Photo
Source: souma-stela, via IslamicArtDB
501 notes
·
View notes
Quote
menemukanmu, seperti aku menanti hujan aku bahagia, namun kebasahan mendengarmu berkata, aku seperti memainkan dawai tajam pada biola indah, meski jemariku terluka sajakmu untukku aku suka itu, menerangi setiap denting waktuku aku tau itu racun namun tak tau mengapa, masih tetap saja ku minum aku bodoh, biarlah karna menemukanmu, seperti meretas mimpi yang begitu tinggi aku gila akan romansamu aku tenggelam, pada mimpi yang menginginkanmu untuk terus saja menulis sajak tentangku hingga pada akhirnya, akulah yang kemudian mati lalu tenggelam dalam sajak-sajak yang kau cipta untukku
jalan kita buntu, kau dan aku tau itu. namun kebahagianku akanmu menjadi penikam paling tajam yang akhirnya membunuhku.aku tau kau mencintaiku, namun kita juga selalu tau bahwa takdir adalah yang terbenar dari cinta itu sendiri. lalu kita akan berjalan pada kaki kita masing-masing, hingga takdir menuntun yang lain untuk menemani langkah di kemudian hari. lalu sajak ku dan sajak mu, tidak akan lagi pernah menjadi kita.
0 notes
Text
TERUNTUK WANITA-WANITA PENGHUNI SYURGA
Ada kisah pagi ini, dengan secangkir teh hangat menemani bumi yang kelabu, awan mendung menyelimuti kotaku
Bersama hati yang bertanya, kemana arahnya putaran waktu yang tengah ku susuri ini
Ini kelabu, mengabu
Lalu, kisah ini akan bermula :
“kepada para lelaki tua itu aku bertanya, apa yang membuat engkau bangga pada anak perempuan mu wahai bapak? Pekerjaan yang menjanjikan? Pengacara? Manager? Bos besar? Atau seperti orang indonesia kebanyakan? Pegawai negri, di negri yang rasanya akan meledak karna begitu banyaknya pegawai?
Duh bapak, bolehkah aku keluhkan banyak padamu tentang betapa gundahnya hatiku dengan ambisi itu?
Wahai bapak, bolehkan aku mengajarkanmu tentang dunia yang mungkin seumuran denganmu namun tak sejemaripun denganmu.
Kenapa wanita menjadi mulia dalam agama, pak?
Namun kenapa begitu banyak justru dilalap api yang menghanguskan hingga tulang belulang?
Pak, kenapa ketika anak perempuanmu menikah bapak dan ibuk adalah yang ketiga?
Aku belajar dari seorang teman, tentang bapak nya yang begitu ikhlas dalam menerima aturan, aturan kehidupan, tentang anaknya yang pada akhirnya menjadikannya si nomor 3, lalu si nomor 4.
Perempuan itu pak, mulia karna abdinya.
Abdinya dulu kepada ibuk kepada ibuk kepada ibuk yang berbagi darah dan daging setubuh 9 bulan 2 tahun lamanya, kepada bapak yang membesarkannya penuh keringat dan darah, hingga iya beranjak dewasa
Lupa karna dunia
Abdinya kepada suami yang kemana pergi butuh untuk selalu di dampingi
Abdinya kepada mertua karna rela berbagi si gagah perkasa
Pada akhirnya waktu berputar, bapak akan menua, yang muda akan tiba
Wanita itu mulia pak,
Padanya dititipkan amanah, para mujahid mujahid muda
Wanita itu mulia pak,
Dari lisannya akan terujarkan alfatihah, si mujahid muda mengamalkan, hingga mati iya kelak
Meski tak tau berapa umurnya
Dari tubuhnya tergerak sembah sujudnya, si mujahid muda mengikuti, hingga mati iya kelak
Meski tak tau bila waktunya
Dari tangannya si mujahid muda makan, menjadi besar dan kuat, iya berjalan dijalan Sang pencipta
Bertopang pada ibunda tercinta, hingga kuat iya berjalan, iya gandeng sang wanita yang membesarkannya
Lalu bapak, bolehkah aku bertanya?
Adakah bapak temui pekerjaan yang lebih mulia bagi wanita, selain dari kisah yang aku sampaikan?
Kepada bapak
Tidak kah engkau bangga pada anakmu dengan semua pekerjaan mulia itu?”
Rinai telah turun, hatiku bergemuruh menderu-deru
Ingin sekali kusampaikan pada bapak :
“ini jihatku pak, masa muda ku buruk. Lalu ini jihat ku. Kelak jika wanita setengah tua ini menjadi layu dan mati. Setidaknya aku membawa bekal, untuk kelak mengajakmu bersamaku dan mujahid-mujahid muda ku, ketempat terindah yang selalu kita harapkan.
Kecewalah pada ku, marahlah, aku tak mengapa, bapak masih tetap yang tercinta.
Dan terimakasih untuk pendidikan tinggi yang engkau telah perjuangkan untukku, pada akhirnya inilah abdiku, pak. Pada ‘rumah’ tempat aku bernaung”
Cangkirku telah kosong,
Mujahid muda ku memanggil, kami akan melanjutkan ilmu hari kemarin.
Perjalanan indah, untuk bertemu dengan-Nya.
2 notes
·
View notes
Text
ini hanya sepenggal cerita cerita tentang PULANG tepat pada waktunya
tidak ada yang lebih berat sore itu, di kala kopi menemani setiap kerumitan kehidupan.
ini bukan lagi tentang kopi, tapi tentang pulang, membawa serta setangkai mawar.
aku bercerita :
“sungguh, terkadang kita harus berubah menjadi orang lain, menjadi bukan kita yang sebenarnya. apa ada yang salah jika itu baik?
memang sungguh perlu, berubah untuk orang yang kita cinta. meski tak semudah seperti ucapan dan tak seringan seperti kedengarannya.
tapi, percaya atau tidak, jika tiba saatnya kita berhasil membuat orang yang kita cintai bahagia maka kebahagian yang lebih besar justru akan terjadi pada diri kita sendiri, kawan.
bagaimana tidak? apa yang kau cari dalam hidup ini setelah penat dengan rutinitasmu sepanjang waktu, kawan?
senyum merekah dari hati bahagia pada tubuh yang selalu rindu untuk kau peluk, meletakkan semua penatmu, laramu, gundahmu. kau rindu mentari terbenam deminya, dan kau gundah menyongsong fajar karnanya.
hidup bukan hanya tentang menghidupinya, kawan.
tapi tentang memupuk dan menyiram agar si bunga mawar terus tumbuh dan merekah.
kemudian layu?
kau salah kawan, pucuk-pucuk baru si bunga mawar akan selalu tumbuh dan bermekaran, oleh bahagianya. indah.!!
pulang lah kawan, mawar tak pernah indah jika hanya tumbuh dan membesar tanpa si bunga mawar. si bunga mawar lah harga mati sebatang mawar.
pulang lah kawan, wanitamu menunggu untuk kau bahagiakan. dengan bahagianya maka tentu bahagiamu akan datang melebihinya.
bagaimana tidak? jika dialah sumbernya.
karna ini cinta, kawan. cinta kepada pelengkap rumahmu”
Nasehat dalam secangkir kopi, tentang waktu untuk pulang.!!
July, 26th 2018
0 notes
Text
pagi ini mendung bukan tentang hujan
tapi tentang hati yang merindu
bukan tentang rindu kepada hujan yang tak kunjung tiba
tapi rindu kepada reda yang tak tau kapan bersinggah
.
hai mentari
lupakah kepada pagi yang memerah?
0 notes
Text
karena tak semua mata manusia menilai kita dengan sama baiknya, atau sama buruknya parameter setiap mata dalam menilai berbeda-beda, hasilnya sudah bisa dipastikan berbeda pula . kita berjalan saja pada jalur-Nya 'cause sometime what we need is just "move" . tinggalkan saja yang membenci di belakang, karena apapun yang kita lakukan mereka akan tetap saja benci . tutup saja telinga terhadap orang-orang yang terlalu banyak bicara mengejar dunia, karena mereka mungkin lupa bahwa dunia tak berkaki hingga bagaimana ia bisa lari . andai sang Nabi terakhir masih disini, mungkin ia akan bersedih menyaksikan betapa kini dunia sangat menjadi idola, melebihi umat mengidolakannya . aku ..... mungkin sama saja, tak sepenuhnya berbenah
0 notes
Text
meski hening terkadang tak dapat samarkan gelapnya jiwa setidaknya senyaplah jangan kau paksa gugurnya daun segemuruh turunnya hujan itu tak sama, tak akan menjadi sama . senyap namun kusam bening namun gaduh . tak ada sempurna, jangan di cari yang hanya menimbulkan lelah . tunggu lah saja Allah punya cerita
0 notes
Text
kau sendiri juga tau kan, aku sangat suka bekerja keras . kau juga pasti tau bahwa aku lebih senang berpayung awan dibanding duduk diam menjemukan . hari ini aku sibuk memikirkan tentangmu pun tak sempat . kini, tempat ku disini jauh dari keramaian khas wanita kebanyakan . esok lusa siapa yang tau mungkin saja tempat ku di hatimu ~~
0 notes
Text
disisi sebelah mana dari diriku engkau ingin berdiri? dari sisi sebelah mana engkau ingin memulai? . jika hitam, maka kita akan hitam bersama jika putih, maka kita akan putih bersama . kau bisa lihat bukan, aku tengah berdiri disisi hitam ku sudikah engkau menarikku? . kemari lah mungkin kau akan suka ke 2 bagian itu, imam ku ~~~
0 notes
Text
ya ~~~ ada saatnya dalam hidup kita hanya seperti bayangan samar .... bahkan kadang tak terlihat namun ~~~ kita tetap ada, bukan? . bahagialah~~~ bahkan meski bagi sekitar, engkau hanyalah semu
0 notes
Text
teruntuk permata cinta ibu dan ayah kelak
.
nak, ibu ingin berpesan
jika kelak hingga jemari kecilmu menyambangi dunia yang hanya sementara ini
jangan lah engkau biarkan ia menyentuh hitamnya dunia
jika kelak kaki-kaki mungilmu berkesempatan merasakan gemuruh perputaran bumi
jangan lah engkau biarkan ia menapaki gemerlapnya dunia
.
nak, ibu ingin berpesan
kelak jika waktu mengizinkan engkau bertumbuh
jemari mungil itu, biarkan ia selalu menjadi pemandu zikirmu
kaki yang selalu melangkah dalam kebaikan
hati yang selalu kuat meski dunia menjauhi
lisan yang tak pernah dusta
mata yang selalu melihat pada kekurangan diri, bukan pada orang lain
.
nak, ibu selalu berharap
setiap detak jantung mu adalah cinta, cinta kepada-Nya
.
nak, ibu tau ini hanyalah dunia
kelak jika keburukan menghampiri mu
bukan karna ibu dan ayah melihat
tapi takutlah karna Allah yang melihat
.
semoga kelah, engkau adalah penolong
bagi ibu dan ayah mu
0 notes
Photo
Teruntuk anak-anak ku, hamba-hamba yang (InshaAllah) di cintai oleh-Nya ...
nak, jika kelak engkau ada
maka ketahuilah bahwa masa muda ibunda mu penuh dengan kesia-siaan
aku tak menuntut ilmu dengan sungguh
aku tak menutup auratku dengan benar
aku tak bergaul dengan semestinya
aku tak berbatas dalam berteman
aku tak selalu sholat dengan baik, dengan benar, tepat waktu
aku tak mengaji septiap hari
aku tak berbakti dan tak membanggakan orangtua ku
nak, jika kelak engkau ada
maka ketahuilah bahwa ibunda mu tersadar oleh batu sandungan yang besar
sakit tak terperih
wahai anak ku
aku bangkit dari perih ku terseok-seok
tau kah engkau nak, Allah menolongku meski aku telah meninggalkannya begitu - lama hingga jauh
wahai anak ku
tak terhitung berapa tetes air mata yang ku jatuhkan menyesali masa muda ku
tak nyenyak tidur ku
tak habis pikir atas masa muda yang tak kan pernah kembali dan tak dapat ku perbaiki
nak, jika kelak engkau ada
maka ketahuilah bahwa ibunda mu bangkit untukmu
karna anak akan mencontoh kepada orangtuanya
demi engkau aku berbenah
ku perbaiki akhlak ku, ku perbaiki sholatku, ku perbaiki semua yang semestinya telah lama aku lakukan
wahai anak ku, meski kini engkau belumlah disini
ketahuilah nak,
ku upayakan segala yang tebaik untuk mu dengan memperbaiki diriku
karna
bagaimana akhlakmu akan baik jika ibunda mu tak baik
bagaimana kau akan mencintai Allah sedemikian dalam, jika ibunda mu tak pernah mengajarkan arti cinta kepada-Nya
bagaimana kau akan memahami Al-Qur’an jika ibunda mu saja tak pernah mengajarkanmu mengaji
nak, akan ku tepis semua itu, meski engkau belum disini
kelak engkau harus tau anak ku
meski engkau belum disini
aku telah menangis mendoakan mu agar menjadi yang terbaik dimata Allah
aku telah menumpahkan semua air mata ku agar engkau menjadi pejuang agama Allah
aku telah terbangun dalam malam ku, agar engkau tak sedikit pun mendurhakai Allah
aku telah berharap kepada Allah agar engkau tak pernah menyakiti hati orang lain, terjaga akhlakmu, santun, meneladani Rasulullah dan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadist
nak, jika kelak tak sempat engkau temui aku karna lemah ku
ketahuilah nak,
aku begitu takut engkau terjebak dunia maka jangan pernah engkau berpaling dari Allah
ketakutanku membuatku begitu mencintai islam jauh sebelum kau ada
aku mencintai mu, ketika iman tengah mekar di hatiku
nak, cintai islam seperti kau mencintai diri mu sendiri, namun cintai Allah melebihi itu
dan aku? Tak penting kau mencintai ku atau tidak nak, cintai Allah saja dulu
karna jika engkau telah mencintai Allah, maka sudah pasti engkau akan mencintai ku
teruntuk “mujahid/mujahidah” ku, fisabilillah ~~
0 notes
Quote
Dear my future, laki-laki yang mencintaimu akan selalu berusaha memenuhi pintamu, selalu mencoba membahagiakan dirimu dan melakukan apapun untukmu. Namun hanya jika dia pun yakin, bahwa dirimu benar-benar mencintainya sedemikian karenaNya, bahwa dirimu bersedia untuk selalu ada di sisinya saat mungkin tak ada seorangpun yang mendukungnya. Bahwa hatimu akan selalu ada untuknya, tanganmu akan seerat itu menggenggam tangannya, apapun kisah dan cerita yang sedang dilewati bersama, apapun resah dan bahagia yang dilalui bersama.
©Quraners (via quraners)
289 notes
·
View notes
Quote
kepada cinta yang tak pernah surut seperti laut kepada cinta yang bahkan lebih luas dari sekedar samudera kepada cinta yang sungguh lebih indah dari pesona senja . aku tau takkan pernah ada hari ibu karna keberhargaan mu bahkan tak pernah cukup terhitung hari . kepada hati yang bahkan melebihi beningnya embun kepada rona yang tak pernah pudar dalam setiap detik kehidupan . terimakasih, meski itu saja tak pernah cukup terimakasih, meski tak kan pernah terpungkiri bahwa hati terkadang penuh gumam . terimakasih, MAMA . cinta? tak perlu ditanya melebihi O2 di dalam darah dan N2 pada semesta . sekian
0 notes
Quote
senja tadi ketika aku mengantarnya untuk berangkat menjemput rezeki, dia bertanya kepadaku “apakah kau bahagia?” . duhai penyempurna separuh agamaku, jika saja kau tau bahwa aku menangis malam tadi, dalam tawa kita, setelah ku ucapkan begitu banyak doa baik untukmu di hari ulang tahun mu ini, kau pasti akan mengerti, betapa aku bersyukur Allah telah pilihkan engkau untuk melengkapi sisa hidupku. kau pasti akan mengerti betapa aku tak ingin yang lain meski lebih. karna pada mereka tak kan ku dapati hati mu, hati setulus kerumun air yang jatuh dari tebing seberapa keras pun hempasan disambut karang namun tak hancur. karna pada mereka tak kan ku rasakan cinta sebesar cakrawala penuh doa. . wahai imamku, masih kah kau ingin tau apakah aku bahagia? . ini masih datar sayang, perjalanan kita masih panjang. tak perlu kau risau tentang jalan yang berliku, tak perlu kau resah tentang gemuruh hujan menerpa. kerikil tajam tak selalu melukai langkah, sayang. . tenanglah sayang, bukan aku, tapi ada Allah disini.
1 note
·
View note
Quote
kau tau betapa aku mencintai ombak menderu-deru, tak perduli terik menyambar-nyambar memberi kilatan sekujur badan. kau tau itu. semilir syahdu ketika senja menyapa adalah indah yang sempurna di kedua pijar bola mata. sepertinya aku salah. ada dua pasang bola mata, kini. deru ombak tak lagi sama seperti dulu, deru di dada ku seperti sahut menyahut bersama ombak, kini. cinta, terimakasih telah menjadi penyempurna senjaku ~~~
0 notes
Quote
jika tak dapat ku lukis angin . boleh kah ku untai tangga bergelayut di antara ribuan partikel penyerang gravitasi - Mu, Tuhan? . aku lelah ... . boleh kah doa ini ku kirim lewat angin? lewat laut? akan kah aku menembus meteor - Mu, Tuhan? akan kah mengalir ke arah - Mu? . Jawablah panggilan ku, Tuhan ... . meski sebentar meski di waktu krusial meski tak layak . karna aku tak lagi ingin menjadi warna pada remah dedaunan berguguran karna terkadang aku menyerah pada lautan berombak bergejolak . bisakah mentari menenggelamkan aku layaknya petang yang penuh kekaguman? bisakah aku tak marah pada angin yang merebahkan rerumputan? . Tuhan ... Hanya sebentar, menolehlah pada senja yang memudar . Aku ...
0 notes