ellensogen
ellensogen
Tanpa judul
1 post
Don't wanna be here? Send us removal request.
ellensogen · 2 months ago
Text
GENERASI Z DALAM MENGHADAPI ARUS GLOBALISASI STUDI KUANTITATIF TENTANG KESADARAN BERSOSIAL MEDIA DI ERA DIGITAL
Elisabeth Lerek Sogen
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesadaran generasi z dalam menggunakan media sosial sebagai respons terhadap arus globalisasi. Generasi z yang lahir dalam era digital menghadapi tantangan besar dalam menyikapi informasi yang masif dan cepat tersebar di media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey terhadap responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas generasi Z menyadari dampak positif dan negative media sosial, tetapi masih terdapat kesenjangan dalam penerapan etika digital. Temuan ini menunjukan perlunya pendidikan karakter berbasis literasi digital untuk membentuk kesadaran kritis generasi Z dalam menghadapi globalisasi. Kata kunci : Generasi Z, media sosial, kesadaran , globaliasi, Pendidikan karakter
1. Pendahuluan
Globalisasi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk cara berkomunikasi, memperoleh informasi, dan membentuk identitas sosial. Generasi Z yaitu kelompok yang lahir setelah tahun 1997, mereka menjadi generasi pertama yang tumbuh sepenuhnya dalam lingkungan digital. Kehadiran media sosial sebagai produk utama globalisasi menuntut generasi ini untuk memiliki kesadaran kritis dalam menggunakannya. Namun, fakta menunjukan masih banyak penyalahgunaan media sosial, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan ciber buling, yang juga melibatkan generasih Z.Hal ini menunjukan adanya tantangan dalam aspek Pendidikan karakter dan literasi digital. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran generasi Z dalam menggunakan media sosial secara bijak dan bagaimana hal tersebut dipengaruhi oleh arus globalisasi.fokus utama penelitian ini adalah pada aspek Pendidikan, khususnya Pendidikan karakter yang perlu diperkuat diera digital
2. Tinjauan Pustaka
Generasi Z adalah individu yang lahir pada rentang tahun 1997-2012. Mereka dikenal sebagai generasi yang akrab dengan teknologi sejak usia dini dan memiliki akses luas terhadap internet dan media sosial ( prenski, 2010).Globalisasi dan media sosial Gloablisasi mempermudah penyebaran budaya, informasi, dan teknologi keseluruh dunia.media sosial menjadi alat utama globalisasi dalam membentuk opini,gaya hidup, dan nilai-nilai generasi mudah (Giddens 2002). Pendidika karakter dan kesadaran digital Pendidikan karakter berftujuan membentuk indifidu yang beretika, bertanggung jawab, dan sadar sosial.dalam konteks digital, kesadaran dalam menggunakan media sosial menjadi bagian penting dari Pendidikan karakter (Lichkona, 1991).Literasi digital termasuk kemampuan memilah informasi, berpikir kritis dan bertindak etis diruang digital. penelitian terdahulu penelitian oleh Wijaya (2021) menunjukan bahwa Pendidikan karakter berbasis literasi digital efektif meningkatkan kesadaran etis siswa dalam menggunakan media sosial. Sementara itu, studi oleh Rahmawati (2022) menemukan bahwa rendahnya kesadaran digital dikaitkan dengan minimnya interfensi Pendidikan formal mengenai etika bermedia.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey deskriptif.
3.1 populasi dan sampel populasi penelititan adalah generasi z berusia 15-24 tahun di Indonesia.sampel dipilih secara purposive sebanyak 100 responden dari kalangan pelajar dan mahasiswa aktif pengguna media sosial.
3.2 instrumen dan Teknik pengumpulan data Data dikumpulkan melalui kuesioner online berisi 20 pernyataan menggunakan skala likert 1-5 (sangat tidak setuju hingga sangat setuju).pernyataan meliputi aspek kesadaran informasi,etika digital,dan tanggung jawab sosial dimedia sosial.
3.3 teknik analisis data Data dianalisis menggunakan statistic deskriptif (rata-rata, presentase) dan uji korelasi sederhana untuk melihat hubungan antara frekuensi penggunaan media sosial dengan tingkat kesadaran digital.
4. Hasil dan Pembahasan
Kekuatan Generasi Z dalam Era Globalisasi
a. Melek Teknologi
Gen Z sangat fasih dalam menggunakan teknologi digital. Ini memungkinkan mereka untuk:  Mengakses informasi dari seluruh dunia dengan cepat  Belajar secara mandiri melalui platform online  Terhubung secara global, baik untuk pendidikan, pekerjaan, maupun jejaring sosial
b. Multikulturalisme
Karena terpapar budaya dari berbagai negara melalui media sosial, film, musik, dan game, Gen Z lebih terbuka terhadap perbedaan budaya dan nilai. Mereka cenderung:  Lebih toleran terhadap keragaman  Mudah beradaptasi dalam lingkungan internasional
c. Inovatif dan Kreatif
Globalisasi membuka peluang baru di bidang ekonomi kreatif, start-up, dan digital marketing, yang banyak dimanfaatkan oleh Gen Z untuk:  Membuka usaha secara online  Menciptakan konten digital  Menjadi influencer atau pelaku ekonomi digital
2. Tantangan yang Dihadapi
a. Krisis Identitas Budaya
Paparan budaya asing yang masif dapat menyebabkan:  Terpinggirkannya budaya local  Generasi muda yang kurang mengenal dan menghargai warisan budaya sendiri
b. Kesenjangan Sosial
Digital Tidak semua Gen Z memiliki akses teknologi yang merata, sehingga:  Ada ketimpangan dalam pendidikan dan peluang kerja  Wilayah terpencil tertinggal dalam pemanfaatan teknologi
c. Kesehatan Mental dan Tekanan Sosial Hidup dalam era serba cepat dan penuh tuntutan global membuat: Generasi Z memiliki potensi besar sebagai agen perubahan di era globalisasi. Dengan kemampuan teknologi dan semangat inovatif, mereka bisa menjadi pelaku utama dalam membentuk masa depan bangsa. Namun, potensi ini hanya bisa diwujudkan jika dibarengi dengan penanaman nilai budaya, pendidikan karakter, dan dukungan dari berbagai pihak.  Gen Z lebih rentan terhadap stres, kecemasan, dan FOMO (fear of missing out)  Ketergantungan pada validasi sosial dari media sosial
3. Strategi Menghadapi Globalisasi
a. Pendidikan Karakter dan Literasi Digital
Penting untuk menanamkan nilai-nilai budaya, etika digital, dan kemampuan berpikir kritis agar Gen Z tidak mudah terpengaruh oleh informasi negatif.
b. Penguatan Identitas Budaya Lokal
Melalui pendidikan dan media, perlu ada upaya mengenalkan budaya lokal secara menarik, agar Gen Z bangga dan aktif melestarikannya.
c. Pemerataan Akses Teknologi
Pemerintah dan swasta perlu bekerja sama agar seluruh Gen Z di berbagai daerah mendapat akses internet, perangkat, dan pelatihan digital.
4.1 Hasil survei
 Frekuensi penggunaan : 80% responden menggunakan media sosial lebih dari 3 jam perhari.
 Kesadaran informasi : 72% menyatakan sering memverifikasi kebenaran informasi sebelum mebagikan.
 Etika digital : hanya 55% yang menghindari berkomentar negative atau menyerang orang lain.
4.2 Analisis Hasil menunjukan tingkat kesadaran digital yang cukup tinggi pada aspek informasi dan tanggung jawab sosial,tetapi masih rendah dalam aspek etika berkomunikasi. Ini menandakan perlunya penanaman nilai-nilai etis melalui pendidikan karakter yang lebih terintegrasi di sekolah dan perguruan tinggi.
4.3 Pembahasan Generasi Z cenderung responsive terhadap isu-isu global dan cukup sadar akan pentingnya etika digital.Namun, globalisasi juga membawa tantangan berupa arus informasi yang tidak terbendung. Oleh karena itu, Pendidikan harus mampu meneysuaikan kurikulumnya untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas teknologi tetapi juga bijak dan bertanggung jawab.
5. Kesimpulan dan Saran
Generasi Z memiliki potensi besar sebagai agen perubahan di era globalisasi. Dengan kemampuan teknologi dan semangat inovatif, mereka bisa menjadi pelaku utama dalam membentuk masa depan bangsa. Namun, potensi ini hanya bisa diwujudkan jika dibarengi dengan penanaman nilai budaya, pendidikan karakter, dan dukungan dari berbagai pihak. Generasi z memiliki tingkat kesadaran yang cukup dalam menggunakan media sosial, terutama dalam menyikapi informasi dan menjaga tanggung jawab sosial.namun, masih terdapat tantangan dalam aspek etika komunikasi digital yang harus diperkuat melalui Pendidikan karakter. Generasi Z cenderung responsive terhadap isu-isu global dan cukup sadar akan pentingnya etika digital.Namun, globalisasi juga membawa tantangan berupa arus informasi yang tidak terbendung. Oleh karena itu, Pendidikan harus mampu meneysuaikan kurikulumnya untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas teknologi tetapi juga bijak dan bertanggung jawab.
Saran :
 Pendidkan formal harus menyertakan literasi digital sebagai bagian dari Pendidikan karakter .
 Sekolah dan orang tua perlu bekerja sama untuk mengarahkan penggunaan media sosial secara positif.
 Pemerintah dan platform digital dapat menyediakan edukasi public tentang etika dan keselamatan digital.
DAFTAR PUSTAKA  Giddens, A. (2002). Runaway worid:How Globalization is Reshaping Our Lives. Routledge.  Lickona, T. (1991). Educating for Character. Bantam Books.  Prensky,M.(2010). Teaching Digital Natives:Partnering for Real Learning.Corwin Press  Rahmawati,D.(2022).”Kesadaran Etika Digital Mahasiswa dalam Menggunakan Media Sosial.” Jurnal Pendidikan Digital,5(1),45-56.  Wijaya,A(2021).”Literasi Digital sebagai Upaya Pembentukan Karakter Pelajar.”Jurnal Pendidikan Karakter,12(2),133-147.
1 note · View note