Lebih baik biarkan mereka pergi daripada buat mereka menunggu.
Biarkan mereka menilai sendiri tanpa perlu menceritakan keadaanmu.
Aku tidak pernah menghindari siapapun. Aku hanya membangun tembok yg sewajarnya. Karena aku selalu merasa belum siap untuk maju & aku takut sudah menjadi fitnah buat mereka.
Aku sangat terbiasa dgn kata 'datang & pergi'. Tp kali ini berbeda, aku dibuat bingung karena yg datang lalu pergi kemudian datang lagi adalah orang yg sama.
Ya! sampai aku menyadari dia sudah menunggu tanpa aku minta. Aku merasa tdk enak & selalu meminta dia pergi utk menemukan kebahagiaannya. Tp dia memilih bertahan.
Entah krn perasaan tdk enak atau telah dibuat luluh krn keseriusannya, akhirnya aku memilih utk berjuang. Berpikir keras bagaimana caranya agar aku siap utk maju. I prepared everything. Bahkan utk orang2 tercinta yg nanti aku tinggalkan. Aku berusaha keras utk mewujudkan semua yg mereka mau sebelum aku pergi bersama orang yg telah aku buat menunggu itu.
Seiring berjalannya waktu, aku disibukkan dgn persiapanku. Sampai pd akhirnya aku berpikir, mustahil aku bisa mewujudkan semua keinginan orang2 tercinta disekelilingku, keinginan manusia tak terbatas. So, aku mencoba memberanikan diri utk bilang apa yg aku mau. Yaa.. meskipun maju mundur jg :D krn aku selalu takut utk mengatakan hal ini. Aku takut jika aku pergi, mereka belum siap dgn tdk ada nya aku lagi ditengah2 mereka. Sampai akhirnya aku beranikan bilang & ini kali pertama aku memperjuangkan apa yg aku mau. Responnya? unpredictable! "Jika dia benar mencintaimu, dia pasti datang lagi. Tp blg padanya, kita minta waktu 1-2 tahun lagi."
Hari demi hari aku lewati dgn keyakinan, dia pasti kembali. & aku ingin saat dia datang aku sudah siap. Aku yakini itu. So I take my time, utk memperbaiki diri menjadi seseorang yg siap lahir & batin utk menemani hidupnya.
Dalam penantian aku selalu meminta petunjuk dr Allah, apakah memang dia orangnya ? Aku meminta padaNya petunjuk dgn sejelas2nya petunjuk tanpa ada keraguan. Hari terus berjalan & dia tdk kunjung datang. Aku sempat berpikir, apa doaku sedang dikabulkan? Apa ini isyarat dari Nya bahwa dia bukan yg terbaik untukku? Ah, tp aku masih dgn keyakinanku.. keyakinan bahwa dia pasti akan datang.
Aku lanjutkan penantianku. Memilih menunggu tanpa pernah berani menyapa apalg memulai pembicaraan perihal kebersamaan yg dulu sempat ia tawarkan. Bahkan pesan dari orang tuaku blm jg aku sampaikan.
Aku tdk mau mengusiknya, dia sedang serius menjalani kehidupannya yg sekarang. Aku berkaca lalu berkata pd diriku sendiri "Kamu berharap dia dtg setelah kamu meminta dia pergi? Lalu saat dia dtg kamu masih mau minta dia buat nunggu? Ah, jahat sekali aku."
Hingga pada akhirnya aku serahkan saja semuanya pada Allah.. dan terus berdoa agar petunjuk itu segera datang.
Ya! Hari ini doaku sedang dikabulkan. Allah kasih aku petunjuk dgn sangat jelas. Sesuai dgn permintaanku padanya dulu ketika aku minta dia pergi, dia sudah menemukan kebahagiaannya. Menemukan orang terbaik utk menemani hidupnya.
Andai dulu aku bisa bicara padanya, andai dia bertanya ttg keadaanku saat itu, andai waktu bisa aku putar, mungkin walau pada akhirnya dia memilih pergi, tdk akan ada penyesalan ttg kalimat yg sudah kususun tp belum sempat aku utarakan.
Astagfirullah wa atubu ilaih.. tidak boleh berandai-andai & menyesali apa yg sudah terjadi.
Ternyata memang benar, Keimanan & tauhid kita benar2 diuji ketika kita mendapat musibah.
Qadarullah wa maa sya a fa'ala.. Allah yg mentakdirkannya, dan apa yg Dia kehendaki pasti terjadi.
Allah lah yg membuat aku diam tdk pernah bisa bicara padanya selama ini. Allah jg yg membuat dia diam tdk pernah mau bertanya kpd ku. Allah yg menggerakan hatinya utk tdk datang lg & atas izin Allah akhirnya dia menemukan kebahagiaannya. Semua sudah menjadi ketentuan yg Maha Kuasa. Akan ada saja jalannya jika memang dia bukan jodohmu, pun sebaliknya.
Kehadiran kamu dengan yg lain memang sama, bermuara pada keikhlasan. Tapi kamu orang yg berbeda. Bertahan paling lama, sehingga mengajarkan aku banyak hal. Ya, sama seperti dulu. Kamu selalu mengajari aku banyak hal.
Terimakasih ya..
Baarakallah..
Semoga Allah selalu menjagamu, memberi kemudahan serta keberkahan untuk segala urusan dalam hidupmu..
Mendengar kabar baik bahwa teman akan segera menikah atau hadir dipernikahan teman, siapa bilang aku tidak ada rasa ingin segera menikah juga? apalagi diusia yg orang bilang sih sudah waktunya. Ah, aku juga mau!
Tapi ketika membayangkan bagaimana kehidupan setelah pernikahan dengan kondisi sekarang ditambah lagi mengamati kegalauan teman2 yg sudah menikah lantas mereka dilanda rasa dilema untuk memilih pekerjaan atau perannya sebagai istri maupun ibu. Nyaliku langsung menciut lagi :D Nanti dulu deh!
Aku selalu bilang aku salut banget sama mereka yg berani memilih untuk mengemban 2 kewajiban sekaligus diwaktu yg bersamaan. Melakukan 2 akad sekaligus! Akadnya dengan perusahaan tempat dia bekerja & akadnya sebagai istri.. dan aku belum tentu mampu melakukannya.
Aku tau kehidupan orang berbeda, dan menjadi istri yg bekerja bukan suatu kesalahan untuk seorang wanita. Menurutku itu suatu kelebihan yg dimiliki wanita yg hebat. Ia mampu tunaikan kewajiban dalam pekerjaannya sekaligus tunaikan kewajibannya sebagai istri maupun ibu dirumah. Niat nya yg tulus untuk membantu perekonomian keluarga membuat ia kuat untuk melakukannya.. dan aku belum tentu mampu seperti itu.
There are only two types of man. One, he who lives for this world, satisfying his desires and lust regardless of the evil outcomes of his actions. Two, a man of the akhirah, acting only what will bring him good and for the people in order to please Allah(azza wa jall). Most people are attracted to the first. While the best of creations鈥攖he angels鈥攚ould talk about the second.
Tempo hari ada yg nanya.. "kak gmn sih caranya biar kita bisa sabar & ikhlas?" Seolah-olah aku tau betul jawabannya, seolah-olah aku udh ngamalin keduanya dgn baik.
Kurasa masalah antara dua manusia itu bisa diselesaikan dengan komunikasi. Keduanya sama-sama tahu kalo yg dibutuhin itu cuma bicara untuk bisa sama-sama paham.
Tapi kalo keduanya ga mau maju, selalu mengedepankan ego & gengsi untuk memulai bicara, maka siap-siap saja kehilangan harapan bahwa masalah akan selesai.