Tumgik
dwityaning · 7 years
Text
Kamis, 7 Desember 2017
Pulang kantor langsung meluncur cari tensimeter digital di Botani Square, dan seperti biasa kalau ngemall ga pernah bisa control mata. Kalap di JFK auk deh sampe berapa. *nangis* Sampe rumah, Papa lagi duduk di kursi dan Gazbiyya di kasur depan TV.
Sore tadi sepulang dari daycare, Mami cerita:
G: Yangti cepetan dong, itu kan rumahnya. (Yangti disuruh ngebut, padahal itu sudah di dalam komplek depan Zarina RT01, tapi ada mobil di depannya yang sedang berhenti).
G: Kan aku mau ketemu yangkung, mau peluk yangkung.
MasyaAllah, Nak, tetaplah nempel sama Yangkung selagi bisa dan ada waktu ya. Sampe rumah pun ya memang benar, Gaz langsung peluk Yangkungnya dan tiduran di kakinya.
P: Bilang ke Ary buat nyariin Ustad yang bisa nyembuhin jarak jauh, minimal buat ngilangin sakitnya. Lalu Papa pun masuk ke kamar.
Tidak lama, maiya nelpon dan cerita kalau Papa semaleman tidur dengan nggremeng (gatau Bahasa Indonesianya), dan dia bilang ga pernah liat Papa sakit seperti itu setelah terakhir sakit Malaria sepulang dinas Irian Jaya sekitar 30 tahun silam.
N: Waktu itu Papa demam tinggi dan menggigil, kayak semalem gitu.
D: Terus kapan Papa sakit Hepatitis B-nya? (Soalnya waktu di SpPD Papa mengaku kalau 15 tahun yang lalu which is saat Papa umur 45, aku umur 16)
N: Ya ga pernah, ga pernah dirasa.
D: Lha terus tau kalau Hepatitis B darimana?
N: Waktu itu mau donor darah, dan ketauan lah disitu. Papa tuh pengen kita semua kumpul di rumah, apa aku pindah sekarang aja ya?
Seukuran sakit Hepatitis B, Papa ga pernah ngerasa apa-apa. Subhanallah, kuasa Allah Subhanahu wa Ta’ala.
D: Yasudah, bertahap aja, ganti-gantian, kasian soti.
N: Papa juga kemaren ngeluh perutnya sakit banget dan napas pun sakit.
Ya Allah, segitu hebatnyakah penyakit itu menggerogoti Papa saya? Yang tidak pernah mengeluh sakit pun akhirnya bisa tumbang, jalan pun sudah tidak sanggup tegak. Ya Allah.
D: Papa kemarin ga tidur?
M: Tidur habis u berangkat kantor.
D: Terus gimana? Perutnya sakit banget ya?
M: Iya, katanya buat napas aja sakit.
D: Papa udah mulai minum obat itu?
M: Udah.
D: Papa tau harga obat itu?
M: Tau. Mami pokonya bilang, duwikku akeh, pokoe fokus wae ben sembuh. Tadi Papa bilang minta dicariin ustad ya? Apa mami bilang ke Om Heru? Eh tadi bilangnya Om Ary ya.
D: Papa ngeluh ga sama sakitnya? Kesel gitu sama sakitnya.
M: Engga, ya paling kalau berdoa aja, Ya Alloh kenapa? Kalo lagi minum obat yang mahal itu juga berdoanya lama banget.
Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah.
Mami kemudian nelpon Om Ary dan Tante Atri, ga lama Papa manggil nyuruh Mami buat nelpon di kamar aja. Setelah selesai, Papa minta dipijit telapaknya, siapa tau bisa mengurangi rasa sakitnya. Gaz pun ikut duduk di dalem sambal main dengan bonekanya. Papa mundurin badannya dalam posisi duduk biar bisa nyender, dengan susah payah. Tiduran pun katanya sakit banget.
P: Tolong fotoin Papa terus dikirim ke Om Heru ya. Papa mau kasitau sakitnya di bagian ini.
Tumblr media
Habis dipijit Papa minta perutnya dibacain doa oleh Mami. Karena ga tega, aku memilih untuk tidur saja di kamarku.
0 notes
dwityaning · 7 years
Text
Happy Anniversary!
Dua hari lalu adalah wedding anniversary saya yang ke-6, bahagia ga? Tentu! Dan hari ini pun adalah hari Papa harus control ke RSCM untuk pertama kalinya. Struggling banget, saya keluar kantor jam 11.45 dan begitu sampai di stasiun Bogor langsung pinjam kursi roda untuk menjemput di pintu masuk mobil yang jauhnya pake banget. Papa struggling banget di kursi roda, karena jalan di stasiun yang tidak wheel chair-friendly. Kasihan lihatnya karena harus turun kursi roda dan perutnya pun sepertinya kesakitan.
Papa lagi pengen tahu sumedang dan lontongnya, tapi Mama ga nemuin tukang jualannya, akhirnya Mama Papa kusuruh duluan jalan dan saya mencari tukang jualan tahu, dan Alhamdulillah nemu. Sampai di dekat toilet, saya pun pipis dulu dan mereka duluan jalan lagi dan saya suruh untuk ke gerbong 4 dari depan supaya nanti di stasiun cikini tidak terlalu jauh dengan tangga turunnya. Ternyata dapetnya gerbong 4 dari belakang, yasudah, mungkin pegawai KAInya udah ga kuat dorong. Papa dan Mama duduk di kursi prioritas, sedangkan saya memilih untuk duduk di kursi non-prioritas dikarenakan back-pain saya yang lagi kambuh. Hiks.
Selama perjalanan saya koordinasi dengan kakak sepupu, Mbak Lina namanya, dia akan jemput kami di stasiun Cikini. Selain itu saya juga koordinasi dengan suami agar suami bisa standby di peron dan sudah siap dengan kursi roda. Sampai di Manggarai, PKD menghampiri Papa dan Mama dan siap untuk kawal, mengingat sebenarnya kereta berhenti hanya sebentar di stasiun tersebut. Alhamdulillah suami dan PKD tanggap dan kursi roda pun sudah ready. Tangga escalator yang tadinya naik, disetting ulang menjadi turun, agar dapat mengakomodir Papa. Alhamdulillah ya Allah, rejeki berupa bantuan dari sekitar sangat berarti bagi kami. Kami segera menuju meeting point dengan Mbak Lina, dan suami pun segera kembali ke kantor. Sampai di RSCM, kakak saya sudah stand by dengan kursi roda dan kami segera ke lantai 3 menuju ruang praktek dokter Konsultan Gastroenterologi Hepatologi.
Sebelum diperiksa oleh dokter, Papa diukur tekanan darah, tinggi dan berat badan. Tidak sampai setengah jam Papa mendapat giliran untuk diperiksa, saya dan Mbak Lina menunggu di luar sambil mengobrol. Tidak lama Papa dan Mama sudah keluar, tapi kakak saya masih di dalam sekitar 15 menit. Selesai kakak saya konsultasi, kami menuju farmasi untuk membeli obat. Saya, Papa, dan Mbak Lina menunggu di lobi saja sambal mengobrol. Obat diurus oleh kakak dan Mama sekitar 30-40 menit. Jam menunjukkan pukul 15.30 tapi obat belum selesai, akhirnya saya memutuskan untuk pulang duluan dan kembali ke kantor dengan gojek menuju Manggarai.
Saya sampai di rumah jam 19 dan mereka ternyata sudah sampai, dengan diantar oleh Mbak Lina. Kakak saya sedang menjelaskan hasil konsultasinya ke Papa dan disimak juga oleh Mama, Mbak Lina, dan suami saya. Setelah Mbak Lina pulang, saya bersih-bersih badan dan kakak saya memanggil saya untuk diskusi di kamar saya. Sepertinya ada sesuatu yang menyenangkan akan disampaikan olehnya.
Dia menjelaskan bahawa Papa sudah berada di stadium akhir, untuk kasus Hepato Cellular Carshinoma (HCC) stadium dibagi menjadi 0,1,2,3,4A,4B dan 4C, dan Papa sudah di tahap 4C. Papa tidak akan menjalani kemoterapi seperti TACE tapi hanya diberi obat oral, yang mana ada 1 jenis obat yang belum ditebus. Obat tersebut harganya Rp 500ribu/tablet, dan Papa membutuhkan 2 tablet setiap harinya, which is we need 1 million per day, and 30 million per month. Kami pun setuju untuk membelinya. Dari sisi medis, obat tersebut dapat memperpanjang umur Papa sekitar 2 bulan, yang tadi 4 bulan bisa menjadi 6 bulan. Itu semua menurut medis, Papa divonis tinggal 6 bulan lagi, aku shock sampai tidak dapat mengeluarkan air mata. Ya Alloh, kabar apa lagi ini… dan kami semua tidak akan bilang sampai sedetil itu mengenai obat yang harganya selangit dan vonis umur.
Papa saat ini terlihat sangat optimis, dan itulah yang dokter sarankan, apapun yang diinginkan oleh Papa, ya silakan dikabulkan, tidak ada pantangan sama sekali, karena memang sudah tidak ada lagi yang dapat menyembuhkan Papa dari sisi manusia. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keajaiban kepada Papa, sakitnya tidak terasa, sembuh total, panjang umur agar bisa bersenang-senang lagi dengan kami. Aku menyesal tidak mengabadikan momen hari itu, mulai besok aku harus capture momen Papa di rumah.
0 notes
dwityaning · 7 years
Text
Anak Sakit Hati, Salah Siapa?
bolehkah anak sakit hati terhadap orang tuanya?
mungkin terdengar seperti anak durhaka apabila sakit hati terhadap orang tuanya. tapi siapa yang sebenarnya bertanggung jawab apabila kejadian ini nyata terjadi? apakah anak yang akan selalu disalahkan dan lalu dicap sebagai anak durhaka? well, menurut saya yang orang awam, sah saja apabila ada seorang anak sakit hati terhadap orang tuanya, lidah kan tak bertulang dan lebih tajam dari pedang. tapi apakah lantas sang anak bisa membalas menyakiti? ya tentu saja tidak, malah dibilang durhaka entar.
jadi yang bisa diperbuat sang anak yaa diem aja, sampe hatinya jadi baja dan ga berperasaan. wekekkkekek.
di jaman yang serba modern dan sepertinya jaman yang ortunya sangat care terhadap perkembangan anaknya seperti sekarang ini, perlu dicermati bahwa apabila orang tua memiliki lebih dari satu anak, maka wajib hukumnya orang tua berlaku adil dan proporsional.
seperti apa sih adil dan proporsional?
ya ga melulu soal materi ya, tapi juga hal yang immateri, contohnya yaitu perhatian, porsi teguran, reward and punishment lah istilah kerennya. selain itu, perlu diingat banget kalau setiap anak itu berbeda, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. jangan sampai kita sebagai orang tua memaksakan kehendak kita terhadap anak.
sebagai pengingat bagi yang memiliki anak lebih dari satu atau yang baru satu, jangan pernah membanding-bandingkan anak kita dengan anak yang lain.. anak kembar aja pasti beda, kenapa juga kita harus bandingin sama anak lain yang jelas-jelas bukan kembarannya. dan satu lagi PR kita sebagai orang tua, harus banget wajib eksplorasi bakat dan kemampuan anak, ini susaaaahhhh banget karena bergumul sama kesabaran.
udah ah segitu aja curhatan siang ini.
0 notes
dwityaning · 7 years
Text
The Dungu People
Sumpah ya, kerja di bagian ******** di kantor ini bisa banget menghancurkan persahabatan beberapa orang. Yaa gitu deh, penyebabnya cuma satu, yaitu kebodohan dari pejabatnya, saya bilang pejabat lho yaa, bukan pemimpin, karena emang sumpah banget pejabatnya bodoh. Tapi yang heran ko ya bisa mereka itu jadi pejabat. Hahahaha.
Karena kebodohan mereka itu, semua anak buah yang notabene berpendidikan lebih baik dari merekalah yang menjadi korban. Hal kecil dibesarkan, disebarkan, dighibahkan, dan lain sebagainya yang sama sekali tidak berfaedah. Mereka pun tidak bisa bekerja secara sistematis, boro-boro sistematis deh, perkara mendistribusikan surat yang menurut saya nih (yang dibilang bego sama mereka) hal yang ga perlu dibesarkan, cukup scan lalu dikirim via elektronik alias email sepertinya jauh lebih mudah dan efisien, tapi apakah yang terjadi? Ya gitu deh ya, karena si pejabot dungu, distribusi surat aja harus ke masing-masing nama yang tercantum, akibatnya apa? Salah satu stafnya kewalahan, minta bantuan kan pasti ke staf lainnya (yang notabene juga sudah kewalahan). Efeknya? Ya rusak kan persahabatan, mengundang ghibah, dan lalu dan lalu dan lalu.
Kenapa sih harus ada peristiwa seperti ini? Emangnya mau menghancurkan organisasi? Kekompakan antar pegawai itu kan sangat dibutuhkan. Tapi yang terjadi justru demikian. Kalau pejabotnya aja dungu, anak buah bisa ketularan juga loh, ketularan iklim kerja yang tidak sehat yang terbawa saat pegawai tersebut pindah lingkungan kerja.
Bukannya sombong ya, Insya Allah saya ga begitu deh, karena pada prinsipnya saya kerja pun bukan kewajiban, pendapatan saya menjadi sedekah untuk keluarga, Alhamdulillah bukan menjadi nafkah bagi keluarga. Jadi yaaa, saya ga perlu lah menghalalkan segala cara dengan menghamba kepada pejabot dungu nan sinting itu, jadi wajib mempertahankan kewarasan dan iman!
0 notes
dwityaning · 7 years
Text
Kenikmatan Rindu Ilahi
Tak lama setelah adzan maghrib berkumandang, terdengarlah alunan ayat-ayat suci Allah dari yangtinya anakku. Tak seperti hari-hari sebelumnya, yang sangat senang dapat istirahat seminggu tanpa sholat tanpa komunikasi dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kali ini ada sesuatu yang berbeda dari dalam diri saya, entah apa itu, saya pun kaget dan tak percaya.
Yang saya rasakan adalah, ingin sekali tamu bulanan ini segera selesai, agar bisa segera bercerita, berkomunikasi, dan curhat padaNya seperti sedia kala. MasyaAllah apa yang sebenarnya saya alami saat ini??
Alhamdulillah atas perasaan ini. Alhamdulillah atas nikmatnya rindu kepadaMu.
Yaa Allah, semoga perasaan seperti ini selalu terpelihara dalam hatiku sebagai hambaMu. Semoga ini adalah hidayah yang Engkau berikan kepadaku.
Alhamdulillah Engkau memilihku untuk memberi hidayahMu, rasanya tak cukup air mata ini kuteteskan sebagai rasa syukurku ini.
Alhamdulillah Yaa Allah.. Alhamdulillah..
Inilah Alhamdulillah jurnalku hari ini. Sekian.
0 notes
dwityaning · 7 years
Text
1 Jam yang Berkualitas
Sabtu ini suami super sibuk dengan tugas kuliahnya, sampe senep liatnya ngendon di depan laptop mulu. Karena kasian liat Gaz, saya spontan pengen ajak main di Kidzoona, dengan atau tanpa suami, kami akan cuss. Lagipula saya pengen liat Gaz pakai kaos kaki barunya, wekekekekke.
Kaos kaki selutut dari koas_kaki yang warna biru ini saya padu padan dengan dress birunya, sengaja deh pakai dress biar kaos kakinya keliatan full sampai lutut. Dengan kaos kaki itu, Gaz ga perlu pakai legging lagi deh.
Dan Alhamdulillah hari ini bisa me-Gaz time walaupun cuma 1 jam main di kidzoona, Alhamdulillah banget bisa liat dia super senang.
Main kesana main kesini, lari kesana lari kesini. Seruuu!! ga lupa kita wefie juga dongs, dengan sebelumnya rempong ngajaknya.
Alhamdulillah lagi pas waktu bermain sudah selesai, Gaz sudah gampang diberi pengertian, tidak perlu mendengar rengekan dia. MasyaAllah putriku sudah beranjak besar. Alhamdulillah.
Oke segitu aja sharing Alhamdulillah series hari ini. Nantikan cerita pendek lainnya. 
0 notes
dwityaning · 8 years
Photo
Tumblr media
0 notes
dwityaning · 8 years
Photo
Tumblr media
yay! here it comes my new friends 😍😍😍
0 notes
dwityaning · 8 years
Text
Kepo ig
Semalem lagi buka ig, dan seperti biasa ada suggestion-nya, dan isengnya lagi ya saya scroll teruuuusssss ke kanan sambil klik tombol follow orang2 yang saya kenal. healaahh, pas hampir sampai ujung nemu 2 orang yang pernah dikenal. 😑😑😑 antara pengen kepo atau pengen dilewatin aja. tapi ya tentu saja jari ini kepo bingit. Alhamdulillah ga nemu aneh2 🤣 intinya, kepo bisa menyebabkan heart attack
0 notes
dwityaning · 8 years
Photo
Tumblr media
scooping pompom while eyes focus on screen . . . abaikan baju yang tabrak lari 👻👻👻 #finemotorskills #practicallifeskills #montessoriathome #practicallife #preschoolathome #prek #prekinder #preschoolactivities
0 notes
dwityaning · 8 years
Photo
Tumblr media
she looks more gorgeous in yellow 😍😍😍
0 notes
dwityaning · 8 years
Photo
Tumblr media
been thinking what my passion is
been searching what my passion is
0 notes
dwityaning · 8 years
Quote
I often carry things to read so that I will not have to look at the people.
Charles Bukowski (via bookmania)
1K notes · View notes
dwityaning · 8 years
Text
After a long time
Akhirnya setelah sekian lama ga buka akun ini, sekarang mencoba membuka kembali. Baca postingan yang udah beberapa tahun lalu, ko banyak yang lucu ya. hahahhaa. 
0 notes
dwityaning · 14 years
Photo
Tumblr media
Hasil Rampok
0 notes
dwityaning · 14 years
Photo
Tumblr media
Lots String Attached in Relationship
My boyfriend told me this movie is a little bit vulgar. But I did curious about it.
Then we bought 2 tickets. Yep! Maybe for some scenes are vulgar enough.
But some last scenes, there are so much thing i can learn.
First, in a relationship always 2 things different. One is more romantic than other. But, there will be a moment switch that situation.
Secondly, you will feel need to someone after they go away. So please do not ever being indifferent to your mate.
0 notes
dwityaning · 14 years
Text
Hectic In My Head
so hard to think about the online shop concept as i want.
just want to cry out loud this time.
0 notes