growithgod
growithgod
SBU GPIB
28 posts
seeking god everyday through god's word
Don't wanna be here? Send us removal request.
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU IV SESUDAH PASKAH
SELASA, 5 MEI 2020
Renungan Malam
KJ. 36: 1,2 - Berdoa
KURBAN PERDAMAIAN (LANJUTAN)
Imamat 3: 10 - 17
Imam harus membakarnya di atas mezbah menjadi santapan .... (ay. 11)
Dalam ayat 11, "Imam harus membakarnya di atas mezbah sebagai santapan. Kata "santapan" adalah terjemahan dari kata Ibrani "lehem". Lehem biasanya disesuaikan dengan "roti" yang juga mengandung arti lebih luas, yaitu "makanan" atau "santapan". Kata "santapan" ini menunjuk pada ide kuno yang dipersembahkan di atas mezbah yang menjadi makanan bagi Allah. Namun demikian, penulis kitab Imamat tidak mengartikannya secara harafiah. Dengan memakai kata itu penulis meminta pertentangan dan hubungan baik antara Tuhan dan orang-orang yang beribadah.
Apa yang terwujud melalui persembahan kurban perdamaian itu ialah suatu perjamuan makan bersama di mana Tuhan diyakini hadir di sana. Datang menghadiri undangan si penyembah berarti menunjukkan tidak ada lagi penghalang atau dosa yang membuat mereka saling menjauh satu terhadap yang lain. Hubungan mereka, bahkan dengan Tuhan pun, sudah dipulihkan. Perjamuan bersama adalah tanda persetujuan, dibuat pada umumnya dirindukan dan dihadiri jika diundang.
Hubungan erat antara dedikasi, percakapan, dan percakapan mam pada perjamuan (baik saat makan bersama maupun Perjamuan Kudus) berlaku juga untuk kita sebagai orang Kristen. Menurut Lukas (penulis Kisah Para Rasul), orang-orang Kristen mula-mula, "memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergiliran dan makan bersama dengan gembira serta tulus hati, sambil memuji Allah" (Kis. 2: 46-47). Jika kita setia kepada Allah yang memberkati lewat pengurbanan dan kebangkitan Yesus Kristus, maka kasih-Nya semakain nyata untuk dialami setiap orang percaya dalam hidup ini. Mari menyerahkan diri kita secara total kepada-Nya, agar mendapatkan sukacita dan kebahagiaan yang lebih dalam bersama-Nya.
Doa : (Kami bersyukur pada-Mu Bapa, atas kasih-Mu lewat pengurbanan Yesus. Amin)
KJ. 36 : 3,4
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU IV SESUDAH PASKAH
SELASA, 5 MEI 2020
Renungan Pagi
KJ. 31a : 1,2 – Berdoa
KURBAN PERDAMAIAN
Imamat 3: 1– 9 Lalu ia harus meletakkan tangannya di atas kepala persembahannya itu, .…. (ay.2)
Persembahan kurban selanjutnya ialah kurban keselam (Zebah syelamim dalam bahasa Ibrani). Kata zebah berarti “apa yang disembelih", sedangkan syelamim adalah bentuk jamak dari akar kata syalom (kesempurnaan, kesehatan, kesejahteraan, damai, kedamaian dan persetujuan antara dua pihak). Ternak yang dikurbankan berupa lembu jantan atau betina, domba jantan atau betina yang tidak bercela. Mulanya dilaksanakan di kemah pertemuan dan kemudian hari pelaksanaanya dipusatkan di Bait Allah Yerusalem.
Ketika kurban (baik lembu maupun domba) mau disembelih maka orang yang mempersembahkannya dengan meletakkan tangannya di atas kepala kurban tersebut. Maknanya ialah secara simbolis kepada binatang kurban itu ja memindahkan segala dosa-dosanya, sejak itu ia menjadi suci atau menjadi manusia mengadakan, melanjutkan, dan menguatkan perdamaian serta hubungan baik antara Allah dan manusia. Mempersembahkan kurban keselamatan ini dilakukan dalam situasi tertentu, yaitu: a) pengucapan syukur; b) memenuhi nazar; dan c) kurban sukarela (lihat Im. 7:11-18). Jadi, lewat pelaksanaan ritus ini, maka ada proses pembaruan hidup suci bagi si penyembah.
Yesus datang memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatan. la mengurbankan diri demi kasih-Nya dan kehendak Bapa- Nya. Dialah kurban tak bercela, sebab Dia kudus. la menjadi kurban keselamatan manusia dari hukuman kekal. Selayaknya setiap orang yang dipanggil-Nya, meletakkan percayanya dan hidupnya hanya kepada Dia, Sang Juruselamat. Kemudian menyatakan syukurnya dengan mempersembahkan yang terbaik kepada-Nya melalui Gereja-Nya. Gereja adalah lembaga kerohanian, dan bukan lembaga bisnis untuk cari untung. Orang beriman sah-sah saja berdoa meminta apapun yang perlu bagi dirinya . Tujuan kurban keselamatan itu ialah dirinya, namun jangan sekali-sekali berbuat semaunya demi cari untung di dalam gereja, sehingga menimbulkan ketidakdamaian.
Doa : (Tuhan Yesus, tolong teguhkan kami, agar kehadiran sebagai warga jemaat dan pelayan di MINGGU IV SESUDAH PASKAH SELASA, 5 MEI 2020 Ronungan Pagi KJ. 31a : 1,2 – Berdoa KURBAN PERDAMAIAN Imamat 3: 1– 9 Lalu ia harus meletakkan tangannya di atas kepala persembahannya itu, .…. (ay.2) Persembahan kurban selanjutnya ialah kurban keselam (Zebah syelamim dalam bahasa Ibrani). Kata zebah berarti yang disembelih", sedangkan syelamim adalah bentuk jamaka akar kata syalom (kesempurnaan, kesehatan, kesejahtera damai, kedamaian dan persetujuan antara dua pihak). Tema yang dikurbankan berupa lembu jantan atau betina, dom jantan atau betina yang tidak bercela. Mulanya dilaksanakan kemah pertemuan dan kemudian hari pelaksanaanya dipusatkan di Bait Allah Yerusalem. Ketika kurban (baik lembu maupun domba) mau disembelih maka orang yang mempersembahkannya dengan meletakkan tangannya di atas kepala kurban tersebut. Maknanya ialah secara simbolis kepada binatang kurban itu ja memindahkan segala dosa-dosanya, sejak itu ia menjadi suci atau menjadi manusia mengadakan, melanjutkan, dan menguatkan perdamaian serta hubungan baik antara Allah dan manusia. Mempersembahkan kurban keselamatan ini dilakukan dalam situasi tertentu, yaitu: a) pengucapansyukur; b) memenuhi nazar; dan c) kurban sukarela (lihat Im. 7:11-18). Jadi, lewat pelaksanaan ritus ini, maka ada proses pembaruan hidup suci bagi si penyembah. Yesus datang memenuhi kebutuhan manusia akan keselamat- an. la mengurbankan diri demi kasih-Nya dan kehendak Bapa- Nya. Dialah kurban tak bercela, sebab Dia kudus. la menjadi kurban keselamatan manusia dari hukuman kekal. Selayaknya setiap orang yang dipanggil-Nya, meletakkan percayanya dan hidupnya hanya kepada Dia, Sang Juruselamat. Kemudian menyatakan syukurnya dengan mempersembahkan yang terbaik kepada-Nya melalui Gereja-Nya. Gereja adalah lembaga kerohanian, dan bukan lembaga bisnis untuk cari untung. Orang beriman sah-sah saja berdoa meminta apapun yang penu be baru. Tujuan kurban keselamatan itu ialah dirinya, namun jangan sekali-sekali berbuat semaunya demi cari untung di dalam gereja, sehingga me-nimbulkan ketidakdamaian.
Doa : (Tuhan Yesus, tolong teguhkan kami, agar kehadiran sebagai warga jemaat dan pelayan di dalam persekutuan jemaat menjadi pembawa damai seperti Engkau. Amin)
KJ. 31a : 3,4,5
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU IV SESUDAH PASKAH
SENIN, 4 MEI 2020
Renungan Malam
KJ. 462 : 1,2 – Berdoa
KURBAN SAJIAN (LANJUTAN) Imamat 2: 10- 16 Dan tiap-tiap persembahanmu ... haruslah kau bubuhi garam ... (ay. 13)
Ada 2 (dua) unsur dari kurban sajian ini yang seharusnya direnungkan oleh orang Kristen. Pertama, sama seperti imam-imam di Israel dalam PL mereka tergantung dari umat, demikian juga para pendeta dan pelayan gereja yang lainnya saat ini menerima upah yang sesuai dengan kondisi keuangan gereja dan jemaat setempat. Tiap imam yang melayani pada waktu itu mendapat bagiannya, karena mereka tidak memperoleh warisan tanah. Paulus menegaskan hal ini dalam surat 1 Kor. 9: 13-14 bahwa setiap pelayan harus mendapat upahnya.
Kedua, bahwa ada hal yang dilarang yaitu ragi dan madu (ay. 11), maupun yang diwajibkan dalam kurban sajian ter- sebut yakni garam. Ragi berkonotasi jelek, karena fungsinya mengkhamirkan. Garam berkonotasi baik, karena fungsinya menyucikan dan mengawetkan. Mengapa madu dilarang? Hal itu kurang jelas. Bahwa ada hal yang dilarang dan diwajibkan adalah penting dalam kehidupan nyata, baik di bidang duniawi maupun keagamaan. Sebab hidup pribadi dan persekutuan ini hanya bisa bertumbuh-kembang, jika manusia itu bertanggung -jawab atas perintah Tuhan. Manusia itu akan bertumbuh jadi manusia yang bertanggungjawab, jika dia dapat melakukan pilihan yang benar dan berguna.
Ingat, di Taman Eden pun ada 2 pilihan bagi Adam dan Hawa. Tuhan memerintahkan manusia itu untuk makan apa yang ada di taman. Namun demikian di sisi lain, la melarang mereka makan buah pohon yang ada di tengah-tengah taman itu. Paulus mengingatkan jemaat di Korintus. la berkata, "Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun" (1 Kor. 10 : 23). Jadi berhati-hatilah dan lakukan perintah Tuhan dengan benar, agar hasilnya berguna dan membangun.
Doa: (Tuhan tolong terangi kami dengan firman dan Roh-Mu, sehingga mampu memilih hal yang berguna dan membangun.)
KJ. 462 : 3,4
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU IV SESUDAH PASKAH
SENIN, 4 MEI 2020
Renungan Pagi
GB. 82:1- Berdoa
KURBAN SAJIAN
Imamat 2:1– 9 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik." (ay, 1)
Kurban sajian adalah terjemahan dari bahasa asli Ibrani "minha". Di dunia sekuler kata ini dipakai untuk berbagai hadiah, misalnya dari seorang raja kepada raja yang lain sebagai tanda penghormatan, terimakasih, dan persahabatan. Di dalam Kitab 1 Raj. 4:21 kata itu diterjemahkan dengan "upeti" dalam Kitab 2 Raj. 20:12 kata itu diterjemahkan dengan "pemberian". Di bidang keagamaan kata itu pada aslinya dipakai untuk kurban, baik dari hasil peternakan maupun pertanian (lihat Kej. 4:3, persembahan Kain dan Habel).
Di dalam bacaan ini terkandung berbagai aturan yang harus ditaati oleh baik pemberi kurban maupun para imam. Beberapa di antaranya yang perlu kita simak ialah: bahan baku untuk kurban haruslah yang terbaik; bau asap kurban harus yang menyenangkan Tuhan; semua proses pelaksanaannya harus dilakukan oleh para imam: dan kemurahan Allah harus selalu diingat (ay. 9, ungkapan "bagian ingat-ingatan- nya"). Khusus yang ketiga perlu diperhatikan, yaitu banwa persembahan kurban itu hanya boleh dilayani oleh para iman. jabatan yang diwariskan turun-temurun. Negatifnya pelayana kurban didominasi oleh imam, dan positifnya ada kepastian siapa pelaksananya.
Di gereja pun demikian. Tidak sembarang orang boleh melakukan tugas pelayanan di gereja. Ada bahaya jika siapa saja yang merasa mampu berkhotbah misalnya, memaksa melakukan itu tanpa memperhatikan ketentuan yang berlaku. Kacau, bukan? Di gereja ada Presbiter. Tersedianya Presbiter, khususnya pendeta adalah penopang Gereja yang bertumbuh. Presbiter mengajak warga jemaat untuk mempersembahkan kurban syukur kepada Tuhan, sebagaimana nasihat Paulus dalam suratnya (1 Tes. 5 : 18).
Dalam wujud apakah mengucap syukur itu kita lakukan?
GB. 82: 2 Doa : (Tuhan, tolong teguhkan iman kami agar mampu melihat ada banyak berkat-Mu dalam hidup ini, yang menjadi alasan untuk bersyukur. Amin)
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH
MINGGU, 3 MEI 2020
Renungan Malam
GB. 83 : 1 - Berdoa
MENYENANGKAN BAGI TUHAN
Imamat 1: 10-17
Itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.“ (ay.17c)
Tidak ada orang yang akan memberikan tamunya makanan ong tidak enak. Kalau ingin menjamu makan tamunya, dia yang hanya memilih makanan yang enak, tetapi juga menyajikannya dengan baik. Makanan yang enak tentu tidak selalu berarti mahal, yang penting sehat, enak dan setidaknya sesuai dengan selera tamunya. Kalau kepada manusia saja kita ingin memberi yang terbaik, bukankah demikian juga seharusnya ketika kita memberi kepada Tuhan?
Dalam tradisi kurban Israel, setiap orang punya hak bukan hanya kewajiban untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan, Namun, tidak semua orang yang memiliki kemampuan yang sama untuk memberikan bentuk kurban yang sama, khususnya menyangkut kurban api-apian. Untuk itu dalam tradisi kurban Israel, ada berbagai bentuk kurban yang bisa diberikan sesuai dengan kemampuan setiap orang. Ay.10 menyebut kurban dalam bentuk kambing dan domba. Ay.14 menyebutkan kurban dalam bentuk burung. Meskipun bentuk kurban api-apian itu bisa bermacam-macam, dalam ay.10,14 mensyaratkan: pertama, kurban itu sebagai kurban pilihan, tidak boleh memberikan sesuka hati. Kedua, kurban itu harus diolah dengan benar sesuai aturan yang ada (ay.11-13,15-17). Hanya dengan cara seperti itulah, maka orang sudah mempersembahkan kurban yang menyenangkan Tuhan.
Jika kita tahu bahwa kurban itu akan menyenangkan Tuhan dengan mempersembahannya sesuai aturan yang ada, bagaimana dengan cara kita memberi persembahan selama ini? Pemahaman bahwa Tuhan tidak menuntut apa-apa dari kita sering membuat kita tidak memikirkan dengan baik apakah kita sudah memberikan persembahan yang menyenangkan bagi Tuhan atau tidak. Bacaan malam ini mengingatkan kita bahwa kalau kita saja mau agar Tuhan memberikan sesuatu yang menyenangkan hati kita, maka kita pun harus memberikan kepada Tuhan yang menyenangkan hati-Nya.
Doa : (Ya Tuhan, mampukan kami memberikan persembahan yang menyenangkan hati-Mu. Amin)
GB. 83: 2
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH
MINGGU, 3 MEI 2020
Renungan Pagi
GB. 80 :1- Berdoa
PENDAMAIAN YANG BERKENAN BAGI TUHAN Imamat 1:1 - 9 ..
haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela supaya TUHAN berkenan akan dia. (ay. 3)
Apakah hidup dan ibadah kita sudah berkenan bagi Tuhar Bagaimana kita bisa belajar hidup yang berkenan dari tradisi Imamat Israel? Bangsa Israel identik dengan persembaha korban dalam hubungan mereka dengan Tuhan. Korban bakaran dalam Imamat 1:1-9 ini merupakan salah satu bentuk persembahan selain korban sajian, penghapus dosa, penebus salah, dan keselamatan. Kita dapat melihat korban bakar diberikan mulai dari Habel dan Nuh sebagai persembahan yang berkenan bagi Tuhan.
Pada umumnya, persembahan korban dimaknai untuk mendamaikan, menutupi, atau menebus (Kipper dalam Bahasa Ibrani) kesalahan manusia kepada Tuhan. Korban bakaran menjadi sama penting dengan keesaan Tuhan dan kekudusan hari Sabat yang diatur dalam dua loh batu Musa. Allah pun memberi petunjuk melalui Musa agar tradisi pendamaian melalui korban bakaran senantiasa dikerjakan oleh Bangsa Israel. Karena itu, Allah mengatur tata cara pemberian korban bakaran. Keteraturan ini menjadi jaminan perkenanan dan Allah atas pendamaian yang berulang kali la berikan bag Bangsa Israel.
Melalui kisah Bangsa Israel kita dapat merenungkan kash Tuhan yang memberi kesempatan Bangsa Israel tetap berkenan dalam damai. Bahkan Tuhan melanjutkan pendamaian itu bagi seluruh umat manusia. Kita sebagai gereja mengimani Yesus Kristus sebagai korban bakaran yang berkenan mendamaikan hubungan manusia dengan Tuhan.
Gereja (GPIB) yang dimaknai sebagai tubuh Kristus merupakan wadah pendamaian antara manusia denga gereja yang teratur. Di sini gereja memaknainya dalam bentuk kehidupan bergereja yang teratur. Selama ini kita sering menganggap aturan-aturan dalam gereja merepotkan. Dari tradisi Imamat Israel kita dapat memaknai aturan-aturan di gereja sebagai bagian dari upaya pendamaian yang berkenan bagi Allah.
GB. 80 : 2,3 Doa : (Tuhan, mampukan untuk memberikan yang berkenan di hadapan-Mu)
Amin
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU III SESUDAH PASKAH
SABTU, 2 MEI 2020
Renungan Malam
GB. 115: 1 – Berdoa
MENJADI PRIBADI YANG DIPERCAYAI ALLAH
1 Korintus 4: 1-5
Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demiklan ialah bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. (ay.2)
Tidak ada seorangpun mau diperlakukan tidak adil, termasuk dihakimi kinerjanya secara tidak benar. Segala hal yang telah dikerjakan dengan baik harusnya diberikan apresiasi yang baik pula. Hal ini rupanya tidak terjadi pada diri Paulus ketika dia menghadapi penghakiman beberapa kelompok orang di Korintus. Apakah reaksi Paulus? Perhatikan ayat 4a bacaan Alkitab malam ini. Paulus berkata, "Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan...". Paulus dengan rendah hati mengakui kekurangannya. Sangat mungkin ia berbicara tentang kehidupannya yang lampau ketika menganiaya jemaat Tuhan. la menyebutnya perbuatan yang tidak sadar. Selanjutnya tanpa bemaksud mencari pembenaran, ia rela dihakimi. la siap dituding jari dan dinyatakan bersalah oleh manusia maupun pengadilan dunia (ay.3). Bagi Paulus itu tidaklah penting. Itu tidak berarti apa- apa. Mengapa? Sebab bagi Paulus hal pen-ting yang perlu menjadi penekanan adalah ketika tiba saatnya, Tuhan datang menghakimi (ay.4b). Tetapi sekarang Tuhan belum datang (ay.5). Selanjutnya apa yang dilakukan Paulus jika waktu itu belum tiba? Sambil menanti penghakiman Allah, ia akan terus bekerja dengan baik. Karena ia telah dipercayakan rahasia Allah (ay.1) maka ia akan mengerjakan panggilan yang sudah dipercayakan itu. Baginya, selama masih di dunia, selama kehidupan masih Tuhan beri, Paulus memilih menjadi pribadi yang giat, yang dianggap oleh Tuhan sebagai pekerja yang dapat dipercayai (ay.2) Hari ini, kita belajar lagi hal penting. Bukan soal "apa kata manusia tentang kita" yang menjadi fokus kita, melainkan "apa kita menurut Tuhan nanti". Menjadi pribadi yang dipercayai Allah itulah yang terpenting bagi Paulus. Dunia boleh menghakimi kita, tapi yang terpenting kiranya kita dinyatakan benar oleh Allah kelak karena dipercayai oleh-Nya.
GB. 115: 2 Doa : (Tuhan, mampukan kami mengerjakan kebenaran-Mu)
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU III SESUDAH PASKAH
SABTU, 2 MEI 2020
Renungan Pagi
GB. 114: 1 - Berdoa
KERJAKAN YANG TERBAIK UNTUK TUHAN
1 Korintus 3 : 10 - 23
sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak,. dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diujl. "(ay. 13)
Menjadikan seseorang sebagai idola adalah hal yang biasa bagi semua orang. Namun jika karena itu suasana kebersamaan terganggu dan tercipta perpecahan, maka perlu untuk dievaluasi lagi. Bukan soal mengidolakan seseorang yang menjadi persoalan, tetapi bagaimana cara dan prilaku kita pada saat melakukannya.
Hal inilah yang terjadi di Korintus. Jemaat ini mengalami perpecahan akibat mengidolakan pemimpin jemaat dengen cara yang sama. Akhirnya di Korintus muncul tiga kelompok yakni Kelompok Paulus, Apolos dan Kefas atau Petnis (ay.22). Bukan soal pengelompokan yang fatal tetapi ketika masing-masing kelompok tidak bersedia duduk bersama, dan sebaliknya saling menonjolkan kelompok masing-masing (ay.4,5). Bagi Paulus, bukan soal siapa dan kelompok mana, bukan soal yang menabur atau yang menyiram. Hal paling utama adalah siapa yang memberikan pertumbuhan (ay.6,7). Itulah sebabnya ketika ia ditolak oleh kelompok tertentu, Paulus dengan berani berkata bahwa setiap pekerjaan apapun akan diuji oleh Tuhan. Mana yang benar dan mana yang tidak benar, tidak ditentukan oleh siapapun, melainkan oleh Allah (ay.10-13). Bagi Paulus, mereka yang dengan sengaja memprovokasi perpecahan dalam jemaat dengan isu penokohan tertentu, mereka pula yang akan dihukum oleh Tuhan. Sebab jemaat adalah bait Roh Kudus, tempat Roh Allah bersemayam (ay.16,17).
Paulus dengan penuh kerendahan hati mengajarkan kita untuk tidak mencari pujian dan menggangap diri lebih bekerja dengan baik dari orang lain, lebih menonjol dari yang lain. Bagi Paulus yang utama adalah bekerja untuk Tuhan dan memberikan yang terbaik bagi-Nya. Kita tidak perlu memegahkan diri. Hal terpenting adalah lakukan saja yang terbaik bagi Tuhan, selanjutnya biarlah
Selamat berkarya bagi Tuhan dengan rendah hati. Kerjakanlah Tuhan yang menguji hasil kerja kita. yang terbaik bagi-Nya.
GB. 114: 2 Doa : (Tuhan, mampukan kami mengerjakan kehendak-Mu)
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU III SESUDAH PASKAH
JUMAT, 1 MEI 2020
Renungan Malam
GB. 256 : 1- Berdoa
LAYAKKAH ENGKAU MARAH? (2)
Yunus 4 : 6- 10 Tetapi berfimanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati." (ay.9)
Marah adalah hal yang manusiawi dan lumrah dilakukan manusia. Namun, marah harus memiliki alasan karena, tidak mungkin seseorang tiba-tiba marah tanpa sebab.
Bacaan kita malam ini adalah lanjutan bacaan Alkitab pagi tadi Kali ini Tuhan menumbuhkan pohon jarak sebagai tempat Yunus berteduh karena panas terik. la membangun pondok di luar kota untuk menunggu kehancuran kota itu (ay.5,6). Yunus sangat senang dengan pohon jarak tersebut karena menaunginya dari panas terik itu (ay.6). Lalu tiba-tiba, Tuhan dengan sengaja mematikan pohon jarak tersebut. Ulat dikirim untuk menggerek pohon jarak tersebut sehingga mati (ay.7), dan kemudian angin timur yang sangat panas bertiup sehingga matahari sangat menyakiti kepala Yunus. la sangat keletihan dan merasa layak mati karena kondisi itu (ay.8). Yunus sangat marah kepada Tuhan atas apa yang Tuhan perbuat bagi pohon jarak tersebut (ay.9). Apakah jawaban Tuhan? Jika Yunus merasa berhak marah karena sangat mengasihi pohon jarak yang tidak ditanamnya lalu mati itu, demikian juga Tuhan berhak atas Niniwe dan memberikan belaskasihan kepada mereka yang tidak tahu membedakan manakah yang salah dan benar (ay.10,11).
Kita tidak berhak marah tentang apapun yang Tuhan buat dalam hidup ini, entah untuk kita atau bagi orang lain. Mengapa? Sebab kita tidak pernah tahu alasan apapun di balik tindakan Tuhan yang penuh misteri itu. Tidak ada satupun dari kita yang mengerti dan mampu menyelami pikiran" Allah ketika DIA merencanakan sesuatu dalam hidup ini. Yang harus kita lakukan justru menerima semuanya sebagai otoritas ilahi dalam kehidupan kita.
Jadi, berhentilah gusar hati ataupun marah terhadap berbagai hal yang meurut kita tidak tepat terjadi dalam hidup ini. Bisa jadi ada yang tidak kita mengerti yang justru sedang Tuhan rencanakan dalam hidup kita.
GB. 256 : 2 Doa: (Tuhan, apapun yang Engkau rencanakan di hidup ini, pasti baik. Amin)
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU III SESUDAH PASKAH
JUMAT, 1 MEI 2020
Renungan Pagi
GB. 225: 1 – Berdoa
LAYAKKAH ENGKAU MARAH? (1)
Yunus 4: 1- 5 Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?"
Seorang ayah berteriak marah kepada Tuhan sambil menudingkan jarinya ke langit : "Tuhan...mengapa Engkau biarkan ini terjadi? Di manakah Engkau yang tega biarkan puteraku meninggal?" Di manaaaa...!!! Lalu terdengar suara TUHAN menjawab dengan lembut : "Aku berada di tempat yang sama seperti saat Putera-Ku mati bagi dosamu". Mendengar jawaban itu, ia tersungkur dalam sujud dan malu sambil berkata "Ampuni aku, ya Tuhan..."
Banyak orang merasa kehendak Tuhan ketika apa yang terjadi dalam hidupnya di luar nalar dan kemampuanya untuk mengerti. Kisah Yunus adalah salah satu contohnya. Rupanya alasan Yunus lari dari panggilan ke Niniwe dan kemudian ditelan seekor ikan besar adalah ja tidak mau Niniwe diluputkan dari kehancuran. Mengapa ia curiga bahwa Niniwe akan diampuni? Sebab dia sangat kenal TUHAN Allah-Nya, yakni pribadi yang pengasih dan penyayang. panjang sabar dan berlimpah kasih setia (ay.1,2). Lalu ketika ia akhirnya melihat pengampunan yang Tuhan berikan kepada Niniwe, Yunus sangat kecewa dan marah. Bahkan saking marah -nya, ia merasa tidak perlu hidup lagi (ay.3). Bayangkan, kemarahan seperti apa di diri Yunus!! Apakah reaksi Tuhan? Tuhan balik mempertanyakan alasan Yunus, yakni "layakkan engkau marah?"
Yunus marah karena kasih karunia Tuhan terlalu besar bagi Niniwe. Hari ini kita belajar hal penting, yakni: kita tidak harus marah, kecewa dan sakit hati, jika perkara baik dilakukan Tuhan bagi orang lain. Justru sebaliknya kita harus bersyukur untuk hal itu. Mengapa? Karena Tuhan berhak melakukan apa saja dalam hidup kita termasuk bagi orang lain. Kendatipun terkesan tidak adil, kita tidak berhak mempertanyakannya termasuk marah kepada Tuhan.
Apa yang Tuhan buat pasti tidak pernah keliru, la sangat tahu segala rencana agung-Nya itu, sebagaimana Dia tahu rencana-Nya bagi Niniwe yang penuh dosa itu.
Doa : (Ampuni kami yang mempertanyakan kehendak dan keputusan-MU. Amin)
GB. 225: 1
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU I PRAPASKAH
KAMIS. 9 APRIL 2020
Renungan Malam
KJ.184: 1 - Berdoa
BIARKAN MEREKA DATANG
Lukas 18 : 15 - 17
"Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku..." (ay. 16)
Tidak hanya pada kebudayaan Israel pada masa Yesus berkarya, diberbagai kebudayaan, berbagai wilayah di dunia anak-anak sering kali tidak diperhitungkan. Pendapat, impian dan perasaan mereka sering diabaikan. Mereka jarang diberi kesempatan untuk bersuara, kalaupun diberi kesempatan, jarang didengar apalagi dipertimbangkan. Itulah sebabnya anak-anak rentan perudungan, kekerasan fisik, seksual, hingga eksploitasi ekonomi seperti prostitusi dan buruh. Kerentanan yang dialami anak bersumber dari sistem sosial budaya, ekonomi, hukum, bahkan agama yang tidak kondusif bagi anak untuk hidup layak, aman, dan terlindungi.
Anak-anak yang hendak mendekati Yesus terhalang oleh murid-murid-Nya. Mereka dilarang mendekat karena takut Yesus akan terganggu. Yesus dengan tegas mengatakan biarkan mereka datang, jangan dihalang-halangi, karena bagi Tuhan Yesus orang-orang seperti itu yang empunya Kerajaan Allah. Sejak awal pelayanan-Nya juga dalam berbagai perumpamaan, Yesus dengan jelas menyampaikan pesan la datang untuk orang- orang berdosa, lemah, miskin, dan tertindas. Tuhan senantiasa berada pada sisi orang-orang yang oleh sistem sosial, budaya, politik, ekonomi dan hukum, orang-orang kecil, rentan, yang seringkali tidak diperhitungkan. Mereka sangat membutuhkan dan merindukan pembelaan, keberpihakan, perlindungan, dan belas kasih.
Dunia ini begitu gampang menghakimi orang lain dan melarang orang lain untuk datang kepada Tuhan, karena merasa lebih tahu apa yang Tuhan kehendaki, merasa paling paham standar-standar moral etik Kerajaan Allah. Tetapi kita berbeda, kehidupan kita merupakan realisasi dari dialog terus menerus dengan Tuhan untuk memahami tentang makna hidup sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Janganlah hidup kita entah dengan sengaja atau tidak sengaja, disadari atau tidak disadari menjadi penghalang bagi siapapun untuk menemukan Allah dan diurapi oleh-Nya.
KJ 424: 1,2 Doa : (Tuhan tolonglah agar melalui hidup kami kasih dan kebenaran-Mu dialami oleh mereka yang rentan dan terpinggirkan. Amin)
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU I PRAPASKAH
KAMIS, 9 APRIL 2020
Renungan Pagi
KJ 179: 1,2,3,4 - Berdoa
SEMUA KARENA DAN DEMI KASIH KARUNIA
Lukas 9: 43b - 45 "..Anak Manusia akan diserahkan ke tangan manusia."(ay. 44)
Yesus sedang berbicara tentang diri-Nya sendiri saat berkata "Anak Manusia akan diserahkan ke tangan manusia". Kata diserahkan (Yunani: paradidosthai), adalah kata kerja pasif yang mengandung subjek atau pelaku, dalam kalimat itu tidak disebut siapa pelakunya. Dalam beberapa terjemahan bahasa Inggris ada yang menggunakan kata dikhianati (Inggris: betrayed) sehingga jelas bagi kita siapa pelakunya. Dalam kitab berbahasa Indonesia beberapa terjemahan menggunakan kata 'diserahkan'. Ketika yang digunakan kata diserahkan bukan dikhianati, maka masih terbuka untuk kita bertanya siapa yang menyerahkan Dia?
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. (Yoh 3:16). Allah mengutus anak-Nya (1Yoh 4:9) untuk menanggung salib. Allah melalui lika-liku peristiwa di dunia yang la ijinkan terjadi telah menyerahkan Yesus ke dalam tangan manusia, demi maksud dan tujuan-Nya, itu adalah pemberian terbesar dan termulia sepanjang sejarah kehidupan di bumi. Kristus dalam derita-Nya di kayu salib berteriak mempertanyakan hal itu pada Bapa “Mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
Tujuan dan rencana Allah sering kali terkemas dalam hal-hal tak terduga dan sukar dipahami ketika sedang dijalani, membuat hati kita berteriak "mengapa semua ini terjadi Tuhan?" Namun satu yang pasti tujuan-Nya tidak pernah keluar dari lingkaran kasih karunia-Nya yang sedemikan besarnya hingga melampaui akal manusia. Ketika Allah 'menyerahkan' kita ke dalam penderitaan dan duka, tidak apa- apa jika kita bertanya 'mengapa ya Tuhan?", namun jangan pernah meragukan bahwa semua la perkenankan terjadi. karena kasih karunia dan untuk suatu kehidupan baru yang penuh kebaikan, kasih dan kemenangan.
Doa : (Apapun yang terjadi dalam hidupku, aku percaya semua tepat, semua baik, semua bagian dari rencana indahmu dalam hidupku. Amin)
KJ. 183: 1,2
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU I PRAPASKAH
RABU, 8 APRIL 2020
Renungan Malam
KJ374: 1,2,3 - Berdoa
JALAN DERITA MENUJU KEMENANGAN
Lukas 9: 22 - 27
"..Setiap orang yang mau mengikut Aku" (ay. 23).
Seorang pengkhotbah ternama di Amerika Serikat pada abad ke-18, Edwin Hubbel Chapin pernah mengatakan: "in sorrow and in suffering are hidden the spring of peace and power that can be affected by no outward storm" (Dalam duka dan penderitaan tersembunyi mata air kedamaian , dan kekuataan yang tidak dapat diguncang badai). Kata-kata bijak ini mengingatkan kita tentang kedamaian dan kekuatan hati mensyaratkan jalan-jalan derita dan kepedihan.
Inilah juga yang diingatkan Yesus bagi para pengikut-Nya tentang jalan kemenangan salib yang harus dipikul. Salib di satu sisi adalah tentang penderitaan, pengorbanan, kematian, yang harus dialami oleh setiap orang percaya yang akan menjadi pengikut Namun, di sisi lain yang perlu dibahas adalah salib juga tentang kemenangan, kasih, kebangkitan dan hidup. Dua kutub yang saling berseberangan ini ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat diputar. Mata air kehidupan, kasih, kemenangan, dan kebangkitan hanya dapat kita temukan dan alami melalui jalan-jalan salib.
Ketika Tuhan memperkenalkan salib hadir dalam kehidupan untuk kita pikul, sering kali hati dan pikiran kita terpaku pada duka lara, kecewa, luka, dan tekanan yang harus kita tanggung. Semua beban itu membuat kita kehilangan semangat, dan asa pun perlahan menguap atau menjadi sirna. Bagai memandang langit, dan yang terlihat hanya mendung pekat saja. Jangan biarkan jiwa kita menjadi patah dan layu, pandanglah jauh ke depan. Semua itu menggiring kita pada saat kasih karunia Allah, dan pada saatnya hati kita akan penuh dengan rasa haru dan takjub, dan juga bersyukur tentang Tuhan perkenankan salib itu ada dalam hidup kita.
KJ. 375
Doa: (Atas salib yang Engkau ijinkan ada di dalam hidupku, aku ucapkan "Syukur pada Mu ya Tuhan" sebab semua itu adalah jalan-jalan kemenangan dan kemuliaan bagiku. Amin)
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU I PRAPASKAH
RABU, 8 APRIL 2020
HARI DOA GPIB
Renungan Pagi
KJ 362 : 1,2,3 - Berdoa
MENGENAL ALLAH, MENGENALI DIRI
Lukas 9: 18 - 21
"Menurut kamu siapakah Aku?" (ay. 20)
Deepak Chopra, seorang penulis, jurnalis dan pencerarma juga seorang dokter mengatakan "Every person is a God in embryo. It's only desire is to be born" Setiap pribadi mengandung embrio Tuhan dalam dirinya yang berkehendak Seoran untuk dilahirkan. Gagasan semacam ini mengingatkan kita pada peristiwa penciptaan manusia. Berfirmanlah Allah "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan kita".
Seorang arsitek mewujudkan akal dan budinya
pada setiap rancangannya. Demikian pula pelukis dalam lukisannya, komponis dalam gubahannya, dan sastrawan dalam sajaknya. Inilah sejatinya diri kita, gambar dan rupa Allah. Johanes Calvin (1530) menulis "Our wisdom...consists almost entirely of two parts: the knowledge of God and of ourselves. But as these are connected together by many ties, it's not easy to determine which of the precedes and give birth to the other", artinya kebijaksanaan kita..terdiri dari dua bagian utama yaitu mengenal Allah dan diri kita. Kedua hal ini saling terkait sehingga tidak mudah untuk menentukan mulai dari mana terlebih dulu.
"Menurut kamu siapakah Aku?" ini adalah pertanyaan pribadi Tuhan yang memandu hati dan mengingatkan kita agar senantiasa memandang diri kita menurut cara pandang Allah dalam segala situasi hidup yang kita hadapi. Karena itu tidak mungkin kita mengenal diri kita tanpa mengenal Allah. Pengenalan inilah yang menjadi sumber kearifan, kekuatan, penghiburan, semua hal-hal baik dan indah dalam hidup kita. Pertanyaan itu ditanyakan Yesus kepada murid-murid-Nya dalam situasi yang mendekati penderitaan-Nya yang pasti akan berdampak besar pada mereka. Pengenalan mereka akan diri Yesus merupakan sumber kekuatan, penghiburan dan harapan, ketika perkara berat tiba.
KJ 324:1,2 Doa : (Tuhan bagiku Engkau adalah Allahku, Bapa, sahabat, guruku, Engkaulan segalanya dalam hidupku. Amin)
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU I PRAPASKAH
SELASA, 7 APRIL 2020
Renungan Malam
KJ. 58 1,3- Berdoa
GAGAL FOKUS
Lukas 7:31-35
Tetapi orang-orang Farisi dan Ahli Taurat menalak (ay. 30)
Pasti ada maksud dan tujuan Allah dalam kehidupan setiap orang, Persoalannya adalah bagaimana kita merespons niat Allah itu? Orang Farisi telah menentukan pilihan mereka ketika mereka menolak dibaptis oleh Yohanes. Penolakan itu terjadi karena mereka tidak melihat ada kebenaran di sana, yang mereka lihat adalah hal-hal yang tidak substansial seperti yang dimakan dan diminumnya. Lalu ketika Sang Anak Manusia hadir di tengah-tengah mereka, yang mereka lihat adalah dengan siapa la makan dan minum dan dengan siapa la menjalin persahabatan. Gagal fokus semacam ini besar konsekuensinya.
Tidak mudah memahami maksud dan tujuan Allah dalam hidup kita. Terkadang kita sama seperti orang Farisi, yang sering salah menempatkan fokus. Alih-alih fokus pada apa yang Tuhan tahu, kita justru lebih fokus pada apa yang kita tahu. Kita terpaku pada apa yang kita pikir, bukan pada apa kata Firman.
Ada sebait lirik lagu "You Know Better Than I" yang merupakan tema dari film animasi yang berjudul Joseph King of Dreams, yang menceritakan kisah hidup Yusuf sang penafsir mimpi, terjemahan bebas bahasa Indonesianya berbunyi demikian "Ku lihat sepotong awan, aku pikir sekecil itulah. Ku lihat seekor burung terbang, aku pikir aku bisa mengikutinya, namun Engkaulah yang mengajari burung itu terbang, Jika aku membiarkan Engkau meraih hidupku, aku ini, akankah Engkau mengajariku?". Cara berpikir akan menentu- kan titik pandang. Jangan sampai gagal fokus karena dapat menyebabkan hidup kita meleset jauh dari tujuan dan maksud Allah bagi kita, bahkan dapat membuat kebenaran Allah pupus dalam diri. Beranilah mengkritisi dan mengoreksi pikiran dan persepsi. Pilih fokus yang tepat!
Doa: (Tuhan kami arahkan hati dan pikiran kami senantiasa kepada kasih dan kebenaran-Mu. Amin)
KJ. 460 : 1,3
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU I PRAPASKAH
SELASA, 7 APRIL 2020
Renungan Pagi
KJ. 427: 1,4- Berdoa
INTERTEKSTUALITAS
Lukas 7:24 -30
Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? (ay 26) Jadi, untuk apakah kamu pergi? melihat nabi? Pertanyaan retorikal ini Tuhan Yesus lemparkan kepada orang banyak di sekitar-Nya. Nabi yang Tuhan Yesus maksud adalah Yohanes. Selanjutnya Tuhan katakan bahwa Yohanes Pembabtis lebih dari seorang nabi, karena dia adalah utusan Allah yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus. Karena itu siapa saja datang kepada Yohanes dan memberi dini dibaptis berarti menerima kebenaran Allah (7:29). Tuhan Yesus menegaskan kebenaran dari keberadaan Yohanes dan ajaran-ajarannya. Kebenaran tentang Yohanes itu telah digemakan oleh sebuah ayat dalam teks religi bangsa Yahudi yang dikutip Yesus (7:27).
Dalam seni drama dan teater, terutama sastra dikenal suatu istilah intertekstualitas yang artinya bahwa sebuah karya sastra dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang sudah ada sebelumnya; juga mengandung pandangan-pandangan yang sudah ada di sekitarnya atau karya-karya sebelum itu. Kehidupan kita ibarat sebuah teks terbuka yang terus menerus berada dalam proses penulisan dari satu bab ke bab berikutnya. Apa yang kita lakukan, nilai-nilai yang kita pegang. pilihan-pilihan, dan kepribadian kita dipengaruhi oleh banyak hal entah itu keluarga, budaya, latar belakang ekonomi, pendidikan dan banyak lagi. Dengan kata lain hidup ini sebuah intertekstualitas. Namun, di atas segalanya kehidupan rohanı kitalah yang memberi warna dominan keseharian kita. Jadi, untuk apakah kita datang kepada Tuhan? Ini sebuah pertanyaan mendasar tentang seperti apa relasi kita dengan Allah. Apakah hubungan itu nyata dalam hidup kita yang menceritakan dan menegaskan kebenaran Allah? Apakah orang 'membaca' kebaikan dan kasih Allah dalam hidup kita? Apakah perilaku kita menggemakan firman Tuhan? Apakah hidup kita sebagaimana keberadaan Yohanes, menyuarakan kebenaran- kebenaran Allah?
KJ. 424: 1,2,4 Doa: (Tuhan Yesus, biarlah dalam setiap langkah hidup kami senantias memancarkan cahaya kasih-Mu. Amin)
0 notes
growithgod · 5 years ago
Text
MINGGU I PRAPASKAH
SENIN, 6 APRIL 2020
Renungan Malam
KJ. 289: 1,9 - Berdoa
DALAM PERCAYA ADA CINTA
Lukas 7:4-10
Sebab aku sendiri seorang bawahan.. (ay. 8).
Tuhan Yesus begitu terkesan dengan iman Sang perwira Romawi, sampai-sampai Tuhan Yesus berkata tidak pernah menemukan seseorang dengan iman sebesar itu. Sebagai seorang anggota militer dalam diri perwira itu sudah mengakar kuat prinsip ketaatan dan loyalitas tanpa kompromi terhadap atasan. Nilai dalam dirinya nampak ketika dia meminta pertolongan Tuhan (Luk 7:8). Sang perwira sepertinya belum pernah bertemu dengan Yesus, hanya mendengar tentang- Nya. la meminta bantuan perantara tua-tua Yahudi ketika hendak meminta pertolongan Tuhan. Lalu saat Tuhan sedang mendekati rumah-Nya, dia mencegah hal itu terjadi dengan mengutus sahabat-sahabatnya untuk berkata pada Yesus, bahwa tidak perlu datang ke rumahnya. Perwira itu yakin bahwa satu kata saja yang Tuhan Yesus ucapkan hambanya pasti sembuh. Di mana sesungguhnya letak besarnya iman si perwira?
Pertama, meski ada keterbatasan pengenalannya akan Tuhan Yesus yang hanyalah seorang guru Yahudi; suatu bangsa jajahan Romawi, dia menempatkan Tuhan sebagai sosok 'atasan' yang memiliki kuasa yang besar untuk memimpin, memerintah, melakukan hal-hal ajaib. Kedua, dengan demikian ia menempatkan dirinya sebagai yang lebih rendah, sehingga yang harus ia lakukan adalah patuh dan pasrah pada apapun tanggapan Tuhan Yesus terhadap permintaannya. Ketiga, perwira itu memperlihatkan betapa ia percaya penuh pada Tuhan Yesus. Percaya, patuh, berserah dalam kerendahan hati, rasa hormat dan menghargai, semua itu merupakan wujud cinta, bukan? Inilah yang membuat Tuhan Yesus terkesan kepada iman perwira itu, sebagai orang yang tidak begitu mengenal Dia, namun sang perwira mampu memperlihatkan cinta sebesar itu. Ada sebuah kata-kata bijak yang berbunyi demikian: "love is nothing without trust". Ada iman dalam kasih dan tidak ada kasih tanpa iman.
KJ. 396: 1,4 Doa: (Tuhan Yesus Engkau adalah Tuhan dan Allah kami, kami mengasihi-Mu, kami percaya pada Mu dengan segenap hati)
0 notes