Tumgik
hannafauziyyah · 4 years
Text
22 mei 2020
Malam ini aku merasa capeeeeeek bangetttt. Kaya nanggung beban sendirian, gapunya tempat bersandar 😭
[Nulis ini sambil nangis, sejadi-jadinya]
Aku udah mulai capek.
Merasa selalu dibodohi sejak satu tahun terakhir.
Mungkin tulisan ini alurnya tidak akan menentu, yang jelas ingin mengutarakan apa yang ada di hati dan pikiran saat ini.
Setahun lalu, aku merada dibodohi.
Dengan kata "rapat", kau tertawa bersama wanita lain dan meniadakan aku di dalamnya.
Beberapa kejadian, aku selalu terluka ketika melihat postinganmu dan wanita itu. Aku kira kamu tidak sedekat itu, tidak selalu bergantung pada wanita itu, dan tidak saling membahagiakan bersama wanita itu. Ya, dia berinisial T.
T adalah wanita yang aku lihat, dia selalu lebih tahu tentangmu daripada aku sebagai kekasihmu, aku calon istrimu.
T adalah rekan kerjamu di organisasi yang tidak selalu memiliki kegiatan setiap harinya. Tapi, T selalu mengetahui atas apa yang telah, akan dan sedang kamu kerjakan, berbeda dengan aku sebagai kekasihmu, calon istrimu.
T adalah wanita yang selalu kamu bela di depanku, yang tidak pernah salah atas tindakan-tindakannya terhadapmu. Dibanding aku sebagai kekasihmu, calon istrimu.
Masih tersimpan rapi di ingatan kisah-kisah yang membuat aku merasa dibodohi olehmu,
Pertama kamu pernah pergi ke ciamis tengah malam bersamanya, meski aku tidak tahu apakah satu motor atau tidak. Yang jelas ketika hal itu terjadi, kamu tidak jujur pergi dengan wanita itu. Aku tahu kejadian ini melalui postingan T, wanita yang pergi bersamamu, wanita yang kamu sembunyikan dari aku pada waktu itu.
Tujuannya memang untuk rapat, katanya. Tetapi, apakah wajar menyembunyikan "hal" itu dari aku sebagai kekasihmu, calon istrimu?
Kedua, kamu pernah menjanjikan untuk mengajakku ke pantai. Nyatanya, berbulan-bulan telah lalu, kamu tidak mengajakku pergi. Entah dengan alasan apa, yang jelas aku kecewa atas janjimu yang palsu. Semakin kecewa, setelah tahu kamu pergi ke pantai dengan T, wanita itu. Ya, memang pergimu dengan wanita itu tidak hanya berdua, tetapi aku melihat raut bahagia kalian di pantai yang membuat aku merasa kecewa, merasa hancur. Lagi, kau tidak memberitahu aku sebagai kekasihmu, calon istrimu mengenai kepergianmu ke pantai bersama wanita itu. Aku tahu melalui postingan wanita itu. Apakah aku tidak wajar jika merasa kecewa dan sakit hati? Padahal, kamu lebih dulu menjanjikan kepadaku untuk pergi ke pantai, tapi nyatanya kau sembunyi-sembunyi dariku pergi menikmati pantai bersama wanita lain.
Ketiga, kamu mengabaikan aku ketika agustusan tahun lalu tiba. Katamu, tugasmu banyak. Yang aku lihat dari postingan wanita itu, kamu kebanyakan berpoto ria bersama wanita itu, bersuka ria sampai larut malam, bahkan sampai kamu tidurpun, wanita itu sempat mengabadikannya lewat rekaman video. Selain itu, posisi duduk ketika berpoto selalu berdekatan dengan T, tanpa jarak. Memang wanita itu siapa? Tidakkah kamu peduli dengan aku sebagai kekasihmu, sebagai calon istrimu?
Keempat, di depan anggota-anggota organisasimu, T adalah wanita yang lebih sering menyapamu, menunjukan kedekatan denganmu di hadapan anggota lainnya. T adalah wanita sering menghubungimu diantara anggota lainnya. Memang, sepenting apa T dalam organisasimu itu? Tidak adakah orang lain yang bisa kamu andalkan selain T?
Kelima, kamu mengajakku pergi ke bandung untuk menghadiri wisuda temanmu, katanya. Nyatanya kau menghadiri 2 wanita yang aku benci, yaitu T dan E. Aku baru sadar beberapa bulan lalu. Aku menangis, melihat pengorbananmu menempuh jarak hanya untuk memberikan ucapan selamat wisuda kepada mereka. Sedangkan, sampai saat ini kamu tidak pernah mau mengunjungiku. Jarak tempat wisuda mereka dengan jarak tempat tinggalku tidak sama, tapi kamu lebih berkorban menempuh jarak untuk kebahagiaan wanita lain.
Masih banyak "hal" lain yang tersimpan rapi dalam ingatan, tentang sakitku.
Tujuanku menulis ini, aku pernah kecewa berat atas tindakan-tindakanmu yang selalu membuatku terbodohi. Aku ingin menjadi wanita satu-satunya yang ada dalam hidupmu, aku tidak ingin kamu berbahagia dengan wanita lain, aku ingin kamu tidak dekat dengan dia, wanita yang selalu terlihat pintar dalam chatting whatsapp bersamamu.
Aku berharap, kejadian seperti ini tidak akan pernah terulang. Aku capek, tidak sanggup menahan sakit (lagi). Aku tidak ingin merasa jadi wanita paling bodoh.
Kita sudaah berada di satu tahap menuju janji suci, kita sudah sama-sama memiliki mimpi. Kita sama-sama paham dan mengerti atas apa yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Tidak ada hal lain yang ingin aku ucapkan selain aku tidak ingin bahagiaku direnggut wanita lain dan aku hanya ingin bahagia bersamamu, berdua, tanpa orang lain.
Aku tidak akan menyuruhmu berhenti untuk berorganisasi, aku hanya akan membatasi interaksimu dengan wanita-wanita seperti T dan E.
With love, bintangmu.
2 notes · View notes
hannafauziyyah · 4 years
Text
Dulu, sebelum quarantine day;
H: km ngapain bales chat dia kaya gini? Caper bgt si jd cowok
I: kan dia nanya, cuma jwb aja
H: aku gamau km jwbnya kaya gt
I: ya, gimana?
H: aku gasuka ya, cewe-cewe genit kek gt, caper pulak.
I: iya, janji gabakal dibales lagi.
H: gapenting bgt si chat cuma gt doang, awas ya kalo dibales panjang-panjang.
I: iya, gabakal lagi. Maaf ya, aku gabakal ulang lagi.
H: oke, di maafin. Tp awas aja kalo ada lagi tu cewe chat kek gt
------------------------------------------
Quarantine day
[Di-didik oleh rindu]
Temu adalah hal berharga, tidak ada waktu untuk berdebat.
1 note · View note
hannafauziyyah · 4 years
Text
Tasikmalaya, 23 maret 2020
Hai, Gisku.
Terimakasih ya,
Terimakasih karena kamu telah memilih dia, perempuan yang entah pilihanmu atau pilihan keluargamu.
Aku tidak terluka kok, tapi tidak bahagia juga.
Aku tidak tahu bakal terluka seperti apa jika kamu memilih wanita lain, bukan dia yang sekarang sudah menjadi istrimu.
Terimakasih banyak, ya.
Terimakasih telah memberi kabar, telah berani memberi komentar dalam postingan IGku.
Semoga kamu bahagia dengan -istri-mu, semoga rumah tangga kalian di berkahi rizki yang berlimpah, diberi keturunan yang sholeh dan sholehah. Jaga istrimu baik-baik, ya. Selamat atas pernikahamu, Gis.
0 notes
hannafauziyyah · 5 years
Text
Peruban
Katanya, aku berubah. Dulu tidak bawel, sekarang sangat bawel.
Begini Tuan, dulu... aku begitu percaya, sedikit tidak peduli dengan apa yang telah kamu lakukan. Saking percayanya, aku tidak ingin tahu banyak tentang apa yang kamu kerjakan. Ntah mau bertemu dengan siapa, pergi kemana atau hal lainnya.
Seiring perjalanan yang kita lewati, dari ketidak pedulian ini aku banyak tahu dari postingan-postingan sosial media yang berseliweran dalam berandaku. Banyak kejadian-kejadian yang mengikis kepercayaanku. Diawali dengan postinganmu yang disuapin wanita lain. Memang sebelum kamu mempostingnya, kamu memberitahuku saat kita jumpa. Ya, ekspektasiku adalah kamu akan menghapusnya, dan mengakui hal itu sebagai kesalahan. Namun, ekspektasiku terlalu berlebihan, karena terlalu ingin di hargai. Realitanya, tidak lama setelah perjumpaan itu, kamu mempostingnya.
Bukan hanya itu, dulu setiap kita bertemu, kamu selalu menghadirkan wanita lain. Kamu selalu disibukan dengan video call bersama wanita lain di depanku. Yang aku dengar, isi pembicaraanmu itu bukanlah hal yang urgent. Aku mendengarnya risih, isi pembicaraanmu itu hanya candaan. Bagaimana tidak terluka perasaan ini? Kamu sibuk dengan ponsel dan tertawa bersama wanita lain, sedangkan aku sedang berada disampingmu.
13 januari 2018, untuk kesekian kalinya kamu mengajakku dalam sebuah acara. Selesai acara, kamu menawarkan diri untuk ngopi bersama, namun tawaranmu berubah seketika ketika melihat hari sudah mulai gelap. Katamu, tidak tega melihatku harus pulang larut malam sendiri. Diperjalanan, kamu tiba-tiba berhenti hanya untuk menanyakan keberadaan wanita lain. Wanita yang kamu hubungi itu marah karena kau tinggal ditempat acara. Tidak melihat waktu, kamu tega menunggunya di pinggir jalan. Bagaimana dengan perasaanku saat itu? Tawaranmu yang berubah dengan alasan "gak tega" melihat aku pulang sendiri, tapi kamu lebih mementingkan wanita lain. Menunggu wanita lain tanpa memikirkan "aku".
Banyak sekali kejadian yang selalu "tidak mempedulikan" aku karena kamu lebih mementingkan wanita lain.
Bagimu mungkin ini berlebihan, tapi aku merasa ini hal yang tidak wajar. Hingga ini yang menjadikan alasan kenapa aku berubah. Mungkin dulu aku masih bisa tahan diabaikanmu demi wanita lain, tapi kali ini aku sangat benci. Seolah aku tidak punya "tempat" dalam hidupmu.
Kenapa bisa sampai seposesif ini?
Karena kamu telah menghancurkan kehidupanku.
Hanna, 17 desember 2019
0 notes
hannafauziyyah · 5 years
Text
Oktober, 2019.
Aku merasakan semua bareng-bareng.
Paling utama maksudku adalah perih yang kita rasakan, jalan penuh liku dilalui bersama, bahkan kita sudah benar-benar jatuh, hancur dan tidak menemukan solusi apapun untuk bangkit.
Aku, hidup denganmu benar-benar dari nol. Tepat di oktober ini, kita mendapat ujian. Ujian dengan tidak ada uang.
Mau makan saja kita mikir dua kali. Makan di warteg langganan sampai irit-iritan. Mau makan bakso saja dibungkus, karena aku berpikir kalo beli 1 bungkus tidak akan bisa makan berdua ditempat bakso. Aku memutuskan membeli 1 porsi dibungkus dan mamakan berdua di kost.
Ini perjalanan hidup aku yang bener-bener sangat berat bagiku. Bener-bener uang sisa di dompet cuma 70ribu. Dan entah sampai kapan aku akan bertahan dengan uang itu.
Aku lihat wajah dia saat tertidur pulas,
Betapa berubahnya sikap dia.
Aktivis yang tidak pernah lelah, kini menjadi pemurung.
Aktivisi yang selalu semangat, kini seperti tak memiliki harapan.
Aktivis yang dulu hidupnya tidak pernah tinggal di satu tempat, kini yang ia lakukan hanya rebahan, tidur, nonton YT.
Aku tidak tahu maksud Tuhan mengujiku dengan cara seperti ini.
Aku belum menemukan tanda yang akan mengakhiri perih ini.
Selain memakan bakso,
Aku pernah makan di warteg yang bisa ambil sendiri. Kita kompromi. Dia ambil sate 3 tusuk dengan harga 4500 dan aku ambil gado-gado 3000 dan telur 3000. Aku ambil gado-gado agak banyak, untuk dibagi dengannya. Sisi lain merasa dosa, mengambil lebih dan tidak jujur karena ngambil 1 orang tp makan berdua.
Ya, peristiwa ini akan aku kenang selalu.
Semoga, kamu menjadikan ini sebagai tumpuan bahwa kita pernah menderita bersama, pernah berada di posisi yang benar-benar tidak diinginkan.
Semoga, peristiwa ini yang membuatmu selalu mengingatku kelak ketika sukses (aamiin).
Bismillah, semoga kita kuat menghadapi cobaan ini. Semoga segera ditemukan jalan yang lebih cerah, lebih indah. Aamiin
0 notes
hannafauziyyah · 5 years
Text
16 agustus 2019
Kita dilahirkan ke dunia memang tidak bisa memilih ingin hidup dikeluarga yang mana, yang seperti apa dan berkeluarga dengan siapa. Semua itu sudah ada yg atur, Allah adl sutradara kehidupan yang memiliki alur sempurna.
Tugas orang tua harusnya menjadikan anak-anak tidak menyesal terlahir dari keluarganya. Semoga aku bisa seperti itu aamiin
0 notes
hannafauziyyah · 5 years
Text
Video ini saya ambil milik mbak eghadelatoya.
Belum pernah ada karya mbak el yang saya tidak suka.
Selalu menyentuh hati terdalam.
Dari semua karya, ini yang paling saya suka. Sebab, isinya menyuarakan hati saya.
Menghilang, jogja, anak desa.
Beberapa kali saya dibuatnya nangis melalui karya-karyanya yang luar biasa.
Semoga ada kesempatan bertemu dengan mbak el.
Terus berkarya mbak el, semoga sehat selalu💖.
0 notes
hannafauziyyah · 5 years
Text
Resah
Baru saja menginjak umur 22 tahun sudah resah perihal jodoh.
Terlalu terburu-buru memang, padahal masih banyak hal yang perlu aku kejar selain pernikahan.
Mempermasalahkan pernikahan karena jodoh tak kunjung datang di usia yang tidak lagi remaja, memang salah satu permasalahan yg seharusnya tidak usah di pikirkan terlalu mendalam. Sebab perihal jodoh, Tuhan telah menggariskan.
Hanya karena sudah tidak memiliki teman yang masih single, bukan berarti harus menikah tergesa-gesa, bukan?
Rasanya sepi sekali sudah tidak memiliki teman yg single. Sudah tidak ada yang bisa di ajak ngopi sampai larut malam, tidak ada tempat curhat yang siap mendengar setiap saat, dan sudah tidak ada lagi tawa renyah dalam setiap pertemuan.
Jika hal-hal tersebut yg membuatmu resah dan merasa kesepian, jalan mengakhiri permasalahan ini bukan segera menikah. Mungkin hal ini terjadi karena dirimu kurang sibuk sehingga banyak waktu luang untuk memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya dipikirkan mendalam.
Jika menikah hanya karena ingin ada yang menemanimu ngopi malam, mendengar setiap keluh, tidak menutup kemungkinan pernikahanmu akan monoton. Sebab, kau menuntut pasangan untuk selalu ada dalam hidupmu.
Sejatinya kan, pasangan untuk saling membantu, melengkapi dan bergandengan untuk sampai pada tujuan bersama.
Bayangkan, jika kelak kau menemukan jodoh seorang aktivis yang setiap malam harus berada diluar rumah, akankah dirimu tetap menjadi istri yang taat?
Jika suamimu harus selalu pergi ke luar kota karena tugas, bisakah kamu menuntaskan masalah kesepian dalam hidupmu?
Untuk diriku,
Tasikmalaya 4 juli 2019
0 notes
hannafauziyyah · 5 years
Text
Saya ingin segera bepergian dan menuntaskan semua masalah yang telah lama saya pendam. Saya ingin mampu mengungkapkan semua perasaan saya agar bisa terbebas dari rasa bersalah, kecewa, marah, kasihan dan rasa tidak adil. Saya berpikir, kalau sudah mampu mengungkapkan semuanya, maka saya akan bisa bebas bepergian kemana saja sebagai orang baru.
Namun sayang, hal itu sangat sulit bagi saya untuk sesegera mungkin di laksanakan
0 notes
hannafauziyyah · 5 years
Text
Marked As Explicit, Pulihkan Akunmu!
Dear teman-teman Tumblr, setelah Tumblr dibuka kembali aksesnya di Indonesia, saya menemukan beberapa akun yang barangkali dikira Tumblr mengandung konten sensitif/negatif. Kalau dibuka profilnya, tampilannya seperti ini:
Tumblr media Tumblr media
Awalnya saya kira cuma kebetulan aja. Tapi kok makin kesini lumayan banyak yang ter-flag as explicit. Mungkin karena Tumblr lagi bersih-bersih konten negatif terkait perubahan kebijakannya 17 Desember lalu.
Coba deh iseng-iseng buka laman Tumblr kamu lewat browser, tanpa login. Kalau tampilannya seperti itu, tandanya profil kamu terindentifikasi mengandung konten sensitif yang gak akan bisa dilihat oleh pengguna lain yang mengaktifkan safe mode (kebanyakan orang sudah langsung aktif safe mode-nya). Termasuk gak akan muncul kalau dicari.
Saya juga pernah ngalamin. Sepertinya Tumblr salah mengidentifikasi post atau akun saya, dikiranya mengandung konten sensitif, sehingga di-mark as explicit dan laman saya ga bisa dibuka oleh orang lain.
Nah, untuk mengembalikan seperti semula, kamu harus hubungi bagian support Tumblr. Silakan ikuti langkah di bawah ini ya.
1. Buka general settings.
Tumblr media
2. Pilih help.
Tumblr media
3. Pilih support, yang paling bawah.
Tumblr media
4. Pilih kategori.
Tumblr media Tumblr media
Jangan lupa lengkapi details-nya, tambahkan pula attachment screenshot laman Tumblrmu yang gak bisa dibuka.
Terakhir, silakan disubmit. Gak lama setelah itu akan ada feedback dari Tumblr.
Semoga sedikit catatan ini bisa membantu ya.
— Taufik Aulia
2K notes · View notes
hannafauziyyah · 5 years
Text
Harusnya aku sudah bahagia.
Berdiri dengan topangan tangan yang menguatkan, sandaran yang menenangkan dan kaki yang siap berlari hanya untuk membuatku bahagia, katanya.
Semua tak berarti jika hati masih tertinggal pada sesuatu yang belum usai.
Harusnya sudah merasa tenang dan nyaman. Semua yang diinginkan wanita telah aku dapatkan. Setiap kalimat yang terlontar darinya tidak pernah melukai hati, tindakan yang dilakukannya selalu membuatku merasa aman.
Namun, semua terasa sekejap. Terasa hanya ketika semuanya datang dan tidak mengabadi.
Kenapa dengan hati ini?
Kenapa masih saja memikirkan sesuatu yang belum usai bahkan ntah kapan di mulai?
Kenapa masih saja merindu yang hilang?
Tuhan, banyak sekali pertanyaan dalam hidup ini. Yang hampir satu tahun ini aku belum pernah menemukan jawabannya.
0 notes
hannafauziyyah · 5 years
Text
Konflik.
Barusan saya menonton video dari Gus Candra Malik, seorang sufi dan penulis buku “Layla: Seribu Malam Tanpamu”. Membaca pikiran Gus Candra Malik lewat buku maupun ucapan rasanya seperti  melakukan penyucian jiwa selebihnya mengkartasis diri.
Gus Candra Malik bilang bahwasanya konflik dalam hubungan antar pasangan terjadi karena saling mencintai. Logikanya dua kutub yang sama: mencintai dan mencintai, ketika bertemu pasti akan saling tolak. Seharusnya ada salah satu yang menggambil peran siapa yang mencintai dan siapa yang dicintai. Yha, jadi tuh ada yang dicintai ada juga yang mencintai. Mereka yang mencintai akan mengabdi, mengurus dan melindungi sedangkan yang dicintai akan merawat dan mengampuni.
Dilain sisi, saya teringat Jean Paul Sartre, filsuf Prancis. kalau dalam cinta itu ada konflik. Ketika seseorang sedang mencintai, maka ia akan mentransformasi dirinya sebagai entitas yang dipenuhi dengan motif ‘memiliki’. Karena motif inilah makanya ia jadi merasa tidak bebas dan merdeka.
Bukankah orang yang saling mencintai itu sama-sama ‘terpenjara’?
Dalam hal ini saya memilih untuk mencintai saja ah~ Sebab saya merasa merdeka didalamnya.
29 notes · View notes
hannafauziyyah · 6 years
Text
Semua Allah yang gerakin
Tadi pagi tidak sengaja aku dipertemukan sahabat lama, Mas B namannya. Ia sahabat kuliah satu angkatan, satu jurusan, dan juga satu kelas. Sejak lulus kuliah jujur saja intensitas komunikasi kami berkurang, entah karena canggung mengganggu kesibukan masing-masing, atau karena kurang mau memulai pembicaraan satu sama lain.
Singkat cerita sahabat tempatku menupang menginap selama di Jogja (Mas W), ia mengajakku ke Jalan Malioboro. Katanya minggu pagi rame, asyik buat jalan kaki. Dari tempat kostnya kami memesan Grabcar. Biasanya ia yang memesan, tetapi karena kebutulan aplikasinya bermasalah, akhirnya aku yang memesan.
Lucunya ketika memesan Grabcar ternyata nama yang muncul di aplikasi adalah nama yang sudah tidak asing lagi bagiku. Aku Kaget kan, dan rasanya seperti menang undian, seneng banget. Pikirku “Mas ini temen kuliahku bukan sih? Perasaan namanya tidak pasaran seperti namaku”. Setelah lihat di profil ternyata benar saja aku sangat akrab dengan wajahnya.
Sesampainya di lokasi, ternyata tepat. Hahaha… kami langsung tertawa terpingkal-pingkal. Ternyata beneran ada ya kebetulan yang dipertemukan itu. Sambil berbincang kami masih bertanya-tanya, “kok bisa yaa?” Akhirnya sahabatku mas B ini bilang, “Biasanya aku engga pagi-pagi loh Nu kalau ke luar, rada siangan biasanya, tapi tadi tuh seperti ada yang gerakin aja buat jalan”.
Kebetulan ini hari minggu, dan sahabatku mas B ini hanya sedang mengisi waktu luang di sela-sela kesibukannya. Terus aku langsung nyaut dong, “Loh aku juga biasanya pagi-pagi nyantai, leha-leha tiduran, apalagi di Jogja memang males banget buat memulai sesuatu pagi-pagi. Cuma kebetulan aja mas W ini ngajak aku keluar buat jalan-jalan.”
Dalam hati, “Apa memang seperti itu yah cara Allah nunjukin sesuatu ke kita”. Kadang kita engga tau harus ke mana, mau bagaimana. Kita cuma jalan aja engga tentu arah, mencari sesuatu yang tujuannya kita sendiri aja belum tau. Ternyata Allah pilihin tuh pas kita jalan. Nanti kita ketemu ini, lewat jalan ini, terus berhenti di sini. Kita Cuma perlu melangkah aja, meski beratnya minta ampun. Allah udah siapin yang terbaik buat kita di depan sana.
Dari situ aku belajar, aku merenung, bahwa selama ini aku belum bener-bener pasrahin diri aku sama Allah. Seolah-olah aku mampu mengendalikan semuanya sendiri. Padahal aku engga bisa apa-apa, aku lemah. Allah yang nunjukin semuanya, Allah yang pilihin semua kebaikan-kebaikan untuk hidupku. Kapan aku harus memulai, dan kapan aku harus berhenti.
Astagfirullah……
—ibnufir
122 notes · View notes
hannafauziyyah · 6 years
Text
Aku hanya penasaran...
Bolehkah ku jumpai sebuah ungkapan penjelasan dalam dirimu?
Tidakkah sedetik saja kau khawatirkan aku dalam hidupmu?
Sebelum kau mengakhiri kisah kita begitu saja, tiba-tiba kau menghilang. Pergi dengan sejuta pertanyaan.
Tidakkah kau berpikir aku akan baik-baik saja?
Sempatkah tersirat dalam benakmu, adakah waktu untuk menjelaskan semuanya padaku?
0 notes
hannafauziyyah · 6 years
Text
Ketika aku dibiasakan tidak mendapat jawaban
Hari demi hari yang dilewati, tanpa tahu setiap detik pesan masuk di ponselmu, tanpa tahu orang-orang mana saja yang kamu temui setiap hari, dan tanpa tahu apa yang terjadi dalam dirimu.
Aku, tidak pernah khawatir sedikitpun kamu berpaling. Tidak pernah berpikir kamu meninggalkan aku dengan beban konsekuensi yang berat atas apa yang telah terjadi pada kita.
Setiap kali aku bertanya, marah, kesal dan benci pada satu orang saja, aku tidak pernah mendapat jawaban sepatah kata darimu.
Aku mengeluh, karena aku menemukan bukti bahwa kamu telah bertemu dengannya pada malam itu.
Aku marah, karena kamu mengijinkan wanita itu memasuki ruangan yang aku kira hanya aku satu-satunya wanita yang kamu ijinkan singgah ditempat itu.
Aku benci padamu, juga wanita itu. Karena kamu dan dia tidak menghadirkan aku dalam setiap tawa yang kalian cipta.
Layak kah aku cemburu pada wanita itu?
Bayangkan, wanita mendatangi kamar kost seorang laki-laki tengah malam. Bagaimana bisa aku terima kenyataan ini? Untuk apa dia datang?
Katamu, hanya untuk menanyakan kabar.
Tidakkah cukup melalui telepon? Melalui pesan singkat? Kurang ajar memang!!!
Kamu dan dia yang salah di mataku.
Ingin sekali rasanya berteriak sekuat tenaga dengan mengucapkan sumpab serapah, binatang paling kasar, dan air mata paling deras.
Tidakkah kau tahu, bagaimana hancurnya aku saat itu?
Sial, aku kecolongan waanita itu.
Dan ya, salahnya kau, tidak mempedulikan aku!
Hebat sekali, sesekali aku bertepuk tangan meski hati teriris. Bertepuk tangan atas apa yang kau lakukan padaku. Rasa kecewa sudah tidak bisa dibendung lagi.
Setelah kejadian itu, apakah aku harus mengikhlaskan? Menerima semuanya?
Tidak tuan, kamu satu-satunya lelaki yang jelas nyata telah mengkhianatiku!!!
Ingat, satu-satunya.
Sebelum bertemu denganmu, aku bertahun-tahun dekat dengan lelaki yang menyayangiku tanpa pernah di kecewakan perihal wanita lain. Kau ini siapa? Baru kemarin sudah banyak tingkah menyakitiku!
Setiap kali aku ingin kepastian, jawaban dan penjelasanmu, kau tidak pernah melontarkan satu kata. Kau tidak pernah memberiku alasan dan jawaban.
Kenapa? Kau takut??
Takut tidak bisa terus terusan dengan wanita itu?
0 notes
hannafauziyyah · 6 years
Text
Setidaknya di Tumblr aku bisa leluasa bercerita tentang kamu. Meski tidak kamu ketahui aku menuliskan setiap yang telah terjadi padaku tentang kita
1 note · View note
hannafauziyyah · 6 years
Text
Baju kodok (2)
"Buat apa sih baju kodok? Buat lebaran, ya?"
"Hahaha masa lebaran pake baju kodok?"
"Kenapa harus pergi (lagi)?"
"Caffeelatte ku, disana ada yang harus aku selesaikan. Kamu harus sabar ya, tunggu aku. Doakan aku. Kita bisa sama-sama terus kalo tugasku sudah selesai semua"
"Tapi aku gamau kamu pergi yang entah kapan kembali"
"Pasti kembali 😊"
1 note · View note