Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Dongeng Fabel Sasakala “Kuya Ngagandong Imahna”
Dijaman baheula, kapungkur mah imah-imah kuya téh aya di sisi-sisi muara. Saban poé kuya gawéna ngan ukur ngahuma (berladang). Kuya getol pisan kana ngahumana téh, indit isuk balik magrib.
Hiji mangsa basa manéhna keur di huma, aya hujan angin anu gedé kacidaan. Tatangkalan loba anu rarubuh, kitu deui jeung imah sakadang kuya milu hiber katiup angin, Brus wéh.. Lép kalem, ragag ka leuwi. Sakadang kuya atuh sedih kapisan, barang balik imahna geus teu aya.
Isukna, kuya nyieun deui hiji imah anu tohaga (bangunan ageung jeung kuat) supaya ulah kabawa angin deui. Hiji poé, kuya balik ti huma tuluy masak keur dahar soré. Sabot masak manéhna ka cai hela, keur di cai manéhna nempo haseup ngebul dina suhunan imahna.
Kuya gancang mareman, tapi geus teu kaburu. Tungtungna mah kuya téh hing baé ceurik bari nempo imahna anu béak ka beuleum. Teu lila, keur kitu ujug-ujug jol baé sakadang monyét kolot anu geus loba huisan. Éta monyét téh ngomong ka kuya. “Tong diceurikan sakadang kuya, nyieun deui baé imah mah!”
“Lain mantak sakali ieu baé sakadang monyét, harita gé kitu baé aya hujan angin gedé, imah kuring ruksak keur ditinggakeun ka huma. Kudu kumaha atuh akalna supaya hayang boga imah anu awét téh?”
“Gampang atuh kuya, ngarah imah hayang ulah cilaka mah babawa baé ulah di tinggakeun. Pék ayena mah, manéh nyieun deui imah anu alus jeung kuat. Engké lamun geus anggeus, ku urang pasangkeun ka tonggong manéh, jieun pantona sakira asup kana sirah baé supaya gampang ngasupkeun sirahna ka jero.”
Éta omongan monyét téh di turutkeun ku kuya, tuluy manéhna nyieun deui imah anu alus jeung kuat, nu gedéna ngukur kana awak, panto di harepna ukur bisa longgor sirah paranti kaluar asupna baé.
Saengges imahna jadi, prok baé dipasangkeun kana tonggongna, ari sakadang monyét anu memenerkeun nana. Tah ti harita mah imah sakadang kuya téh sok di babawa baé di gagandong.
Pesan moral :
Jadi jalma mah kudu getol kos sakadang kuya tapi tong gampang putus asa jeung teu boga akal. Sarta kudu daék babantu ka batur kos sakadang monyét.
7 notes
·
View notes
Text
Merindu itu rasa
Rindu itu datang pada hati yg dalem bukan pada ucapan yg penuh polesan.
Rindu itu hadir ketika hujan deras disertai banjir yg dihentikan oleh adanya cahaya mataharu yang cerah
Berlaku jujur pada hati dan isinya itu sebuah keberanian yg tidak bisa mengalahkan apapun
Tak ada yang tak gembira jika semuanya disampaikan
Silahkan dan tidak dilarang
1 note
·
View note
Text

Terkesan tidak memperhatikan, tapi merindukan
2 notes
·
View notes
Text
Menghias Ulang Keseharian
@edgarhamas
Manusia tak lain dan tak bukan adalah hari-hari yang dilaluinya. Ketika hari berlalu, artinya sebagian nyawanya berkurang. Itulah yang dikatakan Hasan Al Bashri dan diabadikan oleh Abu Naim dalam Hilyatul Auliya. Kalimat singkat yang merasuk segenap zaman. Kaidah sederhana itu harusnya dengan mudah tercerna oleh pikiran kita.
Sebab setiap hari berganti, nyatanya tak ada yang sepasti mati.
Yang lain masih relatif, masih mungkin terjadi atau tidak. Namun mati; sudah dititahkan-Nya bahkan sebelum kita muncul di dunia. Maka sederhananya, mati itu tergantung bagaimana seseorang mengisi harinya. Bagaimana kualitasnya, bagaimana ia berseni menghiasnya.
Itulah setitik renungan ketika kita sedang menyendiri, mengevaluasi hari lalu dan merencanakan hari esok. Kita akan tetap sama saja sampai 5 bahkan 10 tahun ke depan jika harian kita tak bertambah hiasannya.
Hari ini banyak orang merasakannya: rutinitas yang berjalan hampa, membuat manusia bahkan mampu melaluinya andai tanpa nyawa.
Hanya diisi baterai di punggungnya lalu mengulang yang sama, selalu sama.
Maka kemana tujuan bahagia itu? Kalau untuk banting tulang demi menciptakan hari tua yang tenang; justru nanti di hari tua kita malah akan merindukan masa muda kita.
Selagi muda, selagi ada kesempatan, Rasulullah saja bilang, "ightanim", manfaatkanlah semaksimal mungkin, "masa mudamu sebelum masa tuamu."
Caranya? Pertama-tama kita perlu membersihkan lagi visi utama hidup kita.
Untuk apa, untuk siapa, dan apa parameternya. Ia akan lebih indah dan terarah jika dipandu oleh Islam yang paripurna.
Sebab arahnya telah memberi ruang kebahagiaan pada umat manusia sejak zaman Adam sampai kelak akhir manusia. Nabi-nabi pun tugasnya berinti pada mengajak manusia membeningkan visi utamanya dalam hidup ini; menyembah Allah, dengan segala dimensinya dan segala konten beranekanya. Ia bukan ritual semata, ia jalan hidup. Ia bukan gerakan shalat semata, ia desahan napas.
Jika visi sudah terbersihkan, kita akan punya spirit baru untuk menata bagaimana hari-hari berjalan. Orientasinya bukan lagi tolok ukur rutinitas yang membelenggu, tapi naik kelas jadi waktu-waktu produktif yang memberkahi setiap detik hidup berlalu. Jadilah ia menghidupkan, menyegarkan. Karena yang kamu lakukan berbalas kehidupan abadi.
Maka kamu tak resah dan tak pusing. Andai dunia tak memberimu penghargaan semestinya atas hasil kerja kerasmu, maka ingatlah langit selalu adil.
Bahkan Allah Mahakasih melipatgandakan untukmu amal baikmu. Bayangkan saja, niat baik dihitung pahala, melakukannya jadi sepuluh. Berniat buruk tak diganjar apa-apa, melakukan dihitung satu. Betapa baiknya Allah Sang Maharaya.
Saatnya merenung lalu merencanakan, bagaimana harian kita hidup dengan pekerjaan-pekerjaan kecil yang bisa membesarkan ganjaran.
457 notes
·
View notes
Text
"Rukun Syahadat Muhammad Abduhu Wa Rasuluh"
(1). Tidak Ifrath (berlebih-lebihan).
Yang terkandung dalam kalimat "Abduhu" (hamba-Nya) yaitu beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam juga manusia yang diciptakan sebagaimana manusia yang lainnya.
Kita tidak diperkenankan menempatkan beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam melebihi kedudukannya sebagai seorang hamba dan seorang Rasul (utusan Allah Ta'ala). Seperti meminta syafa'at kepada beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam, menisbatkan kepadanya sifat-sifat Ilahiyah yang hanya dimiliki Allah Ta'ala.
Sementara beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam melarang berlebih-lebihan dalam memuji dan menempatkan kedudukannya melebihi kedudukan seorang hamba.
Sabda beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam:
لاَ تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ.
“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagai-mana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka kata-kanlah, ‘‘Abdullaah wa Rasuuluh (hamba Allah dan Rasul-Nya).’” (HR. Al-Bukhari no. 3445)
"Dengan kata lain, janganlah kalian memujiku secara bathil dan janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku. Hal itu sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang Nasrani terhadap ‘Isa Alaihissallam, sehingga mereka menganggapnya memiliki sifat Ilahiyyah. Karenanya, sifatilah aku sebagaimana Rabb-ku memberi sifat kepadaku, maka katakanlah: “Hamba Allah dan Rasul (utusan)-Nya." (Aqiidatut Tauhiid, hal. 151)
Begitupun meminta syafa'at nabi, memohonlah syafa'at kepada Allah Ta'ala, bukan kepada nabi:
Allah Ta'ala berfirman,
قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا (سورة الزمر: 44)
Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafa'at itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. kemudian kepada- Nyalah kamu dikembalikan" (QS. Az-Zumar: 44)
Allah Ta'ala berfirman,
ﻭَﻛَﻢ ﻣِّﻦ ﻣَّﻠَﻚٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻻَﺗُﻐْﻨِﻰ ﺷَﻔَﺎﻋَﺘُﻬُﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺇِﻻَّ ﻣِﻦ ﺑَﻌْﺪِ ﺃَﻥ ﻳَﺄْﺫَﻥَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟِﻤَﻦ ﻳَﺸَﺂﺀُ ﻭَﻳَﺮْﺿَﻰ
“Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).” (QS. An-Najm: 26)
Bahkan syafa'at nabi untuk umatnya di Padang Mahsyar pun diberikan melalui permohonan nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam kepada Allah Ta'ala dengan sujud yang sangat lama dan dengan pujian-pujian yang belum pernah diucapkan sebelumnya.
(2). Tidak Tafrith (meremehkan).
Yang terkandung dalam kalimat "Rasuluh" (Rasul-Nya), yaitu Allah Ta'ala mengangkat derajat beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam diatas seluruh manusia sebagai seorang Nabi dan Rasul. Maka tidak boleh meremehkan kedudukan beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam dengan menganggapnya sebagai tokoh sejarah saja, dan kita dilarang mengolok-olok ajarannya, bahkan ijma' para Ulama, barangsiapa yang menghina dan mengolok-ngolok beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam, maka ia telah murtad. Kita wajib mencintai beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam melebihi cinta kepada orang tua, anak dan manusia seluruhnya, termasuk diri kita sendiri.
Disebutkan di dalam sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ رواه البخاري
“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia”. (HR. Bukhari, kitab al Iman, Bab Hubbur Rasul minal Imaan, no. 14)
Bagaimana caranya?
Yaitu melaksanakan semua konsekwensi dari cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik berupa i’tikad, pernyataan ataupun amalan, sesuai dengan hak-hak Rasulullah yang Allah wajibkan kepada hati, lisan dan anggota tubuh, sehingga beriman dan membenarkan kenabian, kerasulan dan seluruh ajaran beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu melaksanakan kewajiban dengan segenap kemampuannya, berupa ketaatan, ketundukan kepada perintahnya dan meneladani sunnahnya.
Allah Ta'ala berfirman:
”Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah”. (QS. Al Hasyr : 7).
92 notes
·
View notes
Text
Ay kamu sekarang sudah disana tertawa dan bahagia dalam balutan surgaNya...selamat jalan ay...insyalloh kamu husnul khotimah krna kamu orangnya sangat baik..
Ijinkan kenangan bersamamu aku simpan dan seperti pesanmu padaku jika rindu melanda sampaikan alfatihah insyalloh akan kulakukan...
Selamat jalan pelangiku🌈🙏
Tana Ogi Wanuakku
Bugis...
Betapa inginku pulang
Betapa inginku bersua
Betapa inginku menyapa semua
Entah kapan bisa bersama kesana
Ya Rabb, berilah umur,kesempatan n limpahan rezeki agarku bs pulang kesana🙏🙏😇
11 notes
·
View notes
Text

Sudah kurang lebih 2 jam saya terdiam tidak bisa begerak untuk memulai agendaku...
Semalaman trus saya puter recording percakapan waktu kamu nyanyi ditemeni nenong...saya menangkap ay kamu sangat bahagia meskipun aku tau suara lelahmu, tarikan ingus mu krna memang sebelumnya kamu habis mendapatkan kabar tidak baik mengenai kesehatanmu yg jelas itu menambha drop semnagt dan psikologimu
Terngiang trus kamu ay...😭🌈...
22 notes
·
View notes
Text

Aku tersadar pelangiku🌈 gak mungkin kembali...
Jika ia tau bahwa pagi ini sangat begitu indah pasti akan merangkai diksi sehingga tersusun narasi penyemangat di pagi hari...
5 notes
·
View notes
Text

Aku tersadar pelangiku🌈 gak mungkin kembali...
Jika ia tau bahwa pagi ini sangat begitu indah pasti akan merangkai diksi sehingga tersusun narasi penyemangat di pagi hari...
5 notes
·
View notes
Text
Modus...
Saya take beberapa kali agar terlihat sempurna hasilnya..
Dan dirasa maksimal saya langsung kirimkan video cover yang sok sok an itu ke kolom komentar...
Ay bagus neng suka...alhamdulilah dalam hati teh...
Ay request yg judulnya Januari donk ujarnya...wah gak bisa em harus ngapalin dulu chord sama liriknya kenapa emang, kan abi nanti bulan januri ultah tanggal sebelas..wah bagus atuh nya ultahnya sering diingetin sama lagu kaya lagunya gigi 11 januri dia ketawa
Dibulan desember minggu terakhir, neng nanti ultah pengen apa? G pengen apapa doain ajah ya, kalo abi kirim sesuatu boleh gak, apa, baju gitu? Gak usah, ah kamu mah biar tau alamat neng ya..kan namanya juga usaha atuh neng ujarku...
Akhirnya kita ketawa bareng🌈
7 notes
·
View notes
Text
Keterpukulanku...
Diakun sebelah saya pernah rename menjadi hayamwuruk krna mengikuti dia yg rename dg citraresmi...
Tersipirasi dari adanya perang bubat...
Hingga pada akhirnya saya pake disini krna itu...
Kalo melihat review kembali kisahnya mirip adanya keterpukulan yg mendalam tapi dg latar dan tentunya ceritra yg berbeda...dyah pitaloka citraresmi meninggal dunia dan hayamwuruk sangat terpukul sekali..
Begitupula aku...🙏🌈
3 notes
·
View notes
Text
Mengenalmu slm 7 tahun dr SMA,tp tak pernah sekalipun kamu mengatakan sakitmu,ini yg membuatku sedih krn gagal menjadi sahabatmu Neng,,a Pribadi yg kuat berwawasan luas jago debat pintar berkesenian namun sering menangis sesenggukan hanya ketika melihat seorang kakek pedagang asongan lalu teruntai doa dr mulutnya unt kakek tsb.Betapa Lembutnya hatimu Say n Sering membuatku merasa malu dengan karakter kerasku.
@kinantiayu
6 notes
·
View notes
Text
Anura Galuh Citraresmi adalah nama yang sangat indah.Seindah senyumnya ketika mengucapkan salam.
@kinantiayu
7 notes
·
View notes
Text
Waktu mu...Khas mengingatkan
Dijam jam segini habis isya s.d. tengah malam setiap hari tanpa terkecuali kita habiskan waktu ngobrol, komen² chat telpon...pembicaraanya memang khas nya orang "pacaran" ketawa ketiwi, aku gak suka ini itu, akang kok begitu..neng kok begitu...akang bilang kalo gak suka aku komenan dg akun ini itu...
Neng boleh diganti gak poto profilnya, kenapa krna terlalu bagus, mksdnya kang? Ya kerudungnya tidak menutupi dadanya, akhirnya dia ganti
Neng itu poto yg dipasang di profil poto pas lagi dimana ? Dibandung kang, kenapa? Anginya di bandung waktu itu lagi gede ya? Biasa aja kang, itu kerudungnya gak nutupin dada, o ya kang...akhirnya diganti...
Akang mw tanya y neng..kenapa kok sampai mengingatkan begitu, ya neng soalnya abi gak mw neng diliat orang banyak dengan poto itu..akhirnya dia paham...
Ay kok balasnya cuma singkat singkat, gak kenapa² jawabnya tapi kyknya ada yg gak enak ya? Iya abi gak suka akang komenan sama akun itu (menybutkan akun cewek). Yaudah kang silahkan ketang² mangga...akhirnya tak jelasin panjang lebar..akhirnya terima karna memang tidk ada apa apa dg akun itu...
Sekarang kamu tidak ada lagi tidak komentar lagi, tidak nyetatus lagi, tidak lagi ada ketawa khas mu jika bersua diudara...
Simbol emoticon pelangi 🌈 yg sempat aku sandingkan pada nama akunku terinspirasi dari kamu yg selalu mewarnai setiap waktuku dan menjadi khas ku...akhirnya kamu pake di akun ini dan setiap ada status atau komen slalu disematkan emoticon itu🌈 khas sekali...
5 notes
·
View notes
Text
Kamu
Ya alloh...
Dulu kita bertemu pada ketidaksengajaan krna aku tertarik atas cuitanmu yg penuh pesan, berlogika dan narasi yg sangat dalam...
Beranikan diri untuk komentar dengan menyeimbangkan apa yg hendak disampaikan, biarpun menurutku aku gak suka sastra/bahasa yg penting berlogika, gumamku...
Dilike dan balas komen, wah brrti komenku juga diterima dalam frame sastra/bahasa yg mgkn menurutku ini orang suka nulis atau paling gak sekedar mengisi diary nya dibuku pribadi...
Seneng donk akhirnya cuitannya selalu kutunggu dan selalu kubalas memang capek krna harus berpikir apa yg hendak menjadi konten, narasi, logikanya...kelak hingga akhirnya bisa dibalas...
Lambat laun gayung bersambut tidak berhenti pada soal sastra tapi sudah pada ranah unfaedah 😇...seneng jelas krna memang sebelumnya aku main di ditwiter hanya sekedar cari berita dengan TT nya..
Memang dia selalu aktif pada jam² malam sekitaran habis isya s.d. tengah malam bahkan pagi sekitar jam 2an..akhirnya ku beranikan diri untuk deem memperkenalkan diri dengan menyampaikan keaslian akun krna memang ava yg digunakan saya asli foto sendiri, disambut dengan baik kala itu tapi tidak dibalas dg keaslian siapa dirinya...
Waktu terus berjalan, coveran lagu yg aku mainkan sendiri dg keterbatasan suaraku dan teknik gitarku selalu kusampaikan pada komemtarnya dinilailah bahwa lagu dan suaranya bagus, seneng donk tanpa disadari hanya aku dan dia yg melayang pada media sosial itu tidak ada follower lain yg masuk ke kolom komntar atau mensen kita..asyik memang, dan tanpa disadari setiap hari selalu bgitu....tanpa terkecuali...
Pada akhirnya aku sampaikan dideem "saya pengen mengenal lebih jauh terhadapmu" alhamdulillah disambut "ok"
Waktu berjalan setiap hari kumulai percakapan pagi, siang, malam sampai dini hari...pada akhirnya aku merasa gak suka jila dia balas telat atau malah komen dengan yg lain..dan ternyata diapun begitu tapi masih sama² gengsi...berlanjut pada media telpon bersua lewat udara memang asyik orangnya..
Sampai pada suatu ketika di berceritra ada masalah dan saya sampaikan aku berani pasang badan...sampai bilang kalo memnag orag itu pengen ketemu ya temui saya sebagai perwakilan kamu...waktu itu kebetulan saya otw menuju ibu kota dan orang itu kebetulan juga stay disana tapi tawaranku tidak di iyakannya...
Akhirnya memang rasa tidak membohongi keterkaitan selama berkomunikasi dia menyampaikan perasaanya dan kublas dg "ya kita berproses dulu krna saya umur sudah waktunya jadi jika bicara ini pastinya harus sampai finish/menikah" tapi dianggap itu sebuah penolakan tapi sesungguhnya aku pun sama tapi dengan tidak secara langsung menyampaikannya dan takut jika dikenyataan kita tidak bisa menerimnya krna hanya sebatas tuker poto pribadi...
Akhirnya pada suatu waktu saling menyampaikan perasaanya sesungguhnya hingga pembicaraan pada hal² "nikah"
Next....
Masih belum nyangka ajah...
8 notes
·
View notes
Text
Kayuhanku terasa berat sore ini, tidak lagi yg menemani, pagi, siang malam bahkan sampai dini hari, menyampaikan pndangan, berlogika ttg hidup dan menggambarkan sebuah mimpi besar kita...🌈
5 notes
·
View notes