gina-handayani-blog - Tumblr blog

gina-handayani-blog · 7 years

Text

TEKS DRAMA BAHASA INDONESIA (9 ORANG)

*Berkolaborasi dengan sumber lain. Harap maklum, masih belajar.

Jenis : Fiksi

Tema : Romantis

Pemeran :

1. Narator : Ratri Indah Dewi/@ridewi

2. Cinderella : Meilan Syafarina

3. Pangeran : Muhammad Fadhila Izzatur Aziz

4. Raja Sanyo : Fauzi Aji Sasongko

5. Ratu Sanyo : Sayyidah Umi Khotimah

6. Ayah tiri/Stefan : Rangga Satya Ramadhan B S

7. Saudara tiri/Anastasia : Lea Ayu Andayani

8. Peri : Gina Handayani

9. Pengawal/Jack : Helmi Abdul Hamid

Ada Apa dengan Cinderella?

Adegan I

Pada zaman sebelum terjadinya Perang Dunia I, hiduplah seorang gadis cantik bernama Cinderella. Dia bersama ayah tiri dan saudara tirinya bernama Anastasia tinggal di kerajaan Batavia. Dia disiksa dan dijadikan pelayan dirumahnya sendiri oleh ayah tiri dan Anastasia.

Tempat: Ruang makan

(Cinderella sedang memasak)

Ayah Tiri : “CINDERELLAAAAAA.... sini kamu!” (Cinderella berlari terburu-buru)

Ayah Tiri : “Mana sarapannya? Aku sudah lapar. CEPAT SAJIKAN!”

Cinderella : “Baik Tuan.” (mengangguk pelan)

Ayah Tiri : “Anastasiaaaaa!!!! Cepat kemari sayang... ayo kita sarapan bersama.”

Anastasia : “Iya.... Ayah” (Keluar dari kamar dan menghampiri meja makan)

Beberapa menit kemudian....

Cinderella : “Ini, sarapannya tuan sudah siap.”

Anastasia : “Lama banget cuman siapin sarapan aja!” (sambil mendorong Cinderella)

Cinderella pergi ke dapur kembali untuk menyantap sarapan nya sendiri. Karena dia tidak diizinkan untuk menikamati sarapannya bersama dengan ayah dan saudara tiri nya.

Adegan II

Tempat: Teras rumah

(Cinderella berada di depan pintu rumah, bertemu dengan pengawal istana Sanyo Balakosa)

Pengawal Istana : “Permisi nona. Selamat pagi.”

Cinderella : “Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?”

Pengawal Istana : “Saya kesini ditugaskan untuk menyampaikan undangan dari istana. Akan ada pesta dansa besok malam, waktu dapat dilihat di dalam undangan tersebut.”

Cinderella : “Terimakasih atas informasinya pengawal.”

Pengawal Istana : “Baiklah, apa ada yang perlu ditanyakan? Jika tidak saya akan segera menyampaikan undangan ini kepada yang lainnya.”

Cinderella : “Tidak ada, pengawal.”

Pengawal Istana : “Baiklah, terimakasih saya permisi dulu. Selamat pagi.”

Cinderella : “Selamat pagi.”

Adegan III

Tempat: Ruang tengah

(Cinderella menuju ruang tengah untuk memberikan undangan istana kepada ayah tiri)

Cinderella : “Tuan, ini ada undangan pesta dansa.”

Ayah tiri : “Pesta dansa? Sini!!” (sambil menarik undangan)

Anastasia : “Ayah, aku juga ingin lihat.”(duduk mendekati ayahnya)

Ayah tiri : “Mari kita lihat bersama.”

Anastasia : “Ayah... aku harus hadir dalam pesta dansa ini agar aku bisa mendapatkan hati pangeran.”

Ayah Tiri : “Iya nak, besok malam kamu harus mempersiapkan diri.”

Anastasia : “Pasti ayah.” (dengan wajah sumringah)

Cinderella ingin mengikuti pesta tersebut dan bertemu dengan keluarga Sanyo Balakosa. Dia berencana untuk membuat gaun yang akan dikenakan besok malam. Ia pun bergegas ke loteng mempersiapkan bahan untuk gaun yang akan dibuatnya.

Adegan IV

(Cinderella mondar mandir mencari barang yang diperlukan)

Cinderella : “Aku perlu benang, kain, jarum jahit, hmmm..”

(Cinderella mencari barang-barang tersebut)

Cinderella : “Benang sudah, kain sudah, jarum jahit pun sudah. Aku harus segera membuat gaun nya!”

Setelah Semua bahan siap, Cinderella segera menjahit gaun yang akan dikenakan nanti. Setiap Cinderella memiliki waktu luang untuk menjahit, dia akan menjahit gaun demi menghadiri pesta dansa tersebut.

Adegan V

Tempat: Teras rumah

Hari Pesta dansa telah tiba. Ayah dan Anastasia pergi ke pasar untuk membeli persiapan nanti malam. Bagi Cinderella, ini merupakan kesempatan baginya untuk menyelesaikan gaun yang telah ia buat. Cinderella sangat berharap bisa hadir dalam pesta tersebut.

Ayah Tiri : “Cinderella Ayah dan saudaramu akan pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan. Jangan lupa kamu selesaikan semua pekerjaanmu dan jangan lupa siapkan makanan untuk kami pulang nanti!!!!”

Cinderella : “Baik Tuan.” (mengangguk lemah)

Adegan VI

Terik matahari mulai membasahi ubun kepala. Ayah dan Anastasia sudah tiba dirumah dengan membawa perlengkapan untuk pesta dansa malam ini.

Ayah Tiri : “CINDERELLAAAAA....... Kemarilah! Tolong bawakan barang bawaan ini dan simpan di kamarku.”

(Cinderella berlari menghampiri Stefan dan Anastasia)

Anastasia : “Punyaku juga.” (sambil menyodorkan barangnya)

(Cinderella membawa semua barang itu dan menyimpannya di kamar mereka masing-masing)

Tak sengaja Ayah melihat gaun berwarna biru sangat indah di kursi ruang tengah. Ayahnya pun langsung mengambilnya dan menanyakan kepemilikannya.

Ayah Tiri : “CINDERELLAAAA... ini milik siapa?”

Cinderella : “Milikku ayah.. eeuh...ma..af Tuan.”

Ayah Tiri : “Untuk apa kamu membuat ini? Untuk apa?” (nada melengking)

Cinderella : “Ii...ni ii..tu untuk mengahadiri pes...ta dan..sa. Aku juga ingin kesana.” (terbata-bata sambil memelas)

Ayah Tiri : “Apaaaa? Hadir di pesta dansa? Kamu enggak akan aku izinkan untuk hadir disana. JANGAN HARAP KAMU BISA IKUT!!!!!”

Anastasia : “KAMU TIDAK BOLEH KESANA!! JAGA RUMAH AJAA!!!”(Sembari merobek gaun pink tersebut)

(Cinderella menangis tersedu-sedu dan berlari ke loteng)

Adegan VII

Sang Ayah telah mematahkan harapannya. Harapannya untuk hadir dalam pesta tersebut telah sirna. Gaun yang akan dikenakannya pun sudah rusak dan tak bisa dipakai. Ia kebingungan harus berbuat apa agar bisa hadir dalam acara tersebut dan betemu dengan Keluarga Sanyo Balakosa.

Cinderella : “Aku harus bagaimana? Aku ingin sekali hadir di acara tersebut dan berdansa dengan pangeran. Tapi, aku tak punya baju mewah yang akan kukenakan. Ya Tuhan aku harus bagaimana?” (sambil menangis dan berdo’a kepada Tuhan)

Ibu Peri : “Mengapa engkau menangis Cinderella?” (datang tiba-tiba dan menyentuh pundaknya)

Cinderella : “Kau siapa?” (kaget, matanya terbelalak)

Ibu Peri : “Aku peri. Datang karena permohonanmu itu Cinderella.”

Cinderella : “Ada apa kau kemari?”

Ibu peri : “Aku akan membantumu Cinderella. Kamu ingin menghadiri pesta itu kan Cinderella?”

Cinderella : “Iya, aku ingin sekali menghadiri acara itu.”

Ibu Peri : “Sebentar, aku akan mengubah benda-benda yang ada disini menjadi semua kebutuhanmu.”

Cinderella : “Baiklah peri.”

Ibu peri : “Wingaardiuuum leviosa” (Sembari mengayun-ayunkan tongkat, tetapi tidak ada yang berubah)

“Arestooo Momentum”

(tetap tidak ada perubahan, peri menggaruk-garuk kepalanya sendiri, Cinderella kebingungan dan menahan tawa)

Cinderella : “Cepat peri, pestanya sebentar lagi.”

Ibu peri : “Aha! Portus vera verto!” (Mengayun tongkat kembali) CLIIINGGGGG!

(Semua benda sudah berubah menjadi barang yang diperlukan)

Ibu Peri : “Taraaaa, semua sudah siap. Maaf Cinderella, aku tadi agak bingung pake mantra yang mana. Hehehe. Lihatlah kau sudah seperti bangsawan saja.”

Cinderella : “Waaaaaah, sangat cantik. Terimakasih Peri”

Ibu Peri : “Sama-sama sayang, cepat kamu harus hadir di acara tersebut. Cepat masuk ke pintu ini.” (Peri membukakan pintu kemana saja)

Cinderella : “Baik peri.”

Ibu Peri : “Tapi ingat! Tepat Jam 12 malam kamu harus segera kembali ke rumah karena lewat dari jam dua belas, semua benda itu akan berubah ke bentuk semula.”

Cinderella : “Aku akan ingat itu.” (Cinderella masuk ke pintu kemana saja)

Adegan VIII

Tempat : Istana Batavia

Cinderella akhirnya pergi ke acara pesta itu dengan gaun yang sangat indah dan cantik. Semua orang berdecak kagum hingga tak satupun yang mengenal dirinya karena betapa cantiknya Cinderella pada malam itu.

Anastasia : “Waah.... siapa dia? Itu ayah, perempuan yang disana itu?” (menunjuk ke arah Cinderella)

Ayah Tiri : “Sangat cantik... aku baru melihatnya.”

Banyak orang yang membericarakan Cinderella. Tetapi Cinderella tak acuh, dia hanya berjalan menuju tempat duduk raja, ratu dan pangeran untuk memberi salam dan hormat.

Cinderella : “Selamat malam, yang mulia Raja, Ratu dan Pangeran. Maaf saya datang terlambat.” (sambil membungkuk memberi hormat)

Raja Sanyo : “Selamat malam, tampaknya kamu bukan rakyat biasa. Karena kamu sangat menawan. Siapa namamu?”

Cinderella : “Tidak, aku bukan siapa-siapa aku hanyalah rakyat biasa yang mulia. Namaku Cinderella yang mulia.”

Ratu : “Baiklah aku pikir kamu masih sekerabat dengan bangsawan. Sebentar lagi dansa dimulai, kamu boleh pergi ke sana, di tempat dansa.” (menunjukkan tempat dansa)

Cinderella : “Terimakasih ratu.”

Pangeran : “Tunggu Cinderella, berdansalah denganku. Apakah kau bersedia?”

Cinderella : “Aku bersedia pangeran. (Pangeran mengulurkan tangan)

Adegan IX

Tempat : Ruang Pesta

Raja Sanyo : “Selamat malam dan selamat datang rakyatku. Silahkan menikmati hidangan yang sudah disajikan dan berdansalah dengan pasangan kalian. Acara ini khusus dibuat untuk mempererat tali persaudaraan kita.”

Cinderella berdansa dengan Pangeran. Raja dan ratu melihatnya dengan senyum bahagia.

Raja : “Anak kita terlihat serasi dengan gadis itu.”

Ratu : “Iya. Aku ingin anakku menikah dengannya. Sepertinya dia orang yang baik, sederhana dan tidak sombong.”

(berdansa)

Pangeran : “Aku baru melihatmu Cinderella. Ngomong-ngomong rumahmu dimana?

Mereka mengobrol dan memperkenalkan diri sendiri lebih lanjut

Properti : Meja makan

Cinderella menjelaskan alamat rumahnya dan menceritakan sepotong kisah masa lalunya. Pangeran berdecak kagum. Pangeran mulai jatuh hati pada prinsip hidup Cinderella yakni kesabaran.

Pangeran : “Aku lapar Cinderella. Ayo kita makan dulu. Nanti kita lanjut berdansa lagi.”

Cinderella : “Iya pangeran, aku juga lapar.”

(mereka pergi ke meja makan dan melahap makanan sambil mengobrol dan tertawa bersama)

Disela-sela makan malam..

Pangeran : “Cinderella, kapan saudara dan ayah tirimu itu tidak ada di rumah?”

Cinderella : “Mungkin senin pagi. Karena ayah kerja dan saudaraku sekolah.”

Pangeran : “Mungkin kau wanita yang menyenangkan. Aku ingin mengirimimu surat. Nanti aku akan menyuruh pengawalku untuk menyampaikan surat dariku. Aku tidak ingin warga atau tetanggamu itu tahu tentang ini. Balaslah suratku nanti. Jangan ketahuan oleh saudara dan ayahmu itu.”

Cinderella : “Baik Pangeran (Cinderella tersipu malu). Pangeran, aku ingin mencuci tanganku ini disana.” (menunjuk baskom untuk mencuci tangan)

Pangeran : “Silahkan.”

Saat Cinderella akan mencuci tangan, dia melepas cincin itu, karena cincinnya itu terkena bumbu dari makanan yang ia makan tadi.

Dia mencuci tangan dan mencuci cincin manisnya itu. Tetapi ketika itu dentingan jam besar di istana bergema tepat pada angka duabelas. Cinderella teringat pesan terakhir dari ibu peri.

Cinderella : “APA? Pukul 12 tepat?? Aku harus segera pulang. Pangeran aku mohon maaf aku harus pulang sekarang.” (buru-buru mengeringkan tangannya yang basah)

Pangeran : “Tidakkah ini terlalu cepat?”

Cinderella : “Maaf pangeran..” (sambil berlari)

Pangeran : “Tunggu, apakah ini cincinmu Cinderella?” (pangeran panik sambil memegang cincin milik Cinderella)

Cinderella lari terbirit-birit dan menghiraukan panggilan pangeran tersebut.

*btw, gambar diatas maksa banget wkwkwk

Ratu : “Kemana wanita itu pergi nak?”

Pangeran : “Aku tidak tahu ibu. Padahal aku masih ingin bersamanya.”

Ratu : “Ya sudah kamu harus kembali ke istana. Tapi, apa yang kamu pegang?”

Pangeran : “Cincin giok milik Cinderella. Gadis yang besamaku tadi..” (Raja menghampiri istri dan anaknya)

Raja : “Kemana perginya wanita itu?”

Pangeran : “Entahlah ayah.”

Raja : “Siapa nama gadis itu?”

Pangeran : “Dia Cinderella, anak tirinya Stefan. Yang rumahnya dekat desa sebelah itu loh yah.”

Raja : “Oh iya, Ayah sering melihat dia dimarahi oleh ayah tirinya itu. Kasihan sekali dia.”

Pangeran : “Benarkah ayah? Cinderella juga tadi bercerita sedikit tentang ibu dan ayah kandungnya yang meninggal mengenaskan. Nasibnya kurang beruntung. Tapi aku yakin dia seorang yang penyabar.”

Raja : “Lalu kenapa kau tidak menikahinya saja? Bukannya kau sedang mencari pendamping hidup?”

Pangeran : “Iya ayah, aku sebenarnya ingin menikahinya.”

Raja : “Tapi bukankah besok kamu harus pergi ke Amerika?”

Keesokan harinya tepatnya pada hari senin, tanggal 27 Juli 1914 Pangeran Sanyo pergi ke Amerika karena membantu temannya pangeran Woodrow Wilson dalam perang dunia pertama. Dia pergi karena pangeran Wilson selalu membantunya dalam penjajahan Belanda di Nusantara. Dia juga tak lupa menitipkan surat untuk Cinderella melalui pengawalnya.

Adegan X

Tempat: Pagi hari, teras rumah Cinderella

Pengawal melaksanakan tugas yang diberikan pangeran kepadanya. Mengirim surat secara sembunyi-sembunyi.

(Suara pintu diketuk)

Cinderella : (membukakan pintu rumah) “Selamat Pagi!” (membungkuk memberi hormat)

Pengawal : “Selamat pagi. Ngomong-ngomong ayah dan saudaramu kemana?” (melihat sekeliling isi rumah)

Cinderella : “Mereka baru saja pergi.”

Pengawal : “Syukurlah, ini ada surat dari pangeran.” (Pengawal Jack mengeluarkan surat tersebut dari balik sakunya)

Cinderella : “Terimakasih pengawal.” (menerima surat dan tersenyum bahagia)

(Pengawal bergegas pergi dan Cinderella segera membaca surat dari pangeran)

*Isi surat+backsound puisi AADC 1-Perempuan Datang atas Nama Cinta.

Untukmu, cinta pertamaku. Cinderella

Perempuan datang atas nama cinta

Bunda pergi karna cinta

Digenanginya air racun jingga adalah wajahmu

Seperti bulan lelap tidur di hatimu

Yang berdinding kelam dan kedinginan

Ada apa dengannya?

Meninggalkan hati untuk dicaci

Lalu sekali ini aku melihat karya surga

Dari mata seorang hawa

Ada apa dengan cinta?

Tapi aku pasti akan kembali

Dalam satu purnama

Untuk mempertanyakan kembali cintanya

Bukan untuknya, bukan untuk siapa

Tapi untukku

Karena aku ingin kamu, itu saja.

-Pangeran Sanyo Balakosa

Cinderella sedih. Kemanakah pangeran pergi? Dia akhirnya pergi mencari info ke warga sekitar. Cinderella lalu mendengar desas-desus bahwa pangeran pergi ke negeri Paman Sam untuk berperang. Dia sangat khawatir pada pangeran yang ia cintai itu. Tapi, apakah pangeran akan selamat dan kembali dalam satu purnama?

Adegan XI

Tempat: Ruang tamu

Perang Dunia I selesai. Pada tanggal 11 November 1918.

Tetapi dia terluka parah disana. Keadaannya mengenaskan. Di kulitnya terdapat banyak luka tusukan pedang. Tangan dan kakinya pun harus dirawat secara intensif oleh tabib khusus. Setelah sembuh. Dia fokus membantu Wilson untuk memulihkan keadaan politik Amerika yang porak-poranda karena perang dunia pertama.

Empat tahun berlalu, pangeran memutuskan untuk kembali ke Batavia. Karena kerajaan Batavia mulai terancam oleh Belanda.

(bunyi ketukan pintu)

Anastasia : “Siapa pagi-pagi begini menganggu saja.” (membuka pintu)

Pangeran : “Selamat pagi..” (tersenyum dan memberi hormat)

Anastasia : “AAAAAA.. PA..PANGERAN! Silahkan masuk.” (Berteriak riang dan mempersilahkan pangeran dan pengawalnya duduk di ruang tamu)

(Ayah tiri langsung menghampiri pangeran)

Anastasia : “Ada apa pangeran pagi-pagi kesini?”

Pangeran : “Aku ingin melamar seorang wanita dan mengembalikan cincin ini.” (Sambil mengeluarkan cincin batu Giok)

Anastasia : “Siapa pangeran? Aku juga baik hati kan ayah? Cincin itu seperti milikku”(wajah antusias)

Ayah : “Iyah, siapa lagi wanita yang baik hati selain anakku Anastasia ini?”

Terdengar suara ketukan pintu. Cinderella lalu masuk dan terkejut melihat pangeran. (Backsound: Melly Goeslaw-Ratusan Purnama)

Pangeran : “Cinderella?” (Terkejut)

Cinderella : “Pangeran?”

Anastasia : “Jadi siapa yang akan kau lamar pangeran?”

Pangeran : “Cinderella..” (Cinderella dan pangeran tersipu malu)

Setelah 101 purnama mereka akhirnya bertemu kembali. Bertemu untuk mengikat janji suci sehidup-semati. Benar kata pepatah..‘Orang sabar disayang Tuhan’. Walau harus menunggu ratusan purnama-pun Cinderella akan tetap rela. Walau tidak satu purnama, tetap saja takdir selalu menyatukan mereka.

Stefan dan Anastasia sangat menyesal menjadikan Cinderella sebagai pelayan mereka. Cinderella memaafkan perbuatan ayah dan saudara tirinya itu dan mengajak mereka untuk tinggal di istana. Mereka pun hidup bahagia selama-lamanya.

(TAMAT)

#lovestory #love #story #drama #bahasa indonesia #sembilan orang #teks

0 notes

gina-handayani-blog · 7 years

Text

Tanda-Tanda TTM (Teman Tapi Musuh)

Kadang suka bingung. Yang dulunya dekat seperti permen karet yang menggantung di kolong meja. Eh, sekarang udah kaya pohon tumbang yang terpisah dari tanah dan unsur hara.

Apa yang salah dari teman dekat menjadi musuh?

Saya jadi teringat peribahasa:

"Musuhnya musuhku adalah temanku."

Ini adalah peribahasa bahasa Arab--untuk selengkapnya bisa dicek disini.

Lalu, siapa sebenarnya teman yang menjadi musuhmu itu?

Setan? Jelas dong.

Teman dekat? Bisa.

Sahabat? Bisa jadi. Karena terkadang pengkhianat adalah sahabat sendiri.

Setan adalah musuh kita dari zaman nabi Adam sampe hari kiamat. Tapi disini saya akan membahas tentang dunia pertemanan dalam kehidupan sosial kita di dunia. Tanpa berteman. Hidupmu menderita. Tetapi lebih menderita punya teman kaya setan.

WARNING!

Tulisan ini dibuat untuk memperingatkan Anda para pembaca untuk berhati-hati dalam berteman. Tetapi tidak boleh menaruh rasa curiga yang berlebihan pada teman sendiri. Jadilah teman yang baik, yang bermanfaat bagi yang lain. Tetapi jangan sampai dimanfaatkan oleh teman sendiri. Dan jangan sampai berteman hanya untuk memanfaatkan orang lain.

Apa sih arti dari persahabatan, pertemanan dan musuh itu sendiri?

Menurut Wikipedia, Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial.

Sedangkan,

Musuh (bahasa Inggris: enemy /ˈɛn ə mi/ berasal dari (bahasa Latin: inimicus yang dapat berarti bersifat tidak ramah atau bersahabat) adalah istilah untuk sesuatu yang dipandang sebagai yang akan merugikan atau menjadi sebuah ancaman bagi yang lain. Istilah ini biasanya digunakan dalam konteks yang lebih besar dari sebuah peperangan yang menunjukan sebuah kelompok bertentangan sebagai ancaman bersifat abadi.

Setelah memahami apa artinya pertemanan, persahabatan, dan permusuhan. Saya menjadi memiliki definisi tersendiri. Menurut saya,

Pertemanan adalah suatu bentuk perkenalan yang memicu interaksi dan menimbulkan kerjasama serta saling melindungi diantara anggotanya.

Persahabatan adalah pertemanan yang sudah terjalin cukup lama sehingga menimbulkan perasaan saling menyayangi.

Musuh adalah orang yang kita benci karena sebab tertentu.

Tetapi teman atau sahabat yang menjadi musuh adalah mereka yang terjalin dalam suatu ikatan baik pertemanan atau persahabatan. Tetapi menjadi musuh ketika ada yang mengingkari, melanggar janji, iri hati, dengki, dan penyebab amarah lainnya.

Bagaimana definisi pertemanan, persahabatan dan musuh menurut kalian?

Mungkin definisi saya berbeda dari kalian.

Setelah benar-benar memamahami. Maka kita juga harus memahami apa sih tanda-tanda teman atau sahabat yang menjadi musuh itu?

Tidak pernah bercerita dan tidak mau berterus terang mengenai kehidupannya dan tidak suka membagikan kebahagiannya.

Datang disaat membutuhkan saja.

Tidak suka mendengarkan disaat kita sedang bercerita. Dilihat secara psikologis dia akan terlihat bosan dan menghindari kontak mata. (Untuk bertatap lawan jenis tidak diperkenankan dalam hal ini)

Suka memotong pembicaraan.

Malas berjuang. Dia biasanya mencari-cari alasan untuk tidak mengiyakan permintaanmu.

Berusaha menjatuhkan.

Suka mengutang dan melupakan utangnya.

Suka menjerumuskan kita kepada hal-hal yang buruk.

Berpura-pura respect ketika kita sedang menderita.

Tidak berani bertanya “Bagaimana kabarmu?” atau “Keluargamu sehat?”

Suka atau pernah menceritakan keburukan kita pada orang lain.

Selalu menyanjungmu, tetapi tidak pernah berani memberi nasihat ketika kita salah.

Mementingkan diri sendiri atau egois.

Lebih terlihat akrab di dunia maya daripada dunia yang sebenarnya. Kecuali jika kalian bersahabat di dunia maya.

Membanggakan diri sendiri karena kita sukses atau populer. Menjadi sok’ pahlawan. Biasanya ketika sukses atau populer, dia baru mengakui kita adalah teman atau sahabatnya.

Tidak suka mengajak main atau sekedar berfoto bersama, berkunjung bahkan mengobrol.

Paduli teuing kalo dia mengajak main tetapi kita tidak mempunyai cukup uang untuk bermain dan dia tetap akan meninggalkan. Intinya setia kawan.

Tidak suka mengalah ketika sedang berdebat.

Tidak pernah sadar bahwa dia telah menyakiti perasaan kita.

Tidak suka meminta maaf ketika dia salah.

Sekian dari saya. Artikel ini boleh kalian percaya atau tidak. Mohon maaf bila ada salah-salah kata atau kalimat. Saya akan senang dengan kritik yang membangun :)

#pertemanan #sahabat #2017 #menulis #ttm #teman #temanlama #musuh #egois

0 notes