamu tetap benar pada pilihanmu dulu. Tolong jangan buat aku selalu lengah melihat kebelakang, selalu gelisah melihat apakah kamu baik-baik saja ?
Tolong bahagia ketika aku bersedih karena aku bisa bahagia ketika kamu bahagia.
Tolong sayang :(
#srirz #tulisan
15 Januari 2018
0 notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Menyerupai Suatu Kaum : Hadits, Konteks Budaya, dan Tahun 2018
Hanya dengan satu hadits ini :
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR Abu Daud dan Ahmad), banyak ustaz yang lantang mengharamkan hampir semua aspek kehidupan kita saat ini. Bagaimana cara kita memahami hadits ini dalam tinjauan ilmu hadits, sejarah, politik dan budaya?
Berbeda dengan imajinasi pihak tertentu, dari mulai Prof Samuel Huntington sampai Emak-emak yang hobi main medsos, yang membayangkan terjadinya benturan budaya, sesungguhnya peradaban manusia dibangun lewat perjumpaan dan percampuran berbagai budaya di dunia ini. Dari mulai bahasa, pakaian, makanan, karya seni, teknologi sampai olahraga terdapat titik-titik kesamaan yang kemudian bila dilacak ke belakang kita akan kesukaran menentukan identitas asli tradisi tersebut.
Ambil contoh, memakan dengan sumpit. Kawan bule saya keheranan saya tidak bisa menggunakan sumpit padahal sudah 20 tahun lebih tinggal di Australia. Ganti saya yang keheranan ketika sumpit dihubungkan dengan tradisi Australia. Bukannya ini berasal dari Cina? Kawan bule saya dengan santai bilang: “Aslinya sih begitu, tetapi semua anak Ausie tahu cara pakai sumpit.”
Saya beri satu contoh umum lagi, sebelum kita masuki contoh yang kontroversial. Sepak bola modern berasal dari Inggris. Paling tidak itu kata kawan saya yang penggemar berat Arsenal. Tapi ternyata olahraga ini punya sejarah panjang dari mulai permainan cuju di Cina, sampai permainan epyskiros di Yunani.
Nabi Muhammad Bukan Patriarkis
Dan kini setiap menyebut sepak bola, dunia tidak lagi mengingat pemain Inggris, Cina atau Yunani, tetapi Messi dari Argentina dan Ronaldo dari Portugal (keduanya bermain di Liga Spanyol). Dan saya menduga baik Messi maupun Ronaldo juga tidak keberatan makan dengan sumpit.
Nah, bisakah hanya gara-gara makan dengan sumpit atau menjadi penggemar bola, Anda kemudian dianggap bagian dari mereka? “Mereka” itu siapa? Itu saja tidak jelas karena untuk sampai kepada “mereka”, perjalanan sumpit dan sepak bola itu panjang melintasi benua dan samudera. Tapi bukankah sebagai orang Jawa, Sunda, Bugis atau Ambon Anda tetap tidak merasa kehilangan kejawaan, kesundaan, kebugisan atau keambonan Anda hanya karena makan mie pangsit dengan sumpit atau mengoleksi berbagai atribut Real Madrid atau Barca?
Lantas apa maksud hadits di atas? Saya dulu pernah menjelaskan soal politik identitas. Saya kutip sebagian:
Pada masa Nabi Muhammad hidup lima belas abad yang lampau, identitas keislaman menjadi sesuatu yang sangat penting. Tapi bagaimana membedakan antara Muslim dengan non-Muslim saat itu? Bukankah mereka sama-sama orang Arab yang punya tradisi yang sama, bahasa yang sama bahkan juga berpakaian yang sama? Untuk komunitas yang baru berkembang, loyalitas ditentukan oleh identitas pembeda.
Pernah pada suatu waktu, orang kafir menyatakan masuk Islam di pagi hari, dan kemudian duduk berkumpul bersama-sama komunitas membicarakan strategi dakwah, tapi di sore hari orang itu menyatakan dia kembali kafir lagi. Maka, murkalah Nabi. Tindakan itu dianggap sebuah pengkhianatan terhadap loyalitas komunal. Di sini muncullah hukuman mati terhadap orang murtad, yang di abad modern ini mirip dengan hukuman terhadap pengkhianat dan pembocor rahasia negara.
Mulailah Nabi Muhammad melakukan konsolidasi internal: loyalitas dibentengi dengan identitas khusus. Nabi melakukan politik identitas: umat Islam dilarang menyerupai kaum Yahudi, Nasrani, Musyrik bahkan Majusi. Maka, keluarlah aturan pembeda identitas dari soal kumis-jenggot, sepatu-sendal, dan warna pakaian. Pesannya simpel: berbedalah dengan mereka. Jangan menyerupai mereka, karena barang siapa yang menyerupai mereka, maka kalian sudah sama dengan mereka.
Puasa, Sepakbola, dan Perdamaian Dunia
Inilah konteks hadits di atas: politik identitas dari Nabi untuk komunitas Islam saat itu. Nah, para ustaz jaman now yang gemar mengutip hadits tasyabuh ini sebenarnya juga hendak mengukuhkan identitas keislaman kita bahwa kita berbeda dengan “mereka”. Namun para ustaz lupa bahwa kita tidak lagi hidup di komunitas terbatas seperti perkampungan Madinah 15 abad lalu.
Kita sekarang sudah menjadi citizen of the world (warga dunia). Kondisi sudah berubah, identitas keislaman tidak akan tergerus oleh pembeda yang berupa asesoris semata. Identitas keislaman saat ini adalah akhlak yang mulia.
Secara sanad, hadits di atas juga tidak diriwayatkan oleh dua kitab utama, Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Para ulama hadits juga berbeda menentukan derajat hadits itu. Ada yang mensahihkan, ada yang memandang hadits itu hasan, bahkan ada pula yang mendhaifkannya. Bagi yang mengkritik perawi hadits di atas, mereka misalnya menemukan persoalan pada Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban.
Ahmad bin Hanbal mengatakan hadits yg diriwayatkan perawi ini munkar. Abu Dawud mengatakan tidak mengapa dengannya. An-Nasa’i mengatakan dha’if. Ibnu Hajar menyimpulkan bahwa yang bersangkutan itu jujur, tapi sering keliru, dianggap bermazhab Qadariyyah, dan berubah hapalannya di akhir usianya.
Mengapa para ustaz tidak menjelaskan perbedaan status sanad hadits ini dan juga konteks kemunculannya? Saya berbaik sangka para ustaz tidak punya kesempatan yang cukup untuk menjelaskannya di video youtube mereka yang viral itu. Wa Allahu a’lam.
Saya ingin sekali lagi menunjukkan betapa pentingnya memahami hadits sesuai konteksnya. Misalnya ada riwayat:
“Berbedalah kalian dengan Yahudi, karena mereka salat tidak pakai sandal dan sepatu” (HR Abu Daud).
Guru saya, Prof Dr KH Ali Mustafa Ya’qub, pernah menjelaskan bahwa kondisi masjid di zaman Nabi itu tidak pakai lantai. Hanya beralaskan tanah atau pasir. Maka, kita paham konteksnya. Bayangkan kalau hadits ini sekarang kita pakai apa adanya dan kita masuk masjid dengan sandal dan sepatu. Kita akan diteriakin bahkan mungkin dianggap penista Islam. Itulah gunanya memahami konteks hadits.
Yang dulunya diwajibkan, malah bisa dilarang, ketika konteksnya berubah. Abu Yusuf, murid utama Imam Abu Hanifah, dengan cerdas mengeluarkan kaidah: “Jika suatu nash muncul dilatarbelakangi sebuah tradisi, dan kemudian tradisi itu berubah, maka pemahaman kita terhadap nash itu juga berubah.”
Di samping itu, tidak benar kalau Rasulullah selalu hendak berbeda dengan kaum non-Muslim. Misalnya HR Bukhari-Muslim ini:
“Nabi SAW tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya, “Apa ini?” Mereka menjawab : ”Sebuah hari yang baik, ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur. Maka, beliau Rasulullah menjawab : ”Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu.”
Surat edaran larangan merayakan Tahun Baru 2018
Saya sudah jelaskan bahwa cara berpakaian orang Arab baik Muslim maupun non-Muslim saat itu serupa, maka penanda yang tampak seperti tampak di wajah itu menjadi penting bagi identitas keislaman pada saat itu seperti riwayat ini:
“Selisilah orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot.” (HR Muslim).
Tapi bagaimana dengan model sisiran? Ternyata Nabi tidak menyelisihi non-Muslim. Kenapa? Karena rambut tertutup sorban sehingga apa pun model sisiran rambut tidak akan menjadi penanda identitas. Perhatikan riwayat ini:
“Dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah dahulunya menyisir rambut beliau ke arah depan hingga kening, sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambutnya ke bagian kiri-kanan kepala mereka, sementara itu Ahlul Kitab menyisir rambut mereka ke kening. Rupanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih suka bila bersesuaian dengan apa yang dilakukan oleh Ahlul Kitab dalam perkara yang tidak ada perintahnya. Namun kemudian hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyisiri rambutnya ke arah kanan-kiri kepala beliau”. (HR Bukhari)
Nah, kalau kita memahami teks riwayat di atas secara apa adanya, apa kita berani mengatakan bahwa Rasulullah serupa dengan non-Muslim dan telah menjadi bagian dari mereka hanya karena model sisirannya sama? Yang heboh nanti sobat saya, Kang Maman Suherman, yang plontos itu. Dia akan bingung mau nyisir model apa biar gak dianggap kafir!
Begitu juga soal jenggot dan kumis, kini tidak lagi menjadi satu-satunya pembeda antara identitas Muslim dengan non-Muslim. Banyak selebriti yang sekarang memelihara jenggot dan tidak berkumis, begitu juga para tokoh non-Muslim yang juga seperti itu. Apa mereka menjadi Muslim atau kita yang menjadi kafir gegara punya jenggot?
Sekarang bagaimana dengan perayaan tahun baru? Bagaimana dengan perayaan Valentine? Bagaimana dengan ucapan selamat hari ibu, selamat ulang tahun, selamat atas wisuda, selamat atas promosi jabatan? Bagaimana kalau kita pakai celana jeans, atau dasi dan jas?
Untuk perempuan, tahukah Anda sejarah bra? Zaman Rasul gak ada muslimah yang pakai bra, itu tradisi Eropa abad ke-18. Bolehkah Anda sekarang pakai bra? Untuk yang lelaki, bagaimana kalau kita pakai topi cowboy atau topi ulang tahun, atau topi santa?
Saya sudah jelaskan konteks hadits tasyabuh dan dikaitkan dengan hadits lain serta pemahaman kita akan interaksi berbagai budaya di dunia. Kembali ke contoh awal di tulisan saya ini, apa Anda lantas merasa jadi kafir hanya karena makan dengan sumpit dan menonton atau ikut bermain sepak bola?
Dalam tradisi hukum Islam dikenal kaidah al-‘adah muhakkamah. Tradisi yang tidak bertentangan langsung dengan pokok-pokok akidah itu bisa diakui dan diakomodir dalam praktik maupun ekspresi keislaman kita. Kaidah ini membuat Islam bisa menerima berbagai budaya tanpa harus kehilangan identitas keislaman kita. Itu pula yang dilakukan Walisongo saat mengakomodir budaya dan tradisi Nusantara.
Saya tidak ingin memberi fatwa boleh atau tidaknya merayakan ini dan itu, boleh tidaknya memakai ini dan itu. Anda putuskan sendiri saja. Semoga penjelasan saya ini cukup menjadi bahan pertimbangan Anda. Hidup ini pilihan. Selamat memilih, dan Selamat Tahun Baru 2018!
- Nadisyah hosen (via geotimes.co.id)
#srirz
Tumblr media
0 notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Jujur ya, entah mengapa aku selalu merasa remaja. Kalo di jelasin panjang. Nanti kapan-kapan aku ceritakan 😊
Srirz
0 notes
doktersri-blog · 7 years
Text
Tuhan...hilangkanlah segala ketakutan-ketakutanku. Bahwa hari esok hanya untuk di lalui saja. Engkau bersamaku.
Srirz
0 notes