hbachtinusa
hbachtinusa
How To Stop An Exploding Man
515 posts
Last active 3 hours ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
hbachtinusa · 4 hours ago
Text
29 Dhulhijjah 1446 Dan pada....
Penghujung bulan yang nama-nya menyamai nama-mu ini (atau mungkin sebaliknya?)
Rindu itu datang lagi....
Bukan bayang isteriku yang hadir, namun justeru bayang wajahmu....
Maka semua terasa sia - sia,
Kupikir aku sudah melangkah maju dan sedemikian jauh.
Ternyata masih saja merana di tempat yang sama....
Mungkin kau adalah pralambang dari hal - hal yang buruk dan memang akan memburuk
Bila-pun kisah ini dipaksa untuk diteruskan....
Hantu
Pengkhianat!
Gelap!
Malam!
Penyihir!
Rubah ekor sembilan dan sebagainya lagi....
Percayalah! Malam ini akan menjadi canggung dalam biduk rumah tangga-ku yang masih saja rapuh dan jauh dari kata sempurna ini.
Sebab tentu saja, aku malah merindukan-mu.
1 note · View note
hbachtinusa · 7 days ago
Text
22 Dhulhijjah 1446 Sekadar ditambal....
Bukan ditenun hanya disulam.
Aku atau mungkin sebagian dari kalian
Harusnya sudah paham betul....
Bahwa semua ini tak akan menyembuhkan,
Hanya memindahkan luka dari satu titik ke titik yang lain....
Tidak pernah ada pengampunan hanya pengurangan yang juga bukan berarti tidak akan ada penambahan di kemudian hari
Sekilas ini memang rumit,
Meski bagiku semua sudah kepalang tawar
Arah perjalanan-nya masih sama
Menuju kepada penghakiman dan akhir itu sendiri,
Lantas aku yang lemah dan pasrah dan berharap untuk segera sampai pada tujuan....
Matahari? Ah sinarnya sudah lama
Tidak pernah ditujukan kepadaku.
1 note · View note
hbachtinusa · 8 days ago
Text
21 Dhulhijjah 1446 Semakin merasa....
Sepi
Dingin
Sunyi
Sendiri
Dan aku tak pernah keberatan untuk mengakui bahwa sebagian besar adalah akibat kesalahanku sendiri
Namun apakah memang seperti itu? Apakah semua yang terjadi hari ini, hanya diakibatkan karena salahku seorang?
Apa memang dahulu aku meminta semua skenario ini?
Atau ini hanya sekadar hasil dari pelemparan dadu secara acak?
Persetan denganku
Persetan dengan-mu
Persetan pula dengan seluruh penghuni neraka ini.
Aku hanya gundah dan khawatir pada nasib kekasihku
Kenapa dia juga harus turut dibenamkan dalam kandang ini?
0 notes
hbachtinusa · 17 days ago
Text
Tumblr media
“You walked, by chance, into a life I wasn't proud of, and from that day something started to change. I have breathed better, I have hated less, I have freely admired what was meant to be.
Before you, without you, I adored nothing.
With you, I have accepted more things, I have learned to live. That's probably why I've always mixed my love with so much gratitude.”
// Albert Camus to Maria Casarés , Correshandence
210 notes · View notes
hbachtinusa · 19 days ago
Text
10 Dhulhijjah 1446 Malam selalu....
Terlihat lebih kelam daripada apa yang mampu di visualisasi kan oleh sepasang mata.
Kau masih saja berkata, bahwa semua itu hanya ilusi! Hanya halusinasi! Karya alam pikir-ku yang memang sudah terlalu kabur.
Benarkah? Sebab kini-pun hantu - hantu tengah bersenda-gurau dalam kesunyian, dan bau - bau kematian semakin tajam disana - sini.
0 notes
hbachtinusa · 22 days ago
Text
Omon - Omon Waroeng'an (01)
Kenapa kita membenci perang?
Karena perang itu bukan sekadar tentang melenyapkan para penjahat serta manusia - manusia rakus dan ambisius
Karena perang itu bukan sekadar tentang turut melenyapkan mereka yang abu - abu, yang cukup baik namun juga tidak terlalu buruk....
Perang adalah bajingan buta dan tolol yang hanya mampu merusak, mengubur dan menghancurkan....
Si Buta dan tolol yang tidak bisa menbedakan mangsa....
Siapa saja yang berada dalam cengkeraman-nya akan terlindas hingga menjadi abu....
Termasuk para wanita yang lemah dan anak - anak yang memang tak berdosa
Semua bisa menjadi korban! Karena itu kita membenci perang!
Sekarang ke topik lain, menurut sampeyan - sampeyan bagaimana? jika di suatu negara yang seharusnya damai, yang selalu mengklaim sebagai yang paling sopan dan alim, dengan (sekali lagi) klaim-nya sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbaik di seluruh penjuru planet, gemah ripah loh jinawi
Justru ada anak - anak usia belia yang Ijazah-nya terpaksa ditahan oleh pihak yang berkepentingan karena orang tua yang bersangkutan konon belum sanggup memenuhi BIAYA ADMINISTRASI pendidikan yang menjadi hak dasar anak - anak mereka?
Apa hari ini-pun kita sebenarnya juga tengah berperang?
Melawan siapa? Dan apa?
2 notes · View notes
hbachtinusa · 24 days ago
Text
06 Dhulhijjah 1446 Sebenarnya semua....
Kebodohan ini hendak menuju ke mana?
Aku yang sudah kepayahan
Dan kau yang terus bertaqqiya bahwa tak pernah ada khianat dan seluruh dunia sedang baik - baik saja.
Maksudku dengan tingkatan kesadaran paling rendah-pun seharusnya Kau-pun tahu bahwa bukan hanya dirimu namun juga diriku bersama orang - orang yang berangkat dari akar yang sama dengan-mu juga tengah dihantam badai....
Kita terombang - ambing dalam kapal reyot yang sama dan selalu begitu!
Namun mengapa? Saat badai mulai mereda, kau justru lebih mengkhawatirkan nasib - nasib mereka yang tengah berada di atas kapal para Saudagar, yang bahkan tergoyangkan-pun tidak....
Sehina itukah kami di matamu?
Jangankan menanyakan kabar,
Memandang kami-pun kau tak sudi....
Dan lagi - lagi atas nama Moralitas, Kepantasan, Suri Tauladan dan sebagai-nya
Kami masih harus tertunduk, tak boleh sebegitu saja mengutuki dan menyumpah serapahi nama-mu.
0 notes
hbachtinusa · 27 days ago
Text
03 Dhulhijjah 1446 Meski dengan....
Semua penyangkalan,
Semua pernyataan,
Semua pembelaan....
Hingga berjilid - jilid buku putih sekalipun
Tetaplah kita yang sebenarnya bersalah!
Kita adalah si Penjahat dan sang Pendosa
Berapa banyak yang tersia- siakan?
Berapa banyak yang terbuang begitu saja?
Berapa banyak yang tersakiti?
Mimpi - mimpi yang terbunuh
Mimpi-mu, mimpi-ku dan mimpi mereka....
Kau kemudian berkata,
Bahwa selalu ada jalan pertobatan....
Pertobatan yang macam apa? Bukankah itu tidak lebih dari cara yang paling baru untuk menghindar dan membatu?
Kau pikir langit sedemikian bodoh, hingga percaya saja pada dusta - dustamu yang sudah berkali?
Akan hal-nya aku,
Jelas aku ini sudah turut menjauh
Dari segala yang lurus dan suci
Namun sebagai prajurit,
Aku bukan seorang yang digariskan untuk berlari....
Tuntutan dharma bakti adalah untuk berhadapan dengan semua konsekuensi
1 note · View note
hbachtinusa · 28 days ago
Text
01 Dhulhijjah 1446 Waktu seolah....
mengejar dengan beringas.
Dada bergemuruh! Berjuang untuk segera lepas....
Lantas semua ini demi apa?
Toh! Telah kulihat pula,
Bahwa mereka - mereka ini tengah berlarian di antara kawanan awan
Maka memang tiada alasan bagiku untuk menolak tidur....
Tirai - tirai panggung ini memang sudah harus diturunkan.
1 note · View note
hbachtinusa · 1 month ago
Text
20 Dhulqidah 1446 Yang pertama....
Aku memang masih sebegitu bodoh....
Namun aku tak akan membela diri.
Dan semua menjadi Kesalahan-ku
Yang kedua, aku sepenuhnya salah
Dengan cara apapun, aku-lah memang penjahatnya.
Apa aku pernah menyesal?
Tentu saja! Bahkan rasa - rasanya seluruh sisa umurku ini tak akan sanggup memperbaiki apa - apa yang telah tertoreh....
Sengaja atau tidak, aku-lah penjahatnya
Tidak ada pembelaan....
Yang Ketiga....
Ah yang Ketiga,
Jelas - jelas aku menyia-nyiakan seluruh berkah langit dan bumi
Seluruh sebab aku yang Pandir ini diberi kesempatan lagi dan lagi
Namun yah, aku semakin menyakiti-nya
Wajar jika kini aku merana
Wajar jika aku terjebak dalam neraka
Wajar bila aku merasakan semua kecewa ini....
Aku yang ditusuk dan sibuk mengasihani diri , padahal di masa yang paling lalu, di masa yang lalu bahkan di masa yang baru terjadi beberapa hari yang lalu
Aku hanya tahu tentang menusuk dan menusuk....
Kata mereka setiap dari kita hanya memiliki 3 bintang, ketiga-nya sudah dihancurkan,
Maka aku masih senantiasa terheran - heran, mengapa aku masih disini
Berputar - putar dengan apapun ini.
2 notes · View notes
hbachtinusa · 1 month ago
Text
17 Dhulqidah 1446 Aku selalu....
Percaya pada nilai - nilai
Aku dibentuk oleh nilai - nilai
Pada akhirnya aku hanya memiliki nilai - nilai
Namun apakah ini semua benar?
Apakah ini semua patut?
Apakah ini semua bisa diandalkan?
Sebab bukan hanya sekali
Aku mendengar betapa nilai - nilai ini juga turut bersiasat di balik tirai,
Sebab bukan hanya sekali
Aku mencium bau busuk kebohongan dari arahnya,
Ah!
Setan - setan tumbuh dan berkembang
Menjadi tugu - tugu raksasa baru
Dan aku masih saja sibuk mendefinikan kesetiaan pada nilai - nilai
0 notes
hbachtinusa · 1 month ago
Text
14 Dhulqidah 1446 Bahwa meski....
Kau bilang Bahwa semua adalah akibat dari Kekhilafan....
Bahwa kau tak sengaja,
Bahwa kau tak menduga akan berakibat dan menjadi.
Namun luka-nya tak kunjung mengering,
Sakitnya menjelma bagai hantu yang bergentayangan di sepanjang pergantian malam.
Kelak! Seiring dengan berjalannya waktu
Aku juga akan menua, menjadi bodoh dan alpa
Bahkan aku bisa saja lupa akan detail - detail kecil bersama kekasih-ku.
Namun, saudara-ku....
Terhadap pengkhianatan-Mu manalah mungkin aku bisa lupa!
2 notes · View notes
hbachtinusa · 2 months ago
Text
2 notes · View notes
hbachtinusa · 2 months ago
Text
06 Dhulqidah 1446 Meski jauh....
Terbenam dalam palung jiwa
Nyata-nya ini tetap merupakan suatu cita
Bahkan mungkin merupakan cita yang paling tulus dan serius
Dibandingkan dengan semua ingin - ingin yang lain
Yang pernah Lahir ; Yang pernah ada ;
Menakutkan?
Sampai hari ini-pun aku juga terkadang masih merasa demikian.
Namun bukankah dalam kehidupan ini, aku tak melulu tentang aku.
Semua telah dipikirkan secara matang dan masak, secara dalam dan jernih.
Dan memang ini-pun masih sebuah cita
Yang senantiasa berusaha ku wujudkan, baik secara sadar maupun tidak....
Bukankah ini akan menjadi skenario penyelesaian yang terbaik? Bagi-mu, Bagi-mu, baginya dan terutama bagiku....
Aku percaya bahwa semua makhluk yang bercita selalu ingin mencapai wujud hingga purna.
Demikian juga hal-nya dengan aku!
Sungguh jika memang semua ini akan terwujud....
Aku tak akan terlalu perhitungan
Aku akan berhenti menjadi setan yang berisik.
Diam dan menerima saja....
Tidak ada lagi perjuangan untuk keadilan
Tidak ada lagi perjuangan untuk kesetaraan
Tidak ada lagi perjuangan untuk semua omong kosong.
Ku terima semuanya dengan ikhlas, sebab tentunya saat itu, saat semua ini mewujud, aku telah menjadi sedemikian ringan dan tenang.
2 notes · View notes
hbachtinusa · 2 months ago
Text
02 Dhulqidah 1446 pada akhirnya....
Setiap serangan memang tak terelakkan dan harus diterima
Luka - lukanya bisa ditahan, diminimalisir hingga mungkin kelak akan turut pudar juga,
Namun rasa pengkhianatan....
Ditinggalkan dan dinista
Ditikam dan dibiarkan untuk mati secara merana.
Apa mungkin bisa dilupakan?
Apalagi dimaafkan?
Lagi pula kenapa harus selalu memberi maaf? Mengapa harus menjabarkan berbagai macam skenario pengampunan?
Kenapa harus menerima begitu saja? Mengapa mesti menghapus dendam?
Toh Serigala - serigala itu masih saja sama
Toh penjahat - penjahat itu masih sama saja
Toh Setan adalah Setan
Nihil Insyaf dalam kamus penghidupan mereka
Maka mengapa lagi - lagi aku yang harus menjadi domba
Maka mengapa aku yang terus melacur dan menghibur?
3 notes · View notes
hbachtinusa · 2 months ago
Text
29 Shawwal 1446 memandang angka....
Demi angka.
Sejujurnya masih terbersit rasa khawatir
Meski selalu meyakini bahwa
Ini merupakan solusi paling logis nan masuk akal....
12 purnama atau mungkin kurang....
Jelas tidak berharap lebih
Karena aku masih berbahagia dalam warasku
Sama - sekali tidak ingin terseret
Arus seluruh dunia yang kian terbalik - balik
Aku salah!
Aku benar!
Peduli Setan....
Toh aku pernah berjuang dan bertarung laik-nya harimau
0 notes
hbachtinusa · 2 months ago
Text
27 Shawwal 1446 Dan baru....
saja terjadi.
Udan....
Petichor....
Ning malah Sumuk
0 notes