Text

Every time I harvest sweet sour red tomato, it reminds me of your blushing cheek...
0 notes
Text
Investasi Buku

Kondisi ekonomi yang semakin sulit saat ini membuat kita mau tak mau melek investasi. Terlebih, penyusutan nilai mata uang membuat kita tak bisa mendapat banyak dengan nominal yang ada.
Ada yang mengatakan emas adalah instrumen investasi terbaik karena nilainya yang stabil. Maka, bersyukurlah bagi mereka yang sudah membeli emas jauh sebelum harga logam mulia ini lebih dari satu juta rupiah per gram.
Walau tidak begitu melek emas, saya mensyukuri pernah menginvestasikan gaji saya dengan sesuatu yang disuka. Sesuatu yang belakangan saya sadari ini adalah bagian dari investasi masa depan.
Investasi itu adalah buku. Saya merasa menemukan harta berharga kala membuka kotak berisi buku-buku yang saya disuka.
Koleksi buku saya tidak banyak. Pun tidak begitu beragam jenisnya. Tetapi saya tahu, buku-buku yang disimpan itu membuat saya bahagia dan dibutuhkan di masa depan.
Buku adalah instrumen investasi saya. Bagaimana dengan Anda?
sumber foto: https://writingcooperative.com/the-power-of-reading-books-from-different-genres-621c237a4af7
0 notes
Text

Main Cantik
"like for like" atau ''follow to follow". Bagi yang punya olshop mungkin pernah denger tentang strategi ini. Pun saya yang kemudian mempraktikannya.
Tapi percayalah, strategi 'ada udang di balik batu' ini tidak akan bertahan lama. Nge-like-lah dengan tulus. Follow-lah akun dengan tulus tanpa niat agar akun-mu dilirik, dilihat, kemudian orang tertarik dengan barang daganganmu.
Ketika akun ini membubuhkan komentarnya di postingan saya, awalnya diblokir. Namun tak berapa lama saya ubah lalu kemudian menimpali komentarnya, "yang tulus kalo nge-like tuh".
Kita sama-sama jualan. Dan nge-like adalah pintu pertama perkenalan. Saya balik liat akun mereka. Banyak yang dibiarkan. Bisa jadi kalo tertarik, saya nge-like balik beberapa postingan mereka. Bisa jadi juga follow. Dan itu tergantung dari kualitas postingan mereka.
Ya, pada akhirnya postingan yang berbicara.
Tapi, kegamblangan akun yang terang-terangan 'minta' difollow lah, atau yang lainnya bikin saya ilfil (kosakata jaman kapan tuh??).
Lagian, gimana mau follow yang bahkan kualitas postingannya tidak menarik, masih dikit, tidak memberikan manfaat bagi 'tamu' yang sekedar datang melihat-lihat!
Yuk ah, main cantik dan tanamkan pula untuk menyertakan tulus tiap nge-like postingan atau follow akun. Kalo secara daring aja kamu fake, gimana dunia nyata kamu?? -erni-
0 notes
Text

Kalau kamu ngerasa miskom, coba cek. Mungkin media yang digunakan usang.
0 notes
Photo

Anda hanya perlu segelas seduhan bunga telang setiap hari untuk menyamarkan kerutan dan garis halus.
0 notes
Text
Balada Gratis Ongkir
“Xxx lagi ngga ada promo yaa…??”
“Iya mak..”
“Hooh, xxx pelit promo ya..*hiks”
“Kesel..! minimal top-up 50rb”
“Iya, aku malas top-up sekarang…”
***
Bagi ibu rumah tangga yang nyambi jualan online, percakapan di atas pasti relate.
Sebelumnya saya mau nanya, ada yang bisa tebak ‘xxx’ di atas apa? Pastinya nama ekspedisi. Saat awal kemunculannya, ekspedisi ini memberikan deposit yang cukup lumayan bagi pengguna/akun baru. Ada ongkir gratis sesama pengguna ekspedisi yang sama. Untuk akun baru, bisa memasukkan kode referral dimana kode ini adalah nama akun lain juga. Keuntungannya, akun yang kode referralnya dipakai, akan dapat deposit lagi.
Selain itu ada promo gratis ongkos kirim (ongkir) sampai luar kota. Promo ini pun digunakan oleh emak-emak penggiat jualan online. Mereka menawarkan gratis ongkir dengan syarat menggunakan ekspedisi ini. Jadinya, harga jual bisa ditekan.
Belakangan, ekspedisi yang dimaksud meniadakan promo ini. Jumlah deposit untuk akun baru pun berkurang drastis. Alhasil, percakapan di atas pun timbul.
Pertengahan tahun lalu saya jadi reseller piyama anak. Setelah belanja jumlah tertentu saya dimasukkan ke grup WA khusus reseller tersebut. Menyimak obrolan grup, saya perhatikan ekspedisi ini cukup sering digunakan untuk mengirim piyama karena promonya itu (selain ada hal lain juga).
Memulai jualan tentunya harus pakai strategi agar barang yang dijual laris. Menggunakan promo gratis ongkir ekspedisi tertentu bisa jadi solusinya. Namun saya berpikiran berbeda. Sejak awal, saya tidak memakainya untuk menggaet pembeli. Gratis ongkir hanya saya berikan ketika barang terpaksa diretur dari pihak pembeli.
Prinsip saya “Yang namanya gratis tidak akan bertahan selamanya.” Tidak mungkin ekspedisi ‘bakar uang’ terus untuk memberi gratis ongkir, free deposit, dll. Promo itu hanya dipakai untuk menarik konsumen baru menggunakan jasanya. Jadi pasti ada saatnya promo ini dihapus.
Kejadian, kan.
Makanya, saya sendiri tidak menjadikan promo ekspedisi ini untuk menguntungkan jualan saya. Pun tidak menggunakan e-commerce yang punya promo serupa.

Sumber foto: https://www.canstockphoto.com/free-shipping-cardboard-box-ship-your-8969543.html
0 notes
Text
Rumit
“Kalau memang semua hal di dunia ini ada rumus matematika-nya, aku penasaran apa rumus matematika yang bisa mempersatukan kita?”
Diambil dari catatan digital beberapa waktu silam. Mungkin terinspirasi dari sebuah drama.
Rumus matematika. Atau mungkin lebih tepatnya alur atau proses suatu persamaan. Bagi praktisi matematika pasti mudah membuatnya.
Tapi percayalah, tidak ada yang bisa membuat “persamaan’ yang diciptakan Allah SWT. Alur yang terlalu rumit. Mungkin tampak sederhana terlihat, tapi sebenarnya banyak langkah yang terlewat. Saking tricky-nya. Itu dia.
0 notes
Text
Pada Akhirnya Akan
Pada akhirnya, semua akan tahu dengan sendirinya.
Pada akhirnya, semua akan terjadi dengan sendirinya.
Pada akhirnya, semua tanya akan bertemu jawabannya.
Pada akhirnya, tirai akan jatuh dengan sendirinya.
Pada akhirnya, sesal itu pasti berubah menjadi syukur.
Pada akhirnya, kekecewaan akan berganti menjadi kesenangan.
Pada akhirnya, yang patah akan berganti.
0 notes
Text


Having new inner sole..
The walking shoes are my favorite.. They have been accompany me for about 1,5 years..
Poor them, their inner sole broke..*see the big hole on next pict.. Then, I found a store who sell inner sole which has same material to mine.. After pen-copy the size and cut it out, I put them into the shoes..
Voila..!! It looks like new and comfort to wear.. Alhamdulillah 😊
0 notes
Text
Dapatkan Pekerjaan Idaman Sesuai Pribadimu
Judul: Pribadimu Profesimu
Penulis: Paul D, Tieger, Barbara Barron, dan Kelly Tieger
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Tahun Terbit: 2017
Jumlah Halaman: 503

Apakah Anda sudah puas dengan pekerjaan Anda hari ini? Apakah Anda memaksakan diri melakukan pekerjaan yang tidak Anda sukai?
Menemukan pekerjaan yang tepat sangat penting. Pekerjaan yang tepat dapat meningkatkan mutu hidup Anda. Paul D Tieger, Barbara Barron, dan Kelly Tieger menuliskan dalam buku Pribadimu Profesimu pekerjaan yang tepat dapat dapat menyehatkan aspek paling penting dalam kepribadian Anda. Pun, pekerjaan yang tepat adalah sesuai dengan cara Anda bekerja dan menggambarkan kepribadian sendiri. Artinya Anda akan mampu menggunakan kekuatan alami dan tidak memaksakan melakukan hal-hal yang tidak dapat Anda lakukan dengan baik.
Apa saja kriteria pekerjaan yang tepat? Setidaknya ada tujuh kriteria yaitu menantikan saat pergi bekerja, merasa bersemangat dengan apa yang Anda lakukan, merasakan kontribusi Anda dihormati dan dihargai, merasa bangga ketika menjelaskan pekerjaan Anda kepada orang lain, menikmati dan menghormati orang-orang yang bekerjasama dengan Anda, dan merasa optimis terhadap pekerjaan.
Untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat, setidaknya Anda harus tahu apa saja keinginan Anda, apa saja yang membuat Anda puas dengan pekerjaan Anda. Maka dari itu, diperlukan pendekatan untuk memahaminya. Dalam buku ini, pendekatan tersebut melalui uji Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).
Ada empat dimensi tipe kepribadian menurut MBTI. Keempat kepribadian itu mewakili cara berinteraksi dengan dunia dan mengarahkan energi (ekstrovert(E)/introvert(I)), jenis informasi yang biasa diperhatikan (sensing (penginderaan) (S)/intuition (intuisi) (I) ), cara mengambil keputusan (thinking (pemikiran) (T)/feeling(perasaan) (P) ), dan apakah lebih memilih untuk hidup dengan cara yang lebih terstruktur atau spontan(judging (penilaian) (J)/perceiving(pengamatan) (P) ).
Gabungan dari keempat dimensi tersebut menghasilkan enam belas kombinasi yaitu ISTJ, ISTP, ESTP, ESTJ, ISFJ, ISFP, ESFP, ESFJ, INFJ, INFP, ENFP, ENFJ, INTJ, INTP, ENTP, dan ENTJ. Keenam belas kepribadian tersebut dideskripsikan lengkap dalam buku ini.
Sebagai panduan mendapatkan pekerjaan yang tepat, buku ini juga disertai contoh kasus orang-orang yang bekerja sesuai dengan kepribadian mereka atau yang sempat salah karir lalu beralih ke pekerjaan yang tepat.
Selain contoh kasus, penulis juga menjabarkan tentang kepuasan karir, pekerjaan populer, kelebihan, kelemahan dan cara menyikapinya, cara menggunakan kekuatan, kemungkinan ‘perangkap’ dari setiap kepribadian.
Buku ini terdari dari tiga bagian. Bagian pertama yaitu mengungkap rahasia tipe kepribadian. Bagian kedua tentang “Fourmula” untuk kepuasan Karir. Bagian terkahir berisi deskripsi detail tentang pekerjaan yang tepat yang dibagi per kepribadian. Di bagian paling akhir penulis melampirkan bahasan khusus untuk ahli karir.
Anda belum tahu kepribadian diri? Tenang! Penulis menyediakan tes untuk mengetahui kepribadian apa yang dimiliki oleh Anda. Anda hanya perlu membaca kepribadian sendiri saja.
Sebagai panduan mendapat pekerjaan yang tepat, di bagian akhir buku ini terlampir sepuluh langkah untuk menciptakan rencana karir pribadi. Agar efektif, tiap langkah harus Anda isi supaya tujuan awal penulis tercapai.
Buku ini cocok untuk siapa saja yang sedang merasa gelisah dengan pekerjaan yang sedang dijalani dan ingin berganti karir, mahasiswa, siswa kelas dua dan tiga SMA, orang yang telah berhenti dari pekerjaan, dan pensiunan atau pencari “karir lanjutan”.
Bacalah buku ini secara rutin untuk mengevaluasi posisi Anda, bagaimana Anda telah berubah, dan tujuan yang diinginkan.
Selamat mendapatkan pekerjaan idaman :)
1 note
·
View note
Text
Sabar dalam Sakit
Sejak akhir pekan minggu kemarin tetiba leher sebelah kanan terasa sakit. Karena salah posisi tidur mungkin. Awalnya tidak terlalu mengganggu aktivitas. Lama kelamaan, sakitnya makin menjadi. Kalau berbaring, sangat sulit untuk bangun. Jadi kalau mau tidur, jangan berbaring. Mending posisi duduk aja. Tapi kan ngga bisa. Ya udah, dinikmati aja sakitnya otot tegang itu ketarik saat bangkit dari posisi tidur.
Otot tegang ini berakibat gerakan shalat ngga sempurna. mau rukuk atau sujud, punggung hampir seperti tegak. Salam pun hanya tengok kepala sedikit. Tidur juga ngga nyenyak. Mau ganti posisi tidur, tapi sakit. Kakunya cuma leher bagian kanan, tapi leher kiri ikut-ikutan. Seluruh badan jadi terasa sakit. Ya Allah... segitu kompaknya badan ini.
Terbersit untuk manggil tukang pijit ke rumah. Tapi saran bapak, dibiarin aja dulu. Balur pakai minyak otot yang ada. Saya pun membalur leher kanan dengan minyak tawon bertutup putih sebelum tidur. Sensasinya hangat.
Oya, ternyata ada triknya untuk mengurangi rasa sakit di leher. Saat sakit, badan seolah ngga boleh menengok karena ini menggunakan otot leher. Bisanya menghadap atau seluruh badan ikut berubah posisi. Begitu juga dengan mengubah posisi tidur. Trus kalo mau bangun, harus ke depan, ngga bisa menyamping
Besoknya, leher masih terasa pegal walau rada mendingan. Sudut derajat rukuk dan sujud makin bertambah. Walau belum sempurna, saya memberanikan diri untuk shalat taraweh di masjid. Ngga ada yang komplen gerakan shalat saya seperti itu. Toh, jamaah di kiri dan kanan saya pada sempurna gerakannya. Kecuali ibu-ibu masa keemasan yang harus shalat sambil duduk. Mereka shalat di shaf belakang. Tapi, ngga ada yang menanyakan ko..hhe...
Keesokannya lagi, leher jauh... lebih baik. Walau masih sakit saat otot terlalu ditarik. Menaruh barang di atas, misalnya, yang mengharuskan tangan ditarik ke atas.
Alhamdulillah, Allah ijinkan mencicipi nikmat sakit ini. Hikmahnya, lentur dan fleksibel-lah, karena saat satu bagian otot tegang atau kaku, bikin sakit sebadan-badan. Sebegitu kompaknya badan ini. Cuma satu bagian yang sakit, seluruh badan ikut-ikutan sakit. Andai dalam tim seperti ini. Yang lain saling mendukung. Minimal berempati kalau tidak bisa memberi solusi. Tidak saling menyalahkan atau menjatuhkan.
Hikmah lain, sembuh itu tentang kesabaran dan soal waktu. Allah seolah menyuruh saya untuk menjalani dan menikmati rasa sakit ini. Ngga perlu orang yang ahli. DIA cuma ingin saya jadi ingat DIA. Ingat bahwa DIA yang memberi sakit, DIA pula yang menyembuhkan. Maka yakinlah.
0 notes
Text
Diet Yuk!
Berat badan berlebih sering jadi alasan seseorang untuk mengurangi konsumsi makanan atau diet. Dulu, ketika masih sering membaca majalah gaya hidup, saya pernah membaca model yang sudah kurus tapi masih tetap ingin diet dengan hanya makanan satu apel aja selama sehari. Ini parah sih.. Ngga gitu juga kali ya.. Diet boleh, tapi yang ngga bikin tubuh sakit juga. Termasuk yang saya lakukan baru-baru ini.
Mempunyai badan yang ngga tergolong gendut bukan berarti saya ngga ingin diet lho... Apalagi pas masuk toko swalayan. Banyak banget makanan dan minuman yang ingin dibeli dan notabene bikin badan gendut.
Gendut kalori?
Bukan!
Tapi gendut pemakaian kantong plastik.
Banyak barang yang dibeli, makin banyak kantong plastik yang dipakai untuk bawa belanjaan ke rumah kan.
Apalagi kemarin. Saya ingin membuat suatu camilan. Bahan-bahannya saya beli di salah satu swalayan deket rumah. Lumayan banyak item yang dibeli dengan jumlah sedikit. Maklumlah, anggota keluarga mini pisan.
Sempet bingung gimana caranya membawa bahan-bahan makanan dengan menggunakan seminim mungkin plastik. Ngga mungkin kan bawa bawang merah segenggam dengan kantong plastik sebesar buku binder. Atau bawa SATU bawang bombay sendirian di kantong plastik.
Saya pun mencoba menggunakan metode "satu untuk semua". Bahan-bahan makanan yang saya ambil saya simpan di plastik bening lalu dibawa untuk ditimbang. Stiker print out yang berisi jenis barang dan harganya ini ditempel di bagian luar kantong plastik. Jadi, saat dibawa ke kasir, mbak nya tinggal memindai stiker print out itu (kecuali paprika).
Trus, apakah saya pakai kantong plastik belanja lagi? Ngga dong. Karena kalau pakai lagi, gagal dietnya..hhe...
0 notes
Text
Prayoko Yuda, Terus Asah Keahlian Supaya Dicari Orang
BEKASI-- Remaja berseragam putih abu-abu itu tampak malu-malu memasuki ruang guru, tempat kami berada. Kulitnya sawo matang. Topi sekolah yang enggan ia lepas sengaja dikenakan di kepalanya.
Remaja itu adalah Prayoko Wiyuda. Siswa yang akrab dipanggil Yoko ini adalah siswa 10-TSM 2 (TSM: Teknik Sepeda Motor) SMK Teratai Putih Global 1, Kota Bekasi. Selama sekitar enam bulan terakhir ini Yoko aktif menjadi guru mengaji dan silat. Walau diakui oleh Yoko bahwa ia pun masih tetap belajar mengaji dan silat. Jadi, Yoko mengajar mengaji dan silat tingkat di bawahnya. Selain itu sesekali Yoko mengamen di jalanan.
Saat pulang sekolah, Yoko mengajar mengaji dan silat, lalu belajar bersama Mas Andi yang merupakan pemilik sanggar. Mengajar mengaji dan silat dilakukan Yoko tiap Senin dan Rabu. Senin untuk mengajar mengaji, Rabu untuk mengajar silat. Semua dilakukannya untuk belajar mandiri.
“Saya ingin membantu orang tua, untuk mengurangi beban, jadi ngga minta ke orang tua lagi”, kata Yoko saat ditemui di sekolahnya.
Biaya sekolahnya saat ini tidak semua dari Yoko, sebagian dari orang tua. Walau begitu, ayahnya yang berprofesi sebagai tukang ojek di terminal tidak mampu melunasi biaya sekolahnya.
Yoko bisa menjadi guru di sanggar tidak lepas dari peran Mas Andi. Orang yang sama-sama ditemuinya ketika menjadi pengamen. Mas Andi-lah yang membuat sanggar, tempat Yoko bekerja. Walau sekolah sambil bekerja, namun Yoko tidak pernah putus sekolah. Prestasinya di sekolah pun tidak termasuk dalam tingkat yang rendah.
Walau begitu, bukan berarti Yoko tanpa prestasi. Saat masih tingkat Sekolah Menengah Pertama, Yoko pernah menjuarai kejuaraan silat se-Jabodetabek. Saat itu ia juara dua dan mewakili ranting Garuda Nusantara.
Yoko berpesan kepada teman-teman untuk terus belajar. “Belajar terus, biar punya keahlian supaya dicari-cari orang. Jadi bukan kita mencari orang”, tutup Yoko.
Erni Hanifa
*dibuat 2015
0 notes