Tumgik
fikarhma · 27 days
Text
Pesan untuk Zia
Hai Zia, ini Buna. Allah menitipkan kamu di perut Buna selama 9 bulan. MasyaAllah, betapa tenangnya kamu didalam sana nak. Setiap usg 4D, kamu suka malu-malu nutupin muka pake tanganmu, buna gak boleh ngintip ya nak ? 😂
Alhamdulillah 18 Maret 2024 lalu, kamu lahir ke dunia. Perjuangan kita berdua gaakan buna lupakan. Buna tau kok, kamu pasti kesusahan juga didalam sana untuk cari jalan buat keluar. Makasih untuk perjuanganmu. Buna juga berusaha untuk bantu kamu semaksimalnya buna, walaupun di satu jam sebelum kamu lahir rasanya buna terlalu egois maksa kamu supaya cepet keluar. Jadinya robekannya agak lumayan deh 😅 tapi gapapa yang penting sekarang kita berdua sehat ya nak.
Ziaku yang sholehah, setelah lahir ke dunia ini, kita sama-sama belajar dari nol. Walaupun buna udah hidup 26tahun lebih lama dari kamu, tapi buna berasa mulai hidup baru lagi, belajar lagi, susah lagi. Sama seperti kamu, semuanya terasa serba baru. Tapi gapapa nak, jangan pernah merasa sendirian karena dalam proses belajar di kehidupan ini masih ada Allah, ayah dan buna yang akan selalu mendampingi kamu sampai nanti kamu bisa hidup mandiri.
Alhamdulillah 2 minggu perjalanan hidupmu sudah terlewati, pipimu sekarang tambah gembil, sudah pintar menyusu, sudah bisa dengerin omongan buna dan ayah. Pasti nanti gak kerasa deh tiba-tiba kamu udah jadi wanita dewasa 😅. Buna dan ayah sangat senang melihat proses pertumbuhan dan perkembangan kamu. Gak sabar melihat hal-hal baru lainnya. Semoga Allah mengizinkan ayah dan buna untuk bisa selalu mendampingi kamu di dunia sampai kamu tumbuh dewasa ya nak.
Assyaima Marzia Izzati, nama yg ayah kasih adalah do’a ayah dan buna kepada Allah untuk kamu. Supaya kelak kamu tumbuh menjadi wanita yang memiliki akhlak baik (Assyaima), yang selalu diridhoi oleh Allah yang menciptakanmu (Marzia) dan memiliki hidup mulia (Izza). Jangan merasa terbebani dengan sebuah nama ya nak, karena jalan cerita ini sesungguhnya udah diatur sama Allah kok. Nanti buna ceritain ya tentang Allah Sang Penulis cerita terbaik.
Nak, mari kita arungi susah senangnya kehidupan ini bersama-sama. Bersama Allah, ayah dan buna 🫶🏻
You are not alone 🥰
Tumblr media
2 notes · View notes
fikarhma · 2 months
Text
Setahun pernikahan
Setahun pernikahan mungkin bisa dibilang baru menyelupkan jari kelingking kedalam lautan, masih sangat jauh dari pengalaman yang orangtua kita rasakan. Tapi tenang, kita sudah merasakan hikmah dan pelajaran kehidupan.
Katanya 5 tahun pertama adalah masa critical dalam rumah tangga. Alhamdulillah 1 tahun terlewati, walaupun tak pernah aku berambisi untuk ingin segera melewati masa critical itu. Aku sih santai saja dan mencoba menikmati prosesnya.
Dalam sebuah hubungan pasti ada pertengkaran, dan itu normal. Di satu tahun pernikahan mulai terlihat sejatinya karakter pasangan kita seperti apa, walaupun tentunya sebelum menikah sudah ada penilaian2 tertentu tapi ternyata saat itu mungkin baru 50%nya. Penyesuaian masih butuh dilakukan, bukan hanya antara aku dan suami tetapi juga antara keluarga kami. Mama, papa, bapak, ibu, keluarga besar keduanya yang datang dari suku yang berbeda (Jawa-Sunda- Sumatera), menyatukan mereka bukan hal yang mudah. Dari perbedaan, penyesuaian, semuanya kudapatkan banyak pelajaran berharga.
Adapun tentang rezeki berupa materi. Ternyata benar, pernikahan membuka pintu rezeki bahkan ketika Allah mengaruniakan kami seorang anak pun sudah ada rezekinya sendiri. Tentunya dengan ikhtiar yang kami lakukan juga. Kalau dihitung2 berapa banyak uang yang dikeluarkan dari awal pernikahan sampai sekarang, masyaAllah sungguh rezeki dari Allah berlimpah, yang dulu bahkan tak pernah terpikir bisa kudapatkan.
Perjalanan rumah tangga seperti berada didalam perahu yang sedang mengarungi lautan. Kadang kita terciprat ombak, menerjang badai, melihat sunset atau sunrise, mungkin melihat pelangi atau bertemu lumba-lumba. Kadang menegangkan, takut, seru, mengharukan, semua jenis perasaan pasti pernah dirasakan. Satu hal yang pasti, ketika kita tau hendak kemana perahu berlayar maka jangan pernah berhenti di tengah. Karena tujuan akhir harus sudah ditentukan dari sebelum memulai pelayaran, sebelum memulai pernikahan.
Walaupun perjalanan kami masih panjang, doakan kami bisa menikmati dan terus berlayar!
2 notes · View notes
fikarhma · 3 months
Text
Aku Takut Mati
Apakah kamu pernah berpikir begitu? Jika iya, itu normal, karena aku pun begitu.
Tapi bukankah setiap manusia pasti mati? Mengapa kita harus takut terhadap hal yang sudah pasti terjadi?
Mati tak memandang waktu kesiapan seseorang, ia datang tak diundang. Itulah yang membuatnya terdengar menyeramkan.
Satu do’aku kepada Tuhan, “Ya Tuhan, ambilah aku ketika orang terdekatku telah siap kutinggalkan”. Aku tak mau rasa kehilangan yang menyakitkan itu dirasakan oleh orang-orang yang kusayang. Apalagi ketika tanggung jawabku di dunia belum terselesaikan. Ditambah amal ibadahku yang masih kurang.
Tapi aku yakin, Tuhanku Maha Baik. Ia tau waktu yang tepat kapan aku harus mati, karena Ia penulis cerita terbaik. Ia memiliki kendali sepenuhnya akan hal itu, dan peran kita hanyalah memanfaatkan waktu.
Untuk kamu, yang takut mati. Percayalah, Tuhan adalah sebaik-baiknya penulis cerita hidupmu. Fokus pada hidup yang sedang dijalani akan lebih baik agar tidak menyia-nyiakan waktu. Bahagiakan diri sendiri dan orang-orang sekitarmu serta berbuat baik lah, karena hanya itu yang bisa kita kendalikan.
Ingatlah bahwa peran kita dan Tuhan tidak sama. Mari fokus pada peran masing-masing, demi mental yang lebih baik. Mari saling percaya, dan kikis perlahan pikiran akan takut kematian.
1 note · View note
fikarhma · 1 year
Text
Tumblr media
Hampir 10 bulan waktu yang sudah kita lalui dari pertama kali bertemu di depan kantorku sampai akhirnya menikah.
Dalam waktu yang bisa dibilang cukup lama itu, tak pernah sekalipun aku ragu untuk tetap melangkah memilihmu mas. Perjalanan kita mungkin saja ada yang bilang terlalu sebentar untuk saling mengenal, tapi menurutku tidak. Aku sudah cukup mengenalmu pun keluargamu.
Kelebihanmu menutupi kekuranganku, begitupun sebaliknya. Kita saling mengisi menjadi satu.
Mas, terima kasih untuk tetap sabar untuk selalu mengiringi setiap langkahku yang kadang terlalu cepat dan juga lambat. Terima kasih sudah berani menepis segala pikiran negatif yang hadir terhadapku. Terima kasih untuk mau diajak tertawa bersamaku dengan humor- humor receh ngga jelasku. Terima kasih untuk kehangatan yang kamu berikan dan ucapan manis yang kamu lontarkan setiap hari kepadaku. Terima kasih untuk saran-saran kehidupan dan solusi brilian, serta kritikan membangun agar aku menjadi pribadi yang lebih baik.
Terima kasih telah menjadi suamiku.
9 notes · View notes
fikarhma · 1 year
Text
Tumblr media
Memori akan ingatan bertemu kamu pertama kali saat itu, masih melekat kuat di otakku. Waktu itu kamu memakai baju batik kantor yang tidak kamu sukai itu, lalu ditutupi dengan jaket, sengaja supaya tak terlihat.
Aku tau saat itu kamu grogi, tampangmu seperti laki-laki baik. Bukan tipikal laki2 yang gemar mempermainkan perempuan.
Aku pun grogi saat menyapamu pertama kali. Rasa gugup itu menyambut ramai, tapi kututupi saja dengan senyuman ku yang sok asik itu. Hehe.
Tak disangka- sangka, laki2 yang menyempatkan bertemu denganku dengan tentengan kopi janji jiwa dan rotinya kala itu, sekarang menjadi suamiku. Kalau kuungkit masa itu, sekarang yang pertama diingatnya adalah pemberian kopi dan roti dari dirinya yang tidak kumakan, karena kuberikan ke orang lain dengan alasan udah bawa bekal 😂.
Pertemuan pertama itu akan selalu kuingat sampai kapanpun mas. Wajahmu waktu itu belum menggemaskan, masih datar dan malu-malu kucing. Hehe
- Di stuja coffee, Jakarta Selatan (pertemuan ke4)
2 notes · View notes
fikarhma · 1 year
Text
Tumblr media
Menemukan seseorang yang menjadi penghujung dari segala tanya, pasti penuh tanjakan, lika-liku dan jatuh-bangun.
Sebab akan ada beberapa pertemuan dengan orang yang salah pada waktu yang tak tepat di persimpangan takdir, akan ada pula ekspektasi yang menguji relung perasaan, menumbuh-layukan harapan, yang sarat dengan pelajaran yang mendewasakan.
Menemukan seseorang yang menjadi muara atas segala doa-doa, memerlukan kesabaran yang panjang juga keberserahan. Namun, seringnya kita terlalu jumawa akan rahasia takdir. Hanya karena hadir perasaan menginginkan "seseorang", kita pikir rasa "ingin" itu adalah tanda dari-Nya bahwa "seseorang" itu adalah yang terbaik. Kita lupa betapa lemah dan betapa mudah biasnya perasaan kita karena godaan-godaan yang menggoyahkan keimanan.
Pada kenyataannya, yang terbaik seringnya tak pernah kita duga sosoknya, yang mungkin selama ini selalu berdiri dihadapan kita tetapi luput kita perhatikan sosoknya, yang mungkin selama ini semesta telah banyak memberikan isyarat namun kita tidak pernah peka.
Pada kenyataannya, yang terbaik seringnya adalah sosok asing nan meneduhkan yang meminta kita secara baik-baik dan beradab pada kedua orang tua dengan penuh keberanian. Yang niatnya penuh kejujuran dan kesan kehadirannya ke dalam hidup kita begitu sederhana namun sarat makna.
Sungguh, pada kenyataannya, waktu dan seseorang yang tepat adalah yang tak pernah kita tahu "kapan" dan "siapa". Penanda bahwa pengetahuan kita begitu terbatas tentang takdir. Maka sudah semestinya kita senantiasa meminta petunjuk dan pertolongan-Nya untuk mencari tahu jawabannya.
Kelak, ketika rahasia-Nya telah terbuka, akan ada banyak butiran-butiran hikmah yang terhampar untuk menjawab segala tanda tanya yang selama ini selalu bergemuruh di dada.
Kelak, ketika rahasia-Nya telah terbaca, segala sebab-akibat dalam hidup yang telah terjadi di masa lalu akan melegakan hati seperti hujan gerimis yang basah oleh haru dan syukur...bahwa segala penundaan, penolakan dan kekecewaan yang pernah terasakan mengandung pelajaran terbaik yang tak tergantikan.
Bahwa selama ini, mencari dan menemukan itu tentang "saling". Saling melalui titian-titan doa tak kasat mata yang kita langitkan. Saling dibentur-hancurkan untuk dibentuk menjadi lebih baik oleh-Nya sebelum saling menggenapkan. Kita diperbarui sebelum saling mengisi. Kita disembuhkan sebelum saling menumbuhkan kebaikan bersama-sama. Kita saling didewasakan oleh hidup dan perjalanannya——agar ketika kapal ini berlayar mengarungi samudra rumah tangga; kita tidak goyah, tidak menyerah dan atas seizin-Nya kita akan saling selamat di dunia dan akhirat. Aamiin ya Rabb
Usai hujan reda di tanah Rantau, 14 Maret 2023 12.40 wita
482 notes · View notes
fikarhma · 1 year
Text
Guys, did you ever feeling like “whyy does this life make me exhausted ? “. I don’t even want everything should be going smoothly but pls be wise towards ppl around you.
I understand that life is not only about work. But if your job isn’t going good enough a.k.a not perform anyway, it will make other ppl feeling like “life is only about work”.
Your behave will impact to others. If you are not doing good job, it will make your team exhausted. This life isn’t only about you, it connects to others.
7 notes · View notes
fikarhma · 1 year
Text
Tumblr media
Aku punya cerita, tentang pertemuanku dan dia. Pelengkap hidupku, pewarna ceritaku, pemanis perjalananku. Kadang masih suka amaze sama waktunya, situasinya, caranya, pokonya kombinasi cerita yang Allah buat terasa sangat pas. Kayak “kok bisa ya?”.
Tumblr media
Berawal dari lembaran kertas lusuh, berisi harapan “tahun 2023 di umur fika yang ke-25, dia punya suami”. Iseng kutulis saat masih dibangku kuliah tahun 2018. Setelah melalui puluhan kesedihan, penyesalan, kebosanan dalam hidup selama 2 tahun, satu-persatu mimpiku tercapai. Memiliki pekerjaan yang sesuai passion, kerja di gedung tinggi Jakarta, yang biasanya pekerjanya minum kopi tiap pagi haha. Alhamdulillah gak pernah kecewa sama cerita yang Allah bikin untuk aku. Dibalik cerita pilu, ada pelangi yang membuka lembaran cerita baru yang In Sya Allah berujung bahagia. Aamiin…
Bulan-bulan berlalu, aku merasa butuh seseorang untuk sharing, bertukar cerita dan pikiran, juga sebagai partner perjalanan panjangku. Aku tidak pernah putus asa untuk meminta kepada-Nya seseorang yang sangat pas untukku. Gak peduli dibilang seleranya ketinggian, terlalu ideal, terlalu percaya diri. Ya pokonya yang penting aku tetap fokus meningkatkan value diriku dan sabar, tidak terburu-buru.
Alhasil bulan-bulan berlalu, seseorang ini yang sedari awal ngga kenal diriku sama sekali ternyata kita punya interest yang sama, cara pandang yang sama, dan bahkan 85% sesuai dengan ciri-ciri suami ideal menurutku. Hanya terhitung 6 bulan kita berkomitmen untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Banyak orang yang kaget sih kayak “kok cepet banget?”, “kamu masih muda”, “emang udah yakin?”, saking sayangnya sama diriku kali yaa hehe. Entah kenapa kalau diibaratkan grafik, kurva keyakinanku selalu naik. In Sya Allah. Semoga ini adalah pilihan Allah, pilihan yang tepat untukku. Aamiin.
Menjelang pernikahan kata orang pasti ada aja rintangannya, betul sekali. Huru-hara diskusi acara pernikahan, masa lalu yang mengacaukan perasaan, miskomunikasi internal, belum lagi drama kerjaan. Capek iya, pernah pengen nyerah iya. Tapi yang namanya hidup pasti selalu ada up and down -nya kan? Itulah yang sampai saat ini membuatku bertahan. Terbantu juga sama karakter dia yang super super super melengkapi aku. Dipikir-pikir nemu dia aja ibarat nemu jarum dibalik jerami kali ya haha.
One month to go, hari H pernikahan aku dan dia. Kuharap tulisan ini bisa menjadi pre-story bahagia kami. Ceritaku ini semoga menyadarkan teman-teman yang baca bahwa Allah adalah penulis cerita terbaik. Sebuah buku ngga mungkin tentang masalah terus, pun tentang bahagia terus. Kombinasi keduanya menciptakan bumbu-bumbu cerita yang indah dan bermakna bagi pembaca. Doakan kelancaran pernikahan kami ya teman <3
Love,
Fika
4 notes · View notes
fikarhma · 1 year
Text
The Matter of “Merenung”
Merenung adalah cara terbaik untuk bersyukur.
Ketika kamu belum menyempatkan waktu untuk merenungkan hidupmu, aku yakin that statement above can't relate with you guys. Tapi cobain deh, flashback when you were a little kid, perjalanan hidupmu bertahun-tahun sampai di titik ini ternyata incredible.
Ketika aku lagi merasa "kok hidupku gini-gini aja ya?" , then aku flashback ke masa-masa dulu, aku jadi ngerasa amaze to the stories God created for my life.
Kok bisa ya hidupku se-seru itu, kalau hidupku dibikin novel kayaknya udah jadi best-seller ;p , lebay but yeahh that's what I feel. Layaknya sebuah novel yang selalu ada pengenalan di awal, konflik, klimaks dan penyelesaian masalah, yes begitulah hidup. Bedanya adalah rangkaian alur tadi ngga hanya terjadi satu kali, tapi ya terus-terusan kayak siklus then berhenti ketika kita udah ngga bernyawa.
Makanya aku terkadang heran sama orang-orang yang putus asa, mungkin mereka belum mengerti definition of life and how it works. Kalau udah paham harusnya bisa dijalanin kan? Itulah kenapa pentingnya kita merenungi the journey of our life, supaya kita menyadari secara utuh bahwa hidup kita se-seru itu loh guys.
Ngga perlu bandingin ceritamu dengan orang lain, karena tiap cerita punya keunikan dan temanya masing-masing.
29 notes · View notes
fikarhma · 2 years
Text
Love is not about counting sacrifices, nor about finding who is right and wrong. It’s about empathize.
If you are not being honest or having no trust or not comfortable being yourself in front of him/her. Then, it’s not love.
Love is about finding peace.
Quotes of the Day 🫶🏻
1 note · View note
fikarhma · 2 years
Text
Ngga semua perasaanmu harus diturutin kan?
“Mendahulukan perasaan tanpa mengimbanginya dengan kelogisan berpikir akan menjadikanmu terlihat seperti orang bodoh”
Quotes of the day ✌🏻
1 note · View note
fikarhma · 2 years
Text
What’s going well in healthy relationship ?
“Ketika saling mengungkapkan apa yang harus dikatakan either positif or negatif untuk tujuan membangun, dan menerimanya dengan lapang dada serta open-minded.”
Quotes of the day 🫶🏻
13 notes · View notes
fikarhma · 2 years
Text
Tumblr media
Hai teman, apa kabar? Sudahkah kamu merasakan hangatnya sinar mentari dan tersenyum karena-Nya pagi ini ? Mengawali pagi dengan refleksi diri kayaknya oke sih untuk mengisi amunisi sebelum mulai menjalani hari.
Daripada tengok kanan kiri, cobalah untuk melihat ke dalam diri bagian mana tuh yang belum terisi. Lalu cobalah untuk merenungi kira-kira hal apa yang membuat dirimu lebih berenergi. Gamau kan menjalani hari seperti zombi dari pagi sampai malam hari?
Hai teman, sudahkah kamu menyadari kebaikan-kebaikan kecil yang Ia titipkan untukmu tiap hari? Sayangnya kamu tidak akan menyadari kalau hatimu tertutup ekspektasi. Ketika hal kecil saja mampu kamu syukuri, hal besar akan hadir tanpa aba-aba peluit berbunyi.
Ternyata kenikmatan hidup itu perkara cukup atau tidak. Ada yang punya banyak harta, tapi rasa tidak cukup tak membuat dirinya bahagia. Ada yang cantik jelita, tapi rasa tidak cukup membuat dirinya kecewa. Jadi hari ini sudah merasa cukup? Tetaplah berusaha menjalankan peranmu sebaik-baiknya dan tanamkan rasa cukup, maka kamu akan merasakan nikmat hidup tiada tara.
Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan? 😌😌
8 notes · View notes
fikarhma · 2 years
Text
Revisi Tentang Bahagia
Ketika rasa bahagia terlalu lama tinggal, mungkin perlahan tanpa sadar, kita menjadi sedikit lupa tentang posisi kita dalam sebuah kehidupan. Pantaskah bahagia tanpa merasa bahwa Tuhan terlibat didalamnya?
Dalam kegelapan malam yang tidak sebegitu sunyi seperti 1 tahun yang lalu, aku memulai sebuah momen refleksi diri (lagi) tentang kesalahan-kesalahan yang diri ini perbuat sehingga Tuhan merenggut kebahagiaanku dalam sekejap saja.
Sedikitnya aku paham tentang Ia yang rindu dengan cerita-ceritaku, tentang keluhan yang dulu sering kuucapkan, tentang air mata yg kutumpahkan dalam kesunyian malam, tentang pengorbanan waktu yang dulu cukup sering kuluangkan. Tapi sekarang, semua itu terkikis dari waktu ke waktu demi sebuah pekerjaan. Inikah yang disebuat keangkuhan tanpa sadar?
Jika cerita dari 1 tahun kebelakang diputar, begitu banyak nikmat-nikmat dunia yang Ia kabulkan, harapan-harapan yang menjadi kenyataan. Namun rasanya, semakin ku mendapat kenikmatan, semakin ku merasa ini sebuah tantangan. Semakin ku sering menemukan orang-orang yang perlu bantuan, semakin ku sering menemukan permasalahan, semakin ku sering dilanda kebingungan.
Mungkin juga hal ini adalah sebuah jawaban dari pertanyaanku beberapa hari kebelakang. Tentang kenapa aku harus mendengarkan cerita-cerita yang tidak kuingin tau, tentang kenapa aku dijadikan sebuah acuan, tentang kenapa aku dipercaya menjadi tempat bersandarnya beberapa orang. Yang bahkan ilmu dan pengalamanku saja tidak cukup layak untuk memberikan solusi kepada mereka.
Tuhan menyadarkanku lagi bahwa tidak semua orang mudah mencari bahagia sepertiku, bahkan Ia menegurku dengan mengambil rasa bahagia dan menggantikannya dengan rasa hampa (?)
Jika bisa kurevisi perkataanku tentang bahagia di tulisan sebelumnya, bahagia itu bukan bisa diciptakan, tapi bisa diminta dan dipinjam. Karena sesungguhnya yang memiliki bahagia adalah Tuhan, bukan kita.
Memang kita punya apa sih di kehidupan ini? Bukankah semuanya hanyalah pinjaman?
Semoga hari esok dan seterusnya Tuhan mengizinkanku meminjam bahagia-Nya lagi, yang belum dapat pinjaman jangan patah semangat untuk terus meminta yaa :).
#selftalk #refleksidiri #hidup
2 notes · View notes
fikarhma · 2 years
Text
Bukanlah hal yang sudah usai, ketika kita berhasil memahami diri sendiri. Berhasil menciptakan bahagia dan mengontrol emosi diri. Bersembunyi dari rasa takut, menghadapi dengan berani. Menjadi pendengar, sekaligus pemberi solusi.
Selesai dengan diri sendiri adalah sebuah misi yang masih jauh dari tanda berhenti, karena hidup ini bukan tentang seorang diri. Tapi tentang bagaimana circle terdekat kita pun merasakan hal yang sama, yaitu selesai dengan diri mereka. Mampu mengikuti jejak positif dan membuang jejak negatifnya kita.
Hidup adalah tentang bagaimana kita bisa berbagi hal positif, membawa manfaat untuk orang lain. Dan tiap dari kita punya cara masing-masing yang tidak bisa digeneralisir. Karena tiap dari kita akan punya standar keberhasilan masing-masing.
Bagi aku, berhasil adalah ketika circle terdekatku merasa lebih bahagia dariku. Karena aku tak perlu lagi merasa terbebani oleh rasa bahagia yang hanya kutampung sendiri.
Happy is when you create it, let’s be creative ✌🏻🤍
Create your own happy story guys ;)
-dari aku yg sering ditanya gimana sih bisa santai, gimana sih bisa happy, gimana sih bisa menikmati hidup, gimana sih bisa kayak kmu. N I am trying hard to not saying such a toxic positivity :,)
N u know what? I was also feeling like tired, messed up, sad, and other negative feelings. But, I tried to find the source of my happiness then. Oyezz. Last but not least, those negative feelings is ok until u can’t control it.
8 notes · View notes
fikarhma · 2 years
Text
Aku adalah cerminanmu
Aku adalah cerminanmu. Sayang, pantulan itu masih berupa bayangan buram. Menunggumu sungguh penantian yang panjang. Namun akan kuiringi dengan kesabaran, agar berbuah keberkahan.
Aku adalah cerminanmu. Kedatanganmu tak dapat kuperkirakan. Kepergianmu tak dapat kuhentikan. Siklus ini bagai seleksi alam.
Aku adalah cerminanmu. Ketidaksempurnaanku adalah pelengkap cerita untukmu, begitupun sebaliknya karena aku dan kamu adalah cermin yang menyatu.
Aku adalah cerminanmu. Aku adalah pelengkapmu, dan kamu adalah pelengkapku. Kesiapan kita akan menggantikan bayangan yang buram menjadi tampak nyata dipandang.
-fikarhma
7 notes · View notes
fikarhma · 2 years
Text
My 24 years journey
For 24 years, God trust me to go through this life without any coercion. As if I turned back my memories back then a few years ago, seeking out what did I do and how did I live, got failed and also achievement. All of those things happen such an automatic system made by God.
My life such a railroad embedded on the surface, starting from Arctic to the Antarctic. There was me, inside the train sat on the chair peacefully to visit my final destination. When I decided to get off the train and stopped at station in the middle of my trip, we wouldn't know what will happen outside and prepare for anything comes to us. If I followed the rules to stay inside the train, then I would arrived without any distraction bcs we knew that this is the one and only railroad to visit that place. So, the clutter and desperation I got was my choice back then.
One day, I stopped at the 3rd station. At the beginning, I just wanted to try something new , explored around, met new people from difference background and variant characters. Till i forgot that I have to continue my trip. The sadness, madness, comes into me bcs of my decicision.
I strived to find the next station and got into the train to continue my trip. Throughout the years, I did it repeatedly, getting in and getting off the train.
The choice on our hand, lost and found will happen. The remarkable fact is God give us guideline by GPS, we able to get back to the right way if we want to. But don't waste this chance bcs we don't know anything which will be happen next.
-fikarhma
2 notes · View notes