greenteablendedcream
greenteablendedcream
Green Tea Blended Cream
412 posts
The most beautiful thing in the world is, of course, the world itself
Don't wanna be here? Send us removal request.
greenteablendedcream · 7 years ago
Text
Me: sekarang jd banyak yang bunuh diri gitu yah yang Suami: iya, kayak si jugo...jigo...siapa kemarin? M: Jonghyun kk S: iya itulah M: tapi dari kasus bunuh dirinya Jonghyun aku semakin mikir, agama itu emng perlu ya.. Habis dia punya semuanya, kaya iya, tenar iya, talent iya bgt, hubungan sama keluarga deket bgt (kec sama ayahnya), tapi tetep aja dia ngerasa kosong S: umurnya berapa sih? M: 27 S: dia udah punya istri blm? Atau pacarlah di sana mah M: setau aku ngga ada sih.. S: hehehe pantes.. Ternyata suami pun mikir kalo partner hidup itu penting
6 notes · View notes
greenteablendedcream · 7 years ago
Text
Yup
Mayoritas orang-orang bahagia justru tidak mengumbar kebahagiaan di sosial media. Sebab, mereka yang benar-benar berbahagia, tidak lagi butuh pengakuan, pencitraan atau pembuktian akan kebahagiaan mereka itu—apatah lagi dari manusia-manusia maya?
3K notes · View notes
greenteablendedcream · 8 years ago
Photo
Tumblr media
"Ayang, kalo mau tahu hasilnya ke kamar ya." Ujarku di chatroom whatsapp dengan suami. Aku menghela nafas. Tangan kiriku memegang hasil tes kehamilan. Aku perhatikan dua buah garis yang muncul di alat itu. Perasaanku campur aduk. I'll be a mother. His children's mom. Tidak lama HP-ku bergetar. Suamiku. "Iya yang, aku ke atas (kamar) ya. Habis ngobrol sama papa." Suamiku muncul di mulut pintu. Aku duduk di pinggir kasur. Kuberikan test pack bertanda garis dua. Aku menunggu reaksinya. ..... ....10 detik 15 detik 25 detik 30 detik ...... ...... Suamiku hanya menatap test pack di genggamannya. "..Ayang.... bisa bacanya nggak?" Selidikku. "Nggak." Ujar suamiku polos. "Garis 2 itu tandanya positif. Aku hamil." Kemudian duniaku seketika melayang, dikecupnya aku dan direngkuhnya aku ke dalam pelukannya. "Kita bakal jadi orangtua." Bisikku. "Hmmm mmmh."
2 notes · View notes
greenteablendedcream · 8 years ago
Text
Risky Arinda Surya_NHW#2
Nice Homework 2 pada program Matrikulasi Intitusi Ibu Profesional kali ini unik, karena di tugas ini ada sesi diskusi dengan suami dan anak-anak (saya sih masih diskusi dengan suami saja hehe). Berhubung saya sekarang sedang LDR-an dengan suami (T-T) jadi sesi diskusi kami lakukan via platform Whatsapp.
Sedikit curhat, saat saya bertanya pada suami,”Istri yang seperti apa yang bisa bikin ayang bahagia?” pertanyaan yang menurut saya simple itu saya ajukan sejak 2 hari yang lalu. Namun suami tak kunjung member jawaban. Panik juga ini deadline tugas sebentar lagi, saya tanya tiap pagi siang sore malam belum juga suami mau menjawab.
Sempat terbersit,”Sesusah apa sih jawab kriteria istri idaman?”
Sampai pada akhirnya suami menjawab pagi ini. Suami bercerita bagaimana beliau ini cukup kesulitan memikirkan jawaban dari pertanyaan yang saya ajukan. Saya tertegun juga mendengar jawaban yang dijabarkan olehnya, betapa suami saya memikirkan dengan serius jawaban dari pertanyaan yang saya ajukan. Suami bercerita bahwa beliau semalaman memikirkan jawaban, serta sempat membuat list istri dan ibu seperti apa yang bisa membuatnya bahagia. Namun list tersebut urung diberikan kepada saya.
Sebagai gantinya, suami mengutarakan isi hatinya selama menjalani masa pernikahan kami, yang mungkin bisa saya sebut digital love letter. Intinya daripada terpaku pada list yang urung diberikannya pada saya, suami lebih memilih dan memercayakan saya untuk menjadi diri saya sendiri dan mengembangkan potensi saya (sebagai individu, istri, dan kelak ibu) karena menurutnya setiap orang dilahirkan unik.
Hal yang saya syukuri dari tugas ini adalah adanya komunikasi yang kemudian meningkat menjadi curahan hati suami saya dan saya, dan mungkin juga terjadi pada ibu-ibu lain yang juga mengerjakan tugas ini :)
“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN” a. Sebagai individu b. Sebagai istri c. Sebagai ibu
Buatlah indikator yg kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada anak-anak, indikator ibu semacam apa sebenarnya yang bisa membuat mereka bahagia.Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
Buat anda yang masih sendiri, maka buatlah indikator diri dan pakailah permainan “andaikata aku menjadi istri” apa yang harus aku lakukan, “andaikata kelak aku menjadi ibu”, apa yang harus aku lakukan. Kita belajar membuat "Indikator" untuk diri sendiri.
Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART yaitu: - SPECIFIC (unik/detil) - MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar) - ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah) - REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari) - TIMEBOND ( Berikan batas waktu)
Jawaban saya:
a.       Sebagai individu
Membaca dan memahami sirah Nabawi Rasulullah saw (minimal seminggu 1x)
Sholat tepat pada waktunya (setiap hari, 5 waktu, di awal waktu)
Sholat Dhuha (setiap hari, minimal 2 rakaat)
Membaca buku popular (minimal 1 buku, dalam sebulan)
Membaca berita harian
 Membaca Al-Qur’an (setiap hari, minimal 1 halaman)
Menanam bibit tanaman (minimal 1 minggu sekali)
Merawat bibit dan tanaman yang sudah ditanaman (setiap pagi)
Mempelajari berbagai hal soal kehamilan, kelahiran, dan merawat bayi
Olahraga (minimal seminggu 1x)
Makan makanan sehat (setiap hari)
Menulis
Terlibat aktivitas di lingkungan rumah (minimal seminggu 3x)
Berpikiran positif
 b.      Sebagai istri
Menjadi partner diskusi dan ngobrol suami (setiap hari)
Meminta ijin suami setiap kali berkegiatan di luar rumah (setiap bepergian tanpa suami)
Quality time (seminggu 3x, jika suami sedang tidak bertugas lapangan)
Merapikan rumah (setiap hari)
Berdandan dan berpakaian rapi jika suami di rumah
 Memasak (minimal 4x seminggu)
 Mengevaluasi target dan cita-cita yang sudah direncanakan (sebulan 2x)
 c.       Sebagai ibu (jangka pendek, asumsi anak 0-2 tahun)
Memberikan ASI eksklusif (setiap anak lapar)
Memberikan MPASI setelah anak 6 bulan
Menjemur anak di pagi hari (minimal seminggu 4x)
Mulai membacakan dongeng (minimal seminggu 1x)
Membiasakan anak melihat orangtua beribadah
Mengajak anak berkomunikasi (setiap hari)
Memenuhi hak imunisasi anak (sesuai jadwal)
Membentuk bonding antara ayah-anak
1 note · View note
greenteablendedcream · 8 years ago
Text
Risky Arinda Surya_NHW#1
Matrikulasi Institut Ibu Profesional
Merupakan suatu kelas online bagi para ibu dan calon ibu yang ingin tetap mengembangkan dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pertamakali saya melihat broadcast mengenai MIIP Batch #4 saya langsung tertarik untuk mengikuti kelas ini. Pertama, sembari menambah kegiatan positif, kedua tentu untuk mengembangkan dan menambah wawasan saya terutama dalam ilmu berkeluarga serta parenting, ketiga kelasnya online, keempat mumpung si dedek masih anteng di perut, walaupun sebenarnya tidak ada halangan untuk seseorang dalam menuntut ilmu, namun saya pikir ini momen yang paling tepat untuk mengikuti matrikulasi atau kelas-kelas positif sejenis ini.
Kelas perdana MIIP yang dimulai Senin, 15 Mei 2017 lalu menjelaskan tentang Adab Menuntut Ilmu. Banyak orang yang berilmu namun kenapa sikapnya tidak seperti orang yang berilmu? Ternyata banyak dari kita yang melupakan dasar dari menuntut ilmu, yaitu adabnya. Adab atau etika yang digunakan para penuntut ilmu untuk memperoleh, mempelajari, dan mengamalkan ilmu yang didapat. Karena dalam beramal kita membutuhkan ilmu, maka adab atau etika adalah hal yang didahulukan sebelum ilmu.
Setelah kelas ini usai, kami para peserta diberikan tugas Nice Homework #1 tentang adab menuntut ilmu, yang salah satu syaratnya boleh di publish atau pun private, namun tugas dikumpulkan dalam bentuk digital.
Risky Arinda Surya_NHW#1
NICE HOMEWORK #1
ADAB MENUNTUT ILMU
1.       Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.
Ilmu berkebun dan bercocok tanam.
 2.       Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?
-          Menurut saya berkebun dan bercocok tanam dapat mengajarkan kita untuk lebih menghargai segala sesuatu, yang dalam hal ini tentu saja tanaman yang kita tanam. Dalam proses menanam kita dituntut untuk telaten serta sabar dalam proses menanam, merawat, hingga panen.
-          Selain itu, ilmu ini juga diharapkan bisa untuk membantu membimbing anak-anak saya kelak untuk belajar menghargai proses, belajar melalui kegagalan, belajar mengenal makhluk hidup, belajar menghargai makanan, belajar salah satu skill dasar kehidupan, yang diharapkan nantinya dapat menjadi jalan untuk memberikan suatu gambaran tentang Allah Yang Maha Esa, serta gambaran mengenai proses kehidupan.
-          Karena merupakan komitmen saya pribadi sejak lajang untuk memberikan makanan dari sumber yang baik saat kelak berkeluarga.
 3.       Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
-          Belajar mengenai cara berkebun dan bercocok tanam dari buku-buku, internet, dan komunitas
-          Mempraktikkan langsung teori yang sudah diperoleh
-     ��    Memahami konsep biologi
-          Mengikuti komunitas bercocok tanam
-          Banyak berikhtiar dan berdoa agar dimudahkan dan ilmu yg diperoleh dapat diamalkan
 4.       Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
Perubahan sikap apa saja yang harus saya perbaiki antara lain selalu bergegas, jangan terlalu banyak berpikir ini-itu tanpa ada aksi serta menuntusakan ilmu yang sedang dipelajari.
 Jakarta, 19 Mei 2017
 Risky Arinda Surya
0 notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Photo
Tumblr media
Q.S. 7:172 Pengingat untuk kita, manusia, yang mudah lupa.
0 notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Text
“Kita tidak tahu kedudukan kita ada di mana dan kita hidup di masa kita sudah tidak tahu lagi mana yg benar dan mana yang salah.
Jika melihat suatu kelompok atau yang mengaku muslim, lihat saja aksi dan sikapnya, apakah sudah sesuai sunnah Rasul dan Al-Quran?
Jika iya, itulah sebenar2nya umat. Jika berbuat keonaran, itu bukan jihad namanya.
Pun nilailah diri sendiri seperti itu.
Nah ada di manakah kita? Itu yang nanti jadi pertanggung jawaban kita kelak di akhirat.”
- ilmu yg saya resapi dari wejangan guru agama saya.
Dan aksi baru2 ini menunjukan sejauh apa ketertinggalan saya sebagai seorang muslim.
Jangan sampai menjadi yg “buih di lautan.”
That’s why, anti juga untuk berhenti belajar.
0 notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Text
Hati-hati
Bisa jadi kita menuduh sesuatu melakukan fitnah, tapi tanpa kita sadari justru kita yang memfitnah. Tapi kita ngga sadar. Hati-hati.
0 notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Quote
Berubah itu mudah. Konsisten yang sulit.
arindasurya
0 notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Quote
Wanita, jadi apapun engkau kelak, jangan pernah berhenti mencari ilmu. Jika berhenti, kamu yang rugi.
arindasurya
0 notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Quote
Karena aku memilih, untuk menjadi sosok di balik layar.
arindasurya
0 notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Quote
Aku . Bisa . Gila
0 notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
This is a collaboration on youtube between pearfleur and me
my progress video: https://www.youtube.com/watch?v=S9p5CkYPYtI
pearfleurs progress video: https://www.youtube.com/watch?v=6Ux8Vx4xBq8
11K notes · View notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Text
Terkadang yang menyeramkan itu menciptakan jalan hidupmu sendiri.
Sekaligus menyenangkan. :D
0 notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Quote
Saat berada di keterbatasan, manusia akan paham bahwa pada hakikatnya mereka hanya butuh sandang, pangan, dan papan. Dan Tuhan.
arindasurya
0 notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Text
L A N G K A
Yang langka itu… Istri yg tunduk patuh pada suami, yg senantiasa berseri2 saat dipandang , yg ridha terdiam saat suami marah. Tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara. Tercantik di hadapan suami. Terharum saat menemani suami beristirahat. Tak menuntut keduniaan yg tidak mampu diberikan suaminya. Yang sadar bahwa ridha-Nya ada pd ridha suaminya.
Yang langka itu… Suami yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu. Sadar tak melulu ingin dilayani. Malu jika menyuruh ini itu krn tahu istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah. Yang tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang krn sadar itulah resiko hadirnya amanah² yg masih kecil. Yang sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya. Yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga krn rasa sayangnya thdp istrinya yg kelelahan.
Yang langka itu… Anak lelaki… yang sadar bahwa ibunya yg paling berhak atas dirinya. Yang mengutamakan memperhatikan urusan ibunya. Yang lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak²nya. Yang sadar bahwa surganya ada pd keridhaan ibunya.
Yang langka itu… Orang tua… yang sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya. yang selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tidak menyuruhnya kpd perkara munkar. Yang sadar bahwa keridhaan Allah bagi anaknya telah berpindah pd ridha suaminya.
Yang langka itu… Seorang ibu… Yang meskipun tahu surga berada di bawah telapak kakinya. Tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tsb saat anaknya ada kelalaian thdnya. Yang selalu sadar bahwa mungkin segala kekurangan pd anak²nya adalah hasil didikannya yg salah selama ini. Yang sadar bahwa jika dirinya salah berucap atau do'a keburukan maka malaikat akan mengaminkan do'anya.
Yang langka itu… Anak yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dlm keheningan sepertiga malam terakhir. Meskipun sehari hari dlm kesibukan rumah tangganya. Dalam kesibukan usahanya. Dalam kesibukan pekerjaannya._
Yang langka itu… Orang-orang yg saling memberikan nasehat dalam kebenaran dan kesabaran. yang saling memaklumi jika hal² di atas lupa atau lalai dilakukan sehingga saling memaafkan diantara mereka. Maka rahmat Allah berada di antara mereka. Dan Allah dgn kemurahanNya memaafkan kesalahan² mereka.
Semoga kita termasuk kelompok yg LANGKA itu….
آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ
#RePost
446 notes · View notes
greenteablendedcream · 9 years ago
Text
Kenapa ngga nyoba?
Kadang manusia suka iri sama manusia lain
“Kok dia bisa kayak gini?” “Kok si anu bisa juara ini? “Kok si itu bisa dapet beasiswa?” “Kok…” “Kok…”
Daripada nyinyir liat orang lain dapat sesuatu yang menurut kamu ngga sesuai, daripada nyinyir dan menganggap kamu lebih pantas dapetin sesuatu dari orang lain yang menurutmu ngga pantas. Kenapa kamu ngga coba jadi seperti orang yang kamu nyinyir-kan?
Bisa jadi orang yg dinyinyirkan telah melalui berbagai tahap yg kamu ogah lewati padahal itu jalan menuju yg kamu tuju.
Hanya saja egomu yang terlalu tinggi.
1 note · View note