Tumgik
hanannasyita · 2 months
Text
Ramadhan Journal# 02
Tumblr media
Pernah tidak merasakan berada di titik tersulit dalam hidup? Bingung dengan solusi dari permasalahan yang sedang terjadi, yang dirasa hanya ingin menyerah dan menangis. Seolah-olah menjadi jiwa yang paling berat beban hidupnya. Hingga menjadi hamba yang kufur nikmat, amnesia terhadap nikmat-nikmat yang sudah Allah beri tanpa perlu kita meminta :((
Begitulah seorang manusia, hidupny akan ada saja rasa takut yang menyelimuti, kekhawatiran terhadap masa depan dan untuk segala apapun urusan yang memang belum tampak kejelasannya. Juga perasaan sedih saat yang diharapkan tdk berbuah menjadi nyata hingga luka yang berhasil menyakiti hati.
Padahal, saat ini kondisi mu tetap baik-baik saja bukan? Sekalipun ujian itu sesekali menyergap. Masih mudah bagimu menghirup lega udara segar, menikmati lezatnya makanan yang terhidang, dan beraktifitas tanpa menyisakan rasa takut di tiap detik menitnya.
Dari satu titik permasalahn berat yang pernah hadir dalam hidup, nyatanya begitu banyak ruang-ruang nikmat dariNya yang sering terabaikan oleh pendengaran, penglihatan dan juga hati kita. Seolah-olah semuanya padam dan gelap. Tidak menyisakan kesempatan untuk diri ini mengucap syukur atas kebaikanNya yang tidak pernah pamrih.
Dengan Rahman dan Rahimnya Allah, Ia jadikan bumi ini tidak hanya sebagai tempat ujian dan kesulitan. Bumi ini adalah kerajaannya Allah,tempat manusia untuk hidup dan tinggal, dan hanya Allah dzat yang memiliki bumi ini serta Ia juga yang memiliki kekuasaan yang mutlak atas bumi ini. Artinya, segalanya telah terjaminkan dengan baik. Manusia hanya perlu tenang,tidak perlu gelisah dan risau ketika menjalani kehidupan. Seperti urusan rezeki finansial, keluarga, pasangan, pendidikan, anak dan keturunan. Tidak ada satupun yang luput dari pengaturan dan pengawasanNya.
Namun, tidak smuanya bisa hadir dengan dengan instan dan sesaat, Allah katakan dalam surat As-Sajdah ayat 4, penciptaan langit dan bumi saja menghabiskan waktu selama 6 masa. Ayat ini bukan menjadi tanda ketidakmampuan Allah menjadikan semua itu "jadi maka jadilah," melainkan pengajaran dariNya bahwa segala sesuatu itu berproses termasuk hidup ini. Ada sikap tenang, bijaksana dan tidak tergesa-gesa yang harus dibiasakan seorang manusia. Tidak melulu soal hasil akhir, melainkan titian pada setiap prosesnya.
Maka seharusnya, bahagianya seorang hamba itu saat tidak lagi mengenal takut dan sedih. Hatinya sepenuhnya percaya bahwa hidup yang sedang dijalani itu tidak pernah bergerak dengan sendirinya, Allah pemilik kekuasaan atas apa yang terjadi pada bumi ini. Tidak pula digantungkan pada seorang manusia. Hidup seorang manusia itu sudah terjamin siapa penolongNya saat pertama kali masalah itu hadir. Kemudian Ia lengkapi semuanya dengan kebaikan dan keindahan yang telah terukur dengan sempurna oleh Sang pemilik takdir
Tugas kita sebagai seorang hamba itu satu, penuhi hak-hak Allah dengan baik dan benar. Tanamkan perasaan yakin dalam diri, hingga nanti di setiap urusan hidup yang dijalani, sudah mudah bagi kita untuk tunduk kepadaNya. Percaya penuh dengan apapun takdir yang diberi atas kuasaNya serta lapang mengembalikan semua itu kepada Allah tanpa ada prasangka buruk kpdNya.
4 notes · View notes
hanannasyita · 2 months
Text
Ramadhan Journal #01
Tumblr media
Ayat ini hadir untuk lebih menguatkan hati dan jiwa manusia, tentang meyakini sesuatu yg gaib. Sesuatu yang tidak terlihat dan tampak, namun perlu diyakini kebenarannya. Proses kehamilan dan persalinan adalah salah satu contoh penguatan akidah seorang manusia.
Bagaimana tidak, ketika Allah hadirkan janin dari sesuatu yang belum begitu jelas bentuknya, dan juga dari sesuatu yang terlihat hina dan menjijikan di mata manusia (setetes mani). Namun kemudian Allah tumbuhkan dengan menghadirkan organ² tubuhnya, Allah jg yg fungsikan setiap organnya agar bekerja dgn baik. Kemudian, saat semuanya sudah sempurna menurutNya, Allah yang keluarkan bayi tersebut dari perut ibunya.
Maka, tidak pernah cukup ketika seorang ibu hanya mengandalkan ikhtiar fisik di setiap proses kehamilan dan persalinannya. Makan yang bergizi, olahraga teratur, minum vitamin terbaik, dan memilih dokter terbaik untuk menanganinya. Tidak hanya soal itu, kehamilan dan persalinan menjadi waktu yang Allah beri agar seorang ibu melatih hatinya, melatih untuk terbiasa percaya dan yakin bahwa semua yang terjadi ini atas genggamanNya. Allah yang tentukan kapan,bagaimana cara, dan dimananya seorang ibu itu akan melahirkan.
Manusia tidak bisa menuntut atas apa yang terjadi pada rahimnya, ia jg tidak bisa menjamin akan kesempurnaan dan keselamatan selama proses kehamilan dan persalinan. Hanya saja, tidak juga meninggalkan seluruh usaha yang bisa dilakukan dengan maksimal oleh kita sebagai manusia. Tetap harus ada keduanya, keseimbangan antara usaha fisik dan usaha hati. Dengan adanya dasar pada usaha hati yang selalu jiwanya selalu percaya bahwa semua yang terjadi itu atas kehendakNya, atas peraturanNya maka setiap menjalankan usaha fisik seolah-olah dirinya sedang menunjukan pada Allah, bahwa usaha dan doanya bisa menghasilkan pemberian terbaik dari Allah bagaimanapun keputusanNya.
Karena, ketika seorang ibu hanya bergantung pada amal usaha yang telah dilakukannya saja, nanti akan kecewa saat yang diharapkan tdk benar terjadi sesuai keinginannya. Padahal dirinya tidak pernah tau, pelajaran terbaik apa yang ingin Allah kasih lewat kejadian buruk menurut kita sebagai manusia.
Dengan adanya penguatan keyakinan pada hati, setiap proses kehamilan dan persalinan membuat diri ini belajar untuk sepenuhnya yakin kepadaNya tanpa tapi. Bukan hanya cukup mengandalkan kemampuan ahli melainkan kepada ilahi. Sebab, baik buruk yang akan terjadi nanti telah diatur rapi dan cermat olehNya. Hati juga menjadi lebih tenang saat menjalankannya, tidak ada lagi kekhawtiran yang membuat gelisah tidak jelas. Dirinya selalu berhusnudzan kepada Allah saat melewati setiap takdir yang dititipkan padanya.
Di proses kehamilan dan persalinanlah, seorang ibu bisa belajar untuk lebih tunduk dan taat padaNya, percaya apa yang sedang dikandung dan dirawatnya saat ini benar² hanya titipan. Tetap Allah yang lebih berhak atasnya. Berserah dan bertawakal dengan penuh pada setiap tumbuh kembangnya, kecukupan rezekinya setelah nanti dewasa, kebaikan akhlak dan kecerdasan akalnya. Sebab, hanya Ia yang bisa mengawasi dan melindungi penuh setiap gerak-gerik yang dilakukan. Seorang ibu hanyalah manusia yang banyak kurang dan cela, maka kesempurnaan tak akan pernah dilakukan olehnya.
Ibu hanya akan memberi yang terbaik untuk menjaga titipannya tersebut dengan diiringi oleh usaha, doa, dan tawakal kepadaNya, ia tidak bisa mengusik hak prerogatifnya Allah. Terus menuntut untuk diberikan sesuai harapan dan keinginannya.
0 notes
hanannasyita · 2 months
Text
#14
Pernah tidak merasa berada di titik tersulit dalam hidup? Bingung dengan solusi dari permasalahan yang sedang terjadi, yang dirasakan hanya ingin menyerah dan menangis. Seolah menjadi jiwa yang paling berat beban hidupnya.
Memang begitu seorang manusia, hidupnya ada saja rasa takut yang menyelimuti, kekhawatiran menghantui terhadap masa depan atau untuk segala urusan yang memang belum tampak kejelasannya. Kemudian muncul perasaan sedih, saat yang diharapkan tdk berbuah menjadi nyata dan luka berhasil menyayat hati.
Padahal, sekarang ini kondisi mu tetap baik-baik saja bukan? Masih dengan mudah menghirup lega udara segar, menikmati lezatnya makanan yang terhidang, dan beraktifitas tanpa menyisakan rasa takut di tiap detik menitnya.
Dari satu titik permasalahan berat dlm hidup yang pernah hadir, ternyata masih begitu banyak ruang-ruang nikmat dariNya yang sering terabaikan oleh pendengaran, penglihatan dan juga hati kita. Seolah-olah semuanya padam dan gelap. Tidak menyisakan kesempatan untuk kita mengucap syukur atas kebaikanNya yang tidak pernah pamrih.
Dengan Rahman dan Rahimnya Allah, Ia jadikan bumi ini bukan hanya sebagai tempat ujian dan kesulitan. Namun tempat untuk kita tinggal dan hidup, yang segalanya telah terjaminkan dengan baik. Urusan rezeki finansial, keluarga, pasangan, pendidikan, anak dan keturunan. Tidak ada satupun yang luput dari pengaturan dan pengawasanNya.
Maka seharusnya, bahagianya seorang hamba itu saat tidak lagi mengenal takut dan sedih. Hatinya sepenuhnya percaya bahwa hidup yang sedang dijalani itu tidak pernah bergerak dengan sendirinya, tidak pula digantungkan pada seorang manusia. Hidup seorang manusia itu sudah terjamin siapa penolongNya saat masalah itu hadir. Pengatur takdir hidup yang mungkin saja belum terpikirkan oleh kita. Kemudian Ia melengkapi semua itu dengan kebaikan dan keindahannya yang telah terukur dengan sempurna.
Tapi ternyata, tidak semuanya hadir dengan dengan instan dan sesaat, Allah katakan dalam surat As-Sajdah ayat 4, penciptaan langit dan bumi itu menghabiskan waktu selama 6 masa. Bukan tanda ketidakmampuan Allah menjadikan semua itu "jadi maka jadilah." Melainkan pengajaran dariNya, bahwa segala sesuatu itu berproses termasuk hidup ini. Tumbuhkam sikap tenang, bijaksana dan tidak tergesa-gesa yang harus dibiasakan seorang manusia.
Tugas kita sebagai seorang hamba itu satu, penuhi hak-hak Allah dengan baik dan benar. Tanamkan perasaan yakin dalam diri, hingga nanti di setiap urusan hidup yang dilewati, sudah mudah bagi kita tunduk kepadaNya. Percaya dengan apapun takdir yang diberi atas kuasaNya dan mengembalikan semua itu kepad Allah tanpa prasangka buruk kpdNya.
27/02/2024
6 notes · View notes
hanannasyita · 9 months
Text
Memaknai Tasbih
Bertasbih itu mensucikan Allah dari kekurangan dan mengakui kesempurnaannya. Tapi, bukan hanya sekedar kagum pada alam yang diciptakan. Seperti gunung yang menjulang tinggi, hamparan bumi yang terbentang, lautan ombak yang bergerak indah, dan juga bergantinya  siang dan malam.
Dengan tasbih mensucikan DzatNya, bisa menjadi cara untuk kita mengakui bahwa setiap apa yang menjadi takdir dalam hidup ini baik dan sempurna. Karena yang mendatangkan dan menetapkan adalah yang Maha Sempurna. Dan adilnya Allah memberi semua peristiwa sesuai dengan perhitungam waktu terbaikNya, tidak pernah terlambat atau terlewat. Perjalanan takdir hidup yang sering kita lihat dan nilai itu pendek dan terbatas sedangkan ilmu Allah luas dan Maha Mengetahui segalanya.
26 Juli 2023
6 notes · View notes
hanannasyita · 10 months
Text
Suara Hati
Semakin banyak hari yang dilalui di negeri rantau, memulai dengan aktifitas baru, teman-teman sekitar baru, dan juga peran yang kian bertambah.
Ada saja cara Allah membuat hati ini tersadar, bahwa sekecil apapun nikmat yang berhasil kamu syukuri, maka nikmat itu akan terasa mewah dan berharga untuk dimiliki.
Sesederhana, nikmat sehatt, semangat menjalani aktifitas, memahami apa yang dijelaskan oleh guru di dalam kelas, dan juga nikmat untuk dimudahkan melakukan amal kebaikan, serta ditutupnya aib dan salah kita di depan mata manusia.
Dulu pernah di fase yang menjadikan tolak ukur kebahagiaan dan kesusksesan itu bukan pada diri sendiri, melainkan orang lain. Hingga akhirnya mulai mengerti, lajur kehidupan setiap orang itu berbeda-beda, garis edarnya tidak akan pernah sama. Berjalan beriringan mungkin saja, tapi bisa saja saling mendahului ataupun tertinggal salah satunya.
Dan itu bukan suatu hal yang perlu dipermasalahkan, karena setelah selesai mencapai satu tujuan pun, kita akan berpindah ke tujuan-tujuan lain yang tidak akan pernah ada habisnya. Hingga Allah ridha dengan setiap ujung yang sedang kita kejar.
Mulai sekarang biasakan untuk jalan perlahan, menikmati dengan tenang setiap perjuangan yang sedang diusahakan. Tidak perlu gegabah apalagi menuntut paksa padaNya untuk segera diwujudkan setiap mimpi yang sedang dikejar.
Yang terpenting itu menjadikan setiap hembusan nafas perjuangan untuk selalu terukir kebaikan,bukan sekedar kesia-siaan.
Bisa jadi kamu punya mimpi untuk bisa lanjut kuliah, hanya saja kamu belum diberi kesempatan untuk langsung menunaikannya. Diberi olehNya waktu menunggu beberapa saat, jadikanlah waktu menunggu itu sebagai wadah untuk melakukan hal bermnafaat lainnya, bisa dengan menyempurnakan ilmu yang nanti ingin ditempuh, upgrading diri untuk lebih matang dalam hal lain, mengasah ilmu baru untuk dipelajari, atau mencari relasi untuk menanamkan benih-benih kebaikan.
Di titik manapun kamu sekarang, pada posisi apapun dan dengan siapapun kamu berjuang saat ini, tidak perlu mengeluh untuk terus meminta kenyamanan dan kepuasan. Barangkali adaptasi yang sedang kamu tempuh ini, ada ridha Allah untuk mempermudah urusanamu yang lainNya, ada ketenangan yang sedang Allah siapkan nantinya. Bersabar, dengan selalu berprasangka baik pada setiap takdir hidup yg diberikanNya.
Dan memang benar, sudah seharusnya semakin hari semakin tidak takut dan tidak khawatir pada keadaan yang belum tampak di pelupuk mata, sebab Allah telah tuliskan apapun yang menjadi rencanaNya untuk kita. Baik hal menyenangkan atau menyedihkan mnurut mu, tidak akan ada satupun yang merugikan hambaNya. Percayalah itu.
Karena Ia lebih mengerti cara terbaik mendidik hambaNya untuk lebih taat dan dekat padaNya. Bisikan pada diri sendiri, aku tidak pernah ragu untuk terus melangkah dalam hidup ini, selama Allah yg selalu dekat untuk menemani dan menuntut diri ini. Jaga shalat dan penuhi hakNya, biar Allah yang mengatur dengan sempurna urusan setiap hambaNya.
7 notes · View notes
hanannasyita · 1 year
Text
7/1/2023
Hidup di dunia itu tentang perjuangan dari satu masa ke masa yang lain. Pasti akan terjadi jatuh yang harus bangkit lagi, ada sedih yang harus lapang dalam menerima dan ada tantangan yang harus berani dilewati kejutannya. Jadi wajar kalo yang dirasakan itu capek, lelah, bosan, atau bahkan ingin berhenti bergerak. Selama diri ini masih hidup di dunia, rasa perjuangan itu tidak akan pernah berhenti meninggalkan. Seakan-akan kata hidup dan perjuangan itu menjadi makna yang tidak bisa terpisah. Selalu begitu jalannya, hidup harus dilalui dgn berjuang. Tapi, apa yang sedang kamu kejar untuk diperjuangkan dlm hidup sekarang ini? Untuk apa dirimu masih bertahan hingga saat ini dan mau melewati jatuh bangunnya hidup? Jawabannya sama dgn firman Allah surat Ad-Dzariyat ayat 56
“Tidaklah manusia itu diciptakan kecuali untuk beribadah kpdNya.”
Artinya, hidup yang sedang kamu lewati sekarang tentang beribadah, menghamba penuh kpdNya. Kegiatan sehari-hari yang berulang kali dijalani tidak lain hanya untuk mengharap ridhoNya. Tentang penghambaan penuh untuk merasa rendah dihadapanNya dan berusaha keras untuk selalu konsisten dlm ketaatan yang diperintahkan dan yang harus dijauhkan.
Hidup itu dijalani bukan semau mu, bukan sesuai akal pikir apalgi hawa nafsu mu, melainkan sekehendakNya, sesuai dgn aturanNya. Konsekuensi dari menjalani ibadah ya harus mau berkorban dan berjuang. Dari 5 rukun Islam, semua amalan tersebut ada masing-masing titik juangnya. Kalo sholat harus siap bangkit dari rasa malas, kalo puasa harus kuatt menahan, tdk hanya perut yang ditahan melainkan nafsuu mata, telinga, dan lisan. Kalo zakat siap mengorbankan harta yang selama ini sulit untuk mendapatkannya, barangkali disitulah ada hak orang. Dan haji yang menyiapkan segalanya, fisik, jiwa, dan harta.
Jadi wajar jika hidup mu berat, sebab kamu sedang menunaikan ibadah kpdNya. Ketika sdng ibadah pasti mengundang syaithan untuk merayu agar berhenti melakukan dan membisikan hal manis keburukan agar kita merasa engga berjalan dalam ranah kebaikan.
Maka mintalah pertolonganNya, kamu tdk mampu sendirian. Memohon agar setiap perjuangan hidup yang sdng dilakukan Allah beri kelapangan hati, keluasan jiwa dlm menerima baik buruk teman perjuangan, dan juga diringankan langkah kakinya ketika semua kegiatan bentrok dalm waktu yang sama.
Tidak perlu resah dgn apa yang akan dihadapi di depan nanti, sekalipun belum ada teman dalam berjuang. Nyatanya Allah tidak pernah pergi meninggalkan, niatkan yang kamu lakukan ini untuk menolong agamaNya, mengajak hamba-hamba lain terus menerus dan selalubmenjadikan Allah sbgai prioritas, nanti Allah sendiri yang memudahkan dan membantu segala urusanmu yang belum sempat terselesaikan. Nanti rasa cape dan sulitnya tidak lagi terasa, karena sudah berganti dgn kelapangan dan ketulusan dalam beramal.🖤
11 notes · View notes
hanannasyita · 1 year
Text
6/1/2023
Ternyata benar kan, ketakutan yang seringkali menghantui itu hanyalah omong kosong dalam pikiran mu saja? Ketika diri ini berani melangkah untuk melalui perjuangan itu, satu per satu ketakutan tersebut hilang bahkan tidak benar-benar ada. Memang begitu pada akhirnya, rasa takut hanyalah satu hal yang menghambat dirimu bertumbuh dan belajar hal baru. Kita seringkali hanya menebak saja konsekuensi buruk apa yg akan terjadi dari pilihan tersebut, menghabiskan waktu dan tenanga untuk memikirkan semua yang tidak pasti. Padahal, hilangkan saja ketakutan itu dengan ilmu dan persiapan. Kita bukan benar-benar tidak bisa melakukannya, hanya saja kita tidak mau mencoba. Kita terlalu takut dgn tantangan baru yang belum pernah kita lewati sebelumnya, lalu meyakini dalam hati bahwa aku tdk mampu melakukan. Seharusnya, coba dulu saja dikerjakan, dari situlah nanti akan terlihat mampu tidaknya dirimu. Kira-kira bagian mana yang kurang dan perlu diperbaiki. Katakan pada diri, kamu ingin belajar, kamu ingin mengenal potensi diri mana yang ingin dilejitkan. Ketika sedari awal niat belajar itu sudah ada, mau bagaimanapun hasilnya, semua akan memberi menfaat untuk dirimu kedepannya.
2 notes · View notes
hanannasyita · 1 year
Text
3/1/2023
Indah cara Allah menjawab doa-doa hambaNya, tidak terasa semua seperti air mengalir dari hulu ke hilir. Tenang dan menyejukan, suara gemericiknya menjadi pertanda air tidak pernah lelah untuk terus bergerak. Sama seperti doa-doa yang tidak pernah henti kita langitkan, ketika diri sdh merasa lemah tak berdaya. Doa pengaduan, permohonan, permintaan tulus, dan apapun itu tidak berhenti bergerak mengalirkan jawaban takdir atas kemahatauanNya. Tidak perlu meminta dgn paksa, menggerutu kesal karena menunggu terlalu lama, atau sampai merayu kdpNya dgn cara yg tdk disuka. Katakan kpdNya, dirimu sdh tidak berdaya, ilmu tentang takdir kedepannya sangatlah terbatas, dan bahkan dirimu sesungguhnya tidak benar-benar tau apa yang dibutuhkan oleh dirinya. Maka mintalah dgn merendah dan rasa yakin mendalam untuk Allah bantu temukan jalan terangnya, serahkan ke Allah untuk segala hasil yg sesuai dgn penilaianNya, karena kita tdk ada hak sama sekali atas jawabn dari setiap apa yang kita pinta. Luaskan kesabaran hati, sekiranya jawabn dariNya sekilas membuat kecewa dan terluka, barangkali hadiahnya akan Allah beri di akhir perjalanan. Yang penting, tetap tanamkan penuh prasangkan baik kpdNya. Allah tdk pernah mengatakan akan menzalimi hambaNya, semua itu tdk lain karena kesalahn yg sdh diperbuat sebab dirinya sendiri
3 notes · View notes
hanannasyita · 1 year
Text
2/1/2023
ketika mengingat kematian selalu dijadikan alarm dlm langkah hidup kita, maka rasa cemas, khawatir, tidak percaya diri, atau rakus akan pencapain dunia akan redup dengan sendirinya. Kita menjadi lebih menyadari untuk tdk tergesa-gesa dalam melangkah. Ritme kesuksesan orang lain tdk lagi menjadi standar garis akhir pencapaian diri kita.
Coba ingat kembali tujuan hidupnya untuk apa dan siapa? Ketika jawabannya untuk menghamba penuh kpdNya, dan membuatNya ridha dgn segala amalan yg kita perbuat.
Hilangkan rasa cemas ingin terlihat sempurna dgn penilaian orang lain, hilangkan rasa khawatir ketika ragu untuk sampai pada mimpi besar itu, dan lupakan jg rasa insecure atau ketidakpercayaan dirimu yang selalu menganggap org lain sdh melesat lebih cepat jalan hidupnya.
Tenang saja, tdk ada yg perlu diburu-buru dlm hidup ini, apalagi persoalan dunia. Semua sdh Allah tetapkan pada wktu yg tepat. Kita hanya perlu berjalan dan berlari untuk terus menerus merawat jiwa yg lebih baik dari sebelumnya, jiwa yg bertakwa. Menjaga sangat hati dan pikiran dari segala hal yg Allah tak suka. Dan raga yang tak pernah putus untuk mengamalkan rapor kebaikan akhirat. Fokuslah kpd hal-hal tsb, seiring berjalannya waktu itulah yang nantinya akan menjadikan langkah kaki ini selalu menjadikan akhirat sebagai prioritas.
4 notes · View notes
hanannasyita · 1 year
Text
Untuk Tahun Esok, 2023
Dari banyaknya resolusi dan mimpi yang sdh tdk sabar ingin diwujudkan di tahun depan, ada satu hal yang harus terlebih dahulu ditanyakan.
Seberapa besar mimpi tersebut akan membuat dirimu menjadi orang bertakwa dan terus mendekat kpdNya?
Karena, ketika goals akhir mu adalah surgaNya Allah. Maka setiap pencapaian dan tangga-tangga mimpi itu tidak boleh luput dari terus mengingat dan melibatkanNya. Bukan terlalu kolot ingin menjadikan semuanya tentang akhirat, kemudian melupakan nikmat dunia. Bukan begitu maksudnya.
Tapiii, coba teliti kembali sudahkah perduniawian yang kamu kejar selama ini membawa kepada keridhaanNya? Sudahkan setiap mimpi-mimpi yang selalu diperjuangkan siang dan malam tak kenal lelah membuat kamu hadirkan lillah? Sudahkah kesibukanmu yang menguras banyak waktu dan tenaga mengantarkan kpd keridhaanNya? Semua hanya tentang Allah, Allah dan Allah. Bukan lagi hanya ingin mengejar yang semntara saja, tapi yang abadi.
Itu dulu yang harus diperhatikan. Supaya nikmat dunia yang nanti Allah beri bisa menjadi wadah terbaik untuk kita lebih mengenalNya, semakin dekat dgnNya, dan merasakan penuh kasih sayangNya yang sangat luas.
Hal biasa ketika yang kamu rasa sekarang harap dan khawatir, toh semuanya hal-hal baru dan belum tau apa yang nanti akan menjadi jalan takdir mu. Tapi jangan pernah ragu, untuk selalu minta sama Allah ditemani setiap harinya, dlm melangkah dan mengambil setiap keputusan.
Biar tidak hanya ego dan nafsu yang menguasai. Pelan-pelan, tenang, dan sabar saja untuk semua proses dan pembelajaran yang akan dilewati nanti di tahun depan. Sekalipun orang-orang tersayang belum bisa selalu menemani dgn raganya, tapi Allah tak pernah pergi dan hadirnya selalu dekat untuk jiwa yang sering mengadu kepadaNya.
Dekatkan lagi ikatanmu dgn Allah, setiap hal kecil ataupun besar selalu libatkan Ia yang takdirNya tidak pernah keliru, supaya hati ini bisa lebih lapang, jiwa ini kuat dlm menerima baik buruk cerita kehidupan nantinya. Perjalanan tahun besok kuyakin tidak mudah, akan banyak naik turunnya, sedih senangnya, tapi di tahun ini yang terpenting berani mencoba segala hal baik yang akan kamu temui. Tantangan itulah yang akan membuat dirimu bertumbuh dan belajar.
Ketika gusar dan gelisah terjadi nanti, adukan saja apa yang membuat mu cemas, ketakutan yang mulai terbayangkan, atau capek yang akan dirasa. Doa-doa itu yang pasti didengar olehNya, tidak akan kembali dgn tangan kosong, sekalipun belum terkabul sama seperti yang diminta. Pasti apapun balasannya, tetap akan menjadikan jiwa lebih tenang dan ikhlas
Semangat menghadapi tahun baru dengan dengan hadirnya orang baru di tempat yang baru juga. Kamu akan menyambut tantangan baru yang hadirnya pasti sering mengejutkan.
Selamat menyelami fase kehidupan menuju kedewasaan, mereka yang selalu temukan hal baik sekalipun dalam kisah yang tak menyenangkan. Dan selalu menuai kebaikan untuk orang sekitar, tahun depan menjadi tahun yang kebaikannya tidak hanya untuk diri mu sendiri tapi juga manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang.🖤
Solo, 31 Desember 2023
*penguatdiriuntukmenjalani365harikedepan
5 notes · View notes
hanannasyita · 1 year
Text
#13
Kesepian itu membuat pilu dan sesak dalam hati. Hadirnya selalu tidak menyenangkan, seperti membawa cerita sendu dlm pikiran, menghantui kisah masa depan dgn kekhawatiran dan kecemasan.
Yang sering terjadi hanyalah tumpahan air mata mengadu kpdNya, merayu untuk menjdikan ketenangan sebgai penggantinya. Kesepian bukanlah kondisi yang sdh kusiapkan mental dan raganya, apalagi menyiapkan, terbayangkan saja tidak.
Zona nyaman yg bertahun-tahun kulewati perlahan menjauh, menyisakan kenyataan penuh tantangan. Sekarang ini, seoalah-olah dunia sedang mengjarkan banyak hal. Keadaan membuat diri ini mengerti bahwa tidak ada tempat bersandar kpd sesama hambaNya.
Sekalipun yg menyayangi mu dgn tulus, yg dekatnya pernah menguatkan atau mereka yg mengaku tidak pernah berhenti mendoakan. Pada akhirnya, takdir yg membuat jarak diantara kita. Setiap hari tidak ada lagi wajah menenangkan yg dulu sering terlihat, tempat mengadu dan bercerita tentang segala resah dan suka, atau sekedar bercnda untuk menciptakan tawa diantara kita.
Tapi memang itu yg ingin diajarkan olehNya, bukan manusia tempat kita bersandar dan bergantung. Tidak bisa kita terlalu erat menggengamnya sekalipun kita amat tulus menyayanginya.
Bukan manusia juga tempat pertama kembali ketika hati sedang terpuruk dan terjatuh untuk dikuatkan. Kita dihadirkan sendiri ke dunia, dan kita jg akan kembali kpdNya tanpa seorang pun yg menemani.
Hanya kepada Dzat yang menguatkan diri ini bersandar dan mengadu, berbisik lirih di setiap sujud untuk dilapangkan menerima sesak dan kerasnya dunia yg tdk sanggup digenggam sendiri. Kpd Dzat pengasih dan penyayang hati ini berharap istiqomahnya kebaikan di setiap langkah kehidupan.
Solo, 26 Desember 2022
10 notes · View notes
hanannasyita · 1 year
Text
#12
Di tahun ini, aku diajarkan tidak menaruh harap pada suatu hal yang tak pasti. Apalagi tentang perasaan, yg seringkali mudah berbolak-balik.
Karena di titik inilah berkali-kali gagal dalam menempatkan rasa. Rasa yang seharusnya biasa tapi muncul ketertarikan, rasa yang seharusnya tidak usah dipedulikan tapi menjadi bahan pikiran, rasa yang awalnya tidak ingin mengenal tapi selalu ada jiwa penasaran.
Kuakui, soal perasaan itu sulit ditebak. Bukan hanya dengan orang lain, diri sendiri pun sering kali tak mengerti apa yang diinginkan. Dan memang benar ternyata, Allah uji kita pada titik terlemah diri ini.
Jangan pernah berani menggenggam hati mu sendirian, karena sejatinya kamu tak akan mampu. Allah yang kendalikan dan Allah juga yg arahkan kepada siapa hati tsb akan berlabuh.
Dan jatuh hati itu tidak pernah ada yg salah, itu fitrah dariNya yg barangkali harus disyukuri. Memang seringkali datangnya tidak tepat, tapi tidak mungkin rencana Allah tidak menyimpan kebaikan. Bisa jadi, Allah ajarkan hati ini untuk lebih berserah mengalah kepada takdirNya.
Percayalah sekeras apapun diri ini mengejar, jika memang yg diharapkan bukanlah takdir dlm hidupmu perlahan semua itu menjauh dan menghilang. Dan sebaliknya, setenang apapun kamu menggapai apa yang tidak pernah terbayangkan pada awalnya, jika memang itu milikmu maka semuanya akan bersua kepada yang pantas mendapatkannya.
Jakarta, 20 Desmeber 2022
7 notes · View notes
hanannasyita · 1 year
Text
Hari ini dilatih lagi sabarnya sama Allah. Ternyata memang benar, dunia adalah tempat ujian. Ujiannya itu untuk meningkatkan keimanan, supaya Allah tau siapa yang kualitas tawakalnya paling besar dan siapa yang paling bertakwa.
Rasanya memang cape dan melelahkan, ketika harus berjuang untuk sesuatu yang tidak pasti ujung akhirnya. Semua proses telah diusahakan semampunya, tapi apalah daya setiap yang dibawa pulang hanyalah tangan hampa dan hati kecewa. :(
Padahal, kisah perjuangan tanpa ujung akhir ini sdh pernah terjadi kepanda ibunda Hajar dengan sang anak nabi Ismail.Kisah indah penuh teladan, sang ibu berusaha keras mencari air untuk memenuhi dahaga anaknya yang sedang kehausan. Harapan itu seharusnya sudah putus sejak awal, bagaimana mungkin ada air mengalir di tengah padang pasir tandus.
Namun perjuangan tanpa ujung akhir itu selalu dikencangi oleh doa dan ikhtiar, 7 kali putaran shafa marwa dilakukan langsung dengan kakinya. Tidak peduli di titik mana air itu di dapatkan, yang dilakukan hanyalah keyakinan penuh ibunda Hajar bahwa Allah tidak akan meninggalkan hambaNya yang berdoa, Allah tidak akan mengecewakan hambaNya yang meminta. Maka yang dilakukan tidaklah diam dan putus asa, namun usaha untuk memperlihatkan kepantasan kepadaNya bahwa harapan tersebut pantas untuk dibuat menjadi nyata. Hingga akhirnya, di kaki nabi Ismail lah mata air itu muncul dan sampai hari ini telah menjadi sumber kehidupan untuk banyak manusia.
Jadi, poin kebaikannya tentang keyakinan penuh kpd Allah yang harus disertai dgn usaha. Sekalipun memang usaha yang telah dikerjakan seolah-olah tampak sia-sia dan percuma, hanya saja Allah tidak pernah nilai kosong untuk setiap proses yang telah dimaksimalkan dgn ikhlas karenaNya. Hasil itu urusanNya, biarlah Allah yang berkehendak untuk mendekatkan, menjauhkan, atau mengganti dgn sesuatu yang lebih baik untuk diri kita. Ketika hasil telah diupayakan dgn maksimal, titipkan semua urusan kpd Allah. Tawakal penuh kpdnya akan membuat hati ini lebih tenang dan lapang.🖤
Cairo, 2/11/2022
1 note · View note
hanannasyita · 1 year
Text
Katanya, berat dan ringannya sesuatu tergantung lapang dan sempitnya dada.  Bila dadamu lapang, insya Allah semua urusan menjadi gampang. Kerumitan terjadi, bila dada mulai sempit.
Jadi ternyata, setiap hari yg perlu disiapkan untuk menjalani hidup bukan hanya tentang sehatnya badan. Tapi juga, luas dan lapangnya hati, agar segala apapun yg membuat diri kita sedih, marah, khawatir, dan kecewa bisa mudah dibalas dengan senyuman ☺️
Maka melapangkan hati itu bukan hanya tentang pengucapan lisan dan tekad kuat saja, harus dibarengi dengan bertawakal kpdNya, meminta Allah untuk ikut serta dlm setiap proses perjalanan hidup kita. Basahi lisannya dengan dzikir dan taubat, karena barangkali tertutupnya hati kita sebab masih tersisa kesmbongan diri dan perasaan dengki. Lekatkan dalam pikiran untuk selalu mengingat Allah, Allah yg pilihkan jalan takdir kita seperti ini, Allah yang percaya kita mampu untuk menghadapi kondisi ini, dan Allah juga yang akan berikan solusi dari setiap permasalahan hambaNya.
Selalu husnudzon kepada Allah tdk akan melahirkan kecewa, karena pilihan dan keputusan yg kita anggap benar pun sebenarnya belum ada jaminan kelancaran untuk tahap berikutnya. Maka berbahagialah ketika doa kita tidak terkabul, karena saat itu Allah yg langsung memilihkan jalan lain untuk diri ini kembali melangkah.🖤
Cairo, 31/10/2022
3 notes · View notes
hanannasyita · 2 years
Text
Penilaian baik orang lain itu hanya sementara dan fana. Karena sebenarnya, hanya yang mencintaimu yang akan menerimanya, sedangkan yang membencimu pasti menolak kebaikan yang telah kamu torehkan.
Padahal yang mencintaimu, tidak selalu hatinya dengan perasaan yang sama. Mudah bagiNya untuk membolak-balikan.
Maka akan menjadi sia-sia usaha yang hanya ingin dilihat oleh dua mata manusia, karena ada Allah yang lebih bijak dalam menilai segala urusan.
Allah yang lebih senang melihat proses jatuh bangun kita daripada hasilnya, sebab ia lebih menilai adil semua perkara sesuai dengan usaha hambanya. Sekalipun ujung akhirnya bukanlah suatu yang diinginkan terjadi kpdnya.
Teruslah mengukir kebaikan semaksimal diri kamu berusaha. Jangan pernah merasa puas dengan satu dua amalan yang telah berhasil dikerjakan atau diistiqomahkan.
Pencapaian yang saat ini kamu dapatkan dan dihargai semua orang itu tidaklah bertahan kebahgiaannya kecuali hanya sesaat.
Karena sebenarnya, hidup itu tentang bagaimana kita berusaha dan berjuang. Bukanlah mengeluh apalagi meminta istirahat.
Ketika telah berhasil melewati satu amalan, maka jangan ragu untuk langsung beralih ke amalan lain yang lebih bermakna. Supaya hidupmu terus dikelilingi oleh kesibukan kebaikan.🖤
Cairo, 27/10/2022
21 notes · View notes
hanannasyita · 2 years
Text
Kita hanya manusia.
Sebaik dan sematang apapun rencana dan mimpi yang telah kita siapkan untuk kedepannya. Pada akhirnya, Allah tetap menjadi hakim dalam hidup kita.
Iya atau tidaknya untuk menjadi sebuah kenyataan, hanya Allah yang berkehendak.
Maka manusia tidak boleh bertumpu kepada amalan kebaikan yang telah dikerjakannya, tidak boleh merasa hebat dengan doa-doa yang telah berhasil dilantukan di setiap sujud shalatnya.
Ketika dirinya telah merasa sempurna menyusun satu persatu langkah-langkah dalam hidupnya, atau berhasil mewujudkan segala yang harus dikerjakan.
Tetap serahkan urusan itu kepadaNya, libatkan Allah di setiap proses yang dikerjakan.
Ia yang lebih berhak menilai baik tidaknya takdir tersebut untuk diri kita, Ia juga yang lebih sempurna pengetahuanNya untuk mensatupadukan segala takdir yang akan kita terima.
Awalnya pasti akan berat dan menyesakan, karena segala usaha telah kita optimalkan keberhasilannya, telah kita bayangkan semua indah menjadi kenyataan.
Tapi ternyata, hasil tak selalu sama dengan proses yang telah dijalani, namun bisa jadi memang itu yang terbaik untuk diri kita kedepannya.
Maka penerimaan terbaik dengan cara mengikhlaskan hati dan melapangkan jiwa. Agar yang tidak diharapkan dan tdk disukai tetap bisa dicari nilai kebaikannya. Barangkali suatu saat nanti, semua takdir yang pernah tertolak dalam hidupmu baru akan terasa kebermanfaatannya.🖤
Cairo, 27/10/2022
3 notes · View notes
hanannasyita · 2 years
Text
Ketika suatu hari ada hati yang bersua lalu bertanya kpd diri sendiri, kenapa selalu aku yg mendapatkan ini? Kenapa selalu aku yg berada di posisi ini?
Bisa jadi di saat itulah kebaikan akan menghampiri, entah untuk yg dirasa nanti atau sekarang.
Begitulah cara dunia bekerja untuk mendewasakn diri, mengajarkan hal yg tdk mudah dicerna dgn kasat mata.
Memang awalnya berat, sulit, menyebalkan dan menyedihkan. Tapi, itulah caraNya menaikan level iman dalam diri. Supaya sabarnya lebih luas, ikhlasnya lebih lapang, dan jiwanya terlatih dgn sendirinya.🖤
1 note · View note